PT. Trakindo Utama Training Center. Department
Next Step Ahead for Human Resources Deveopment
Delivered for Customer Cileungsi, 17 – 21 April 2006
Created by Sony Djuansya
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Customer !raining "odule #eavy $%uipment "aintenan&e "anagement C!"001'('200) Created by* Sony Djuansya
Published by: Training Center. Dept PT. Trakindo Utama Jl. Raya Narogong Km.1 Cileungsi Kab !ogor "ndonesia
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Daftar (si ". Pendahuluan "". &ene'emen (lat !erat """. &ene'emen Pera*atan
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
I
#alaman % ) %+
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
II
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
III
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
IV
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
1
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
( +endauluan
"enejemen Alat erat
,o-us Keuntungan
apabila
Produksi
dengan
!iaya
2
/ambar 1 Heavy equipment Maintenance Management 0#&&2 adalah bagian dari heavy equipment management . 3e-ara har4iah #&& bisa diter'emahkan ke dalam !ahasa "ndonesia men'adi mene'emen pera*atan alat berat. (lasan kenapa kita harus mengelola alat berat yang dimiliki selalu berpusat pada satu alasan pokok yaitu bagaimana kita bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya dari pengoperasian alat berat yang kita miliki. Terdapat dua hal mendasar yang menentukan apakah keuntungan atau kerugian yang akan didapat oleh pemilik alat berat. Dua hal tersebut adalah
Produksi !iaya kepemilikan dan biaya pengoperasian
(pabila 'umlah nominal hasil produksi lebih besar dari biaya maka selisih yang didapat bisa dikatakan sebagai margin atau selisih yang disebut sebagai pro4it atau keuntungan. 3emakin besar selisih yang didapat maka artinya semakin besar keuntungan yang diperoleh. (pabila yang ter'adi adalah sebaliknya dimana se-ara nominal biaya lebih besar dibandingkan dengan nominal produksi maka selisih yang ada bisa dikategorikan sebagai kerugian. Dari paparan diatas maka tentu sa'a pengelolaan terhadap alat berat yang dimiliki dilakukan selalu diarahkan agar pemilik alat berat bisa memperoleh produksi yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seoptimum mungkin.
2
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
(( "enejemen Alat erat
"enejemen Alat erat
Rancang
& operasikan Alat agar,
Konsisten penuhi Target Produksi Biayanya seoptimum mungkin
Ketahui
Kinerja Alat sesungguhnya Optimalisasi Kinerja Alat
3
/ambar % Untuk bisa memperoleh keuntungan yang diharapkan tentu sa'a pemilik alat berat harus melakukan mene'emen terhadap unit yang mereka miliki. 3erangkaian akti5itas dan proses mene'emen tersebut hendaknya selalu berpedoman pada tiga strategi pokok yang men'i*ai seluruh proses mene'emen yang dilakukan. Ketiga hal tersebut adalah:
Ran-ang dan operasikan alat agar selalu konsisten memenuhi target produksi dan dengan biaya yang seoptimum mungkin. "ni adalah marupakan strategi dasar bagi semua kegiatan produksi. Dalam hal mene'emen alat berat memenuhi target produksi mengandung pengertian bah*a pemilik alat harus selalu membuat ren-ana produksi yang realistis sesuai dengan kapasitas produksi alat tersebut medan ker'a serta kondisi lingkungan sekitar yang dihadapi. &en'aga kondisi alat berat agar selalu tetap prima 'uga merupakan usaha yang harus terus dilaksanakan se-ara konsisten. 3edangkan yang dimaksud dengan penggunaan biaya seoptimal mungkin adalah suatu usaha memperoleh man4aat yang semaksimal mungkin dari semua biaya yang timbul dari pengoperasian alat yang digunakan. Pemilik alat berat 'angan ter'ebak untuk menekan biaya operasi se-ara membabi buta harus dipertimbangkan 'uga akibat yang akan timbul dari pengurangan biaya tersebut. (pabila kerugian yang timbul akibat penekanan biaya tersebut tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh maka hendaknya usaha pengurangan biaya tadi harus dika'i ulang kembali. 3e-ara eksplisit maka usaha untuk megeluarkan biaya seoptimal mungkin adalah proses mengelola resiko 0risk management 2. Ketahui kiner'a alat sesungguhnya mengandung pengertian untuk selalu memonitor kondisi alat berat yang sedang dioperasikan. Dengan kondisi yang selalu termonitor maka pemilik bisa dengan segera mendeteksi adanya kerusakan sedini mungkin
3
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
sebelum kerusakan tadi men'adi parah. "n4ormasi tersebut sangat penting karena dengan deteksi dini maka akan banyak sekali biaya yang bisa dihemat selain itu pemilik dapat memiliki keleluasaan untuk menentukan langkah apa yang akan diambil. 6ptimalisasi kiner'a alat dapat dilakukan apabila dua strategi sebelumnya diatas sudah dilakukan. 3trategi selan'utnya untuk bisa meningkatkan keuntungan adalah dengan melakukan terobosan terobosan baru berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya. 6ptimalisasi kiner'a alat merupakan proses menemukan metoda agar kiner'a alat dapat lebih ditingkatkan dengan tingkat resiko yang tetap dapat dikendalikan.
"enejemen Alat erat
Tahapnya, o Pemilihan o Pembelian o Pengoperasian o Perawatan o Peremajaan
4
/ambar ) Untuk merumuskan tiga strategi dasar tadi men'adi proses mene'emen yang bisa direalisasikan maka terdapat lima langkah mene'emen yang harus dilakukan kelima hal tersebut adalah:
&ene'emen Pemilihan (lat &ene'emen Pembelian &ene'emen Pengoperasian &ene'emen Pera*atan &ene'emen Perema'aan
Kelima hal tersebut hendaknya dilakukan se-ara terkoordinasi dan berkesinambungan. 3e-ara garis besar masing7masing proses akan di'elaskan pada bagian berikut ini. 3elan'utnya pen'elasan hanya di4okuskan pada mene'emen pera*atan alat berat sa'a.
4
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +emilian Ruang 8ingkup:
&etode Ker'a yg sesuai dgn Kondisi 8apangan Terget Produksi 3esuaikan Jenis Kemampuan Kelengkapan serta Jumlah (lat
5
/ambar 9 (pabila mendapat suatu peker'aan yang membutuhkan alat berat maka langkah yang berikut dilakukan tentunya adalah memilih alat berat seperti apa yang akan digunakan. Ruang lingkup permasalahan yang harus dipikirkan pada saat proses pemilihan ter-akup dalam tiga hal pokok yaitu:
&etoda ker'a yang sesuai dengan kondisi lapangan. (rtinya adalah bah*a kondisi medan dan lingkunganlah yang menentukan metoda ker'a apa yang akan dipilih. Kondisi medan ker'a seperti 'enis batuan tekstur dan kontur tanah ketinggian dari permukaan laut -ua-a suhu lingkungan dll. !erdasarkan in4ormasi tadi maka bisa ditentukan metoda apa yang paling -o-ok dilakukan. Target produksi. 3etelah menentukan metoda operasi yang akan dilakukan maka tentunya bisa dihitung perkiraan produksi yang diharapkan dapat diperoleh per satuan *aktu tertentu. 3esuaikan 'enis kemampuan kelengkapan serta 'umlah alat. Dari metoda operasi dan target produksi yang sudah ditentukan sebelumnya tersebut maka selan'utnya dapat dipilih 'enis alat berat apa yang -o-ok. Perlu dipikirkan 'uga alat ker'a tambahan 0attachment 2 apa sa'a yang mungkin perlu dipasang serta 'umlah alat beratnya itu sendiri.
5
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +emilian Pertimbangan 3pesi4ikasi Produkti5itas *aktu biaya Fleet Match Job Study Demo 3tudi !anding
6
/ambar ; Dalam menentukan pilihan alat berat yang akan dimiliki tentunya ada pertimbangan yang harus di4ikirkan sebelum men'atuhkan pilihan. Pertimbangan ini akan menentukan brand apa yang akan di'adikan sebagai pilihan.
Pertimbangan yang pertama adalah spesi4ikasi dari alat berat tersebut. 3pesi4ikasi ini 'uga menyangkut features yang dimiliki oleh alat berat tersebut. Penentuan spesi4ikasi tentunya harus disesuaikan dengan target produksi kondisi medan ker'a 4aktor keselamatan ker'a peraturan dari pemerintah dsb. Produkti4itas *aktu dan biaya men'adi penting karena berkaitan langsung dengan keandalan dan ketahanan ker'a alat berat. 3emakin andal alat tersebut artinya adalah produkti4itas yang tinggi dan ketahanan terhadap gangguan yang timbul sehingga alat berat tersebut 'arang rusak yang artinya biaya yang minimum untuk perbaikan. Fleet match atau kesesuaian armada artinya adalah kon4igurasi armada alat berat yang sesuai. !aik segi 'umlah maupun kapasitas ker'a. 3ebagai -ontoh se-ara ideal maka unit 6#T <+ akan match dengan loading tool ;1)=. 3edangkan 'umlah 6#T yang sesuai tergantung dari 'arak satu siklus ker'a dan per'alanan dari 6#T tersebut. Job study dan demo perlu dilakukan apabila hasil perhitungan teoritis memerlukan pembuktian yang lebih kuat. 3ebagai pertimbangan terakhir mungkin 'uga dilakukan perbandingan antara dua atau lebih unit yang memiliki 'enis dan spesi4ikasi yang sama tapi dari brand yang berlainan.
!erdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut akan didapat alat berat yang tepat.
6
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +emilian !ujuan
(lat yang dipilih dapat memenuhi target produksi se-ara konsistene44isien : berkesinambungan
7
/ambar > 3ebagai tu'uan akhir dari mene'emen pemilihan tersebut tentunya adalah -alon pemilik alat berat akan memiliki unit yang memberikan keuntungan optimum karena alat berat yang dipilih mampu memenuhi target produksi se-ara konsisten e4isien dan bekesinambungan.
7
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +embelian Ruang 8ingkup:
&etode pembelian yang paling e44isien se-ara 4inansial (nalisa "n5estasi pembelian alat berat Kemampuan perusahaan dalam membiayai pembelian alat berat &emonitor aspek 4inansial
8
/ambar < 3etelah menentukan pilihan terhadap unit yang akan dioperasikan maka tahap berikutnya adalah melakukan serangkaian kalkulasi 4inansial untuk menentukan metoda 4inansial apa yang paling e4isien. Perhitungan yang dilakukan bisa meru'uk pada analisa in5estasi alat 0Equipment Investment AnalysisEIA2 yang memasukan 4aktor74aktor biaya dan pendapatan yang akan mun-ul sepan'ang pengoperasian alat berat. Dari analisa itu akhirnya dapat ditentukan metoda apa yang paling sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam membiayai pembelian. 3elain dengan pembayaran tunai maka salah satu anak perusahaan dari PT. Tiara &arga Trakindo yaitu PT. Chandra 3akti Utama 8easing 0C3U82 bisa men'adi alternati4 dalam pembelian alat berat se-ara leasing. 3elan'utnya tidak ketinggalan tentunya harus dipikirkan 'uga bagaimana mekanisme kontrol biaya apabila nanti alat berat tersebut sudah dimiliki dan dioperasikan. #al ini -ukup penting untuk melihat apakah skema analisa in5estasi yang sebelumnya dihitung bisa diterapkan pada operasi ker'a sesungguhnya.
8
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +embelian
Pertimbangan Produkti5itas Kemampuan
Kesiapan (lat
!iaya #arga
Jual (lat !ekas Keuangan Dukungan Dealer
9
/ambar 3eperti sudah di'elaskan sebelumnya bah*a EIA akan memberikan perkiraan akurat mengenai skema pemasukan dan pengeluaran yang akan timbul selama pengoperasian alat. (nalisa EIA telah memasukan 4aktor74aktor produkti5itas kemampuan kesiapan alat biaya 0harga a*al pera*atan perbaikan dan rekondisi2 harga 'ual alat bekas dan 4aktor kemampuan keuangan perusahaan. 3elan'utnya *alaupun tidak masuk kedalam perhitunga EIA ada satu 4aktor lagi yang harus diperhatikan yaitu dukungan purna 'ual dari alat berat tersebut. Dukungan perna 'ual yang baik sangat diperlukan untuk memastikan agar alat yang dimiliki bisa meghasilkan keuntungan yang diharapkan. Dengan pengalamannya yang -ukup pan'ang serta didukung oleh 'aringan kantor -abang yang ada di seluruh pelosok negeri maka PT. Trakindo Utama selalu berusaha memberikan layanan purna 'ual yang terbaik untuk para pelanggannya. Tidak hanya di sektor penyediaan suku -adang pen'ualan dan perbaikan PT. Trakindo Utama 'uga selalu membuka pintu selebar lebarnya bagi para pelanggan untuk membantu mengatasi semua permasalahan yang timbul berkenaan dengan pengoperasian alat berat.
9
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +embelian !ujuan (lat yang dibeli dapat memberikan keuntungan 4inansial se-ara konsisten sepan'ang usia pemakaiannya
10
/ambar + Tu'uan dari semua proses analisa diatas tentunya adalah agar alat yang dibeli dapat memberikan keuntungan 4inansial yang konsisten sepan'ang usia pemakaiannya.
10
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Harga Beli
Biaya Operasi Biaya tidak Produktif Harga jual Alat Bekas Kesiapan Alat Produktivitas Potensi Keuntungan
11
/ambar 1= Dari analisa yang telah dilakukan akan terlihat bah*a untuk mendapatkan keuntungan yang optimum dari pengoperasian alat para -alon pemilik alat berat hendaknya 'angan terpaku pada harga dari alat berat tersebut. #asil analisa akan memperihatkan bah*a selain dari harga alat masih banyak 4aktor lain yang berpengaruh seperti: biaya pengoperasian biaya tidak produkti4 dll. Kesalahan yang umumnya dilakukan oleh para -alon pemilik alat berat adalah terlalu menitik beratkan pada biaya a*al yang harus dikeluarkan atau harga belinya. #al itu ter'adi dengan pertimbangan bah*a semakin murah harga alatnya maka makin besar potensi keuntungan yang akan didapat. Dengan -ara pendang seperti itu maka bisa diibaratkan kita sedang melihat gunung es di lautan yang terlihat adalah pun-ak gunung es yang ada di permukaan laut. Pun-ak gunung es tersebut adalah harga beli alat baru. Diba*ah gunung es tersebut sebenarnya terdapat massa es yang 'auh lebih besar dari massa es yang kelihatan di permukaan. &assa es di ba*ah permukaan laut itu bisa diibaratkan sebagai 4aktor74aktor lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap potensi keuntungan yang akan didapat.
11
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Survey -a.tor yg mempengarui /euntungan Pengaruhnya 0?2
Perubahan 1?
=; =; =; 1< 1;
#arga Unit #arga (lat bekas !iaya 6perasi Kesiapan (lat Produkti5itas
7 7 7 7 7
=+ 1.; ); ); );
12
/ambar 11 &enurut sur5ey yang pernah dilakukan oleh Caterpillar. Co terdapat lima 4aktor yang mempengaruhi keuntungan yang akan didapat. Keliha 4a-tor tersebut adalah:
#arga unit #arga 'ual alat bekas !iaya operasi Kesiapan alat Produkti4itas
Dari sur5ey tersebut 'uga dilakukan penelitian mengenai besarnya pengaruh dari masing7 masing 4aktor tadi terhadap potensi keuntungan. (pabila ter'adi perubahan kuantitai4 sebesar satu persen dari masing7masing 4a-tor diatas ternyata hasilnya -ukup menge'utkan seperti tampak pada gambar diatas. Perubahan sebesar satu persen terhadap harga beli unit baru ternyata hanya akan memberikan pengaruh sebesar antara =;? sampai =+? terhadap potensi keuntungan yang akan didapat. Dari sur5ey yang didapat terlihat bah*a 4aktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap keuntungan adalah kesiapan alat dan produkti5itas.
12
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Strategy
1.Kesiapan (lat tinggi % .Produkti5itas
tinggi
) .!iaya 6perasi rendah 9 .#arga !eli rendah 13
/ambar 1% Kesimpulan yang bisa ditarik dari hasil penelitian tersebut lebih menguatkan teori gunung es yang sebelumnya telah disinggung yaitu bah*a para -alon pemilik alat berat 'angan terpaku pada harga pembelian unit sa'a. 3ur5ey tersebut 'uga memberikan gambaran skala prioritas 4aktor74aktor manakah yang harus kita perbaiki untuk meningkatkan keuntungan.
13
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +engoperasian uang ing.up Teknik
pengoperasian alat dan armada yang paling e4ekti4 ,leet &at-h Kondisi lingkungan ker'a 3a4ety Target produksi
14
/ambar 1) 3elan'utnya dengan asumsi bah*a unit yang dibeli sudah sampai ditempat ker'a maka langkah selan'utnya adalah bagaimana melakukan mene'emen pengoperasian yang baik. Ruang lingkup mene'emen pengoperasian ini sebenarnya sebagian telah dipikirkan saat melakukan pemilihan alat berat. @ang men'adi permasalahan adalah bagaimana merealisasikan ren-ana ker'a tersebut dengan selalu melakukan penyesuaian7penyesuaian dengan perubahan yang ter'adi. Perubahan tersebut misalnya adalah kondisi lingkungan ker'a yang selalu dinamis dan berkembang 4aktor keselamatan dan terget produksi yang ingin di-apai untuk satu periode tertentu. Dengan pemahaman mengenai 4aktor yang mempengaruhi besarnya potensi keuntungan yang akan didapat seperti yang sudah di'elaskan diatas maka 4aktor kesiapan alat akan men'adi hal yang sangat penting. Dari sini hendaknya mulai di4ahami 'uga bah*a tidak mungkin didapat tingkat kesiapan alat yang tinggi tanpa adanya proses pera*atan yang baik terhadap alat berat yang dioperasikan. "ni berarti bah*a harus ter'alin pengertian yang baik antara bagian produksi yang bertanggung 'a*ab untuk masalah mene'emen pengoperasian dengan bagian pera*atan yang bertanggung 'a*ab untuk mera*at alat berat tersebut.
14
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +engoperasian
Pertimbangan
Kondisi kesiapan alat &etoda ker'a Keterampilan operator !ycle time Komunikasi Kontrol
15
/ambar 19 Dalam malakukan mene'emen pengoperasian alat berat terdapat 4aktor74aktor yang selalu se-ara konsisten harus dipertimbangkan. ,aktor74aktor tersebut adalah:
Kondisi kesiapan alat. Untuk dapat merealisasikan semua ren-ana berkenaan dengan pengoperasian alat berat maka 4aktor kondisi dari alat tersebut akan sangat berpengaruh. Unit yang kondisinya tidak siap 1==? tentunya tidak mungkin akan dapat menghasilkan kiner'a 1==? 'uga. Karena itu setiap operator harus memiliki kemampuan untuk bisa selalu memonitor kondisi unit yang dikendarainya. 3elain itu kemampuan para teknisi 'uga harus diperhatikan agar dapat mengembalikan kondisi unit ke kondisi terbaiknya apabila ter'adi penurunan un'uk ker'a. &etoda ker'a. #endaknya selalu menyesuaikan dengan kondisi dinamis dari medan yang dihadapi. Ketrampilan operator. #al ini tidak bisa dita*ar lagi tentunya. Ketrampilan operator sangat berpengaruh terhadap produkti5itas yang dihasilkan. !ycle time *aktu siklus yang dimaksud disini adalah *aktu yang dibutuhkan oleh alat berat untuk melakukan serangkain proses pada saat beker'a. Aaktu siklus antara lain dipengaruhi oleh: medan ker'a 'arak yang harus ditempuh atau material ker'a yang dihadapi. Perubahan *aktu siklus 'uga akan sangat mempengaruhi komposisi dan 'umlah alat yang beker'a di satu lokasi. Komunikasi antar para operator dilapangan para operator dengan penga*as dan bagian pera*atan 'uga harus men'adi bahan pertimbangan. Tanpa komunikasi yang baik maka tidak akan didapat ker'asama kelompok yang baik. Dalam suatu armada alat berat maka hasil yang diperoleh selalu merupakan hasil ker'a sebuah kelompok. 3etelah semuanya bisa didapat yang berikutnya tidak boleh dile*atkan adalah bagaimana mengontrol semua proses pengoperasian yang sedang ter'adi di lapangan. 3istem kontrol yang baik akan bisa men'aga konsistensi hasil ker'a dan kekompakan ker'asama tim.
15
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +engoperasian +engoperasian !ujuan 6ptimalisasi Produkti5itas untuk men-apai Target Tar get Pro Produk duksi si denga dengan n Tot Total al !ia !iaya ya seop seoptim timal al mungkin
16
/ambar 1; Tu'uan dari mene'emen pengoperasian adalah mengoptimalkan produkti5itas tiap alat berat yang yang dioper dioperasi asikan kan agar agar selalu selalu dapat dapat memenu memenuhi hi target target produk produksi si dengan dengan biaya biaya yang yang seoptimal mungkin.
16
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan uang ing.up
Rangkaian akti5itas yang bertu'uan untuk memastikan unit selalu berada dalam kondisi optimum Untuk lebih meningkatkan keuntungan
17
/ambar 1> Pada pen'elasan sebelumnya telah ditekankan bah*a kesiapan alat dan produkti5itas yang tinggi tidak akan mungkin didapat tanpa melakukan proses pera*atan yang semestinya. 3ehingga ruang lingkup pemikiran yang berkaitan dengan mene'emen pera*atan adalah bagaimana melakukan serangkaian akti5itas yang bertu'uan untuk men'aga alat berat yang dimiliki selalu berada dalam kondisi terbaiknya meminimalkan atau bahkan menghilangkan berhentinya unit karena kerusakan mendadak. (pabila hal tersebut bisa terlaksana maka tentunya potensi keuntungan yang akan didapat akan meningkat.
17
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan +ertimbangan !iaya Aaktu
terbuang karena unit tidak bisa beroperasi 0"o#n $ime 2 3trategi pera*atan Peren-anaan Pelaksanaan peker'aan Komunikasi
18
/ambar 1< Untuk melakukan proses pera*atan yang -erdas maka terdapat beberapa 4aktor yang harus dipertimbangkan hal7hal tersebut adalah:
!iaya yang timbul akibat malakukan proses pera*atan adalah hal yang tidak bisa dihindari. @ang harus dihindari adalah melakukan penekanan biaya pera*atan tanpa melakukan melakukan pengka'ian pengka'ian mendalam mendalam sebelumny sebelumnya. a. 3ebagai 3ebagai -ontoh -ontoh sederhan sederhana a adalah adalah peng penggu guna naan an oli oli yang yang tida tidak k sesu sesuai ai spes spesi4 i4ik ikas asii tent tentun unya ya akan akan meng mengha hasi silk lkan an penghematan yang signi4ikan. Tetapi penggunaan oli tersebut akan meningkatkan resiko resiko timbulnya timbulnya kerusaka kerusakan n yang 'ustru nantinya nantinya akan membutuhkan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memperbaikinya. ,aktor biaya tidak semata mata mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan melakukan pera*atan pera*atan tapi 'uga kerugian kerugian yang timbul timbul karena karena unit tidak beker'a. beker'a. Karena Karena itu henda hendakny knya a selalu selalu dipiki dipikirka rkan n -ara -ara bagaim bagaimana ana melak melakuka ukan n pera* pera*ata atan n dengan dengan *aktu *aktu yang sesingkat sesingkat mungkin mungkin dengan dengan tanpa tanpa mengurang mengurangii kualitas kualitas hasil peker'aannya dan tanpa menimbulkan biaya tambahan. 3trategi pera*atan adalah langkah proakti4 yang dilakukan agar proses pera*atan yang dilakukan bisa se-ara konsisten men-apai tu'uannya. 3trategi yang baik adalah strate strategi gi yang yang se-ara se-ara berkes berkesina inambu mbunga ngan n selalu selalu men-a men-ari ri terobo terobosan san baru baru dalam dalam melaku melakukan kan proses proses pera*a pera*atan tan untuk untuk mening meningkat katka kan n hasil hasil akhir. akhir. Jangk Jangkau auan an dari dari strategi yang di-anangkan haruslah memiliki rentang *aktu yang pan'ang. Peren-anaan adalah proses pen'ad*alan dan proses mempersiapkan semua sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pera*atan se-ara e44isien. Pelaksan Pelaksanaan aan peker'aa peker'aan n pera*atan pera*atan dilaksana dilaksanakan kan oleh tenaga tenaga teknisi. teknisi. Kualitas Kualitas dari peker'aan adalah 4aktor yang harus se-ara konsisten di'aga dan terus ditingkatkan. Komu Komuni nika kasi si 'uga 'uga meru merupa paka kan n hal hal yang yang haru harus s dipe dipert rtim imba bang ngka kan n sepe sepert rtii 'uga 'uga pengopera pengoperasian sian alat berat maka proses proses pera*ata pera*atan n adalah adalah suatu suatu ker'a ker'a kelompok. kelompok. Komuni Komunika kasi si harus harus ter'al ter'alin in baik baik antara antara para para teknis teknisii 'uga 'uga antar antara a para para teknis teknisii dan dan kelompok peren-ana dan kelompok penentu strategi.
18
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan +ertimbangan
Pera*atan
Perbaikan
3ederhana (lat bantu $ murah Aaktu $ minim !iaya $ murah Resiko rendah
Rumit (lat bantu $ mahal Aaktu $ lebih lama !iaya $ mahal Resiko tinggi
19
/ambar 1 Pera*atan yang dilakukan 'uga bertu'uan untuk mendeteksi dan men-egah timbulnya kerusakan. 3e-ara teknis tentunya pelaksanaan pera*atan 'auh lebih mudah dan murah dibandingkan proses perbaikan. Dengan alasan itulah maka proses inspeksi 'uga dikategorikan sebagai bagian dari kegiatan pera*atan.
19
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan !ujuan Peristi*a
unit berhenti beroperasi karena rusak mendadak bisa diminimumkan. &eningkatkan perolehan keuntungan yang diperoleh. Usia komponen men'adi optimum Kesiapan alat tinggi 20
/ambar 1+ Tu'uan dari suatu proses pera*atan se-ara lebih terin-i adalah untuk:
&eminimumkan atau bahkan menghilangkan unit berhenti beroperasi karena rusak mendadak 0unscheduled do#n time2 &engoptimalkan usia komponen &eningkatkan kesiapan alat &eningkatkan potensi keuntungan
20
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
iaya iaya 3perasi 3perasi iaya +eraatan iaya +erbai.an iaya aan a.ar iaya 4$! iaya an' 5nder&arriage iaya Don !ime iaya Su.u&adang endanya arga jual alat be.as
21
/ambar %= ,enomena gunung es 'uga rupanya ter'adi pada proses pera*atan. Ditemukan banyak kasus dimana pemilik alat melakukan penekanan biaya yang -ukup besar pada komponen biaya untuk pera*atan berkala. #al ini ter'adi karena komponen biaya pera*atan adalah komponen yang paling sering mun-ul dikarenakan 4rek*ensi7nya yang -ukup sering dilakukan. 3eperti melihat pun-ak gunung es maka pemilik alat tersebut dengan segera melakukan penekanan biaya pada komponen biaya yang paling sering terlihat tanpa memikirkan resiko yang ditimbulkannya. Padahal seperti bagian gunung es yang ada diba*ah permukaan laut komponen biaya pengoperasian yang lain yang nominal biayanya lebih tinggi malah tidak terlihat. 3ebagai -ontoh bisa diambil komponen undercarriage memiliki porsi hampir men-apai >=? dari total biaya pengoperasian dari sebuah unit berpenggerak rantai.
21
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
(neffi&ien&y +rodu&tion
6ptimum
Total (nnual #ours <>= #ours
3tand !y !reak Do*n due to Day 644 Do*n &aintenan-e 6peration &a-hine 6peration 3-hedule o4 6peration CompanyBs *orking hours
22
/ambar %1 /ambar diatas memberikan ilustrasi mengenai distribusi alokasi *aktu yang digunakan pada suatu alat berat. Total 'am se lama satu tahun adalah sebanaya <>= 'am. 3etelah dikurangi oleh hari libur dan hari raya maka *aktu yang tersisa bisa dinyatakan sebagai 'am ker'a perusahaan yang mengoperasikan alat berat tersebut. Dari 'am ker'a perusahaan ada *aktu dimana alat berat harus berhenti beroperasi agar pada unit tersebut bisa dilakukan pera*atan yang teren-ana seperti preventive maintenance. 3iasanya adalah *aktu yang di'ad*alkan agar alat tadi bisa beroperasi. Tetapi kenyatannya seringkali unit tidak bisa seratus persen beker'a untuk memenuhi 'ad*al operasinya dikarenakan ter'adi kerusakan tidak teren-ana yang mengakibatkan alat tidak bisa beker'a. (pabila misalnya sa'a kerusakan tadi bisa dihilangkan sehingga alat bisa beker'a sepenuhnya sepan'ang *aktu ker'a yang di'ad*alkan dan *aktu pera*atan bisa dilakukan di luar 'am ker'a perusahaan maka dikatakan mechanical availability dari alat berat tersebut adalah 1==?. 3etelah dikurangi *aktu untuk memperbaiki kerusakan mendadak tadi ternyata se-ara umum alat tidak bisa dioperasikan sepan'ang sisa *aktu tersebut. #al ini dikarenakan timbulnya delay 4aktor keterlambatan pada saat alat berat akan beroperasi ataupun alat tidak bsia beke'a dikarenakan harus menunggu -ua-a membaik. 3isa *aktu yang ada baru bisa digunakan untuk alat beker'a se-ar penuh. Tetapi saat itu 'uga ada 4aktor ine4esiensi yang mengurangi hasil akhir dari operasi alat tersebut.
22
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
/esiapan Alat
"e&ani&al Availability Jumlah 'am unit beker'a 1==? Jumlah 'am unit beker'a "o#n $ime
23
/ambar %% Dari ilustrasi alokasi *aktu yang sudah di'elaskan sebelumnya maka dikenal istilah EMechanical Availability F atau yang dalam bahasa "ndonesia bisa diter'emahkan sebagai kesiapan alat mekanis yang rumusnya adalah seperti ter-antum diatas. !esaran inilah yang biasanya di'adikan a-uan dalam menentukan kesiapan suatu alat. 3emakin tinggi kesiapan alat mekanis mengandung arti semakin sedikitnya timbul kerusakan mendadak yang mengakibatkan alat tidak beroperasi danGatau semakin e44isiennya penggunaan *aktu saat melakukan pera*atan alat.
23
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+eraatan S /erusa.an
usa.
+eraatan' (nspe.si
Rusak
+eraatan' (nspe.si
0parah2
25
/ambar %) !erdasarkan atas penelitian empiris 'uga ditemukan bah*a agar kesiapan alat mekanis tinggi dalam artian minimnya ter'adi kerusakan mendadak maka kegiatan pera*atan dan inspeksi harus memiliki porsi yang memadai. Jika sebaliknya apabila kegiatan pera*atan ataupun inspeksi dikurangi baik dari segi kuantitas maupun kualitas maka penelitian empiris menun'ukan bah*a kerusakan mendadak men'adi semakin sering bahkan -enderung menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
24
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+eremajaan 8+enggantian9 0uang 1ing.up 7 !ujuan
3uatu usaha agar ma-hine atau engine yang sudah men-apai nilai break e5ent point atau usia unitnya sudah habis tetap bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan
26
/ambar %9 Proses mene'emen yang terakhir dalam mene'emen alat berat adalah mene'emen perema'aan. Ruang lingkup pemikiran yang harus terliput adalah bagaimana agar alat yang dioperasikan tetap bisa memberikan keuntungan bagi pemilik alat *alaupun usianya sudah habis atau nilai bukunya sudah nol. (lat tersebut dapat direma'akan dengan melakukan rekondisi total atau general o5erhaul tetapi bila sudah sampai pada suatu nilai tertentu dimana biaya yang timbul ataupun tuntutan keadaan sudah tidak menguntungkan lagi maka alat tersebut harus di 'ual atau bahkan dibesituakan.
25
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+eremajaan 8+enggantian9 +ertimbangan
Perbaiki : operasikan terus ... Rekondisi /anti (lat baru 6perasikan terus dengan beban ringan
27
/ambar %; Pertimbangan yang dapat diambil dalam proses perema'aan adalah:
Perbaiki problem yang timbul lalu operasikan terus Rekondisi total &embeli alat baru &engoperasikan alat tadi apa adanya dengan beben ker'a yang dikurangi
26
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+eremajaan 8+enggantian9 +ertimbangan,
!iaya Penyusutan : /anti !aru tinggi !iaya "n5estasi tinggi !iaya Perbaikan tinggi !iaya Do*ntime tinggi !iaya &odel Kuno tinggi
H Tetap /unakan Unit lama H 3.d.a H /anti H /anti H /anti
28
/ambar %> !agi pemilik alat maka pertimbangan biaya yang dapat diperhatikan adalah:
(pabila biaya penyusutan masih dirasakan tinggi maka apapun yang ter'adi terpaksa tetap menggunakan alat yang tersedia (pabila biaya in5estasi tinggi 'uga terpaksa menggunakan alat yang ada Tetapi apabila ternya biaya perbaikan tinggi 0diatas >=? harga baru2 maka akan lebih bi'aksana apabila membeli alat baru !iaya alat berhenti beroperasi tinggi 'uga lebih menguntungkan membeli alat baru. !iaya alat berhenti ini adalah perhitungan kerugian yang timbul dikarenakan alat tidak bisa beker'a pada suatu rentang *aktu tertentu misalkan sebuah 6#T pengangkut batu bara tidak dapat beroperasi selama lima 'am karena ada masalah mendadak maka bisa dihitung kerugian yang timbul dengan menghitung tonase batu bara yang tidak dapat diangkut oleh 6#T tersebut selama lima 'am. !iaya model kuno adalah biaya yang ditimbulkan karena alat yang digunakan model dan spesi4ikasinya sudah ketinggalan Iaman. 3ehingga *alaupun dia berada dalam kondisi terbaiknya tetap sa'a spesi4ikasinya tidak mampu memenuhi tuntutan produksi saat ini yang semakin tinggi.
27
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
$%uipment "anagement !$;DS* :esterday 6peration 5s maintenan-e 3-heduled &aintenan-e &anu4a-turer &aintenan-e User 5s Dealer "nternalG8o-al ,o-us
!oday'!omorro 6peration &aintenan-e Team*ork 3-heduled &aintenan-e "ndi-ators CustomiIed &aintenan-e 4or 8o-al Conditions Partnership o4 User Dealer ternalG/lobal ,o-us !en-hmarks 29
/ambar %< 3ebagai panutup pen'elasan mengenai mene'emen alat berat sekarang kita lihat ke-enderungan apa yang timbul di dunia mene'emen peralatan menghadapi tantangan yang semakin berat saat ini dan masa yang akan datang:
@ang pertama adalah adalah bah*a grup operasi dan pera*atan harus men'adi suatu tim yang solid untuk men'a*ab tantangan yang semakin berat Pera*atan tidak hanya menitik beratkan pada melakukan pera*atan yang teren-ana tapi 'uga harus mulai diasah kemampuan untuk menangkap indikasi7indikasi kerusakan sedini mungkin Pera*atan yang dilakukan tidak lagi bersi4at umum tapi harus disesuaikan dengan kondisi lo-al tempat dimana alat tersebut beker'a Kemitraan antara delaer dan pengguna yang harus diperkuat. #al ini harus dilakukan karena untuk bisa bertahan dalam dunia bisnis yang semakin ketat maka setiap perusahaan harus memusatkan kekuatan pada bidang bisnis inti yang digeluti. 3ehingga untuk melakukan mene'emen pengoperasian maka pihak dealer harus se-ara proakti4 membantu pemilik unit. Persaingan dan standar ker'a yang bertara4 global
28
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
((( "enejemen +eraatan
"enejemen +eraatan
30
/ambar % 3elan'utnya pembahasan akan di4okuskan khusus untuk mene'emen pera*atan.
"enejemen +eraatan !ujuan Peristi*a
unit berhenti beroperasi karena rusak mendadak bisa diminimumkan. &eningkatkan perolehan keuntungan yang diperoleh. Usia komponen men'adi optimum Kesiapan alat tinggi 31
/ambar %+ 3eperti sudah di'elaskan sebelumnya bah*a tu'uan mene'emen pera*atan adalah untuk men-apai hal7hal seperti tersebut diatas.
29
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
32
/ambar )= Untuk melakukan mene'emen pera*atan maka terdapat elemen yang harus dilaksanakan. &asing7masing elemen tesebut adalah:
Pre5enti5e maintenan-e Kontrol kontaminan (nalisa 4luida &emonitor kondisi Pelatihan Jad*al pera*atan &ene'emen perbaikan Pen-atatan
30
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
=+reventive "aintenan&e> adala
=+eraatan ber.ala minimum yang dila.sana.an tepat a.tu>
33
/ambar )1 lemen yang pertama adalah EPre5enti5e &aintenan-eF. De4inisi dari P& adalah pera*atan berkala minimum yang harus dilakukan tepat *aktu. Dikatakan pera*atan minimum disini karena akti5itas yang dilakukan merupakan kegiatan pera*atan yang sangat sederhana dan mendasar sebagai -ontoh adalah: kegiatan penggantian oli. Aalaupun sederhana kegiatan P& ini harus dilakukan se-ara rutin dan tepat *aktu hal ini disebabkan karena memang dalam rentang *aktu yang sudah ditentukan itulah ter'adi penurunan kemampuan dan kualitas barang yang harus dira*at. 3ebagai -ontoh bisa disebutkan disini bah*a se-ara umum oli engine akan mengalami penurunan kemapuan ker'a sampai ambang *aktu yang diiIinkan sampai %;= 'am.
31
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+$$;!($ "A(;!$;A;C$
34
/ambar )% Untuk memudahkan pemilik alat melakukan P& maka telah dibuat sema-am rambu berbentuk segitiga yang masing7masing sisinya tertulis elemen dari kegiatan P& tersebut. &asing7masing elem tersebut adalah:
Cairan Caterpillar ,ilter Caterpillar (nalisa 4luida Caterpillar
Ketiga hal ini apabila bersinergi dan dilakukan tepat *aktu sudah -ukup untuk dapat men'amin bah*a alat berat yang dimiliki akan selalu dalam kondisi prima.
32
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+ 0 $ 6 $ ; ! ( 6 $" A ( ; ! $ ; A ; C $
u 'u k a ny gb a ika d a la h: R
! u k u p e t u n P e ' u n k g o P p e e r aa r as i an * t a ( : l at n
! u k uP e tu n 'u kP e r a * a ta n
P e n g o p e r a s ia n( la t. a m b a h a ny gb is ad ip e r o le hs e a ra T k h u s u s C e klis th a ria n
3 5
/ambar )) Untuk melakukan P& se-ara benar maka buku Petun'uk Pera*atan dan Pengoperasian (latF dapat di'adikan sebagai patokan. 3edangkan untuk pelaksanaannya akan lebih baik apabila detail peker'aan P& yang terdapat dalam buku petun'uk dipindahkan men'adi sebentuk lembar -ek list yang lebih ringkas. #al tersebut akan sangat membantu teknisi yang mengeksekusi peker'aan P& tersebut.
33
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
36
/ambar )9 lemen berikutnya dari mene'emen pera*atan adalah kontrol kontaminasi. @ang men'adi tu'uan dari kegiatan ini adalah memastikan agar semua sistem yang beker'a pada alat berat terbebas dari kontaminan. Kontaminan yang timbul se-ara perlahan7lahan akan mengurangi kiner'a dari alat berat yang bersangkutan. Pengurangan kiner'a ini tentu se-ara perlahan7lahan dan tanpa terasa 'uga akan mengurangi keuntungan yang mestinya didapat. Karena itulah maka kontaminan 'uga diberi 'ulukan sebagai pen-uri diam7diam atau silent thief F.
34
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Apa.a /ontaminan itu? +arti.el
/otoran
"etals S:S!$"
+anas
ater
5dara
@at /imia
37
/ambar ); 3ebelum pembahasan dilakukan lebih 'auh lagi maka terlebih dahulu harus kita sepakati bersama apa yang dimaksud dengan kontaminan. Kontaminan adalah Iat atau senya*a atau kondisi yang tidak dikehendaki berada didalam system. Keberadaan Iat ini di dalam system dapat mengganggu kener'a sistem bahkan dalam 'angka pan'ang bisa merusak sistem itu sendiri. Jenis kontaminan se-ara garis besar bisa digolongkan men'adi dua golongan besar yaitu:
Kontaminan 'enis 4isika: partikel non metal kotoran metal Kontaminan 'enis kimia: panas air udara
35
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
S 5 " , $ 0/ 3 ; ! A " (; A ;
3 li b aruyan g
ter&em ar Saa t (si'4 an ti 3 li !erbentu.deng an sen d irin yasaat3 li dipergun a.an
38
/ambar )> Kontaminan bisa bersumber dari lingkungan diluar sistem yang karena satu dan lain hal masuk ke dalam sistem atau bisa 'uga kontaminan tersebut timbul dengan sendirinya di dalam sistem. Untuk 'enis yang pertama disini bisa diberikan -ontoh adalah oli baru yang ter-emar pada saat penyimpanan atau saat proses pengisian ke dalam sistem. 3edangkan pada kasus yang kedua ter'adi didalam sistem sebagai akibat proses keausan didalam sistem itu sendiri misalnya mun-ulnya partike aluminium sebagai akibat proses keausan pada bantalan 0bearing2
36
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+en&uri diamBdiam yang menggerogoti .euntungan Cat #ydrauli& System Clearan&es
#uman #air isible to te $ye
10
0
"
(
C
E0
3 ;
S
F0
39
/ambar )< 3ebagai gambaran bisa diberikan illustrasi disini mengenai tingkat kebersihan oli pada system hidrolik yang disyaratkan pada unit7unit alat berat Caterpillar. Kontrol kontaminasi mensyaratkan dua hal yang harus dipenuhi. @ang pertama adalah besarnya dimensi maksimum dari partikel yang diiIinkan berapada didalam system dengan satuan mi-ron dan 'umlah partikel maksimum yang diiIinkan berada didalam system dinyatakan dengan ppm atau 'umlah per milliliter. 3ebagai ilustrasi mengenai besarnya dimensi maksimum yang di iIinkan bisa dilihat pada gambar diatas. (pabila radius rata7rata satu helai rambut manusia adalah sebesar = mi-ron maka separuh dari radiusnya itu 09= mi-ron2 merupakan ukuran minimum yang bisa dilihat oleh mata telan'ang manusia. 3pesi4ikasi system hidrolik Caterpillar memiliki batas kotoran yang masuk ke dalam system dalam rentang 1= sampai )= mi-ron hal ini ditandai dengan penggunaan 4ilter hidrolik yang memiliki kerapatan )= mi-ron. Jadi untuk men'aga agar system bisa ter'aga kiner'anya pemilik alat berat berurusan dengan kotoran yang tidak bisa dilihat dengan mata telan'ang. 3edangkan untuk 'umlah partikel maksimum yang di iIinkan pada system hidrolik Caterpillar menggunakan notasi dengan standard "36 sebesar %1G1>. Dimana angka %1 menyatakan 'umlah partikel berukuran diatas ; m sebanyak antara 1=.=== sampai %=.=== partikelGml dan angka 1> menyatakan 'umlah partikel berukuran diatas 1; m sebanyak antara )%= sampai >9= partikelGml. (pabila syarat kebersihan oli ini tidak terpenuhi maka oli tersebut harus disaring kembali menggunakan alat yang disebut kidney loop sampai tingkat kebersihannya memenuhi persyaratan yang diminta. Untuk menghitung 'umlah partikel PT. Trakindo Utama menggunakan alat %AMAS %article !ounter& 3ebagai ilustrasi tingkat kebersihan yang disyaratkan oleh system hidrolik ini maka bisa dibayangkan apabila kita memasukan satu sendok makan kopi ke dalam satu drum oli hidrolik maka bisa dipastikan oli dalam drum tersebut tidak akan memenuhi standar kebersihan yang diminta. Program kontrol kontaminasi ini men'adi sangat penting mengingat saat ini sistim hidrolik Caterpillar menggunakan tekanan yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga hidrolik yang lebih besar pula. &isalnya pada alat e-a5ator )%=C tekanan hidrolik yang digunakan maksimumnya bisa men-apai ;=== psi. 3elain itu komponen7komponen yang mendukung system ker'a hidrolik 'uga semakin presisi untuk meningkatkan e44esiensi ker'a hidroliknya
37
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
dan meminimumkan ter'adinya kebo-oran didalam internal leakageF. 3ehingga bisa dimengerti apabila terdapat kontaminan di dalam system hidrolik tentunya akan sangat berpengaruh pada kiner'anya.
Pen-egahan
Kebersihan tempat ker'a Penyimpanan dan pemindahan oli Penggantian 4ilter se-ara benar Penanganan dan penyimpanan suku -adang Penyimpanan dan pemasangan hose &etoda perbaikan dan pera*atan &enghitung 'umlah partikel
40
/ambar ) &engingat betapa pentingnya mengontrol agar kontaminan tidak masuk ke dalam system maka beberapa langkah pen-egahan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
&en'aga kebersiha tempat pelaksanaan peker'aan &etoda penyimpanan dan pemindahan oli yang benar Prosedur penggantian 4ilter yang benar &etoda penyimpanan suku -adang yang akan dipasang &etoda penyimpanan pembuatan dan pemasangan hose hdrolik &etoda pelaksanaan proses pera*atan dan perbaikan &elakukan perhitungan patikel se-ara teratur
3e-ara internal PT. Trakindo Utama memiliki standar untuk menilai tingkat kontrol kontaminasi pada tiap bengkelnya. Rating paling tinggi adalah bengkel dengan rating kontrol kontaminasi bintang lima yang berarti bengkel yang bersangkutan telah memenuhi semua syarat dan melakukan semua prosedur untuk selalu mengontrol kontamisi.
38
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
41
/ambar )+ lemen selan'utnya adalah analisa 4luida atau analisa -airan yang terdapat pada alat berat. (nalisa -airan ini bisa diibaratkan dengan periksa darah manusia yang dilakukan di laboratorium kesehatan. 3e-ara teratur dan berkala analisa -airan ini harus dilakukan karena selain dapat mendeteksi apa sa'a komponen yang ada didalam -airan 0terutama oli2 dengan serangkaian hasil sample yang dianalisa akan didapatkan 'uga trend pola atau ke-enderungan la'u peningkatan 'umlah partikel tertentu yang ada didalam oli. Trend yang didapat dari hasil analisa ini sangat berguna untuk bisa melakukan langkah prognostic yaitu langkah pendeteksian ge'ala kerusakan sebelum masalah tersebut mun-ul atau men'adi semakin parah.
39
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
- lu id A n a ly s is
C o m m u n ic a tio n
In te rp re ta tio n
T e c h n ic a l
4 2
/ambar 9= 8angkah selan'utnya setelah melakukan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di 8ab ,luid (nalysis Trakindo adalah melakukan interprestasi dari hasil pemeriksaan tersebut. Proses interprestasi tersebut dilakukan oleh sta4 ahli yang telah dilatih khusus untuk melakukan hal ini. #asil dari interprestasi ini tentunya harus di komunikasikan pada pemilik alat sehingga yang bersangkutan bisa mengetahui se-ara persis bagaimana kondisi alat berat yang dimilikinya dan dapat melakukan langkah7langkah yang tepat sesuai dengan yang direkomendasikan oleh 4ihak laboratorium. Untuk kasus darurat dimana ter'adi hal yang sangat berbahaya proses komunikasi ini akan dilakukan dengan segera menggunakan metoda komunikasi yang ter-epat. Komunikasi dan ker'asama antara dealer dan pelanggan men'adi sangat penting disini untuk men'aga agar alat berat yang dimiliki tetap dalam kondisi prima.
40
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
43
/ambar 91 lemen memonitor kondisi adalah elemen yang harus paling sering dilakukan bahkan hendaknya selalu dilakukan setiap saat. Dengan melakukan monitoring yang terus menerus yang diharapkan adalah pemilik alat berat bisa mendeteksi sedini mungkin ge'ala7ge'ala kerusakan dari unit yang dimilikinya. Dengan mengetahui se'ak a*al adanya ge'ala kerusakan maka pemilik unit dapat segera melakukan langkah korekti4 se-epatnya sehingga kerusakan yang semakin paran dan unit rusak mendadak bisa dihindari. Dalam tiap7tiap unit 'uga selalu sudah terpasang instrumen7instrumen yang dapat dimonitor oleh operator saat mengoperasikan alat berat. 3istim monitor &3. C&3 C(T &3 L"D3 L"&3 sampai &inestar merupakan -ontoh sistim yang dipasang dengan kegunaan untuk memonitor dan memberikan peringatan tentang kondisi kerusakan pada alat berat. 8angkah perbaikan sebelum kerusakan men'adi parah atau berhenti mendadak tentu sa'a sangat berpengaruh terhadap 4a-tor biaya. &onitoring kondisi 'uga bahkan bisa digunakan untuk melakukan tindakan rekondisi atau penggantian sebelum unitnya mengalami kerusakan. Konsep perbaikanGpenggantian sebelum rusak merupakan tindakan proakti4 yang telah dilakukan oleh PT. Trakindo Utama pada kontrak7kontrak pera*atan yang selama ini di'alin dengan banyak perusahaan pertambangan internasional. Program ini biasa disebut dengan program PCR 0 planned components replacements2.
41
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Condition "onitoring
Dila.u.an ole +elanggan +emeri.saan #arian er.eliling +eriodi.* 10, 2), )0, 100, 2)0, )00 3perator selama unit beroperasi
Dila.u.an ole Dealer !A 1 !A 2 (nspe&tion
44
/ambar 9% 3elain proses monitoring yang dilakukan oleh operator selama unit beroperasi masih terdapat metoda lain yang bisa dilakukan terutama apabila diperlukan proses penelitian yang lebih teliti. 3ebagai -ontoh apabila monitoring yang dilakukan operator menemukan suatu kondisi abnormal misalnya engine lo# po#er maka hal tersebut memerlukan penelitian lebih lan'ut. Pihak produksi dapat meminta pihak pera*atan untuk melakukan serangkaian penelitian yang disebut E$echnical AnalysisB disingkat T(. Dimulai dengan T( 1 yang sederhana sampai kalau perlu dilakukan T( % yang lebih lengkap pemeriksaannya. Untuk masing7masing system pihak dealer memiliki prosedur pelaksanaan T( yang lengkap.
42
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
C 5 S ! 3 " ! 0 A C / S $ 0 6 ( C $ 0 3 4 0 A " + $ " $ 0 ( / S A A ; , $ 0 / A 1 A + ! $ 0 # A D A + 5 ; D $ 0 C A 0 0 ( A 4 $ 1 A + 3 0 A ; / 3 ; D ( S ( 5 ; D $ 0 C A 0 0 ( A 4 $ , $ 0 ( S A 0 A ; ! ( ; D A / A ; : 4 S $ , A ( / ; : A
D ( 1 A / 5 / A ; S A 0 A ; A " $ ; $ 0 A + / A ; ! 0 A C / " A ; A 4 $ " $ ; ! 4 0 A ! ( S
4 5
/ambar 9) &onitor kondisi 'uga bisa diterapkan pada komponen rangka ba*ah atau under-arriage dengan melakukan prosedur CT3 singkatan dari !ustom $rack ServiceF. CT3 ini adalah pelayanan bebas biaya yang diberikan oleh 4ihak dealer. Dengan melakukan CT3 se-ara teratur maka program mene'emen pada komponen rangka ba*ah bisa lebih optimum. #al ini dikarenakan hasil dari CT3 memungkinkan pemilik alat untuk mengetahui la'u keausan dari komponen rangka ba*ahnya sehingga usia pakai dari tiap komponen rangka ba*ah bisa diperkirakan. 3elain itu data7data hasil CT3 dapat digunakan 'uga untuk menentukan langkah apa yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan usia pakai dari komponen rangka ba*ah.
43
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Custom #ydrauli& Servi&e
+eri.sa /ontaminasi espons pada sistim #ydrauli&G +emeri.saan dila.u.an di apangan
46
/ambar 99 &onitoring Kondisi yang -ukup sering dilakukan 'uga adalah C#3 yang merupakan singkatan dari Custom #ydrauli- 3er5i-eF 3esuai dengan namanya C#3 diaplikasikan pada system hidroli- untuk kegiatan ini dealer membebankan biaya pada pelanggan. Dengan melakukan C#3 maka pemilik unit bisa mengetahui kondisi system hidrolik pada unitnya. Dan apabila ditemukan kemunduran kiner'a dapat sekaligus 'uga di-arikan solusi bagaimana mengatasinya.
44
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
47
/ambar 9; lemen yang 'angan sampai dilupakan adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang men'alankan mene'emen pera*atan ini. Untuk melakukan tiap proses dalam mene'emen pera*atan maka dibutuhkan kompetensi yang spesi4ik untuk masing7masing proses apabila ditemukan adanya gap atau -elah antara kompetensi yang dibutuhkan dengan kemampuan sang pelaksana peker'aan maka saat itulah diperlukan sema-am pelatihan yang bertu'uan untuk memperke-il gap tadi atau malah kalau mungkin menghilangkan gap tersebut. 3e-ara umum terdapat tiga proses inti yang harus dilakukan pada saat melakukan mene'emen pera*atan. Ketiga proses tadi adalah: proses penentuan strategi proses peren-anaan dan proses pelaksanaan. Pada proses penentuan strategi kompetensi yang diperlukan adalah kemampuan ber4ikir kritis dan kreati4 untuk meme-ahkan masalah dan menemukan terobosan baru dalam mengoptimalkan pelaksanaan pera*atan yang akan dilaksanakan. ,okus dari proses ini adalah intele'ensia dengan -akupan rentang *aktu yang 'auh ke depan. Proses peren-anaan men-akup proses pen'ad*alan dan proses menyiapkan semua sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan peker'aan. ,olus dari proses ini adalah bagaimana mengelola sumber daya yang ada se-ara e44isien. Cakupan rentang *aktu yang harus dilingkupi kurang lebih satu bulan ke depan. Proses pelaksanaan adalah proses merealisasikan apa yang sudah digariskan pada saat proses penentuan strategi dengan menggunakan sumber daya dan 'ad*al yang dilakukan pada proses pelaksanaan. Proses pelaksanaan harus ber4okus hanya pada kualitas peker'aan. Dengan kualitas peker'aan yang sempurna maka akan didapat hasil yang ter'amin pula keandalannya. Cakupan *aktu yang perlu dilingkupi -ukup pada hari pelaksanaan proses peker'aan itu sa'a. 3elain proses yang ter'adi pada mene'emen pera*atan hendaknya harus diperhatikan 'uga pengembangan sumber daya para tenaga operator. 3eorang operator bisa diibaratkan sebagai seorang suami yang men'adikan unit yang dikendarai sebagai seorang istri. Pengetahuan tentang bagaimana -ara menangani unit yang akan dikendarai serta komampuan mendeteksi kondisi abnormal men'adi kompetensi hal yang harus dikuasai. Ker'asama antara semua lini yang berkepentingan dengan kondisi alat berat yang prima men'adi sangat penting. Dari le5el pimpinan tertinggi sampai pelaksana langsung di
45
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
lapangan hendaknya memiliki kesedaran dalam men'aga kondisi alat berat agar selalu berada dalam kondisi terbaiknya.
+ elati an
Pem berdayaan3 D & untukm elakukan pera* atanpad aun it dgn benar D ea ler bisa m enyediakan: P ertem uanatau sem inar P e latihantekn ik P e latihanop erator
48
/ambar 9> Untuk meningkatkan sumber daya manusia tersebut terdapat berbagai metoda yang dipilih. &ulai dari pertemuan atau seminar singkat pelatihan teknis yang intensi4 sampai pelatihan bagi operator yang akan memberikan pengetahuan praktis bagi seorang operator untuk mendeteksi kondisi abnormal yang timbul.
46
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
!0A (; (; 48+$1A!(# A; 9
,asilitasterbesar di Cileungsi. Jabar D apat dilakukan dilapangan D ipersiapkanbagi Karya* an:Pelanggan 3elainPraktikal. & ulti & ediaProgram'uga disiapkanuntuk m em bantuPelatihan
4 9
/ambar 9< Untuk membantu pelanggan dalam meningkatkan sumber daya manusia nya PT. Trakindo Utama menyediakan sarana pelatihan bertara4 internasional yang terletak di daerah Cileungsi Kabupaten !ogor. ,asilitas tersebut telah banyak diman4aatkan oleh pelanggan !oleh dikatakan semua perusahaan penambangan internasional yang beroperasi di "ndonesia pernah meman4aatkan 4asilitas pelatihan tersebut.
47
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
50
/ambar 9 Jad*al pera*atan 'uga adalah hal mendasar yang sangat penting. #al ini disebabkan oleh proses pera*atan yang harus dilaksanakan se-ara disiplin dan tepat *aktu. Tanpa proses pen'ad*alan maka proses pera*atan yang teratur dan berkala mustahil bisa dilaksanakan.
48
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
$-$$;S(
+$$;!($ "A(;!$;A;C$ +A;;$ 8C3"+5!$ S3-!A$9 Site 3perati0on "aintenan&e Advisor S3"A 8C3"+5!$ S3-!A$9 "A(;!$;A;C$ C3;!3 S:S!$" 8C3"+5!$ S3-!A$9 ASS$! "A;A4$"$;! !33 8C3"+5!$ S3-!A$9
51
/ambar 9+ Proses membuat 'ad*al adalah hal yang -ukup mudah dilakukan apabila yang ditangani adalah alat berat yang 'umlahnya masih diba*ah sepuluh. Untuk kasus tadi maka pembuatan 'ad*al dan proses monitornya masih bisa dilakukan se-ara manual. Tapi apabila armada alat berat yang ditangani sudah ber'umlah puluhan maka penggunaan -ara manual tidak akan memadai lagi. Dalam kasus ini diperlukan bantuan suatu sitem in4ormasi yang dapat membantu para peren-ana 0 planner 2 dalam melakukan peker'aannya. Caterpillar telah membuat beberapa perangkat lunak yang bisa digunakan untuk melakukan hal tersebut beberapa diantaranya adalah:
PRLNT"L &("NTN(NC P8(NNR 0C6&PUTR 36,TA(R2 3"T 6PR(T"6N &("NTN(NC (DL"36R 36&( 0C6&PUTR 36,TA(R2 &("NTN(NC C6NTR68 3@3T& 0C6&PUTR 36,TA(R2 (33T &(N(/&NT T668 0C6&PUTR 36,TA(R2
PT. Trakindo Utama telah banyak 'uga meman4aatkan perangkat tersebut dalam mene'emen pera*atan yang dilakukannya pada beberapa proyek kontrak ker'asama dengan para pelanggan yang memper-ayakan proses pera*atan armada alat berat nya.
49
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
$%uipment "anagement +lan
Resources
Condition Monitoring System
Component R&I
PM Services
Scheduling System
Component Overhaul
Cost/Record System
Problem Management
Parts Management
52
/ambar ;= Pada ilustrasi diatas dpat dilihat bah*a proses pen'ad*alan merupakan a-uan bagi banyak proses lainnya. 3e-ara 4iloso4i satuan7satuan dalam pen'ad*alan seperti *aktu antara tiap proses pera*atan dan 'enis pera*atan apa yang dilakukan pada saat proses penentuan strategi. Tetapi penentuan kapan tanggal pelaksanaan tiap peker'aan pera*atan atau peker'aan pen'ad*alannya dilakukan pada proses peren-anaan. !erdasarkan 'ad*al itulah maka proses pelaksanaan pera*atan dan elemen7elemen mene'emen pera*atan lainnya dapat dilakukan oleh pagian pelaksana di lapangan.
50
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
53
/ambar ;1 Dalam mene'emen pera*atan harus 'uga dimasukan elemen mene'emen perbaikan. #al ini disebabkan karena sebagus apapun pera*atan yang dilakukan tetap sa'a akan timbul penurunan kualitas ataupun penurunan kemampuan pada komponen yang berker'a pada alat yang dioperasikan. 3ampai pada nilai penurunan kualitas tertentu maka pada komponen tersebut haurus dilakukan perbaikan atau rekondisi karena kalau dibiarkan bisa mengakibatkan kerugian karena tingkat kemampuan produkti4itas yang menurun atau bisa menyebabkan kerusakan yang bertambah parah karena kerusakan tersebut merembet pada komponen lainnya.
51
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+ertimbangan +erbai.an' +enggantian
5sia pa.ai eban /onsumsi aan a.ar Cairan +elumas iaya +erbai.an
54
/ambar ;% 3e-ara umum pertimbangan kapan kita melakukan perbaikan atau penggantian bisa meru'uk pada beberapa hal yaitu:
Usia pakai yang digunakan disini adalah patokan satuan *aktu lamanya alat tersebut beker'a. Untuk mengetahui usia pakai maka pemilik alat bisa meru'uk pada Eservice meter unit B yang terdapat pada alat berat. !eban 3e-ara sederhana pertimbangan yang digunakan adalah beban ker'a yang ditanggung oleh unit tersebut. 3emakin tinggi beban yang ditanggung maka semakin pendek 'uga 'arak *aktu antar perbaikan pada komponen alat berat tersebut. Konsumsi bahan bakar atau pelumas. !ahan bakar yang dikonsumsi oleh alat berkorelasi langsung dengan beban yang ditanggungnya. Karena itu konsumsi bahan bakar bisa di'adikan sebagai indikator tidak langsung untuk menentukan *aktu perbaikan berdasarkan beban. Pada beberapa engine diesel yang sudah dilengkapi dengan system kontrol in'eksi elektronik pengukuran konsumsi bahan bakar bisa dengan mudah dilakukan karena modul kontrol elektroniknya menyediakan 4asilitas pengukur 'umlah bahan bakar yang dikonsumsi. 3edangkan konsumsi pelumas se-ara tidak langsung menun'ukan tingkat keausan komponen yang berada di dalam engine. 3emakin besar keausan yang timbul maka akan semakin banyak oli yang bo-or melalui ring piston dan terbakar di ruang bakar. !iaya perbaikan pertimbangan yang dilakukan hanya menyandarkan keputusan pada biaya perbaikan yang harus dibayar. 3elama biaya perbaikan masih dirasakan murah maka yang dilakukan -ukup memperbaiki komponen tersebut. Tapi apabila biaya perbaikan dirasakan sudah mahal maka komponen tadi akan langsung diganti dengan yang baru.
52
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
5 sia + a . ai 7 , e b an
S $ ; S ( ! (- ! $ 0 # A D A + + 5 ! A 0 A ; ; A S 5 A $ /
S$;S(!(- !$0#ADA+ ,$,A; !!(N ;= ?
H
A / ! 5 '
; A S 5 A $ /
!!(N 1== ?
H
H
A/ !5'
55
/ambar ;) Dua gra4ik diatas men'elaskan mengenai perbedaan karakteristik beban dan pengaruhnya terhadap *aktu perbaikan atau penggantian. /ra4ik sebelah kiri menun'ukan bah*a aplikasi pada alat tersebut memberikan beban yang selalu konstan. 3ehingga untuk menentukan saat perbaikan bisa menggunakan satuan *aktu yang konstan 'uga. /ra4ik sebelah kanan menun'ukan bah*a pada alat tersebut diberikan beban yang ber5ariasi. Kur5a ber*arna merah adalah kur5a la'u keausan yang diakibatkan oleh beban sebesar 1==? sedangkan kur5a hi'au menun'ukan la'u keausan yang diakibatkan oleh beban ;=?. Dari gra4ik yang ada bisa dilihat bah*a tingkat keausan yang sama bisa ter'adi pada rentang *aktu ker'a berbeda. Ker'a dengan beban 1==? terlihat memiliki rentang *aktu yang lebih pendek dibandingkan beban ;=? untuk men-apai tingkat keausan yang sama. 3eperti diketahui tentu sa'a konsumsi bahan bakar akan lebih tinggi apabila beban yang harus ditanggung sebesar 1==? dibandingkan dengan besarnya beban yang hanya ;=?. Dengan latar belakang tersebut dan sesuai dengan kondisi ker'a alat berat yang sering beker'a dengan beban ber5ariasi maka penentuan *aktu perbaikanGpenggantian berdasarkan konsumsi bahan bakar man'adi lebih akurat.
53
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
/onsumsi aan a.ar
"3D$ 11E 116 176 20E 20F 0E 06 E06 E0F
/3;S5"S( S3A
"3D$
20G000 gl 0G000 gl F0G000 gl 1)G000 gl 0G000 gl 60G000 gl I0G000 gl 120G000 gl 1)G000 gl
E12 )0F )12 )16 DE2 DE DEF D)
/3;S5"S( S3A 200G000 gl )1)G000 gl 770G000 gl 1G02)G000 gl 260G000 gl 2E0G000 gl EI2G000 gl E2G000 gl
Patokan ini sangat dipengaruhi oleh &utu Pera*atan (ltitude 56
/ambar ;9 Tabel diatas berisi in4ormasi mengenai saat turun mesin masing7masing model engine Caterpillar dengan berdasar pada 'umlah bahan bakar yang dikonsumsinya.
54
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
"anajemen +erbai.an
epair (ndi&ator 8(ndi.asi /erusa.an9 Diagnosti& (nspe&tion 8+emeri.saan /usus9 epair 3ption 8+ilian +erbai.an9
59
/ambar ;; &ene'emen perbaikan ternyata memiliki 'uga elemen7elemen didalamnya. &asing7masing elemen tersebut adalah:
"ndikasi kerusakan adalah proses se-ara dini bisa mendeteksi kerusakan yang timbul selama pengoperasian alat berat. Pemeriksaan khusus ini adalah proses penyelidian lebih lan'ut untuk mengetahui penyebab kerusakan yang terdeteksi sebelumnya. Pilihan perbaikan proses ini dilakukan setelah komponen yang men'adi penyebab timbulnya masalah telah ditemukan.
55
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
(ndi.asi /erusa.an
(ndi.asi /erusa.an Apa.a terdete.si ???
2 !ype (ndi.asi !eren&ana !ida. teren&ana problem
60
/ambar ;>
lemen indikasi kerusakan ber4okus pada proses memonitor kondisi yang sebelumnya telah pernah dibahas. 3emakin baik proses memonitor kondisi dilakukan maka semakin besar peluang kerusakan akan bisa diketahui sedini mungkin. Jenis indikasi kerusakan sendiri ada dua 'enis yaitu yang teren-ana dan yang tidak teren-ana. "ndikasi yang teren-ana adalah indikasi yang meru'uk pada parameter yang bisa diperkirakan sebelumnya misalnya dengan menggunakan parameter konsumsi bahan bakar dapat di indikasikan pada 'umlah akumulati4 konsumsi bahan bakar tertentu maka engine akan mengalami penurunan kiner'a. 3edangkan indikasi kerusakan tidak teren-ana adalah indikasi kerusakan yang mun-ul se-ara tiba7tiba tanpa pernah diperkirakan sebelumnya. &isalnya se-ara tiba7tiba ditemukan penurunan kiner'a pada engine dimana seharusnya itu tidak ter'adi karena usia pakai dari engine tersebut belum lama. (pabila hal ter'adi maka dikatakan telah ditemukan suatu indikasi kerusakan yang tidak teren-ana yang artinya kita menemukan masalah atau problem. Tentunya indikasi kerusakan yang tidak teren-ana ini harus dihindari. Usaha yang harus dilakukan agar kerusakan yang tidak teren-ana bisa ditekan seminim mungkin adalah dengan melakukan pera*atan dengan benar.
56
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
!$C#;(CA A;A:S(S +34A"
$$ 1 AS(C (;S+$C!(3;
$$ 2 $;4(;$ (;S+$C!(3;
C33(;4 S:S!$" (;S+$C!(3; $$C!(CA S:S!$" (;S+$C!(3;
!A;S"(SS(3; (;S+$C!(3;
#:DA5(C S:S!$" (;S+$C!(3;
61
/ambar ;< 3etelah ditemukan adanya indikasi kerusakan yang tidak teren-ana maka tentunya harus dilakukan pen-arian untuk menemukan komponen apa yang menyebabkan timbulnya masalah ini. Proses pen-arian ini bisa dilakukan se-ara terstruktur dengan menggunakan prosedur yang biasa disebut technical Analysis' disingkat T(. Dimulai dari pemeriksaan 5isual yang tidak memerlukan peralatan khusus pen-arian bisa ditingkatkan le5elnya ke T( % yang sudah menggunakan bantuan alat diagnostik.
57
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
/onsep +ilian +erbai.an
!e.an biaya 3perasi +eralatan dengan &ara menerap.an ="anajemen +erbai.an> serta pilian =+erbai.an sebelum rusa.>
62
/ambar ; 3etelah melihat betapa repotnya melakukan penelitian guna menemukan komponen penyebab kerusakan maka konsep perbaikan apa alat berat hendaknya selalu diarah kan pada usaha untuk melakukan perbaikan sebelum komponennya rusak. Untuk itu maka proses memonitor kondisi dan pengoperasian yang benar men'adi sangat penting.
58
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
+ilian +erbai.an
+erbai.i sendiri Diperbai.i ole +!!5 +$H eman eli aru
63
/ambar ;+ Terlepas dari segala permasalah yang ada tentunya tetap sa'a komponen yang rusak harus diperbaiki. Pemilik alat memiliki banyak alternati4 untuk melakuka perbaikan tersebut yaitu:
&emperbaiki sendiri hal ini tidak men'adi masalah sepan'ang peralatan ker'a serta pengetahuan dan ketrampilan teknisi yang melakukan perbaikan telah memadai. !isa 'uga komponen yang rusak dikirimkan ke 4ihak dealer untuk diperbaiki. &ema4aatkan 4asilitas part e-hange yang disediakan oleh dealer. Dengan meman4aatkan 4asilitas P ini pemilik unit -ukup menyerahkoan komponen yang akan diperbaiki dan saat itu 'uga apabila memang ada persediaan maka pelanggan akan menerima komponen yang 'enisnya sama dan sudah diperbaiki oleh dealer . 3elan'utnya pelanggan dpat lansung memasang komponen tadi pada alat berat yang rusak. Dengan menggunakan P yang 'elas akan banyak sekali *aktu bisa dihemat. Reman. Peman4aatan suku -adang reman hampir sama dengan penggunaan P. @ang membedakan adalah bah*a suku -adang reman adalah suku -adang yang sudah direkondisi oleh pabrik. 3olusi termudah tapi bukan pilihan yang murah adalah membeli komonen pengganti baru.
59
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Su.u&adang Caterpillar
!erdiri dr /ategori Dibuat agar dapat bertaan usianya panjang "empunyai +ylosopy .usus
64
/ambar >= Pemahaman mengenai suku -adang yang terdapat dalam alat berat adalah syarat yang diperlukan agar bisa melakukan mene'emen pernaikan dengan benar. !erdasarkan usia pakaianya maka suku -adang Caterpillar dibagi men'adi tiga kategori yaitu:
3uku -adang le5el ". "ni adalah suku -adang yang pasti selalu diganti saat dilakukan turun mesin. 3uku -adang le5el "". "ni adalah suku -adang yang lebih tahan aus dan untuk penggantiannya harus berdasarkan hasil inspeksi dan pengukuran. 3uku -adang le5el """. 3uku -adang le5el ini adalah suku -adang yang semestinya tidak pernah diganti sepan'ang usia alat berat. (pabila ternyata suku -adang le5el """ ini harus diganti atau diperbaiki maka dapat dipastikan pernah ter'adi kerusakan yang sangat parah pada alat berat tersebut.
3uku -adang Caterpillar yang asli disusun dari material kelas satu pemrosesan yang presisi karena komponen tersebut diran-ang untuk bertahan lama pada medan operasi yang berat. Tiap suku -adang sudah diran-ang oleh pabrik untuk selalu sesuai baik dari segi ukuran maupun bentuk dengan suku -adang lainnya yang berdekatan.
60
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Su.u&adang evel 1 $;4(;$ Cepat Aus & tdk dapat digunakan
ulang. - Piston ring - Main, rod bearing - Valve guide - Turbo bearing - Turbo seal
65
/ambar >1 /ambar dan da4tar diatas menun'ukan -ontoh suku -adang le5el " pada engine.
Su.u&adang evel 2 $;4(;$
/eausannya lambat, dapat diguna.an ulang B B B B
+iston iner alve Camsaft
66
/ambar >% /ambar dan da4tar diatas menun'ukan -ontoh suku -adang le5el "" pada engine.
61
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
Su.u&adang evel
$;4(;$
5sia pa.ainya panjang B lo&. B Cylinder ead B Cran.saft B Conne&ting rod
67
/ambar >) /ambar dan da4tar diatas menun'ukan -ontoh suku -adang le5el """ pada engine.
"enejemen +eraatan (tem dari "enejemen +eraatan * +reventive "aintenan&e Contamination Control -luid Analysis Condition "onitoring !raining
68
/ambar >9 lemen terakhir dari mene'emen pera*atan adalah pen-atatan. Pen-atatan dilakukan baik sebelumselama dan sesudah proses peker'aan pera*atan. Data7data yang ter-atat akan sangat berguna pada saat melakukan analisa terhadap mene'emen pera*atan yang telah dilakukan. Proses peningkatan yang berkelanutan 0 continous improvement 2 mustahil akan bisa dilakukan tanpa didukung data7data akurat yang didapat dari proses pen-atatan.
62
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
0 $ C 3 0 D/ $ $ + (; 4 8pe&atatan9 + $ ; C A ! A ! A ;: 4, A (/7 ! $ 0 ! A ! A S istimp en &a ta ta n7. o n trol C atatan a. tu7, iay a + en &a ta ta n3 rd er/ erja
C 3 " + 5 ! $ 0S 3 ! A 0 $ " C S
69
/ambar >; 3ebagai panduan maka terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses pen-atatan yaitu:
3istem pen-atatan yang rapi dan adanya mekanisme kontrol yamg memastikan bah*a pen-atatan selalu dilakukan denga konsisten dan akurat. Catatan harus berisi in4ormasi mengenai *aktu dan biaya yang dikonsumsi oleh proses pera*atan perbaikan ataupun penggantian. Pen-atatan biaya 'uga harus men-antumkan in4ormasi perintah ker'a terutama apabila tiap peker'aan yang dilakukan akan ditagihkan ke 4ihak lain.
3ama seperti pada elemen pen'ad*alan maka elemen pen-atatan ini 'uga akan lebih e4ekti4 apabila dibantu oleh system in4ormasi yang terintegrasi. Caterpillar menyediakan perangkat lunak yang sangat berma4aat untuk melakukan hal ini dengan nama Maintenance !ontrol System disingkat men'adi &C3.
63
Heav! "#uipment $aintenance $anagement
/$S("+5A;
&engapa
harus membayar !iaya ekstra 'ika bisa menghemat MMM Pre5enti5e &aintenana-e tidaklah sulitN yang diper lukan hanya kemauan untuk men-egah Pemborosan 3istim beker'a saling berhubungan hindari penggunaan suku-adang tidak asli agar hasil maksimum ter-apai
70
/ambar >> 3etelah selesai membahas mengenai ke delapan elemen mene'emen pera*atan maka bisa ditarik tiga kesimpulan pokok yaitu:
Dengan melakukan mene'emen pera*atan maka biaya yang kita keluarkan adalah men'adi sema-am in5estasi yang akan kembali dalam bentuk produkti5itas alat yang tinggi. Kerusakan yang tidak perlu bisa dihindarkan yang artinya kita tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra yang tidak perlu. &ene'emen pera*atan harus dilandasi oleh komitmen yang kuat dari semua lini untuk melakukannya. (pabila komitmen sudah di-anangkan maka separuh dari kesulitan sudah bisa dianggap selesai. Untuk penggunaan suku -adang maka yang terpenting adalah kedisiplinan untuk selalu menggunakan suku -adang asli.
64