HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis merupakan proses produksi (mengganti sel yang mati) dan perkembangan sel darah dari sel induk atau asal atau stem sel, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturas Maturasii merupak merupakan an proses proses pematang pematangan an sel darah, darah, sedangka sedangkan n diferen diferensias siasii menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Hema He mato topo poie iesi sis s mula mulaii terj terjad adii di sums sumsun ung g tula tulang ng deng dengan an sel sel indu induk k pluripotensial. Sel ini secara kontinu memperbarui dirinya dan berdiferensiasi sepanjang hidup. empat terjadinya hematopoiesis pada manusia ! ". #mbr #mbrio io dan dan $etus etus a. Stadium Stadium Mesoblast Mesoblastik, ik, Minggu Minggu ke %-& satau sataud d %-' bulan keham kehamilan ilan ! Selsel mesenchym di yolk yolk sac. Minggu ke ke & kehamilan kehamilan produksi produksi menurun diganti organ-organ lain. b. Stadium Stadium Hepatik, Hepatik, Minggu Minggu ke & sataud sataud -" -" bulan keham kehamilan ilan ! Menurun Menurun dalam *aktu relatif singkat. erjadi di +impa, hati, kelenjar limfe c. Sta Stadium dium Mielo ieloid id,, ulan lan ke & keham hamila ilan sampai pai deng denga an lah lahir, ir, pembentukan di sumsum tulang ! #ritrosit, leukosit, megakariosit. . ayi ayi sampa sampaii dengan dengan de*as de*asa a Hematop Hematopoies oiesis is terjadi terjadi pada sumsum sumsum tulang, tulang, normal normal tidak diproduksi diproduksi di hepar dan limpa, keadaan abnormal dibantu organ lain. a. Hemato Hematopo poies iesis is Medul Meduler er () () +ahir sampai dengan tahun ! sel sel darah / sumsum tulang. +ebih dari tahun! corpus tulang panjang berangsur 0 angsur diganti oleh jaringan lemak lemak karena karena produksi produksi menurun. b. Hematopo Hematopoiesis iesis #kstram #kstramedule edulerr (1b) (1b) 2apat 2apat terjadi terjadi pada keada keadaan an tertentu, tertentu, misal! misal! #ritroblas #ritroblastosi tosis s foetalis foetalis,, 1n.P 1n.Penicio eniciosa, sa, halla hallasem semia, ia,
1n.Sic 1n.Sickle kle sel, sel,
Spher Spheros osito itosis sis
heredi heredite ter, r,
+eukemia. +eukemia. 3rgan 0 organ #kstrameduler #kstrameduler ! +impa, hati, kelenjar adrenal, tulang ra*an, ginjal, dll (#rsle4 15, ") Pada orang de*asa dalam keadaan 6siologik semua hemopoesis terjadi pada sumsum tulang.7ntuk kelangsungan hemopoesis diperlukan ! ". Sel induk induk hemopo hemopoetik etik (hema (hematopo topoietic ietic stem stem cell) cell) Sel induk hemopoetik ialah sel-sel yang akan berkembang menjadi sel-sel darah, termasuk eritrosit, lekosit, trombosit, dan juga beberapa sel dalam
"
sumsum tulang seperti 6broblast. Sel induk yang paling primitif sebagai pluripotent (totipotent) stem cell. Sel induk pluripotent mempunyai sifat ! Self rene*al ! kemampuan memperbarui diri sendiri sehingga tidak •
• •
akan pernah habis meskipun terus membelah8 Proliferati4e ! kemampuan membelah atau memperbanyak diri8 2iferensiatif ! kemampuan untuk mematangkan diri menjadi sel-sel
dengan fungsi-fungsi tertentu. Menurut Menurut sifat sifat kemam kemampuan puan diferensia diferensiasinya sinya maka maka sel induk hemopoet hemopoetik ik dapat dibagi menjadi ! Plurip Pluripote otent nt (totip (totipote otent) nt)ste stem m cell! cell! sel sel induk induk yangm yangmem empun punya yaii yang yang •
mempun mempunya yaii kemampu emampuan an untuk untuk menur menurunk unkan an selur seluruh uh jenis jenis sel-s sel-sel el •
darah. 9ommitteed stem cell ! sel induk yang mempunyai komitmet untuk berdifer berdiferensia ensiasi si melalui melalui salah salah satu garis turunan turunan sel (cell (cell line). line). Sel induk yang termasuk golongan ini ialah sel induk myeloid dan sel
•
induk limfoid. 3ligopotent stem cell ! sel induk yang dapat berdiferensiasi menjadi hanya hanya bebera beberapa pa jenis jenis sel. sel. Misaln Misalnya ya 9$7-:M 9$7-:M (colon (colony y formin forming g unitunitgranulocytelmonocyte)yang granulocytelmonocyte)yang dapat berkembang berkembang hanya menjadi sel-sel
•
granulosit dan sel-sel monosit. 7nipot 7nipotent ent stem stem cell cell ! sel sel induk induk yang yang hanya hanya mampu mampu berke berkemba mbang ng menj menjad adii satu satu jeni jenis s sel sel saja saja.. 9ont 9ontoh oh 9$79$7-# # (col (colon ony y for forming ming unit unit-erythro erythrocyte cyte)) hanya hanya dapat dapat menjadi menjadi eritro eritrosit, sit, 9$7-: (colony (colony forming forming unit-granulocyte)hanya mampu berkembang menjadi granulosit. ". +ingkungan +ingkungan mikro mikro (microen4 (microen4iro irontme ntment)s nt)sumsu umsum m tulang tulang +ingk +ingkung ungan an mikro mikro sumsum sumsum tulang tulang adala adalah h substa substansi nsi yang yang memungkin memungkinkan kan sel induk tumbuh tumbuh secara secara kondusi kondusiff. ;ompo ;omponen nen lingkungan mikro mikro ini meliputi ! a. Mikrosir Mikrosirkul kulasi asi dalam dalam sumsum sumsum tulang tulang b. SelSel-se sell str strom oma a! o Sel endotel o Sel lemak $ibroblast o o Makrofag o Sel reticulum c. Matr Matriks iks ekstra ekstrasel selule ulerr ! 6brone 6bronekti ktin, n, haemo haemonek nektin tin,, laminin laminin,, kolagen, dan proteoglikan. +ingkungn +ingkungn mikro mikro sangat sangat penting penting dalam dalam hemopoes hemopoesis is karena karena berfungsi untuk !
•
Meny Menyed edia iaka kan n nutr nutris isii
dan dan baha bahan n hemo hemopo poes esis is yang yang
diba* diba*a a oleh oleh pereda peredara ran n darah darah mikr mikro o dalam dalam sumsum sumsum •
tulang. ;omun omunik ikas asii anta antarr sel sel (cel (celll to cell cell comm commun unic icat atio ion) n),,
•
terutama ditentukan oleh adanya adhesion molecule. Menghasilkan
!hematopoietic !hematopoietic gro*th factor, cytokine, dan lain-lain. . aha ahan-ba n-bahan han pemben pembentuk tuk dara darah h ahan-bahan ahan-bahan yang diperlukan diperlukan untuk pembentukan pembentukan darah adalah ! 1sam 1sam folat folat dan dan 4itam 4itamin in " " ! merup merupak akan an bahan bahan pok pokok •
pembentuk inti sel. esi ! sangat diperlukan dalam pembentukan hemoglobin. 9obalt, magnesium, 9u, =n. 1sam amino. >itamin >itamin lain ! 4itamin 9. 4itamin kompleks dan lain-lain %. Meka Mekanis nisme me regula regulasi si Mekanis Mekanisme me regulas regulasii sangat sangat penting penting untuk mengatur arah dan • • • •
kuantitas kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang dari sumsum tulang ke darah tepi sehingga sumsum tulang dapat merespo merespon n kebutuhan ebutuhan tubuh dengan dengan tepat. tepat. Produk Produksi si kompo komponen nen darah darah yang berlebihan berlebihan ataupun ataupun keku kekurang rangan an (de6siens (de6siensi) i) samasamasama menimbulkan penyakit. =at-
factor)! ?. :ran :ranul uloc ocyt ytee-ma macr crop opha hage ge colo colony ny stim stimul ulat atin ing g fact factor or
•
(:M-9S$) ??. ??. :ran :ranul uloc ocyt yte e colo colony ny sti stimu mula lati ting ng fac facto torr (:-9 (:-9S$ S$)) ???. ???. Macr Macrop opha hage ge-c -col olon ony y stimu stimula lati ting ng fact factor or (M(M-9S 9S$) $) ?>. hrombopoietin >. urs urstt prom promot otin ing g act acti4 i4it ity y (P (P1) 1) >?. Ste Stem ce cell facto ctor (k (kit liga igand) nd) Sitokon Sitokon (9ytokine)seperti (9ytokine)seperti misalnya ?+-% (interleukin-%), ?+-', ?+-, ?+-@, ?+-A, ?+-B, ?+-B, ?+-". :ro*th :ro*th factor dan sitokin sebagian besar dibentuk oleh selsel darah sendiri, seperti limfosit, monosit, ataumakrofag, serta serta sebagian sebagian oleh sel-sel sel-sel penunjang penunjang,, seperti seperti 6brobla 6broblast st dan endotil. Sitokin ada yang merangsang pertumbuhan sel induk (stimulat (stimulatory ory cytokine cytokine),se ),sebagia bagian n lagi menekan menekan pertumbuhan
sel
induk
(inhibitory
cytokine).
;eseimbangan kedua jenis sitokin ini sangat menentukan proses hemopoesis normal. %
•
Hormon
hemopoetik
merupakan •
hormon
spesi6k yang
yaitu
dibentuk
Erythrpoietin!
diginjal
khusus
merangsang precursor eritroid. Hormon nonspesi6k eberapa jenis hormone diperlukan dalam jumlah kecil untuk a. b. c. d. e.
hemopoesis, seperti ! 1ndrogen ! berfungsi menstimulasi eritropoesis. #strogen ! menimbulkan inhibisi eritropoesis. :lukokortikoid. :ro*th hormon Hormone tiroid.
2alam regulasi hemopoesis normal terdapat feed back mechanism ! suatu mekanisme umpan balik yang dapat merangsang komponen
hemopoesisjika darah
(positi4e
tubuh loop)atau
kekurangan menekan
hemapoesis jika tubuh kelebihan komponen darah tertentu(negati4e loop).
KOMPONEN DARAH
2arah adalah cairan yang terdapat pada semua he*an tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
berkaitan dengan darah dia*ali dengan kata haemo atau hemato yang berasal dari bahasa yunani haima yang berarti darah (Perut<, "B@A). 2arah memiliki A C dari berat badan manusia yang mana 4olume darah pada *anita liter dan pada pria , liter. 2arah memiliki komponen yaitu elemen seluler dan plasma , yang mana elemen seluler terdiri dari ! eritrosit (BB C) 8 leukosit8 dan trombosit.
A. Plasma Darah Plasma darah adalah cairan yang ber*arna kuning bening yang
memiliki unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. ;omponen ini terbesar dalam darah, sekitar A C untuk *anita dan C untuk laki-laki . Hampir B C bagian plasma adalah air . Plasma itu sendiri memiliki fungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta memba*a sisa pembakaran dari sel ketempat pembuangan. $ungsi lainnya adalah menghasilkan
dalam
! $ungsinya mempertahankan tekanan
osmotik dan sebagai penyangga - 1lbumin ! 1lbumin erukuran paling kecil dibanding protein plasma lainnya, disintesis dalam hati, mengatur tekanan osmotik koloid darah (koloid !
larutan :lobulin ! Mencakup %C protein plasma yang terdiri dari !1lfa globulin dan beta globulin disintesis di hati sebagai molekul pemba*a lipid, faktor pembekuan dan hormon serta subtrat penting
lainnya
8
dan
gamma
globulin
(immunoglobin)atauantibodi ,diproduksi jaringan limfoid , terdapat jenis immunoglobin , berfungsi dalam immunitas (kekebalan)
-
$ibrinogen ! Mencakup 'C protein plasma, 2isintesis di hati, komponen penting pembekuan darah
B. Eritrosit Sel ini berbentuk diskus bikonkaf( dua sisi ) seperti donat tanpa
lubang ditengah. 2engan permukaan sel darah merah yang seperti itu dapt memungkinkan untuk proses disfusi cepat dan karbon dioksida, sementara ukuran yang kecil dan relatif Deksibel dapat memungkinkan S2M untuk menyelinap masuk kedalam pembuluh kapiler tanpa menyebabkan kerusakan. 2alam sampel darah , presentasi darah yang diambil adalah S2M disebut hematokrit, yang memiliki presentase ' C dari perempuan dan ' C untuk laki-laki. Pada manusia sel ini berada dalam sirkulasi selama kurang lebih " hari. 5umlah normal pada laki-laki ,' juta atau El dan pada perempuan ', A juta atau El. Setiap eritroit memiliki diameter sekitar @, Em dan tebal Em. Setiap sel eritrosit mengandung % juta molekul Hb. $ungsi dari sel darah merah adalah oksigenansi jaringan dengan transport hemoglobin8 pembuangan karbon dioksida melalui reaksi dengan karbonik anhidrase 8 dan hemoglobin sebagai bufer untuk memelihara keseimbangan asam basa. Perkembangan normal eritrosit tergantung pada banyak macam faktor, termasuk adanya substansi asal ( terutama globin, hem , dan besi ). $aktor-faktor lain seperti ". Perkembangan eritrosit dimulai
dengan penyusutan
ukuran
( makin tua makin kecil)perubahan sitoplasma ( dari baso6lik makin acido6lik ),perubahan inti nukleoli makin hilang, ukuran sel makin kecil,kromatin makin padat dan tebal, *arna inti gelap. ahapan perkembangan eritrosit yaitu ! ". Proeritroblas Proeritroblas merupakan sel yang paling a*al dikenal dari eritrosit, yang mana sel ini adalah sel yang terbesar, dengan diameter "- Em. Setelah mengalami sejumlah pembelahan mitosis sel ini menjadi baso6lik eritroblas . aso6lik eritoblas aso6lik eritoblas agak lebih kecil daripada proeritroblas, dan diameter rata-ratanya " Em. ?ntinya memiliki heterokromotin padat dalam jala jala kasr, dan anak intinya biasanya tidak jelas. Sitoplasmanya jarang nampak. %. Polikromatik eritroblas &
Polikromatik eritroblas adalah baso6lik eritroblas yang membelah berkali-kali secara mitotris dan menghasilkan Hb di dalam sitoplasma yang baso6l dari eritroblas. ?nti polikromatik eritroblas mempunyai jala kromatin lebih padat dari baso6lik eritroblas dan selnya lebih kecil. '. 3rtokromatik #ritroblas ( ormoblas ) Polikromotik eritroblas membelah beberapa kali secara mitosis. ormoblas lebih kecil dari pada polikromatik eritroblas da mengandung inti yang lebih kecil yang ter*arnai baso6l padat . ?ntinya secara bertahap menjadi piknotik. idak ada lagi akti4itas mitosis . 1khirnya inti
dikeluarkan
dari
sel
bersama-sama
dengan
pingiran
tipis
sitoplasma. ?nti yang sudah dikeluarkan dimakan oleh makrofagmakrofag yang ada didalam stroma tulang. . Fetikulosit Fetikulosit adalah sel-sel muda yang kehilangan inti selnya , dan mengadung sisa-sisa asam ribonukleat didalam sitoplasma, serta masih dapat mensintesis Hb. Fetikulosit dianggap kehilanagn retikular sebelum meninggalkan sumsum tulang , karena jumlah retikulosit dalam darh perifer normal kurang dari satu persen dari jumlah eritrosit. 2alam keadaan normal keempat tahap pertama sebelum menjadi retikulosit terdapat P121 S7MS7M 7+1:. Fetikulosit terdapat pada sumsumtulang maupun darah tepi . 2idalam sumsumtulang memerlukan *aktu kurang lebih % hari untuk menjadi matang, sesudah itu dilepas kedalam darah. ( ell dan Fodak , ) &. #ritrosit #ritrosit merupakan produk akhir dari perkembangan eritropoesis.
@
Pada sistem eritropoesis dikenal juga istilah eritropoiesis inefektif , yang
dimaksud
eritropoiesis
inefektif
adalah
suatu
proses
penghancuran sel induk eritroisit yang prematur di sumsum tulang. Fegulasi produksi sel darah merah yaitu ! ". 3ksigenasi jaringan Penurunan 3 dalam jaringan dapat menyebabkan
peningkatkan
produksi S2M. Misalnya anemia oksigen ! perdarahan , dan G-ray pada sutul 8 kelainan sirkulasi yang menurunkan aliran darah ! gagal jantung da penyakit paru. . #rythropoietin #rythropoietin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal yang mana terjadi di sel juGta glomerular dan dinding arteriola arent. Pada kasus hypoGia eritropoietin dapat meningkat, dan juga penurunan aliran darah pada ginjal atau tumor pada ginjal dapat meningkatkan ertropoietin.ila ginjal rusak dapat menyebabkan anemia. #ritropoietin dapat merangsang proeritroblast sampai kebutuhan 3 terpenuhi. atau
Sel darah merah yang rusak difagosit oleh makrofag dalam limfa, hati dan sumsum tulang akan terurai menjadi ! ". :lobin ! bagian protein yang akan menjadi asam amino dan akan diperbaharui dalam proses sintesis seluler . Hem ! bagian yang mengandung
Hemoglobin adalah protein dengan berat molekul &'.' yang terdiri dari ' subunit, dimana tiap unit berisi heme, yang berkonjungasi dengan polipeptida. Heme disintesis dari acetic acid dimana pyrolecompound berikatan dengan protopo6rin ( protopor6rin ?I J $e Hemoglobin yang
Hem ).
mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin yang
ber*arna merah terang. 5ika oksigen dilepas menjadi deoksihemoglobin atau hemoglobin tereduksi yang ber*arna merah gelap atau merah kebiruan.
Hemoglobin
berikatan
dengan
karbondioksida
membentuk A
karbominoglobin.
Hemoglobin
hanya
digunakan
sekitar
C
untuk
pengangkutan 93, AC lagi 93, terlarut dalam plasma dalam bentuk ion bikarbonat. 1bnormal dari struktur eritrosit yaitu ! ". 1nisositosis adalah S2M dalam ukuran yang ber4ariasi . Polikilostosis adalah S2M bentuknya ber4ariasi ( makrositer jika K B Em , mikrositer jika L B Em ) %. 9obot ring atau Ho*ell 5oll body adalah fragmen intinya lebih dari "C '. 9renated adalah bentuknya mengkerut karena suasana hipertonis. C. Leukosit +eukosit adalah sel darah putih yang
ber*arna
memiliki nukleus dan tidak
dalam keadaan segar. entuknya bulat dalam darah , tetapi
berupa sel ameboid pleiomor6k dalam jaringan. +eukosit memiliki karakteristik sebagai berikut ! ". erasal dari undierenciated stem cells . :ranulocyt dan monocyt diproduksi di sumsum tulang %. +ymphocyt diproduksi di organ lymphoid (lymphnode tonsil), sedikit di sumsum tulang '. 5umlah dalam keadaan normal &. - ".ataumm%, dalam keadaan infeksi akan mengalami peningkatan jumlah total . $ungsi melindungi tubuh dari benda asing seperti 4irus dan bakteri sebagian besar akti6tas leukosit berada di jaringan tubuh bukan dalam aliran darah &. Mempunyai kemampuan diapedesis dapat menembus pori-pori kapiler masuk ke jaringan @. :erak amuboid dapat bergerak seperti gerak amuba, mampu bergerak tiga kali lebih panjang dibanding tubuhnya dalam satu menit A. ;emotaksis
pelepasan
kimia
oleh
jaringan
yang
rusak
menyebabkan leukosit bergerak mendekati (kemotaksis positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) B. Phagosit semua leukosit adalah fagositik, tapi kemampuan ini lebih berkembang pada neutro6l dan monosit ".Fentang kehidupan - setelah di produksi pada sumsum tulang leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. "".+eukosit akan tetap berada di jaringan dengan rentang yang berbedabeda bergantung kepada leukositnya 1da lima jenis leukosit dalam sirkulasi darah, dibedakan berdasarkan ukuran betuk nukleus dan ada atau tidaknya granula sitoplasma. B
a. Mononuclear 1granulosit ! leukosit yang tidak memiliki granula, sitoplasma , inti tidak berlobi , misalnya monosit ,% C dan limfosit % C. b. Polymorphonuclear :ranulosit ( PM ) ! leukosit yang memiliki granula, sitoplasma, dan inti sel berlobi-lobi atau bersegmentasi ( netro6l &, C, baso6l ,% C, dan eosino6l ,'C ). PM ini tumbuh dan matang didalam sumsum tulang
1. Monosit - Monosit merupakan sel darah terbesar, nukleus berbentuk seperti telur
atau ginjal dikelilingi sitoplasma ber*arna kebiruan atau abu-abu pucat. Monosit itu sendiri memiliki lifespan sangat pendek dalam sirkulasi dan apabila di jaringan dapat besar menjadi makrofag jaringan ( N " bulan ). $ungsi dari monosit adalah sangat aktif dalam fagosit, siap bermigrasi ke jaringan. 5ika telah meninggalkan pembuluh darah maka sel akan berubah menjadi histiosit jaringan atau makrofag . Monosit
dapat
memfagosit sampai " bacteri , memfagosit partikel yang lebih besar , eutrophyl dan macrophage mempunyai lysosome yg berisi en
dari jaringan mati,
bacteri
mati, neutrophyl
macrophage mati dan cairan jaringan 2. Limfosit Struktur dari limfosit berupa sel bulat kecil berdiameter @-"Em dengan nukleus berlekuk yang ber*arna gelap dan sedikit sitoplasma
biru
terang. idak ada granul spesi6k, tetapi mungkin memiliki sedikit granul a
beberapa jam sedangkan apbila di luar jaringan biasa bisa hidup "% hari sampai " tahun. +imfosit dibagi dua yaitu limfosit ( berperan dalam imunitas humoral, berdeferensiasi menjadi sel plasma kemudian menghasilkan imunoglobulin )dan limfosit ( berperan dalam immunitas seluler ) 3. Neutrol Struktur dari neutro6l yaitu
memiliki granula kecil ber*arna merah
muda, nukleus % - ' lobus masing-masing lobus dihubungkan oleh benang kromatin halus, bersifat fagositik dan sangat aktif, hingga dapat mencapai jaringan terinfeksi untung menyerang 4irus dan bakteri. eutro6l
dapat mengfagositosit
- bakteri , dengan caranya
membentuk pseudopodia. 4. Eosinol Struktur dari eosino6l yaitu memiliki granula besar dan kasar, ber*arna orange kemerahan, nukleus berlobus dua . #osino6l memiliki fungsi ! a.$agositik lemah, jumlah meningkat saat terjadi alergi atau infeksi oleh parasit, berkurang saat stress berkepanjangan. b.2etoksikasi histamin yang dihasilkan sel mast dan jaringan yang luka saat inDamasi berlangsung c. Mengandung peroksidase dan fosfatase yaitu en
dari megakariosit multinukleus dalam sumsum tulang. berbentuk cakram dan
bico4eG,
berukuran
hampir
setengah
dari
ukuran
eritrosit,
mengandung berbagai jenis granula, masa hidup ! - " hari dari proses, 5umlah normal ! ribu - ' ribu butirataumikroliter. $ungsi trombosit adalah hemostatis (penghentian pendarahan) dan perbaikan pembuluh yang robek. Mekanisme Pembekuan darah yaitu ! ". >asokontriksi 5ika pembuluh darah terpotong trombosit pada sisi yang rusak melepas serotonin dan tromboksan 1 (prostaglandin) dan otot polos pada pembuluh darah berkontriksi untuk mengurangi darah yang keluaratauhilang. ""
. Plug trombosit rombosit membengkak dan menjadi lengket dan menempel pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak membentuk plug trombosit. ;emudian trombosit melepas 12P untuk mengakti4asi trombosit
lain
sehingga
membentuk
agregasi
trombosit
untuk
memperkuat plug. 5ika luka yang terjadi hanya sedikit makan plug trombosit dapat mengentikan pendarahan, jika lukanya besar maka plug
trombosit
dapat
mengurangi
perdarahan
sampai
proses
pembekuan terbentuk. %. Pembentukan bekuan darah.
HEMOSTASIS
Hemostasis merupakan suatu urutan respon yang dapat menghentikan perdarahan . ;etika pembuluh darah mengalami ruptur , maka hemostasis bekerja dengan cepat untuk menghentikan perdarahan tersebut melalui beberapa mekanisme seperti spasme 4ascular, pembentukan sumbatan platelet dan koagulasi . 1dapun fungsi dari proses hemostasis yaitu ! a. Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah yang utuh. Hal in tergantung dari integritas pembuluh darah dan fungsi trombosit yang normal. b. Menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang terluka . Hemostasis yaitu pencegahan hilangnya darah , bila pembuluh darah mengalami cedera atau pecah dengan cara spasme , pembentukan platelet plug, koagulasi, dan pembentukan jaringan 6brous. ". Spasme pumbuluh darah Pembuluh darah sangat besar peranannya dalam sistem hemostasis. 2inding pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan morfologis! intima, media, dan ad4entitia. ?ntima terdiri dari selapis sel endotel non trombogenik yang berhubungan langsung dengan pembuluh darah dan
membran
elastik interna. Media dibentuk oleh sel otot polos yang ketebalannya "
tergantung dari jenis arteri dan 4ena serta ukuran pembuluh darah. 1d4entitia terdiri dari suatu membran elastik eksterna dan jaringan penyambung yang menyokong pembuluh darah tersebut. :angguan pembuluh darah yang terjadi seringkali berupa terkelupasnya sel endotel yang diikuti dengan pemaparan kolagen subendotel dan membran basalis. :angguan ini terjadi akibat asidosis, endotoksin sirkulasi, dan komplek antigenatauantibodi sirkulas. Spasme pembuluh darah terjadi karena akibat dari adanya trauma pada pembuluh darah maka respon yang pertama kali adalah respon dari 4askuler atau kapiler yaitu terjadinya kontraksi dari kapiler disertai dengan eGtra-4asasi dari pembuluh darah, akibat dari eGtra 4asasi ini akan memberikan tekanan pada kapiler tersebut (adanya timbunan darah disekitar kapiler). 1kibat dari pembuluh darah yang pecah juga dapat berakibat rasa nyeri karena reDeks saraf oleh pembuluh darah yang rusak, spasme miogenik setempat oleh karena kerusakan dinding pembuluh darah, juga faktor humoral setempat dari jaringan yang kena trauma dan trombus dapat menyebabkan 4asokonstriktor tromboGan 1. Semakin parah kerusakan dari pembuluh darah dapat menyebabkan spasme yang hebat sehingga aliran darah menurun . Pembentukan platelet plug atau trombus Setelah pembuluh darah mulai berkonstriksi, secara bersamaan trombosit di sekitar area yang cedera tersebut akan segera melekat menutupi lubang pada pembuluh darah yang robek. Hal ini bisa terjadi karena di membran trombosit terdapat senya*a glikoprotein yang hanya akan melekat pada pembuluh yang mengalami cedera. Setelah itu trombosit akan menempel pada dinding epitel pembuluh darah yang cedera kemudian menjadi lengket pada protein yang berasal dari plasma yang bocor kemudian akan menuju pada
bocor jaringan yang cedera.
Setelah itu trombosit akan menjadi ireguler dan bengkak. onjolan-tonjolan akan mencuat keluar permukaannya dan akhirnya protein kontraktil di membran akan berkontraksi dengan kuat sehingga granula-granula yang mengandung faktor pembekuan aktif akan lepas, diantaranya 12P dan tromboksan 1 , setelah itu 12P dan tromboksan 1 mengaktifkan tromboksan-tromboksan kemudian
yang
tromboksan dan
lain
sehingga
benang-benang
akan 6brin
saling
melekat,
akan membentuk
sumbatan yang rapat. %. ;oagulasi
"%
Setelah terjadi sumbatan trombosit dalam *aktu " sampai % menit bila perdarahannya hebat, atau " sampai menit bila perdarahannya kecil,
mungkin akselerator lain pada kon4ersi protrombin. $.??? O F3M3P+1S? 51F?:1, aktifator lipoprotein jaringan pada
-
protrombin $. ?> O ?3 91, diperlukan untuk akti4asi protombin dan pembentukan
-
$ibrin $.>. O PF31;S#+#F?, merupakan akselerator plasma globin ! suatu factor
plasma
yang
mempercepat
kon4ersi
protrombin
menjadi
-
thrombin. $.>?. O #7; 1;?P $.>. $.>?? O PF3;3>#F?, akselator kon4ersi protombin serum ! suatu
-
faktor serum yang mempercepat kon4ersi protombin $.>??? O 1? H#M3$?+?; $1;3F (1H:), suatu faktor plasma yang berkaitan dengan factor ??? trombosit dan factor 9hristmas (?I),
-
mengakti4asi protmrombin $.?I O 9HF?SM1S $1;3F, faktor serum yang berkaitan dengan faktor-
-
faktor trombosit ??? dan >???1H:, mengaktifasi protombin. $.I O S71F PF3#F $1;3F, suatu faktor plasma dan serum ,
-
akselerator kon4ersi protombin $.I? O P+1SM1 F3M3P+1S? 1#9#2#, akselator pembentukan
-
thrombin. $.I?? O H1:#M# $1;3F, suatu faktor plasma, mengaktifasi faktor I? $.I??? O $?F?1S# $1;3F, mengaktifasi bekuan 6brin yang lebih kuat.
'. Pembentukan jaringan 6brous Pembentukan jaringan ikat atau 6brous , dapat terjadi karena proses, yaitu ! d. ekuan diin4asi oleh 6broblast
yang kemudian membentuk jaringan
ikat pada seluruh bekuan e. Penghancuran bekuan oleh akti4asi
"'
Pembentukan akti4ator
protrombin
berasal
dari dua
mekanisme
kompleks yang melibatkan berbagai faktor pembekuan, yaitu jalur ekstrinsik dan jalur instrinsik. a. 5alur ekstrinsik ;etika dinding 4askuler mengalami cedera, ia akan melepaskan berbagai faktor jaringan atau tromboplastin jaringan atau faktor ??? terakti4asi. $aktor ini terdiri dari kompleks fosfolipid dan lipoprotein yang terutama berfungsi sebagai en?? menjadi faktor >?? terakti4asi (>??a). ersamasama, faktor jaringan dan faktor >?? terakti4asi serta dengan bantuan ion ;alsium (9aJatau faktor ?>) akan merubah faktor I menjadi faktor I terakti4asi (Ia). ;emudian, faktor Ia itu akan berikatan dengan fosfolipid pada faktor jaringan tadi (atau dengan fosfolipid tambahan yang dilepas trombosit), dan mereka bergabung dengan faktor > untuk membentuk akti4ator protrombin.
b. 5alur instrinsik 7ntuk jalur instrinsik, dimulai ketika pembuluh darah mengalami trauma atau pembuluh darah itu berkontak dengan jaringan yang mengalami trauma. Hal ini akan menyebabkan faktor I?? inaktif berubah menjadi aktif, atau faktor I?? terakti4asi (I??a). Selain itu, trombosit yang "
hancur juga akan melepaskan fosfolipid yang mengandung lipoprotein yang disebut faktor % trombosit. $aktor I??a akan mengaktifkan faktor I? menjadi faktor I? terakti4asi (I?a) dengan bantuan senya*a bernama kininogen HM. $aktor I?a ini dengan bantuan 9aJ akan mengaktifkan faktor ?I menjadi faktor ?I terakti4asi (?Ia).;emudian faktor ?Ia ini akan bekerja sama dengan faktor >??? terakti4asi , faktor % trombosit tadi serta dengan 9aJ, untuk mengubah faktor I menjadi faktor I terakti4asi (Ia). Sama dengan jalur ekstrinsik, faktor Ia ini akan bergabung dengan fosfolipid dan faktor > untuk membentuk akti4ator protrombin.
Pembetuka Bea#$Bea# %ibri
Setelah protombin terbentuk. Protombin akan mangaktifkan trombin, yang mana dengan bantuan 9aJ. ;emudian trombin akan menyebabkan polimerisasi dari molekul-molekul 6brinogen menjadi benang-benang 6brin dalam *aktu " 0 " detik. Prosesnya, trombin ini akan melepas ' molekul peptida kecil dari setiap molekul 6brinogen, sehingga membentuk satu 6brin monomer,
selanjutnya
berpolimerisasi
6brin
monomer
dengan sesamanya
ini
secara
membentuk
otomatis
mampu
benang 6brin. Selama
beberapa detik, akan muncul banyak benang-benang 6brin yang panjang. etapi benang-benang ini memiliki ikatannya yang lemah, karena cuma berikatan secara ikatan hidrogen. 3leh karena itu trombin akan mengakti4asi suatu
"&
Akti&ator Plasmio#e 'ari#a
Pada jaringan dan endotel pembuluh darah yang teluka, akan dilepaskan suatu akti4ator akti4ator plasminogen jaringan (t-P1). t-P1 ini akan mengaktifkan plasminogen menjadi plasmin. Plasmin ini adalah , faktor >???, protrombin dan faktor I??. ;emudian t-P1 akan membersihkan bekuan sehingga proses pembentukan benang-benang 6brin akan terhenti. Setelah terbentuk benang-benang 6brin secara sempurna, dan darah juga membentuk bekuan. ekuan tersebut akan diin4asi oleh 6broblas yang kemudian membentuk jaringan ikat atau dapat juga dihancurkan. ;eadaan yang dapat menimbulkan perdarahan hebat yaitu ! ". Perdarahan akibat de6siensi 4itamin ; 2e6siensi 4itamin ; bisanya disebabkan oleh penyakit hati yang mana hati mengsekresikan empedu kemudian terjadi gangguan absorbsi lemah ( pada :? ) sehingga terjadi de6siensi 4itamin ; sehingga dapat menghambat faktor pembekuan yaitu protrombin , faktor >??,?I,dan I (didalam hati ) kemudian tejadi pendarahan. 7ntuk penatalaksanaan dapat diberikan 4itamin ; intra4ena atau tablet . Hemo6lia Hemo6lia adalah peyakit yang kecenderungan perdarahan. Penyakit sering dijumpai pada pria. A C hemo6lia terjadi oleh karena de6siensi faktor >??? ( Hemo6lia 1 atau hemo6lia klasik ) dan " C karena de6siensi faktor ?I . ;edua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui charier (I). erapi yang digunakan adalah menginjeksikan faktor >??? yang diambil dari hasil rekayasa gen. %. rombositopeni rombositopeni adalah jumlah trombosit di sirkulasi sangat sedikit sehingga dapat menyebabkan bintik-bintik perdarahan diseluruh jaringan tubuh
yang
kemudian
menjadi
bercak-bercak
kecil
ungu
dikulit
( trombositopeni purpura). rombositopenia idiopatik bisanya terjadi karena terdapat antibody spesi6k yang mana dapat menghancurkan trombosit itu sendiri , bisanya akibat dari efek autoimun terhadap trombosit sendiri.
"@
(OLON(AN DARAH
:olongan darah adalah ciri kusus darah dari suatu indi4idu yang mana setiap orang disebabkan oleh karena adanya antigen (1g ) aglutinogen pada dinding eritrosit dan adanya antibody spesi6k (1b) aglutinin didalam plasmanya. 2ua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan 13 dan Fhesus. ". Pengolongan 2arah 13 a. ?ndi4idu dengan golongan darah 1 memiliki sel darah merah dengan antigen 1 di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah 1-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah 1-negatif atau 3-negatif. b. ?ndi4idu dengan golongan darah memiliki antigen pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen 1 dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah -negatif atau 3-negatif c. ?ndi4idu dengan golongan darah 1 memiliki sel darah merah dengan antigen 1 dan serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen 1 maupun . Sehingga, orang dengan golongan darah 1-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah 13 apapun dan "A
disebut resipien uni4ersal. amun, orang dengan golongan darah 1positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama 1-positif. d. ?ndi4idu dengan golongan darah 3 memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen 1 dan . Sehingga, orang dengan golongan darah 3-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah 13 apapun dan disebut donor uni4ersal. amun, orang dengan golongan darah 3-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama 3-negatif.
(eot)"e
Bloo*
A##lutio#e
A##lutiis
s
t)"es
s
OO
3
-
1nti 1 and 1nti
OA or AA
1
1
1nti
OB or BB
1nti 1
AB
1
1 and
-
Secara umum, golongan darah 3 adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti S*edia dan or*egia, golongan darah 1 lebih dominan. 1ntigen 1 lebih umum dijumpai dibanding antigen . ;arena golongan darah 1 memerlukan keberadaan dua antigen, 1 dan , golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Penyebaran golongan darah 1, , 3 dan 1 ber4ariasi di dunia tergantung populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap populasi yang berbeda-beda.
"B
Populasi
3
1
1
Suku pribumi 1merika Selatan
"C
0
0
0
3rang >ietnam
'.
".'
B."
'.C
C
C
C
''.'
.&
0
0
C
C
'.A
'".B
"".
'.C
C
C
C
.
'.
%A.
".@
C
C
C
C
"A.
'.&
'.AC
".'
C
C
Suku 1borigin di 1ustralia
3rang 5erman
Suku engalis
Suku Saami
C
. Fhesus 5enis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Fhesus atau faktor Fh. ama ini diperoleh dari monyet jenis Fhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun "B' oleh ;arl +andsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Fh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Fh-. Mereka yang memiliki faktor Fh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah FhJ. 5enis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan 13. :olongan darah 3J adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan 1 lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan AC populasi dengan golongan darah . ;ecocokan faktor Fhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan FhJ sedangkan resipiennya Fh(-) dapat menyebabkan
produksi
antibodi
terhadap
antigen
Fh(2)
yang
mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di ba*ah usia melahirkan karena faktor Fh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan. 1yah rhesus (J)
ibu rhesus (-)
ayi pertama Fhesus (J) eritrosit bayi masuk kedalam sirkulasi ibu terbentuk
ALTERATIONS IN CELL %+NCTION AND (RO,TH
-.
Karakteristik sel a. Sel sangat kompleks dan terorganisir ;ompleksitas sel sangat nyata tetapi sulit dijelaskan. ;ompleksitas sel
dapat dianalogikan dengan keteraturan dan konsistensi sel, dapat dilihat dari organel-organel sel yang mempunyai struktur sendiri-sendiri dan adanya interaksi antara bagian sel ataupun antara organel yang berperan untuk memelihara ataupun operasional sistem sel. erorganisir merupakan karakteristik sel, dapat dilihat pada proses sintesis protein, proses pembenukan energi kimia, pembentukan membran sel. Pada proses tersebut terdapat kerjasama antar organel sel dan semua proses sangat terorgansir b. Mempunyai program genetik 3rganisme dibangun berdasarkan informasi yang dikode dalam gengen. :en bukanlah sekedar tempat menyimpan informasi tetapi juga mengandung blueprint (cetakan) untuk membentuk struktur sel, mengatur akti4itas sel dan sebagainya. c. Membentuk sel dan menggunakan energi d. Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia Feaksi kimia yang terjadi di dalam sel sering disebut metabolisme. Metabolisme adalah suatu proses pengubahan molekul- molekul kompleks menjadi molekul-molekul kecil atau sebaliknya. e. Sel mampu melakukan akti4itas mekanik
"
Sel adalah tempat akti4itas mekanik, dimana bahan atau molekul diangkut dari satu tempat ketempat lain, baik di dalam sel atau antara f.
sel. Sel mampu merespon stimuli Sel mempunyai reseptor hormon ,reseptor tubuh, reseptor matriks ekstraselular atau reseptor lain sehingga dapat menangkap adanya
stimulus . g. Sel mampu mengatur diri misalnya siklus sel h. Sel mampu membelah diri ?ndi4idu-indi4idu baru dihasilkan melalui proses
reproduksi.
Sel
dihasilkan melalui proses pembelahan sel dimana satu sel induk akan menghasilkan dua sel anak. 2ari proses ini sifat-sifat yang dimliki induk akan di*ariskan ke keturunannya. .
Kom"oe Sel
a. ukleus ukleus merupakan tempat pengaturan sel. 2alam nukleus ini terdapat materi genetik sel, asam deoksiribunokleat ( 21) yang memiliki dua fungsi penting yaitu8 21 memberikan kode atau instruksi untuk mengarahkan •
berbagai sintesis protein struktural, dan en
•
memastikan bah*a sel berhasil menghasilkan anak yang sama persis seperti induknya sehingga dapat terus dihasilkan sel yang identik dalam tubuh. 2alam
nukleus
juga
terdapat
gen.
:en
ini
yang
menentukan
karakteristik protein sel, termasuk en
gen.
2alam
nukleoplasmanya
terdapat
kromatin
yang
diidenti6kasikan sebagai kromosom. b. ukleoli ukleoli merupakan bagian sel yang tidak mempunyai membran pembatas. ukleoli juga merupakan suatu struktur yang mengandung sejumlah besar F1 dan protein seperti dalam ribosom. ukleoli membesar bila sel aktif mensintesa protein. c. Sitoplasma
Sitolasma merupakan bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus. agian ini mengandung sejumlah struktur tersendiri yang sangat terorganisasi dan terbungkus membran organel yang tersebar dalam massa kompleks mirip gel yang disebut sitosol. Substansi substansi yang yang turut membentuksel secara keseluruhan disebut protoplasma. erdiri dari lima bahan dasar8 air, elektrolit , protein, lipid dan lemak serta karbohidrat. a. 1ir Medium cair semua protoplasma adalah air dengan konsentrasi antara @ 0 A C. ayank
0
reaksi
yang
dikatalisis
secara
en
untuk
metabolisme sel. c. Protein Selain air,
dan
en
struktural bersama
0
sama
membentuk struktur sel, misalnya terdapat dalam membran sel, membran inti, membrane sekitar struktur intra sel seperti relitikum endoplasma dan mitokondria. Sebagian besar protein structural adalah 6brosa, yaitu masing-masing molekul protein berpolimerasi membentuk benang-benang 6brosa yang panjang. enang-benang ini selanjutnya memberikan daya regangan pada struktur sel. Sebaliknya
en
merupakan
protein
yang
bentuk
keseluruhannya berbeda, yaitu terdiri atas molekul protein tunggal atau kumpulan beberapa molekul dalam bentuk globular. %
erbeda dengan protein 6brosa, protein ini sering kali larut dalam cairan sel. #n
endoplasma dan
mitokondria. Sifat lipid yang tidak larut atau hanya sebagian yang larut dalam air membuat membrane kedap terhadap banyak
setengah padat yang
korteks atau ektoplasma. Sedangkan sitoplasma
yang terdapat antara korteks dan membrane inti berbentuk encer dan dinamakan endoplasma. Partikel-partikel besar yang terbesar
'
dalam sitoplasma
adalah butir-butir
lemak
netral,
granula
glikogen, ribosom, granula sekresi dan dua organel yang penting, mitokondria dan lisosom. Sedangkan organel penting lainnya yang
melekat
pada
membrane
inti
sel
adalah
reticulum
endoplasma dan kompleks golgi. ". Fibosom Fibosom berbentuk granular dan mengandung 1F, berfungsi dalam sintesis protein dalam sel. 1F disintesis gen dari kromosom kemudian disimpan dalam anak inti sebelum dikeluarkan ke sitoplasma dalam bentuk ribosom granula. ila ribosom melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, maka disebut reticulum endoplasma granular. . Mitokondria Mitokondria menyaring energy dari nutrian dan oksigen yang selanjutnya digunakan untuk melakukan fungsi sel. 5umlah mitokondria pada setiap sel berbedabeda, tergantung pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. 7kuran dan bentuknyapun berbeda-beda, ada yang berbentuk globular dan ada pula yang berbentuk 6lament. Mitokondria terdiri atas dari dua lapisan unit membrane yaitu! membrane luar dan membrane dalam. Membran
dalam
banyak
membentuk
lapisan
yang
didalamnya melekat enim-en
untuk
oksidasi
nutrient
membentuk
karbondioksida dan air. #nergy yang dilepas digunakan untuk sintesis
energinya
bila
mana
diperlukan
untuk
melakukan fungsi sel. Mitokondria dapat mengadakan repliksi sendiri , berarti
satu mitokondria mungkin
dapat
membentuk
mitokondria ke dua. , ketiga dan seterusnya, bilamana
dibu dibutu tuhk hkan an dala dalam m sel sel untu untuk k mena menamb mbah ah juml jumlah ah 1P. P. Sebag Sebagaim aimana ana pada pada inti inti mitok mitokond ondria ria juga juga menga mengandu ndung ng asam asam
diok dioksi siri ribo bonu nukl klea eatt
teta tetapi pi
berb berbed eda a
deng dengan an
yang yang
terdapat pada inti. %. +isosom +isosom +isosom menghasi menghasilkan lkan sistem sistem pencerna pencernaan an intrasel intrasel yang memungkinkan sel mencerna, dan membuang
hidr hidrol olik ik,,
yang yang
berf berfun ungs gsii
meme memeca cahk hka an
senya*a organik menjadi dua bagian atau lebih dengan mengikatkan mengikatkan hydrogen hydrogen (H) dari molekul molekul air dengan bagian senya*a organic tersebut dan dengan mengikatkan mengikatkan bagian hidroGil (3H) molekul air dengan bagian lain dri senya*a tersebut. Misalnya, protein dihidrolisis menjadi asam-asam amin amino, o, dan dan glik glikog ogen en dihi dihidr drol olis isis is memb memben entu tuk k gluk glukos osa. a. Proses ini disebut hidrolisis adalah sebagai berikut !FQ 0 FR J H3
FQ 3H J FRH +isosom bekerja dengan cara melekat pada 4esikel
4inositik atau fagositik, kemudian melepaskan hidrolasenya kedalam 4esikel sehingga terbentuk esikel 4igestis, yang bertugas bertugas menghidr menghidrolis olisis is protein, protein, glikogen glikogen,, asam asam nukleat, nukleat, mukopo mukopolisak lisakarida arida,, dan
ber berdifu difusi si
mela melalu luii
memb membra rane ne
4esik esikel el
kedal edala am
sitopl sitoplas asma ma.. adan adan resid residual ual yang yang tersis tersisa a dalam dalam 4esik 4esikel el dige digest stif if
diek dieksr sres esii
atau tau
meng menga alami lami
pela pelaru ruta tan n
dala dalam m
sitoplasma. 5adi lisosom dapat dianamakan organ digestif sel. Fetikulum indoplasma tampak seperti jala-jala yang disusun oleh struktur tubular dan 4esicular. Fuang di dalam tubulus dan 4esicular terisi oleh matriG endoplasmic, suatu medium cair yang berbeda dengan cairan diluar reticulum endoplasm endoplasma. a. Fuang reticulu reticulum m endoplasm endoplasma a dihubungk dihubungkan an dengan antara membran inti.ruang ini juga berhubungan &
dengan ruang dalam kompleks golgi. 2alam beberapa hal retic reticulu ulum m endop endoplas lasma ma langsu langsung ng berhub berhubung ungan an denga dengan n bagian luar sel melalui celah yang sempit. =at-
yang
tipis ipis..
$ungs ungsii
komple pleks
golg golgii
didug iduga a
merup merupak akan an gudang gudang semen sementa tara ra dan kondens ondensasi asi
dengan
protein
membentuk
gikopr gikoprotei otein. n. Salah Salah satu hasil hasil sintesiny sintesinya a yang terpenti terpenting ng adalah adalah mukoplo mukoplosak sakarid arida a karena karena merupak merupakan an unur utama utama dari dari (") (") mucus, mucus, () =at dasar dasar ruang ruang inters interstit titial ial,, (%)
air deng dengan an muda mudah h
mele melek kat
pada pada
membrane membrane.. 1danya 1danya lapisan lapisan mukoplo mukoplolisa lisakar karida ida pada permuk permukaan aan luar membrane membrane menyebab menyebabkan kan tegangan tegangan permuk permukaan aan luar berbeda berbeda dengan dengan permuka permukaan an dalam,
sehingga sehingga reakti4it reakti4itas as kimia permukaa permukaan n dalam dalam sel
berbeda berbeda dengan dengan permuka permukaan an luarnya. luarnya. Sedangk Sedangkan an lipid yang terletak terletak ditengah ditengah membrane membrane menyebab menyebabkan kan membrane membrane tidak dapat dapat ditembus ditembus oleh
Membran sel dilengkapi pori-pori agar
bersifat permeabel atau impermeabel. Siklus Hi*u" Sel Siklus Sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan
jumlah 21 kromosom kromosom yang cukup banyak dan mendukung mendukung segregasi segregasi untuk meng mengha hasi silk lkan an dua dua sel sel anak anakan an yang yang iden identi tik k seca secara ra gene geneti tik. k. Pros Proses es ini ini berl berlan angs gsun ung g
teru teruss-me mene neru rus s
dan dan
beru berula lang ng
(sik (siklik lik). ).
Pertu ertumb mbuh uhan an
dan dan
perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan pertumbuhan sel dengan meregulasi meregulasi *aktu pembelahan dan mengatur perkembangan perkembangan sel dengan mengatur jumlah eksp eksprresi esi atau atau tran transl slas asii gen gen pada pada masi masing ng-m -mas asin ing g sel sel yang yang mene menent ntuk ukan an diferensiasinya. $ase pada siklus sel yaitu sebagai berikut ! a. $ase S (sintesis)! ahap terjadinya replikasi replikasi 21 b. $ase M (mitosis) (mitosis)!! ahap terjadiny terjadinya a pembelaha pembelahan n sel (baik pembelahan pembelahan biner atau pembentukan tunas) c. $ase : (gap)! (gap)! ahap ahap pertum pertumbuhan buhan bagi bagi sel. - $ase :, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaa eadaan n diam diam atau atau sel sel tidak tidak melak melakuk ukan an pertum pertumbuh buhan an maupu maupun n perk perkembang embangan an.. ;ondis ondisii ini sanga sangatt berg bergant antung ung pada pada sinya sinyall atau atau rang rangsa sang ngan an baik baik dari dari luar luar atau atau dala dalam m sel. sel. 7mum 7mum terj terjad adii dan dan -
beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati. $ase :", sel eukario eukariott mendapat mendapatkan kan sinyal sinyal untuk tumbuh, antara antara
-
sitokinesis dan sintesis. $ase :, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis. $ase tersebut berlangsung dengan urutan : K :" K S K : K
M
kembali ke :. 2alam konteks Mitosis, fase : dan S disebut sebagai
?nterfase. - Pembelahan Mitosis Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk pucuk tanam tanaman an.. Prose Proses s mitos mitosis is terjad terjadii dalam dalam empa empatt fase, fase, yaitu yaitu -
profase, metafase, anafase, dan telofase. Profase. Pada a*al a*al prof profas ase, e, sentr sentros osom om denga dengan n sentr sentriol iolnya nya menga mengalam lamii replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom A
hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berla*anan dari inti. Pada saat bersamaan,
mikrotubul
muncul
diantara dua
sentrosom dan
membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel
he*an, mikrotubul lainnya
menyebar yang
kemudian membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. 2ua kromatid identik tersebut bergabung pada sentromernya. enang-benang spindel terlihat memanjang -
dari sentromer . Metafase. Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke
-
bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) . 1nafase. Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masingmasing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya
masing-masing . - elofase. 1*al dari tahap telofase ini ketika kromosom sampai ke kutubnya masing-masing. ;romosom tampak tidak beraturan dan jika di*arnai, terpulas kuat dengan pe*arna histologi. ahap berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin8 difuse). ;eadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti. Sitokinesis. Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin.
B
0. Karakteristik *a 'eis 'ari#a a. 5aringan Saraf Pada tubuh makhluk hidup terdapa dua kelompok kerja sistem saraf,
yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. ;edua sistem tersebut pada dasarnya tidak bekerja secara terpisah,tetapi saling -
melengkapi. Sistem saraf pusat5aringan saraf yang menjalin seluruh tubuh berpusat dalam otak maupun sumsum tulang belakang. 3tak memiliki tiga fungsi utama yaitu,") menerima input dan menginterpretasikan informasi dari semua organ-organ sensor baik internal maujpun eksternal, ) menghasilkan output berupa parintah untuk koordinasi semua bagian badan sebagai impuls saraf atau hormon, %) integrasi antara kedua aspek fungsi otak 2ari otak, serabut saraf berpencar menjadi " pasang saraf yang dinamakan saraf tengkorak, melayani kepala, mata, dan beberapa organ dalam. 2ari sumsum tulang belakang beberapa saraf bercabang dan bercabang membentuk batang-batang sarafmenuju alat-alat gerak. Masing-masing saraf memba*a impuls isyarat elektokimia*i yang
-
dicetuskan oleh suatu rangsang. Sistem saraf otonom Susunan saraf otonom terdiri atas saraf simpatis dan para simpatis. Saraf otonom mengontrol fungsi 4egetatif badan, antara lain! ") mengatur kegiatan jantung dan pembuluh darah, ) mengatur kerja urat
-
daging licin, dan, %) mengatur kerja kelenjar-kelenjar. entuk umum sistem kerja saraf Satuan dasar sistem saraf adalah neuron. euron mempunyai satu ciri struktur yang menyebabkan kelihatan lain dari semua tipe sel tubuh lainnya. ila digolongkan menurut fungsinya,neuron dapat dibagi menjadi tiga kelompok, ") neuron sensoris yang memba*a isyarat dari organ sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang, ) neuron motorik memba*a petunjuk dari otak dan sumsum tulang belakang ke alat gerak, jantung, usus dan organ tubuh yang lain, %) interneuron yang menggerakkan isyarat bolak balik le*at lintasan antara otak, sumsum
-
tumlang belakang dan lain-lain. Mekanisme kerja saraf ?. fungsi sinap neuron ! hubungan antara satu neuron dengan neuron berikutnya disebut sinaps, dalam sinaps terdapat bongkol yang mempunyai dua struktur internal yang penting untuk fungsi perangsangan
atau
penghambatan
4esikel
sinaptik
dan
mitokondria. %
??.
pengiriman dan pengolahan sinyal ! pada hakikatnya, sekali dimulai impuls saraf pada ujung serabut saraf maka impuls ini akan diteruskan oleh serangkaian sentuhan elektrik, apabila satu impuls terjadi, misalnya oleh reseptor cahaya pada mata, selaput sel berubah sebentar untuk membiarkan mengalirnya ion kalium bermuatan keluar dari sel dan masuknya ion natrium bermuatan ke dalam sel. :erak bolak balik ini menimbulkan potensial elektrik yang kecil membentuk impuls saraf. ila jumlah potensial yang terkumpul pada ujung saraf sudah cukup banyak, sel berikutnya menembak . setelah itu impuls ini le*at, selaput sel kembali berfungsi sebagai pembatas sampai impuls lain timbul. ;arena sistem saraf yang rumit dan sibuk dapat menyerap energi dengan laju yang sangat besar sehingga memerlukan bahan bakar (oksigen dan glukosa) yang lebih banyak
-
eurotransmitter euron-neuron otonom pada mamalia biasanya mengandung lebih dari satu
neurotransmitter,seringkali,satu
bergabung satu sama lain atau
atau
lebih
neuropeptida
bergabung dengan transmitter
acetylcholine yang klasik ataupun transmitter adrenaline. Pada ikan hanya
sedikit
kasus-kasus
gabungan
seperti
itu.
ransmitter
perangsangpadaberbagaisinapsneuronsarafpusatadalahasetilkolin,norep inerin,dopamn,serotonim, transmitter
penghambat
+-glutamat,dan yangpenting
+-asparat adalah
asam
sedangkan gamma
aminobutirat (:11), glisin, taurin,dan alanin. b. 5aringan #ndokrin Sistem endokrin pada ikan tidak jauh berbeda dengan sistem endokrin 4ertebrata pada umumnya. 3rgan endokrin melepaskan suatu
tetapi biasanya mengikuti
dua prinsip,yakni
! ")
berdasarkan responnya dibagi menjadi dua kelenjar yang dihasilkan oleh kelanjar kedua seringkali menghambat produksi hormon pituitari proses ini
disebut
penghambat
feedback.
ang
menyebabkan
terjadinya
keseimbangan respon. c. 5aringan #pitel %"
5aringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh. erdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi menjadi E"itel Pi"ih - #pitel pipih selapis 9ontoh!pada pembuluh darah, al4eolus, pembuluh limfe, glomerulus -
-
ginjal. #pitel banyak lapis 9ontoh! pada kulit, rongga mulut, 4agina E"itel Kubus #pitel kubus selapis 9ontoh!pada kelenjar tiroid, permukaan o4arium. #pitel kubus banyak lapis 9ontoh!pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit. E"itel Sili*ris
- #pitel silindris selapis 9ontoh!pada lambung, jonjot usus, kantung empedu, saluran pernafasan bagian atas. - #pitel silindris banyak lapis 9ontoh! pada saluran kelenjar ludah, uretra. - #pitel silindris banyak lapis semuatauepitel silindris bersilia 9ontoh!pada trakea, rongga hidung. E"itel Trasisioal
Merupakan bentuk epitel banyak lapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. ila jaringannya menggelembung bentuknya berubah. 9ontoh! pada kandung kemih. d. 5aringan otot 5aringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. ;emampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. ;ontraksi otot dapat berlangsung karena molekulmolekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. 5aringan otot dapat dibedakan menjadi % macam! - 5aringan 3tot Polos 5aringan otot polos mempunyai serabut-serabut (6bril) yang homogen sehingga bila diamati di ba*ah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. 3tot
polos
berkontraksi
secara
reDeks
dan
di
ba*ah %
pengaruh saraf otonom. ila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. 3tot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. - 5aringan 3tot +urik ama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. ;ontraksinya menurut kehendak kita dan di ba*ah pengaruh saraf sadar.2inamakan otot lurik karena bila dilihat di ba*ah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. 3leh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. ;ontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di ba*ah pengaruh saraf sadar. $ungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras. - 5aringan 3tot 5antungatauMiokardium 5aringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara reDeks serta reaksi terhadap rangsang lambat. $ungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung 1. A*a"tasi Sel a. 1tropi adalah pengerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel.
Hal ini bisa disebabkan karena berkurangnya beban kerja, hilangnya persarafan, berkurangnya suplai darah, nutrisi yang tidak adekuat dan penuaan.Harus ditegaskan *alaupun menurun fungsinya,sel atro6 tidak mati. b. Hipertro6 adalah penambahan
penambahan
ukuran
organ,
ukuran dapat
sel
6siologik
dan
menyebabkan
ataupun
patologik.
Penyebabnya antara lain peningkatan kebutuhan fungsional ataupun rangsangan hormonal spesi6k. c. Hiperplasia adalah meningkatnya jumlah sel dalam organ atau jaringan, bisa patologik maupun 6siologik, yang disebabkan karena hormonal dan kompensatorik. d. 2ysplasiaMerupakan suatu proses adaptasi yaitu terjadi perubahan sifat sel sehingga ber4ariasi dalam ukuran,bentuk dan susunannya. 9ontoh ! ;anker e. Metaplasia adalah perubahan re4ersibel8 pada perubahan tersebut satu jenis
sel
de*asa
digantikan
oleh
jenis
sel
de*asa
lain.
( Fobbins,;umar,9otrans.%.uku ajar patologi.edisi @ ) 2.
I3ur) *a kematia
%%
5ejas atau kerusakan sel terjadi ketika sel dalam keadaan TstressQ, sehingga sel tersebut tidak dapat bertahan lama untuk beradaptasi atau sel terkena agen perusakatau damaging agents. iasanya, sel dikatakan rusak apabila terjadi perubahan fungsi dan morfologi. Mekanisme kerusakan sel yaitu! reversile !ell in"ury dan irreversile in"ury and !ell death. #eversile !ell in"ury adalah suatu keadaan ketika sel dapat kembali ke fungsi dan
morfologi semula jika rangsangan perusak ditiadakan. $rreversile in"ury and !ell death adalah suatu keadaan saat kerusakan berlangsung secara terus-
menerus, sehingga sel tidak dapat kembali ke keadaan semula dan sel itu akan mati. 1da dua tipe kematian sel, yaitu nekrosis dan apoptosis. ekrosis dan apoptosis dapat dibedakan dari segi morfologi, mekanisme, dan 6siologi. ;etika kerusakan pada membran sel sudah besar, dan sel membengkakatau s%elling, en
otot-otot
kaki
mengalami
pengecilan
atau
artropi
untuk
menyeimbangkan kebutuhan metabolis dan kecukupan oksigen. Selain itu, kerusakan sel
dapat
disebabkan agen
6sik.
1gen 6sik menimbulkan
traumaatau syok, temperatur yang ekstrim, perubahan yang tiba-tiba pada tekanan atmosfer, kejutan listrik, dan radiasi. ;emudian, kerusakan sel karena agen kimia dan obat-obatan. Misalkan saja racun yang dalam hitungan jam bahkan menit dapat merusak dan mematikan sel. 1gen kimia lain dapat berupa polusi udara, insektisida. =at-
asing.
;etidakteraturan
genetikatau
mutasi
gen
memunculkan %'
kerusakan sel. 9ontohnya pengurangan *aktu hidup sel darah merah karena penggantian basa sitosin yang menyebabkan si!&le !ell anemia dan sindrom 2o*n karena ketidaknormalan kromosom (trisomi kromosom nomor "). ang terakhir sebagai penyebab kerusakan sell adalah ketidakseimbangan nutrisi. ;ekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar (k*asihorkor). 1kan tetapi, kelebihan nutrisi juga berperan dalam kerusakan sel. ;elebihan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan atheros&lerosis. Fespon selular pada kerusakan sel bergantung pada tipe kerusakan, lama *aktunya, dan tingkat keparahannya. ;onsekuensi dari kerusakan sel bergantung pada tipe, keadaan, dan adaptasi sel yang rusak tersebut. ;etidakmampuan sel untuk beradaptasi, sehingga menghadapi keadaan QstressQ dalam *aktu yang lama menyebabkan sel tidak dapat kembali ke morfologi dan fungsi yang semula, dan akhirnya kematian sel tidak dapat terelakkan. ;erusakan sel itu adalah hasil dari ketidaknormalan fungsi dan biokimia sel dalam satu atau lebih komponen sel yang esensial. ;etika kita membicarakan kerusakan sel, ada suatu organel sel yang memainkan
peranan
penting.
3rganel
tersebut
adalah
mitokondria.
Mitokondria adalah organel sel yang bertugas sebagai dapur sel atau penghasil energi sel. Mitokondria dapat rusak jika konsentrasi 9aJ tinggi. Mitokondria yang rusak dapat menyebabkan mitokondria kehilangan potensial dan PH-nya. Sehingga terjadi kesalahan fosforilisasi oksidatif, yang selanjutnya menimbulkan nekrosis. Mitokondria juga mengandung bebarapa protein yang mampu mengakti4asi jalur apoptosis, yaitu sitokrom c (berperan dalam transpor elektron). Sel yang rusak memberikan berbagai macam respon. Seperti yang sudah dibahas di atas, responnya bisa datang dari lisosom. +isosom mengandung berbagai macam en
diuraikan
oleh
tubuh,
agar
tidak
berbahaya
dan
mengganggu
homestasis. 2i sinilah peran lisosom. +isosom akan mencerna sel secara keseluruhan.
%
4.
Mekaisme I3ur) sel
a. Fespons selular terhadap stimulus yang berbahaya bergantung pada tipe cedera, durasi, dan keparahannya. oksin berdosis rendah atau iskemia berdurasi singkat bisamenimbulkan jejas sel yg re4ersibel, sedangkan toksin berdosislebih tinggi atau iskemia dalam *aktu yg lebih lama akan menyebabkan jejas sel yg irre4ersibel dan kematian sel b. 1kibat suatu stimulus yang berbahaya bergantung pada tipe, status, kemampuan adaptasi, dan susunan genetik sel yang mengalami jejas. c. #mpat sistem intraselular yang paling mudah terkena adalah ") keutuhan membran sel, ) pembentukan adenosin trifosfat (1P) paling besar melalui respirasi aerobik mitokondria, %) sintesis protein, dan ') keutuhan perlengkapan genetik. d. ;omponen struktural dan biokimia*i suatu sel terhubung secara utuh tanpa memandang lokus a*al jejas, efek mutipel sekunder yang terjadi sangat cepat. e. $ungsi sel hilang jauh sebelum terjadi kematian sel, dan perubahan morfologi jejas sel. ?njurious Stimulus dapat menimbulkan ! a. Penurunan jumlah 1P (1denosin ri Phosphat) menurun sehingga organela yang bergantung pada pasokan energi dari 1P terganggu. b. ;erusakan membran dapat mengganggu mitokondria (organel penghasil 1P), merusak lisosom (yang memiliki en
Neo"lasia eoplasia adalah
pertumbuhan baru. Menurut illis (onkolog
?nggris)! massa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak %&
terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus meskipun stimulus yang
menimbulkannya telah hilang
merugikan penderitanya dan
tidak mempunyai tujuan,
tumbuh otonom.
2asar
pertumbuhan
neoplasma adalah hilangnya kontrol pertumbuhan normal. Sifat neoplasma ! a. Parasit b. 1utonomi c. 9lonal! seluruh populasi sel dalam tumor berasal dari sel tunggal (single cell) yang telah mengalami perubahan genetik. eoplasma dalam medis sering disebut juga sebagai tumor. umor adalah semua tonjolan abnormal pada tubuh. Pada a*alnya istilah tumor ini diterapkan pada pembengkakan (s*elling) akibat inDammasi. $aktorfaktor tertentu telah memberikan implikasi dalam proses karsinogenik, yaitu! a. >irus Misalnya! Herpes simpleG 4irus (HP>) tipe "&,"A 9a ser4iG uteri, Hepatitis 4irus , 9a Hepatoseluler, +imfotropik sel- manusia (H+>-") , +eukimia limfositik, +imfoma, Human ?mmunode6ciency 4irus , Sarkoma ;aposi b. 1gen 6sik Misalnya ! Pajanan sinar matahari, Fadiasi, ?ritasi kronisatauinDamasi dan Penggunaan tembakau c. 1gen kimia Misalnya ! embakau merupakan
karsinogen
kimia
poten
yang
menyebabkan
sedikitnya %C kematian akibat kanker pada paru-paru, kepala, leher, mesofagus, pankreas, ser4iks dan kandung kemih. embakau bekerja sinergis dengan substansi lain seperti alkohol, asbestos, uranium dan 4irus. ;ondisi ini seringkali menyebabkan insidensi 9a ca4um oris meningkat. 1gen kimia lain seperti
%@
sedikit dan adanya translokasi kromosom. 9ontoh! limfoma burkitt, leukimia mielogenus, meningioma, retinoblastoma, tumor *ilm. $aktor predisposisi kanker ! - Predisposisi keturunan, pada masa anak-anak dan de*asa dan pada berbapai tempat dalam satu organ atau sepasang organ. - Predisposisi herediter pada saudara dekatatausedarah dengan tipe kanker yang sama. 9ontoh lain jenis
kanker
yang
berkaitan
dengan
faktor
genetik!
retinoblastoma, ca mammae, nefroblastoma, ca prostat, feokromositoma, ca paru, nefro6bromatosis, ca gaster, leukimia, ca kolorektal. e. $aktor makanan '-&C kejadian kanker berhubungan dengan lingkungan. Substansi makanan dapat proaktif atau protektif, dan karsinogenik atau kokarsinogenik. Fesiko kanker meningkat jika terdapat ingesti karsinogenik atau kokarsinogenik dalam jangka *aktu yang lama dan terus-menerus, juga dapat terjadi jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung substansi proaktif, misalnya lemak, alkohol, asinan terutama daging, nitratataunitrit dan makanan yang berkalori tinggi. 9ontoh makanan yang mengurangi resiko kanker adalah sayuran kruriferus (kol, brokoli, kembang kol dan toge), makanan tinggi serat, karotenoid (*ortel, tomat, bayam, aprikot, sayur hijau), 4itamin #, 4itamin 9, dan selenium. f. 1gen humoral :angguan dalam keseimbangan hormon disebabkan! a. #ndogenus atau pembentukan hormon tubuh snediri b. #ksogenus atau adanya pemberian hormon tambahn masuk kedalam tubuh Klasi6kasi *a Tata Nama Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua
komponen dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang proliferatif,yang menunjukkan
sifat pertumbuhan dan fungsi ber4ariasi
menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor ,terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui pembuluh darah dengan cara difusi. ;lasi6kasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan ! a. ;lasi6kasi 1tas 2asar Sifat iologik umor 1tas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor
%A
ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut T ?ntermediateQ . - umor 5inak ( enigna ) umor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. idak tumbuh
in6ltratif,
tidak
merusak
jaringan sekitarnya
dan
tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. umor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnya
disumsum
tulang
belakang
yang
dapat
menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak. - umor ganas ( maligna ) umor ganas pada umumnya tumbuh cepat, in6ltratif. 2an merusak jaringan sekitarnya. 2isamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan -
kematian. ?ntermediate 2iantara kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat in4asi4e local tetapi kemampuan metastasisnya kecil.umor demikian disebut tumor agresif local tumor
ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit. ;lasi6kasi atas dasar asal sel atau jaringan ( histogenesis ) b. umor diklasi6kasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu ! - eoplasma berasal sel totipoten Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel tubuh.Sebagai contoh ialah
misalnya
retinobiastoma,
hepatoblastoma,
embryonal
rhbdomyosarcomaatau - umor sel yang berdiferensiasi 5enis sel de*asa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. ;ebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi. %B
ata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain. umor epitel umor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar •
misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. 5ika berasal dari epitel permukaan dan mempunyai
arsitektur popiler disebut papiloma.
Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan duktus kelenjar ( papiloma interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel transisional ). umor ganas epitel disebut karsinoma. ;ata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting. 5ika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. ila berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. umor ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma. umor jaringan mesenkin umor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan •
tidak begitu penting. 2an diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran TomaQ. Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin 6ber) disebut T$ibromaQ. umor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma. umor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari " persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran TsarcomaQ sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut $ibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama +iposarkoma. umor campur (miGed umor) eoplasma yang terdiri dari lebih dari " jenis sel disebut tumor campur •
(miGed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomor6k kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang ra*an
dan
matriks
berdegenerasi
musin.
9ontoh
lain
ialah
6broadenoma mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks. Hamartoma dan koristoma Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada •
koordinasi dengan jaringan indi4idu yang bersangkutan. idak tumbuh otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri
'
atas atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma. ;ista ;ista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. ;ista belum tentu •
tumor atau neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor atau neoplasma. eberapa yang sering kita jumpai ialah kista ! 9ongenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus) eoplastik ( chystadenoma , cystadenocarcinoma o4arium ) Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus ) ?mplantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi ) 7.
Kose" *i8eresiasi Sifat dari sel ganas dan jinak, yaitu ! a. 2iferensiasi dan 1naplasia ?stilah diferensiasi dipergunakan
untuk
sel
parenkim
tumor.2iferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). 5aringan asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel de*asa normal jaringan asalnya. umor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel de*asa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primiti4e dan tidak memiliki sifat sel de*asa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos. 2emikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal. umor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak berdiferensiasi . umor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. 1naplastik berasal tanpa bentuk atau kemunduran ,yaitu kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah. 1naplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi. 1naplasia sitologik menunjukkan pleomor6 yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil
'"
dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung banyak 21 sehingga
tampak
lebih
gelap
(hiperkromatik
).1naplasia
posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel tumor yang abnormal. b. 2erajat Pertumbuhan umor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang 0 kadang tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung
pada
hormone
yang
mempengaruhi
dan
adanya
penyediaan darah yang memadai. Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak. 2erajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada % hal,yaitu ! - 2erajat pembelahan sel tumor - 2erajat kehancuran sel tumor - Sifat elemen non-neoplastik pada tumor Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran akti4itas metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor. umor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusatpusat daerah nekrosis atau iskemik. ?ni disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel 0 sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen. c. ?n4asi +okal Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengil6ltrasi ,in4asi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas. 3leh karena tumbuh dan menekan perlahan 0 lahan maka biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. 3leh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. etapi tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma. umor ganas tumbuh progresif,in4asi4e,dan merusak jaringan sekitarnya.
Pada
umumnya
terbatas
tidak
tegas
dari
jaringan '
sekitarnya. amun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang 0 cabang in4asi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya. ;ebanyakan tumor ganas in4asi4e dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan in4asi4e demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit. Pada karsinoma in situ misalnya di ser4iks uteri ,sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane basal. 2engan berjalannya *aktu sel tumor tersebut akan menembus membrane basal. d. Metastasis atau Penyebaran Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan
tumor
primer.
umor
ganas
menimbulkan
metastasis
sedangkan tumor jinak tidak. ?nfasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. 2engan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. ;ekecualian tersebut adalah :lioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis. 7mumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. amun banyak kekecualian. umor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya luas. Sebaliknya tumor tumbuh cepat ,tetap terlokalisir untuk *aktu bertahun- tahun. -9.
Karakteristik eo"lasma #aas *a 3iak a. eoplasma jinak (yang bukan kanker) eoplasma jinak adalah peristi*a lokal semata. Proliferasi sel-sel
yang merupakan neoplasma cenderung sangat kohesif, sehingga *aktu massa sel neuplastik itu tumbuh, terjadi perluasan massa secara sentrifugal dengan batas-batas sangat nyata. ;arena sel-sel yang berproliferasi tidak saling meninggalkan, maka tepi neoplasma kurang lebih cenderung bergerak keluar dengan lancar ambil mendesak jaringan yang berdekatan. 2engan demikian, neoplasma jinak
mempunyai
kapsul
jaringan
penyambung
padat
yang
memisahkan neoplasma dari sekelilingnya. eoplasma jinak tidak menyebar ke tempat yang jauh. +aju pertumbuhan neoplasma jinak '%
sering agak lamban, dan beberapa neoplasma tampaknya tidak berubah dan kurang lebih tetap pada ukuran yang stabil selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. b. Neo"lasma (aas anyak sifat neoplasma ganas yang berla*anan dengan sifatsifat neoplasma jinak. eoplasma ganas umumnya tumbuh lebih cepat dan hampir selalu tumbuh secara progresip, jika tidak dibuang. Sel neoplasma ganas tidak sekohesif sel jinak. 1kibatnya pola penyebaran neoplasma ganas seringkali sangat tidak teratur. neoplasma ganas cenderung tidak berkapsul dan biasanya mereka tidak
mudah
dipisahkan
dari
sekitarnya
seperti
dengan
neoplasma jinak. ;enyataanya neoplasma ganas menyerbu masuk ke sekitar mereka bukan mendesak mereka ke samping. Sel-sel neoplasma ganas yang berproliferasi mampu untuk melepaskan diri dari tumor induk dan memasuki sirkulasi untuk menyebar ke tempat lain. 5ika sel-sel kanker imbolik semacam itu tersangkut, mereka mampu keluar dari pembuluh, melanjutkan proliferasi mereka, dan membentuk tumor sekunder. Sebenarnya satu fokus kanker primer dapat menimbulkan banyak fragmen imbolik yang selanjutnya dapat membentuk lusinan atau bhkan ratusan noduli sekunder di tempat yang sangat jauh dari fokus primer.
Proses
terputusnya
penyebaran
neoplasma
ganas
disebut metastasis, dan anak fokus atau daerah pertumbuhan sekunder disebut daerah metastasis. 5adi, dua sifat bahaya dari neoplasma ganas yang membedakannnya dari neoplasma dan nonkanker adalah kemampuannya menginfasi jaringan normal dan kemampuannya membentuk metastasis. eoplasma jinak tidak memiliki satupun kemampuan ini. Metastasis dapat terjadi melalui berbagai cara.in4asi pembuluh menimbulkan metastasis hematogen dalam pola
yang dapat
diramalkan sebelumnya.artinya, misalnya sel kanker berasal dari tempat primer dalam dinding saluran cerna memasuki aliran 4ena saluran cerna, mereka sangat mungkin tersangkut dalam hati, karena darah 4ena porta harus mengalir melalui organ tersebut sebelum kembali ke jantung. Sebaliknya sel yang secara hematogen berasal dari neoplasma ganas dalam tungkai akan mengalir 4ena ca4a ke jantung kanan dan kemudian ke paru-paru, dimana dapat tumbuh fokus sekunder. 2engan cara yang sama, sel-sel ganas ''
dapat menginfasi pembuluh limfe dan menyebar ke pusat bersama aliran limfe. Pada keadaan ini, metastasis dapat diharapkan timbul pada kelenjar limfe regional yang menyaring limfe yang memancar dari organ tertentu. 5adi, metastasis limfogen dari kanker primer kelenjar mamae dapat didahului pada kelenjar limfa aksila, dan metastasis limfogen kanker primer dalam ronggamulut dapat dicari pada kelenjar limfe ser4ikal. esamaan dengan tumbuhnya kanker, sel-sel ganas dapat menembus kapiler dan kelenjar limfe regional dan menyebar secara luas. +okasi metastasis yang tepat tergantung pada kesesuaian antara kebutuhan metabolik sel-sel kanker embolik dengan lingkungan yang diberikan oleh j aringan tertentu. Sebetulnya metastasis dapat menetap pada organ manapun dalam tubuh. Selain terjadinya metastasis melalui pembuluh darah dadan pembuluh limfe, sel kanker dapat bermetastasis langsung melalui
rongga
tubuh
dan
mengadakan
implantasi
pada
permukaanyang jauh dari rongga tersebut. 2engan cara ini maka neoplasma ganas yang melakukan in4asi ke seluruh tebal dinding dari organ abdomendapat memberi benih pada seluruh rongga peritonium, secara hara6ah menimbulkan ratusan metastasis secara langsung. 2engan cara yang serupa, jika sel ganas terambil oleh alat pembedahan selama tindakan pembedahan,
maka sel
ganas
terimplastasi pada tempat insisi, akhirnya tumbuh menjadi fokus metastasis. Mungkin sekali, sebagian besar sel kanker yang memasuki sirkulasi darah atau limfe atau berbagai rongga tubuh gagal untuk dapat membentuk metastasis yang tumbuh progreif. Hal ini sebagian disebabkan oleh kenyataan bah*a pertumbuhan sel seperti ini dihambat oleh berbagai pertahanan tubuh (misalnya imonologik) dan juga oleh karena di tempat yang baru itu syarat untuk tumbuh tidak didapati, sehingga tidak cocok bagi sel metastasis tersebut. 2engan dasar dugaan ini maka banyak sel-sel kanker memiliki pola karakteristik metastasis yang menjadi penting dalam diagnosis dan pengobatan.
'
'&
%armakolo#i -. %armakolo#i #a##ua hematolo#i a. 1nemia de6siensi $e 1nemia de6siensi besi adalah anemia yang timbul akibat kekosongan
cadangan
bersama-sama dengan rantai globin membentuk hemoglobin. esi 3ral :aram esi
;andungan esi
$erro Sulfat
C
$erro :lukonat
"C
$erro $umarat
%%C
esi ;arbonat ;ompleks
"C
Polisakarida
esi
"C
?ndikasi ! pencegahan dan pengobatan anemia de6siensi besi 1bsorpsi ! :aram ferro %G lebih cepat diabsorpsi daripada $erri. Makanan menurunkan absorpsi sampai C, namun intoleransi
gastrik mengharuskan pemberian bersama makanan. 2osis ! mg per hari dalam 0 % dosis terbagi ;ontraindikasi ! hemokromatosis, anemia
hemolitik,
hipersensiti4itas Peringatan ! penggunaan pada kondisi kehamilan (kategori 1) #fek samping ! noda pada gigi, nyeri abdominal, konstipasi, diare, mual, *arna feses gelap ?nteraksi obat ! o 1ntasid ! menurunkan absorpsi besi o 1sam askorbat ! meningkatkan absorpsi besi o :aram kalsium ! menurunkan absorpsi besi o ;loramfenikol ! meningkatkan konsentrasi plasma besi o 1ntagonis histamin H ! menurunkan absorpsi besi o PP? ! menurunkan absorpsi besi o ;aptopril ! besi dapat menginakti4asi kaptopril o $luoroUuinolon ! membentuk kompleks dengan o
menurunkan absorpsi DuoroUuinolon +-dopa ! membentuk khelat dengan besi
o
+-dopa MM$ ! besi menurunkan absorpsi MM$
besi
menurunkan absorpsi
'@
o
etrasiklin ! membentuk kompleks dengan besi
absorpsi besi
dan tetrasiklin turun -
esi Parenteral a
;andungan esi
0
esi
;arbonat &, mg
besi
atau m+ 1nemia de6siensi pada yang
?ndikasi
esi 2ekstran
esi Sukrosa
mg besi atau
mg besi atau
m+
m+ 1nemia
besi 1nemia
de6siensi
pasien de6siensi menjalani pada
hemodialisis kronis
besi pada
pasien
pasien yang
menjalani
yang
tidak hemodialisis
dan memungkinkan
menerima terapi suplemen
diberikan
Peringatan
Fute Parenteral Pengobatan
.
Feaksi hipersensiti4itas ?ntra4ena A I " mg ;ram,
#fek Samping
dan
suplemen
eritropoietin
;ontraindikasi
kronis
terapi menerima terapi
dan oral
Hipersensiti4itas
besi
epoietin alfa Hipersensiti4itas. ?nfeksi ginjal Hipersensiti4itas. ;elebihan besi. akut. 1nemia non 1nemia non de6siensi besi. de6siensi besi. Bla!& o' Bla!& o' %arning. Feaksi
%arning. Feaksi
hipersensiti4itas. hipersensiti4itas. ?ntramuskular ?ntra4ena " I " mg " I " mg Fasa sakit, noda
mual, coklat
muntah,
tempat
(ushing,
(ushing,
hipotensi,
hipotensi,
pruritus.
demam,
pada injeksi,
;ram
kaki,
hipotensi.
ana6laksis. ?nkompatibilitas ?nteraksi 3bat
dengan alkohol.
ben
;loramfenikol meningkatkan konsentrasi besi plasma.
Menurunkan absorpsi
besi
oral
bila
diberikan bersamaan. 'A
b. 1nemia 2e6siensi 1sam $olat erapi yang digunakan adalah pemberian asam folat Mekanisme ! folat berperan dalam sintesis nukleoprotein
dan
pemeliharaan eritropoiesis normal. ?ndikasi ! 1nemia megaloblastik yang disebabkan de6siensi asam folat Peningkatan kebutuhan asam folat pada kondisi kehamilan Pro6laksis de6siensi asam folat pada pemakaian antagonis asam folat 1bsorpsi ! 1sam folat dari makanan harus mengalami hidrolisis, reduksi, dan metilasi pada saluran pencernaan agar dapat diabsorpsi. Perubahan asam folat
menjadi
bentuk aktifnya,
tetrahidrofolat,
membutuhkan 4itamin " (sianokobalamin). 2osis ! folat oral " mg setiap hari selama ' bulan ;ontraindikasi ! pengobatan anemia pernisiosa dimana 4itamin " tidak efektif #fek Samping ! perubahan pola tidur, sulit berkonsentrasi, iritabilita, o o o o
anoreksia, mual, distensi abdominal, Datulensi. ?nteraksi 3bat ! 1sam aminosalisilat ! menurunkan konsentrasi plasma folat ?nhibitor dihidrofolat reduktase ! menyebabkan de6siensi folat Sulfala
c. 2e6siensi 4it " erapi ! 4itamin " (sianokobalamin) Mekanisme ! merupakan kofaktor yang mengakti4asi koen
4itamin
"
pada
kondisi
kehamilan,
pendarahan, anemia hemolisis, tirotoksikosis, dan penyakit hati dan
ginjal 1bsorpsi ! absorpsi tergantung pada faktor intrinsik dan kalsium yang
cukup. 2osis ! ;obalamin oral mg per hari selama " 0 minggu, dilanjutkan " mg per hari. Sianokobalamin parenteral " mg per hari selama seminggu, dilanjutkan seminggu sekali selama sebulan, dilanjutkan
kobalamin oral per hari. ;ontraindikasi ! hipersensiti4itas terhadap kobalt atau " #fek Samping ! o edema pulmonari o gagal jantung kongestif o trombosis 4askular perifer 'B
syok ana6laktik o atropi saraf optik ?nteraksi 3bat ! 1sam aminosalisilat ! menurunkan efek sianokobalamin o o ;loramfenikol ! menurunkan efek hematologi sianokobalamin pada o
o o
pasien anemia pernisiosa ;olkisin ! menyebabkan malabsorpsi sianokobalamin 1lkohol ! menyebabkan malabsorpsi sianokobalamin
d. 1nemia 1plastik 1nemia aplastik
adalah
karena
kegagalan
sumsum
tulng
dalam
memproduksi F9 *alaupun substansi untuk eritropoesis tersedia. 3bat untuk merangsang fungsi sumsum tulang sebagai berikut ! - 1nabolik steroid ! dapat diberikan oksimetolon dan stana
selama menit Peningkatan kadar plasma kreatinin, urea, dan fosfat ;on4ulsi 1na6laksis
f.
?nteraksi 3bat ! inhibitor 19# meningkatkan resiko hiperkalemia
1ntikoagulan 1ntikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan beberapa faktor pembekuan darah.
1ntikoagulan
diperlukan
untuk
mencegah
terbentuk
dan
meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah
in
4itro
pada
pemeriksaan
laboratorium
atau
transfusi.
1ntikoagulan oral dan heparin menghambat pembentukan 6brin dan digunakan secara pro6laktik untuk mengurangi insidens tromboemboli terutama pada 4ena. Pada trombus yang sudah terbentuk, antikoagulan hanya mencegah membesarnya trombus dan mengurangi kemungkinan terjadinya emboli, tetapi tidak memperkecil trombus. 1ntikoagulan dapat dibagi menjadi % kelompok ! heparin, antikoagulan oral, dan antikoagulan pengikat kalsium. -
H#P1F? Heparin endogen
merupakan
suatu
mukopolisakarida
yang
mengandung sulfat. =at ini disintesis di dalam sel mast dan terutama banyak terdapat di paru. Peranan 6siologik heparin belum diketahui seluruhnya, akan teapi pelepasannya ke dalam darah yang tiba-tiba pada syok ana6laksis menunjukkan bah*a heparin mungkin berperan dalam reaksi imunologik. Mekanisme kerja Heparin mengikat antitrombin ??? membentuk kompleks yang bera6nitas lebih besar dari antitrombin ??? sendiri, terhadap beberapa faktor pembekuan darah aktif, terutama trombin dan faktor Ia. Sediaan heparin dengan berat molekul rendah (L&) berakti6tas anti-Ia kuat dan sifat antitrombin sedangkan sediaan heparin dengan berat molekul yang tinggi (K) berakti6tas antitrombin kuat dan akti6tas anti-Ia yang sedang. 2osis kecil heparin dengan 1-??? menginaktifasi faktor Ia dan mencegah pembekuan dengan mencegah perubahan protombin menjadi trombin. Heparin juga menginaktifasi faktof I???a dan mencegah terbentuknya bekuan 6brin yang stabil. erhadap lemak darah,heparin bersifat liprotropik yaitu memperlancar transfer lemak darah kedalam depot lemak. Pengaruh heparin terhadap hasil ditambahkan
pada
darah,
heparin
pemeriksaan tidak
darah.
mengubah
ila hasil "
pemeriksaan rutin kimia darah, tetapi heparin mengubah bentuk eritrosit dan leukosit. Hasil leukosit darah yang dicampur heparin in 4itro harus dilakukan dalam jam, sebab setelah jam leukosit dapat menghilang. Sampel darah yang diambil melalui kanula ?>, yang
sebelumnya
berheparin,
secara
mengandung
meningkat. #fek lain. Heparin dilaporkan
intermiten kadar
menekan
dilalui
asam
kecepatan
larutan
lemak
bebas
sekresi
garam yang
aldosteron,
meningkatkan kadar tiroksin bebas dalam plasma,menghambat aktifaktor 6brinolitik, menghambat penyembuhan luka, menekan
imunitas selular, menekan reaksi hospes terhadap graft. Monitoring pengobatan. 1gar obat efektif mencegah pembekuan dan tidak menimbulkan perdarahan
maka
diperlukan
penentuan
dosis
yang
tepat,pemeriksaan darah dan berulang dan tes laboratorium yang dapat dipercaya hasilnya. erbagai tes yang dianjurkan untuk memonitor pengobatan dengan heparin ialah *aktu pembekuan darah (*hole blood clotting time ), partial thromboplastin time (P) atau acti4ated partial tromboplasin time (1P). es 1P ialah yang paling banyak dilakukan. robosis umumnya dapat dicegah bila 1P ""atau-kali nilai normal (nilai 1P &-A detik
bila nilai normal 'detik. 2osis 2itentukan berdasarkan
pebekuan.
7ntuk
2?9
ada
yang
menganjurkan dimulai dengan unit per kg pada de*asa dan unit ataukg pada anak tiap & jam atau diberikan secara infus. 7ntuk anak, dimulai dari untiataukg dan selanjutnya " unit ataukg tiap ' jam. Pada infus ?> pada orang de*asa heparin atau' unit dilarutkan dalam " liter larutan glukosa C atau a9l ,BC dan diberikan dalam ' jam. 7ntuk mempercepat timbulnya efek dianjurkan menamahkan unit langsung kedalam pipa infus sebelumnya. ;ecepatan infus didasarkan nilai 1P. 7ntuk anak dimulai dengan unit ataukg diikuti dengan "unitataukg tiap ' jam. Heparin juga dapat dierikan secara S; dalam. Pada orang dde*asa untuk tujuan pro6laksis tromboemboli pada tindakn operasi diberikan unit jam sebelum operasi dan selanjutnya tiap "
jam sampai pasien keluar dari rumah sakit . dosis penuh biasanya "-" unit tiap A jam atau "'atau unit tiap " jam.Pemakaian heparin ?M tidak dianjurkan lagi karena sering terjadi perdarahan dan hematom yang disertai rasa sakit pada
tempat suntikan. #fek samping dan intoksikasi ahaya utama pemberian heparin secara ?> atau S; ialah perdarahan, tetapi jarang menimbulkan efek samping. erjadinya perdarahan dapat dikurangi dengan ! o o
Menga*asiataumengatur dosis obat Menghindari penggunaan bersmaan
dengan
obat
mengandung aspirin o Seleksi pasien o Memperhatikan kontraindikasi pemberian heparin. ;ontraindikasi Heparin dikontraindikasikan pada pasien yang
yang
mengalami
perdarahan. Heparin tidak boleh diberikan selama atau setelah operasi
mata,
otak
atau
medula spinal, dan
pasien
yang
mengalami pungsi lumbal atau anestesi blok. Heparin juga dikontraindikasikan pada pasien yang mendapat dosis besar etanol, peminum alkohol, dan pasien hipersensiti4itas terhadap
heparin. ?2?;1S? Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek cepat. 3bat ini juga digunakan untuk pro6laksis tromboemboli 4ena selama
operasi
dan
untuk
mempertahankan
sirkulasi
ekstrakorporal selama operasi jantung terbuka. Heparin juga -
diindikasikan untuk *anita hamil yang memerlukan antikoagulan. 1?;31:7+1 3F1+ 2alam golongan ini dikenal deri4at ' hidroksi kumarin dan deri4at indan ",% dion. Pebedaan utama antara kedua deri4at tersebut terletak pada dosis,mula
kerja,masa
kerja,dan
efek
sampingnya,sedangkan
mekanisme kerjannya sama. Mekanisme kerja 1ntikoagulan oral merupakan antagonis 4itamin ;. >itamin ; ialah kofaktor yang berperan dalam akti4asi faktor pembekuan darah ??, >??, ?I, I, yaitu dalam mengubah residu asam glutamat menjadi residu asam :ama karboksiglutamat. 7ntuk berfungsi 4itamin ; mengalami siklus oksidasi dan reduksi dihati. 1ntikoagulan oral %
mencegah reduksi 4itamin ; teroksidasi sehingga akti4asi factorfaktor pembekuan darah terganggu atau tidak terganggu.$aktor yang
dapat
mempengaruhi
akti4itas.
Fespons
terhadap
antikoagulan oral dapat dipengaruhi oleh banyak factor misalnya supan 4itamin ;, banyaknya lemak yang terdapat dalam makanan
atau interaksi dengan obat lain. ?nteraksi obat Meskipun banyak obat mempengaruhi kerja antikoagulan oral pada he*an coba, ternyata yang jelas mempengaruhi efek antikoagulan oral pada manusia jauh lebih sedikit. 3bat yang mengurangi respon terhadap antikoagulan oral. arbiturat menginduksi en
efekti6tas. #fek samping #fek tosik yang paling sering akibat pemakaian antikoagulan oral ialah perdarahan dengan frekuensi kejadian -'C. Perdarahan palng sering terjadi di selput lendir,kulit,saluran cerna dan saluran kemih. Hematuria sering terjadi karna gangguan fungsi ginjal,dapat disertai kolik dan hematom intrarenal. :ejala perdarahan yang mungkin
timbul
ialah
ekimosis,epistaksis,perdarahan
gusi,hemoptisis,perdarahan serebral,perdarahan paru,uterus dan
hati. iasanya berasal dari tukak peptikatau neoplasma. ;ontraindikasi 1ntikoagulan oral dikontraindikasikan pada penyakit-penyakit dengan kecendrungan perdarahan,diskrasia darah,tukak saluran cerna,di4erticulitis,colitis,endokarditis bacterial subakut,keguguran yang mengancam,operasi otak dan medulla spenalis,anestesi lumbal ,de6siensi 4itamin ; serta penyakit hati dan ginjal yang berat. Pemberian antikoagulan oral pada *anita hamil dapat menyebabkan perdrahan pada neonates8juga dilapporkan pada
terjadinya embrio pati misalnya kondroplasia pungtata pada janin. ?ndikasi Seperti halnya heparin, antikoagulanoral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. 7ntuk pencegahan, umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang. 1 ntikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan kecendrungan timbulnya '
tromboemboli,
antara
reumatik,serangan
lain
infark
iskemia
miokard,
selintas
peyakit
(transien
jantung ischemic
attact,?1),thrombosis 4ena,emboli paru dan 2?9. 2osis atrium *arfarin !oral,?>,Masa protombin harus ditentukan sbelum mulai terapi dan selanjutnya tiap hari sampai respon stabil. Setelah taraf mantap tercapai masa protombolin harus tetap diperiksa dengan inter4al tertentu secara teratur. 2osis de*asa biasanya "" mgatauhari untuk -' hari,dilanjutkan dengan -"mgatauhari yang
didasarkan
pada
hasil
pemeriksaan
masa
protombin.2ikumarol! oral,dosis de*asa -% mg pada hari pertama,selanjutnya
pada
hari
pertama,selanjutnya
-"
mgatauhari tergantung pada pemeriksaan *aktu pada protombin. Penyesuain dosis mungkin prlu sering dilakukan selama @-"' hari pertama dan masa protombin harus ditentukan tiap hari selama masa tersebut 2osis penunjang -"mgatauhari. 1nisendion! oral, dosis de*asa %mg pada hari pertama,mg pada hari kedua dan "mg pada hari ketiga. 2osis penunjang baasanya -mgatauhari.
-
1ntikoagulan pengikat ion kalsium atrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. ahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi, karena tidak toksik. etap idosis yang terlalu tinggi, umpamanya paa transfusi darah sampai N ".' ml dapat menyebabkan depresi jantung. 1sam
oksalat
dan
senya*a
oksalat
lainnya
digunakan
untuk
antikoagulan in 4itro, sebab terlalu toksik untuk penggunaan in 4i4o. atrium edetat mengikat kalsium menjadi uraian kalsium menjadi suatu kompleks dan bersifat sebagVi antikoagulan. g. 1ntitrombosit 1ntitrombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan thrombus yang terutama
sering
ditemukan
pada
system
arteri.
1spirin,sul6npira
ire4ersibel en
kembali
oleh
sel
endotel).
Sebagai
akibatnya
terjadi
pengurangan agregasi trombosit. 1spirin dosis kecil (-' mg) hanya dapat menekan
pementukan I1 tetapi dosis yang terbukti efektif
(%mg-"gatauhari)tidak selektif.#fek samping aspirin misalnya rasa tidak enak perut, mual, dan perdarahan saluran cerna biasanya dapat dihindarkan bila dosis per hari tidak lebih dari %mg. Sebagai -
antitrobosit dosis yang paling banyak di anjurkan adalah%mgatauhari. 2ipiridamol 2ipiridamol menghambat ambilan dan metabolisme adenosine oleh eritrosit
dan
sel
endotel
pembuluh
darah,dengan
demikian
meningkatkan kadarnya dalam plasma. 2ipiridamol juga memperbesar efekantiagregasi
prostasiklin.
2ipiridamol
juga
sering
digunakan
bersama heparin pada penderita dengan katup jantung buatan. #fek samping yang paling sering yaitusakit kepala biasanya jarang menimbulkan
masalah
dengan
dosis
yang
digunakan
sebagai
antitrombosit. #fek samping lain ialah pusing,sinkop dan gangguan -
saluran cerna. :ul6npira
-
intersisial akut,klonik ginjal,dan gagal ginjal akut dapat terjadi. 2ekstran 2ekstran menghambat perlengketan (adhesi4eness) trombosit dan mencegah bendungan pada pembuluh darah dengan mempengaruhi
-
aliran darah. atrium epoprostenol (prostasiklin, pgi) Prostasiklin merupakan metabolit asam arakidonat dan dibentuk oleh endotel pembuluh darah. 3bat ini menghambat agregasi trombosit dan melebarkan pembuluh darah.
#fek
samping
obat
ini
sakit
kepala,nausea,muntah,gelisah,cemas,hipotensi,reDeG takikardia. h. rombolitik rombolitik melarutkan thrombus yang sudah terbentuk. ?ndikasi golongan obat ini ialah untuk infark miokard akuttrombosis 4ena dalam dan emboli paru,troboemboli arteri,melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan kateter intra4ena. rombolitik hanya bermanfaat bila umur thrombus kurang dari @ hari. ?ndikasi utama obat ini ialah untuk emboli paru massif dan akut yang dapat mengancam ji*a.3bat-obat &
yang
termasuk
golongan
trombolitik
streptokinase,urokinas,acti4ator plasminogen. Monitoring terapi Sebelum pengobatan dimulai heparin selanjutnya
dilakukan
pemeriksaan
thrombin,protombin
time,acti4ad
time,hemaokrit,kadar
6brinogen
harus
dihentikan
laboratorium partial
dan
ialah
yaitu
throm
hitung
dan
*aktu
boplastin
trombosit,untuk
menentukan ada atau tidaknya pardarahan. #fek samping rombolitik dapat manyebabkan perdarahan. Streptokinase yang merupakan protein asing dapat menyebabkan reaksi alergi seperti
pluritus,urtikaria,Dushing,kadang-kadang angiodema,bronkospasme. - Streptokinase Streptokinase berguna untuk pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut. Strepsokinase mengakti4asi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu dengan bergabung terlebih dahulu dengan
plasminogen
untuk
membentuk
kompleks
akti4aktor.selanjutnya kompleks acti4ator tersebut mengkatalisis perubahan plasminogen bebas menjadiplasmin. 2osis ?>! dosis de*asa untuk infark miokrad akut dianjurkan dosis total", juta ?7 secara infuse selama " jam. 7ntuk thrombosis 4ena akut,emboli paru,thrombosis arteri akut atau emboli dapat diberian loading dose .?7 secara infuse selama % menit diikuti -
dengan ".?7ataujam. 7rokinase 7rokinase diisolasi dari mengaktifkan
urine
plasminogen.
manusia,urokinse
7rokinase
juga
dapat
langsung digunakan
tromboemboli pada arteri dan 4ena. 2osis 2osis yang dianjurkan loading dose "-' ?7ataukg secara ?> dilanjutkan
dengan
aminokaproat
infuse
merupakan
?>
''
?7ataukg
pena*ar spesi6k
perjam.1sam
untuk keracunan
urokinase. 2osis dimulai dengan g (oralatau?>),dengan dosis ",g tiap jam sampai teratasi. 2osiis tidak boleh melebihi %g dalam i.
'
jam.
Penyuntikan
?>
dapat
menyebabkan
hipotensi,bradikardi dan aritmia. Hemotastik Hemostatik ialah
satu factor pembekuan darah yang bersifat heriditer ,misalnya de6siensi factor anti hemo6lik.de6siensi satu factor ,pembekuan darah dapat di atasi dengan pemberian factor yang kurang yang berubah konsentrat darah
manusia,misalnya
antihemo6lik
factor
factor,kompleks
anti
factor
?I
hemo6lik,cryprecipitated (komponen
tromboplastin
plasma).perdarahan dapat pula dihentikan dengan memberikan obat yang
dapat
meningkatkan
pembentukan
factor-faktor
pembekuan
darah,misalnya 4itamin ;,atau yang menghambat mekanisme 6brinolitik seperti asam aminokaproat. - Hemostatik lokal o Hemostatik serap Hemostatik serap (absorbable hemostatics)menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah.hemostatik golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal dari pembuluh darah kecil saja,misalnya perdarahan
kapiler,dan arteri
besar.termasuk
atau
tidak 4ena
kelompok
ini
efektif
tekanan
untuk
menghentikan
intra4askularnya
antara lain spons
cukup
gelatin,oksisel
(selulosa oksida)dan busa 6brin insane(human 6brin foam).spons gelatin dan oksisel dapat digtnakan sebagai penutup luka yang akhirnya diabsorsi.untuk absorbs yang sempurna dari ke dua
digunakan jangka panjang pada patah tulang. 1stringen ang termasuk kelompok ini antara lain feriklorida,nitras argenti,asam
o
tanat.kelompok ini di gunakan menghentikan perdarahan kapiler. ;oagulan 3bat kelompok ini pada penggunaan local menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan mempercepat perubahan protombin menjadi
thrombin
dan
secara
langsung
mengumpalkan
6brinogen.1ktifaktor protombin. #kstrak yang mengandung aktifaktor protombin dapat dibuat antara lain dari jaringan otak yang diolah secara kering dengan asetat .salah satu contoh adalah FussellRs 4iper 4enom yang sangat efektif sebagai hemostatik local dan dapat digunakan umpamanya untuk al4eolus gigi yang berdarah pada pasien hemo6lia 8untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan
A
segar ."C.rombin. =at ini tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaan local. >asokontriktor #pine4rin dan noreprinefrin berefek 4asokontriksi, dapat digunakan
o
untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.4asopresin yang dihasilkan oleh hipo6sis, pernah digunakan untuk mengatasi -
perdarahan pasca bedah persalinan. Hemostatik sistemik 2engan mengunakan transfusi darah,sering kali perdarahan dapat dihentikan segera.perdarahan yang disebabkan oleh de6siensi factor pembekuan
darah
tertentu
dapat
diatasi
dengan
mengganti
ataumemberikan factor pembekuan yang kurang. . %armako utuk ke#aasa a. De&eisi Kemotera"i
;emoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel ;anker. anyak obat yang digunakan dalam ;emoterapi. ;emoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel. ;emoterapi merupakan cara pengobatan
kanker
dengan
jalan
memberikan
yang
mempunyai khasiat membunuh sel kanker. ;emoterapi
bermanfaat
untuk
menurunkan
ukuran
kanker
sebelum operasi, merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi, dan mengobati beberapa macam kanker darah. ;emoterapi Merupakan bentuk pengobatan kanker dengan menggunakan obat sitostatikayaitu suatu
sel kanker. b. Tu3ua Da Ma&aat Dari Pemberia Kemotera"i Tu3ua "emberia kemotera"i - Pengobatan. - Mengurangi massa tumor selain pembedahan atau radiasi. - Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup. - Mengurangi komplikasi akibat metastase. :. Ma&aat Kemotera"i Manfaat ;emoterapi antara lain adalah sebagai berikut! - Pengobatan eberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan
-
satu jenis ;emoterapi atau beberapa jenis ;emoterapi. ;ontrol ;emoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan ;anker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain. B
-
Mengurangi :ejala ila kemotarapi tidak
dapat
menghilangkan
;anker,
maka
;emoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran ;anker pada daerah yang diserang. 'eis Obat Ati Kaker Da Kemotera"i Kaker I.
(olo#a Alkilator 5enis-jenis obat yang termasuk dalam golongan alkilator yaitu ! ". Siklofosfamid Sediaan ! Siklofosfamid tersedia dalam bentuk kristal ",
, mg dan ", gram untuk suntikan, dan tablet dan gram untuk pemberian per oral. ?ndikasi ! +eukemia limfositik ;ronik, Penyakit Hodgkin, +imfoma non Hodgkin, Mieloma multiple, euro lastoma, umor Payudara, o4arium, paru, 9er4iks, estis, 5aringan +unak atau tumor ilm. Mekanisme kerja ! Siklofosfamid merupakan pro drug yang dalam tubuh mengalami kon4ersi oleh en
'-hidroksisiklofosfamid
dan
aldofosfamid
yang
merupakan obat aktif. 1ldofosfamid selanjutnya mengalami perubahan non en
siklofosfamid
dipengaruhi
oleh
penghambat
atau
perangsang en), limfoma nonhodgkin,
mieloma
multipel
makroglobulinemia
primer
&
(aldenstrom), dan dalam kombinasi dengan metotreksat atau daktinomisin pada karsinoma testis dan o4arium. %. Prokarba, terutama dalam
kombinasi
dengan
mekloretamin,
4inkristin
dan
prednison (regimen M3PP). '. ;arboplatin Sediaan ! Serbuk injeksi mg, " mg, ' mg. ?ndikasi ! ;anker o4arium lanjut. Mekanisme kerja ! Mekanisme pasti masih belum diketahui dengan jelas, namun diperkirakan sama dengan agen alkilasi. 3bat
ini
membunuh
sel
pada
semua
tingkat
siklus,
menghambat biosintesis 21 dan mengikat 21 melalui ikatan silang antar untai. itik ikat utama adalah @ guanin, namun juga terjadi interaksi ko4alen dengan adenin dan sitosin. II.
(olo#a Atimetabolit 5enis-jenis obat yang termasuk dalam golongan antimetabolit
yaitu ! - -Duorourasil (-$7) Sediaan ! 3bat ini tersedia sebagai larutan mgWm+ dalam ampul " m+ untuk ?>. ?ndikasi ! ;anker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, +eukimia limfositik dan mielositik akut, +imfoma non-Hodgkin. arget en
sintesis
21
yaitu
merubah
deoksiuridilat
menjadi
deoksitimidilat. 2iketahui bah*a sekuen promoter dari gen timidilat sintetase ber4ariasi pada setiap indi4idu. #kspresi yang
rendah
dari
mF1
S berhubungan
dengan
meningkatnya kemungkinan sembuh dari penderita kanker -
yang diobati dengan -$7. :emsitabin Sediaan ! 3bat ini tersedia dalam bentuk larutan infus "-", gWm. ?ndikasi ! ;anker paru, pankreas dan o4arium. Mekanisme kerja ! Sebelum menjadi bahan aktif, gemsitabin mengalami fosforilasi oleh en
dapat
menghambat
ribonukleotida
reduktase
sehingga menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat -
yang penting untuk sintesis 21. &-Merkaptopurin Sediaan ! 3bat ini tersedia dalam bentuk tablet mg. ?ndikasi ! +eukimia limfositik akut dan kronik, leukemia mieloblastik akut dan kronik, kariokarsinoma. Mekanisme kerja ! Merkaptopurin dimetabolisme
oleh
hipoGantin-guanin fosforibosil transferase (H:PF) menjadi bentuk nukleotida (asam-&-tioinosinat) yang menghambat en
interkon4ersi
nukleotida
purin.
Sejumlah
asam
tioguanilat dan &-metilmerkaptopurin ribotida (MMPF) juga dibentuk dari &-merkaptopurin. Metabolit ini juga membantu kerja -
merkaptopurin.
Metabolisme
asam
nukleat
purin
menghambat proliferasi sel limfoid pada stimulasi antigenik. MethotreGat Sediaan ! ablet , mg, 4ial mgWml, 4ial mgWml, ampul mgWml, 4ial mgWml. ?ndikasi ! +eukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara,
leher
dan
kepala,
paru,
buli-buli,
Sarkoma
osteogenik. Mekanisme kerja ! Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis 21. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat bersifat spesi6k untuk fase &
S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. 2alam -
psoriasis,
metotreksat
diduga
mempunyai
kerja
mempercepat proliferasi sel epitel kulit. Sitarabin Sediaan ! >ial " mgWml, dan >ial " gW" ml. ?ndikasi ! ermasuk
utamanya
mengakibatkan
adalah penurunan
inhibisi
21
sintesis
dan
polimerase
yang
perbaikan
21.
ingkat toksisitasnya mempunyai korelasi linear dengan masuknya sitosin ke dalam 21, bergabungnya 21 dengan sitosin berpengaruh terhadap akti4itas obat dan toksisitasnya. III.
(olo#a Pro*uk Alamiah
5enis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Produk 1lamiah yaitu ! -
>inkristin (>9F) Sediaan ! ersedia dalam bentuk 4ial berisi larutan ", , dan m+ yang mengandung " mgWm+ . ?ndikasi ! +eukimia limfositik akut, neuroblastoma, tumor ilms, Fabdomiosarkoma, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Mekanisme kerja ! erikatan dengan tubulin dan inhibisi formasi mikrotubula, menahan sel pada fase metafase dengan mengganggu spindel mitotik, spesi6k untuk fase M dan S. >inblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan sintesis protein dengan memblok
-
asam glutamat dan penggunaannya. >inblastin (>+) Sediaan ! ersedia dalam bentuk 4ial " mgW" ml. ?ndikasi ! Penyakit Hodgkin, limfosarkoma, kariokarsinoma dan tumor payudara. Mekanisme
kerja
!
>inblastin
berikatan
pada
tubulin
dan
menghambat formasi mikrotubula, kemudian menahan sel pada fase metafase dengan cara mengganggu spindel mitotik, spesi6k untuk fase M dan S. >inblastin juga mempengaruhi asam nukleat dan &%
sintesis -
protein
dengan
memblok
asam
glutamat
dan
penggunaannya. Paklitaksel Sediaan ! 1n
-
pembelahan sel kanker. #toposid Sediaan ! ersedia dalam bentuk kapsul dan larutan injeksi. ?ndikasi ! ;anker testis, paru, payudara, limfoma Hodgkin dan nonHodgkin, leukimia mielositik akut, sarkoma kaposi. Mekanisme kerja ! #toposid bekerja untuk menunda transit sel melalui fase S dan menahan sel pada fase S lambat atau fase : a*al. 3bat mungkin menginhibisi transport mitokrondia pada le4el 12H dehidrogenase atau menginhibisi uptake nukleosida ke sel Hella.
-
#toposid
merupakan
inhibitor
topoisomerase
??
dan
menyebabkan rusaknya strand 21. ?rinotekan, opotekan ?ndikasi ! ;arsinoma o4arium, karsinoma paru sel kecil, karsinoma kolon. Mekanisme kerja ! ?rinotekan merupakan bahan alami yang berasal dari tanaman 9amptotheca acuminata yang bekerja menghambat topoisomerase ?, en
-
Hambatan en
-
dan
sitosin
sehingga
menginhibisi sintesis 21 dan F1 serta protein. 1ntrasiklin ! 2aunorubisin, 2oksorubisin, Mitramisin Sediaan ! 2aunorubisin tersedia dalam bentuk mg daunorubisin hidroklorida
dengan
mannitol
"
mg.
mgWm+
(
mg)
daunorubisin dengan " ! ! " rasio molar distearofosfatidilkolin ! kolesterol ! daunorubisin. 2oksorubisin tersedia dalam bentuk 4ial " mg dan mg. &'
?ndikasi ! +eukimia limfositik dan mielositik akut sarkoma jaringan lunak, sarkoma ostiogenik, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin, leukemia akut, karsinoma payudara, genitourinaria, tiroid, paru, lambung, neuroblastoma dan sarkoma lain pada anak-anak. Mekanisme kerja ! ?nterkalasi dengan 21, mempengaruhi transkripsi dan replikasi secara langsung. Selain itu, obat ini juga mampu membentuk kompleks tripartit dengan topoisomerase ?? dan 21. (opoisomerase ?? adalah en
untai
21
rusak,
mengakibatkan
apoptosis. #fek
ini
memungkinkan sel rusak karena obat ini, sementara adanya o4erekspresi repair 21 terkait transkripsi menunjukkan resistensi. 1ntrasiklin juga membentuk radikal bebas dalam larutan pada jaringan
normal
dan
maligna.
?ntermediat
semikuinon
yang
dihasilkan dapat bereaksi dengan oksigen membentuk radikal anion superoksida peroksida
yang yang
membentuk menyerang
radikal hidroksil dan
dan
mengoksidasi
hidrogen
basa
21
(Ykardiotoksisitas). Produksi ini dipicu interaksi antrasiklin dengan besi. 1ntrasiklin berik atan dengan membran sel mempengaruhi Duiditasdan transpor ion. ?nhibisi sintesis 21 dan F1 dengan interkalasi antara basa 21 oleh inhibisi topoisomerase ?? dan obstruksi sterik. 2oksurubisin menginterkalasi pada titik lokal ZuncoilingZ dari ikatan heliks ganda. Meskipun
mekanisme
aksi
yang
pasti
belum
diketahui,
mekanismenya diduga melalui ikatan langsung 21 (interkalasi) dan inhibisi pembentukan 21 (topoisomerase ??) yang selanjutnya memblokade
sintesis
21
dan
F1
dan
fragmentasi
21.
2oksorubisin merupakan logam khelat yang kuat, komplek logam doksorubisin
dapat
mengikat
21
dan
sel
membran
dan
menghasilkan radikal bebas yang akan merusak 21 dan membran -
sel dengan cepat. leomisin Sediaan ! leomisin sulfat terdapat dalam 4ial berisi " unit untuk pemberian ?>, ?M, atau kadang-kadang S; atau intraarterial.
&
?ndikasi ! ;anker paru, lambung dan anus karsinoma testis dan ser4iks, limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Mekanisme kerja ! Menghambat sintesis 21, ikatan-ikatan 21 • • •
untuk selanjutnya terjadi pemutusan untai tunggal dan ganda. +-asparaginase Sediaan ! 3bat ini tersedian dalam bentuk serbuk untuk ?njeksi. ?ndikasi ! +eukemia limfositik akut. Mekanisme kerja ! 1sparaginase menghambat sintesis protein melalui hidrolisis asparaginase menjadi asam aspartat dan amonia. Sel leukimia, terutama limfoblast, memerlukan asparaginase eksogen,
sel
normal
dapat
memproduksi
asparaginase.
1sparaginase adalah daur spesi6k untuk fase :". (olo#a Hormo *a Ata#ois
5enis-jenis obat yang termasuk dalam golongan Hormon dan 1ntagonis yaitu ! a. Prednison - Sediaan ! 3bat tersedia dalam bentuk tablet mg dan kaptab mg. - ?ndikasi ! +eukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-
Hodgkin, tumor payudara. Mekanisme kerja ! Sebagai glukokortikoid, bersifat menekan sistem
b. -
imun, anti radang. Medroksiprogesteron asetat Sediaan ! 3bat ini tersedia dalam bentuk tablet mg, " mg, " mg. ?ndikasi ! umor endometrium. Mekanisme kerja ! Mencegah sekresi gonadotropin pituitari yang akan menghambat
maturasi
follicular
yang
menyebabkan
penebalan
endometrial. c. #tinil estradiol - Sediaan ! 3bat ini tersedia dalam bentuk tablet , mg, ,% mg, , -
mg dan , mg. ?ndikasi ! :ejala 4asomotor sedang atau parah yang dihubungkan dengan menopause (idak ada bukti bah*a estrogen efektif mengatasi gejala kecemasan atau depresi yang mungkin terjadi selama atau sebelum menopause, oleh sebab itu tidak boleh diberikan untuk indikasi tersebut). Hipogonadism pada *anita. erapi paliatif karsinoma prostat yang tak dapat dioperasi, pada tahap lanjut terapi paliatif kanker payudara
yang
tak
dapat
dioperasi,
hanya
dilakukan
dengan
pertimbangan khusus ! misalnya pada *anita yang sudah lebih tahun postmenopause dengan penyakit yang makin parah dan resisten terhadap radiasi. d. amoksifen &&
Y
Sediaan ! amoksifen tersedia dalam bentuk tablet " mg dan mg.
Y
?ndikasi ! umor payudara.
Y
Mekanisme kerja ! erikatan secara kompetitif dengan reseptor estrogen pada tumor atau target lain, membentuk kompleks nuklear yang menurunkan sintesis 21 dan menghambat efek estrogen, agen nonstreroidal dengan sifat antiestrogenik yang berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan di bagian aktif pada payudara dan jaringan l ain, sel terakumulasi pada fase :o dan :". Sehingga tamoksifen lebih sifat sitostatik daripada sitosidal.
e. estosteron propionate Y
Sediaan ! 3bat ini tersedia dalam bentuk kapsul, injeksi, topikal, mucoadhesi4e, pellet, dan transdermal.
Y
?ndikasi ! umor payudara.
Y
Mekanisme kerja ! 1ndrogen endogen bertanggung ja*ab terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ seks pria dan mempertahankan karakteristik seks sekunder pada pria yang mengalami de6siensi androgen.
Ma:am ; Ma:am Obat Kemotera"i
3bat kemoterapi ada beberapa macam, diantaranya adalah ! ".
3bat
golongan )l&ylating
agent*
platinum
+ompouns* dan )ntiioti&
)nthrasi&lin obst golongan ini bekerja dengan antara lain mengikat 21 di inti
sel, sehingga sel-sel tersebut tidak bisa melakukan replikasi. .
3bat golongan )ntimetaolit , bekerja langsung pada molekul basa inti sel, yang berakibat menghambat sintesis 21.
%.
3bat golongan ,opoisomerase-inhiitor* in!a )l&aloid, dan ,a'anes bekerja pada gangguan pembentukan tubulin, sehingga terjadi hambatan mitosis sel.
'.
3bat golongan En/im seperti, L-)sparaginase bekerja dengan menghambat sintesis protein, sehingga timbul hambatan dalam sintesis 21 dan F1 dari sel-sel kanker tersebut.
Mekaisme Ker3a Obat Ati Kaker Da Kemotera"i Kaker
Sebagian besar obat kemoterapi (sitostatika) yang digunakan saat ini bekerja terutama terhadap sel-sel kanker yang sedang berproliferasi, semakin aktif sel-sel kanker tersebut berproliferasi maka semakin peka terhadap &@
sitostatika
hal
prolifersainya
ini
disebut Kemoresponsif, sebaliknya
maka
kepekaannya
semakin
semakin
rendah
,
lambat hal
ini
disebut Kemoresisten. Pada inti sel, pada *aktu sel membelah (mitosis). Makin cepat sel bermitosis, makin sensiti4e terhadap kemoterapi. 9#++ 99+# PH1S# SP#9?$?9, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang aktif, jadi harus diberikan secara kontinyu. 9#++ 99+# PH1S# 3 SP#9?$?9, yaitu obat yang bekerja pada sel yang berkembang maupun yang istirahat, jadi dapat diberikan secara single bolus. I*ikasi Da Kotrai*ikasi Obat Ati Kaker Da Kemotera"i I*ikasi
Persyaratan Pasien yang +ayak diberi ;emoterapi ! Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side eect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb ! ".
Menggunakan kriteria #astern 9ooperati4e 3ncology :roup (#93:) yaitu status penampilan LO
.
5umlah lekosit KO%Wml
%.
5umlah trombositKO".Wul
'.
9adangan sumsum tulang masih adekuat misal Hb K "
.
9reatinin 9learence diatas & mlWmenit (dalam ' jam) ( es $aal :injal )
&.
ilirubin L mgWdl. , S:3 dan S:P dalam batas normal ( es $aal Hepar ).
@.
#lektrolit dalam batas normal.
A.
Mengingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas @ tahun. Status
Penampilan
Penderita 9a (
Performance Status )
Status
penampilan ini mengambil indikator kemampuan pasien, dimana penyait kanker semakin berat pasti akan mempengaruhi penampilan pasien. Hal ini juga menjadi faktor prognostik dan faktor yang menentukan pilihan terapi yang tepat pada pasien dengan sesuai status penampilannya. Kotra I*ikasi Kemotera"i
;ontra indkasi absolut! [
pada stadium terminal
[
;ehamilan trimester pertama &A
[
;ondisi septikemia dan koma. ;ontra indikasi relatif !
[
ayi LKAgWdl, leukosit K %Wmm
Betuk Se*iaa Da Dosis Dari Obat Kemotera"i
\ Betuk Se*iaa ;emoterapi dapat diberikan dengan cara ?nfus, Suntikan langsung (pada otot, ba*ah kulit, rongga tubuh) dan cara 2iminum (tabletWkapsul). [
2alam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. ;euntungan kemoterapi oral semacam ini adalah! bisa dilakukan di rumah.
[
2alam bentuk suntikan atau injeksi. isa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di rumah.
[
2alam bentuk infus. 2ilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang terlatih).
\ Dosis 2ihitung berdasar +uas Permukaan ubuh (+P). Sedangkan +P dihitung dengan table berdasarkan tinggi badan dan berat badan. 1pabila tubuh pasien makin kurus selama pemberian kemoterapi seri ? dan ?? maka untuk pemberian seri selanjutnya harus diukur lagi +P-nya, mis! O & kg, O " cm, +P O ",m. 2osis obat I ! mgWm, berarti penderita harus mendapat obat G ", mg O @ mg. E&ek Sam"i# Kemotera"i
?ntensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap penderita berbeda *alaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna. #fek
samping
gastrointestinal,
yang
supresi
selalu
sumsum
hampir tulang,
dijumpai
kerontokan
adalah
gejala
rambut.
:ejala
gastrointestinal yang paling utama adalah mual, muntah, diare, konstipasi, faringitis, esophagitis dan mukositis, mual dan muntah biasanya timbul selang beberapa lama setelah pemberian sitostatika dan berlangsung tidak melebihi ' jam. :ejala supresi sumsum tulang terutama terjadinya penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia), sel trombosit (trombositopenia), dan sel darah merah (anemia), supresi sumsum tulang belakang akibat pemberian sitistatika &B
dapat terjadi segera atau kemudian, pada supresi sumsum tulang yang terjadi segera, penurunan kadar leukosit mencapai nilai terendah pada hari ke-A sampai hari ke-"', setelah itu diperlukan *aktu sekitar hari untuk menaikan kadar laukositnya kembali. Pada supresi sumsum tulang yang terjadi kemudian penurunan kadar leukosit terjadi dua kali yaitu pertama-tama pada minggu kedua dan pada sekitar minggu ke empat dan kelima. ;adar leukosit kemudian naik lagi dan akan mencapai nilai mendekati normal pada minggu keenam. +eukopenia
dapat
menurunkan
daya
tubuh,
trombositopenia
dapat
mengakibatkan perdarahan yang terus-menerusW berlabihan bila terjadi erosi pada traktus gastrointestinal. ;erontokan rambut dapat ber4ariasi dari kerontokan ringan dampai pada kebotakan. efek samping yang jarang terjadi tetapi tidak kalah penting adalah kerusakan otot jantung, sterilitas, 6brosis paru, kerusakan ginjal, kerusakan hati, sklerosis kulit, reaksi ana6laksis, gangguan syaraf, gangguan hormonal, dan perubahan genetik yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker baru. ;ardiomiopati akibat doksorubin dan daunorubisin umumnya sulit diatasi, sebagian besar penderita meninggal karena Tpump failureQ, 6brosis paru umumnya iire4ersibel, kelainan hati terjadi biasanya menyulitkan pemberian
sitistatika
selanjutnya
karena
banyak
diantaranya
yang
dimetabolisir dalam hati, efek samping pada kulit, saraf, uterus dan saluran kencing relatif kecil dan lebih mudah diatasi. ergantung jenisnya, Kemotera"i ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. erapa seri penderita harus menjalani Kemotera"i , juga tergantung pada jenis kanker penderita. ang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek sampingnya. 1da orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping ;emoterapi. 1da yang mengalami efek samping ringan. etapi ada juga yang sangat menderita
karenanya.
1da-tidak
atau
berat-ringannya
efek
samping
kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh 1nda, kondisi psikis 1nda, dan sebagainya. #fek samping ;emoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama selsel yang membelah dengan cepat. ;arena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat.
@
#fek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa *aktu setelah pengobatan. $ #fek samping yang bisa timbul adalah antara lain! ".
+emas #fek samping yang umum timbul. imbulnya dapat mendadak atau perlahan. idak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan.
.
Mual dan Muntah 1da beberapa obat ;emoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan ;emoterapi. Mual muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.
%.
:angguan Pencernaan eberapa jenis obat ;emoterapi berefek diare. ahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus dira*at. Sembelit kadang bisa terjadi. ila diare! kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. ila susah 1! perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.
'.
Fambut Fontok ;erontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. 2apat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. 2apat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Fambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
.
3tot dan Saraf eberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
&.
Perdarahan ;eping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.
@.
1nemia 1nemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). ;arena Hb letaknya di dalam sel darah merah. @"
1kibat anemia adalah seorang menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat. A.
;ulit dapat menjadi kering dan berubah *arna +ebih sensiti4e terhadap matahari. ;uku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang. Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda] Feaksi tiap orang pada tiap siklus juga berbeda] etapi 1nda tidak perlu takut. ersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal mungkin. +agi pula semua efek samping itu bersifat sementara. egitu kemoterapi dihentikan, kondisi 1nda akan pulih seperti semula. eberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh 1nda. 1nda bisa menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter 1nda juga. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. ;alau 1nda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani 1nda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak 1nda harus berkonsultasi dengan dokter yang mera*at 1nda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya.
Cara me#atasi e&ek sam"i# Kemotera"i
[
Pemberian anti mual dan muntah
[
Saat merasa mual duduk ditempat yang segar
[
Makan makanan tinggi kadar protein dan karbohidrat (sereal, bakso, puding, susu, roti panggang, sup, yoghurt, keju, susu kental, kurma, kacang, dll)
[
+akukan pera*atan mulut dengan menggosok gigi sebelum tidur dan setelah makan. ila tidak dapat menggosok gigi karena gusi berdarah, gunakan pembersih mulut
[
erikan pelembab bibir sesuai kebutuhan
[
Hindari rokok, makanan pedas dan air es. 2alam beberapa penelitian kemoterapi mampu menekan jumlah kematian penderita kanker tahap dini, namun bagi penderita kanker tahap akhir W metastase, tindakan kemoterapi hanya mampu menunda kematian @