TUGAS PENGANTAR AGRIBISNIS HEDGING
Nama Anggota Kelompok 7 : 1.
Desita Kencana Sari :
23040116140046 2.
Maruhum Simbolon
: 23040116140047
3.
Fadila Rahmazeiniar
4.
Haidar Bimantara
: 23040116140080
5.
Dinda Ayu Hamdalah
: 23040116140087
: 23040116140071
PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS JURUSAN PERTANIAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Zaman semakin maju dan kebutuhan akan barang dan jasa semakin meningkat. Kemampuan dan kondisi alam yang berbeda- beda di beberapa negara menuntut untuk melakukan interaksi agar kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi. Dengan adanya interaksi dari berbagai negara memicu adanya kerjasama dalam bidang perdagangan internasional. Dimana perdagangan internasional membuat pertukaran barang dan jasa yang menyebabkan pertukaran mata uang dengan mata uang lainnya. Dalam kurs mata uang nilai mata uang dari waktu ke waktu akan mengalami fluktuaktif yang menyebabkan ketidakpastian dalam perusahaan yang melakukan perdagangan internasional serta menimbulkan risiko keuangan. Adanya ketidakpastian nilai mata uang menyebabkan perusahaan akan menghindari risiko maupun mengurasi risiko tersebut. Adapun tindakan untuk mengurangi risiko adalah dengan teknik lindung nilai atau hedging. B.PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di jabarkan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Apa yang di maksud dengan teknik hedging ? 2) Bagaimana teknik hedging diterapkan ? 3) Apa saja yang mempengaruhi penerapan teknik hedging ? 4) Bagaimana pengaplikasian hedging dalam perusahaan ? C.PEMBAHASAN Hedging adalah suatu tindakan untuk mengurangi ketidakpastian mengenai gerak harga dimasa yang akan datang dari suatu komoditi, mata uang asing, dan mata uang asing. Istilah hedging digunakan dalam dunia keuangan yang dipergunakan
sebagai investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi resiko pada investasi lain. Dalam persaingan global seperti iniperusahaan harus memiliki strategi untuk melindungi nilai transaksi yang memperlancar berlangsungnya perdagangan internasional. Untuk mengantipasi ketidakpastiannya tersebut maka perusahaan harus melindungi aktiva ataupun kewajibannya agar nilainya dapat diprediksi. Tindakan melindungi yang dilakukan perusahaan tersebut adalah hedging. Hedging merupakan suatu mekanisme yang dilaksanakan Bursa Berjangka dengan membuka satu kontrak beli atau jual atas suatu komoditi yang akan diperdagangkan di pasar fisik. Hedging bertujuan untuk memperkecil atau menghilangkan resiko kerugian atas ketidakpastian harga yang mungkin terjadi saat transaksi di pasar fisik nantinya dengan menutupi kerugian dengan keuntungan di Bursa Berjangka. Beberapa bentuk resiko yang diambil merupakan suatu resiko yang menyatu dengan kegiatan bisnis yang dilakukan dan beberapa merupakan suatu resiko yang wajar pada bisnis tertentu seperti misalnya pada bidang usaha pertambangan minyak dimana kenaikan resiko kenaikan dan penurunan harga adalah hal yang wajar. Beberapa bentuk resiko lainnya adalah tidak diinginkan namun dapat dihindari dengan hedging. Misalnya seorang yang memiliki toko, tentunya dapat mengatasi resiko yang timbul alami seperti persaingan, barang yang berkualitas jelek, barang yang tidak diminati dan lain sebagainya, namun resiko musnahnya sediaan barang karna kebakaran adalah suatu resiko yang tidak diinginkan tetapi dapat dilakukan hedging dengan mengasuransikan tokonya dari kebakaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi hegding menurut Guniarti (2014) antara lain kesempatan pertumbuhan perusahaan ( growth opportunity), tingkat hutang
(leverage), tingkat likuiditas (liquidity), ukuran perusahaan ( firm size), dan financial distress. Growth opportunity yang semakin tinggi menunjukkan perusahaan yang maju dan cenderung kebutuhan dana yang tinggi untuk membiyai perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi membutuhkan modal yang tinggi yang bisa didapatkan dari pihak ekternal yakni pihak luar negeri untuk membiayai kegiatan perusahaan sehingga terdapat resiko perubahan nilai tukar mata uang. Jika nilai tukar mata uang rupiah melemah menyebabkan perusahaan mengalami hutang yang cukup besar. Maka, perusahaan akan menerapkan hedging untuk melindungi perusahaannya. Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang menggunakan hutang yang tinggi mampu meningkatkan profitabilitasnya tetapi juga meningkatkan risiko. Ketika perusahaan memiliki hutang dalam bentuk mata uang asing, kemudian nilai mata uang rupiah mengalami depresi akan meningkatkan hutang perusahaan dan terdapat kemungkinan gagal dalam membayar hutang. Semakin tinggi leverage maka semakin besar tindakan hedging yang digunakan untuk mengurangi risiko. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan sulit jika di dominasi oleh hutang jangka pendek berupa mata uang asing. Nilai hutang akan berfluktuatif seiring pergerakan mata uang lokal terhadap mata uang asing. Ketika rupiah terdepresi maka nilai hutang akan meningkat dan ketika rupiah terapresiasi akan mengurangi hutang. Maka dari risiko tersebut perusahaan akan terdorong menggunakan hedging. Semakin tinggi nilai likuiditas maka semakin rendah hedging yang dilakukan.
Perusahaan yang memiliki ukuran operasionalnya luas akan cenderung berhati-hati dalam menjalankan perusahaan karena adanya kemungkinan untuk bertransaksi dari berbagai negara dan mendapatkan beberapa mata uang yaang berbeda-beda. Sehingga dalam kegiatannya terjadi fluktuaktif nilai tukar mata uang, untuk mengatasi hal tersebut perusahaan akan menerapkan hedging agar perusahaan terlindungi dan mengurangi risiko. Financial distress merupakan alasan perusahaan melakukan aktivitas hedging untuk mengatasi kesulitan keuangan yang berujung pada kebangkrutan perusahaan. Contoh perusahaan yang menerapkan hedging adalah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara, PT Krakatau Steel, dan PT Garuda Indonesia. Contoh pengaplikasian hedging •
Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank XY memprakirakan akan melakukan transaksi pembelian Surat Utang Negara SUN (forecast transacti on) pada tanggal 31 Januari 2009 sebesar Rp. 100 milyar untuk jangka waktu 5 tahun dengan suku bunga 9% yang dibayar seti ap 6 bulan.
•
Bank XY berkeinginan untuk mempertahankan suku bunga yang akan diperoleh dari SUN tersebut (locking in) dengan melakukan strategi lindung nilai melalui pembelian opsi beli (call opti on) atas SUN sebesar Rp. 100 milyar dengan suku bunga 9% dan jatuh tempo pada 31 Januari 2009 (strike date).
•
Atas pembelian opsi beli tersebut, Bank XY membayar premi sebesar Rp. 14 juta. Jika suku bunga SUN turun dibawah 9%, maka Bank XY akan mengeksekusi opsi beli, dan sebaliknya jika suku bunga meningkat diatas 9%, maka Bank XY ti dak akan mengeksekusi opsi beli dan membeli SUN di pasar.
•
Bank XY menetapkan transaksi pembelian opsi beli tersebut sebagai instrumen lindung nilai dan lindung nilai akan diukur berdasarkan akumulasi perubahan nilai wajar SUN dan nilai intrinsik (intrinsic value) dari opsi.
Asumsi •
Bank XY memenuhi seluruh kondisi akuntansi lindung nilai atas nilai wajar, baik secara prospektif maupun retrospektif.
•
Untuk memudahkan perhitungan, dalam contoh kasus ini tidak dilakukan estimasi perubahan suku bunga mengambang.
•
Discount rate yang digunakan untuk mengukur nilai intrinsik opsi adalah sebesar 9%.
Informasi selanjutnya adalah sebagai berikut:
•
Tanggal 1 Januari 2009
(1) Pembelian opsi beli (call option) Db. Tagihan derivatif opsi Kr. Kas/Rekening ..../Giro BI •
Tanggal 30 Juni 2009
Rp. 14.000.000 Rp. 14.000.000
1) Mengakui keuntungan atas perubahan nilai wajar opsi (nilai intrinsik) karena forward rate suku bunga SUN meningkat 1% Db. Tagihan derivatif opsi Rp. 3.634.395.248 Kr. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif lain Rp. 3.634.395.248 Mengakui kerugian atas perubahan nilai wajar opsi Db. Kerugian transaksi derivatif – opsi Rp. 6.000.000 Kr. Tagihan derivatif opsi Rp. 6.000.000 Pada awal hari berikutnya, seluruh jurnal yang berkaitan dengan valuasi dilakukan jurnal balik dan selanjutnya dilakukan valuasi kembali sesuai dengan nilai wajar pada akhir hari.
•
Tanggal 31 Desember 2009
1) Menghentikan pengakuan tagihan derivatif opsi karena pada saat jatuh tempo nilai waktu opsi menjadi nol Db. Kerugian transaksi derivatif – opsi Kr. Tagihan derivatif opsi
Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000
2) Mengeksekusi opsi beli SUN dengan suku bunga 9% Db. Surat Utang Negara Kr. Kas/Rekening..../Giro BI
Rp. 100.000.000.000 Rp. 100.000.000.000
3) Sesuai kebijakan akuntansi bank, keuntungan instrumen lindung nilai yang diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi dalam periode yang sama dengan realisasi dan pengakuan aset keuangan dari suatu prakiraan transaksi.
Db. Ekuitas – Pendapatan Komprehensif lain Kr. Keuntungan transaksi derivatif
Rp. 3.634.395.248 Rp. 3.634.395.248
Pengaplikasian hedging pada PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero) melakukan lindung nilai atau hedging atas transaksinya yang menggunakan valuta asing (valas). Fasilitas hedging ini dilakukan dengan tiga bank pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 32,8 triliun.Dalam transaksi ini, Bank Mandiri memberikan fasilitas hedging senilai US$ 1 miliar. Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) masing-masing memberikan US$ 750 juta. Hedging diharapkan dapat memberikan jaminan atas transaksi impor minyak yang dilakukan perseroan. Apalagi di tengah gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), serta turunnya harga minyak mentah dunia. D.KESIMPULAN Hedging adalah teknik untuk mengurangi risiko atau ketidakpastian akibat adanya fluktuatif mata uang satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hedging yakni pertumbuhan perusahaan ( growth opportunity), tingkat hutang (leverage), tingkat likuiditas (liquidity), ukuran perusahaan ( firm size), dan financial distress.
Daftar pustaka Guniarti, Fay. Faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas hedging dengan instrumen derivatif valuta asing. Jurnal Dinamika Manajemen 5 (1) hal :64-79. http://digilib.uinsby.ac.id/8125/4/BAB%203.pdf http://katadata.co.id/berita/2015/05/13/rupiah-bergejolak-pertamina-hedging-valasdengan-tiga-bank-bumn