EKONOMI TEKNIK
2 SKS
Dosen Pengampuh : Henny Magdalena
Referensi : Buku-buku Ekonomi Teknik
Unsur Penilaian
Kehadiran : 5%
Tugas : 15%
UTS : 35%
UAS : 45%
Berbagai kriteria baik kualitatif maupun kuantitatif harus diperhitungkan bila kita dihadapkan pada pemilihan alternatif- alternatif terutama yang berkaitan dengan investasi.
Salah satu kriteria yang selalu disertakan dalam setiap pemilihan alternatif investasi adalah pertimbangan-pertimbangan finansial dari investasi yang akan dievaluasi.
Beberapa teknik yang digunakan dalam analisis finansial:
Analisa nilai sekarang (present value)
Analisa deret seragam (annual value)
Analisa nilai mendatang (future value)
Analisa tingkat pengembalian (rate of return)
Analisa manfaat / biaya (benefit cost ratio)
Analisa periode pengembalian (payback period)
Analisa titik pulang pokok (break even point)
Semua metode di atas (kecuali yang terakhir) memberikan hasil yang bisa dibandingkan untuk mengukur efektifitas suatu alternatif investasi.
Metode pertama, kedua dan ketiga mengkonversikan semua aliran kas selama horison perencanaan menjadi suatu nilai tunggal (P atau F) atau nilai seragam (A) dengan tingkat MARR (Minimum Attractive Rate of Return) yang ditentukan.
MARR adalah nilai minimum dari tingkat pengembalian (rate of return) atau bunga yang bisa diterima oleh investor.
6.1 Metode Nilai Sekarang
Pada metode ini, semua aliran kas dikonversikan menjadi nilai sekarang (P) dan dijumlahkan, sehingga P yang diperoleh mencerminkan nilai netto dari keseluruhan aliran kas (Net Present Value) yang terjadi selama horizon perencanaan.
Apabila alternatif yang dibandingkan adalah yang meng-hasilkan pendapatan, maka dipilih yang memiliki nilai P netto tertinggi.
Sebaliknya bila alternatif yang dibandingkan adalah yang hanya memiliki biaya, maka yang dipilih adalah menghasil-kan nilai P biaya terendah.
Biasanya apabila aliran kas hanya terdiri dari biaya, maka tanda negatif dari aliran tersebut dihilangkan (namun pemilihan biaya terkecil tetap digunakan).
Apabila alternatif yang dibandingkan bersifat independen, maka semua alternatif yang memiliki nilai P netto (Net Present Value, NPV) yang lebih besar dari nol dan meng-hasilkan tingkat pengembalian di atas MARR bisa dipilih karena secara ekonomi layak dilaksanakan.
Contoh 1:
Seorang ahli mesin menemukan alat yang mampu mengubah suatu proses permesinan pada mesin, sehingga menghasilkan perbaikan proses dengan efisiensi 20% lebih tinggi dari semula.
Alat tersebut ditawar oleh sebuah perusahaan manufaktur dengan 2 alternatif penawaran, yaitu dibayar total sekarang seharga Rp 50 juta atau dibayar setiap tahun sebesar Rp 10 juta per tahun pada 7 tahun pertama, dan sisanya sebesar Rp 3 juta per tahun pada 8 tahun berikutnya.
Cara pembayaran mana yang sebaiknya dipilih oleh ahli mesin tersebut, bila ia menganalisis dengan tingkat bunga 15%.
Contoh 2
PT. XYZ adalah perusahaan yang menyewakan gudang untuk melayani suatu kawasan industri. Penghasilan yang diperoleh per tahun adalah Rp 500 juta; sedangkan biaya perawatan, operasional, asuransi dan pajak per tahun sebesr Rp 130 juta. Nilai sisa ditetapkan Rp 100 juta pada akhir tahun ke 30.
Ada sebuah perusahaan yang ingin membeli gudang milik PT. XYZ ini dengan harga Rp 4 milyar. Bila PT. XYZ menggunakan MARR sebesar 10% untuk mengevaluasi penawaran tersebut, apakah seharusnya gudang tersebut dijual?
6.2 Analisis Rate of Return
Pada sebuah investasi, maka ada saat tertentu di mana terjadi keseimbangan antara semua pengeluaran yang terjadi dengan semua pemasukan yang diperoleh dari investasi tersebut.
Keseimbangan ini akan terjadi pada tingkat pengembalian (tingkat bunga) tertentu.
Tingkat bunga yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran dan semua pemasukan pada suatu periode tertentu disebut dengan rate of return (ROR)
Dengan kata lain, ROR adalah suatu tingkat bunga yang mengakibatkan NPV dari suatu investasi sama dengan nol.
Ada beberapa ROR yang dikenal dalam ekonomi teknik, antara lain :
Internal Rate of Return (IRR), disebut IRR apabila diasumsikan bahwa setiap hasil yang diperoleh langsung diinvestasikan kembali dengan tingkat ROR yang sama.
External Rate of Return (ERR), disebut ERR apabila hasil yang diperoleh diinvestasikan pada proyek lain dengan tingkat ROR yang berbeda.
Explicit Reinvesment Rate of Return (ERRR), digunakan pada permasalahan di mana terdapat lump sum tunggal yang diikuti dengan aliran kas netto positif seragam pada akhir setiap periode selama umur proyek.
Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila menghasilkan ROR yang lebih besar daripada MARR.
VI
ANALISA FINANSIAL
5.4 Deplesi
Penyusutan/penurunan nilai sumberdaya alam yang tak terbarukan seperti minyak, tambang batubara, emas, kayu dll.
Salah satu bentuk pengurangan pajak yang diijinkan akibat dari kepemilikan endapan mineral, minyak bumi dan gas yang setiap tahunnya berkurang.
Di Indonesia deplesi tidak diterapkan.
Biaya deplesi dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode.
Deplesi untuk setiap unit dihitung dengan rumus sbb:
Cost perolehan aset tidak berwujud antara lain :
Cost akuisisi : harga yang dibayarkan untuk memperoleh hak mencari dan menemukan sumber alam yang belum ditemukan atau membeli lisensi jika sumber alam ini telah ditemukan.
Cost eksplorasi : biaya untuk menemukan sumber alam
Cost Pengembangan :
Cost pengembangan tidak berujud : biaya yang tidak mempunyai karakter fisik tetapi diperlukan untuk produksi sumber alam, misal: biaya pengeboran, pembuatan lorong, gua, sumur dsb)
Contoh :
Tabelkan depresiasi contoh sebelumnya dengan metode jumlah angka tahun terbalik, BV menyesuaikan metode.
Penyelesaian:
4. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method) atau service output
Metode ini mempertimbangkan fungsi penggunaan.
Perhitungan penyusutan benda modal berdasarkan keluaran (output) tanpa memperhitungkan umur pakai alat tersebut.
Contoh:
Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp. 41 juta. Umur rencana di taksir 5 th dan di akhir tahun ke 5 BV=Rp. 1juta. Produksi di th 1 : 20.000 buah, th 2: 30.000 unit, th 3 : 25.000, th 4 : 15.000 th 5 : 10.000. Estimasi umur mesin dengan produksi 100.000 unit.
Penyelesaian:
Perbandingan metode depresiasi
Kesimpulan:
Metode mana yang dipilih tergantung kepentingan manajemen perusahaan masing-masing, dari survai 600 perusahaan di USA.
Fungsi depresiasi :
Pengurangan pajak
Perhitungan biaya operasi
Suatu cara pembayaran untuk penggantian alat
Mengukur penurunan nilai suatu barang / alat
5.2 Salvage Value (Nilai Sisa)
Sejalan dengan bertambahnya umur alat, maka akan ada penurunan nilai alat.
Nilai perkiraan suatu aset pada akhir umur depresiasinya.
Pendapatan yang terjadi pada akhir periode (tahun terakhir) dari umur alat.
Sejumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan aset/ perusahaan pada setiap akhir proyek.
Besarnya bervariasi antara 10% - 30% dari harga pembelian.
5.3 Amortisasi
Alokasi biaya/cost perolehan aset tidak berwujud.
Biasanya menggunakan metode garis lurus.
Pengurangan sejumlah uang setiap tahun yang diijinkan untuk biaya-biaya tertentu yang telah dikeluarkan.
Biaya-biaya yang dapat diperoleh kembali dengan amortisasi antara lain : biaya-biaya dari riset (studi) dan pengembangan.
6.3 Analisa Manfaat / Biaya
Analisis ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek. Dengan kata lain diperlukan analisis dan evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos-ongkos maupun manfaat yang dihasilkannya.
Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkan (B/C) lebih besar dari satu (1)
Manfaat ekuivalen = semua manfaat setelah dikurangi dengan dampak negatif, dinyatakan dengan nilai uang.
Biaya ekuivalen = semua biaya setelah dikurangi dengan besarnya penghematan yang bisa didapatkan, dinyatakan dengan nilai uang.
Biaya yang harus ditanggung oleh proyek terdiri dari biaya investasi, biaya operasional dan biaya perawatan.
6.4 Analisis Periode Pengembalian
Pada dasarnya periode pengembalian (payback period) adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan biaya investasi dengan tingkat pengembalian tertentu.
Metoda ini adalah metoda yang sederhana menilai kelayakan suatu proyek, tetapi mengandung kelemahan, yaitu
Tidak memperhatikan lagi aliran kas bersih (pendapatan) yang akan diterima setelah payback period tercapai.
Tidak memperhatikan nilai uang terhadap waktu.
Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila PBP proyek lebih cepat daripada umur proyek.
Apabila berubahnya faktor-faktor atau parameter-parameter tadi akan mengakibatkan berubahnya suatu keputusan, maka keputusan tersebut dikatakan sensitif terhadap perubahan nilai-nilai parameter-parameter atau faktor-faktor tersebut.
Untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya, maka setiap pengambilan keputusan pada ekonomi teknik hendaknya disertai dengan analisa sensitivitas.
Analisa sensitivitas dilakukan dengan mengubah nilai dari suatu parameter pada suatu saat untuk selanjutnya dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap akseptabilitas suatu alternatif investasi.
Analisis ini akan memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan akan cukup kuat berhadapan dengan perubahan faktor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhi.
Hasil analisa kepekaan akan dipakai untuk melihat pengaruh dari parameter-parameter dan ramalan yang terbaik sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Parameter-parameter yang biasanya berubah dan perubahan-nya bisa mempengaruhi keputusan-keputusan dalam studi ekonomi teknik adalah biaya investasi, harga jual, biaya operasional, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak dll.
Analisis kepekaan adalah suatu alat untuk evalusi efek-efek dari ketidakpastian pada investasi. Caranya adalah dengan melihat bagaimana suatu kemampulabaan (profitability) alternatif investasi berubah apabila parameter-parameter dirubah, sehingga mempengaruhi hasil suatu evaluasi ekonomi.
Parameter-parameter yang dirubah untuk melihat pengaruhnya terhadap evaluasi ekonomi yang biasa dilakukan adalah perubahan harga jual, biaya operasi dan biaya kapital, yang didasarkan pada persentase kenaikan dan penurunan ketiga faktor tersebut.
Hasil analisa kepekaan akan dipakai untuk melihat pengaruh dari parameter-parameter dan ramalan yang terbaik sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Contoh
Sebuah alternatif investasi diperkirakan membutuhkan dana awal sebesar Rp 100 juta. Pendapatan tahunan diestimasi-kan sebesar Rp 30 juta. Perusahaan menggunakan MARR sebesar 20% untuk menganalis kelayakan alternatif investasi tersebut. Lakukan analisis sensitivitas dengan mengubah nilai-nilai :
Tingkat bunga
Investasi awal
Pendapatan tahunan
Pada interval ± 40% dari nilai-nilai yang diestimasikan di atas dan tentukan batas-batas nilai parameter yang meng-akibatkan keputusan terhadap alternatif tersebut bisa berubah (dari layak menjadi tidak layak atau sebaliknya).
Prosedur melakukan analisis incremental sbb:
Urutkan alternatif berdasarkan nilai investasinya, dari alternatif yang memiliki investasi terkecil sampai dengan alternatif dengan investasi terbesar
Bandingkan antara 2 alternatif terkecil pertama (A – B), kemudian hitunglah IRR Incremental-nya.
Bandingkan IRR Inkremental (ΔIRR) dengan MARR.
Jika ΔIRR > MARR pilih alternatif yang memiliki nilai investasi lebih besar, dan jika sebaliknya (ΔIRR < MARR) pilih alternatif yang memiliki nilai investasi lebih kecil
Ulangi langkah 2 sampai dengan 4, sehingga dapat diketahui alternatif mana yang harus dipilih.
Kriteria Pengambilan Keputusan :
ΔIRR > MARR : Pilih Alternatif dengan biaya investasi lebih besar
ΔIRR> MARR : Pilih Alternatif dengan biaya investasi lebih kecil
IX
ANALISIS MUTUALLY EXCLUSIVE
Karena nilai-nilai parameter pada ekonomi teknik biasanya besarnya diestimasi, maka nilai-nilai tersebut tidak akan lepas dari faktor kesalahan. Artinya, nilai-nilai parameter tersebut mungkin lebih besar atau pun lebih kecil dari hasil estimasi yang diperoleh, atau berubah-ubah pada saat tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai-nilai parameter tersebut tentunya akan mengakibatkan perubahan-perubahan pula pada output atau hasil yang ditunjukkan pada suatu alternatif investasi.
Perubahan-perubahan output atau hasil ini memungkinkan keputusan akan berubah dari suatu alternatif ke alternatif lainnya.
VIII
ANALISA SENSITIVITAS
Persamaan matematis untuk menghitung PBP adalah sebagai berikut :
Keterangan :
PBP = payback period/periode pengembalian (tahun)
n = Waktu pada saat perubahan cash flow dari negatif menjadi cash flow positif
CFn = Jumlah aliran dana bersih tahun ke 1 sampai tahun ke n (US $)
CFn+1 = Aliran dana bersih tahun ke n +1 (US $)
6.5 Analisis Break Even Point (BEP)
BEP atau titik pulang pokok menyatakan volume penjualan di mana suatu investasi tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi.
Fungsinya :
Sebagai alat analisis untuk mengambil kebijakan dalam suatu perusahaan.
Untuk mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Untuk mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu.
Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan.
Dan lain-lain
Asumsi dasar dalam analisis BEP :
Biaya dapat diklasifikasikan antara biaya tetap dan biaya variabel.
Total biaya variabel berubah secara proposional dengan volume produksi atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan, sedang-kan biaya tetap per unit akan berubah karena adanya perubahan volume kegiatan.
Harga jual per unit tidak berubah.
Perusahaan hanya menjual satu jenis produk.
Kapasitas produksi relatif konstan.
Efisiensi produksi tidak berubah.
Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah
VII
ANALISIS PENGGANTIAN ASSET
(REPLACEMENT ANALYSIS)
Pertimbangan untuk mengganti asset karena ada :
Teknologi baru,
Efisiensi, dan
Efektifitas dalam kerja
Contoh 1
Sebuah mesin umur pakainya masih tersisa 3 tahun lagi. Namun saat ini nilai sisanya sebesar Rp 2 juta bila jadi dijual. Sedangkan investasi mesin baru dengan umur pakai 15 tahun harganya adalah Rp 18 juta.
Biaya operasi tahunan mesin yang lama adalah Rp 3,1 juta, sedangkan yang baru sebesar Rp 2 juta.
Apabila MARR sebesar 10% per tahun, apakah mesin lama perlu diganti dengan yang baru?
Contoh 2
Data
Mesin Merk Alpha
Mesin Merk Beta
Harga
Rp 15 juta
Rp 20 juta
Biaya rawat/tahun
Rp 2 juta
Rp 2,5 juta
Penerimaan/tahun
Rp 7,5 juta
Rp 9 juta
Umur pakai
6 tahun
6 tahun
Nilai sisa
Rp 4 juta
Rp 5 juta
Seringkali pengambil keputusan harus dihadapkan pada pemilihan alternatif yang bersifat muttually exclusive, yaitu di antara alternatif-alternatif yang ada hanya satu alternatif yang harus dipilih, yang menyebabkan alternatif-alternatif lainnya tidak dipilih.
Jika keadaannya demikian, maka pengambilan keputusan dengan menggunakan IRR individual dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakkonsistenan dalam pengambilan keputusan yang didasarkan pada metode analisis yang lainnya (PW analysis, AW analysis).
Untuk menghindarinya, maka pengambilan didasarkan pada IRR Incremental.
Konsep metoda IRR incremnetal (ΔIRR) adalah sbb :
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits Method)
Metode ini dengan membandingkan tahun umur dengan jumlah total umur asumsi.
2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance Method/ Double Declining Balance Method)
Penyusutan nilai benda modal pada tahun-tahun awal dari umur pakai berjalan dalam tingkat yang lebih cepat dibanding dengan penyusutan pada tahun-tahun akhir.
Metode ini mengasumsikan depresiasi biaya tahunan merupakan prosentase tetap dari BV.
DDB Depresiasi = Aset BV x prosentase penurunan
2. Bunga Berbunga / Majemuk (Compound Interest)
Nilai bunga yang dihasilkan pada akhir setiap periode ditambahkan kembali pada pokok pinjaman semula.
6 rumus dasar penerapan bunga majemuk, dan didasarkan pada variabel berikut ini :
F = nilai ekivalen uang pada periode mendatang
P = nilai ekivalen uang pada waktu saat ini
A = pembayaran yang sama pada setiap periode
G = pembayaran dari satu periode ke periode berikutnya
dengan terjadi penambahan/pengurangan yg besar
penambahan/pengurangan yang besarnya sama
i = tingkat bunga efektif per periode waktu
n = periode penelaahannya (periode waktu)
7. Arithmatic Gradien Series (Deret Gradien Aritmatik)
Sebuah Cash Flow yang bisa meningkat atau bisa menurun secara konstan. Jumlah dari peningkatan atau penurunan disebut dengan Gradien.
Simbul yang digunakan untuk Gradien ini adalah G.
G adalah perubahan aritmatik baik itu penerimaan maupun pengeluaran dari satu periode ke periode berikutnya.
G bisa menjadi positif atau juga bisa menjadi negatif.
Tanda G positif untuk kenaikan gradien aritmetik dan negatif untuk penurunan gradien aritmetik.
Konsep dasar perhitungan bunga
Dicari
Diketahui
Faktor perkalian yang diberikan
Nama Faktor
Simbol Faktor Fungsional
Untuk cash flow tunggal
F
P
(1 + i)n
single payment compound amount factor
(F/P,i,n)
P
F
1/(1+i)n
Single payment present value factor
(P/F,in)
Untuk uniform series (annuities)
F
A
((1+i)n – 1 )/ i
Uniform series compound amount factor
(F/A,i,n)
P
A
((1+i)n – 1 )/ (i(1+i)n)
Uniform series present value factor
(P/A,i,n)
A
F
i/((1+i)n – 1 )
Uniform series sinking fund factor
(A/F,i,n)
A
P
(i(1+i)n)/ ((1+i)n – 1 )
Uniform series capital recovery factor
(A/P,i,n)
Kesetaraan (ekivalen) antara deret seragam (annuity) dengan gradien aritmatik dapat dinyatakan dengan rumus :
A = B ± G (A/G,i%,n)
Dalam Arithmatic Gradien dalam cash flow pada akhir tahun 1 bukan bagian dari gradien tapi disebut dengan Base Amount.
3. ALIRAN KAS
Disusun dengan mempertimbangkan semua elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cash cost) pada setiap periode selama umur investasi tersebut.
Tanda positif dari cash flow selalu menggambarkan aliran masuk dan tanda negatif menggambarkan aliran keluar.
Contoh inflows :
Revenues (pendapatan)
Nilai sisa dari asset
Penerimaan dari pinjaman uang pokok dan sebagainya.
Contoh outflows :
Biaya-biaya pembelian awal dari asset (termasuk pemasangan dan pengiriman)
Biaya-biaya operasional
Pemeliharaan periodik dan biaya renovasi
Biaya investasi kembali
Bunga pinjaman dan pembayaran uang pokok
Pajak pendapatan dsb
Biaya tunai yang dimaksudkan adalah meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi.
Pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai.
Pendapatan per tahun dari suatu usaha yang berhasil harus cukup untuk membayarkan biaya operasi dan menyediakan kembali dari sebagian investasi melalui depresiasi, deplesi, amortisasi sebelum pembayaran pajak pendapatan (income cash).
Depresiasi, deplesi, amortisasi disebut book deduction atau non – cash deduction. Untuk tujuan menghitung pajak, tidak merupakan pembayaran yang sebenarnya.
Oleh karena itu (depresiasi, deplesi, amortisasi dan pembayaran yang ditangguhkan) didefinisikan sebagai aliran kas (cash flow).
Secara umum penyusunan cash flow sbb :
Cash Flow = Net Income + Depreciation + Depletion + Amortization – Capital Cost
PENDAPATAN KOTOR
- Jumlah Biaya Produksi
- Depresiasi
- Amortisasi
- Bunga Pinjaman Bank
+
PENDAPATAN BERSIH SEBELUM PAJAK
- Pajak Penghasilan
+
PENDAPATAN BERSIH SETELAH PAJAK
+ Depresiasi
+ Amortisasi
- Pembayaran Angsuran Pinjaman Bank
- Modal Kerja
+ Pengembalian Modal Kerja
- Biaya Kapital
+ Pinjaman Bank
+
ALIRAN KAS
Perhitungan bunga sederhana (simple interest), nilai uang pada masa datang adalah :
F = P (1 + i . n)
Keterangan :
F = nilai uang pada akhir penelaahan (US$)
P = nilai uang saat ini
i = tingkat bunga per periode waktu
n = periode penelaahannya (periode waktu)
2 Jenis Perhitungan Bunga
Bunga sederhana (simple interest) , yaitu persentase dari jumlah yang dipinjam (uang pokok) yang dibayar untuk penggunaan dalam periode waktu tertentu.
I = P x i x n
Keterangan
I = Bunga yang terjadi
P = Nilai induk yang dipinjam / diinvestasikan sekarang
i = Tingkat bunga per periode waktu (dalam %)
n = Periode / waktu penelaahan
Bunga dan Rumus Bunga
Definisi Bunga adalah biaya atau sewa uang
Jika seseorang memiliki sejumlah uang tertentu dan akan digunakan sebagai modal usaha, maka nilai uang pada awal investasi dan akhir investasi akan berbeda. Karena adanya laba atau bunga (interest).
Konsep bunga tidak hanya digunakan untuk transaksi peminjaman uang.
Pelaksanaan proyek harus dapat mengembalikan kapital (modal) yang telah ditanamkan oleh pemiliknya dan sekaligus memberikannya laba.
Waktu ketika pengembalian dilakukan dan pendapatan diterima dalam sebuah proyek adalah sangat penting untuk dipertimbangkan.
SILABUS
Pendahuluan
Nilai uang terhadap waktu
Biaya
Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi
Aliran kas
UTS
Analisis finansial
Analisis mutually exclusive
Analisis sensitivitas
Studi Kasus
UAS
Definisi
Dalam memutuskan pemilihan suatu alternatif investasi, seorang manajer mau tidak mau ia harus melakukan analisis-analisis teknis dan ekonomis, sehingga keputusan tersebut akan bisa dinyatakan terbaik dari kedua segi tersebut.
Ekonomi teknik adalah displin ilmu yang digunakan untuk menganalisis proyek-proyek teknik dengan menentukan perbedaan keekonomian di antara proyek-proyek tersebut dan memilih alternatif terbaik.
1. PENDAHULUAN
Cara yang paling umum dilakukan dalam melihat performansi ekonomi dari suatu alternatif investasi adalah dengan melakukan estimasi aliran kas (cash flow) dari masing-masing alternatif.
Keputusan-keputusan dalam ekonomi teknik juga tidak bisa dilepaskan dari unsur resiko.
Peranan Sarjana Teknik Dalam Studi Ekonomi
Kebanyakan pengambilan keputusan dilandasi kombinasi pengetahuan teknik dan ekonomi untuk memberikan rekomendasi yang obyektif.
Sarjana teknik yang bertanggungjawab atas perencanaan dari produk dan proses, biasanya mampu mengevaluasi keekonomian relatif dari alternatif yang ada.
TAK LAYAK TAMBANG
MASUK ARSIP
PENYELIDIKAN UMUM (PROSPEKSI)
EKSPLORASI
STUDI KELAYAKAN
LAYAK TAMBANG
MENCARI DANA
DESAIN TAMBANG
PERSIAPAN TAMBANG
PENAMBANGAN
PENGOLAHAN
BAHAN GALIAN
EKSTRAKTIF METALURGI DAN PEMURNIAN
PEMASARAN
Gambar 1.1
Tahapan kegiatan industri pertambangan
Alasan Mengapa Mempelajari
Ekonomi Teknik
2. KONSEP NILAI UANG
TERHADAP WAKTU
Perhatikan 2 contoh berikut ini :
Pada tahun 1999, harga 1 kg beras ± Rp 3.000. Sekarang di tahun 2010, harga tersebut menjadi Rp 10.000 dan mungkin pada tahun Rp 2014 harganya sudah lebih dari Rp 15.000.
Bila setahun yang lalu kita meminjam uang di bank Rp 5.000.000, maka saat ini hutang tersebut menjadi Rp 5.900.000. Atau pada saat kita mendepositokan uang Rp 5.000.000 setahun yang lalu, maka sekarang uang kita mungkin menjadi Rp 5.400.000.
Pada contoh pertama kita amati bahwa untuk mendapatkan barang dengan jenis dan jumlah yang sama, diperlukan uang yang semakin banyak. Artinya daya beli uang menurun. Fenomena ini dalam ilmu ekonomi disebut inflasi.
Pada contoh kedua, dapat diartikan bahwa Rp 5.000.000 setahun yang lalu secara finansial sama dengan Rp. 5.900.000 pada saat ini.
Kesamaan secara finansial dikenal dengan nama ekivalensi. Nilai Rp 900.000 dikatakan sebagai bunga yang terjadi selama setahun, sedangkan nilai Rp 5.000.000 yang dipinjamkan setahun yang lalu dikatakan induk (principal).
Untuk melakukan ekivalensi nilai uang, maka kita perlu mengetahui tiga hal berikut:
Jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
Periode/waktu peminjaman atau investasi.
Tingkat bunga yang dikenakan.
Nilai uang senantiasa berubah (menurun) seiring dengan berjalannya waktu.
Nilai sejumlah uang akan dipengaruhi oleh tingkat bunga dan periode waktu. Hal ini yang dikenal sebagai konsep nilai uang terhadap waktu.
4. BIAYA
4.1 Terminologi Biaya
Dalam investasi sering dikenal istilah "biaya". Biaya (cost) mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang, maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Biaya / cost adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang, maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Komponen biaya
Biaya Kapital (Investasi Kapital)
Biaya Operasional
Contoh:
Suatu mesin dibeli dengan harga Rp. 41 juta. Diperkirakan efektif beroperasi selama 5 th. Depresiasi DDB dengan Rate 40%, tabelkan depresiasi tahunannya.
Penyelesaian :
Apakah semua barang bisa didepresiasi??
Dapat didepresiasi jika memenuhi ketentuan:
Harus digunakan dalam bisnis atau produksi dan meng-hasilkan pendapatan.
Harus mempunyai umur efektif yang dapat ditentukan, dan memiliki umur pakai lebih dari satu tahun.
Sesuatu yang dapat dipakai sampai aus, rusak, diperbaiki, berkurang nilainya atau kemampuannya karena pemakaian dan menjadi tidak dipakai.
Bukan merupakan barang inventori, stok dalam perdagang-an atau barang investasi.
Biaya umum (overhead cost) yaitu pengeluaran-pengeluaran yang memiliki kontribusi terhadap produk yang dihasilkan tetapi sulit untuk dimasukkan dalam kategori kedua biaya di atas.
Terdiri dari :
Penjualan
Administrasi
dll
4.2 Biaya Kapital
Biaya kapital adalah pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mengembangkan aset-aset kapital.
Pada industri pertambangan, biaya kapital atau biaya investasi merupakan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membawa/membuat suatu endapan bahan galian yang berada di dalam bumi menjadi produk tambang yang dapat dijual.
Komponen biaya kapital pada industri pertambangan:
Kapital tetap merupakan total biaya yang diperlukan untuk mendapatkan tambang, pembelian peralatan utama dan peralatan pendukung serta fasilitas lainnya.
Berhubungan dengan awal proyek (awal tambang).
Metode perhitungan depresiasi:
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance Method/ Double Declining Balance Method)
Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digits Method)
Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Perlu diketahui definisi-definisi:
Cost: biaya orisinal asset
Nilai Buku (Book Value-BV) : suatu nilai barang yang sudah tidak terlalu bermanfaat dari segi pasarnya.
Nilai Pasar (Market Value) : Nilai barang yang menjadi kesepakatan penjual dan pembeli.
Umur Efektif (Useful Life) : harapan (estimasi) jangka waktu penggunaan barang.
Nilai Sisa (Salvage Value/ Residual Value) : estimasi nilai barang pada akhir umur efektifnya.
Biaya operasi penambangan tergantung dari :
Jenis bahan galian
Lokasi keterdapatan bahan galian
Metode penambangan : tambang terbuka atau tambang bawah tanah
Infrastruktur yang tersedia : sumber energi, kota, lapangan terbang, pelabuhan, jalan, jalan KA, dll.
Keadaan topografi : kaitannya untuk pembangunan fasilitas tambang, tailing dam, waste damp, dll.
Iklim
Biaya operasi akan selalu berhubungan dengan ukuran opersi (produksi). Adakalanya dalam biaya operasi jika produksi naik, maka biaya (cost) per satu satuan produksi akan menurun.
V
DEPRESIASI, NILAI SISA,
AMORTISASI DAN
DEPLESI
5.1 Depresiasi
Depresiasi adalah penyusutan nilai fisik "decrease in value" barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan berdasarkan umur ekonomis actual aset sampai umur rencana tertentu (useful life) dengan mempunyai nilai buku (book value/ salvage value).
Penurunan atau penyusutan nilai pasar, penurunan nilai pakai/kegunaan, penurunan alokasi cost fungsi waktu, kegunaan, umur.
Merupakan, metode pengalokasian biaya atas penyusutan nilai suatu aset .
Secara umum gambarannya
Barang : berwujud (tangible) dan tak berwujud (intangible)
Barang berwujud:
Barang pribadi (personal property), misal: mesin, kendaraan, alat-alat, perabotan dll.
Barang riil (real property), misal: tanah, bangunan. Catatan: tanah tidak terdepresiasi karena umur efektifnya tidak bisa ditentukan.
Barang tak berwujud: misal hak cipta, paten.
Metode Garis Lurus (Straight Line)
Nilai benda modal berkurang secara tetap tiap tahunnya. Lebih sering digunakan dibanding dengan metoda yang lain, sebab sederhana dan memberikan jumlah biaya penyusutan yang seragam per tahun.
Keterangan
D = Depresiasi
P = Investasi awal
S = Nilai sisa dari aset
n = Umur ekonomis dari aset (dalam tahun)
b. Biaya operasi peledakan meliputi :
Gaji pekerja (juru ledak dan pembantu)
Pembelian bahan peledak dan perlengkapannya
c. Biaya pemuatan dan pengangkutan meliputi :
Gaji operator alat
Bahan bakar
Minyak pelumas
Penggantian ban
Biaya perbaikan dan perawatan alat
d. Iuran-iuran meliputi :
Royalti
Iuran Pembangunan Daerah
Pajak Bumi Bangunan
Komponen-komponen kapital tetap:
Land Acquisition (Pembelian tanah)
Pembangunan tambang / masa konstruksi
Konstruksi pra penambangan (pengupasan tanah penutup)
Studi kelayakan
Analisa dampak lingkungan
Perijinan-perijinan
Pembelian peralatan yang terdiri dari peralatan pemboran, peledakan, pemuatan dan pengangkutan.
Pembuatan bangunan
Sarana penunjang (jalan, listrik, instalasi air)
Jasa perancangan dan konsultasi
Biaya tak terduga
Contoh:
Sebuah mesin beli dengan harga: Rp.41 jt. estimasi umur 5 th, dan setelah 5 th barang dapat dijual dengan harga Rp. 1 jt. Tabelkan depresisi tahunannya:
Biaya operasional tidak langsung (biaya tetap), yaitu pengeluaran-pengeluaran yang tidak terpengaruh dengan produk yang dihasilkan.
Terdiri dari :
Pekerja (administrasi, keamanan, teknisi, bengkel dll)
Asuransi
Depresiasi
Bunga
Pajak
Keperluan kantor
Reklamasi
Perjalanan bisnis, rapat, konsultasi
Humas
Biaya kapital digolongkan dalam tiga kelas, tergantung pada perlakuan biaya untuk tujuan pemasukan pajak (Gentry & O'Neil, 1984), sbb:
Investasi terdepresiasi, yaitu mutasi aset kapital yang dilakukan selama unsur penggunaan aset menurut pengertian yang dapat diterima oleh otoritas pajak setempat. Semua mesin dan peralatan penambangan termasuk dalam kategori ini.
Investasi teramortisasi, yaitu pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikapitalisasi atau disusutkan selama beberapa waktu yang wajar. Pengeluaran untuk pengembangan (development) tambang termasuk dalam kategori ini.
Investasi yang tak dapat dikurangi (non deductible), yaitu pengeluaran-pengeluaran kapital yang tidak dapat dikurangi dalam perhitungan pajak, misalnya modal kerja.
4.3 Biaya Operasional (Operational Cost)
Biaya yang muncul oleh adanya pekerjaan normal proyek atau produksi suatu barang.
Pada industri pertambangan, biaya operasi merupakan semua pengeluaran pada areal penambangan langsung.
Menurut Gentry & O'Neil, biaya operasional terbagi menjadi 3, yaitu:
Biaya operasional langsung
Biaya operasional tidak langsung
Biaya overhead
Biaya operasional langsung (variabel), yaitu biaya yang dikeluarkan dalam produksi yang berkaitan langsung dengan kegiatan penambangan mulai dari front penambangan sampai ke pengolahan.
Termasuk dalam kategori ini adalah upah tenaga
kerja, peramalan dan perbaikan peralatan, royalti,
pembelian bahan baku dan proses material.
Biaya operasional langsung pada proyek pertambangan :
a. Biaya operasi pemboran meliputi :
Gaji pekerja (driller dan operator kompresor)
Bahan bakar kompresor
Mata bor, sambungan dan batang bor
Biaya perbaikan dan perawatan
Modal kerja (Working Capital) merupakan sejumlah biaya yang terjadi di luar kapital tetap yang digunakan untuk memulai operasi produksi dan kewajiban-kewajiban/ kontrak selama awal tambang, sebelum perusahaan mendapatkan uang dari hasil penjualan produknya.
Besarnya modal kerja pada umumnya :
± 10 – 20% dari biaya kapital tetap atau
Mencukupi kebutuhan operasi selama 1 – 6 bulan.
Secara umum, besarnya modal kerja dapat dihitung dengan rumus :
Harga y tergantung pada jalur pemasaran produk tambang-nya (lamanya produk sampai di pasar dan lamanya pembayaran atas produk tersebut).
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
#
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#