contoh materi geguritan dan contoh geguritan jawaFull description
geguritanDeskripsi lengkap
geguritanFull description
Analisis mengenai geguritan yang sudah dipilihDeskripsi lengkap
truykDeskripsi lengkap
Geguritan BasurDeskripsi lengkap
geguritanFull description
RPP Geguritan
Makalah monumen pers nasional
Disusun oleh:
DIKI ROHMADHONI
Pengertian Geguritan Kata geguritan dalam kamus umum Indonesia (KBBI) geguritan itu berasal dari kata “gurit” artinya sajak atau syair. Dalam kamus Baoesastra, geguritan berasal dari kata “gurit” artinya tulisan, kidung. Sedangkan dalam Kamus Kawi Indonesia diungkapkan “gurit” artinya goresan, dituliskan. Pengertian geguritan adalah seni sastra puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa dan biasanya dilagukan dengan tembang (pupuh) yang sangat merdu. Geguritan bahasa jawa sudah ada sejak jaman dulu. Pada saat itu geguritan dibuat oleh para pujangga sebagai bentuk sindiran kepada para raja atau kolonial yang berkuasa. Para penulis atau pencipta geguritan disebut penggurit. Penggurit menggunakan sastra bahasa Jawa yang tinggi dan bermajas-majas, sehingga m ampu membuat orang yang disindir dalam isi geguritan tidak akan merasa tersindir, bahkan mereka sendiri akan ikut menembangkan geguritan tersebut. Awalnya geguritan hanya bisa dibuat oleh para pujangga dengan aturan-aturan yang terikat, tapi sekarang geguritan jawa lebih bebas dalam artian tidak terikat aturan dan bisa dibuat oleh siapa saja. Seiring berjalannya waktu, perkembangan geguritan mengikuti selera masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah berkembangnya bahasa dari masa ke masa. Puisi Jawa yang berkembang pada saat ini lebih bersifat bebas dan memiliki tipografi yang bebas. Cara penulisan geguritan sama seperti halnya penulisan puisi modern. Geguritan biasanya dibuat berdasarkan pengalaman si penggurit atau bisa juga untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek. Meskipun penggunaan bahasanya bebas, tidak mesti menggunakan bahasa jawa krama, tapi pemilihan kata yang tepat dan indah harus tetap diperhatikan. Bisa juga disisipi bahasa jawa krama sebagai penekanan makna. Tentu setiap penggurit mempunyai ciri khas tersendiri dalam membuat geguritan. Dalam menyajikan sastra geguritan ini tidak sama dengan penyajian prosa. Biasanya geguritan ditembangkan dengan diiringi tabuhan gamelan dengan intonasi yang khusus.
Contoh Geguritan Bahasa Jawa
Di bawah ini ada kumpulan contoh geguritan bahasa Jawa dengan berbagai macam tema yang bisa Anda tembangkan atau bisa Anda jadikan referensi dalam latihan menulis geguritan bahasa Jawa. Contoh-contoh geguritan ini diambil dari berbagai sumber. Berikut 32 contoh geguritan bahasa jawa dengan berbagai tema.
#Geguritan Bahasa Jawa Tema Agama
asalusulcinta.blogspot.com “Gusti”
Gusti… Dalem namung tiyang kang lemah Kang boten saged mlampah piyambak Gusti… Dalem namung tiyang ingkang gampil gripil Tansah kegoda kesenengan donya Gusti… Hamung siji panyuwunku
Tuntun dalem wonten ing margi kang padhang gusti Duh Gusti… – Intan Nukhi Adhiya – (Sumber: basajawaasli.blogspot.co.id) Geguritan yang berjudul “Gusti” ini menceritakan tentang seorang manusia yang hakikatnya adalah ciptaan dari Tuhan. Manusia hanyalah makhluk yang lemah dan sangat mudah masuk kedalam jurang keburukan. Banyak manusia di dunia ini akhirnya tersesat karena mereka hanya memikirkan dan terlena dengan dunia. Pesan yang dapat di ambil dari geguritan “Gusti” ini adalah manusia sebagai makhluk Tuhan harus selalu mengingat dan beribadah kepada Allah SWT, karena tujuan diciptakannya manusia di dunia ini adalah agar selalu beribadah kepada-Nya. Selalu berdoa agar diberikan petunjuk dan jalan yang lurus dalam mengarungi kehidupan di dunia.
#Geguritan Bahasa Jawa Tema Ibu
hermaniagranger.blogspot.com “Ibu”
Ibu anakmu kang dak wanti wanti Kang dak kawatirake Kak kok titipake ana pawiyatan luhur iki Iki anakmu Kang durung isa nyenengke ibu Kang durung bisa nyenengke keluarga Kang isih dadi tanggunganmu ibu Nanging ibu Anakmu iki bakal banggakke ibu Banggakke keluarga kabeh Anakmu rak bakal nyerah bu Kanggo nyekel lintang ana langit Kang kadhang ditutup mendhung Kang kadhang mripat wae wis ora bisa weruh Nanging anakmu iki janji ibu