GAGAL GINJAL KRONIK/ CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
A.
DEFINISI Gagal Gagal ginja ginjall kronik kronik atau atau penyak penyakit it renal renal tahap tahap akhir akhir (ESRD (ESRD)) merup merupaka akan n gangguan fungsi renal yang progresif an irre!ersi"le imana kemampuan tu"uh gagal untuk mempertahankan meta"olisme an keseim"angan keseim"angan #airan an elektrolit$ menye menye"a "a"ka "kan n uremia uremia (reten (retensi si urea urea an an sampa sampah h nitro nitrogen gen lain lain alam alam arah arah)) (%runner & Suarth$ '). Gagal Gagal Ginjal Ginjal *roni *ronik k (GG*) (GG*) aalah aalah penuru penuruna nan n fungsi fungsi ginjal ginjal yang yang "ersi "ersifat fat persisten an an irre!ersi"le. irre!ersi"le. Seangkan Seangkan gangguan gangguan fungsi ginjal ginjal yaitu penurunan penurunan laju filtrasi filtrasi glomerul glomerulus us yang apat apat igolong igolongkan kan alam alam kategori kategori ringan$ ringan$ seang seang an "erat (+ansjoer$ ',). -RF (-hron (-hroni# i# Rena Renall Failur Failure) e) merupa merupakan kan gangg gangguan uan fungsi fungsi ginja ginjall yang yang progresi progresiff an irre!ersi irre!ersi"le$ "le$ yang menye"a" menye"a"kan kan kemampua kemampuan n tu"uh tu"uh gagal gagal untuk untuk mempet mempetaha ahanka nkan n meta" meta"oli olisme sme an an kesei keseim"a m"anga ngan n #airan #airan maupun maupun elektr elektroli olit$ t$ sehingga tim"ul gejala uremia yaitu retensi urea an sampah nitrogen lain alam arah (Smelter$ ').
%.
*/ASIFI*A I*ASI -* -*D Sesuai engan topik yang saya tulis iepan -roni# *iney Disease (-*D). 0aa asarnya pengelolaan tiak jauh "ea engan #ronoi# renal failure (-RF)$ namun namun paa terminologi terminologi akhir -*D le"ih "aik alam rangka untuk untuk mem"atasi mem"atasi kelainan klien paa kasus se#ara ini$ kerena engan -*D i"agi 1 grae$ engan harapan klien atang2 merasa masih alam stage 3 stage a4al yaitu an '. se#ara konsep -*D$ untuk menentukan erajat (stage) menggunakan terminology --5 (#learan#e #reatinin test) engan rumus stage sampai stage 1. seangkan -RF (#roni# renal failure) hanya 6 stage. Se#ara umum itentukan klien atang engan erajat ' an 6 atau atang engan terminal stage "ila menggunakan istilah -RF. . a.
Gaga Gagall gin ginja jall kro kroni nik k 2 -ron -ronoi oi# # Ren Renal al Fail Failur ure e (-R (-RF) F) i"a i"agi gi 6 sta stai ium um 7 Sta taium I 7 0enurunan #aangan ginjal *reatinin serum an kaar %8N normal Asimptomatik 5es "e"an kerja paa ginjal7 pemekatan kemih$ tes GFR • • •
". Stai Staium um II 7 Insufi Insufisie siensi nsi ginja ginjall *aar %8N meningkat (tergantung paa kaar protein alam iet) *aar kreatinin serum meningkat • •
•
Nokturia an poliuri (karena kegagalan pemekatan)
Aa 6 erajat insufisiensi insufisiensi ginjal7 ginjal7 . Ringan 9: ; <: fungsi ginjal alam keaaan normal '. Seang 1: ; 9: fungsi f ungsi ginjal normal 6. *on *oniisi "er "era at ': ; ': fungsi ginjal normal #.
Sta Staiu ium m III III77 gag gagal al ginj ginjal al sta staiu ium m akh akhir ir atau atau urem uremia ia kaar ureum an kreatinin sangat meningkat ginj ginjal al sua suah h tia tiak k apa apatt menj menjag aga a home homeos osta tasi sis s #air #airan an an an • •
•
'.
elektrolit air kemih2 urin isoosmotis engan plasma$ engan %= $
*D> *D>?I (*i (*iney ney Disea sease >ut# >ut#om ome e ?ual ?ualiity Ini Initiat tiatii!e) !e) mere mereko kome men na asik sikan pem"agia pem"agian n -*D "erasarkan "erasarkan staium staium ari tingkat penuruna penurunan n /FG (/aju (/aju Filtrasi Glomerolus) 7 a. Staium Staium 7 kelaina kelainan n ginjal ginjal yang yang itan itanai ai enga engan n al"umi al"uminari naria a persist persisten en an /FG yang masih normal ( @ ml 2 menit 2 $,6 m') ". Sta Staiu ium m ' 7 *ela *elain inan an ginj ginjal al eng engan an al"u al"umi mina nari ria a pers persis iste ten n an an /FG /FG antara B ;< m/2menit2$,6 m') #. Staium Staium 6 7 kelain kelainan an ginjal ginjal enga engan n /FG /FG antar antara a 6;1 6;1 m/2menit m/2menit2$,6 2$,6m') m') . Staium Staium 9 7 kelain kelainan an ginjal ginjal enga engan n /FG /FG antar antara a 1;' 1;'m/2me m/2menit2 nit2$,6m' $,6m')) e. Stai Staium um 1 7 kelain kelainan an ginja ginjall enga engan n /FG C 1 m/2men m/2menit2 it2$, $,6m' 6m' atau atau gagal ginjal terminal.
-.
E5I>/>GI Gagal ginjal kronik terjai setelah "er"agai ma#am penyakit yang merusak nefro nefron n ginjal ginjal.. Se"ag Se"agian ian "esar "esar merup merupaka akan n penyak penyakit it paren parenkim kim ginja ginjall ifus ifus an "ilateral.
a.
. '. 6.
Infe Infeks ksi$ i$ misa misaln lnya ya 0ie 0ielo lone nefr frit itis is kron kronik ik.. 0enyak 0enyakit it pera peraan angan gan$$ misal misalny nya a Glome Glomerul rulon onefr efriti itis. s. 0enyakit !askuler hipertensif$ misalnya Nefro frosklerosis
9.
nefrosklerosis nefrosklerosis maligna$ stenosis arteri renalis. Gangguan Gangguan jaringan jaringan penyam"u penyam"ung$ ng$ seper seperti ti lupus lupus eritematos eritematosus us siste sistemik mik (S/E)$ (S/E)$
1.
poli arteritis noosa$ sklerosis sistemik progresif. Gang Ganggu guan an kong kongen enit ital al an an here herei ite terr$ misa misaln lnya ya 0eny 0enyak akit it ginj ginjal al poli poliki kist stik ik$$
"enigna$
asiosis tu"uler ginjal. B. 0enyakit 0enyakit meta"oli meta"olik$ k$ seper seperti ti D+$ D+$ gout$ gout$ hiperp hiperparati aratiroii roiisme$ sme$ amiloio amiloiosis. sis. ,. Nefropati Nefropati toksik$ toksik$ misal misalnya nya 0enyalahg 0enyalahgunaa unaan n analg analgetik etik$$ nefrop nefropati ati tim"ale. tim"ale. <. Nefro fropati ati o"stru strukt ktiif Sal. Sal. *em *emih ih "ag "agia ian n atas atas77 *alk *alkul ulii neop neopla lasm sma$ a$ fi" fi"ro rosi sis$ s$ net netro rope peri rito tone neal al..
".
Sal. *emih "agian "a4ah7 ipertro trofi prostate$ striktur uretra$ anomali #ongenital paa leher kanung kemih an uretra.
D.
0A5>FIS >FISI> I>/ />G >GII 0aa 4aktu terjai kegagalan ginjal se"agian nefron (termasuk glomerulus an tu"ulus) iuga utuh seangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron; nefron yang utuh hipertrofi an memprouksi !olume filtrasi yang meningkat isertai rea"sorpsi 4alaupun 4alaupun alam keaaan penurunan GFR 2 aya saring. +etoe aaptif ini memungkinkan ginjal untuk "erfungsi sampai ari nefron3nefron rusak. %e"an "ahan "ahan yang harus ilarut ilarut menjai menjai le"ih le"ih "esar "esar aripaa aripaa yang "isa irea"sorpsi irea"sorpsi "eraki"a "eraki"att iuresis iuresis osmotik isertai isertai poliuri poliuri an haus. haus. Selanjutn Selanjutnya ya karena karena jumlah jumlah nefron yang rusak "ertam"ah "anyak oliguri tim"ul isertai retensi prouk sisa. 5itik imana tim"ulnya gejala;gejala gejala;gejala paa pasien menjai le"ih jelas an mun#ul gejala; gejala khas kegagalan ginjal "ila kira;kira fungsi ginjal telah hilang <: ; :. 0aa tingkat ini fungsi renal yang emikian nilai kreatinin #learan#e turun sampai 1 ml2menit atau le"ih renah itu. Fungsi renal menurun$ prouk akhir meta"olisme protein (yang normalnya iek ieksk skre resi sika kan n ke ala alam m urin urin)) tert tertim im"u "un n ala alam m ara arah. h. 5erja rjaii urem uremia ia an an mempengaruhi setiap sistem tu"uh. Semakin "anyak tim"unan prouk sampah$ akan semakin "erat.
. Gang Ganggu guan an *lir *liren ens s Ginja Ginjall %any %anyak ak masa masala lah h mun# mun#ul ul paa paa gaga gagall ginj ginjal al se"a se"aga gaii aki" aki"at at ari ari penuruna penurunan n jumlah jumlah glomerul glomerulii yang "erfungs "erfungsi$ i$ yang menye"a" menye"a"kan kan penuruna penurunan n klirens su"stansi arah yang se"enarnya i"ersihkan oleh ginjal 0enuru 0enuruna nan n laju laju filtra filtrasi si glomer glomerulu ulus s (GFR) (GFR) apat apat iet ieteks eksii engan engan menapatkan urin '9;jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin. +enurut filtrasi glomer glomerul ulus us (aki"a (aki"att tiak tiak "erfun "erfungsi gsinya nya glome glomerul ruli) i) kliren klirens s kreati kreatini nin n akan akan menurunkan an kaar kreatinin akan meningkat. Selain itu$ kaar nitrogen urea arah (%8N) "iasanya meningkat. *reatinin serum merupakan ini#ator yang paling sensitif ari fungsi karena su"stansi ini iprouksi se#ara konstan oleh tu"uh. %8N tiak hanya ipengaruhi oleh penyakit renal$ tetapi juga oleh masuk masukan an protei protein n alam alam iet$ iet$ kata" kata"oli olisme sme (jarin (jaringan gan an an luka luka R%-)$ R%-)$ an meikasi seperti steroi.
'. Rete Retens nsii -air -airan an an an 8re 8reum um
Ginjal juga tiakmampu untuk mengkonsentrasi atau mengen#erkan urin se#ara normal paa penyakit ginjal tahap akhir$ respon ginjal yang sesuai terhaap peru"ahan masukan #airan an elektrolit sehari;hari$ tiak terjai. 0asien sering menahan natrium an #airan$ meningkatkan resiko terjainya eema$ gagal jantung kongestif$ an hipertensi. ipertensi juga apat terjai aki"at akti!asi aksis
rennin angiotensin
an
kerja
sama keuanya
meningkatkan sekresi alosteron. 0asien lain mempunyai ke#enerungan untuk k4ehilangan garam$ men#etuskan resiko hipotensi an hipo!olemia. Episoe muntah an iare menye"a"kan penipisan air an natrium$ yang semakin memper"uruk status uremik.
6. Asiosis Dengan semakin "erkem"angnya penyakit renal$ terjai asiosis meta"oli# seiring engan ketiakmampuan ginjal mengekskresikan muatan asam () yang "erle"ihan. 0enurunan sekresi asam terutama aki"at ketiakmampuan tu"ulus gjnjal untuk menyekresi ammonia (N6) an menga"sopsi natrium "ikar"onat (->6) . penurunan ekskresi fosfat an asam organi# lain juga terjai
9. Anemia Se"agai aki"at ari prouksi eritropoetin yang tiak aekuat$ memeneknya usia sel arah merah$ efisiensi nutrisi an ke#enerungan untuk mengalami perarahan aki"at status uremik pasien$ terutama ari saluran gastrointestinal. 0aa gagal ginjal$ prouksi eritropoetin menurun an anemia "erat terjai$ isertai keletihan$ angina an sesak napas.
1. *etiakseim"angan *alsium an Fosfat A"normalitas yang utama paa gagal ginjal kronis aalah gangguan meta"olisme kalsium an fosfat. *aar serum kalsium an fosfat tu"uh memiliki hu"ungan saling tim"al "alik$ jika salah satunya meningkat$ maka yang satu menurun. Dengan menurunnya filtrasi melalui glomerulus ginjal$ terapat peningkatan kaar serum fosfat an se"aliknya penurunan kaar serum kalsium. 0enurunan kaar kalsium serum menye"a"kan sekresi parathormon ari kelenjar paratiroi. Namun$ paa gagal ginjal tu"uh tak "erespon se#ara normal terhaap peningkatan sekresi parathormon an
mengaki"atkan peru"ahan paa tulang an pe"yakit tulang. Selain itu juga meta"olit aktif !itamin D ($'1;ehirokolekalsiferol) yang se#ara normal i"uat i ginjal menurun.
B. 0enyakit 5ulang 8remik Dise"ut >steoistrofi renal$ terjai ari peru"ahan kompleks kalsium$ fosfat an keseim"angan parathormon.
0at4ays -*D 2 Gagal Ginjal 7
E.
5ANDA DAN GE=A/A . *elainan hemopoesis$ imanifestasikan engan anemia a. Retensi toksik uremia H hemolisis sel eritrosit$ ulserasi mukosa sal.#erna$ gangguan pem"ekuan$ masa hiup eritrosit memenek$ "iliru"uin serum meningkat2normal$ uji #om"s negati!e an jumlah retikulosit normal. Defisiensi hormone eritropoetin
".
Ginjal sum"er ESF (Eritropoeti# Stimulating Fa#tor) H ef. eritropoetin H Depresi sumsum tulang H sumsum tulang tiak mampu "ereaksi terhaap proses hemolisis2perarahan H anemia normokrom normositer.
'.
*elainan Saluran #erna a. +ual$ muntah$ hi#th#up ikompensasi oleh flora normal usus H ammonia (N6) H iritasi2rangsang mukosa lam"ung an usus. ".
Stomatitis uremia +ukosa kering$ lesi ulserasi luas$ karena sekresi #airan sali!a "anyak menganung urea an kurang menjaga ke"ersihan mulut.
#.
0ankreatitis %erhu"ungan engan gangguan ekskresi enim amylase.
6. 9.
*elainan mata *ario!askuler 7 a. ipertensi ". 0itting eema #. Eema perior"ital . 0em"esaran !ena leher e. Fri#tion Ru" 0eri#arial 1. *elainan kulit a. Gatal 5erutama paa klien gn ialisis rutin karena7 5oksik uremia yang kurang terialisis 0eningkatan kaar kalium phosphor Alergi "ahan;"ahan alam proses D ". *ering "ersisik • • •
*arena ureum meningkat menim"ulkan penim"unan kristal urea i "a4ah kulit. #. *ulit muah memar . *ulit kering an "ersisik e. ram"ut tipis an kasar B. Neuropsikiatri ,. *elainan selaput serosa <. Neurologi 7 a. *elemahan an keletihan ". *onfusi #. Disorientasi
. e. f. g. .
*ejang *elemahan paa tungkai rasa panas paa telapak kaki 0eru"ahan 0erilaku *ariomegali.
5anpa memanang penye"a"nya terapat rangkaian peru"ahan fungsi ginjal yang
serupa yang ise"a"kan oleh estruksi nefron progresif. Rangkaian
peru"ahan
terse"ut "iasanya menim"ulkan efek "erikut paa pasien 7 "ila GFR
menurun 1;:
ari keaaan normal an terus menekati nol$ maka pasien
menerita apa yang
ise"ut Sinrom 8remik
5erapat ua kelompok gejala klinis 7 •
Gangguan fungsi pengaturan an ekskresiJ kelainan !olume #airan an elektrolit$ ketiakseim"angan asam "asa$ retensi meta"olit nitrogen an
•
meta"olit lainnya$ serta anemia aki"at efisiensi sekresi ginjal. Gangguan kelainan -K$ neuromus#ular$ saluran #erna an kelainan lainnya
+ANIFES5ASI SINDR>+ 8RE+I* Sistem 5u"uh %iokimia
+anifestasi Asiosis +eta"olik (->6 serum <;' •
•
• • • •
0erkemihan& *elamin
• • • • •
mEL2/) Aotemia
(penurunan
GFR$
peningkatan
%8N$ kreatinin) iperkalemia Retensi atau pem"uangan Natrium ipermagnesia iperurisemia 0oliuria$ menuju oliguri lalu anuria Nokturia$ pem"alikan irama iurnal %erat jenis kemih tetap se"esar $ 0rotein siliner ilangnya li"io$ amenore$ impotensi an sterilitas
*ario!askular
• • • • • • •
0ernafasan
•
ipertensi Retinopati an enselopati hipertensif %e"an sirkulasi "erle"ihan Eema Gagal jantung kongestif 0erikaritis (fri#tion ru") Disritmia 0ernafasan *usmaul$ ispnea
• •
ematologik
• • • •
Eema paru 0neumonitis Anemia menye"a"kan kelelahan emolisis *e#enerungan perarahan +enurunnya resistensi terhaap infeksi (IS*$ pneumonia$septikemia)
*ulit
• •
0u#at$ pigmentasi 0eru"ahan ram"ut an kuku (kuku muah patah$ tipis$ "ergerigi$ aa garis merah "iru
• • • •
Saluran #erna
•
• • • • • •
+eta"olisme intermeier
Neuromuskular
yang "erkaitan engan kehilangan protein) 0ruritus Mkristal uremik kulit kering memar Anoreksia$ mual muntah menye"a"kan penurunan %% Nafas "er"au amoniak Rasa ke#ap logam$ mulut kering Stomatitis$ parotiti Gastritis$ enteritis 0erarahan saluran #erna Diare
•
0rotein;intoleransi$ sintesisi a"normal *ar"ohirat;hiperglikemia$ ke"utuhan insulin
•
menurun /emak;peninggian kaar trigliseria
•
• • • • • • • • • • • • •
+uah lelah >tot menge#il an lemah Susunan saraf pusat 7 0enurunan ketajaman mental *onsentrasi "uruk Apati /etargi2gelisah$ insomnia *eka#auan mental *oma >tot "erkeut$ asteriksis$ kejang Neuropati perifer 7 *onuksi saraf lam"at$ sinrom restless leg 0eru"ahan sensorik paa ekstremitas 3
•
parestesi 0eru"ahan motorik 3 foot rop yang "erlanjut menjai paraplegi
Gangguan kalsium an
• •
rangka
• • •
iperfosfatemia$ hipokalsemia iperparatiroiisme sekuner >steoistropi ginjal Fraktur patologik (emineralisasi tulang) Deposit garam kalsium paa jaringan lunak (sekitar seni$ pem"uluh arah$ jantung$
•
F.
paru;paru) *onjungti!itis (uremik mata merah)
*>+0/I*ASI a. iperkalemia aki"at penurunana ekskresi$ asiosis meta"oli#$ kata"olisme an ".
masukan iet "erle"ih. 0erikaritis$ efusi peri#arial$ an tamponae jantung aki"at retensi prouk
#.
sampah uremik an ialysis yang tiak aekuat ipertensi aki"at retensi #airan an natrium serta malfungsi system rennin;
.
angiotensin;alosteron Anemia aki"at penurunan eritropoetin$ penurunan rentang usia sel arah merah$ perarahan gastrointestinal aki"at iritasi toksin na kehilangan rah
G.
e.
selama hemoialisa 0enyakit tulang serta kalsifikasi metastatik aki"at retensi fosfat$ kaar kalsium
f. g. h. i. j.
serum yang renah an meta"olisme !itamin D a"normal. Asiosis meta"oli# >steoistropi ginjal Sepsis neuropati perifer hiperuremia
0E+ERI*SAAN 0EN8N=ANG . /a"oratorium a. 0emeriksaan penurunan fungsi ginjal 8reum kreatinin. Asam urat serum. ". Ientifikasi etiologi gagal ginjal Analisis urin rutin +ikro"iologi urin *imia arah Elektrolit Imunoiagnosis #. Ientifikasi perjalanan penyakit 0rogresifitas penurunan fungsi ginjal 8reum kreatinin$ -learens -reatinin 5est (--5) • •
• • • • •
• • •
GFR 2 /FG apat ihitung engan formula -o#k#roft;Gault7
Nilai normal 7 /aki;laki 7 , ; 6, m/2menit2$,6 m6 atau $6 ; $6' m/2etik2m' Oanita
7 <<;'< m/2menit2$,6 m6 atau $<1 ; $'6 m/2etik2m'
'.
Diagnostik a. Etiologi -*D an terminal Foto polos a"omen. 8SG. Nefrotogram. 0ielografi retrograe. 0ielografi antegrae. +i#tuating -ysto 8rography (+-8). ". Diagnosis pem"uruk fungsi ginjal RetRogram 8SG. • • • • • •
• •
.
0ENA5A/A*SANAAN +EDIS .
5erapi *onser!atif 0eru"ahan fungsi ginjal "ersifat ini!iu untuk setiap klien -roni# renal Desease (-*D) an lama terapi konser!atif "er!ariasi ari "ulan sampai t ahun.
5ujuan terapi konser!atif 7 a. ". #.
+en#egah mem"uruknya fungsi ginjal se#ara profresi. +eringankan keluhan;keluhan aki"at akumulasi toksi asotemia. +empertahankan an memper"aiki meta"olisme se#ara optimal.
.
+emelihara keseim"angan #airan an elektrolit.
0rinsip terapi konser!atif 7 a.
+en#egah mem"uruknya fungsi ginjal. . ati;hati alam pem"erian o"at yang "ersifat nefrotoksik. '. inari keaaan yang menye"a"kan iplesi !olume #airan 6. 9. 1. B.
ekstraseluler an hipotensi. inari gangguan keseim"angan elektrolit. inari pem"atasan ketat konsumsi protein he4ani. inari proses kehamilan an pem"erian o"at kontrasepsi. inari instrumentasi an sistoskopi tanpa inikasi meis yang
kuat. ,. inari pemeriksaan raiologis engan kontras yang kuat tanpa inikasi meis yang kuat. ". 0enekatan terhaap penurunan fungsi ginjal progresif lam"at . *enalikan hipertensi sistemik an intraglomerular. '. *enalikan terapi IS*. 6. Diet protein yang proporsional. 9. *enalikan hiperfosfatemia. 1. 5erapi hiperurekemia "ila asam urat serum @ mg:. B. 5erapi hIperfosfatemia. ,. 5erapi keaaan asiosis meta"olik. <. *enalikan keaaan hiperglikemia. #. 5erapi alle!iati!e gejala asotemia . 0em"atasan konsumsi protein he4ani. '. 5erapi keluhan gatal;gatal. 6. 5erapi keluhan gastrointestinal. 9. 5erapi keluhan neuromuskuler. 1. 5erapi keluhan tulang an seni. B. 5erapi anemia. ,. 5erapi setiap infeksi.
'.
5erapi simtomatik . Asiosis meta"olik =ika terjai harus segera ikoreksi$ se"a" apat meningkatkan serum * (hiperkalemia ) 7 • •
Suplemen alkali engan pem"erian kalsium kar"onat 1 mg2hari. 5erapi alkali engan soium "ikar"onat IK$ "ila 0 C atau sama engan ,$61 atau serum "ikar"onat C atau sama engan '
'.
mEL2/. Anemia ) Anemia Normokrom normositer %erhu"ungan engan retensi toksin polyamine an efisiensi hormon eritropoetin (ESF7 Eritroporti# Stimulating Faktor). Anemia
ini iterapi engan pem"erian Re#om"inant uman Erythropoetin ( r;uE0> ) engan pem"erian 6;16 8 per kg %%. ') Anemia hemolisis %erhu"ungan engan toksin asotemia. 5erapi yang i"utuhkan aalah mem"uang toksin asotemia engan hemoialisis atau peritoneal ialisis. 6) Anemia Defisiensi %esi Defisiensi Fe paa -*D "erhu"ungan engan perarahan saluran #erna an kehilangan "esi paa ialiser ( terapi pengganti hemoialisis ). *lien yang mengalami anemia$ tranfusi arah merupakan salah satu pilihan terapi alternatif $murah an efektif$ namun harus i"erikan se#ara hati;hati.
HEMODIALISIS 1. DEFINISI Dialisis merupakan suatu proses yang i gunakan untuk mengeluarkan #airan an prouk lim"ah ari alam tu"uh ketika ginjal tiak mampu melaksanakan proses terse"ut. 5ujuan ialisis aalah untuk mempertahankan kehiupan an kesejahteraan pasien sampai fungsi ginjal pulih kem"ali. +etoe terapi men#akup
hemoialisis$ hemofiltrasi an
peritoneal ialisis. 0aa ialisis molekul solut "erifusi le4at mem"ran semipermea"el engan #ara mengalir ari sisis #airan yang le"ih pekat (konsentarsi solut le"ih tinggi) ke #airan yang le"ih en#er
(konisi solut
yang le"ih
renah). -airan mengalir le4at mem"ran
semipermea"el engan #ara osmosis atau ultrafiltrasi (aplikasi tekanan ePsternal paa mem"ran) paa hemoialisis mem"ran merupakan "agian ari ialeser atau ginjal artifisial.
0aa perritoneal ialisis$ merupakan peritoneum atau lapisan ining a"omen "erfungsi se"agai mem"ran semipermea"el . 5isher an Oil#oP (,) hemoialisa iefinisikan se"agai pergerakan larutan an air ari arah pasien mele4ati mem"ran semipermea"el (ialier) ke alam ialisat. Dialier juga apat ipergunakan untuk meminahkan se"agian "esar !olume #airan. emoialisa aalah menggerakkan #airan ari partikel;pertikel le4at mem"ran semi permia"el
yang
mempunyai
pengo"atan
yang
"isa
mem"antu
mengem"alikan
keseim"angan #airan an elektrolit yang normal$ mengenalikan asam an "asa$ an mem"uang at;at toksis ari tu"uh. ( /ong$ -.%. 7 6<). +em"ran selaput semipermia"el aalah lem"ar tipis$ "erpori;pori$ ter"uat ari selulosa atau "ahan sintetik. 8kuran pori;pori mem"rane memungkinkan ifusi at engan "erat molekul renah seperti urea$ kreatinin$ an asam urat "erifusi. +olekul air juga sangat ke#il an "ergerak "e"as melalui mem"ran$ tetapi ke"anyakan protein plasma$ "akteri an sel arah terlalu "esar untuk mele4ati pori;pori mem"rane. 0er"eaan konsentrasi at paa ua kompartemen ise"ut graian konsentrasi.
2.
EPIDEMIOLOGI emoialisis i Inonesia
mulai
tahun
, an
sampai sekarang telah
apatilaksanakan i "anyak rumah sakit rujukan. *ualitas hiup yang iperoleh #ukup "aik anpanjang umur yang tertinggi sampai sekarang 9 tahun.Inonesia termasuk Negara engantingkat penerita gagal ginjal yang #ukup tinggi.Saat ini jumlah penerita gagal ginjalmen#apai 91 orang. Dari jumlah itu "anyak penerita yang meninggal unia aki"at tiakmampu "ero"at atau #u#i arah (hemoialisis) karena "iaya yang sangat mahal.
3.
ETIOLOGI emoialisa ilakukan kerena pasien menerita gagal ginjal akut an kronik aki"at ari 7 aotemia$ simtomatis "erupa enselfalopati$ perikaritis$ uremia$ hiperkalemia "erat$ kele"ihan #airan yang tiak responsi!e engan iureti#$ asiosis yang tiak "isa iatasi$ "atu ginjal$ an sinrom hepatorenal.
4.
PATOFISIOLOGI Ginjal aalah organ penting "agi hiup manusia yang mempunyai fungsi utama untuk menyaring 2 mem"ersihkan arah. Gangguan paa ginjal "isa terjai karena se"a" primer ataupun se"a" sekuner ari penyakit lain. Gangguan paa ginjal apat menye"a"kan terjainya gagal ginjal atau kegagalan fungsi ginjal alam menyaring 2
mem"ersihkan arah. 0enye"a" gagal ginjal apat i"eakan menjai gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronik. Dialisis merupakan salah satu moalitas paa penanganan pasien engan gagal ginjal$ namun tiak semua gagal ginjal memerlukan ialisis. Dialisis sering tiak iperlukan paa pasien engan gagal ginjal akut yang tiak terkomplikasi$ atau "isa juga ilakukan hanya untuk inikasi tunggal seperti hiperkalemia. Faktor;faktor yang harus ipertim"angkan se"elum melalui hemoialisis paa pasien gagal ginjal kronik teriri ari keaaan penyakit penyerta an ke"iasaan pasien. Oaktu untuk terapi itentukan oleh kaar kimia serum an gejala;gejala.emoialisis "iasanya imulai ketika "ersihan kreatin menurun i"a4ah ml2mnt$ yang "iasanya se"aning engan kaar kreatinin serum <; mge2/ namun emikian yang le"ih penting ari nilai la"oratorium a"solut aalah terapatnya gejala;gejala uremia.
5.
TUJUAN +enurut a!ens an 5erra ('1) tujuan ari pengo"atan hemoialisa antara lain 7 a. +enggantikan fungsi ginjal alam fungsi ekskresi$ yaitu mem"uang sisa;sisa meta"olisme alam tu"uh$ seperti ureum$ kreatinin$ an sisa meta"olisme yang lain. ". +enggantikan fungsi ginjal alam mengeluarkan #airan tu"uh yang seharusnya ikeluarkan se"agai urin saat ginjal sehat. #. +eningkatkan kualitas hiup pasien yang menerita penurunan fungsi ginjal. . +enggantikan fungsi ginjal sam"il menunggu program pengo"atan yang lain. +enurut 0ERNEFRI ('6) 4aktu atau lamanya hemoialisa isesuaikan engan ke"utuhan ini!iu. 5iap hemoialisa ilakukan 9 3 1 jam engan frekuensi ' kali seminggu. emoialisa iealnya ilakukan 3 1 jam2minggu engan %loo flo4 (?%) '36 m/2menit. Seangkan menurut -or4in (') hemoialisa memerlukan 4aktu 6 3 1 jam an ilakukan 6 kali seminggu. 0aa akhir inter!al ' 3 6 hari iantara hemoialisa$ keseim"angan garam$ air$ an p suah tiak normal lagi. emoialisa ikut "erperan menye"a"kan anemia karena se"agian sel arah merah rusak alam proses hemoialisa.
6.
PRINSIP PRINSIP YANG MENDASARI HEMODIALIASIS 5ujuan hemoialisis aalah untuk mengam"il at;at nitrogen toksik ari alam arah an mengeluarkan air yang "erle"ihan. 0aa hemoialisis aliran arah yang penuh engan toksin an lim"ah nitrogen ialihkan ari tu"uh pasien ke tempat arah terse"ut i"ersihkan an kemuian i kem"alikan lagi ke tu"uh pasien. Aa tiga prinsip yang menasar kerja hemoialisis yaitu7 ifusi$ osmosis an ultra filtrasi. 5oksin an at lim"ah i alam arah i keluarkan melalui proses ifusi engan #ara "ergerak ari arah yang memiliki konsentrasi le"ih tinggi ke #airan ialisis engan konsenterasi yang le"ih renah. Air yang "erle"ihan i keluarkan ari alam tu"uh i keluarkan melalui proses osmosis. 0engeluaran air apat i kenalikan engan men#iptakan graien tekanan$ engan kata lain "ergerak ari aerah engan tekanan yang le"ih tinggi (tu"uh pasien) ke tekanan yang le"ih renah (#airan ialist). Graient ini apat i tingkatkan melalui penam"ahan tekanan negatif yang ikenal se"agai ultrafiltasi paa mesin ialis. 5ekanan negatif iterapkan paa alat
fasilitasi
pengeluaran air. *arena pasien tiak apat mengekresikan air$ kekuatan ini i perlukan untuk mengeluarkan #airan hingga ter#apai iso!olemia (keseim"angan #airan).
.
KOMPONEN HEMODIALISA 1.
D!"#$%&' / G!"# *+","
Suatu alat yang igunakan untuk mengeluarkan sisa meta"olisme tu"uh$ "ila fungsi keua ginjal suah tiak memaai lagi$ mengatur keseim"angan #airan an elektrolit$ mengeluarkan ra#un;ra#un atau toksin yang merupakan komplikasi ari Gagal Ginjal. Seangkan fungsi hormonal2 enokrin tiak apat iam"il alih oleh ginjal "uatan. Dengan emikian ginjal "uatan hanya "erfungsi sekitar ,;< : saja ari ginjal alami yang normal. +a#am;ma#am ginjal "uatan 7 a.
0araller;0late Diyalier Ginjal pertama kali itemukan an suah tiak ipakai lagi$ karena arah alam ginjal ini sangat "anyak sekitar ##$ isamping #ara menyiapkannya sangat sulit an mem"utuhkan 4aktu yang lama.
".
-oil Dialyer Ginjal "uatan yang suah lama an sekarang suah jarang ipakai karena !olume arah alam ginjal "uatan ini "anyak sekitar 6 ##$ sehingga "ila terjai ke"o#oran paa ginjal "uatan arah yang ter"uang "anyak. Ginjal ini juga memerlukan mesin khusus$ #ara menyiapkannya juga memerlukan 4aktu yang lama.
#.
ollo4 Fi"re Dialyer Ginjal "uatan yang sangat "anyak saat ini karena !olume arah alam ginjal "uatan sangat seikit sekitar B;< ##$ isamping #ara menyiapkannya muah an #epat.
2.
D!"#!-", Aalah #airan yang teriri ari air$ elektrolit an at;at lain supaya mempunyai tekanan osmotik yang sama engan arah. Fungsi Dialisat paa ialisit7
a. ".
8ntuk mengeluarkan an menampung #airan an sisa meta"olisme 8ntuk men#egah kehilangan at;at !ital ari tu"uh selama ialisa
T" &'"0!" 0"'" 0" 0!"#!-", *omponen elektrolit Natrium2soium *alium2potassium *alsium -hlorie +agnesium
Darah 6BmEL2/ 9$BmEL2/ 9$1mEL2/ BmEL2/ $BmEL2/
Aa 6 #ara penyeiaan #airan ialisat 7 a.
%at#h Re#ir#ulating
Dialisat 69mEL2/ '$BmEL2/ '$1mEL2/ BmEL2/ $1mEL2/
-airan ialisat pekat i#ampur air yang suah iolah engan per"aningan 7 69 hingga ' / imasukan alam tangki air kemuian mengalirkannya ke ginjal "uatan engan ke#epatan 1 3 B ##2menit. ".
%at#h Re#ir#ulating2single pas ampir sama engan #ara "at#h re#ir#ulating hanya se"agian langsung "uang.
#.
0roportioning Single pas Air yang suah iolah an ialisat pekat i#ampus se#ara konstan oleh porpropotioning ari mesin #u#i arah engan per"aningan air 7 ialisat Q 69 7 #airan yang suah i#ampur terse"ut ialirkan keginjal "uatan se#ara langsung an langsung i"uang$ seangkan ke#epatan aliran 9 3 B ##2menit.
3.
A-&- "-+#"' H&70!"#!-!8ntuk melakukan hemoialis isintermiten jangka panjang$ maka perlu aa jalan masuk kealam sistem !as#ular penerita. Darah harus keluar an masuk tu"uh penerit engan ke#epatan ' sampai 9 ml2menit. 5eknik akses !askular iklasifikasikan se"agai "erikut7
.
Akses Kaskuler Eksternal (sementara) a. 0irau arterio!enosa (AK) atau sistem kanula i#iptakan engan menempatkan ujung kanula ari teflon alam arteri an se"uah !ena yang "erekatan. 8jung kanula ihu"ungkan engan selang karet silikon an suatu sam"ungan teflon yang melengkapi pirau. ". *ateter !ena femoralis sering ipakai paa kasus gagal ginjal akut "ila iperlukan akses !askular sementara$ atau "ila teknik akses !askuler lain tiak apat "erfungsi. 5erapat ua tipe kateter ialisis femoralis. *ateter salon aalah kateter "erlumen tunggal yang memerlukan akses keua. 5ipe kateter femoralis yang le"ih "aru memiliki lumen gana$ satu lumen untuk mengeluarkan arah menuju alat ialisis an satu lagi untuk mengem"alikan arah ketu"uh penerita. *omplikasi paa kateter !ena femoralis aalah laserasi arteria femoralis$ perarahan$ throm"osis$ em"oli$ hematoma$ aninfeksi. #. *ateter !ena su"kla!ia semakin "anyak ipakai se"agai alat akses !askular karena pemasangan yang muah an komplikasinya le"ih seikit i"aning kateter !ena femoralis. *ateter !ena su"kla!ia mempunyai lumen gana untuk aliran masuk an keluar. *ateter !ena su"kla!ia apat igunakan sampai empat minggu seangkan kateter !ena femoralis i"uang setelah satu sampai ua hari setelah pemasangan. *omplikasi yang ise"a"kan oleh katerisasi !ena su"kla!ia serupa engan
katerisasi !ena femoralis yang termasuk pneumotoraks ro"eknya arteria su"kla!ia$ perarahan$ throm"osis$ em"olus$ hematoma$ aninfeksi.
'.
AksesKaskular Internal (permanen) a.
Fistula Fistula yang le"ih permanen i"uat melalui pem"eahan yang ("iasanya ilakukan paa lengan "a4ah) engan #ara menghu"ungkan atau menyam"ungkan (anastomosis) pem"uluh aretri engan !ena se#ara sie to;sie (ihu"ungkan antar; sisi) atau en;to;sie (ihu"ungkan antara ujung an sisi pem"uluh arah). Segmen; arteri fistula iganakan untuk aliran arah arteri an segmen !ena igunakan untuk memasukan kem"ali (reinfus) arah yang suah iialisis. 8mur fistula AK aalah empat tahun an komplikasinya le"ih seikit engan pirau AK. +asalah yang paling utama aalah nyeri paa pungsi !ena ter"entuknya aneurisma$ trom"osis$ kesulitan hemostatis pas#a ialisis$ an iskemia paa tangan. ".
5anur Dalam menyeiakan lumen se"agai tempat penusukan jarum ialisis$ se"uah tanur apat i"uat engan #ara menjahit sepotong pem"uluh arteri atau !ena ari sapi$ material Gore;5eP (heterograft) atau tanur !ena safena ari pasien seniri. %iasanya tanur terse"ut i"uat "ila pem"uluh arah pasien seniri tiak #o#ok untuk ijaikan fistula.5anur "iasanya ipasang paa lengan "a4ah$ lengan atas atau paha "agian atas. 0asien engan sistem !askuler yang terganggu$ seperti pasien ia"etes$ "iasanya memerlukan pemasangan tanur se"elum menjalani hemoialisis. *arena tanur terse"ut merupakan pem"uluh rah artifisial risiko infeksi akan meningkat. *omplikasi tanur AK sama engan fistula AK.trom"osis$ infeksi$ aneurisma an iskemia tangan yang ise"a"kan oleh pirau arah melalui prosthesis an jauh ari sirkulasi istal.
8.
INDIKASI . '. 6. 9. 1. B. ,. <. .
Gagal ginjal akut Gagal ginjal kronik$ "ila laju filtrasi gromelurus kurang ari 1 ml2menit *alium serum le"ih ari B mEL2l 8reum le"ih ari ' mg2l p arah kurang ari ,$ Anuria "erkepanjangan$ le"ih ari 1 hari Intoksikasi o"at an at kimia Sinrom epatorenal Flui o!erloa
5he National *iney Founation 8SA menyarankan apa"ila 7
/FG ml 2menit2$,6m'
Inikasi a"solut untuk imulainya hemoialisis7 . '. 6. 9. 1. B.
9.
0erikaritis *eaaan o!erloa sampai menim"ulkan gejala;gejala oeem paru ipertensi "erat an progresif 8remi# %leeing +ual muntah yang persisten *reatinin serum T mg:
KONTRA INDIKASI +enurut 5hiser an Oil#oP (,) kontra inikasi ari hemoialisa aalah hipotensi yang tiak responsif terhaap presor$ penyakit staium terminal$ an sinrom otak organik. Seangkan menurut 0ERNEFRI ('6) kontra inikasi ari hemoialisa aalah tiak mungkin iapatkan akses !askuler paa hemoialisa$ akses !askuler sulit$ insta"ilitas hemoinamik an koagulasi. *ontra inikasi hemoialisa yang lain iantaranya aalah penyakit alheimer$ emensia multi infark$ sinrom hepatorenal$ sirosis hati lanjut engan ensefalopati an keganasan lanjut (0ERNEFRI$ '6). 5iak ilakukan paa pasien yang mengalami suhu yang tinggi. -airan ialisis paa suhu tu"uh akan meningkatkan ke#epatan ifusi$ tetapi suhu yang terlalu tinggi menye"a"kan hemoialisis sel;sel arah merah sehingga kemungkinan penerita akan meninggal.
1:. PENATALAKSANAAN PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS JANGKA;PANJANG D!&, 0" "-"#" <"!'". Diet merupakan faktor penting "agi pasien yang menjalani hemoialisis mengingat aanya efek uremia. Apa"ila ginjal yang rusak tiak mampu mengeksresikan prouk akhir meta"olisme$ su"stansi yang "ersifat asam ini akan menumpuk alam serum pasien an "ekerja se"agai ra#un atau toksik. Gejala yang terjai aki"at penumpukan terse"ut se#ara kolektif ikenal se"agai gejala uremik an akan mempengaruhi setiap sistem tu"uh. /e"ih "anyak toksin yang menumpuk$ le"ih "erat gejala yang tim"ul. Diet ren protein akan mengurangi penumpukan lim"ah nitrogen an engan emikian meminimalkan gejala. 0enumpukan #airan juga apat terjai an apat mengaki"atkan gagal jantung kongestif serta eema paru. Dengan emikian$ pem"atasan #airan juga merupakan "agian engan resep iet untuk pasien ini. Dengan penggunaan hemoialisis yang efektif$ asupan makanan pasien apat iper"aiki meskipun "iasanya memerlukan "e"erapa penyesuaian atau pem"atasan paa asupan protein$ natrium$ kalium an #airan. %erkaitan engan pem"atasan protein$ maka
protein ari makanan harus memiliki nilai "iologis yang tinggi an tersusun ari asam;amino esensial untuk men#egah penggunaan protein yang "uruk serta mempertahankan keseim"angan nitrogen yang positif. -ontoh protein engan nilai "iologis yang tinggi aalah telur$ aging$ susu an ikan. Dampak Diet Rendah Protein. Diet yang "ersifat mem"atasi akan meru"ah gaya hiup
an irasakan pasien se"agai gangguan serta tiak isukai "agi "anyak penerita gagal ginjal kronis. *arena makanan an minuman merupakan aspek penting alam sosialisasi$ pasien sering merasa isingkirkan ketika "eraa "ersama orang;orang lain karena hanya aa "e"erapa pilihan makanan saja yang terseia "aginya. =ika pem"atasan ini i"iasakan$ komplikasi yang apat mem"a4a kematian seperti hiperkalemia an eema paru apat terjai. P&',!"" &0!"-!. %anyak o"at yang ieksresikan seluruhnya atau se"agian melalui ginjal. 0asien yang memerlukan o"at;o"atan (preparat glikosia jantung$ anti"iotik$ antiaritmia$ antihipertensi) harus ipantau engan ketat untuk memastikan agar kaar o"at; o"at ini alam arah an jaringan apat ipertahankan tanpa menim"ulkan akumulasi toksik. %e"erapa o"at akan ikeluarkan ari arah paa saat ialisis oleh karena itu$ penyesuaian osis oleh okter mungkin iperlukan. >"at;o"at yang terikat engan protein tiak akan ikeluarkan selama ialisis. 0engeluaran meta"olit o"at yang lain "ergantung paa "erat an ukuran molekulnya. Apa"ila seorang pasien menjalani ialisis$ semua jenis o"at an osisnya harus ie!aluasi engan #ermat. 0asien harus mengetahui kapan minum o"at an kapan menunanya. Se"agai #ontoh$ jika o"at antihipertensi iminum paa hari yang sama engan saat menjalani hemoialisis$ efek hipotensi apat terjai selama hemoialisis an menye"a"kan tekanan arah renah yang "er"ahaya.
1) P&'-!"" a) 0ersiapan alat a. Dialiser (ginjal "uatan) ". AK%/ #. Set Infus
. Na-l (#airan fisiologis) (';6 fflashf) e. Spuit $1 ##$ ' ##$ 6 ## f.
eparin injeksi ( ' 8nit)
g. =arum punksi 7 •
=arum metal (AK. Fistula G.B$1$9) 3 U in#h.
•
=arum engan katheter (IK -atheter G.B$1$9) 3 U in#hi.
h. 0enapung #airan (Oaah) i.
Anestesi lo#al (lio#ain$ pro#ain)
j.
*apas Alkohol
k. *assa l.
Desinfektan (al#ohol "ethain)
m. *lem arteri (mosLuito) ' "uah. n. *lem esinfektan o. %ak ke#il mangkuk ke#il p. Duk ("iasa$ split$ "olong) L. Sarung tangan r.
0lester
s. 0engalas karet atau plastik ") 0ersiapan lingkungan a. /ingkungan isiapkan agar nyaman an tenang ". =aga pri!a#y klien
#. Atur tempat tiur sesuai engan kenyamanan pasien #) 0ersiapan *lien a. =elaskan proseur tinakan hemoialisis ". 5im"ang "erat "aan klien #. Anjurkan pasien men#u#i tangan . Atur posisi klien agar memuahkan tinakan an nyaman untuk klien e. >"ser!asi tana;tana !ital an keaaan umum ) 0ersiapan pera4at a. 0era4at mem"a#a orer atau #atatan meik klien ". 0era4at men#u#i tangan #. 0era4at memakai sarung tangan an masker. 2) P'7-&0+' T!0"" 0enatalaksanaan hemoialisis i"agi alam tiga tahap yaitu 7 P&'"="," S&+ H&70!"#!-" ")
M&$!"" &-! &70!"#!-!a. Sam"ungkan slang air ari mesin hemoialisis ". *ran air i"uka #. 0astikan slang pem"uang air ari mesin hemoialisis suah masuk kelu"ang2saluran pem"uangan. . Sam"ungkan ka"el mesin hemoialisis ke stop kontak (se"elumnya periksa !oltage listrik). e. iupkan mesin engan menekan tom"ol on yang aa i"elakang mesin.
f.
=elaskan mesin paa posisi rinse selama ' menit (sesuai program penggunaan mesin).
g. +atikan mesin hemoialisis h. +asukkan slang ialisat kealam jerigen ialisat pekat. i.
Sam"ungkan slang ialisat engan kone#tor yang aa paa mesin hemoialisis
j.
iupkan mesin engan posisi normal (siapkan)
) M&$!"" -!'+#"-! 0"'" a. %ukalah alat;alat ialysis ari setnya. ". 5empatkan ialier paa holer (tempatnya) engan posisi Minlet (tana merah) iatas an posisi Moutlet (tana "iru) i"a4ah. #. u"ungkan ujung merah ari A%/ engan ujung Minlet ari ialier. . u"ungkan ujung "iru ari K%/ engan ujung Moutlet7 ari ialier an tempatkan "u""le trap iholer engan posisi tegak. e. Set infuse ke "otol a-/ $.: ; 1 ## f.
u"ungkan set infuse keselang arteri.
g. %ukalah klem Na-l .:$ isi selang arteri sampai keujung selang lalu klem. h. 5empatkan ujung "iru K%/ paa maatkan an hinakan kontaminasi. i.
+emutar letak ialier engan posisi Minlet i"a4ah an Moutlet iatas$ tujuannya gar ialier "e"as ari uara.
j.
5utup klem ari slang untuk tekanan arteri$ !ena$ heparin.
k. %uka klem ari infuse set$ A%/$ K%/
l.
=alankan pompa arah engan ke#epatan mula;mula ml2menit$ kemuian naikkan se#ara "ertahap sampai engan ' ml2menit.
m. Isi bubble trap engan Na-l .: sampai "agian n. +em"erikan tekanan se#ara intermiten paa K%/ untuk mengeluarkan uara ari alam ialier$ ilakukan sampai ialier "e"as uara (tekanan tiak le"ih ari ' mmg). o. +elakukan pem"ilasan an pengisian engan menggunakan Na-/ .: se"anyak 1 -- yang terapat paa "otol (*olf)$ sisanya tampung alam gelas ukur. p. Ganti kolf Na-/ .: yang kosong engan kolf Na-/ .: "aru. L. Sam"ung ujung "iru K%/ an ujung merah A%/ engan menggunakan konektor. r.
+enghiupkan pompa arah selama menit untuk ialier "aru$ 1;' menit untuk ialier reuse engan aliran ';'1 ml2menit$ "erikan 8FR .< 3 .
s. +engem"alikan posisi ialier ke posisi semula$ imana Minlet ialisat selama 1; menit siap untuk ihu"ungkan engan pasien (soaking). <) P+-! C!!7/G'">, () 0ersiapan alat;alat a. "uah set steril ialysis teriri ari 7 •
*ain alas an set steril kain "uah
•
*assa 1 "uah$ tuffer "uah
•
"uah mangkok ke#il "erisi Na-/ .:
•
pasang sarung tangan
•
"uah 1 ## "erisi Na-/ .:
•
".
' "uah AK fistula
' "uah mangkok steril "erisi "tain an al#ohol
#. +asker an apron . 0lester 2 mi#ropore e. "uah gelas ukur f. g.
Arteri klem 0lasti# untuk alat kotor
h. 5rolly (') +emulai esinfektan #aranya 7 a. =epitlah tuffer "etrine engan arteri klem$ oleskan aerah #imino an !ena lain engan #ara memutar ari alam ke luar. ". +asukkan tuffer kealam kantong plasti#. #. =epitlah kassa al#ohol engan arteri klem$ "ersihkan aerah #imino an !ena lain #aranya sama seperti iatas. . /akukan sampai "ersih e. /etakkan kassa kotor paa plasti#$ seangkan klem arteri letakkan paa gelas ukur. f.
/etakkan kain alas steril i"a4ah tangan
g. /etakkan kain "elah steril iatas tangan. (6) +emasukkan jarum AK Fistula 7 a. +asukkan jarum AK Fistula paa tusukan yang telah i"uat paa saat pem"erian anestesi lokal (#imino)
". Setelah arah keluar isaplah engan spuit 1 ml an "ilas kem"ali engan Na-/ .: se#ukupnya. #. AK Fistula iklem$ spuit 1 ml ilepaskan$ ujung AK Fistula itutup$ tempat tusukan ifikasi engan mi#ropore2plester. . +asukkan jarum AK Fistula paa !ena lain$ sesuai paa tempat pem"erian anestesi lokal #aranya sama seperti iatas paa no. a e. 5inggalkan kain alas steril i"a4ah tangan pasien$ se"agai alas an penutup selama proses ialysis "erlangsung. f.
Alat kotor masukkan ke alam plasti#$ seangkan alat;alat yang apat ipakai kem"ali i"a4a ke ruang isposal.
g. %eakan engan alat;alat yang terkontaminasi. h. %ersihkan ari arah$ masukkan ke kantong plastik. M&+#"! P"-""" H&70!"#!-!a. /akukan tinakan aseptik an anti;septik engan mem"ersihkan tempat yang akan ilakukan penusukkan engan "etaine :$ kemuian i"ersihkan engan al#ohol ,:. ". Depper an kassa yang telah ipakai$ i"uang ketempat sampah yang telah iseiakan. #. -ari aerah yang le"ih muah ilakukan penusukkan. . =arak penusukkan pertama kali paa aerah !ena (outlet) isertai pem"erian loaing heparin I82sesuai osis. e. /akukan penusukan pertama kali paa aerah !ena (outlet isertai pem"erian loaing heparin I82sesuai osis. f.
*emuian ilakukan penusukkan paa aerah Minlet engan A%/ (arteri "loo line) an ijalankan "loo pump engan ke#epatan mulai ari ml2menit sampai seluruh "loo line ("aik A%/ maupun K%/) terisi penuh$ "aru isam"ungkan engan "agian jarum fistula Moutlet.
g. =alankan lagi "loo pump perlahan;lahan sampai ' ml2menit$ setelah itu mulailah pemasangan sensor an "atasan minimal an maksimal "aik paa "loo monitoring maupun ialisat monitoring. h. *emuian set mesin hemoialisis sesuai program D masing;masing pasien. i.
+atikan (tutup) klem infuse Na-/.
j.
Sam"ungkan jarum AK Fistula engan selang arteri$ "ersihkan keua sam"ungan engan kassa "etaine.
k. %ukalah masing;masing klem paa AK Fistula engan aterial M+#"! 0!"#$-!- &'"#" a. iupkan pump$ mulailah putar ari ml2menit$ inaikkan se#ara "ertahap sampai "atas maksimal. ". +engalirkan arah untuk mengisi selang arterial an ialiser. #. 0erhatikan aliran arah paa #imino2graft apakah lan#ar. . =ika aliran arah tersenat;senat$#o"alah memutar posisi jarum AK Fistula se#ara perlahan;lahan sampai aliran arah lan#ar. e. Darah paa "u""le trap tiak "oleh penuh2kosong$ se"aiknya "agian. f.
5ekan tom"ol start heparin
g. +engatur ke#epatan pem"erian$ heparin selama ialysis "erlangsung h. %ukalah klem paa selang urea$ se"agai !enous pressure. i.
5ekan tom"ol start sam"il melihat jam$ tana proses ialier imulai.
j.
0utar tom"ol 8F$ tertekan 8F yang ihitung.
k. Fiksasi paa sam"ungan antara AK Fistula engan selang arah. P&"="-" -"" &70!"#!-!- &'#"-+
a) >"ser!asi tana;tana !ital tiap jam$ tensi an nai$ kemungkinan komplikasi selama D 7 mual$ kram otot an keluhan lain. ke#uali keaaan pasien jelek$ o"ers!asi sesuai engan ke"utuhan 7 •
=ika pasien sesak$ hitung pernafasan.
•
=ika pasien emam$ ukur suhu "aan
") +enjaga ketepatan pen#atatan alam lem"aran ialysis #) 0enga4asan +esin 7 0enga4asan sirkulasi arah iluar ekstrakorporeal "loo monitoring 7 •
0enga4asan ke#epatan aliran arah
•
0enga4asan terhaap tekanan 7 A',&'! 7 %ila alarm "er"unyi paa aterial ruk "erarti tekanan arah renah$ lihat aliran arah paa Minlet. &7+- '&--+'& 7 ilihat ari inikator (hati;hati "ila tinggi)$ "ila tinggi periksa Moutlet$ "ila renah periksa sensor !ena.
) 0enga4asan heparin pump. e) 0enga4asan terhaap sirkulasi ialisat monitoring •
*e"o#oran ialier ("loo leak)
•
/o4 temperature atau high temperature
•
/o4 #onu#ti!ity atau high #onu#ti!ity
•
5ransmem"rane pressure
•
0ositi!e pressure
e) 0erhatikan kelan#aran aliran arah paa #imino2graft.
f)
0erhatikan sam"ungan yang terapat paa 7 •
()AK Fistula engan selang arteri
•
(')Selang arteri engan ialier an se"aliknya$ kalau perlu ikem"angkan.
g) %erikan pasien posisi tiur yang nyaman. h) 0erhatikan eema paa 7 muka$ punggung tangan$ asites$ mata kaki an aerah orsum peis 7 •
=ika eema () tiak isertai sesak nafas maka lakukan ialysis sesuai engan program tarik air (8FG Q ultrafiltrasi goal). -ara perhitungan tarik air 7 selisih "erat "aan$ ating "erat "aan stanar jumlah intake yang masuk (minum$ infuse$ transfuse an sone).
•
=ika eema atau le"ih$ engan isertai sesak nafas maka lakukan tarik air (seLuential ultrafiltrasi) paa a4al ialysis.
i)
0erhatikan pemakaian oksigen 7 •
•
Apakah oksigen masih aa (lihat paa jarum petunjuk) 0erhatikan "ila paa angka petunjuk oksigen$ apakah suah sesuai engan ke"utuhan pasien.
j)
0erhatikan gam"aran E*G monitor$ jika aa kelainan irekam an "eritahu paa okter yang mera4at pasien2okter jaga.
k) %antu segala ke"utuhan pasien termasuk 7 makanan$ minuman$ "uang air an urinaria. l)
*aji keluhan pasien$ kalau perlu terapi "eritahu okter.
m) E!aluasi hasi tinakan ialysis.
n) 5inakan atau o"at;o"atan yang telah i"erikan$ #atalah alam #atatan kepera4atan.
M&"!'! D!"#!-!a) +engakhiri ialysis7 a. entikan pump heparin an lepaskan spuit heparin ari tempatnya. ". *e#ilkan pompa arah (%0) sampai ## an matikan. #. *lem paa AK Fistula an selang arterial . /epaskan sam"ungan AK Fistula an selang arterial engan kassa steril. ") +em"ilas AK Fistula 7 Gunakan spuit 1 ## "erisi Na-/$ "ilas AK Fistula sampai "ersih$ lalu klem kem"ali an tutup ujung AK Fistula. #) +em"ilas selang arah an ialiser 7 a. %ilas selang arah an ialiser engan Na-/ sampai arah tiak aa lagi. ". =ika aa o"at;o"atan injeksi yang akan i"erikan$ "erikan melalui selang !ena. #. Selama pem"ilasan$ gunakan pump engan ke#epatan ml2menit. . +enyelesaikan ialysis e. Selang paa !ena iklem$ lepaskan ari mesin. f.
/epaskan semua selang arah an ialiser ari mesin$ masukkan ke alam plastik.
) +elepaskan jarum AK Fistula
a. -a"ut AK Fistula paa #imino an AK Fistula paa !ena lainnya$ masukkan AK Fistula ke alam plastik. ". 5ekan "ekas tusukan engan kassa "etaine sampai arah tiak keluar lagi. #. %erikan masing;masing "ekas tusukan engan "an ai an "alutlah sesuai engan ke"utuhan$ lalu ifiksasi engan mi#ropore. e) +engem"alikan alat;alat 7 a. Alat instrument yang telah igunakan ipisahkan i"a4a ke isposal room an ipisahkan engan alat yang terkontaminasi. ". 0era4at melepas sarung tangan$ masker an apron. #. 0era4at men#u#i tangan. 11. KOMPLIKASI HEMODIALISA DENGAN KRAM OTOT +enurut 5isher an Oil#oP (,) serta a!ens an 5erra ('1) selama tinakan hemoialisa sering sekali itemukan komplikasi $ salah satunya aalah kram otot.
*ram otot paa umumnya terjai paa separuh 4aktu "erjalannya hemoialisa sampai menekati 4aktu "erakhirnya hemoialisa. *ram otot seringkali terjai paa ultrafiltrasi (penarikan #airan) yang #epat engan !olume yang tinggi. P&$&" a. ". #.
0enarikan #airan i"a4ah "erat "aan stanar 0enarikan #airan terlalu #epat %erat "aan naik le"ih ari kg2hari
P&","#"-""" a.
*e#ilkan ke#epatan aliran arah
".
+asage paa aerah yang kram
#.
%eri o"at gosok
.
*ompress air hangat
e.
>"ser!asi tana;tana !ital
f.
*ola"orasi okter
P&<&"" a.
=angan menarik #airan telalu #epat