Format Laporan Praktikum Entokes (Rearing dan Identifikasi Nyamuk dewasa) COVER LEM!R PEN"E#!$!N BAB I PENDAHULUAN !% Latar Latar e&aka e&akang ng (#um'e (#um'err disert disertaka akan) n)
Pemba Pembang nguna unan n bida bidang ng kese keseha hata tan n saat saat ini ini diar diarah ahkan kan untuk untuk menek menekan an angk angkaa kematian yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang jumlahnya semakin meningkat. Masalah umum yang dihadapi dalam bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besar dengan angka pertumbuhan yang cukup tinggi dan penyebaran penduduk yang belum merata, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang masih rendah. Keadaan ini dapat dapat meny menyeb ebabk abkan an ling lingku kunga ngan n fisi fisik k dan dan biol biolog ogis is yang yang tida tidak k mema memadai dai sehi sehingg nggaa memungkinkan berkembang biaknya vektor penyakit (Menkes, 200!. "ekt "ektor or
adal adalah ah
orga organi nissme
yang ang
tida tidak k
meny enyebab ebabka kan n
peny penyak akiit
tet tetapi api
menyebarkannya dengan memba#a patogen dari satu inang ke yang lainnya. "ektor juga meru merupak pakan an anth anthro ropo poda da yang yang dapa dapatt menim menimbu bulka lkan n dan menul menular arka kan n suat suatu u Infectious agent dari dari sumber sumber $nfeks $nfeksii kepada kepada induk induk semang semang yang yang rentan rentan.. %agi %agi dunia dunia keseha kesehatan tan masyar masyarakat akat,, binata binatang ng yang yang termas termasuk uk kelomp kelompok ok vektor vektor dapat dapat merugi merugikan kan kehidupa kehidupan n manu manusi siaa karen karenaa disa disamp mpin ing g mengg menggan angg ggu u seca secara ra langs langsung ung juga juga sebag sebagai ai pera perant ntar araa penularan penyakit seperti yang sudah di jelaskan d i atas (&urmaini,200!. Penyakit yang ditularkan ditularkan melalui vektor masih masih menjadi menjadi penyakit penyakit endemis endemis yang dapat menimbulkan menimbulkan #abah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga sehingga perlu dilakukan dilakukan upaya pengendalian pengendalian atas penyebaran vektor tersebut (Menkes, 200!. 'dapun dari penggolongan binatang yang dapat dikenal dengan 0 golongan yang dinam dinamaka akan n phylum phylum dian dianta tara rany nyaa ada ada 2 phyl phylum um yang yang sang sangat at berpe berpenga ngaru ruh h terh terhada adap p keseha kesehatan tan manusi manusiaa yaitu yaitu phylum phylum anthro anthropoda poda sepert sepertii nyamuk nyamuk yang yang dapat dapat bertin bertindak dak sebagai sebagai perantara perantara penularan penularan penyakit penyakit malaria, malaria, demam berdar berdarah ah,, dan phylum phylum chodat chodataa yaitu tikus sebagai pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan rumah (hospes!,
pinjal enopsylla cheopis yang menyebabkan penyakit pes. )ebenarnya disamping nyamuk sebagai vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang berfungsi sebagai vektor dan binatang pengganggu (&urmaini,200!. &amun kedua phylum tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia, untuk itu keberadaan vektor dan binatang penggangu tersebut harus ditanggulangi, sekalipun demikian tidak maungkin membasmi sampai keakar*akarnya melainkan kita hanya mampu berusaha mengurangi atau menurunkan populasinya kesatu tingkat tertentu yang tidak mengganggu ataupun membahayakan kehidupan manusia. +alam hal ini untuk mencapai harapan tersebut perlu adanya suatu managemen pengendalian dengan arti kegiatan*kegiatanproses pelaksanaan yang bertujuan untuk menurunkan densitas populasi vektor pada tingkat yang tidak membahayakan. 'rthropoda berasal dari bahasa -unani yaitu kata 'rthros yang berarti berbuku* buku atau beruas dan podos yang berarti kaki. adi, 'rthropoda adalah binatang yang kakinya beruas*ruas termasuk juga bagian perut (abdomen! dan dada (toraks! yang beruas*ruas, contoh / nyamuk, lalat, kecoak, kutu, udang, kaki seribu. 'rthropoda berpengaruh bagi kesehatan manusia yaitu sebagai vektor (penular! penyakit dan sebagai penyebab penyakit. 'rthropoda sebagai vektor (penular! penyakit berarti arthropoda yang dapat memindahkan suatu penyakit dari orang yang sakit terhadap orang yang sehat. +alam hal ini arthropoda secara aktif menularkan mikroorganisme penyakit dari penderita kepada orang yang sehat
dan juga sebagai hospes intermedier dari
mikroorganisme tersebut, contoh / nyamuk dan lalat. 'rthropoda juga dapat sebagai penyebab penyakit atau menimbulkan gangguan seperti entomophoby, annoyance, kehilangan darah, kerusakan alat indera, racun serangga, dermathosis, alergi, dan miyasis. &yamuk &yamuk termasuk dalam kelas insekta (heapoda! dan ordo diphtera. Kelas ini disebut kelas heapoda karena mempunyai 1 kaki. Pada prinsipnya morfologi dan susunan tubuh kelas insekta ini sesuai dengan ciri*ciri umum dari filum arthropoda yaitu &yamuk (+iptera/ ulicidae! merupakan vektor beberapa penyakit baik pada he#an mau pun manusia. %anyak penyakit pada he#an dan manusia dalam penularannya mutlak memerlukan peran nyamuk sebagai vektor dari agen penyakitnya, seperti filariasis dan
malaria. )ebagian pesies nyamuk dari genus 'nopheles dan ule yang bersifat 3oofilik berperan dalam penularan penyakit pada binatang dan manusia, tetapi ada juga spesies nyamuk antropofilik yang hanya menularkan penyakit pada manusia. )alah satu penyakit yang mempunyai vektor nyamuk adalah +emam %erdarah +engue ()udarmaja,2004!. Penyakit +emam %erdarah +engue (+%+! merupakan salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit demam yang ditularkan oleh nyamuk 'edes aegypti selain demam berdarah dengue (+engue 5emorrhagic 6ever! adalah demam dengue (+engue 6ever! yang dikenal sebagai ikungunyah (%reak %one 6ever! di $ndonesia ()upartha,2007!. 'edes aegypti lebih berperan dalam penularan penyakit ini, karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan 'edes albopictus di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (-udhastuti,2008! % *u+uan
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan rearing telur nyamuk Aedes sp 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan rearing larva nyamuk Aedes sp 3. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan rearing pupa nyamuk Aedes sp 4. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan rearing nyamuk dewasa ,% Mahasiswa dapat mengetahui ciri ciri telur, larva,pupa, nyamuk dewasa Aedes sp -% Mahasiswa dapat mebedakan nyamuk 'edes aegypti dan nyamuk 'edes albopictus .% Mahasiswa dapat membedakan nyamuk 'edes aegypti jantan dan betina /% Mahasiswa dapat membedakan nyamuk 'edes albopictus jantan dan betina
C% Manfaat
1. Mengetahui cara melakukan rearing telur nyamuk Aedes sp 2. Mengetahui cara melakukan rearing larva nyamuk Aedes sp 3. Mengetahui cara melakukan rearing pupa nyamuk Aedes sp 4. Mengetahui cara melakukan rearing nyamuk dewasa Aedes sp ,% Mengetahui ciri ciri telur, larva,pupa, nyamuk dewasa Aedes sp 0
-% Mebedakan nyamuk 'edes aegypti dan nyamuk 'edes albopictus .% Membedakan nyamuk 'edes aegypti jantan dan betina /% Membedakan nyamuk 'edes albopictus jantan dan betina
BAB II TINJAUAN PUSTAKA (sumber disertakan) A. Rearing Nyamuk
Rearing adalah upaya memelihara nyamuk mulai dari menetaskan telur, memberi makan larva sampai tumbuh menjadi imag !dewasa" atau memelihara mulai dari sepasang nyamuk dewasa yang akan bertelur, telur tersebut dipelihara hingga tahap imag dan dapat menghasilkan keturunan selanjutnya. #yamuk termasuk serangga yang mengalami metamr$sis sempurna, yaitu mulai dari telur, berkembang menjadi larva kemudian pupa hingga imag !nyamuk dewasa" untuk rering biasanya mengikuti siklus hidup nyamuk yatu rering pada stadium telur,larva,pupa dan stadium nyamuk. 1.
Rering stadium telur.
rearing pada stadium, telur nyamuk !misalnya dalam hal ini menggunakan jenis telur nyamuk Aedes, atau naymuk jenis lain pada telur nyamuk aedes yang berada pada media !di kertas" di rendam dalam air bersih, sekitar 1%2 hari kemudian, telur sudah menetas menjadi larva atau kita kenal dengan sebutan jentik, amati antara telur yang menetas dan hitung jumlah telur yang menetaskan jentik. !&udhastuti, 2''(".
)ambar. 2 rearing pada stadium telur 2.
Rering satium larva
1
Rearing pada stadium larva mengunakan media air yang diletakan pada nampan rearing, biasanya mengunakan nampan yang tebuat dari bahan plastik keras (pibber). larva nyamuk diletakan pada nampan dengan diberi air, kemudian diberikan makanan berupa pakan ikan yang disebut pellet secukupnya agar larva bertahan hidup dan mendapat makanan. larva ini dibiarkan selama kurang lebih 2%3 hari dan terus diamati perubahanya. *ada tahap ini larva akan mengamai perubahan dalam 4 $ase yang biasanya disebut instar. + ,++, ++, dan instar + atau larva tua, -etiap instar ukuran larva akan berbeda dan perubahan warna ataupun bertambahnya rgan tubuh tertentu. Misalnya, larva instar 1 sulit terlihat, warna masih transparan dan ukuran tubuhnya sangat kecil. instar terakir dalam rering larva akan berubah menjadi pupa biasanya warna hitam atau kecklatan dan berbentuk kma. amati dan hitung tingkat kematian larva stiap instarnya !&udhastuti, 2''(".
)ambar 2. Riring pada stadium jentik
3.
Rearing stadium pupa
pada rearing pupakepmpng peralukan sudah berbeda dari $ase rearing sebelumnya, pada tahapan ini pupa dibiarkan selama 1%2 hari dalam suatu wadah dengan kadar air yang cukup biasanya menguanakn pepercup dan dimasukan dalam kandang nyamuk berkelamu, yang lembab dengan suhu kamar yang baik. pada rearing pupa larva yang telah menjadi pupa dipisahkan dari jentik dan pupa tidak diberi makan selama 1%2 hari pada $aese ini pupa tidak memerlukan makan pupa sudah tidak di beri makan karena alat mulutnya mengalami reduksi tetapi memerlukan ksigen yang cukup.amati dan hitung jumlah kematian pupa dan mamati pula pupa yang menjadi nyamuk dewasa. !-ayn, 2''/".
,
)ambar.2. Rearing nyamuk pada stadium pupa
4.
Rearing satium nyamuk
Rearing nyamuk sebaiknya dilakukan di labratrium atau ruangan yang secara khusus dikndisikan sebagai tempat pemeliharaan karena seperti yang telah disebutkan di atas, nyamuk termasuk serangga yang berperan sebagai vektr penyakit. 0entu akan berbahaya bila memelihara nyamuk tanpa pengetahuan dan kemampuan yang memadai. -elain tempat, hal lain yang perlu diperhatikan dalam rearing nyamuk adalah siklus hidup nyamuk yang mulai telur atau imag asal nyamuk, dari alam atau labratrium. ntuk cara rearingnya, nyamuk misalnya dalam hal ini menggunakan jenis nyamuk Aedes, dimana pada 0empat rearing nyamuk pada tahap pupa menjadi nyamuk dewasa makan nyamuk ini memerlukan makan, makanan nyamu yaitu gluksa dan darah ,#amun darah hanya untuk nyamuk betina, nyamuk jantan diberi makan air gula knsentrasi (%1'. biasanya nyamuk labratrium diberikan darah kelinci atau marmut. sedangkan #yamuk jantan diberiakan makan polen sehingga saat direaring diberi pakan gulagluksa sebagai pengganti plen. #yamuk dewasa ditempatkan pada kandang nyamuk yang diberi kain kelambu dengan suhu dan kelembaban yang sesuai dengan jenis nyamuk, untuk nyamuk betina yang akan menetaskan telur harus disiapkan tempat penetasan telur pada #yamuk Aedes, disediakan misalnya gelas plastic berwarna gelap berisi air dan diletakan kertas saring pada dinding bagian dalam, nantinya telur%telur yang dikeluarkan nyamuk betina akan menempel pada kertas saring tersebut sehingga telur dapat kita pindahkan ke nampan larva untuk dipelihara lagi. !Rahaje dkk., 2''/".
-
)ambar.2. Rearing pada setadium nyamuk dewasa
)ambar rearing nyamuk sekala labratrium
.
alam melakukan rearing nyamuk agar hasil ptimal yang perlu di perhatikan adalah -uhu udara, makanan, kelebaban, tempat kandang
merupakan salah satu $aktr
lingkungan yang mempengaruhi perkembangan jentik nyamuk Aedes aegypti. *ada umumnya nyamuk akan meletakkan telurnya pada temperatur sekitar 2' 3'56. 0leransi terhadap suhu tergantung pada spesies nyamuk. telur nyamuk tampak telah mengalami embrisasi lengkap dalam waktu 72 jam dalam temperatur udara 2( 3'56. Rata%rata suhu ptimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 2( 2756 dan pertumbuhan nyamuk akan berhenti sama sekali bila suhu kurang dari 1'56 atau lebih dari 4'56 . 8elembaban udara juga merupakan salah satu kndisi lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan jentik nyamuk Aedes aegypti. kelembaban udara yang berkisar /1,( /9,( merupakan kelembaban yang ptimal untuk prses embrisasi dan ketahanan hidup embri nyamuk. -edangkan tempat perindukan yang paling ptensial dalam siklus hidup nyamuk adalah di kntainer atau tempat perindukan yang digunakan untuk keperluan sehari hari seperti drum, tempayan, bak mandi, bak :6, ember, dan sejenisnya kebutuhan makan #yamuk Aedes betina menghisap darah untuk mematangkan telurnya. :aktu mencari makan !menghisap darah" adalah pada pagi atau petang hari. 8ebanyakan spesies menggigit dan beristirahat di luar rumah tetapi di kta%kta daerah trpis, Ae aegypti berkembang biak, menghisap darah dan beristirahat di dalam dan sekitar rumah. maka pada saat rering nyamuk yang sudah mencapai nyamuk btina dewasa dalam kandang diberikan darah kelinci atau marmut untuk
memenuhi kebutuhan
nyamuk betina agar dapat
menetaskan telurnya
sedangnkan yang jantan diberikan air gula dengan meletakan kapas basah yang telah ditetesin air gula dengan knsentrasi air gula sekitar (%1' persen. !&udhastuti, 2''(". !% Identifikasi Nyamuk dewasa (pentingnya me&akukan identifikasi nyamuk) 2
*a3apan me&akukan identifikasi nyamuk (Identifikasi dimu&ai dari 'agian mana missa& sayap4 ds')
2
Per'edaan nyamuk +antan 'etina4 Aedes aegypti dan Aedes albopictus
! III $!#IL (5isertai gam'ar dan di'eri keterangan) !% Rearing Nyamuk
/
1. Rearing Nyamuk
Adapun hasil kegiatan praktikum rering nyamuk dengan mengunakan sekala labratrium pada praktikum entmlgi kesehatan dapat dilihat sebagai berikut ; 0abel 3.2
8eterangan 0elur nyamuk direndam dalam air selama 1%2 hari, dengan tujuan agar menetas,menjadi larva dan diharapkan segera menjadi pupa.
Rearing -tadium >arva dan *upa >arva dengan instar +, ++, +++ dan + dibirakan dengan diberikan makan pelet kemudian larva instar + yang sudah menjadi pupa dipindahkan pada peper cup dengan diberi kasa dan kapas lalau tunggu hinga menjadi nyamuk dan nyamuk siap di pindah ke kandang kelambu Rearing -tadium #yamuk dewasa #yamuk siap berkembang biak, nyamuk jantan diberikan makan gluksa sementara nyamuk betinda diberikan darah marmut -uhu dan kelembaban selalu dipantau serta rutin dalam memberikan makan nyamuk.
*rses pemberian darah hewan 6
marmut
nyamuk betina dibiarkan menghisap darah marmut selama 3 jam, setelah itu marmut dikeluarkan, nyamuk diharapkan dapat mematangkan telur setelah mendapat darah marmut untuk mematangkan telurnya, kemudia dalam kandang nyamuk dapat meletakan telurnya pada tempat yang sudah disiapkan,
% Identifikasi Nyamuk dewasa ! IV PEM!$!#!N ($asi& di 'a3as da&am 'entuk narasi) !% Rearing Nyamuk % Identifikasi Nyamuk dewasa ! V PEN7*7P !% 8esimpu&an % #aran 5!F*!R P7#*!8! L!MPIR!N 5O87MEN*!#I 8E"I!*!N 9
Notes : Laporan ditu&is dengan font !ria& spasi 4,% 5iketik4 distap&es a+a du&u se'e&um di re;isi 5i+i&id dengan mika 'ening depan 'e&akang (#ete&a3 re;isi) Laporan dikumpu&kan ke asisten tangga& 0