FILSAFAT MATEMATIKA: MENGAPA PERLU REKONSEPTUALISASI?
Ada dua pandangan pandangan utama dalam epistemologi epistemologi matematika, yaitu: pandangan absolutist dan dan fallibilist . Pandangan absolutist matematika menyatakan bahwa kebenaran matematika adalah pasti secara mutlak, dan bahwa matematika adalah pengetahuan yang pasti dan satu-satunya yang pasti, pengetahuan yang obyektif dan tidak perlu dipertanyakan. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan fallibilist yang menyatakan bahwa kebenaran matematika bisa saja keliru dan bisa saja benar, benar, dan tidak pernah bisa dianggap bebas dari revisi dan koreksi. Dengan demikian, pandangan fallibilist memiliki memiliki dua bentuk yang ekuivalen, satu positif dan satu negatif. entuk negatifnya menitikberatkan pada penolakan absolutisme yang menurutnya, pengetahuan matematika bukanlah kebenaran absolut dan tidak memiliki validitas absolut. !edangkan, bentuk positifnya adalah bahwa pengetahuan matematika bisa saja benar dan secara terus menerus terbuka untuk direvisi. anyak filosof, baik modern maupun tradisional, yang berpegang pada pandangan penganut kemutlakan (absolutist) pengetahuan (absolutist) pengetahuan matematika, seperti "empel dan A. #. Ayer. Ayer. $ereka menganggap bahwa metode deduktif mampu memberi jaminan j aminan kepastian atas pernyataan pengetahuan matematika. %ntuk mengklaim bahwa matematika &dan logika' merupakan pengetahuan yang pasti benar secara absolut mereka berlandaskan pada dua tipe asumsi, yaitu: (1) matematika, matematika, mengenai asumsi aksioma dan definisi, dan (2) logika, logika, mengenai asumsi aksioma, aturan-aturan kesimpulan dan bahasa formal serta sintaksnya. (amun, kedua asumsi tersebut justru memperlemah klaim tentang kepastian pengetahuan matematika. Di awal abad ke)*+, pandangan pengetahuan matematika menemukan masalah. !ejumlah absolutist pengetahuan proposisi mengarah pada suatu kesimpulan yang tidak logis (antinomi) dan berbagai kontradiksi diturunkan dalam matematika. ottlob rege
tetap berupaya mempertahankan formulasinya tentang logika matematika yang dianggap tepat sebagai suatu landasan bagi pengetahuan matematika, pada saat itu. etapi, /ussell, dapat menunjukkan bahwa sistem yang dibuat oleh rege tidak konsisten (inconsistent). $asalahnya terletak pada "ukum Dasar 0e)1 rege, penggunaan hukum tersebut memungkinkan suatu himpunan dibuat dari perluasan sebarang konsep, dan memungkinkan berbagai konsep atau sifat digunakan pada sebuah himpunan. !elain itu, kontradiksi-kontradiksi juga muncul pada eori "impunan dan eori ungsi. !ehingga, muncul pendapat bahwa jika matematika itu pasti, dan semua teoremanya itu pasti, mengapa bisa terjadi kontradiksi di antara teorema-teoremanya2 Pasti ada yang salah dalam fondasi matematika. Akibat dari persoalan tersebut, sejumlah aliran dalam filsafat matematika muncul untuk melindungi sifat pengetahuan matematika dan untuk tetap mempertahankan kepastiannya. iga aliran utama yang dikenal adalah logisisme, formalisme dan intuisionisme. (amun, dalam perkembangannya, ketiga aliran dalam filsafat matematika tersebut, gagal mempertahankan kelogisan pengetahuan matematika. 0etiga aliran filsafat matematika &logisisme, formalisme dan intuisionisme' berupaya memberikan suatu landasan yang kokoh bagi kebenaran matematika, dengan menurunkan landasan tersebut melalui pembuktian matematika dengan syarat tertentu yang tetap menjaga kebenarannya. Aksioma-aksioma atau prinsip-prinsip dalam matematika diasumsikan tanpa pembuktian. !ehingga, semua aksioma atau prinsip itu, masih terbuka untuk ditolak atau diragukan. !elain i tu, masing-masing aliran menggunakan logika deduktif untuk mendemonstrasikan atau membuktikan kebenaran teorema matematika dari dasar pengasumsiannya, padahal logika deduktif hanya memberi justifikasi, tidak menambah atau memasukkan kebenaran, akibatnya kesimpulan terbaik yang dianggap pasti oleh pembuktian logis dalam logika deduktif dianggap sama saja dengan premis-premis yang fondasinya lemah.
ilsafat matematika dengan hipotesisnya yang menyatakan bahwa pengetahuan matematika adalah seperangkat kebenaran dalam bentuk seperangkat proposisi disertai pembuktian, dan fungsi fil safat matematika adalah mempertahankan kepastian pengetahuan matematika, akhirnya tidak bisa diterima karena hipotesis tersebut tidak dapat mempertahankan kebenaran dan kepastian matematika hanya dengan logika deduktif. !ehingga, para matematikawan terpaksa mempertimbangkan kembali sifat alami filsafat matematika dengan melakukan rekonseptualisasi filsafat matematika. Dalam merekonseptualisasi filsafat matematika, matematikawan meninjau kembali hal-hal yang harus dicakup oleh sebuah filsafat untuk bisa dianggap sebagai filsafat matematika, karena matematika itu mencakup banyak segi, dengan sebuah tubuh pengetahuan preposisi. Dengan tubuh pengetahuan preposisi tersebut, matematika dapat dideskripsikan berdasarkan konsep, karakteristik, sejarah dan praktiknya. ilsafat matematika harus mencakup kompleksitasnya, dan perlu memuat jawaban atas pertanyaan seperti berikut. Apakah manfaat matematika2 Apakah peranan umat manusia dalam matematika2 agaimanakah pengetahuan individu yang subjektif menjadi pengetahuan matematika yang objektif2 agaimanakah pengetahuan matematika i tu berkembang2 agaimanakah sejarah pengetahuan matematika menjelaskan filsafat matematika2 agaimanakah hubungan antara matematika dan bidangbidang pengetahuan dan pengalaman manusia lainnya2 $engapa teoriteori matematika murni dianggap telah terbukti bermanfaat dalam aplikasinya pada masalah-masalah sains dan praktik2 !ejumlah pertanyaan tersebut merepresentasikan suatu perluasan lingkup filsafat matematika dari perhatian absolutisme yang bersifat internal. Dalam rekonseptualisasi, filsafat matematika berperan dalam mendeskripsikan sifat matematika, yang mencakup bukan hanya persoalan epistemologi dan ontologi 3internal4, seperti justifikasi pengetahuan matematika, tetapi juga persoalan 3eksternal4, seperti
sejarah, genesis, dan pelaksanaan &praktik' matematika. !ehingga, suatu filsafat matematika mestinya mencakup kriteria berikut: a.
Pengetahuan matematika: sifat, justifikasi dan genesisnya,
b. c.
5byek-obyek matematika: sifat dan asal-usulnya, Aplikasi matematika: keefektifannya dalam sains, teknologi dan bidang-
d.
bidang lainnya. Pelaksanaan &praktik' matematika: berbagai aktivitas para matematikawan, baik di masa sekarang maupun di masa lampau. 0riteria tersebut merepresentasikan suatu rekonseptualisasi peranan filsafat matematika. Peranan filsafat matematika setelah rekonseptualisasi adalah merepresentasikan tugas filsafat matematika dengan tepat, yang telah dikaburkan oleh identifikasi yang keliru tentang filsafat matematika, dengan fondasi yang logis tentang pengetahuan matematika. Adanya kriteria di atas, berarti terbuka jalan untuk menguji layak tidaknya suatu aliran itu diterima, untuk selanjutnya bisa dianggap sebagai filsafat matematika. Dalam rekonseptualisasi filsafat matematika, dilakukan pengujian terhadap sejumlah filsafat berdasarkan 6 &empat' kriteria di atas, untuk bisa mengetahui layak tidaknya suatu filsafat dianggap sebagai filsafat matematika. ermasuk yang diuji adalah ketiga aliran absolutis yang dinyatakan telah gagal mempertahankan kepastian matematika, yaitu logisisme, formalisme dan konstruktivisme &intuisionisme'. Aliran lainnya yang diuji adalah platonisme, konvensionalisme, dan Empirisisme. !etelah pengujian kepada beberapa aliran berdasarkan 6 &empat' kriteria ketercukupan, 7uasi-empirisisme memenuhi 8 &tiga' dari 6 &empat' kriteria, yaitu: pengetahuan matematika &i', aplikasi matematika, &iii' dan praktik matematika &iv'. 9uasi-empirisisme akatos jauh melebihi aliran yang lain, termasuk jika ditinjau dari segi ruanglingkupnya. akatos mengungkap kesalahan pengetahuan matematika, kemudian menjelaskan teori genesis pengetahuan matematika. Dengan demikian, dia bisa memasukkan banyak praktik matematika beserta sejarahnya. 0ekuatan kunci filsafat matematika akatos adalah tidak preskriptif, tetapi deskriptif.
ilsafat matematika akatos berupaya mendeskripsikan matematika apa adanya, dan bukan sebagai sesuatu yang harus dipraktikkan. Dalam 9uasi-empirisisme, akatos membuat cakupan yang lebih luas (ekstensif) daripada filsafat-filafat lainnya. Dalam skala luas, 9uasiempirisisme bergantung pada rekonseptualisasi dan redefinisi akatos tentang filsafat matematika. akatos tidak menggunakan ortodoksi fondasionisme dan absolutisme filsafat matematika. Dengan demikian, akatos membebaskan filsafat matematika dari peninjauan kembali terhadap fungsinya. !ampai saat ini, akatos masih mempertanyakan status kebenaran matematika yang tidak boleh ditentang.
Filsafat Pendidikan Matematika Menurut Paul Ernest PEMBAHASAN A. Filsafat Pendidikan Matematika Menurut Paul Ernest
Filsafat matematika Ernest didasarkan pada asumsi bahwa kebenaran matematika tidak pernah sama sekali pasti. Selanjutnya Ernest dalam Martin (2009) menyatakan bahwa faktor palin pentin dalam penerimaan masalah yan diusulkan dari penetahuan matematika adalah buktinya. Menekankan pada reduksi formal! menjadi proses yan dipusatkan pada pembuktian. "embuktian adalah teks naratif! yan jua baian dari per#akapan atau dialo yan berkelanjutan! sebab menasumsikan sebuah respon (Martin$ 2009$ %9). "ada awal perkembanannya matematika merupakan alat untuk menyelesaikan masalah kesulitan hidup sehari&hari melalui objek&objek alam nyata yan ada di linkunan sekitar. 'emudian matematika berkemban melalui abstraksi dan idealisasi menjadi sebuah ilmu. Matematika sebaai ilmu yan dibanun lebih merupakan proses sosial dibandinkan proses indiidual. al ini dikarenakan pemikiran indiidual menenai kesulitan&kesulitan awal yan mun#ul akan dibentuk denan komunikasi atau per#akapan. Seluruh pemikiran indiidual
yan selanjutnya dibentuk oleh pemikiran so#ial. Funsi&funsi mental adalah kolektif (misalnya kelompok peme#ahan masalah). *ntuk meninkatkan komunikasi sosial maka uru dapat memfasilitasi siswa denan belajar se#ara berkelompok untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Filsafat pendidikan matematika termasuk filsafat yan membahas proses pendidikan dalam bidan studi matematika. "endidikan matematika adalah bidan studi yan mempelajari aspek&aspek sifat dasar dan sejarah matematika! psikoloi belajar dan menajar matematika! kurikulum matematika sekolah! baik penembanan maupun penerapannya di kelas. Filsafat matematika membentuk filsafat pendidikan matematika! artinya bahwa filsafat pendidikan matematika didukun oleh filsafat matematika (Martin! 2009$ %+). ,leh karena itu antara filsafat matematika dan filsafat pendidikan matematika salin keterkaitan sehina untuk memahami baaimana proses pembelajaran matematika! kurikulum pendidikan matematika dan penembanannya! serta psikoloi pendidikan matematika adalah denan memahami jua filsafat matematika seperti yan telah dibahas sebelumnya. -alam teori "aul Ernest (Martin! 2009$) matematika sebaai ilmu yan dibanun lebih merupakan proses sosial dibandinkan proses indiidual. al ini dikarenakan$ /. "emikiran indiidual menenai kesulitan&kesulitan awal yan mun#ul akan dibentuk denan komunikasi atau per#akapan. 2. Seluruh pemikiran indiidual yan selanjutnya dibentuk oleh pemikiran so#ial. +. Funsi&funsi mental adalah kolektif (misalnya kelompok peme#ahan masalah). ,leh karenanya! dapat dikatakan bahwa seluruh proses berfikir dan belajar dibentuk oleh penalaman sosial yan dialami oleh setiap indiidu. *ntuk membawa penalaman sosial yan bermakna dalam suatu pembelajaran maka uru harus bisa memfasilitasi keiatan pembelajaran tersebut sesuai denan kebutuhan siswa. Filsafat pendidikan matematika menurut "aul Ernest (Martin! 2009$ 9) men#akup tia hal! yaitu$ ujuan dan nilai pendidikan matematika! teori belajar! teori menajar.
ujuan pendidikan matematika hendaknya men#akup keadilan sosial melalui penembanan demokrasi pemikiran kritis dalam matematika. Siswa seharusnya menembankan kemampuan yan mereka miliki untuk menanalisis masalah matematika. "endidikan matematika hendaknya dapat menuatkan siswa! hal ini berarti siswa berfikir matematika dalam kehidupan sehari&hari serta mampu menunakannya sebaai praktik penerapan matematika. 1ika dilihat dari sudut pandan epistemoloi! sistem&sistem pendidikan matematika bersinunan lansun denan matematika! dan oleh karena itu epistimoloi merupakan determinan utama paham&paham dan praktik&praktik kependidikan. Epistimoloi memberikan penaruh lansun terhadap bidan pendidikan matematika. sumsi&asumsi epistimolois berkenaan denan komunikasi penetahuan dari satu oran ke oran lain jua akan berpenaruh terhadap metodoloi penajaran dan funsi uru dalam konteks edukatif. Seoran uru harus memahami epistimoloinya sebelum menoperasionalkannya se#ara efektif.
B. Peta Pendidikan Menurut Paul Ernest
erdapat lima ma#am peta pendidikan menurut "aul Ernest! yaitu$ 3ndustrial rainer! e#hnoloi#al "ramatist! ,ld umanist! "roressie Edu#ator! dan "ubli# Edu#ator. 'elima peta ini merupakan urutan dari jenis mendidik! dimulai dari 3ndustrial rainer yan bertipe tea#her #entre sampai pada "ubli# Edu#ator yan student #entre. 4erawal dari mendidik yan industrial trainer! dimana pembelajaran berupa tea#her #entre. 3ndustrial trainer terdiri dari dua kata yaitu industrial dan trainer. 3ndustrial merupakan usaha dimana untuk menhasilkan sesuatu yan dapat dimanfaatkan. dapun kata trainer atau pelatih! yan berarti sebaai penyampai penetahuan. -ari kedua kata tersebut maka seoran industrial trainer merupakan penajar yan inin meninkatkan penetahuan siswa dalam bidan tertentu aar dapat dimanfaatkan untuk kedepannya. 5ara penajarannya adalah denan menunakan alat bantu sejenis papan tulis beserta kapur untuk menjelaskan
materi. 1enis soal yan diunakan untuk menukur kemampuan siswa biasanya jawaban yan berupa pilihan. "enajar hanya menerankan materi sehina siswa tidak memiliki kebebasan dalam meneluarkan pendapat sehina! siswa dalam kelas tersebut menjadi homoen. 5ara mendidik selanjutnya adalah te#hnoloi#al pramatist! yan berbeda denan industrial trainer. 'ata industrial bereser menjadi te#hnoloi#al! dimana yan biasanya uru menjelaskan denan alat tulis berupa papan tulis dan kapur berubah menjadi media denan memanfaatkan teknoloi. Selanjutnya kata kedua yaitu pramatist telah bereser dari kata trainer. Seoran uru yan inin meninkatkan penetahuan siswa hanya denan mentransfer ilmu! bereser menjadi uru yan menedepankan siswa untuk berloika penamatan. 4erdasarkan asal katanya pramatist adalah praktek! maka pembelajaran diarahkan pada kebenaran dari hasil berpraktek. "enetahuan yan didapat siswa pun bersifat desentralisasi. -imana penetahuan yan didapat dari praktek tersebut berbeda&beda sesuai denan sudut pandan mereka dalam #ara menilainya. ,ld humanist merupakan jenis #ara mendidik yan ketia. -ari pemilihan kata mun#ul kata old! berarti #ara ini sudah pernah diterapkan pada 6aman dahulu sehina dikatakan tua7old. Selanjutnya pemilihan kata yan kedua adalah humanist! yan berarti kemanusiaan. "embelajaran dari pendapat&pendapat manusia yan didasarkan pada penalaman merupakan sumber ilmu yan pasti benar. 1adi! sesuatu yan tidak dapat dibuktikan denan loika penalaman dan formal merupakan hal yan diraukan kebenarannya. 1enis keempat pada #ara mendidik adalah "roresie Edu#ator. -alam #ara ini uru berperan sebaai edu#ator (pendidik). "endidik adalah tidak sekedar penajar! selain bertuas mentransfer ilmu maka ia jua merubah anak menjadi lebih baik moralnya. "ada #ara ini siswa tidak lai sekedar menerima ilmu tetapi anak telah merasa membutuhkan ilmu sehina mereka akan menembankan sendiri kemampuannya menjadi sesuatu yan kreatif.
"ubli# Edu#ator merupakan jenis terakhir dari lima ma#am #ara mendidik. "ada #ara ini siswa diajak lansun oleh uru untuk meme#ahkan masalah yan berada di masyarakat umum. Matematika bukan lai menjadi ilmu yan abstrak tetapi konkret masalahnya dalam masyarakat. Mereka akan serin menadakan diskusi atau inestiasi dalam meme#ahkan masalah&masalah tersebut. Sehina jenis soal yan serin diunakan untuk menetahui hasil belajar mereka adalah portofolio atau esay. -enan adanya soal seperti ini pendidik akan menetahui perkembanan serta kesulitan siswa dalam meme#ahkan masalah matematika. 'elima jenis #ara mendidik tersebut merupakan hal yan biasa diunakan penajar. idak ada yan jelek dari kelima pembelajaran tersebut. Semuanya pasti dipakai dalam suatu pembelajaran. anya intensitas pemakaiannya yan perlu di manae kembali. 1ika inin siswa yan kau ajar berkualitas maka seoran uru jua harus berusaha untuk menkualitaskan diri. *ntuk menapai kebaikan meman tidak mudah. "erlu komitmen yan kuat untuk menusahakannya. Selalu berdoalah pada llah S8 aar setiap uru menjadi bermanfaat untuk siswa mereka.
C. Menerapkan Filsafat Pada Pendidikan Matematika di Sekolah Sebaai landasan untuk memahami filsafat pendidikan matematika di sekolah! kita harus terlebih dahulu memahami apakah itu tujuan pendidikan. Selanjutnya implementasi dari tujuan pendidikan matematika harus dapat menjadi landasan untuk menuasai iptek dalam kehidupan bermasyarakat dan berneara bai setiap wara sistem. "ara ahli filsafat mempublikasikan pendapat& pendapatnya tentan tujuan matematika yaitu ujuan "endidikan Matematika adalah penekanan pemahaman konsep matematika dan penunaan matematika pada kehidupan masyarakat! karena tak ada bidan ilmu penetahuan yan tidak memerlukan matematika:. ;an terbai atas$ /. ujuannya harus konsisten sehina diharapkan siswa dapat menuasai dan memperoleh penharaan. 2. Matematika sebaai baian yan pentin dalam komunikasi.
+. Matematika sebaai alat yan sanat kuat sehina siswa dapat menembankannya. <. "enharaan hubunan di dalam matematika. =. 'esadaran tentan daya tarik matematika. %. 4erkhayal! inisiatif dan kelenturan dalam berfikir matematika. . 4ekerja se#ara sistematis matematika. >. 4ekerja mandiri. 9. 4ekerja bersama&sama. /0. 4elajar matematika lebih mendalam. //. Siswa per#aya diri denan kemampuan matematikanya. 4erbaai pendapat menenai tujuan pendidikan matematika di dunia! tidak terlepas dari teori filsafat pendidikan yan melatarbelakaninya. "aul Ernest dari *niersity of E?eter (200>) menyatakan bahwa filsafat pendidikan matematika tidak memerlukan interpretasi yan sistem sebanyak area studi dan area inestiasinya. Selanjutnya Ernest menyatakan $:he philosophy of mathemati#s is undoubtedly an important aspe#t of philosophy of mathemati#s edu#ation! espe#ially in the way that the philosophy of mathemati#s impa#ts on mathemati#s edu#ations: ;an artinya Filosofi matematika tidak diraukan lai merupakan aspek pentin dari filsafat pendidikan matematika! terutama dalam #ara bahwa filosofi dampak matematika pada pendidikan matematika.
KESIMPUAN
Matematika bukanlah ilmu pasti dan faktor palin pentin dalam penerimaan masalah yan diusulkan dari penetahuan matematika adalah buktinya. Menekankan pada reduksi formal! menjadi proses yan dipusatkan pada pembuktian. Matematika sebaai ilmu yan dibanun lebih merupakan proses sosial dibandinkan proses indiidual dikarenakan pemikiran indiidu! kemudian pembentukan pemikiran sosial dan funsi&funsii mental. "aul Ernest berpendapat ada lima jenis peta #ara mendidik. 'elima jenis #ara mendidik tersebut merupakan hal yan biasa diunakan penajar. idak ada yan jelek dari
kelima pembelajaran tersebut. Semuanya pasti dipakai dalam suatu pembelajaran. anya intensitas pemakaiannya yan perlu disusun kembali. ujuan "endidikan Matematika adalah penekanan pemahaman konsep matematika dan penunaan matematika pada kehidupan masyarakat! karena tak ada bidan ilmu penetahuan yan tidak memerlukan matematika