BAB I PNDAHULUAN
1.1. 1.1. Latar Latar Bela Belakan kang g Filsafat seringkali disebut oleh sejumlah pakar sebagai induk semang dari ilmu-ilmu. Filsafat Filsafat merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk menunjukkan menunjukkan batas-batas batas-batas dan ruang lingkup lingkup pengetahuan pengetahuan manusia manusia secara secara tepat dan lebih lebih memadai memadai.. Filsafat mengantarkan mengantarkan
pada
sebuah
fenomena fenomena
memb membent entuk uk sebua sebuah h
konf konfig igura urasi si denga dengan n
pengetahuan” telah
tumbuh
adanya
siklus siklus
telah telah
pengetahuan pengetahuan sehingga sehingga
menu menunj njukk ukkan an baga bagaim imana ana “poho “pohon n
mekar-bercabang
secara
subur
sebagai
ilmu ilmu
sebuah
fenomena fenomena kemanusiaan. kemanusiaan. Masing-masing Masing-masing cabang pada tahap selanjutnya selanjutnya melepaskan melepaskan diri dari
batang
filsafatny filsafatnya, a, berkembang berkembang
mandiri mandiri
dan
masing-mas masing-masing ing
mengikuti mengikuti
metodol metodologi oginya nya sendir sendiri-s i-sendi endiri. ri. Dalam Dalam perkem perkembang bangan an kehidu kehidupan pan Ilmu Ilmu mengal mengalami ami kemajuan. erkembangan ilmu ini dapat ter!ujud karena adanya akti"itas yang berupa penelitian yang dilakukan oleh para ilmu!an. #eberapa orang ahli filsafat diantaranya Francis #acon $%&'%-%'()* dan +arl opper dan homas +uhn telah melakukan pengamatan atas akti"itas atau cara kerja ilmu!an tersebut. ara pengamat yang bukan ilmu!an sains menyebut cara kerja ini sebagai meto metode de ilm ilmiah. iah. #any #anyak ak ilmu ilmu!a !an n dikemukakan dikemukakan oleh memadai memadai..
#acon
dan
opper
itu
terlalu terlalu
meto metode de ilmi ilmiah ah yang yang
sederhana sederhana
dan
kurang
Mereka Mereka mengem mengemukak ukakan an bah!a bah!a metode metode ilmiah ilmiah terdi terdiri ri atas atas serang serangkaia kaian n
kegiatan yang berupa pengenalan yang
meng mengem emuk ukak akan an bah! bah!aa
rele"an, perumusan
dan
perumusan masalah, pengumpulan
hipotesis, pelaksanaan
eksperimen
dan
informasi
publikasi
atau
penyebaran informasi. ebagai “/ome apiens “manusia tidak akan pernah berhenti berpikir selama hidupnya, terlepas dari kadar atau tingkatan masalah yang dipikirkannya. 0pakah masalah biasa $sederhana*, masalah ilmiah, atau bahkan masalah filsafat. 0pakah
manusia
berpikir
dengan
menekankan
kegunaannya
dari
pada
kebenarannya kebenarannya ini termasuk termasuk dalam tingkatan berpikir biasa. 0pabila manusia berpikir dengan dengan menekan menekankan kan kebenar kebenaranny annyaa dari dari pada pada kegunaa kegunaanya nya sebaga sebagaii batas batas pengala pengalaman man termasuk
dalam
tingkatan
berpikir
ilmiah.
Dan
apabila
manusia
berpikir
secara komprehensif, mendasar dan spekulatif mele!ati batas pengalaman ini termasuk 1
tingkatan berfikir filsafat. #erdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk mengkaji metode ilmiah ditinjau dari filsafat ilmu. /al ini penting sekali karena dalam makalah tersebut juga akan dibahas tentang penemuan ilmiah secara logis dan kritis. 1andasan ini pada pemikiran bah!a apa yang diteliti merupakan usaha untuk memperkuat konsep atau teori yang sudah ada dan adanya keinginan untuk menghasilkan konsep atau teori baru. Metode yang dimaksud merupakan penjabaran konsep berpikir epistemologis dalam upaya menja!ab pertanyaan yang diajukan. ehubungan dengan hal itu ada perbedaan pilihan metode dalam penelitian bidang pengetahuan alam dan bidang pengtahuan sosial terkait dengan karakteristik masalah dan jumlah "ariable penelitian. 2alaupun laupun ada perbeda perbedaan an namun namun setiap setiap bidang bidang ilmu ilmu memili memiliki ki kesama kesamaan an metode metode keilmuan, yaitu kerangka berpikir rasional dan empiris. +arena itu adanya konsep dan landasan teori yang kuat dengan dukungan data atau fakta empirislah kekuatan suatu penelitian ditentukan, apapun bidang ilmunya. alah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh pengetahuan baru tersebut adalah digunakan nya ansumsiansum ansumsi si yang yang tepat tepat.. Dala Dalam m menge mengenal nalii obje objek k empi empiri riss dalam dalam rana rana keilm keilmuan uan kita kita memerlukan arah dan landasan analisis yang dikenal sebagai ansumsi.
1.2.
Rumusan Mas Masalah 1. 2. 3. 4.
1.3. 1.3.
0pa yang dimaksud dari Metode Ilmiah3 0pa yang dimaksud #erfikir Ilmiah 3 0pakah Metode enelitian dan #erfikir Ilmiah dapat digabungkan3 0pa /ubungan /ubungan Filsafat Filsafat Ilmu dan Metodol Metodologi ogi enelit enelitian3 ian3
Tujuan juan Pem Pembe bela laja jara ran n %. (. 5. 4.
Menjelaskan Menjelaskan gabungan gabungan antara antara metode metode ilmiah ilmiah dan berfikir berfikir ilmiah ilmiah Dapat mengetahu mengetahuii apa saja saja proses proses peneliti penelitian, an, dan sarana sarana berfiki berfikirr ilmiah. ilmiah. Menjelaskan Menjelaskan gabungan gabungan antara antara hubungan hubungan filsafat filsafat ilmu ilmu dan metodolo metodologi gi penelitian. penelitian. 0pa saja saja paradi paradigma gma pengemb pengembanga angan n ilmu. ilmu.
BAB II PMBAHA!AN 2
2.1. 2.1.
Met" Met"#e #e Pen Penel el$t $t$a $an n #an #an Ber% Ber%$k $k$r $r Ilm Ilm$a $ah h ebagian ebagian besar tugas filsafat ilmu adalah melandasi melandasi manusia agar dapat melakukan pengembangan metode ilmiah. Metode ilmiah dapat diraih melalui penelitian. Metode penelitian merupakan jalan mencapai derajat ilmiah. enelitian ilmiah didahului dengan berpikir ilmiah, yakni secara sistematis. Dengan berfikir sistematis, tertata, dan koheren, manusia akan memperoleh pengetahuan. engetahuan yang diperoleh melalui proses berfikir teratur dan sistematis dikenal sebagai produk kegiatan penelitian ilmiah atau penelitian yang memenuhi syarat keilmuan. Filsaf Filsafat at ilmu ilmu merupak merupakan an !ahana !ahana menero meneropong pong kegiat kegiatan an peneli penelitia tian n ilmiah ilmiah agar agar manusia mampu me!ujudkan cita-cita hidupnya. #anyak gejala di sekitar manusia yang tidak terstruktur, maka menjadi tugas peneliti melakukan pendayagunaan. 0kal budi itu yang yang akan akan memu memulu lusk skan an pros proses es berf berfik ikir ir ilmi ilmiah ah,, hing hingga ga mamp mampu u meng mengel elola ola geja gejala la kehidupa kehidupan n andal. andal. ebuah ebuah gejala gejala dimuka dimuka bumi, bumi, sebagai sebagai sebuah sebuah fakta, fakta, terjad terjadii secara secara beraturan dan tidak terjadi secara kebetulan kareana dapat dijeaskan dalam kerangka konsep konsep keilm keilmuan. uan. iklus iklus hidrol hidrologi ogi merupa merupakan kan contoh contoh gejala gejala alam yang yang berlan berlangsu gsung ng secara teratur dan sistematis. 6amun, jika gejala ini tidak di teliti secara ilmiah tidak akan bermanfaat bagi kehidupan. Dalam kontek kegiatan penelitian, mengenali sebuah fakta, merumuskan masalah, menyusun hipotensis, melakukan analisis dan menarik kesimpulan merupakan contoh proses berpikir teratur dan sistematis. Menurut andy $%785* hal tersebut adalah ciri sebuah ilmu. ilmu. Ilmu diperoleh diperoleh melalui melalui proses logis, logis, tentu akan membantu keselamatan keselamatan hidup. ebuah kesimpulan penelitian mencerminkan” pengetahuan” yang dihasilakan dari “rasa ingin tahu” $curiousity) $curiousity) yang yang diungkap dalam dalam kalimat pertanyaan penelitian $resea researc rch h
questi question on*. *.
+ain +aingi gint ntah ahua uan n
manu manusi siaa
akan akan
hadi hadirr
teru teruss-me mene neru russ
keti ketika ka
menyaksikan fakta kehidupan. ara ara penelit peneliti, i, pada sebuah sebuah instan instansi si umumny umumnyaa menghad menghadapi api persoa persoalan lan bagaima bagaimana na merumuskan pertanyaan penelitian yang benar agar memperoleh pengetahuan baru yang bermakna. ebagian besar !aktu $hampir &)9* &) 9* dihabiskan d ihabiskan untuk merumuskan masalah, selebihnya untuk mengumpulkan data, melakukan analais dan menarik kesimpulan. /al yang sama sama jika jika dikait dikaitkan kan dengan dengan kebenar kebenaran an data data yang yang digunak digunakan an dalam dalam peneli penelitia tian n $ garbage garbage in garbage out *. *. Dalam proses semacam ini, akurasi data yang dikelola dari fakta amat dibutuhkan. Data menjadi !ahana penting untuk me!ujudkan ja!aban atas 3
rumusa rumusan n masala masalah. h. Dalam Dalam upaya upaya menja! menja!ab ab masala masalah, h, ada tiga tiga piliha pilihan n metode metode yang yang digunakan, yaitu a. Metode Metode dedukti deduktif, f, yaitu yaitu upaya upaya menja! menja!ab ab masalah masalah dari hal-hal hal-hal umum, umum, general general,, dan uni"ersal menuju ke hal ih!al yang khusus, b. Metode Induktif, yaitu upaya menemukan ja!aban dari persoalan khusus, kecil, terbatas menuju ke hal-hal yang umum, dan c. :abunga :abungan n metode dedukti deduktiff dan induktif. induktif. aat aat gabungan gabungan kedua metode metode deduktif deduktif dan induktif menjadi pilihan banyak peneliti dalam menetapkan metode penelitiannya. 1andas 1andasan an ini pada pada pemiki pemikiran ran bah!a bah!a apa yang diteli diteliti ti merupa merupakan kan usaha usaha untuk untuk memperkuat konsep atau teori yang sudah ada dan adanya keinginan untuk menghasilkan konsep atau teori baru. Metode yang dimaksud merupakan penjabaran konsep berpikir epistemologis dalam upaya menja!ab pertanyaan yang diajukan. ehubungan dengan hal itu ada perbedaan pilihan metode dalam penelitian bidang pengetahuan alam dan bidang pengtahuan sosial terkait dengan karakteristik masalah dan jumlah "ariable penelitian. 2alaupun laupun ada perbeda perbedaan an namun namun setiap setiap bidang bidang ilmu ilmu memili memiliki ki kesama kesamaan an metode metode keilmuan, yaitu kerangka berpikir rasional dan empiris. +arena itu adanya konsep dan landasan teori yang kuat dengan dukungan data atau fakta empirislah kekuatan suatu penelitian ditentukan, apapun bidang ilmunya. alah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh pengetahuan baru tersebut adalah digunakan nya ansumsiansum ansumsi si yang yang tepat tepat.. Dala Dalam m menge mengenal nalii obje objek k empi empiri riss dalam dalam rana rana keilm keilmuan uan kita kita memerlukan arah dan landasan analisis yang dikenal sebagai ansumsi. uryasumantri $%7;5;* mengatakan bah!a ada 5 asumsi dasar agar pengetahuan baru yang dihasilkan diakui kebenarannya, yaitu a. #ah!a objek tertentu tertentu memili memiliki ki keserupaa keserupaan n satu satu sama sama lain, lain, b. #ah!a suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka !aktu tertentu, dan c. #ah!a tiap gejala gejala bukan bukan merupaka merupakan n suatu suatu kejadian kejadian yang yang bersifat bersifat kebetulan. kebetulan. iga iga asums asumsii terseb tersebut ut menjad menjadii dasar dasar pola pola pemiki pemikiran ran metode metode peneli peneliti tian. an. 0sums 0sumsii pertama berkaitan dengan metode keilmuan yang paling sederhana, yaitu penerapan konsep konsep klari klarifik fikasi asi.. 0sums 0sumsii kedua kedua berkai berkaitan tan dengan dengan konsep konsep kelest kelestari arian an yang bersif bersifat at relati"e artinya suatu benda akan berubah dalam !aktu singkat dan ada yang berubah dalam dalam jangka jangka !aktu !aktu panjan panjang. g. 0sums 0sumsii ketiga ketiga berkai berkaitan tan dengan dengan konsep konsep determ determini inisme sme
4
artinya setiap gejala memiliki pola tertentu yang bersifat tetap dengan urutan kejadian yang sama. sama. 0nsum 0nsumsi si yang diland dilandasi asi oleh oleh faktafakta-fak fakta ta a!al a!al dalam dalam sebuah sebuah rangkai rangkaian an penelitian. 0sumsi adalah ja!aban a!al yang dilandasi oleh pemahaman peneliti, sebelum memasuki medan penelitian. Melalui asumsi proses berpikir ilmiah semakin mudah, serta terarah untuk menghasilkan kebenaran.
2.2. 2.2.
!ara !arana na Be Ber% r%$k $k$r $r Ilm Ilm$ah $ah enguasa sarana berfikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperati bagi seorang ilmu!an. anpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan. arana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam dalam berbaga berbagaii langka langkah h yang yang harus harus ditemp ditempuhny uhnya. a. Dalam Dalam proses proses peneli penelitia tian, n, sarana sarana berfikir ilmiah adalah bidang studi tersendiri. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal yaitu a. ara arana na ilmi ilmiah ah buka bukan n meru merupa pakan kan kump kumpul ulan an ilmu ilmu,, dala dalam m penge pengert rtia ian n bah! bah!aa sara sarana na ilmiah itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. b. ujuan mempelajari sarana berfikir ilmiah ilmiah adalah untuk memungkinkan menelah ilmu secara baik. edangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang yan g memungkinkan kita dapat memecahkan masalah hidup sehari-hari. Dalam hal ini maka sarana berfikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang ilmu untuk mengembangkan materi pengetahannya berdasarkan metode ilmiah. Dilihat dari pola berfikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berfikir deduktif dan induktif.
yang baik harus harus diduku didukung ng oleh oleh penguas penguasaan aan sarana sarana berfik berfikir ir dengan dengan baik. baik. alah alah satu satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berfikir dalam keseluruhan proses berfikir ilmiah. etiap jalur ilmu membutuhkan sarana berfikir ilmiah bila kita sekedar meneliti sebuah kasus, tentu kita tidak akan menggunakan sarana berfikir deduktif, melainkan menggunakan induktif yang tidak murni. Disebut induktif tidak murni +arena, yang dipentingkan dalam penelitian kasus, bukanlah generalisasi, melainkan gejala apa adanya. :ejala :ejala yang digali secara natural, mungkin digali secara induktif, induktif, tanpa teori, dan tanpa berfikir apriori. Data yang terkumpul dijadikan landasan untuk menemukan sebuah kebenaran yang terbatas, tetapi mendalam.
2.3.
Hubungan &$lsa%at Ilmu #an Met"#"l"g$ Penel$t$an Metode Metode penelit penelitian ian merupa merupakan kan jalur jalur andal andal bagi bagi filsaf filsafat at ilmu ilmu untuk untuk menemuk menemukan an kebenaran. Menurut #ahtiar $())8*, filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu. Ilmu tidak akan lepas dari sebuah metode penelitian. Metode penelitian merupakan upaya untuk pengembangan ilmu. Metode penelitian berarti ilmu tentang metode. edangkan penelitian adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisis, mengkaji data yang dilakukan secara sistematis dan objektif. =adi =adi meto metodo dolo logi gi pene peneli liti tian an ilm ilmu
yang yang
memp mempel elaj ajar ari, i, mene menelu lusu suri ri,,
menc mencar arii
dan dan
mengump mengumpulk ulkan an data data kemudi kemudian an mengel mengelola ola dan mengkaj mengkajii data data yang yang dilakuk dilakukan an secara secara sist sistem emat atis is supay supayaa dipe dipero role leh h suat suatu u kebe kebenar naran an yang yang obje objekt ktif if.. ecar ecaraa term termin inol ologi ogi,, metodologi penelitian atau metodologi riset $ science research research atau method *, *, metodologi berasal dari kata methodology, methodology, maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Metodologi penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah langkah sistem sistemati atiss dan logis logis tentang tentang pencari pencarian an data data yang yang berkena berkenan n dengan dengan masala masalah h tertentu tertentu untuk diolah, dianalisis dianalisis,, diambil diambil kesimpulan kesimpulan dan selanjutny selanjutnyaa dicarikan dicarikan cara pemecahannya. Data data tersebut digali dan disintesiskan menggunakan mengg unakan prinsip-prinsip filsafat. ujuan berfilsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika kebenaran yang sebenarnya disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat. istematika filsafat itu biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat, yaitu eori pengetahuan, penge tahuan, a. eori 6
eori hakikat dan, dan b. eori '. eori nilai.
Itulah Itulah sebuah penelitian penelitian perlu memperhatikan memperhatikan ketiga cabang berpikir filsafat filsafat itu untuk menentukan sebuah kebenaran. =adi filsafat sebagai suatu proses berpikir bebas, sistem sistemati atis, s, radikal radikal,, dan mencapa mencapaii datara dataran n makna makna yang yang mempuny mempunyai ai cabang cabang otolog otologi, i, epitemologi, dan aksiologi. >abang-cabang ini apabila diikuti oleh langkah metodologi penelitian, tentu aka menghasilkan kebenaran sejati. etiap cabang penelitian, pasti terkait dengan persoalan apa yang sedang diteliti. Dari mana asal usul sesuatu yang diteliti. Didalam otologi membahas dua bidang, yaitu a. +osmologi +osmologi membicara membicarakan kan hakikat hakikat asal, asal, hakikat hakikat susunan, susunan, hakikat hakikat berada, berada, juga hakikat hakikat tujuan, kosmos. b. Metafisika atau 0ntorpologi secara etimologi berarti dibalik atau dibelakang fisika artinya ia ingin mengerti atau mengetahui apa yang ada dibalik dari ala mini atau suatu yang tidak tampak. =adi kosmologi adalah cabang filsafat yang meyelidiki hakikat asal, susunan, tujuan alam besar, yang dibicarakan di dalam cabang ini misal hakikat kosmos, bagaimana cara carany nyaa ia menja enjadi di $how does it come ome to bei being * dan lain-l lain-lain ain.. ?piste ?pistemol mologi ogi membicarakan sumber pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh pengetahuan atau suatu suatu cabang cabang filsaf filsafat at yang membaha membahass sumber sumber,, proses proses,, syarat syarat,, batas batas dan "alidi "aliditas tas da hakikat hakikat penget pengetahua ahuan. n. sistem sistemati atika ka dan logika logika sangat sangat berper berperan an dalam dalam episte epistemol mologi ogi demikian pula metode-metode berpikir seperti deduktif dan induktif. ?pistemologis disimpulkan bah!a bila otologi memahami sesuatu adalah tunggal maka cara memperoleh kebenarannya dengan menggunakan jenis penelitian kuantatif, akan tetapi bila otologi nya memahami sesuatu secara jamak, maka digunakan jenis penelitian kualitatif. =adi, keterkaitan antara epistemology, ontologi, dan metode penelitian tidak dapat dipisahkan. 0ksiologi 0ksiologi ialah cabang filsafat yang menyelidiki menyelidiki nilai-nilai nilai-nilai $"alue*, $"alue*, tindakan tindakan moral melahirkan nilai etika, ekspresi keindahan yang melahirkan nilai estetika dan kehidupan social yang menjelaskan apa yang di anggap baik dalam tingkah laku manusia, apa yang dimaksud dimaksud indah dalam seni. Demikian pula apakah yang benar dan di inginkan di dalam 7
organisasi sosial kemasyarakatan dan kenegaraan. Dalam aksiologi ini dipengaruhi oleh ontologi yang digunakan, ontologi yang memahami sesuatu itu tunggal, penelitiannya jenis kuantitatif, maka ilmu yang dibentuknya disebut nomotetik dan bebas nilai, sedangkan ontologi yang memahami sesuatu itu jamak dan penelitiannya jenis kualitatif. Maka ilmu yang dihasilkan disebut ideografik dan d an bermuatan nilai. Menurut Menurut uriasumantr uriasumantrii $%7;5* filsafat filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemolo epistemologi gi $filsa $filsafat fat pengeta pengetahuan huan** yang yang secara secara spesif spesifik ik mengkaj mengkajii hakikat hakikat ilmu ilmu dan pengeta pengetahua huan n ilmiah. edangkan menurut tim Dosen filsafat ilmu <:M, filsafat ilmu secara sistematis merupakan
cabang dari rumpun kajian epistemologi. ?pistemologi sendiri mempunyai
dua cabang yaitu Filsafat Filsafat pengetahauan $theory $theory of knowledge* knowledge* dan Filsafat ilmu $theory $theory of science science* objek material filsafat pengetahuaan, yaitu gejala pengetahuan, sedang objek materi material al filsaf filsafat, at, yaitu yaitu mempel mempelaja ajari ri gejala gejala-ge -gejal jalaa ilmu ilmu menuru menurutt sebab sebab secara secara pokok. pokok. Meto Metodo dolo logi gi penel penelit itia ian n adal adalah ah seper seperan angka gkatt peng penget etahu ahuan an tent tentan ang g langk langkah ah-l -lan angka gkah h sistemati sistematiss dan logis tentang pencarian data, pengelolan pengelolan data, analisis analisis data, pengambilan pengambilan kesimpulan dan cara pemecahaan. Menuru Menurutt urias uriasuma umantr ntrii $%7;5* $%7;5* metodo metodolog logii ilmiah ilmiah merupak merupakan an pengks pengksjis jisn n dari dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Mtode ini secara filsafat termasuk dalam apa yang dinamakan epistemologi. ?pistemologi merupakan pembahasan mengenai mengenai bagaimana bagaimana kita mendapat mendapat pengetahuan, pengetahuan, apakah sumber-s sumber-sumber umber pengetahuan3 pengetahuan3 0paka 0pakah h haki hakikat kat,, jangk jangkau auan an dan dan ruan ruang g ling lingkup kup penge pengeta tahua huan3 n3 ampai ampai tahap tahap mana mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap manusia. Dari sini dapat kita ketahui bah!a b ah!a metode ilmiah merupakan bagian dari metodologi ilmiah. =adi cukup jelas bah!a filsafat ilmu dan metodologi penelitian mempunyai kedudukan yang sama dalam cabang filsafat, yaitu masuk dalam golongan epistemologi. Menurut #ahtiar $())7* tujuan filsafat ilmu adalah a. Mend Mendal alam amii unsu unsurr-un unsu surr poko pokok k ilmu ilmu,, sehi sehing ngga ga seca secara ra meny menyel elur uruh uh kita kita dapa dapatt memahami sumber hakikatdan tujuan ilmu, b. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontenporer secara historis.
8
Metodol Metodologi ogi bisa bisa juga juga diarti diartikan kan ilmu ilmu yang yang membaha membahass konsep konsep berbag berbagai ai metode, metode, tentang apa kelebihaan dan kekurangan, dan bagaimana seseorang bertujuan menghimpun data yang akurat dan kemudaian diproses sehingga menemukan kebenaran atau teori atau ilmu dan mungkin pula mengembangkan kebenaraan terdahulu atau menguji kebenaran tersebut. =adi metode ilmiah untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang benar diperlukan caracara yang benar pula. Menurut para pakar, mencarai kebenaran, cara-cara memperoleh kebenaran ilmiah disebut metode ilmiah, ayang terdiri dari proses a. b. c. d. e.
Menc Mencar arii masa masala lah, h, Menentukan hipotesis, Meng Menghi him mpun pun dat data, Meng Menguji uji hipo hipote tesi sis, s, dan dan rinsi rinsip p ini berlaku berlaku untuk semua semua sains sains operasio operasionali nalisas sasii metode metode ilmiah ilmiah itu dilaku dilakukan kan pada bidang studi metodologi penelitian.
Dari sini tampak dengan jelas jelas hubungan antara filsafat ilmu dengan metodologi penelitian. +alau begitu cukup jelas keterkaitan antara filsafat ilmu dan metode penelitian. +eduannya sama-sama hendak menemukan kebenaran ilmiah. Filsafat ilmu menjadi landasan berfikir, sedangkan metode penelitian sedabai realisasi berfikir ilmiah. 0dapun metodelogi merupakan hal yang yang mengkaji langkah-langkah yang dietempuh supaya pengetahuan yang ilmiah.
Dalam metode ilmiah biasanya membicarakan masalah-masalah a. b. c. d. e. f. g. h.
Interp Interpres restas tasii $menaf $menafsir sirkan kan** Induksi dan deduksi +ohe +ohere rens nsii inte intern rn /olistis +esi +esinam nambu bunga ngan n his histo tori ris, s, Idealisme +omparasi /eur /euris isti tika ka,, dan dan 9
i.
Deskipsi.
2.(. 2.(.
Para Para#$ #$gm gma a Peng Pengem emba bang ngan an Ilmu Ilmu
2.(. 2.(.1. 1. )"ns )"nse* e* Para Para#$ #$gm gma a aradigma adalah kerangka berpikir ilmiah. Ilmu membutuhkan kerangka berpikir
yang tajam. Metode penelitian juga membutuhkan paradigma berpikir, agar tidak timpang tindih satu sama lain. Menu Menuru rutt Musl Muslih ih $())8 $())8; ;;;-77 77** dalam dalam pros proses es keil keilmu muan, an, parad paradig igma ma keil keilmu muan an memegang peranan yang penting. Fungsi paradigma ilmu adalah memberikan kerangka, mengar mengarahka ahkan, n, bahkan bahkan menguj mengujii konsist konsistens ensii dari dari proses proses keilmua keilmuan. n. Dalam Dalam bebera beberapa pa literatur ia sering di samakan dengan keragka teori $tlreo $tlreoretical retical framework *. *. ebenarnya paradigma lebih umur dan lebih abstrak, karena ia merupakan kerangka logis dari teori. ehingga satu paradigma bisa melingkupi beberapa teori. Meski demikian, paradigma ilmu lahir dari akumulasi teori-teori yang saling mendukung dansaling menyempurnakan, sehingga menjadi satu kebulatan dan sebuah konsistensi yang AutuhA, sebaliknya dari suatu paradigma ilmu dapat dilahirkan teori-teori baru, berdasarkan temu-temuan dari para ilmu!an. ecara umum, paradigma diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menentukan seseorang dalam bertindak pada kehidupan sehri-hari. 0da yang menyata menyatakan kan bah!a bah!a paradi paradigma gma merupa merupakan kan suatu suatu citra citra yang fundam fundament ental al dari dari pokok pokok permasalahan dari suatu ilmu. aradigma menggariskan apa yang harus dipelajari, pernyataan-pernyataan apa yang seharusnya dikemukakan dan kadah-kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan ja!aban yang diperolehnya. aradigma adalah ibarat sebuah jendela tempat orang mengamati dunia luar, tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan !a!asannya $world-view $world-view*. *. Menurut homas +uhn, +uhn, paradi paradigma gma sebagai sebagai sepera seperangka ngkatt keyakin keyakinan an mendas mendasar ar yang yang memadu memadu tindak tindakanantindakan kita, baik tindakan keseharian maupun dalam penyelidikan ilmiah. elanjutnya ia mengartikannya sebagai a. A set off assumption and b. Beliefs concerning. Baitu Baitu asumsi yang “dianggap” benar $secara given $secara given*. *.
10
=a!aban terhadap kelima dimensi pertanyaan ini, akan menemukan posisi paradigma ilmu ilmu untuk untuk menent menentuka ukan n paradi paradigma gma apa yang akan akan di kemban kembangkan gkan seseor seseorang ang dalam dalam 11
kegiata kegiatan n keilmu keilmuan. an. ejak ejak abad abad pencera pencerahaan haan sampai sampai era global globalisa isasi si ini, ini, ada empat empat paradigma ilmu yang dikembangkan oleh para ilmu!an dalam menemukan atau ilmu pengetahuan yang berkembang. aradigma ilmu itu adalah Positivisme adalah Positivisme,, ost positivisme positivisme $ked $kedua uany nyaa kemu kemudi dian an dike dikena nall seba sebaga gaii Clas Classi sica call Para Paradi digm gma a atau Conventionalism Paradigm*, Paradigm*, Critic Critical al heory heory dan Contructiv Contructivism ism $:uba, ?gon, %77)%;-(8*. erbedaan keempat paradigma ini bisa dilihat dari cara mereka dalam memandang realitas dan melakukan penemuan-penemuan ilmu pengetahuan ditinjau dari tiga aspek pertanyaan ontologis, epistemologis, metodologis. 6amun demikian beberapa paradigma bisa saja mempunyai cara pandang yang sama terhadap salah satu dari ketiga aspek pengembangan ilmu pengetahuan tersebut. =ika =ika,, demi demiki kian an,, dapa dapatt dipa dipaham hamii bah!a bah!a paradi paradigm gmaa meru merupa pakan kan bent bentuk uk sket sketsa sa keilm keilmua uan. n. ara aradi digm gmaa meru merupa paka kan n gamb gambar aran an abst abstra rak k dari dari sebu sebuah ah pros proses es panj panjan ang. g. aradi aradigma gma pengemba pengembanga ngan n ilmu, ilmu, akan akan memper memperjel jelas as metode metode yang diguna digunakan kan sampai sampai ting tingka katt
anal analis isis isny nya. a.
+ema +emata tang ngan an
meng mengua uasa saii
para paradi digm gma, a,
seca secara ra
otom otomat atis is
skan skan
mempermudah dalam proses penelitian. rang yang tahu paradigma pengembangan ilmu, tentu temuan yang akan dihasilkan tidak akan salah arah.
2.(.2. 2.(.2. Ma'am Ma'am+ma +ma'a 'am m Para# Para#$g $gma ma a* os ositi"i ti"ism smee Positivisme merupakan paradigma ilmu pengetahuan yang paling a!al muncul
dalam dalam dunia dunia ilmu ilmu penget pengetahua ahuan. n. +eyakin +eyakinan an dasar dasar aliran aliran ini beraka berakarr dari dari paham paham ontologi realisme yang menyatakan bah!a realitas ada $e!ist $e!ist * dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam $natural natural laws*. laws*.
omte, dengan buah karyanya yang terdiri dari enam jilid. #uku ini secara garis besar prinsip-prinsip positivisme yang hingga kini masih banyak digunakan. =ohn truart Mill dari Inggris $%;45* memodifikasi dan mengembangkan pemikiran >omte dalam sebuah karya yang cukup monumental monumental berjudul berjudul “0 >omte” dalam sebuah karyanya yang terdiri dari enam jilid. #uku ini secara garis besar prinsip-prinsip positivisme prinsip-prinsip positivisme 12
yang hingga kini masih banyak digunakan. =ohn truart Mill dari Inggria $%;45* memodifikasi dan mengembangkan pemikiran >omte dalm sebuah karya yang cukup monumental berjudul ” A "ystem of #ogic”. #ogic”. edangkan ?mile Durkheim $osiolug rancis* kemudian menguraikannya dalam $ules dalam $ules of the "osiological %ethod $%;7&*, yang yang kemudi kemudian an menjad menjadii rujuka rujukan n bagi para peneli peneliti ti ilmu ilmu sosial sosial yang yang berali beraliran ran positivisme. positivisme. Menurut ?mile Durkheim $%7;(&7* objek studi sosiologi adalah fakta sosial $ sosial-fact sosial-fact *&'.... any way of acting( whether fi!ed or not( capable of e!erting over the individual an e!ternal constraint or something which in general over the whole of a given society whilst having an e!istanee e!istanee of its individual individual ntanifestat ntanifestation ion.. “Fakta sosial yang dimaksud meliputi bahasa, sistem hukum, sistem politik, pendidikan dan lain-lain. ekalipun fakta sosial berasal dari luar dari luar kesadaran indi"idu, tetapi dala dalam m penel penelit itia ian n positivisme, positivisme, inform informasi asi kebenar kebenaran an itu itu ditany ditanyakan akan oleh oleh peneli peneliti ti kepada indi"idual yang dijadikan responden penelitian.
penel penelit itii meng menggu gunak nakan an meto metodo dolo logi gi
eksperimen-empirik untuk menjamin agar temuan yang diperoleh betul-betul objektif dalam menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Mereka mencari ketepatan yang tinggi, pengukuran yang akurat dan penlitian objektif, juga mereka menguji hipotesis dengan dengan jalan jalan melakuk melakukan an analisi analisiss terhada terhadap p bilang bilangan-b an-bila ilanga ngan n yang yang berasa berasall dari dari pengukuran. Diba!ah
naungan
payung positivisme, positivisme,
dit ditetap etapka kan n
bah! bah!aa
obje objek k
ilmu lmu
pengetahuan -pernyatan-pernyataan ilmu pengetahuan $"cientific "cientific Propors Proporsition ition** haruslah memenuhi syarat-syarat $+erlinge, %785*, sebagai berikut a. Dapat Dapat dicerm dicermati ati dapat dapat diEter diEterula ulang ng $rupentabel *, *, b. Dapat diEterukur $measurable $measurable*, *, c. Dapa Dapatt diEt diEter eruj ujii $testable*, testable*, dan d. Dapat Dapat diEt diEter eram amal alka kan n predicttable*. $ predicttable*.
13
yar yarat at ters terseb ebut ut pada pada bagi bagian an a samp sampai ai c meru merupa paka kan n syar syarat at-s -sy yarat arat yang yang dibe diberl rlak akuk ukan an atas atas obje objek k ilmu ilmu pene penegt gtah ahua uan, n, seda sedang ngka kan n dua dua syar syarat at tera terakh khir ir diberl diberlaku akukan kan atas atas propos proposisi isi-pr -propos oposisi isi ilmiah ilmiah karena karena syarat syarat-sy -syarat arat inilah inilah,, maka paradigma positivisme paradigma positivisme ini sangat bersifat behavioral , operasional dan kuantitatif. aradigma positivisme
tela telah h
men menjadi jadi
pega pegang ngan an
para para
ilmu! lmu!an an
unt untuk
mengungkapkan kebenaran realitas. etelah positivisme etelah positivisme ini ini berjasa dalam !aktu yang cukup lama$4)) tahun*, kemudian berkembang sejumlah GaliranA paradigma baru yang menjadi landasan pengembangan ilmu dalam berbadai bidang kehidupan.
b* ostpositi"isme ara aradi digm gmaa ini ini meru merupa pakan kan bali balira ran n yang yang ingi ingin n memp memper erbai baiki ki kelem kelemah ahanankele kelema maha han n posit positi" i"is isme me,, yang yang hanya hanya meng mengan andal dalka kan n kemam kemampua puan n pengam pengamat atan an langsung terhadap objek yang diteliti. ecara ontologis aliran ini bersifat critical realis realisme me yang yang memanda memandang ng bah!a bah!a realit realitas as memang memang ada dalam dalam kenyataa kenyataan n sesuai sesuai dengan hukum alam, tetapi satu hal yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat secara benar oleh manusia $peneliti*. leh karena itu, secara metodologis pendekatan eksperimental melalui obser"asi tidaklah cukup, tetapi harus menggunakan metode triangulation, yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, peneliti, dan teori. ecara epistemologis, hubungan antara pengamat dan peneliti dengan objek atau realitas yang diteliti tidaklah bisa dipisahkan, seperti yang di usulkan oleh aliran positi"isme. 0liran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau meliha melihatt kebenar kebenaran an apabil apabilaa pengama pengamatt berdir berdirii dibela dibelakan kang g layar layar tanpa tanpa ikut ikut terli terlibat bat dengan objek secara langsung. leh karena itu, hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjekti"itas dapat dikurangi secara mininal. c* +ons +onstr truk ukti ti"i "ita tass +onstrukti"itas, menyatakan bah!a positi"isme dan potpositi"isme merupakan paham yang keliru dalam mengungkap realitas dunia. +arena itu, kerangka berpikir kedua paham tersebut harus ditinggalkan dan diganti dengan paham yang bersifat konstruktif. aradigma ini muncul melalui proses yang cukup lama setelah sekian
14
generas generasii ilmuan ilmuan berpega berpegang ng teguh teguh pada pada paradi paradigma gma positi positi"is "isme. me. +onstr +onstrukt ukti"i i"isme sme muncul setelah sejumlah ilmuan menolak tiga prinsip dasar positi"isme a. Ilmu Ilmu merupak merupakan an upaya upaya mngung mngungkap kap real realita itass b. /ubungan antara subjek dan objek penelitian harus dapat dijelaskan c. /asil /asil temuan temuan memungk memungkink inkan an untuk digunakan digunakan proses proses generali generalisas sasii pada !aktu !aktu dan tempat yang berbeda. ada ada perkem perkembang banganny annya, a, paradi paradigma gma ini mengem mengemban bangkan gkan sejum sejumlah lah indika indikator tor sebagai pijakan dalm melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu. #eberapa indikator itu antara lain a. engg enggun unaan aan meto metode de kuali kualita tati tiff dalam dalam pros proses es pengu pengump mpula ulan n data data dan dan kegi kegiat atan an analisis data. b. Mencari rele"ansi indikator kualitas untuk mencari data-data lapangan. c. eorieori-teori teori yang yang dikembangkan dikembangkan harus harus lebih lebih bersifat bersifat membumi membumi $grounded $grounded theory* theory* d. +egiatan +egiatan ilmu harus harus bersifat bersifat natural natural dalamm dalamm pengamatan pengamatan dan menghind menghindarkan arkan diri diri deng dengan an kegi kegiat atan an pene peneli liti tian an yang yang tela telah h di atur atur dan dan bers bersif ifat at bero berori rien enta tasi si laboratorium e. ola-pola ola-pola yang diteli diteliti ti dan berisi berisi kategorikategori-kategor kategorii ja!aban ja!aban menjadi unit unit analisis analisis dari "ariabel-"ariabel penelitian yang steril. f. enel enelit itia ian n lebi lebih h bers bersif ifat at part partis isip ipas asif if dari dari pada pada meng mengont ontro roll sumb sumber er-s -sum umber ber informasi dan lain-lainnya.
ecara ontologis, paradigma ini menyatakan bah!a relitas bersifat sosial dan kare karena na itu itu akan akan menu menumb mbuh uhka kan n bang bangun unan an teor teorii atas atas real realit itas as maje majemu muk k dari dari masyarakatny masyarakatnya. a. Dengan demikian, tidak ada suatu realitas realitas yang dapat dijelaskan dijelaskan secara secara tuntas tuntas oleh oleh suatu suatu ilmu ilmu penget pengetahua ahuan. n. Healit Healitas as ada sebagai sebagai sepera seperangka ngkatt bangunan yang menyeluruh dan bermakna yang bersifat konfliktual dan realektis. +are +arena na itu, itu, paham paham ini ini meng mengan anut ut prin prinsi sip p rela relati ti"i "ita tass dala dalam m mema memanda ndang ng suat suatu u fenomena alam atau sosial. =ika tujuan penemuan ilmu dalam positi"isme adalah untuk menbuat generalisasi terhadap fenomena alam lainnya, maka konstrukti"isme lebih cenderung menciptakan ilmu yang diekspresikan dalam bentuk pola-pola teori, jaringan atau hubungan timbal balik sebagai hipotesis lain, bah!a realitas itu merupakan merupakan konstruksi konstruksi mental, berdasarkan berdasarkan pengalaman sosial, bersifat bersifat lokal dan spesifik dan tergantung pada orang yang melakukannya. +arena itu suatu realitas 15
yang diamati seseorang tidak bisa di generalisasikan kepada semua orang seperti yang biasa dilakukan kalangan posoti"isme atau postpositi"is. ecara filsuf, hubungan epistemologis antara penagamatan dan objek, menurut aliran ini bersifat suatu kesatuan subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi di antar antaraa kedua keduany nya. a. eme ement ntar araa seca secara ra meto metodol dologi ogis, s, paham paham ini ini seca secara ra jela jelass menyatakan bah!a penelitian harus dilakukan diluar laboratorium, yaitu di alam apa adanya dan secara menyeluruh tanpa campur tangan dan manipulasi pengamat atau pihak peneliti. Dengan setting natural ini, maka metode yang paling banyak digunakan adalah metode kualitatif dari pada metode kuantitatif.
d* >rit >ritic ical al he heor ory y 0liran ini sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai suatu paradigma, tetapi lebih tepat disebut ideologically oriented inuiry, yaitu suatu !acana atau cara pandang terhada terhadap p realit realitas as yang yang mempuny mempunyai ai orient orientasi asi ideolo ideologis gis terhad terhadap ap paham paham tertent tertentu. u. Ideologi ini meliputi a. 6eo6eo-m marJi arJism sme, e, b. Materialisme, c. Feminisme, d. Frei Freire reiisme, sme, 16
e. art artis isip ipat ator ory y inui inuiry, ry, dan dan f. aha ahamm-pa paha ham m yang yang set setar ara. a. >ritical theory merupakan suatu aliran pengembangan keilmuan yang didasarkan pada suatu konsepsi kritis terhadap berbagai pemikiran dan pandangan yang sebelumnya ditemukan sebagai paham keilmuan lainnya. Dilihat dari segi ontologis, paradigma ini sama dengan postpositi"isme yang menilai objek atau realitas secara $critical theory*, theory*, yang tidak dapat dilihat secara benar oleh pengamatan manusia. +arena itu untuk mengatasi masalah, secara metodologis paham ini menganjukan metode dialog dan komunikasi dengan transformasi untuk menemukan kebenaran realitas hakiki. Bab III PNUTUP
3.1. )es$m*ulan
Filsaf Filsafat at ilmu ilmu perlu perlu dideka didekati ti secara secara histor historisis-kro kronol nologi ogiss untuk untuk menangk menangkap ap strukt struktur ur prosesialnya dan secara sistematik-filosofis sistematik-filosofis untuk menangkap struktur esensialnya. Metode penelitian penelitian menurut menurut metode ilmiah sebagai prosedur prosedur atau langkah-lang langkah-langkah kah teratu teraturr yang sistem sistemati atiss dalam dalam menghi menghimpu mpun n pengeta pengetahua huan n untuk untuk dijadi dijadikan kan ilmu ilmu yang yang meli melipu puti ti masa masala lah, h, kera kerang ngka ka pemi pemiki kira ran, n, hipo hipote tesi sis, s, uji uji hipot hipotes esis is,, pemba pembahas hasan an dan dan kesimpulan. aradigma ilmu pengetahuan adalah seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menentukan seseorang dalam melakukan tindakan, dari berbagai sudut pandang untuk mend mendap apat atkan kan
keben kebenar aran an
atau atau
"alid "alidit itas as..
0spe 0spek k
peng pengem emba bang ngan an
para paradi digm gmaa
ilmu ilmu
yaitu ontolo ontologis gis(( episte epistemol mologi ogiss dan aksiol aksiologi ogis. s. =eni =eniss para paradi digm gmaa ilmu ilmu diant diantar arany anya, a, positi"isme, postpositi"isme, postpositi"isme, konstrukti"isme dan crical theory.
17
D0F0H <0+0
rof. Dr. u!ardi ?ndras!ara, M./um.. ()%&. *#"A ()%&. *#"AA A *#%+ ,*"* $/*"*). Bogyakarta >0 $>enter for 0cademic ublishing er"ice*. httpEEansharbrengos-balter-jaya.blogspot.co.idE()%&E)(Eparadigma-ilmu-pengetahuan.html httpEEdokumen.tipsEdocumentsEfilsafat-ilmu-dalam-pengembangan-metode-ilmiah.html httpEEmuh-amiruddin-salem.blogspot.co.idE()%&E)%Ehubungan-filsafat-ilmu-dan-penelitian.html
18