Farmakologi Veteriner I ASPIRIN
Theresa Utami 1509005088 Fakultas Keokteran !e"an Uni#ersitas Ua$ana
%en&asar '01(
KATA P)N*ANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya makalah ini dapat selesai dengan baik pada waktunya. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen, teman-teman, dan semua orang yang telah mendukung pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis mengangkat tema tentang bat !nti-in"lamasi Non-steroid dan sebagai judul yaitu !spirin, dan akan membahasnya secara umum. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak mungkin makhluk hidup dapat sehat senantiasa. Penyakit muncul dan begitu pun juga obat-obatan muncul untuk mengatasinya. #alah satu obat-obatan tersebut ialah aspirin yang beguna untuk mengurangi penyakit ringan seperti nyeri atau sakit kepala. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi yang membacanya dan dapat memberi pengetahuan mengenai aspirin sehingga tujuan penulisan makalah ini dapat tercapai. Penulis juga mohon maa" sebelumnya bila ada kata-kata yang salah dalam penulisan makalah ini karena tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya dengan sempurna. Terima kasih atas perhatiannya, selamat membaca.
Denpasar, $ !pril %&'(
Penulis
%AFTAR ISI
2
)ata Pengantar
%
Da"tar *si
+
!bstrak
ab ' PEND!/0/!N 0atar elakang
$
1umusan Masalah
(
Man"aat dan Tujuan Penulisan
(
ab % PEM!!#!N Pengertian !spirin
2
#ejarah !spirin
2
Mekanisme )erja !spirin
3
4armakodinamika dan 4armakokinetika
5
Man"aat !spirin
'%
E"ek #amping
'+
ab + PEN/T/P )esimpulan
'$
#aran
'$
0ampiran
'(
Da"tar Pustaka
'2
3
A+STRAK
!spirin merupakan salah satu jenis obat anti in"lamasi non steroid . !spirin yang merupakan nama lain dari asam asetil salisilat dapat disintesis dari asam salisilat. !spirin sudah digunakan berabad-abad yang lampau dan sangat popular digunakan dimasa kini setelah dipasarkan oleh perusahaan ayer !6. !spirin bekerja dengan mempengaruhi prostaglandin dengan menghambat en7im yang akan mensintesisnya yang disebut en7im siklooksigenase. !spirin digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit ringan seperti nyeri, sakit kepala, peradangan bahkan ber"ungsi sebagai pencegah gagal jantung. #eperti obat lainnya, aspirin juga memiliki beberapa e"ek samping yang tidak berbahaya bahkan berbaha ya seperti perih lambung, ruam, dan sebagainya.
+A+ I
4
P)N%A!U,UAN
1- ,atar +elakang .
!*N# 8!nti in"lamasi non steroid9 atau N#!*D 8Non-steroidal !nti-in"lammatory Drugs9 merupakan salah satu kelompok obat yang umum dan mudah didapatkan tanpa memerlukan resep dokter.bat-obatan ini bersi"at heterogen secara kimia tetapi memiliki persamaan dalam gejala dan e"ek sampingnya 8:ilmana, %&'%9. bat anti in"lamasi non sebagai analgesik
steroid bekerja terutama di peri"er yang ber"ungsi
8pereda
in"lamasi 8anti radang9
nyeri9, antipirektik 8penurun
panas9
dan anti
8Dannhardt dan 0au"er, %&&&9. bat anti radang bukan
steroid diindikasikan pada penyaki- tpenyakit rematik yang disertai radang seperti rheumatoid dan osteoartritis untuk
menekan
reaksi
peradangan
dan
meringankan nyeri 8Dannhardt dan 0au"er, %&&&9. Dibandingkan dengan obat antiradang bukan steroid yang lain, penggunaan asam asetil salisilat jauh lebih banyak, bahkan termasuk produk "armasi yang paling banyak digunakan dalam pengobatan dengan kebutuhan dunia mencapai +(.&&& ton per tahun. bat asam asetil salisilat ini jauh lebih umum dikenal sebagai, aspirin. !*N# memiliki beberapa sub-golongan yang berbeda. bat jenis !*N# tidak memiliki man"aat klinis yang signi"ikan dari klasi"ikasi kimianya, karena beberapa obat jenis !*N# memiliki si"at yang berbeda walaupun di subgolongan yang sama, namun sebaliknya ada beberapa obat di subgolongan yang berbeda namun memiliki si"at yang mirip. Dasar dari klasi"ikasi subgolongan ini adalah berdasarkan si"at selekti;itasnya terhadap si"at siklooksigenase 8<=9. )lasi"ikasi in subgolongan !*N# ada tiga, yaitu !*N# <=-nonselekti", !*N# <=-%-pre"erential, dan !*N# <=-%-selekti".
!*N#
<=-nonselekti"
meliputi>
aspirin,
indometasin,
piroksikam, ibupro"en, naproksen, dan asam me"enamat. !*N# <=-%-pre"erential meliputi> nimesulid, meloksikam,nabumeton, diklo"enak, dan etodolak. !*N# <=-%-selekti" teragi lagi atas generasi ' yang meliputi selekoksib, ro"ekoksib, ;aldekoksib, parekoksib,
dan
sterikoksib, dan
generasi %
yang meiputi
lumirakoksib.
5
!spirin merupakan prototip obat golongan anti in"lamasi non steroid, oleh karena itu obat golongan !*N# disebut juga obat mirip aspirin atau aspirin like drugs. Dan selayaknya obat-obatan pada umumnya, aspirin juga memiliki beberapa side-e""ects atau e"ek samping yang dapat berbahaya jika tidak perhatikan, apalagi aspirin atau !*N# jenis lain misalnya parasetamol beredar sangat cukup dimasyarakat sehingga harus ditingkatkan kesadarannya akan pengertian tentang penggunaan obat dan dalam makalah ini, aspirin.
'- Rumusan .asalah , berisi rumusan apa yang !nda bahas dalam makalah !nda. %.'. agaimana pengertian aspirin %.%. agaimana sejarah !spirin %.+. agaimana mekanisme kerja aspirin %.. agaimana "armakodinamik dan "armakokinetik aspirin %.$. agaimana man"aat aspirin %.(. agaimana e"ek samping aspirin
/- .aksu an Tuuan, berisi maksud dan tujuan pembuatan makalah. a. /ntuk mengetahui pengertian dari aspirin b. /ntuk mengetahui sejarah aspirin c. /ntuk mengetahui mekanisme kerja aspirin d. /ntuk mengetahui "armakodinamika dan "armakokinetika aspirin e. /ntuk mengetahui kegunaan dari aspirin ". /ntuk mengetahui e"ek samping aspirin
+A+ II P).+A!ASAN
I-
Pengertian As&irin
6
!spirin merupakan nama dagang untuk jenis obat turunan dari salisilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik 8penahan rasa sakit atau nyeri minor9, antipiretik 8terhadap demam9, dan anti-in"lamasi 8peradangan9 yang dikeluarkan oleh perusahaan "armasi ?erman, ayer !6. !spirin juga merupakan obat antidemam yang kuat dan mempunyai e"ek menghambat agregasi trombosit pada dosis rendah sehingga selain sebagai analgesik aspirin juga banyak digunakan sebagai ganti dari antikoagulan sebagai pencegah in"ark 8kondisi terhentinya aliran darah pada suatu tempat di otak karena kurangnya oksigen9 8Tjay dan 1ahardja, %&&%9 atau pencegah serangan jantung. !spirin mengandung 7at akti" berupa asam asetil salisilat. leh sebab itu, aspirin merupakan asam organik lemah yang unik diantara obat-obat !*N# dalam asetilasi 8dan juga inakti;asi9 siklooksigenase ire;ersibel. #edangkan !*N# lain termasuk salisilat, semuanya penghambat siklooksigenase re;ersible. !spirin cepat dideasetilasi oleh esterase dalam tubuh, menghasilkan salisilat, yang mempunyai e"ek anti-in"lamasi, anti-piretik, dan analgesik 8Mycek dkk., %&&'9. !spirin mempunyai p)a +,$.
II-
Searah As&irin
!sam asetil salisilat murni dipasarkan setelah tahun '355 walaupun sudah digunakan bertahun-tahun sebelumnya.
7
#enyawa ini memiliki akti;itas antipiretik yang mampu menyembuhkan demam. Penelitian mengenai senyawa ini berlanjut hingga pada tahun '3+& ketika seorang ilmuwan Perancis bernama 0erou@ berhasil mengkristalkan salicin. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh ahli "armasi ?erman bernama Merck pada tahun '3++. #ebagai hasil penelitiannya, ia berhasil mendapatkan kristal senyawa salicin dalam kondisi yang sangat murni.#enyawa asam salisilat sendiri baru ditemukan pada tahun '3+5 oleh 1a""aele Piria dengan rumus empiris <2(+. Pada tahun '3$+, seorang ahli kimia,
III-
.ekanisme Kera As&irin Mekanisme kerja berhubungan dengan system biosintesis prostaglandin
8P69 yang mulai dilaporkan pada tahun '52' oleh ?ohn Aane dkk yang memperlihatkan secara in ;itro bahwa dosis rendah aspirin dan indometasin menghambat produsi en7imatik prostagladin. Penelitian lanjutan telah membuktikan bahwa jika sel-sel rusak maka produksi prostagladin akan meningkat. !spirin memiliki kmampuan untuk menghambat produksi prostaglandin karena reaksi inakti;asi irre;ersiblenya terhadap en7im silooksigenase 8<=> prostagladine-endopero@ide synthase, P6T#9 yang dibutuhkan untuk siktesis ptrostagladin. En7im siklooksigenase terdapat dalam dua iso"orm yaitu <=-' dan <=% yang dikode dua gen yang berbeda. #ecara garis besar <=-' penting dalam pemerliharaan berbagai "ungsi dalam kondisi normal beberapa jaringan khususnya injal, saluran cerna dan trombosit. <=-% mempunyai "ungsi "isiologis pada ginjal, jaringan ;ascular dan pada proses perbaikan jaringan. Tromboksan !% yang
8
disintesis trombosit oleh <=-', menyebabkan agegrasi trombosit, ;asokonstrikti dan poli"erasi otot polos. #ebaliknya, prostaglikin 8P6*%9 yang disintesis <=-% di endotel makro;askular melawan e"ek tersebut dan menyebabkan penghambatan agegrasi trombosit, ;asodilatasi dan e"ek anti-proli"erati". !spirin '(( kali lebih kuat menghambat <=-' d ibanding <=-%. Penghambatan <=-% dikembangkan dalam mencari penghambat <= untuk pengobatan in"amasi yang kurang menyebabkan toksisitas saluran cerna dan pendarahan. !spirin menghambat dengan mengasetilasi gugus akti" serin $+& dari <=-'. Trombosit sangat rentan terhadap penghambatan en7im karena trombosit tidak mampu mensintesis en7im baru. Dosis tunggal aspirin &mg mampu menghambat siklooksigenase trombosit manusia selama masa hidup trombosit yaitu 3-'' hari.
IV-
Farmakoinamik an Farmakokinetik As&irin '. 4armakodinamik '.' E"ek terhadap perna"asan E"ek salisilat dalam perna"asan berhubungan dengan gangguan
keseimbangan asam dan basa didalam darah. Pada dosis terapi, salisilat mempertinggi konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida. Peninggian P<% akan merangsang perna"asan sehingga pengeluaran <% melalui al;eoli bertambah dan P<% dalam plasma turun. )eadaan ini menyebabkan "rekuensi berna"as bertambah dan penarikan na"as menjadi lebih dalam. 0ebih lanjut salisilat yang mencapai medulla, merangsang langsung pusat perna"asasn sehingga terjadi hiper;entilasi dengan perna"asan yang dalam dan cepat. Pada keadaan intoksikasi dapat terjadi alkalosis respiratoar. '.% E"ek terhadap darah !spirin dapat menyebabkan perpanjangan masa pendarahan karena asetilasi siooksigenase trombosit sehingga pembentukan T=!% 8tromboksan !%9 terhambat. Dosis tunggal ($& mg aspirin dapat memperpanjang masa pendarahan % kali lipat. leh karena itu, aspirin
9
tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kerusakan hati berat, hipoprotrombinemia, de"isiensi ;itamin ) dan hemophilia. '.+ E"ek terhadap keseimbangan asam-basa Dalam dosis terapi yang tinggi, salisilat dapat menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida terutama di otot karena perangsangan "os"olirasi osidati". )arbondioksida yang bertambah itu merangsang bertambahnya "rekuensi perna"asan sehingga karbondioksida dalam darah tetap. Ekskresi bikarbonat melalui ginjal juga meningkat sehingga p dalam darah tetap seimbang. )eadaan ini disebut alkalosis respiratoar terkompensasi, biasa terjadi pada orang dewasa yang menjalani terapi salisilat secara intensi". E"ek yang lebih buruk hanya akan terjadi pada anak yang mendap at dosis toksik atau jika orang dewasa diberi dosis yang sangat besar. !kan tetapi, pada anak-anak atau bayi "ase alkalosis respiratoar sehingga baru dibawa kedokter ketika sudah memburuk yaitu ketka terjadi asidosis metabolic. '. E"ek urikosurik E"ek pada urikosurik bergantung kepada dosis yang diberikan. Dosis kecil 8' atau % gr9 dapat menghambat ekskresi asam urat sehingga kadarnya dalam darah meningkat. Tetapi dosis besar justru akan meningkatkan ekskresi asam urat dalam urin sehingga kadarnya dalam darah menurun. al ini karena pada dosis rendah salisilat menghambat ekskresi tubuli sedangkan pada dosis tinggi salisilat menghambat reabsorpsinya dengan hasil akhir peningkatan ekskresi asam urat. E"ek ini akan bertambah bila urin bersi"at basa. Memberian Na<+, kelarutan asam urat dalam urin akan meningkat sehingga tidak terbentuk kristal asam urat dalam tubuli ginjal.
'.$ E"ek terhadap hati dan ginjal #alisilat bersi"at hepatotoksik tetapi berkaitan dengan dosis, bukan reaksi imun. 6ejalanya meliputi kenaikan #6T 8serum glutamic-
10
o@alacetic
transaminase9
dan
#6PT
8serum
glutamic-piru;ate
transaminase9, hepatomegaly, anoreksia, mual dan icterus.bila terjadi icterus, penggunaan aspirin harus segera dihentikan karena dapat menyebabkan nekrosis yang "atal. #alisilat dapat menurunkan "ungsi ginjal pada pasien hypo;olemia atau gagal jantung. '.( E"ek pada saluran pencernaan Pemberian kronik dan dosis besar salisilat dapat menyebabkan pendarahan lambung. %. 4armakokinetik !spirin setelah ditelan akan di absorpsi secara cepat dalam bentuk utuh di lambung, tetapi sebagian besar di usus bagian atas. )adar tertinggi kira-kira % jam setelah pemberian dan kecepatan absorpsinya tergantung kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, p permukaan mukosa pada saat pengosongan lambung. #alisilat selanjutnya didistribusikan keseluruh jaringan tubuh dan cairan transelular sehingga ditemukan dalam cairan syno;ial, ca iran spinal, cairan peritoneal, liur dan air susu. bat ini mudah menembus sawar otak dan sawar uri. )ira-kira 3&B sampai 5&B salisilat plasma akan terikat pada albumin. !spirin, yang memiliki waktu paruh sekitar '$ menit, dihidrolisis dalam plasma asam salisilat sehingga kadar plasma aspirin mungkin tidak terdeteksi ' sampai % jam setelah pemberian dosis. !sam salisilat, yang memiliki kehidupan plasma setengah dari sekitar ( jam, ada lah terkonjugasi dalam hati untuk membentuk asam salicyluric, glukuronat "enolik salisil, salisil asil glukronat,asam gentisic, dan asam gentisuric. Pada konsentrasi serum yang lebih tinggi dari asam salisilat, pembersihan total asam salisilat menurun karena keterbatasan kemampuan hati untuk membentuk kedua asam glukuronat salicyluric dan "enolik. #etelah dosis aspirin beracun
11
8misalnya,C '& gram9, plasma paruh asam salisilat dapat meningkat menjadi lebih dari %& jam. Eliminasi asam salisilat adalah konstan dalam kaitannya dengan konsentrasi asam salisilat plasma. #etelah dosis terapi aspirin, sekitar 2$, '&, '&, dan $ persen ditemukan diekskresikan dalam urin sebagai asam salicyluric, asam salisilat, sebuah glukuronat "enolik asam salisilat, dan glukuronat asil dari asam salisilat, masing-masing. #ebagai p urin naik di atas (,$, pembersihan ginjal salisilat bebas meningkat dari kurang dari $ persen menjadi lebih dari 3& persen. !lkalinisasi urin adalah konsep kunci dalam pengelolaan o;erdosis salisilat. Pembukaan asam salisilat juga berkurang pada pasien dengan gangguan ginjal.
V-
.anaat As&irin !spirin digunakan sebagai pengobatan demam, demam reumatik, dan
beberapa penyakit peradangan seperti reumatik artritis, pericarditis, dan )awasaki disease. Penggunaan dosis rendah aspirin juga menurunkan resiko gagal jantung dan stroke serta kanker kolorektal. !spirin sebagai analgesic berman"aat menghilangkan nyeri yang tidak spesi"ik misalnya sakit kepala, nyeri sendi, nyeri haid, neuraglia dan miaglia. !spirin tidak terlalu e"ekti" dalam mengurangi nyeri yang disebabkan keram otot, kembung, dan iritasi kulit. Dengan !*N# lainnya, kombinasi aspirin dan ka"ein dapat mengurangi nyeri lebih baik. Pada bidang ;eteriner, aspirin ber"ungsi untuk penghilang rasa sakit atau antikoagulan pada anjing atau kuda walaupun beberapa jenis obat baru dengan e"ek samping yang lebih sedikit lebih sering digunakan. #alisilat pada anjing dan kucing memiliki resika terjadi pendarahan lambung serupa dengan manusia, tetapi merupakan pengobatan yang tepat digunakan untuk arthritis pada anjing yang berusia tua dan laminitis pada kuda walaupun sudah tidak digunakan lagi.
VI-
)ek sam&ing as&irin
12
#ebagai kontraindikasi, aspirin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang mempunyai alergi terhadap ibupro"en, napro@en atau salycilate intolerance. Penderita asma, diabetes, atau gastritis juga harus berhati-hati dalam penggunaan. :alaupun tidak selalu, stomach bleeding 8pendarahan lambung9 dapat terjadi jika mengonsumsi aspirin bersamaan dengan alcohol atau war"arin. Penderita hemophilia atau kecenderungan mengalami pendarahan sangat tidak dianjurkan mengonsumsi aspirin atau salisilat lainnya. !spirin dapat menyebabkan anemia hemolitik pada orang yang mempunyai penyakit genetic glucose-(-phosphate dehydrogenase de"iciency, terutama jika mengonsumsi dalam dosis besar dan tergantung tingkat keparahan penyakit tersebut. Penderita demam berdarah juga tidak disarankan karena dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. !nak-anak tidak dianjurkan mengonsumsi aspirin karena pada anak-anak atau remaja aspirin dihubungkan dengan 1eyes syndrome, yaitu sindrom yang mempengaruhi hati atau organ dalam lainnya setelah penggunaan salisilat pada penyakit seperti in"luen7a atau cacar air. !spirin dapat menyebabkan mulas dan iritasi perut seperti mual, muntah dan gangguan pencernaan. eberapa orang mengalami reaksi alergi seperti pembengkakan bibir, lidah, hidung gatal, masalah perna"asan, pusing dan gatalgatal. !spirin berbahaya jika dikonsumsi ibu hamil dan menyusui karena dapat mengurangi berat badan lahir dan masalah jantung pada janin. Pada bidang ;eteriner, e"ek samping aspirin pada hewan kurang lebih sama dengan e"ek samping pada manusia serta aspirin adalah toksik bagi kucing.
13
+A+ III P)NUTUP
'.
)esimpulan !spirin merupakan salah satu obat yang paling umum digunakan oleh masyarakat
untuk mengobati demam, nyeri dan peradangan. !spirin sudah digunakan berabad-abad yang lalu, dan saat ini popular setelah dipasarkan oleh perusahaan "ramasi ayer !6. !spirin bekerja dengan mempengaruhi prostaglandin dalam menghambat en7im siklooksigenase yang ber"ungsi untuk mensintesis prostaglandin. :alaupun banyak memiliki keunggulan, aspirin juga memiliki beberapa e"ek samping yang cukup berbahaya sehingga harus diperhatikan penggunaannya.
%.
#aran :alaupun memiliki banyak kegunaan, aspirin atau obat-obatan lainnya memiliki
juga e"ek samping. #ehingga dalam penggunaan aspirin atau obat jenis apapun, harus memperhatikan indikasi,dan dosisnya secara cermat serta meminimalisir mengonsumsi obat dengan membiasakan hidup sehat.
14
,A.PIRAN
6ambar '. !spirin produksi ayer #umber www.wikipedia.org
6ambar %. !spirin dalam bentuk pil #umber www.wikipedia.org
15
6ambar . 4eli@ o""man dan iklan aspirin
6ambar. + !sam asetil salisilat #umber www.google.com
#umber www.google.com %AFTAR
PUSTAKA
urke, !nne #myth, Emer 4it76erald, 6arret !. 8%&&(9. F%(> !nalgesic !ntipyretic and !ntiin"lammatory !gentsF. *n runton, 0aurence 0. 0a7o, ?ohn #. Parker, )eith. 6oodman G 6ilmanHs The Pharmacological asis o" Therapeutics 8'' ed.9. New Iork> Mc6raw-ill. pp. (2'J2'(. Dannhardt, 6., dan 0au"er, #., %&&&. #tructural approach to e@plain the selecti;ity o" <=% inhibitors> is there a common pharmacophoreK )at7ung, .6., ed. asic and The Mc6rawill #taying
16
Mary. ? Mycek Dkk. %&&'. 4armakologi /lasan ergambar Edisi **. ?akarta> :idya Medika. 1eynolds. '53%. /nit peration and Processes in En;ironmental Engineering, Te@as !GM /ni;ersity, rookL )hasiat, Penggunaan, dan E"ek-E"ek #ampingnya. Edisi A*. ?akarta> Penerbit PT. Ele@ Media )omputindo. alaman $&-$'. P. 4reddy :ilamana Dkk. %&'%. 4armakologi dan Terapi Edisi A. ?akarta> Departemen 4armakologi dan Terapeutik 4akultas )edokteran ewan /n i;ersitas *ndonesia. alaman %+&-%+2.
17