PERCOBAAN I PENGENALAN CARA PEMBERIAN OBAT PADA PADA HEWAN HEWAN UJI
I.
TUJUAN Mahasiswa mengenal dan mampu mempraktikkan berbagai cara pemberian obat pada hewan uji.
II.
DASAR TEORI
Cara pemberian obat sangat penting artinya karena setiap jenis obat berbeda penyerapannya oleh tubuh dan sangat bergantung pada lokasi pemberian. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pemberian obat obat ini juga juga sangat sangat pentin penting g bergan bergantun tung g pada pada kondis kondisii individ individu, u, jenis jenis kelami kelamin n dan spesie spesiess hewan hewan laboratorium. Hewan percobaan yang dipakai sebagai Animal Model merupakan suatu modal dasar! dan modal hidup! yang mutlak dalam bebagai kegiatan penelitian"riset#. Secara definitip hewan percobaan adalah yang digunakan digunakan sebagai sebagai alat penilaian atau merupakan merupakan modal hidup! dalam suatu kegiatan penelitian atau pemeriksaan laboratorium secara invivo. Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslah memenuhi memenuhi persyaratan$ persyaratan$ persyaratan tertentu, tertentu, antara lain persyaratan genetis% keturunan dan lingkungan yangmemadai dalam pengelolaannya, di samping sa mping faktor ekonomis, mudah tidaknya diperoleh,serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya pada manusia. "Michael &eal, '(()#. Cara Cara meme memega gang ng hewa hewan n serta serta cara cara pene penent ntuan uan jeni jeniss kelam kelamin inny nyaa perl perlu u pula pula diket diketah ahui ui.. Cara Cara memega memegang ng hewan hewan dari dari masing masing$ma $masing sing jenis jenis hewan hewan adalah adalah berbed berbeda$b a$beda eda dan ditent ditentuka ukan n oleh oleh sifat sifat hewa hewan, n, kead keadaan aan fisik fisik "besa "besarr atau atau kecil kecil## serta serta tuju tujuan anny nya. a. *esal *esalah ahan an dala dalam m caran caranya ya akan akan dapa dapatt menyeb menyebabk abkan an kecelak kecelakaan aan atau hips hips ataupun ataupun rasa sakit sakit bagi bagi hewan hewan "ini "ini akan akan menyu menyulit litkan kan dalam dalam melakukan penyuntikan atau pengambilan darah, misalnya# dan juga bagi orang yang memegangnya "*at+ug, .-, /0/#. 1ute pemberian obat " 1outes of Administration # merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat, karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada daerah kontak obat dan tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah yang berbeda2 en+im$en+im dan getah$getah fisiologis yang terdapat di lingkungan tersebut berbeda. Hal$hal ini menyebabkan bahwa jumlah obat yang dapat mencapai lokasi kerjanya dalam waktu tertentu te rtentu akan berbeda, tergantung dari rute pemberian obat "*at+ug, .-, /0/#. Cara Pemberian Obat
# Sub Subling lingua uall Absorpsi obat langsung melalui rongga mulut kadang$kadang diperlukan bilamana respons yang cepat sangat diperlukan, terutama bila obat tersebut tidak stabil pada keadaan pH lambung atau dimetabolisme oleh hepar dengan cepat ce pat "Siswandono, '(((# '# 3er or oral
Sebagian besar obat diberikan melalui mulut dan ditelan. eberapa obat " misalnya4 alcohol dan aspirin # dapat diserap dengan cepat dari lambung, tetapi kebanyakan obat diabsorpsi sebagian besar melalui usus halus. Absorpsi obat melalui usus halus, pengukuran yang dilakukan terhadap absorpsi obat baik secara in vivo maupun secara in vitro, menunjukan bahwa mekanisme dasar absorpsi obat melalui usus halus ini adalah secara transfer pasif. 5i mana kecepatan obat ditentukan oleh derajat ionisasi obat dan lipid solubilitas dari molekul obat tersebut. *euntungan pemberian obat dengan cara oral yaitu mudah, ekonomis, tidak perlu steril. Sedangkan kerugiannya rasanya yang tidak enak dapat mengurangi kepatuhan "mual#, kemungkinan dapat mengiritasi lambung dan usus, menginduksi mual, dan pasien harus dalam keadaaan sadar. Selain itu obat dapat mengalami metabolisme lintas pertama dan absorpsi dapat terganggu dengan adanya makanan " Anonim, '((6#. 7# 1ectal 5apat dipakai baik untuk mendapatkan efek local maupun untuk efek sistemik. 8bat 9obat yang yang diabso diabsorps rpsii melalui melalui rectum rectum masuk masuk ke sirkula sirkulasi si sistemi sistemik k tanpa tanpa melalui melalui hepar hepar.. Hal ini dapat dapat menggu mengguntu ntungk ngkan an bagi bagi obat$ob obat$obat at yang yang dengan dengan cepat cepat menjadi menjadi inaktif inaktif bila bila melewat melewatii hepar hepar "missal "missal 4 progesterone, tetosteron . alas an lain memberikan obat secara rectal adalah untuk menghindari efek iritasi obat pada lambung " misalnya 4 obat antiradang #. Cara ini dapat juga digunakan untuk pasien yang muntah$muntah atau pasien yang tidak bias menelan pil atau tablet. Absorpsi obat melalui rectum ini sering bersifat irregular dan tidak sempurna, serta banyak juga obat yang mengiritasi mukosa rectum "Siswandono, '(((# :# 3erkutan *ebany *ebanyaka akan n obat obat sangat sangat sedikit sedikit yang yang dapat dapat diabso diabsorps rpsii melalui melalui kulit kulit yang yang utuh, utuh, karena karena kelarutan dalam lemak obat$obat tersebut terlalu rendah. 5alam praktek klinik pemberian obat pada kulit dilakukan terutama bila diperlukan efek local pada kulit. &amun absorpsi yang cukup bias juga terjadi dan menyebabkan efek sistemik ";rnst Mutschler, /0<# )# =ntravena 3emberian obat secara intravena adalah cara yang paling cepat dan paling pasti. Suatu suntikan tunggal intravena akan memberikan kadar obat yang sangat tinggi yang pertama$tama akan mencapai paru$paru dan kemudian ke sirkulasi sistemik. *adar puncak yang mencapai jaringan tergantung pada kecepatan suntikan yang harus diberikan secara perlahan$lahan sekali. 8bat$obat yang berupa larutan dalam minyak dapat menggumpal menggumpalkan kan darah atau dapat menyebabka menyebabkan n hemolisa hemolisa darah, karena itu tidak boleh diberikan secara intravena. *euntungan rute ini adalah jenis$jenis cairan yang disuntikkan lebih banyak dan bahkan bahan tambahan banyak digunakan => daripada melalui SC, cairan volume besar dapat disuntikkan relatif lebih cepat, efek sistemik dapat segera dicapai, level darah dari obat yang terus$menerus disiapkan, dan kebangkitan secara langsung untuk membuka vena untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi situasi darurat darurat disiap disiapkan kan.. Sedang Sedangkan kan kerugi kerugiann annya ya adalah adalah meliput meliputii 4 ganggu gangguan an kardio kardiovas vaskul kuler er dan pulmonar dari peningkatan volume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume cairan dalam jumlah besar, perkembangan potensial trombophlebitis, kemungkinan infeksi lokal atau
sistemi sistemik k dari dari kontam kontamina inasi si larutan larutan atau teknik teknik injeksi injeksi septik septik,, dan pembat pembatasan asan cairan cairan berair berair ";rnst ";rnst Mutschler, /0<#. <# Subkutan Suntik Suntikan an subkut subkutan an hanya hanya bias bias dilaku dilakukan kan untuk untuk obat$ob obat$obat at yang yang tidak tidak menyeba menyebabka bkan n iritasi iritasi terhad terhadap ap jaringa jaringan n karena karena akan akan menyeb menyebabk abkan an rasa sakit sakit hebat, hebat, bnekro bnekrosis sis dan pengel pengelupa upasan san kulit. kulit. Absorpsi melalui subkutan ini dapat pula bervariasi sesuai dengan yang diinginkan. *euntungannya4 obat dapat diberikan dalam kondisi sadar atau tidak sadar, sedangkan kerugiannya dalam pemberian obat perlu prosedur steril, sakit, dapat terjadi iritasi lokal ditempat injeksi "Anonim '((6# 6# =ntr =ntram amus usku kule lerr " =M # 8bat$o 8bat$obat bat yang larut larut dalam dalam air akan akan diabso diabsorbsi rbsi dengan dengan cepat cepat setelah setelah penyunti penyuntikan kan =M. 5isuntikkan ke dalam jaringan otot, umumnya di otot pantat atau paha ?mumnya kecepatan absorpsi setelah setelah penyu penyunti ntikan kan pada pada musku muskulus lus deloid deloid atau vastus laterali lateraliss adalah adalah lebih lebih cepat cepat dari dari pada pada bila disuntikkan pada gluteus ma@imus. 3emberian suntikan intra$anterial. *adang$kadang *adang$kadang obat disuntikan ke dalam sebuah arteri untuk mendapatkan efek yang terlokalisir pada jaringan atau alat tubuh tertentu. etapi etapi nilai terapi cara ini masih belum pasti. *adang$kadang *adang$kadang obat tertentu juga disuntikan disuntikan intra arteri untuk untuk keperl keperluan uan diagno diagnosis. sis. Sutikan Sutikan intraar intraarteri teri harus harus dilaku dilakukan kan oleh oleh orang orang yang yang benar$ benar$ben benar ar ahli. ahli. 3emberian suntikan intratekal. 5engan 5engan cara cara ini obat obat langsu langsung ng disunt disuntikk ikkan an ke dalam dalam ruang ruang subarak subaraknoi noid d spinal spinal.. Suntik Suntikan an intratekal dilakukan karena banyak obat yang tidak dapat mencapi otak, karena adanya sawar darah otak. *euntungan pemberian obat dengan cara ini, absorpsi berlangsung dengan cepat, dapat diberikan pada pasien sadar atau tidak sadar, sedangkan kerugiannya dalam pemberiannya perlu prosedur steril, sakit, dapat terjadi iritasi ditempat injeksi " Munaf,//: # 0# =ntr =ntra$ a$pe peri rito toni nial al 1ongga peritoneum mempunyai permukaan absorpsi yang sangat luas sehingga obat dapat masuk ke sirkulasi sistemik secara cepat. Cara ini banyak digunakan di laboratorium tetapi jarang digunakan digunakan di klinik klinik karena adanya bahaya infeksi infeksi dan perlengketan perlengketan peritoneu. peritoneu. *euntungannya *euntungannya adalah obat yang disuntikkan dalam rongga peritonium akan diabsorpsi cepat, sehingga reaksi obat akan cepat terlihat "Munaf,//: #
III.
CARA KERJA
NaCl 0,9 %
Per oral
Intra
Sub kutan
Jarum sonde
Intra
Spuit injeksi
Mencit
IV. HASIL Per ra!
Parameter
Men"it
Betak rute pemberian
Melalui
mulut
dengan
jarum
sonde *ondisi
sebelum
Sehat, tidak stres, lebih aktif
pemberian *ondisi setelah pemberian
etap aktif, tidak lemas
erhasil % tidak dilakukan
erhasil
Parameter
Men"it
Betak rute pemberian
Melalui ba b awah ku kulit pa p ada ba b agian
S#b"#tan
tengkuk hewan uji *ondisi
sebelum
Sehat, tidak stres, lebih aktif
pemberian *ondisi setelah pemberian
etap aktif, tidak lemas
erhasil % tidak dilakukan
erhasil
Intra m#$"#!ar
Parameter
Men"it
Betak rute pemberian
Melalui otot dibagian pangkal paha
*ondisi
sebelum
Sehat, tidak stres, lebih aktif
pemberian *ondisi setelah pemberian
etap aktif, tidak lemas
erhasil %tidak dilakukan
erhasil
Intra %eritnea!
Parameter
Men"it
Betak rute pemberian
5iinjeksikan melalui rongga perut "tidak sampai masuk ke usus#
*ondisi
sebelum
Sehat, tidak stres, lebih aktif
pemberian
V.
*ondisi setelah pemberian
etap aktif, tidak lemas
erhasil % tidak dilakukan
erhasil
PEMBAHASAN
5alam praktikum ini bertujuan untuk mengenal dan mampu mempraktekkan berbagai cara pemberian obat ke hewan uji. 5alam hal ini adalah mencit. 3emberian obat dapat dilakukan melalui oral, sub kutan, intramuscular intramuscular,, intraperiton intraperitonial, ial, intravena, intravena, maupun maupun rektal. Masing$masing Masing$masing cara pemberian pemberian memiliki memiliki keuntu keuntunga ngan n dan manfaat manfaat tertent tertentu. u. 3erbed 3erbedaan aan dalam dalam cara pember pemberian ian obat obat akan akan berpen berpengar garuh uh pada pada kecepatan absorbsi dan berpengaruh pada efektivitas obat. 3ada 3ada prak prakti tiku kum m ini ini dila dilaku kuka kan n pemb pemberi erian an obat obat ke hewa hewan n uji uji deng dengan an melal melalui ui oral oral,, subk subkut utan an,, intramuscular, dan intra peritonial. 8ral diberikan melalui mulut, subkutan disuntikkan di jaringan bawah kulit bagian tengkuk, intramuscular disuntikkan di otot bagian paha, dan intraperitoial disuntikkan di bagian perut. Alat yang digunakan adalah spuit injeksi ml, jarum sonde )ml dan sarung tangan. 8bat yang diberikan adalah larutan fisiologis &aCl (,/. Cairan ini merupakan cairan bersifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal. &aCl dalam setiap liternya mempunyai komposisi &atrium *lorida /.( gram dengan osmolalitas 7(0 m8sm%l setara dengan ion$ion &a D ): m;E%l dan Cl $ ): m;E%l "=n;&A, '((:#. 3embuatannya dengan menimbang /,( gram &aCl lalu dilarutkan dalam B akuades steril. *onsentrasi &atrium klorida yang sering digunakan adalah (./. ini adalah konsentrasi normal atau disebut normal saline. saline. &aCl &aCl (,/ (,/ adalah adalah laruta larutan n yang yang fisiolo fisiologis gis yang yang ada diselu diseluruh ruh tubuh. tubuh. Sehing Sehingga ga larutan larutan ini isotonis , aman untuk tubuh, dan tidak t idak iritan "Billey F Aucker, ///#.
Pemberian Obat Per Ora!
8bat yang cara penggunaannya masuk melalui mulut. *euntungannya relatif aman, praktis, ekonomis. *erugiannya timbul efek lambat2 tidak bermanfaat untuk pasien yang sering muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif2 untuk obat iritatif dan rasa tidak enak penggunaannya terbatas2 obat yang inaktif%terurai oleh cairan lambung% usus tidak bermanfaat "penisilin -, insulin#2 obat absorpsi tidak teratur. ?ntuk tuju tujuan an tera terapi pi sert sertaa efek efek sist sistem emat atik ik yang yang dike dikehe hend ndak aki, i, peng penggu guna naan an oral oral adal adalah ah yang yang pali paling ng menyen menyenang angkan kan dan murah murah,, serta serta umumny umumnyaa paling paling aman. aman. Hanya Hanya beberap beberapaa obat obat yang yang mengala mengalami mi perusakan oleh cairan lambung atau usus. 3ada keadaan pasien muntah$muntah, koma, atau dikehendaki onset yang cepat, penggunaan obat melalui oral tidak dapat dipakai "Howard, /0/#. 3emberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang ujungnya tumpul. Memegang mencit dengan menjepit bagian tekuk menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, dan ekornya dijepit diantara jari manis dan kelingking. Sebelum measukkan sonde oral, posisi kepala dan keadaan mulut harus diperhatikan. diperhatikan. *etika hewan dipegang dipegang dengan dengan posisi terbalik pastikan posisi kepala menengadah menengadah atau posisi dagu sejajar dengan dengan tubuh dan mulut mulut terbuka terbuka sedikit. sedikit. 5ari hasil pengamatan pengamatan reaksi mencit setelah dilakukan pemberian obat secara oral dengan menggunakan jarum sonde dan dimasukkan (,) ml larutan garam fisiologis berhasil, karena tidak ada pendarahan maupun keluarnya cairan dari hidung mencit. Pemberian Se"ara S#b K#tan
Sub kutan kutan adalah adalah penyunt penyuntika ikan n yang yang dilaku dilakukan kan di bawah bawah jaring jaringan an kulit kulit dimana dimana biasany biasanyaa diberikan atau di sutikan di daerah tengkuk.pemberian melalui sub kutan biasanya di gunakan untuk obat 9 obat yang tidak menyebabkan iritasi jaringan. ;fek yang di timbulkan dari pemberian obat secara sub kutan adalah efek sistemik. sis temik. 1ute sub kutan ini mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu 4 •
*euntungan 4 5iperlukan latihan sederhana, Absorbsi cepat obat larut dalam air, Mencegah kerusakan
•
sekitar saluran cerna *erugian 4 1asa sakit dan kerusakan kulit, idak dapat dipakai jika volume obat besar, ioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi Bangkah pemberian obat secara sub kutan adalah pertama 9 tama mencit di pegang dengan menjepit di bagian tengkuk dan ekor di jepit di antara jari kelingking dan jari manis. *emudian mencit di posisikan tengkurap atau tetap menghadap kebawah dan suntikan dari depan. Suntikan di gunakan spuit injeksi ) ml dengan jarum yang runcing. Barutan yang di berikan berupa garam fisiologis sebanyak (,() ml, karena mencit yg digunakan kecil. 5alam penyuntikan harus dilakukan secara cepat untuk menghindari terjadinya pendarahan pada mencit.
Hasil Hasil dari dari pember pemberian ian obat obat secara secara sub kutan adalah mencit mencit masih masih hidup hidup dan tidak terjadi terjadi pendarahan pada bekas suntikan. Selain itu larutan yang di suntikan tidak keluar dari tubuh mencit. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan pemberian obat secara sub kutan berhasil dilakukan. Pemberian Se"ara Intram#$!ar Intram#$!ar
3emberian obat secara =ntramuskuler memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat daripada rute sub kutan karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. ahaya yang kemungkinan terjadi misalnya misalnya kerusakan kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki memasuki otot yang dalam. Adapun teknik injeksi intramu intramusku skuler ler yaitu yaitu dilaku dilakukan kan dengan dengan memasu memasukka kkan n jarum jarum tegak tegak lurus lurus dengan dengan kulit kulit "/(G# "/(G# untuk untuk memastikan jarumnya mengenai otot yang dimaksud. ila hal ini tidak dilakukan maka berpengaruh pada penilaian derajat nyeri yang dirasakan. 3ada hewan uji mencit disuntikkan ke dalam otot paha po poste sterior. Hasil percobaan cara pemberian obat secara intramuskular dengan larutan garam fisiologis &aCl (./ pada mencit yaitu sebanyak (,(7 ml dinyatakan berhasil karena tidak keluar darah pada lokasi penyuntikan. *euntungan injeksi im yaitu tidak diperlukan keahlian khusus, dapat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak dan absorbsi cepat obat larut lar ut dalam air. a ir. Sedangkan kerugian injeksi im yaitu rasa sakit, cara ini tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah, bioavibilitas bervariasi dan obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan. pen yuntikan.
Pemberian Se"ara Intra%eritnia! Intra%eritnia!
5alam 5alam prak prakti tiku kum m ini ini rute rute pembe pemberia rian n obat obat pada pada menc mencit it salah salah satun satuny ya deng dengan an intra intrape perit riton onia ial. l. =ntraperitonial merupakan cara penyuntikan yang diberikan ke dalam rongga perut contohnya dialisis rongga perut. Cara melakukan adalah dengan menggunakan spuit injeksi. Cara melakukannya yaitu dengan cara memegang mencit dengan menjepit bagian tengkuk menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, dan ekornya dijepit diantara jari manis dan kelingking. *emudian posisi hewan terbalik, kepala lebih rendah dari abdomen. abdomen. 3osisi jarum suntik sepuluh derajat dari abdomen berlawanan arah kepala "arah jarum menuju ke perut#. Bokasi suntikan pada bagian tengah abdomen, pada daerah yang sedikit menepi dari garis tengah agar jarum suntik tidak terkena kandung kemih dan tidak terlalu tinggi agar tidak terkena penyuntikan pada hati. 5an hasilnya dalam penyuntikan ini berhasil. Mencit tidak luka dan setelah dilakukan penyuntikan kondisi mencit tidak mengalami kesakitan dan masih bisa bergerak dengan bebas. >olume maksimal yang boleh diberikan ke mencit yaitu ,( ml. 5isini hanya diberikan (,() ml karena mencit yang digunakan terlalu kecil. =ntraperitonial memberikan efek lebih cepat dibandingkan dengan pemberian oral. 5imana pada bagian ini, terdapat banyak pembuluh darah sehingga obat lebih mudah diserap ke dalam sistem
peredaran darah. *elebihan menggunakan pemberian intraperitonial adalah obat yang akan disuntikkan dalam dalam rongga rongga perito peritoniu nium m akan akan diabso diabsorbs rbsii dengan dengan cepat cepat sehing sehingga ga reaksi reaksi obat obat akan akan cepat cepat terliha terlihat. t. Sedang Sedangkan kan kekura kekuranga nganny nnyaa untuk untuk resiko resiko kesalah kesalahan an penyu penyunti ntikka kkan n menyeb menyebabk abkan an kesalah kesalahan an organ. organ. Sehingga Sehingga pemberian intraperitonial intraperitonial tidak boleh diberikan diberikan pada manusia karena bahaya bahaya injeksi injeksi dan adhesi terlalu besar.
5ari percobaan yang telah dilakukan di atas diperoleh hasil yaitu antara rute pemberian obat secara per $ oral, sub kutan, intra muskular, muskular, dan peritonial peritonial semua berhasil disuntikkan disuntikkan pada hewan uji yaitu mencit. 5alam hal pemberian rute obat ini tergantung dari tujuan terapi dan kondisi pasiennya. Seperti perlu diperhatikan4 a. ujuan terapi menghendaki efek lokal atau efek sistemik b. Apakah kerja awal obat yang dikehendaki itu cepat atau masa kerjanya lama c. Stabilitas obat di dalam lambung atau usus d. *eamanan relatif dalam penggunaan melalui bermacam$macam rute e. 1ute yang tepat dan menyenangkan bagi pasien f.
Harga obat yang relatif ekonomis dalam penyediaan obat melalui bermacam$macam rute
g. *emampuan pasien menelan obat melalui oral
&amun dilihat secara efektifitas atau cepatnya obat bereaksi sampai ke tempat tujuan rute pemberian obat lebih bagus diberikan secara intra peritoneal . Hal ini dikarenakan bahwa pemberian obat secara intraperitoneal intraperitoneal diberikan diberikan melalui pemberian pemberian injeksi pada bagian abdomen. abdomen. 5imana pada bagian ini, terdapat banyak pembuluh darah sehingga obat lebih mudah diserap ke dalam sistem peredaran darah. Sedangkan jika dibandingkan pemberian obat secara oral, obat harus melalui tahap absorpsi yakni di lambung dan di usus. ika dibandingkan secara intamuskular obat secara tidak langsung masuk ke dalam aliran darah sebagai se bagai gantinya masuk terlebih dahulu ke dalam jari ngan otot di mana ia dapat di absorbsikan oleh aliran darah yang berlebih$lebihan melalui kapiler yang melayani otot. 1ute ini kurang cepat dibandingkan intra peritoneal. Sedangkan jika dibandingkan dengan rute secara subkutan yaitu memasukkan obat ke dalam jaringan penghubung, di bawah permukaan kulit dimana absorpsi lebih lambat. adi secara keseluruhan dapat disimpulkan rute pemberian obat yang paling baik jika dilihat dari efektifitas obatnya diberikan secara intraperitoneal dimana obat langsung disuntikkan ke dalam rongga perut. 3enyerapan cepat terjadi karena penyerapan langsung ke pembuluh pembuluh darah usus yang memiliki luas permukaan besar. VI.
KESIMPULAN
. 3ada 3ada prakti praktikum kum ini sebelum sebelum kita kita melaku melakukan kan penyunt penyuntika ikan n pada pada mencit, mencit, mencit mencit harus dalam keadaan keadaan tenang "tidak stress#, karena pada saat stress mencit akan menjadi liar dan sulit untuk disuntik sehingga akan berpengaruh pada hasil penyuntikan. '. 3raktikum 3raktikum kali ini ini rute rute pemberian pemberian obat obat dilakuk dilakukan an dengan dengan 4 a. 3er oral 4 melalui dengan bantuan jarum sonde melalui mulut b. Subkutan 4 injeksi dimasukkan sampai kebawah kulit pada tengkuk c. =ntramuskular 4 injeksi melalui otot pangkal paha d. =ntraperitoneal 4 injeksi melalui kedalam ronnga perut 7. 5iband 5ibanding ingkan kan dengan dengan rute pemberian pemberian obat yang lain rute pemberian pemberian obat obat yang yang paling paling baik diberik diberikan an secara intraperitoneal yaitu obat diinjeksikan melalui abdomen "ronga perut# dimana penyerapan di rongga rongga perut perut ini cepat cepat terjad terjadii karena karena pada pada rongga rongga abdome abdomen n mengan mengandun dung g banyak banyak pembul pembuluh uh darah darah sehingga obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
PERTAN'AAN
. elaskan faktor$faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat I Jaktor$faktor yang mempengaruhi absorpsi obat adalah a. ?kur ?kuran an part partik ikel el oba obatt *ecepatan *ecepatan disolusi disolusi obat berbanding berbanding langsung langsung dengan dengan luas permukaan permukaan yang kontak kontak dengan dengan cairan%pelarut. ertambah kecil partikel, bertambah luas permukaan total, bertambah mudah larut. b. 3engaruh daya larut obat 3engaruh daya larut obat%bahan aktif tergantung pada $ Sifat kimia 4 modifikasi kimiawi obat $ Sifat fisika 4 modifikasi fisik obat $ 3rosedur dan teknik pembuatan obat $ Jormulasi bentuk sediaan%galenik dan penambahan eksipien c. eberap eberapaa faktor faktor lain lain fisik fisika$k a$kimi imiaa obat obat seperti seperti $ emperatur $ p*a dan derajat ionisasi ionisasi obat d. 1ute ute pem pemb beria erian n e. Beta Betak k posi posisi si kurv kurvaa f. ent entuk sed sediaan g. 5osis
'. 3erbedaan rute pemberian mempengaruhi onset dan durasi K elaskanI Cara pemberian dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat yang berpengaruh juga terhadap onset dan durasi. 3ada literature dijelaskan bahwa onset paling cepat adalah intraperitonial, intramuscular, subkutan, peroral. Hal ini terjadi karena 4 a.
=ntr =ntrap aper erito itoni nial al mengan mengandu dung ng bany banyak ak pembu pembulu luh h darah darah sehin sehingg ggaa obat lang langsun sung g masuk masuk
ke dalam dalam
pembuluh darah. b.
=ntramuscular mengandung lapisan lemak yang cukup c ukup kecil sehingga obat akan terhalang oleh lemak sebelum terabasorbsi.
c.
Subk Subkut utan an men menga gand ndun ung g lema lemak k yang yang cuk cukup up bany banyak ak..
d.
3eroral 3eroral disini disini obat obat akan mengalami mengalami rute rute yang yang panjang panjang untuk untuk mencapai mencapai reseptor reseptor karena karena melalui melalui saluran cerna yang memiliki banyak faktor penghambat seperti protein plasma. 5an durasi paling cepat adalah peroral, intraperitonial, intramuscular, subkutan. Hal ini terjadi karena 4
a. 3eroral, 3eroral, karena melalui saluran cerna yang memiliki rute cukup panjang dan banyak factor penghambat penghambat maka konsentrasi obat yang terabsorbsi semakin sedikit dan efek obat lebih cepat. b. =ntraperitonial, disini obat langsung masuk ke pembuluh darah sehingga efek yang dihasilkan lebih cepat dibandingkan intramuscular dan subkutan karena obat di metabolisme serempak sehingga durasinya agak cepat. c. =ntramuscular =ntramuscular,, terdapat lapisan lemak yang cukup banyak sehingga obat akan konstan dan lebih tahan lama. d. Subkutan, terdapat lapisan lemak yang paling banyak sehingga durasi lebih lama dibanding intramuscular. 8nset adalah lama waktu untuk mencapai kadar obat dalam darah mencapai M;C "M;C adalah kadar obat terkecil dalam darah yang sudah bisa menimbulkan efek#. 5urasi adalah lamanya waktu kadar obat dalam darah dapat menimbulkan efek " kadar berada pada M;C ataupun diatasnya#. adi rute pemberian disini berpengaruh terhadap waktu dan lamanya efek obat tersebut muncul. ?ntuk penggunaan peroral memiliki onset dan durasi yang lebih lama dibandingakan yang dengan cara injeksi. *arena rute per oral membutuhkan waktu untuk absorpsi dalam saluran pencernaan. ?ntuk injeksi sendiri yang memiliki onset dan durasi yang paling cepat adalah secara secar a =ntra >ena >ena "=>#, kerena langsung ke pembuluh darah. aru kemudian injeksi =ntra peritonial "=3#, kemudian Subcutan "SC#, dan terakhir =ntra muscular "=M# yang memiliki onset dan durasi lama.
7. andingkan keuntungan masing$masing cara pemberian obat I
*euntungan masing$masing cara pemberian obat adalah 4 a.
Cara 3emberian 8bat =ntravena *euntunga *euntungannya nnya cepat mencapai mencapai konsentrasi konsentrasi dosis, dosis, tepat, mudah mentitrasi mentitrasi dosis. *erugianny *erugiannyaa konsentrasi awal tinggi, toksik invasiv, risiko infeksi, memerlukan keahlian.
b.
Cara 3emberian 8bat =ntravena Memerlukan persiapan karena 4 5aya larut obat yang jelek "solubility#, memerlukan +at pelarut, sehingga kecepatan pemberian berhubungan dengan toksisiti "rate$ ralated$to@icity#.
c.
Cara 3emberian 8bat =n =ntravmuskular *euntungan idak idak diperlukan keahlian khusus 5apat dipakai untuk pemberian obat larut dalam minyak Absorbsi cepat obat larut dalam air. *erugian 1asa sakit idak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah "clotting time#. ioavibilitas berfariasi. 8bat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan. penyuntikan.
d.
Cara 3emberian 8bat Subkutan *euntungan 5iperlukan latihan sederhana Absorbsi cepat obat larut dalam air Mencegah kerusakan sekitar saluran cerna. *erugian 1asa sakit dan kerusakan kulit idak dapat dipakai jika volume obat besar ioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi.
e.
Cara 3emberian 8bat 8ral *euntungan *euntungan idak idak diperlukan diperlukan latihan latihan khusus khusus &yaman &yaman "penyimpan "penyimpanan,mu an,muda da dibawa# dibawa# &on$invasiv &on$invasiv,, lebih lebih aman ;konom ;konomis. is. *erugi *erugian an drug drug delive delivery! ry! tidak tidak pasti, pasti,tid tidak ak kompli komplit. t. Sangat Sangat tergan tergantun tung g kepatuahn pasien! "compliance# ingginya =nteraksi 4 obat D obat, obat$makanan anyak obat rusak dalam saluran cerna. ;@poses drugs to first pass effect.
f.
Cara 3e 3emberian 8b 8bat Su Sublingual%uccal *euntu *euntunga ngan n 8nset 8nset cepat cepat Menceg Mencegah ah first first 9pass 9pass effect effect idak idak diperlu diperlukan kan kemamp kemampuan uan menelan menelan.. *erugian Absorbsi Absorbsi tidak adekuat *epatuhan pasien kurang "compliance# Mencegah Me ncegah pasien menelan.
g.
Cara 3emberian 8bat 1ektal *euntungan *euntungan 5pat dipakai jika pasien tidak bisa per$oral 5apat mencegah mencegah first 9pass metabolism! metabolism! pilihan terbaik pada anak$anak. *erugian Absorbsi tidak adekuat anyak pasien tidak nyaman % risih per$rektal.
h.
Cara Cara 3em 3emberi berian an 8bat bat 3aru aru$par $paru u . "pu "pulmo lmonary nary#. #. *euntungan 5osis dapat diatur "titrasi# 8nset cepat ?ntuk ;fek lokal 4 Mamfaat maksimal, efek samping minimal. *erugian *oordinasi harus baik 3asien 3enyakit paru, daya hisap tidak adekuat >ariability >ariability in 5elivery 5eliver y ;fek 4 Bokal ;fek 4 Sistemik.
MATERI III UJI ANTIIN(LAMASI
=.
??A& Mengenal dan mampu mempraktekan pengujian daya antiinflamasi obat pada hewan uji dengan radang buatan.
==.
5ASA1 ;81= =nflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung "sekuestrasi# baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu. =nflamasi adalah suatu respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak. 1angsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak dan disertai gangguan gangguan fungsi "5orland, '(('#. Secara Secara garis garis besar, besar, perada peradanga ngan n ditand ditandai ai dengan dengan vasodil vasodilatas atasii pembul pembuluh uh darah darah lokal lokal yang yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan. eberapa produk jaringan yang menimbulkan reaksi ini adalah histamin, bradikinin, serotonin, prostaglandin, beberapa macam produk reaksi r eaksi sistem komplemen, produk reaksi sistem pembekuan darah, dan berbagai substansi hormonal yang disebut limfokin yang dilepaskan oleh sel yang tersensitisasi "-uyton, //6#. anda$tanda radang mencakup rubor "kemerahan#, kalor "panas#, dolor "rasa sakit#, dan tumor "pembe "pembengk ngkaka akan#. n#. anda anda pokok pokok yang yang kelima kelima ditamb ditambahk ahkan an pada pada abad abad terakhi terakhirr yaitu yaitu functio functio laes. laes. erdasarkan asal katanya, functio laesa adalah fungsi yang hilang. Junctio laesa merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal. Akan tetapi belum diketahui secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi fungsi jaringa jaringan n yang yang merada meradang. ng. 3eruba 3erubahan han pH lokal lokal atau atau konsent konsentrasi rasi lokal lokal ion$ion ion$ion tertent tertentu u dapat dapat merangs merangsang ang ujung$ ujung$uju ujung ng saraf. saraf. 3engel 3engeluar uaran an +at seperti seperti histam histamin in atau atau +at bioakt bioaktif if lainny lainnyaa dapat dapat merangs merangsang ang saraf. saraf. 1asa 1asa sakit sakit diseba disebabk bkan an pula pula oleh oleh tekana tekanan n yang yang mening meninggi gi akibat akibat pemben pembengka gkakan kan jaringan yang meradang "Abrams, //)#. Mekanisme peradangan diantaranya ada radang akut. 1adang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Beukosit members membersihk ihkan an berbag berbagai ai mikrob mikrobaa yang yang mengin menginvasi vasi dan memulai memulai proses proses pembon pembongka gkaran ran jaringa jaringan n nekrotik. erdapat ' komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan penampang dan struktural dari pembuluh darah serta emigrasi e migrasi dari leukosit. 3erubahan penampang pembuluh darah akan mengakibatkan meningkatnya aliran darah dan terjadinya perubahan struktural pada pembuluh darah mikro akan memungkinkan protein plasma dan leukosit meninggalkan sirkulasi darah. Beukosit yang berasal dari mikrosirkulasi akan melakukan emigrasi dan selanjutnya berakumulasi di lokasi cedera. Sehingga terjadi dilatasi arteriol lokal yang mungkin didahului oleh vasokonstriksi singkat. Sfingter prakapiler membuka dengan akibat aliran darah dalam kapiler yang telah berfungsi meningkat dan juga
dibukanya anyaman kapiler yang sebelumnya inaktif. Akibatnya anyaman venular pasca kapiler melebar dan diisi darah yang mengalir deras. 5engan demikian, mikrovaskular pada lokasi jejas melebar dan berisi darah terbendung. 3erubahan pembuluh darah dilihat dari segi waktu, sedikit banyak tergantung dari parahnya jejas. 5ilatasi arteriol timbul dalam beberapa menit. 3erlambatan dan bendungan tampak setelah ($7( menit. 3eningkatan 3eningkatan permeabilitas permeabilitas vaskuler vaskuler disertai disertai keluarnya keluarnya protein protein plasma dan sel$sel darah putih ke dalam jaringan disebut eksudasi dan merupakan gambaran utama reaksi radang akut. "Mitchell, '((7#. 1adang 1adang memiliki memiliki mekanisme mekanisme kontrol kontrol yaitu inaktivasi inaktivasi mediator mediator kimia lokal yang cepat oleh sistem en+im atau antagonis. Cukup banyak substansi yang dikeluarkan secara endogen telah dikenal sebagai mediator dari respon peradangan. =dentifikasinya saat ini sulit dilakukan. Lalaupun daftar mediator yang diusulkan panjang dan kompleks, tetapi mediator yang lebih dikenal dapat digolongkan menjadi golongan amina vasoaktif "histamin dan serotonin#, protease plasma "sistem kinin, komplemen, dan koagulasi koagulasi fibrinolitik#, fibrinolitik#, metabolit asam arakidonat arakidonat "leukotrien "leukotrien dan prostagland prostaglandin#, in#, produk produk leukosit leukosit "en+im lisosom dan limfokin#, dan berbagai macam mediator lainnya "misal, radikal bebas yang berasal dari oksigen dan faktor yang mengaktifkan trombosit# "Abrams, //)2 1obbins, //)#. 3engobatan antiinflamasi mempunyai dua tujuan utama yaitu, meringankan rasa nyeri yang seringkali seringkali merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang terus menerus dari pasien dan kedua memperlambat atau membatasi perusakan jaringan. erdasarkan mekanisme kerjanya, obat$obat antiinflamasi terbagi ke dalam golongan steroid dan golongan non$steroid. Salah satu contoh obat antiinflamasi ini adalah ketoprofen "*at+ung, '(('#. *etoprofen merupakan golongan obat A=&S , dengan derivat asam propionat yang memiliki efektivitas efektivitas seperti ibuprofen ibuprofen dengan dengan sifat anti$inflamasi anti$inflamasi sedang. sedang. Memiliki Memiliki aktivitas aktivitas anti inflamasi, anti piretik dan analgesik secara sentral dan perifer. Mekanisme kerjanya yaitu melalui penghambatan biosintesis prostaglandin menghambat en+im siklooksigenase sehingga konversi konversi asam arkidonat menjadi prostaglandin terganggu. ;fek terapi dan efek samping A=&S berhubungan dengan mekanisme kerja sediaan ini pada en+im cycloo@ygenase$ "C8$# dan cycloo@ygenase$' "C8$'# yang dibutuhkan dalam biosintesis prostaglandin. 3rostaglandin sendiri merupakan sediaan pro$inflamasi, tetapi juga merupakan sediaan gastroprotektor. 8leh karena A=&S dengan selektivitas menghambat C8$', maka sediaan ini diduga bebas dari efek samping samping yang menakutkan menakutkan pada saluran saluran cerna. 3ada kenyataannya, kenyataannya, tidak satupun A=&S dengan selektivitas penghambat C8$' bebas dari efek samping pada saluran cerna dan berbagai efek samping lainnya diluar saluran cerna, misalnya pada sistem kardiovaskuler "Hoan jay, '((6#. Jormalin Jormalin adalah larutan yang tidak berwarna berwarna dan baunya sangat menusuk. menusuk. 5idalam formalin mengandung sekitar 76 persen formaldehid dalam air, biasanya ditambah methanol hingga ) persen sebagai sebagai pengaw pengawet. et. erat erat Moleku Molekull Jormali Jormalin n adalah adalah 7(,(7 7(,(7 dengan dengan 1umus 1umus Moleku Molekull HC8H. HC8H. *arena *arena kecilnya molekul ini memudahkan absorpsi dan distribusinya ke dalam sel tubuh. -ugus karbonil yang
dimi dimili likin kinya ya sanga sangatt akti aktif, f, dapat dapat bere bereak aksi si deng dengan an gugu guguss 9&H' 9&H'da dari ri prot protei ein n yang yang ada ada pada pada tubu tubuh h membentuk senyawa yang mengendap "Harmita, '((<#. 3lethysmograph adalah alat untuk pengukuran perubahan volume organ atau bagian tubuh lainnya, terutama yang dihasilkan dari perubahan aliran darah. 5alam penelitian digunakan digunakan tikus sebagai hewan percobaan karena tikus mempunyai mempunyai banyak banyak keunggulan diantaranya anyak gen$nya tikus relatif mirip dengan manusia, dalam binatang menyusui "mamalia#, "mamalia#, kemampuan kemampuan berkembangbiak berkembangbiak tikus sangat tinggi, relatif cocok untuk digunakan dalam eksper eksperime imen n massal, massal, tipe tipe bentuk bentuk badan tikus tikus kecil, kecil, mudah mudah dipelih dipelihara ara dan obat obat yang yang diguna digunakan kan di badannya dapat relatif cepat termanifestasi. t ermanifestasi. ikus ikus yang sering digunakan dalam percobaan adalah tikus putih "1attus norvegicus#.
===.
CA1A *;1A
tdp e ia l dsu a u ka p nu a k tr k a i k # k o ik l e! u at m o n p e r uo s "de e e b n me ls u e ! m c a a n r ! a a t i e d m r i j as dup ina s td i e ak t , e s la a l $a $ s a t u ktpi ei a e r mnk i j ai d! u dn u i d ai n di sn at i e n k t a e p n ml a d , $ u a& d p 0 i t ea e mn l a ! de p u n i a n id k t i n ak, ! am d a n a k n d a i n 1 s s uj a e n m l t a i km s e a t e1 l 5 a $ m e n i t psdkm ue n n t ! i u ak n n t i p" ko l a r m nt i s a m l i n o r a p $ Nbu" o a r C m l a l i n 10sa %, 1 m0 , 1l npm l ek rbo onl tba rok t =>.
nuo HAS=B 3;1C8AA& !al an
N.
Ti$
Per!aan
V!#me
* )a+a
#)em
.
*ontrol
&aCl (,
in,!ama$i
(,7' ml
$
(,7/ ml
$
$
$
(,7' ml
6,/)
(,'/ ml
'),<:
(,'/ ml
'),<:
ml Jormalin (, ml *etoprofen '.
3erlakuan
i.m. Jormalin (, ml
>.
3;MAHASA& 3ada percobaan ketiga praktikum farmakologi == ini prakt ikum melakukan percobaan mengenai daya antiinflamasi. 3ercobaain ini bertujuan agar mahasiswa mengenal dan mampu mempraktikkan pengujian daya antiinflamasi obat pada hewan uji dengan radang buatan. =nflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjad jadi
pada
temp empat
terinfeksi. 1adang atau
jari aringan inflamasi
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
yang
meng engalam alamii cedera, adalah =nflamasi
satu
sepe eperti rti
kare arena
dari
respon
distimulasi
oleh
terba rbakar, ar,
atau
utama sistem faktor
kimia
"histamin, bradikinin,serotonin, leukotrien, dan prostaglandin# yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi. 1espon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam, dll. yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi. 3ercobaan ini menggunakan hewan uji berupa tikus sebanyak ' ekor, tikus sebagai tikus control dan tikus ' sebagai tikus perlakuan. Maksud dari tikus perlakuan sendiri yaitu tikus diterapi dengan dengan secara secara intram intramusc uscular ular obat obat antiin antiinflam flamasi. asi. 8bat 8bat antiin antiinflam flamasi asi &on Steroi Steroid d bekerja bekerja dengan dengan menghambat en+im siklooksidase "C8#. ;n+im C8 berperan dalam perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin H', yang selanjutnya oleh berbagai en+im akan diubah menjadi beragam tipe prostaglandin. 8bat anti$inflamasi nonstreoid "8A=&S# merupakan kelompok obat yang paling banyak dikons dikonsums umsii di seluruh seluruh dunia dunia untuk untuk mendap mendapatk atkan an efek analge analgetik tika, a, antipi antipireti retika, ka, dan anti$in anti$inflam flamasi. asi. 8A=&S merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan$peradangan di dalam dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, artritis reumatoid, dan gout arthritis.
3ada praktikum ini menggunakan alat dan bahan antara lain, alat terdiri dari plethysmograph, spuit injeksi ml, neraca, dan spidol untuk bahan yang digunakan formalin dan ketoprofen ketoprofen 7(mg% 7(mg% ml injeksi, hewan uji yang digunakan yakni tikus. 3lethysmograph merupakan suatu teknik untuk mendeteksi%mengukur perubahan perubahan volume di dalam suatu organ. organ. 3lethysmogra 3lethysmograph ph merupakan merupakan suatu instrumen instrumen yang digunakan untuk mengukur perubahan volume di dalam suatu organ atau seluruh tubuh. iasanya merupakan hasil dari fluktuasi darah atau udara yang terkandung didalamnya. 3rinsip Plethysmograph mengikuti Plethysmograph mengikuti hukum oyle, yaitu bila massa gas ditekan pada suhu konstan maka tekanan "3# dan volume "># adalah t etap. spuit injeksi ml berguna untuk menyuntikan formalin ataupun ketoprofen pada hewan uji. Spidol berguna menandai lutut hewan uji sedangkan neraca berfungsi untuk menimbang hewan uji. ?ntuk bahan yakni formalin berfungsi sebagai agen inflamasi atau iritan dan ketoprofen 7(mg% ml merupakan suatu antiinflamasi non steroid dengan efek antiinflamasi, analgesik dan antipiretik dengan mekanisme menghambat en+im siklogsigenase% C8, en+im C8 berperan daam perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin prostaglandin H', yang selanjutnya selanjutnya oleh berbagai en+im diubah diubah menjadi menjadi berbagai tipe prostaglandin. 3ada pemberian oral kadar puncak dicapai selama se lama (,)9' jam. Laktu paruh eliminasi pada orang dewasa 7 jam, dan ) jam pada orang tua. =ndikasinya untuk mengobati gejala$ gejala gejala artritis artritis remato rematoid, id, ankilo ankilosin sing g spondi spondilit litis, is, gout gout akut akut dan osteoa osteoartri rtritis tis serta serta kontro kontroll nyeri nyeri dan inflamasi akibat operasi ortopedik. 5alam 5alam perc percob obaan aan dila dilaku kuka kan, n, mula$ mula$mu mula la meng menghi hitu tung ng dosi dosiss obat obat keto ketopr prof ofen en yang yang akan akan diberikan kepada tikus. Cara perhitungannya yaitu dosis obat dibagi dengan volume pemberian obat setelah dikonversi dosis obat untuk manusia kedalam dosis obat untuk tikus. 5osis dari ketoprofen sendiri yaitu <(mg%ml, sehingga setelah dikonversikan ketikus "(,(0# didapatkan dosis ketoprofen untuk tikus ,(0mg%ml. ?ntuk volume pemberian obat diperoleh dengan cara menghitung berat badan dari masing$masing tikus tersebut dimana tikus pertama memiliki bobot '7gram, dan tikus kedua memiliki bobot 0 gram. 3erhitungannya yaitu berat badan tikus dibagi berat badan konversi dikalikan dosis dosis konver konversi si dipero diperoleh leh hasil hasil (,
besar besar dosis dosis obat obat yang yang akan akan diberik diberikan an agar tidak tidak melebihi melebihi dosis maksimal maksimal.. 5alam 5alam
persediaan yang ada tersedia terse dia sediaan ketoprofen ampul ((mg%'ml dimana ingin dibuat dalam mg%ml dalam dalam (ml (ml larutan larutan &aCl. &aCl. Sehing Sehingga ga harus harus dilaku dilakukan kan pengen pengencer ceran an dengan dengan menggu menggunak nakan an rumus rumus >@C'N>'@C'. adi ketoprofen yang diambil adalah (,' ml yang kemudiaan diencerkan kedalam &aCl sebanyak (ml "didapatkan mg%ml ketoprofen#. 5isini berat badan tikus yang diberi perlakuanya itu sebesar 0 gram, sehingga volume ketoprofen yang akan diinjeksikan harus disesuaikan dengan berat badan tikus tersebut. Cara untuk menghitung volume ketoprofenya itu berat badan tikus perlakuan dibagi berat badan tikus '((gram dikali mg%ml sehingga diperoleh hasil (,
3ercob 3ercobaan aan ini dimula dimulaii dengan dengan menimb menimbang ang kedua kedua tikus, tikus, penimb penimbang angan an dilaku dilakukan kan untuk untuk menentukan dosis obat yang akan diberikan. Setelah ditimbang, kedua tikus ditandai menggunakan spidol spidol pada pada bagian bagian kaki kaki "diata "diatass lutut# lutut#.. Selanj Selanjutny utnyaa kaki kaki kanan kanan pada pada tikus tikus "contr "control# ol# disunt disuntikk ikkan an formalin (, mB kemudian mengukur volume udem dengan mencelupkan telapak kaki "sampai tanda# dalam air raksa pada pletismograph. Selanjutnya kaki kiri tikus juga disuntikkan (, mB &aCl lalu diukur volume udemnya udemnya dengan dengan mencelupka mencelupkan n telapak kaki "sampai batas# kedalam kedalam air raksa pada alat pletismograph. ?ntuk tikus ' diinjeksi secara intramuscular dengan ketoprofen. Setelah ) menit pemberian obat salah s alah satu telapak kaki tikus diinjeksi dengan formalin. *emudian diukur volume udem pada alat pletismograph. 3engukuran volume udem ini juga dilakukan pada menit ke$7( dan <( setelah pemberian obat. Setelah Sete lah mengetahui volume udem pada telapak kaki tikus yang diberi obat dan volume udem pada telapak kaki tikus kontrol, daya inflamasi dapat dihitung. 3emberian 3emberian suntikan suntikan intramuskuler intramuskuler " =M #. 8bat$ obat yang larut dalam air akan diabsorbsi diabsorbsi dengan dengan cepat cepat setelah setelah penyu penyunti ntikan kan =M. ?mumny ?mumnyaa kecepa kecepatan tan absorps absorpsii setelah setelah penyunt penyuntika ikan n pada pada muskul muskulus us deloid deloid atau vastus vastus laterali lateraliss adalah adalah lebih lebih cepat cepat dari dari pada pada bila bila disunti disuntikka kkan n pada pada gluteu gluteuss ma@imus. *euntungan pemberian secara intamuskuler yaitu absorbsi cepat dapat diberikan pada pasien sadar atau tidak sadar. Sedangkan kerugiannya yaitu perlu proses sterilisasi, sakit, dan dapat terjadi infeksi ditempat injeksi. 8bat yang digunakan untuk uji anti inflamasi disini adalah ketoprofen. *etoprofen merupakan salah salah satu obat obat golong golongan an &SA=5s. &SA=5s. Mekani Mekanisme sme kerja kerja dari dari ketopr ketoprofe ofen n yang yang merupa merupakan kan suatu suatu anti anti inflamasi non steroid dengan efek anti inflamasi, analgesic dan antipiretik ini, sebagai anti inflamasi bekerja dengan menghambat sintesa prostaglandin. 3ada pemberian oral kadar puncak dicapai selama (,)9' jam. Laktu Laktu paruh eliminasi pada orang dewasa 7 jam, dan ) jam pada orang tua. =ndi =ndika kasi si
dari dari
keto ketopr prof ofen en
yaitu aitu
untu untuk k
mengo engoba bati ti
geja gejala la$g $gej ejal alaa
arth arthri riti tiss
rema remato toid id,,
ankilo ankilosin singsp gspond ondilit ilitis, is, gout gout akut akut dan osteoa osteoarthr rthritis itis serta serta control control nyeri nyeri dan inflam inflamasi asi akibat akibat operasi operasi ortopedik. 5osis pada sediaan oral, dosis awal yang dianjurkan adalah 6)mg 7 kali sehari atau )( mg : kali sehari. 5osis maksimumnya 7(( mg sehari. Sebaiknya digunakan bersama dengan makanan atau susu. *ontraindikasi pada hipersensitif terhadap ketoprofen, aspirin dan A=&S lain. -angguan fungsi fungsi ginjal dan hati yang berat ?lkus peptikum dan pada penderita asma. 3eringatan penggunaan ketoprofen, hati$hati bila diberikan pada penderita hiperasiditas lambung, tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. Hati$hati pada penderita gangguan fungsi ginjal. ;fek sampingnya yaitu ulkus gastrointestinal, penurunan jumlah sel darah merah "akibat pendarahan -=#, dan jarang kerusakan ginjal, protein kerugian, dan gangguan gangguan perdarahan.
=nteraksi obat, ketoprofen tidak boleh digunakan dalam dengan &SA=5 atau kortikosteroid lainnya, karena hal ini meningkatkan risiko ulserasi -=. =ni juga harus digunakan dengan hati$hati dengan antikoagulan lain. Hal ini umumnya digunakan dengan mepra+ol, sucralfate, dan simetidin untuk membantu melindungi saluran -=. 5ari mekanisme dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ketoprofen merupakan obat anti anti inflam inflamasi. asi. =nflam =nflamasi asi merupa merupakan kan gabung gabungan an proses proses yang yang komple kompleks ks ditand ditandai ai dengan dengan bengka bengkak, k, kemerah kemerahan, an, nyeri nyeri dan panas. panas. 3emben 3embengka gkakan kan jaring jaringan an akibat akibat kelebi kelebihan han cairan cairan interst interstisi isium um dikenal dikenal sebagai edema. 1eaksi radang dapat diamati dari gejala$gejala klinis. 5i sekitar jaringan terkena radang terjadi peningkatan panas "kalor#, timbul warna kemerah$merahan "rubor# dan pembengkakan "tumor#. *emungkinan disusul perubahan struktur jaringan yang dapat menimbulkan kehilangan fungsi. 5ampak ;dema ;dema biasanya akan lebih tampak pada jaringan lunak yang renggang misalnya pada jaringan subcutis dan pada paru$paru. iasanya akan , seperti pada daerah sekitar mata dan alat kelamin luar. *ulit diatasanya biasanya menjadi renggang. ila diatas daerah tersebut ditekan, Maka cairan akan terdorong dan pindah dari tempat tersebut dan meninggalkan cekungan pada tempat tekanan tersebut disebut dengan "pitting edema#. 5ari hasil praktikum yang dilakukan terhadap dua tikus sebagai hewan uji dengan pemberian antiin antiinflam flamasi asi ketopr ketoprofen ofen menunj menunjukk ukkan an hasil hasil bahwa bahwa perlak perlakuan uan yang yang diberik diberikan an pada pada tikus tikus pertama pertama sebagai kontrol adalah dengan menyuntikkan formalin dan &aCl sedangkan pada tikus uji diinjeksikan ketopr ketoprofe ofen n secara secara intramu intramusku skular lar kemudi kemudian an diinje diinjeksi ksikan kan formal formalin. in. *emudi *emudian an setelah setelah diinje diinjeksik ksikan an formalin maka segera dilakukan pengukuran volume udem, selanjutnya pengukuran volume diulang setelah 7( menit dan <( menit kemudian. 3engamatan atau pengukuran kembali volume udem setiap 7( menit selama jam ini bertujuan untuk mengukur besarnya inflamasi yang terjadi pada kaki tikus akibat pemberian formalin. 5ari hasil pengamatan secara umum diperoleh bahwa setelah 7( menit penyuntikan, tinggi air raksa menurun dari pada pengukuran pertama setelah disuntik. Selanjutnya 7( menit berikutnya tinggi air raksa mengalami penurunan secara bertahap. &amun dari kelompok pertama mengalami peningkatan volume volume raksa raksa dari dari penguk pengukura uran n setelah setelah awal awal penyunt penyuntikk ikkan an menuju menuju 7( menit menit setelah setelah penyu penyuntik ntikkan kan.. 3eningkatan tinggi air raksa ini menunjukkan bahwa mulainya pembentukan inflamasi pada kaki tikus setelah penyuntikkan penyuntikkan formalin sedangkan penurunan penurunan tinggi tinggi air raksa menunjukkan menunjukkan bahwa efek injeksi formalin sudah mulai berkurang sehingga inflamasi yang terbentuk mulai mereda, dalam hal ini ukuran telapak kaki tikus mulai mengecil. Sementara tikus kontrol berguna untuk membandingkan antara volume udem pada kaki kiri yang diberi &aCl dengan kaki kanan yang diberi formalin sebagai inflamator. =nflamasi yang terbentuk
diamati dan terbukti bahwa volume inflamasi tikus kontrol lebih besar daripada volume inflamasi pada tikus uji. Jormalin yang diinjeksikan secara sub kutan menimbulkan efek inflamasi dengan membentuk udem. udem. 3embentuka 3embentukan n udem ini terjadi karena adanya kerusakan jaringan. 5ari hasil kelompok kelompok pertama pertama pada menit ke ( atau menit awal volume udem kaki tikus yang diberikan ketoprofen sebesar (,')ml sedangkan volume udem pada kaki tikus yang diberikan kontrol sebesar (,7ml kemudian setelah dihitung persen daya antiinflamasi maka dari kelompok pertama menit awal memiliki persen daya antiinflamasi sebesar /,7), untuk 7( menit beikutnya sebesar : dan 7( menit berikutnya atau setelah menit ke <( sebesar 6,/). Sementara data dari kelompok dua menunjukkan persen daya antiinflamasi mulai dari menit awal awal hingga hingga menit menit ke <( masing masing$ma $masing sing sebesar sebesar 6, 6, 2 '(, '(, dan )7,') )7,'), , sehingg sehinggaa selalu selalu mengalami peningkatan persentase. Sedangkan dari kelompok tiga persen daya antiinflamasi sebesar 6,/) 2 '),< dan '),< dari menit awal, 7( menit, dan <( menit secara berturut$turut. 5ari data tersebut tersebut awalnya awalnya mengalami mengalami peningkatan peningkatan dan selanjutnya selanjutnya konstan. konstan. 5ari data$data data$data tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu pengujian maka volume raksa mengalami penurunan sehingga semakin kecil volume udem pada kaki tikus berarti obat antiinflamasi mulai menunjukkan efek dan daya inflamasinya mulai berkurang. &amun pada kelompok satu seperti yang sudah dibahas diatas bahwa dari menit awal menuju menit 7( terjadi penurunan persen daya antiinflamasi yang mungkin hal ini diseb disebab abkan kan kare karena na mulai mulainy nyaa pemb pemben entu tuka kan n efek efek infl inflam amasi asi atau atau mung mungki kin n diseb disebab abka kan n pada pada saat saat pencelupan kaki tikus kedalam raksa ada volume raksa yang hilang karena tikus yang bergerak$gerak sehingga menyebabkan kekeliruan dalam pembacaan tinggi air raksa. Sementara pada kelompok tiga dari menit 7( menuju menit <( terjadi persentase daya antiinflamasi yang konstan, hal ini mungkin karena obat antiinflamsi sudah berhenti efek antiinflamasinya. Aktivi Aktivitas tas antiin antiinflam flamasi asi obat obat ditunj ditunjukk ukkan an oleh oleh kemamp kemampuan uan obat obat mengur mengurang angii udem udem yang yang diinduksikan pada telapak kaki hewan percobaan. erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan pemberian obat antiinflamasi ketoprofen yang diinjeksikan secara intramuskular menunjukkan bahwa peradangan yang terjadi pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok uji. Hal ini disebabkan dise babkan karena kelompok kontrol tidak diberikan antiinflamasi. Sedangkan pada kelompok tikus uji pemberian ketoprofen ketoprofen memberikan efek antiinflamasi antiinflamasi yang semakin semakin lama semakin meningkat. meningkat. Selain itu, adanya aktivitas antiinflamasi pada ketoprofen juga menunjukkan cara pemberian obat secara intramuskular telah telah dilaku dilakukan kan dengan dengan baik baik sehing sehingga ga mampu mampu memberi memberikan kan efek efek antiin antiinflam flamasi asi pada pada hewan hewan yang yang dilakukan uji. Sehingga kesimpulannya pemberiaan inflamator pada hewan uji menyebabkan inflamasi atau peradangan yang ditandai dengan pembentukan udem. 3emberian antiinflamasi menyebabkan peradangan berkurang dan semakin lama waktu pengujian maka semakin besar pula persen daya antiinflamasi dari suatu obat antiinflamasi tersebut.
>=.
-.
*;S=M3?BA& Aktivitas antiinflamasi obat ditunjukkan oleh kemampuan obat mengurangi udem yang diinduksikan pada telapak kaki hewan percobaan "tikus#.
.
8bat yang digunakan untuk uji anti inflamasi disini adalah ketoprofen. ?ntuk kontrol digunakan larutan &aCl (,/, dan sebagai inflamator digunakan formalin. 3enyuntikan dilakukan secara i.m, karena absorbsi lebih cepat.
/.
*etopr *etoprofe ofen n merupa merupakan kan suatu suatu antiin antiinflam flamasi asi non steroid steroid dengan dengan efek efek antiin antiinflam flamasi, asi, analge analgesik sik dan antipiretik dengan mekanisme menghambat en+im siklogsigenase% C8.
0.
5ari hasil percobaan didapatkan didapatkan persen daya inflamasi *etoprofen *etoprofen pada tikus = dari menit (,7( dan <( berturut turut yaitu /,7), : dan 6,/). 3ada tikus == yaitu 6, 2 '(, dan )7,'). Serta pada tikus === yaitu 6,/) 2 '),< dan '),<. 5aya inflamasi ketoprofen yang paling besar terdapat pada tikus == yaitu sebesar )7,').
). 3emberiaan 3emberiaan inflamator inflamator pada hewan hewan uji menyebabkan menyebabkan inflamasi inflamasi atau peradang peradangan an yang ditandai ditandai dengan dengan pembentukan udem. 3emberian antiinflamasi menyebabkan peradangan berkurang dan semakin lama waktu pengujian maka semakin besar pula persen daya antiinflamasi dari suatu obat antiinflamasi tersebut.
BAM3=1A& Menjawab pertanyaan 4 . agaimana agaimana pengaruh pengaruh pemberian pemberian ketoprofen ketoprofen pada pada udem telapak kaki kaki tikusK agaimana agaimana mekanismen mekanismenyaK yaK awab4 tikus memiliki memiliki anatomi dan fisiologi yang mirip dengan manusia sehingga mekanisme kerja secara farmakokinetik dan farmakodinamik obat dianggap sama. Mekanisme kerja ketoprofen yaitu meni menimb mbul ulka kan n efek efek anti antira radan dang g deng dengan an bebe bebera rapa pa kemu kemung ngki kinan nan,, anta antara ra lain lain adal adalah ah meng mengha hamb mbat at biosintesis dan pengeluaran prostaglandin prostag landin dengan cara menghambat en+im e n+im sikloogenase yang memacu timbulnya mediator$mediator radang sehingga mediator radang terhambat sehingga menurunkan gejala keradangan '. Mengapa Mengapa penguku pengukuran ran volume volume udem udem diulan diulangi gi setelah setelah jamK awab4 3engukuran volume udem diulangi setelah jam karena pada waktu ini diharapkan obat yang diberikan telah mencapai sistemik dan telah diedarkan ke seluruh tubuh termasuk pembuluh darah pada kaki kanan belakang tikus.
PERHITUNGAN 5osi *etoprofen "<(mg%ml# *onversi dosis manusia "6(kg# N tikus "'((gram#N (,(0 5osis untuk tikus N <(mg%ml @ (,(0N ,(0 mg%ml
Sediaan ampul ketoprofen ((mg%'ml, dibuat mg%ml dalam ( ml 3engenceran > . C
N
>. )(mg%ml N > N
>'. C' ( ml. mg%ml (,' ml
adi adi pengam pengambil bilan an ketopr ketoprofen ofen sebesar sebesar (,' ml lalu lalu ditamb ditambahk ahkan an larutan larutan &aCl &aCl sampai sampai volume volume (ml (ml "didapatkan mg%ml ketoprofen#
3erhitungan dosis untuk tikus kelompok 7 obot ikus ikus a N '7 gram "perlakuan kontrol# >olume pemberian N (, ml obot ikus ikus b N 0 gram "perlakuan ketoprofen# 118 gram
>olume pemberian untuk tikus b N
200 gram
x 1
mg ml
=
0,6 ml
*)a+a antiin,!ama$i 1 -22 3 4%5& 6 -22 7
* )a+a antiin,!ama$i
Awal Awal
N (( 9 "(,7'%(,'' "(,7'%(, '' @ (( #
N 6,/ 7( mnt N (( 9 "(,'/%(,'' @ (( # N '),< <( mnt mnt N (( (( 9 " (,' (,'/% /%(, (,'' '' @ (( (( # N '),<
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM (ARMAKOLOGI II MATERI MATERI IV IV UJI E(EK SEDATI(
I.
TUJUAN 5apat mengenal dan mempraktekkan uji kemampuan sedasi%penekanan terhadap system saraf pusat
suatu obat kepada hewan uji. II.
DASAR TEORI
Hipnotik Hipnotik dan sedatif merupakan merupakan golongan golongan obat pendepresi pendepresi susunan saraf pusat "SS3#. ;feknya bergantung dosis, mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidurkan, hingga berat yaitu kehilangan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati. 8bat$obatan hipnotik sedative adalah istilah untuk obat$obatan yamg mampu mendepresi sistem saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang memiliki aktifitas moderate yang memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur "jay, '(('#. 3engg 3enggolo olonga ngan n suatu suatu obat obat ke dalam dalam jenis jenis sedati sedative$h ve$hipn ipnoti otik k menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa keguna kegunaan an terap terapeu eutik tik utam utamany anyaa adala adalah h meny menyeb ebab abka kan n sedasi sedasi "den "denga gan n dise diserta rtaii hilan hilangn gnya ya rasa rasa cema cemas# s# atau atau menyebabkan kantuk. Sedative$hipnotik seringkali diresepkan untuk gangguan tidur karena termasuk ke dalam obat$obatan obat$obatan penekan penekan Sistem Saraf 3usat yang dapat menimbulkan menimbulkan depresi depresi "penurunan "penurunan aktivitas fungsional# dalam berbagai tingkat dalam Sistem Saraf 3usat "-oodman and -ilman, '((<#. Sedatif adalah obat tidur yang dalam dosis lebih rendah dari terapi yang diberikan pada siang hari untuk tujuan menenangkan. Sedatif termasuk ke dalam kelompok psikoleptika yang mencakup obat(obat yang menekan atau menghambat sisem saraf pusat. Sedatif berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. *eadaan sedasi juga merupakan efek samping dari banyak obat yang khasiat utamanya tidak menekan Sistem Saraf 3usat, misalnya antikolinergika "BOllmann, '(((#. Sedati Sedatif$h f$hipn ipnotik otik berkha berkhasiat siat meneka menekan n Sistem Sistem Saraf Saraf 3usat 3usat bila bila diguna digunakan kan dalam dalam dosis dosis yang yang meningkat, suatu sedatif, misalnya fenobarbital akan menimbulkan efek berturut$turut peredaan, tidur, dan pembiusan total "anestesi#, sedangkan pada dosis yang lebih besar lagi dapat menyebabkan koma depresi pernafasan dan kematian. ila diberikan berulang kali untuk jangka waktu lama, senyawa ini la+imnya menimbulkan ketergantungan dan ketagihan "&eal, '(('#. Hipno Hipnotika tika atau atau obat obat tidur tidur adalah adalah +at$+at +at$+at yang yang dalam dalam dosis dosis terapeu terapeutik tik diperu diperuntu ntukka kkan n untuk untuk mempermudah atau menyebabkan tidur. Hipnotika menimbulkan rasa kantuk, mempercepat tidur, dan sepanjang malam mempertahankan keadaan tidur yang menyerupai tidur alamiah. Secara ideal obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa pada keesokan harinya har inya "jay, '(('#. '(('#. ;fek hipnotik meliputi depresi sistem saraf pusat yang lebih kuat daripada sedasi, hal ini dapat dicapa dicapaii dengan dengan semua semua obat obat sedativ sedativee dengan dengan pening peningkat katan an dosis. dosis. 5epresi 5epresi sistemsa sistemsaraf raf pusat pusat yang yang bergantung pada tingkat dosis merupakan karakteristik dari sedative$hipnotik. 5engan peningkatan dosis yang diperlukan untuk hipnotik dapat mengarah kepada keadaan anestesi umum. Masih pada dosis yang tinggi, obat sedative$hipnotik dapat mendepresi pusat$pusat pernafasan dan vasomotor di medulla, yang dapat mengakibatkan koma dan kematian "*at+ung, '(('#.
entuk yang paling ringan dari penekanan sistem saraf pusat adalah sedasi, dimana penekanan sistem saraf pusat tertentu dalam dosis yang lebih rendah dapat menghilangkan respon fisik dan mental tetap tetapii tida tidak k memp mempen engar garuh uhii kesad kesadara aran. n. Seda Sedati tiff terut terutam amaa digu diguna naka kan n pada pada sian siang g hari hari,, deng dengan an meningkatk meningkatkan an dosis dosis dapat menimbulkan menimbulkan efek hipnotik. hipnotik. ika diberikan diberikan dalam dosis yang sangat sangat tinggi, tinggi, obat$obat obat$obat sedatif$hipn sedatif$hipnotik otik mungkin dapat mencapai mencapai anestesi, anestesi, sebagai sebagai contoh contoh adalah barbiturat dengan masa kerja yang sangat singkat yang digunakan untuk menimbulkan anestesi adalah natrium thiopental "3entothal# "*at+ung, '(('#. Secara klinis klinis obat$obatan obat$obatan sedatif$hipnotik sedatif$hipnotik digunakan digunakan sebagai obat$obatan obat$obatan yang berhubung berhubungan an deng dengan an sist sistem em sara saraff pusa pusatt sepe sepert rtii tata tatala laks ksan anaa nyer nyerii akut akut dan dan kron kronik ik,, tind tindak akan an anes anesth thes esia ia,, penatalaksanaan kejang serta insomnia. 8bat$obatan sedatiif hipnotik diklasifikasikan menjadi 7 kelompok, yakni4 . '. 7.
en+odia+epi en+odia+epin4 n4 alpra+opam alpra+opam,, klordia+ep klordia+epoksid oksid,, klora+epat, klora+epat, dia+epam, dia+epam, flura+epam flura+epam,, lora+epam, lora+epam, mida+olam mida+olam arbiturat4 arbiturat4 amobarbital, amobarbital, pentobarbit pentobarbital, al, fenobarbital fenobarbital,, sekoba sekobarbital, rbital, tiopental tiopental -olong -olongan an obat obat nonbar nonbarbit bitura urat$no t$nonbe nben+o n+odia dia+epi +epin4 n4 meprob meprobamat amat,, ketami ketamin, n, propof propofol, ol, dekstro dekstromet metorp orphan han,, buspiron, kloralhidrat "-aniswarna, //)#.
(enbarbita! (enbarbita! 5 L#mina! a. Mekanisme kerja Mekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan-potensiasi penghambatan sinaps Mencit .imbanan kelompok melalui suatu kerja pada reseptor -AA A, rekaman intrasel neuron korteks atau spinalis kordata mencit
menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa fenoba fenobarbi rbital tal mening meningkat katkan kan respons respons terhad terhadap ap -AA -AA yang yang diberi diberikan kan secara secara iontoforetik. ;fek ini telah teramati pada konsentrasi fenobarbital yang sesuai secara terapeutik. Analisis salur saluran an tung tunggal gal pada pada out out patc patch h bagi bagian an luar luar yang yang diis diisol olasi asi dari dari neur neuron on spin spinali aliss kord kordat ataa menc mencit it menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa fenoba fenobarbi rbital tal mening meningkat katkan kan arus arus yang yang diperan diperantara taraii resepto reseptorr -AA -AA dengan dengan Mencitmeningkatkan durasi ledakan arus yang diperantarai reseptor -AA tanpa merubah frekuensi ledakan. Mencit1
3ada kadar yang melebihi melebihi konsentrasi konsentrasi terapeutik, terapeutik, fenobarbital fenobarbital juga membatasi membatasi perangsangan perangsangan berulang terus menerus2 ini mendasari beberapa efek kejang fenobarbital pada konsentrasi yang lebih tinggi yang tercapai selama terapi status epilepM;&C=. b. Indikasi Sebaga Sebagaii hipnot hipnotik ik dan sedatif sedatif,, dipaka dipakaii dalam dalam keadaa keadaan n insom insomnia, nia, histeri histeria, a, ansiet ansietas, as, neuros neurosis is dan +uminal"enobarbital /aramstrihnin, siolois 0,9 % migren. Antikonvulsi pada keadaan epilepsi, kejang$kejang, keracunan keracunan tetanus. c. Dosis 9 ' dd 7( 9 ') mg, maksimal :(( mg "dalam ' kali#, pada anak 9 anak ' 9 ' bulan : mg%kg
sehari, pada status epilepticus dewasa '(( 9 7(( mg. d. Onset Mencapai efek pada < jam setelah mengkonsumsi. mengkonsumsi. e. Durasi )da tidakn!a re*ek balik badan 5aya kerja fenobarbital sangat panjang, yaitu 7 9 : hari "Anonim, '((/# A. CA1A CA1A *;1 *;1A A 5itimbang
dibagi
'nset dan durasi (aktu tidur luminal
5iberi secara per oral
5iamati
5ihitung
III.
HASIL PERCOBAAN
*elompok =
==
Mencit '
*ontrol 8nset $ mati $
3erlakuan 5urasi $ mati $
8nset idak tidur
5urasi idak
$ '' menit ''
tidur $ jam )
detik
menit "belumti
'
Mencit
Mencit
$
dur# $
= ==
'
kurang
kurang
daya
daya
tahan $ :( menit
tahan $ ) menit
'7 menit $
6 menit $
&4 Mencit 4 sebagai perlakuan Mencit ' 4 sebagai control
IV.
PEMBAHASAN
3ada praktikum praktikum kali ini dilakukan dilakukan uji efek sedatif pada hewan uji yaitu mencit. ujuan ujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenal dan mempraktekkan uji kemampuan sedasi%penekanan terhadap sistem saraf pusat suatu obat kepada hewan uji. 5engan cara mengamati perubahan yang terjadi pada mencit setelah diberi obat sedatif kepada mencit. Sedatif Sedatif adalah obat tidur yang dalam dosis lebih rendah dari terapi yang diberikan diberikan pada siang hari untuk tujuan menenangkan. Sedatif termasuk ke dalam kelompok psikoleptika yang mencakup obat $ obat yang menekan atau menghambat sisem saraf pusat. Sedatif berfungsi menurunkan aktivitas, mengurangi ketegangan, dan menenangkan penggunanya. *eadaan sedasi juga merupakan efek samping dari banyak obat yang khasiat utamanya tidak menekan Sistem Saraf 3usat, misalnya antikolinergika. Sedati Sedatif$h f$hipn ipnotik otik berkha berkhasiat siat meneka menekan n Sistem Sistem Saraf Saraf 3usat 3usat bila bila diguna digunakan kan dalam dalam dosis dosis yang yang meningkat, suatu sedatif, misalnya fenobarbital akan menimbulkan efek berturut$turut peredaan, tidur, dan pembiusan total "anestesi#, sedangkan pada dosis yang lebih besar lagi dapat menyebabkan koma depresi pernafasan dan kematian. ila diberikan berulang kali untuk jangka waktu lama, senyawa ini la+imnya menimbulkan ketergantungan dan ketagihan. entuk yang paling ringan dari penekanan sistem saraf pusat adalah sedasi, dimana penekanan sistem saraf pusat tertentu dalam dosis yang lebih rendah dapat menghilangkan respon fisik dan mental tetap tetapii tida tidak k memp mempen engar garuh uhii kesad kesadara aran. n. Seda Sedati tiff terut terutam amaa digu diguna naka kan n pada pada sian siang g hari hari,, deng dengan an meningkatk meningkatkan an dosis dosis dapat menimbulkan menimbulkan efek hipnotik. hipnotik. ika diberikan diberikan dalam dosis yang sangat sangat tinggi, tinggi, obat$obat obat$obat sedatif$hipn sedatif$hipnotik otik mungkin dapat mencapai mencapai anestesi, anestesi, sebagai sebagai contoh contoh adalah barbiturat dengan masa kerja yang sangat singkat yang digunakan untuk menimbulkan anestesi adalah natrium thiopental "3entothal#. 5alam praktikum kali ini digunakan mencit sebagai hewan uji dan untuk memberikan efek sedatifnya diberikan obat luminal%fenobarbital pada dosis manusia. Serta digunakan mencit kontrol yang hanya hanya diberik diberikan an garam garam fisiolo fisiologis gis (,/ . ujua ujuanny nnyaa yaitu yaitu sebaga sebagaii perban perbandin dingan gan efek efek sedatif sedatif yang yang ditimbulkan pada mencit ditandai dengan hilangnya kemampuan mencit untuk membalikkan badan dari keadaan terlentang dalam hal ini mencit sampai tertidur. Buminal inilah yang nantinya akan memberikan efek sedatif pada mencit. ;fek sedatif dapat terjadi karena ada penekanan dalam sistem saraf pusat pada mencit sehingga akan menyebabka menyebabkan n mencit tertidur. tertidur. ;fek sedatif mempengaruhi mempengaruhi kemampuan kemampuan motorik motorik
mencit, dari pengaruh tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar efek sedatif yang terjadi pada mencit. Buminal Buminal dapat memberikan efek sedatif sedatif karena luminal%fenobarbi luminal%fenobarbital tal merupakan merupakan antikonvuls antikonvulsan an turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi pada dosis subhipnotis. Mekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan potensiasi penghambatan sinaps melalui suatu kerja pada reseptor -AA, rekaman intrasel neuron korteks atau spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa fenobarbital meningkatkan respons terhadap -AA yang diberikan secara iontoforetik. ;fek ini telah teramati pada konsentrasi fenobarbital yang sesuai secara terapeutik. Analisis saluran tunggal pada out patch bagian luar yang diisolasi dari neuron spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa fenobarbital meningkatkan arus yang diperantarai reseptor -AA dengan meningkatkan durasi ledakan arus yang diperantarai reseptor -AA tanpa merubah frekuensi ledakan. 3ada kadar yang melebihi konsentrasi terapeutik, fenobarbital juga membatasi perangsangan berulang terus menerus2 ini mendasari beberapa efek kejang kejang fenoba fenobarbi rbital tal pada pada konsen konsentras trasii yang yang lebih lebih tinggi tinggi yang yang tercapa tercapaii selama selama terapi terapi status status epileptikus. 3engujian efek sedatif pada percobaan ini dilakukan pada hewan uji yaitu mencit. Bangkah awal pengujian efek sedatif yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pengujian. Seperti spuit injeksi mB yang digunakan untuk memasukkan cairan a tau obat kedalam tubuh hewan uji, dalam hal ini cairan atau obat dimasukkan secara per oral "dimasukkan melalui mulut#. &eraca atau timbangan yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menimb menimbang ang hewan hewan uji. uji. ?ntuk ?ntuk bahan bahan yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu 3henob 3henobarb arbital ital % luminal luminal yang digunakan digunakan sebagai obat yang diberikan diberikan untuk untuk menimbulka menimbulkan n efek sedatif $ hipnotik hipnotik pada hewan uji, selain itu juga digunakan larutan garam fisiologis, dalam hal ini digunakan larutan &aCl (,/ yang berfungsi sebagai control % pembanding. 3emberian per oral merupakan cara penggunaan obat masuk melalui mulut. *euntungannya relatif aman, praktis, ekonomis,dan merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan. 3ada pemberian secara oral, sebelum oba masuk ke peredaran darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh, terlebih dahulu harus mengalami absorbsi pada saluran cerna. *erugian pemberian per oral adalah banyak faktor dapat mempengaruhi bioavaibilitas obat. *arena ada obat$obat yang tidak semua yang diabsorpsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sistemik. Sebagian akan dimetabolisme oleh en+im di dinding usus dan atau di hati pada lintasan pertamanya melalui organ$organ tersebut "metabolisme atau eliminasi lintas pertama#. ;liminasi lintas pertama obat dapat dihindari atau dikurangi dengan cara pemberian parenteral, sublingual, rektal, atau memberikannya bersama makanan. Selain itu, kerugian pemberian melalui oral yang lain adalah ada obat yang dapat mengiritasi saluran cerna, dan perlu kerja sama dengan penderita, dan tidak tidak bisa dilakukan saat pasien koma. timbul efek lambat2 tidak bermanfaat untuk pasien yang sering muntah, diare, tidak kooperatif2 untuk obat iritatif dan rasa tidak enak penggunaannya terbatas2 obat yang inaktif%terurai oleh cairan lambung% usus tidak tidak berman bermanfaat faat "penis "penisilin ilin -, insuli insulin#2 n#2 obat obat absorp absorpsi si tidak tidak teratur teratur.. ?ntuk ?ntuk tujuan tujuan terapi terapi serta serta efek
sistematik yang dikehendaki, penggunaan oral adalah yang paling menyenangkan dan murah, serta umumnya paling aman. Hanya beberapa obat yang mengalami perusakan oleh cairan lambung atau usus. 3ada keadaan pasien muntah$muntah muntah$muntah,, koma, atau dikehendak dikehendakii onset yang cepat, penggunaan penggunaan obat melalui oral tidak dapat dipakai " Howard, 1!". Mekanisme obat yang diberikan per oral yaitu sebagian besar obat diberikan melalui mulut dan ditelan. eberapa obat "misal, alkohol dan aspirin# dapat diserap secara cepat dari lambung, tetapi kebanyakan obat diabsorpsi sebagian besar pada usus halus. 3engukuran$pengukuran yang dilakukan terhadap absorpsi obat, baik secara in vivo maupun secara in vitro, menunjukkan bahwa mekanisme dasar absorpsi obat melalui usus halus adalah difusi pasif, kecepatan transfer obat ini ditentukan oleh derajat ionisasi dan kelarutan obat dalam lipid. Cara menghandel mencit untuk pemberian obat peroral •
3ertama ekor dipegang sampai pangkal ekor. *emudian telapak tangan menggenggam melalui bagian belakang tubuh dengan jari telunjuk dan jempol secara perlahan diletakkan disamping kiri dan kanan leher. leher. angan angan yang lainnya membantu membantu dengan dengan menyangga menyangga dibawahnya, dibawahnya, atau tangan tangan lainnya lainnya dapat
• •
digunakan untuk menyuntik. 3emberian obat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang ujungnya tumpul. Sebelum memasukkan sande oral, posisi kepala dan keadaan mulut harus diperhatikan. *etika hewan dipegang dengan posisi terbalik pastikan posisi kepala menengadah atau posisi dagu sejajar dengan tubuh dan mulut terbuka sedikit " #at$ung, %&&1." Bangkah selanjutnya adalah menimbang hewan uji yaitu mencit. 3enimbangan ini dimaksudkan untuk untuk mengetahui mengetahui dosis obat 3henobarb 3henobarbital ital % luminal yang diberikan diberikan kepada kepada mencit. Mencit yang yang digunakan digunakan dalam pengujian pengujian ini sebanyak sebanyak ' ekor mencit, mencit sebagai mencit mencit kontrol yang diberi diberi larutan &aCl (,/ sebanyak mB secara per oral. 5an mencit ' sebagai mencit perlakuan yang diberi obat 3henobarbital % luminal sebanyak (,07 mB secara per oral. anyaknya 3henobarbital % luminal yang diberikan diberikan ini diperoleh diperoleh dari perhitungan perhitungan konversi konversi dosis phenobarbital phenobarbital ke mencit yang telah dilakukan. dilakukan. Masing$masing mencit yang telah diberikan perlakuan yang berbeda, kemudian diamati. Balu dihitung onset dan durasi kerja obat. 3ada pengujian efek sedatif kali ini menggunakan parameter reflek balik badan. 8nset kerja obat yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kadar efektif, dalam hal ini ditandai dengan lamanya waktu mencit untuk tidur "terlentang#. 5an durasi kerja obat yaitu lama kerjanya obat, dalam hal ini ditandai dengan lamanya waktu mencit untuk tidur "terlentang# hingga membalikkan badan "bangun kembali#. Sedative adalah obat yang menimbulkan depresi ringan susunan syaraf pusat tanpa menyebabkan tidur. *etika mencapai efek sedasi hewan uji menjadi lebih tenang karena aktivitas motorik dan reaksi spontan menurun. ;fek sedasi dapat mempengaruhi kemampuan koordinasi motorik hewan uji tergantung dari besar atau kecilnya efek sedasi. 8leh karena itu efek sedasi dapat diamati dengan menggunakan beberapa parameter antara lain parameter daya cengkeram pada rotarod, refle@ kornea, diameter pupil mata, serta refle@ balik badan. ?ntuk parameter daya cengkeram pada rotarod menunjukkan bahwa efek sedasi sudah mulai bekerja ketika daya cengkeram
hewan uji sudah mulai menurun atau melemah dibandingkan sebelum pemberian obat. Sedangkan pada parameter diameter pupil mata, maka pupil mata akan mengalami pengecilan ketika efek sedasi sudah mulai bekerja. Sebelum diberikan luminal maka dihitung terlebih dahulu dosis luminal yang diberikan pada mencit dengan disesuaikan dari berat badan mencit. ?ntuk konversi dosis maka akan dijelaskan sebagai berikut yaitu 7( mg luminal adalah dosis la+im untuk manusia dengan bobot 6( kg sedangkan pada mencit 7( mg luminal tersebut merupakan dosis la+im untuk mencit dengan berat '( gram. *onversi berat badan mencit '( gram dari manusia 6( kg adalah (,(('<. Sehingga dosis maksimal yang diberikan pada mencit dengan bobot 7( gram "bobot maksimal mencit# adalah (,6 (,6 mg 5igunakan dua mencit dalam percobaan kali ini. Mencit pertama memiliki berat ',) gram dan mencit kedua memiliki berat ') gram. Mencit pertama digunakan sebagai kontrol dengan pemberian garam fisiologis (,/ sebanyak ml secara per oral dan mencit kedua adalah mencit perlakuan yang digunakan sebagai uji dengan pemberian luminal sebanyak (,07 ml secara per oral. Setelah kedua mencit diberikan garam fisiologis dan luminal maka ditunggu berapa lama waktu yang diperlukan hingga kedua +at tersebut memberikan efek pada mencit. ;fek sedasi terjadi ditandai dengan dengan refle@ balik badan mencit. 1efle@ balik badan adalah suatu parameter parameter sedative pada hewan uji yang yang ditand ditandai ai dengan dengan hilang hilangny nyaa kemamp kemampuan uan hewan hewan uji untuk untuk membali membalikka kkan n badan badan dari dari keadaa keadaan n telentang. telentang. 5icatat hilangny hilangnyaa refle@ balik badan dan akan diketahui onset onset serta durasi +at kontrol yaitu garam fisiologis (,/ maupun +at sedative yaitu luminal atau fenobarbital. 5ari hasil pengamatan pengamatan dari kelompok kelompok ,' dan 7 didapatkan didapatkan hasil bahwa bahwa mencit yang diberi diberi perlakuan hanya kelompok ' dan 7 saja yang dapat diketahuin onset yaitu '' menit dan '7 menit. Akan tetapi kelompok yang dapat diketahui durasi obat itu bekerja hanya pada kelompok 7 yaitu 6 menit. Hal ini disebabkan karena keadaan ruang praktikum yang kurang kondusif untuk pengamatan efek sedative sedative pada hewan uji. Seharusnya Seharusnya pengaruh pengaruh pemberian pemberian Buminal terhadap terhadap mencit itu sendiri sendiri adalah memberi memberikan kan efek tenang tenang "sedative "sedative## dan menjadikan menjadikan mencit mencit
tertidu tertidur, r, karena karena efek sedative sedative dapat dapat
mempengaruhi kemampuan koordinasi motoric hewan uji. 8bat tersebut memiliki mekanisme menekan susunan saraf pusat. ;fek utama golongan barbiturate ini ialah depresi SS3. Semua tingkat depresi dapat dicapa dicapai, i, mulai mulai dari dari sedasi, sedasi, hypno hypnosis, sis, koma koma sampai sampai dengan dengan kematia kematian. n.er erjadi jadiny nyaa aksi%o aksi%onset nset untuk untuk pemberian oral barbiturat bervariasi dari '( sampai <( menit. 5urasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat tingkat di mana fenobarbital fenobarbital didistribusikan didistribusikan ke seluruh seluruh tubuh tubuh bervariasi. bervariasi. Bong$acting Bong$acting fenobarbital fenobarbital memiliki durasi tindakan dari 7 sampai < jam. Jaktor yang mempengaruhi onset dan durasi yaitu 4 a. Cara Cara pemb pember eria ian n oba obatt b. Sirkulasi darah ke tempat pemberian c. 5ay 5aya lar larut ut obat obat d. 5era 5erajat jat ionis ionisasi asi obat obat e. Buas Buas perm permuk ukaan aan abs absor orbs bsii obat obat
f.
?kuran partikel molekul obat
g. Jormulasi obat
5ari praktikum uji efek sedative pada hewan uji mencit dapat diambil kesimpulan bahwa perlakuan atau tempat dilakukannya uji belum kondusif sehingga ditemukan banyak hal$hal yang mengganggu hasil pengamatan diantara suasana ruangan yang mengganggu mencit tidur dan perlakuan sebelum pemberian obat yang kurang baik sehingga hewan uji tersebut stress dan sulit tidur.
V.
KESIMPULAN
. 3engujian 3engujian efek sedative sedative menggunak menggunakan an parameter parameter reflek balik badan. badan. 8nset 8nset kerja obat ditandai ditandai dengan dengan lamanya waktu mencit untuk tidur "terlentang#. Sedangkan durasi kerja obat ditandai dengan lamanya waktu mencit untuk tidur "terlentang# "terl entang# hingga membalikkan badan "bangun kembali#.
.
8bat yang digunakan untuk uji anti sedative adalah luminal. ?ntuk kontrol digunakan larutan &aCl (,/. 3emberian dilakukan secara oral.
Bumina nall beke bekerja rja deng dengan an meni mening ngkat katka kan n peng pengha hamb mbat atan an efekt efektif ifita itass -AA -AA dala dalam m meng mengha hasil silka kan n /. Bumi rangsangan dengan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion klorida.
0.
5ari hasil percobaan didapatkan waktu onset sedative Buminal pada mencit perlakuan kelompok ' yaitu '' menit '' detik. detik. 3ada mencit mencit kelompok kelompok 7 yaitu '7 menit. Sedangkan Sedangkan pada kelompok kelompok mencit tidak tertidur. 8nset sedative luminal yang paling besar terdapat pada tikus 7 yaitu sebesar '7 menit.
8.
5ata percobaan untuk durasi sedative luminal pada mencit perlakuan kelompok ' yaitu jam ) menit "belum tidur#. 3ada mencit kelompok 7 yaitu 6 menit. Sedangkan pada kelompok mencit tidak tertidur. 5urasi sedative luminal yang paling besar terdapat pada tikus ' yaitu selama jam ) menit namun mencit belum tertidur.
<. ;fek ;fek sedativ sedativee mempen mempengar garuhi uhi kemampua kemampuan n koordi koordinas nasii motor motorik ik hewan hewan uji, uji, besar besar kecilny kecilnyaa pengar pengaruh uh terhadap koordinasi hewan uji menggambarkan besar kecilnya efek sedative.
BAM3=1A&
*onversi 5osis Buminal Buminal *e Mencit 5osis Buminal N 7( mg *onversi N (,(('< untuk untuk mencit dengan bobot '( gram gram Buminal 7( mg 7( mg @ (,(('< (,(('< N (,(60 mg%'( gram gram obot maksimal mencit N 7(
gram
7(mg%'(mg @ (,(60 mg N (,6 mg
>olume sediaan Buminal N (,6 mg%ml N ,6 mg%((ml N (,(6 gram%((ml
N (,(' gram%((ml
M;&C= *;B8M38* l
erat mencit perlakuan N '( gram erat mencit kontrol N ',7 gram gram x 0,117 mg 5osis luminal untuk mencit perlakuan N '(gram%7(gram @ (,6 (,6 mgN (,(60 (,(60 mg 30 gram
>olume yang diinjeksi secara per oral N 0,078 mg 0,117 mg / ml
= 0,67 ml
M;&C= *;B8M38* ll
erat mencit perlakuan N '0 gram erat menci encitt kon kontr tro ol N '' gram gram erat 28 gram
5osis luminal untuk mencit perlakuan N
30 gram
x 0,117 mg
0,1092 mg
>olume yang diinjeksi secara per oral N
0,117 mg / ml
N (,(/' mg
= 0,93 ml
M;&C= *;B8M38* lll
erat mencit perlakuan N ') gram erat mencit kontrol N ',) gram 25 gram
5osis luminal untuk mencit perlakuan N
30 gram
x 0,117 mg
0,0975 mg
>olume yang diinjeksi secara per oral N
0,117 mg / ml
N (,(/6) mg
= 0,83 ml
MATERI V PENGAMBILAN SAMPEL PADA HEWAN HEWAN UJ
TUJUAN
Mahasiswa mampu mempraktekkan cara pengambilan sampel darah pada hewan uij I.
DASAR TEORI Hewan coba atau sering disebut hewan laboratorium adalah hewan yang khusus diternakkan
untuk keperluan penelitian biologik. Hewan labboratorium tersebut digunakan sebagai model untuk peneltian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. eberapa jenis hewn dari yang ukurannya terkecil dan sederhana sederhana ke ukuran ukuran yang besar dan lebih komplek komplek digunakan untuk keperluan penelitian penelitian ini, yaitu4 Mencit, tikus, kelinci, dan kera " 3riharjo.//)#. Pen9ambi!an Dara: Pa)a Ti$
3ada umumnya pengambilan darah terlalu banyak pada hewan kecil dapat menyebabkan shok hipovolemi hipovolemik, k, stress dan bahkan bahkan dapat menyebabkan menyebabkan kematian. kematian. etapi etapi bila dilakukan dilakukan pengambilan pengambilan sediki sedikitt darah darah tetapi tetapi sering, sering, juga juga dapat dapat menye menyebab babkan kan anemia anemia.. 3ada 3ada umumny umumnyaa pengam pengambil bilan an darah darah dilakukan sekitar ( dari total volume darah dalam tubuh dan dalam selang waktu '$: minggu. Atau sekita sekitarr deng dengan an inte interv rval al ': jam. jam. otal dara darah h yang yang diam diambi bill sekit sekitar ar 6,) 6,) dari dari bobo bobott bada badan. n. 5iperkirakan pemberian darah tambahan "e@sanguination# sekitar setengah dari total volume darah. Contohnya4 obot 7((g, total volume darah '',) ml, maksimum pengambilan darah ',') ml, maka pemberian e@sanguination ,') ,') ml. "Anonim =., '((0#. '((0#. 3engambilan darah harus menggunakan alat seaseptik mungkin. ?ntuk meningkatkan vasodilatasi, perlu diberi kehangatan pada hewan tersebut, misalnya taruh dalam ruangan dengan suhu :( oC selama ($) menit, dengan mememasang lampu pemanas pemanas dalam ruangan tersebut. 3engambilan darah dapat dilakukan dilakukan pada lokasi tertentu dari tubuh, yaitu4 $
vena lateral dari ek ekor
$
bagian ventral arteri ekor
$
sinus orbitalis mata
$
vena saphena "kaki#
$
anterior vena cava
$
lang langsu sun ng dar darii jan jantu tung ng.. "?t "?tam amaa , H. H.// //)# )#.. Anti&a9#!an
Antikoagulan adalah +at yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . ika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen spesi men harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen$antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. 3encampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis. Ada berbagai jenis antikoagulan, masing$masing digunakan digunakan dalam jenis pemeriksaan tertentu. 4 . ;5A ;5A " ethylenediam ethylenediaminetetr inetetraacet aacetic ic acid, acid, PCH'&"CH'C PCH'&"CH'C8'H#' 8'H#'Q' Q' # ?mumnya tersedia dalam bentuk garam sodium "natrium# atau potassium "kalium#, mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. ;5A memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang yang lain, lain, yaitu yaitu tidak tidak mempen mempengar garuhi uhi sel$sel sel$sel darah, darah, sehing sehingga ga ideal ideal untuk untuk penguj pengujian ian hematol hematologi ogi,, sepert sepertii pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, *;5, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit, apusan darah, dsb.*';5A biasanya digunakan dengan konsentrasi $ ,) mg%ml darah. 3enggunaannya harus tepat. ila jumlah ;5A kurang, kurang, darah dapat mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila ;5A kelebihan, kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan pencampuran% homogenisasi dengan cara membolak$balikkan tabung dengan lembut sebanyak
Antikoagulan Antikoagulan ini merupakan merupakan asam mukopolisac mukopolisacharid haridaa yang bekerja dengan dengan cara menghentik menghentikan an pembentuka pembentukan n trombin dari prothrombin sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin4 ammonium heparin, lithium heparin dan sodium heparin. 5ari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa beberapa macam ion dalam darah. Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, en+im, kultur sel, 8J " osmotic 'ragility test #. #. *onsentrasi dalam penggunaan adalah 4 )=?%mB D%$ '.)=?%mB atau (. 9 (.' mg%ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah darah karena menyebabkan latar belakang biru. Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi < kali dan dicentrifuge 7(($'((( rpm selama ( menit kemudian plasma siap dianalisa. 5arah heparin harus dianalisa dalam waktu waktu maksimal ' jam setelah sampling. 7. 8ksalat •
&atrium 8ksalat "&a'C'8:#. &atrium oksalat bekerja dengan dengan cara mengikat bagian oksalat D / bagian darah. iasanya iasanya digunakan
untuk
kalsium.
3enggunaannya
pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan
hemostasis. •
*alium 8ksalat 8ksalat &aJ. &aJ. *ombinasi *ombinasi ini digunakan digunakan pada pemeriksaan pemeriksaan glukosa. glukosa. sebaga sebagaii antiko antikoagu agulan lan dan &aJ berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii 3hosphoenol pyruvate dan
antigl antigliko ikolisi lisiss
dengan dengan
R*alium cara cara
oksalat oksalat
mengha menghamba mbatt
berfungsi berfungsi
kerja kerja
en+im en+im
urease sehingga kadar glukosa darah stabil."Anonim ==, '((/#.
P!a$ma Dara: )an Ser#m
3lasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning kuning yang menjadi medium sel$sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran$butiran darah. 5i dalamnya terkandung benang$benang fibrin%fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka. 3lasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya )) dari volume darah yang terdiri dari /( berupa air dan ( berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. *arena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran +at dengan cairan interstisial. 5alam waktu menit sekitar 6( cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial. Serum Serum darah darah adalah adalah plasma plasma tanpa tanpa fibrin fibrinoge ogen, n, sel dan faktor faktor koagul koagulasi asi lainny lainnya. a. Jibrin Jibrinoge ogen n menempati : alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah. 3rotein plasma juga mempunyai mempunyai peran yang penting penting dalam pengaturan pengaturan distribusi distribusi air antara plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler. 5engan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. 3eran yang terbesar dilak dilakuk ukan an albu albumi min n "0( "0(# #.. Album lbumin in juga juga memp mempun unya yaii arti arti yang yang besa besarr untu untuk k ikata ikatan n prot protei ein n obat. "Anonim ===,'('#.
II.
HASIL PERCOBAAN
. Setelah disentrifuga disentrifugasi si didapatkan didapatkan dua dua lapisan lapisan yaitu "berdasarkan "berdasarkan praktik praktikum# um# 4
a. Bapisan Bapisan atas atas disebu disebutt plasma plasma berwa berwarna rna merah merah beni bening. ng. b. Bapisan bawah disebut sel darah merah berwarna merah pekat. '. -amba -ambarr hasil hasil sen sentr trifu ifuga gasi si 4
*eterangan gambar 4
a. 3lasma sma darah b. Sel darah merah c. abung bung sentr sentrifu ifugas gasii 7. 3erbed 3erbedaan aan plasma plasma dengan dengan serum serum 4 a. 3lasma merupakan merupakan darah yang cair dikarenakan dikarenakan dalam plasma terdapat terdapat heparind heparindan an dalam plasma plasma masih terdapat fibrinogen. b. Serum merupakan darah yang menggumpal menggumpal dikarenakan dalam serum tidak terdapat heparin dan dalam serum tidak terdapat fibrinogen. :. *andun *andungan gan plasma plasma dan dan sel sel darah darah merah merah 4 a. *andungan *andungan plasma antara lain gas oksigen, oksigen, nitrogen, nitrogen, karbondio karbondioksida, ksida, protein protein seperti albumin dan globulin, en+im, antibodi, hormon, urea, asam urat, sari makanan glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan b. *andungan sel darah merah adalah hemoglobin "Hb#. ).
fibrinogen, fibrinogen,
dan mineral seperti
sebagainya.
3lasma 3lasma dengan dengan sel darah darah merah dapat dapat terpisah terpisah karena karena dilakuka dilakukan n pemisah pemisahan an dengan dengan alat sentrifu sentrifugas gasii yang bekerja dengan prinsip pemberian gaya sentrifugal yaitu dengan memutar darah dengan kecepatan 7((( rpm selama ) menit "berdasarkan praktikum# sehingga terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan bobot jenis. obot jenis +at yang lebih kecil akan berada di atas, dalam hal ini plasma memiliki bobot jenis lebih rendah daripada sel darah merah sehingga lapisan plasma berada di atas.
<. 3erbedaan 3erbedaan plasma plasma dan dan sel darah merah berdasarkan berdasarkan fungsinya fungsinya 4 a. Jungsi Jungsi plasma darah adalah mengangku mengangkutt sari makanan ke sel$sel serta membawa membawa dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan +at kekebalan tubuh antibodi. b. Jungsi sel darah merah adalah mengangkut oksigen dari paru$paru untuk tubuh. III.
PEMBAHASAN
sisa
pembakaran pembakaran
terhadap penyakit atau +at diedarkan ke seluruh
3ada percobaan kali ini praktikan melakukan pengambilan sampel darah pada hewan uji. ujuan dari percobaan ini yaitu mahasiswa mampu mempraktikkan cara pengambilan sampel darah pada hewan uji. 3engambilan sampel darah pada hewan ini dilakukan melalui vena ekor. Bangkah awal yang dilakukan saat melakukan melakukan percobaan percobaan yaitu menyiapkan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, dibutuhkan, seperti pisau scalpel. scalpel. 3isau scalpel memiliki dua ujung yang berbeda, yang satu berujung tajam sebagai bagian pemotong dan yang lainnya berujung tumpul tumpul berlubang berlubang sebagai tempat menempelnya menempelnya pegangan pegangan scalpel, dalam hal ini pisau scapel digunakan digunakan untuk mencukur bulu halus pada ekor tikus. Alat lain yang digunakan adalah holder tikus, alat ini digunakan untuk mempermudah dalam proses pengambilan darah pada vena ekor tikus. Selain itu juga digunakan alat sentrifugasi. Sentrifugasi merupakan suatu metode yang digunakan dalam pencapaian sedimentasi dimana partikel$partikel yang ada di dalam suatu bahan yang dipisahkan dari fluida oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. 5engan adanya teknik ini, proses pengendapan suatu bahan akan lebih cepat dan optimum dibandingkan dengan teknik teknik biasa. biasa. Sedang Sedangka kan n bahan bahan yang yang diguna digunakan kan adalah adalah hepari heparin. n. Hepari Heparin n bertin bertindak dak sebaga sebagaii antiko antikoagu agulan lan,, mencegah pembentukan gumpalan dan perpanjangan gumpalan yang ada dalam darah. Bangkah selanjutnya adalah yaitu memasukkan tikus kedalam holder! sehingga ekor terjulur keluar. *emudian bulu halus pada ekor tikus dicukur menggunakan pisau scalpel, pencukuran bulu halus ini bertujuan agar darah yang diambil mudah mengalir dan tidak meresap pada bulu. ;kor yang tel ah bersih dari bulu kemudian disayat dibagian vena lateralis, darah yang mengalir ditampung pada eppendorf yang sebelumnya telah diberi heparin yang berfungsi untuk menghindari pembekuan sampel darah. Saat darah diambil, sesekali ekor diurut agar darah dapat mengalir. Setelah sampel darah yang diambil dirasa cukup, sampel darah tersebut kemudian disetrifugasi selama ) menit. 5alam hal ini sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan sel darah merah dan plasma darah. Sel darah merah akan berada dilapisan bawah berupa gumpalan berwarna merah pekat, sedangkan plasma darah berada di bagian atas berupa berupa cairan berwarna bening kekuningan. kekuningan. Heparin Heparin dalam percobaan percobaan ini berguna berguna sebagai antikoagul antikoagulan. an. Antikoagula Antikoagulan n digunakan digunakan untuk mencegah mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi dari beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya thrombus dan emboli, maupun mencegah bekunya darah in vitro pada pemeriksaan laboratorium dan tranfusi. Antikoagulan dapat dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu4 .
Heparin
'.
Antikoagula Antikoagulan n oral, terdiri terdiri dari :$hidroksik :$hidroksikumari umarin n misalnya misalnya dikumarol, dikumarol,
warfarin,, warfarin,,
derivate$ derivate$
derivat indan$,7$dion misalnya anisindion 7.
Antiko ikoagulan yang ang bekerja dengan meng engikat ion kalsium ium, sal salah satu satu factor
pembekuan
darah"-unawan et al. '((0#. Heparin adalah secara alami antikoagulan yang diproduksi oleh mastosit dan basofil. Heparin bertindak sebagai antikoagulan, mencegah pembentukan gumpalan dan perpanjangan gumpalan yang ada dalam darah. Sementara heparin tidak rusak gumpalan yang sudah dibentuk "tidak seperti jaringan plasminogen penggerak#, hal ini
memungkinkan tubuh alami bekuan Bisis mekanisme untuk bekerja biasanya untuk memecah gumpalan yang telah terbentuk. Heparin digunakan untuk anticoagulation untuk kondisi berikut4 •
Sindrom koroner akut, misalnya, &S;M=
•
Jibrilasi atrium
•
5eep vein thrombosis dan pulmonary embolism
•
ypass kardiopulmoner untuk operasi jantung.
•
;CM8 sirkuit untuk lima operasi oksigenasi life support (arma&!9i :e%arin
ereaksi ereaksi dengan dengan thrombopla thromboplastin stin dan membentuk membentuk persenyawaa persenyawaan n komplek komplek anti thromboplas thromboplastin tin yang menghalangi terbentuknya thrombin dari prothrombin. Onset kerja antikoagulasi 4 melalui rute i.v , sub kutan 4 T'($7( menit. (bsorpsi Distribusi Metabolisme
4 oral, rektal, diabsorpsi baik malalui semua rute pemberian. 4 tidak melalui plasenta, tidak didistribusikan ke dalam air susu. 4 melal melalui ui hati hati,, mung mungki kin n meng mengal alam amii metab metabol olism ismee seba sebagi gian an pada pada sistem sistem
retikuloendoethelial. )* eliminasi
4 rata$rata .) jam, rentang $' jam, dipengaruhi oleh obesitas, fungsi ginjal,
fungsi hati, adanya tumor, embolism pulmonari, dan
infeksi.
+kskresi
4 melalui urin "jumlah kecil dalam bentuk obat tidak berubah#.
tabilitas Penyimpanan
4Heparin harus disimpan dalam suhu kamar dan dihindari dihindari dari penyimpanan beku beku dan
suhu U:(GC. "1onald 1eagen ,'((0 #. 5alam pemisahan plasma dan sel darah darah merah dilakukan menggunakan sentrifugasi. Sentrifugasi adalah proses pemisahan dengan menggunakan gaya sentrifugal sebagai dri-ing dri-ing 'orce 'orce. 3emisahan 3emisahan dapat dilakukan dilakukan terhadap fasa padat cair tersuspensi maupun campuran berfasa cair$cair. 3ada pemisahan dua fasa cair dapat dilakukan dilakukan apabila kedua cairan mempunyai mempunyai perbedaan perbedaan rapat massa. Semakin besar perbedaan perbedaan rapat massa dari kedua cairan semakin mudah dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Semakin mudah dipisahkan yang dimaksud adalah semakin kecil energi yang diperlukan untuk proses pemisahannya. 3rinsip sentrifugasi didasarkan atas fenomena bahwa partikel yang tersuspensi di dalam suatu wadah "tabung atau bentuk lain# akan mengendap ke dasar wadah karena pengaruh gravitasi. Baju pengendapan tersebut dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan tabung berisi suspensi partikel ke dalam rotor suatu mesin sentrifugasi kemudian diputar dengan kecepatan tinggi. 3ercepatan yang terjadi pada sentrifugasi adalah percepatan angular. iasanya angular. iasanya nilai yang diberikan untuk gaya yang berlaku pada partikel yang disentrifugasi berupa nilai relatif, yaitu dibandingkan dengan gaya tarik gravitasi bumi yang juga berlaku pada partikel tersebut. -aya tersebut disebut gaya sentrifugal
relati relative ve "relati-e relati-e centri'ugal centri'ugal 'orce, 'orce,1CJ 1CJ#. #. *ecepa *ecepatan tan proses proses pengen pengendap dapan an "sedim "sediment entasi# asi# suatu suatu partik partikel el atau atau molekul yang disentrifugasi dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu 4 berat molekul "M# dan bentuk partikel. Semakin tinggi M$nya maka kecepatannya juga semakin tinggi. Substansi hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. 3osisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih, pada percobaan kali ini supernatan yang didapat adalah plasma. Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih tinggi. 3osisisnya berada pada bagian bawah "berupa endapan# dan warnanya lebih keruh, pada percobaan percobaan kali ini pellet yang didapat adalah eritrosit. Setelah disentrifugasi didapatkan dua lapisan yaitu "berdasarkan praktikum# 4 Bapisan atas disebut plasma berwarna merah bening dan lapisan bawah bawah disebut sel darah merah berwarna merah merah pekat.
3erbedaan plasma dengan serum 4 a. 3lasma merupak merupakan an darah yang yang cair dikarenak dikarenakan an dalam plasma plasma terdapat terdapat heparin heparin dan dalam dalam plasma masih masih terdapat fibrinogen. b. Serum merupakan darah yang menggumpal dikarenakan dalam serum tidak terdapat heparin dan dalam serum tidak terdapat fibrinogen. *andungan plasma dan sel darah merah 4 a. *and *andun unga gan n plasm plasmaa anta antara ra lain lain gas gas oksi oksige gen, n, nitr nitrog ogen en,, karb karbon ondi diok oksid sida, a, prot protei ein n sepe sepert rtii fibr fibrin inog ogen en,, albumin dan globulin, en+im, antibodi, hormon, urea, asam urat, sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dan sebagainya. b. *andungan sel darah merah adalah hemoglobin "Hb#. . Senyawa atau +at$+at kimia yang larut dalam cairan darah antara lain sebagai berikut. # Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya monosakarida, lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, dan garam$garam mineral. '# ;n+im, hormon, dan antibodi, sebagai +at$+at hasil produksi sel$sel. 7# 3rotein yang terlarut dalam darah, molekul$molekul ini berukuran cukup besar tidak dapat menembus dinding kapiler. Contoh4 a# Albumin, berguna untuk menjaga
keseimbangan
tekanan
b# -lobulin, berperan dalam pembentukan g$globulin, g$globulin, merupakan komponen
asam
sehingga
osmotik
darah.
pembentuk
+at antibodi. c# Jibrinogen, berperan penting dalam pembekuan darah. :# ?rea dan asam urat, sebagai +at$+at sisa dari hasil metabolisme. )# 8', C8', dan &' sebagai gas$gas utama yang terlarut dalam plasma. agian plasma darah yang mempunyai fungsi penting adalah serum. Serum merupakan plasma darah yang dikeluarkan atau dipisahkan fibrinogennya dengan cara memutar darah dalam sentrifuge. Serum tampak sangat jernih dan mengandung +at antibodi. Antibodi ini berfungsi untuk membinasakan protein asing yang masuk ke dalam tubuh. 3rotein asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. erdasarkan cara kerjanya, antibodi dalam plasma darah dapat dibedakan sebagai berikut. # Aglutinin 4 menggumpalkan antigen. '# 3resipitin 4 mengendapkan antigen.
7# Antitoksin 4 menetralkan racun. :# Bisin 4 menguraikan antigen. 5i dalam darah darah,, serum " bahasa =nggris =nggris44 blood serum# serum# adalah komponen komponen yang bukan berupa sel darah, darah, juga bukan faktor koagulasi2 koagulasi 2 serum adalah plasma adalah plasma darah tanpa fibrinogen fibrinogen,, " bahasa bahasa Batin Batin44 serum# serum# berarti bagian tetap cair dari susu yang membeku membeku pada proses proses pembuatan keju. Serum terdiri dari semua protein protein "yang tidak digunakan digunakan untuk pembekuan pembekuan darah# termasuk termasuk cairan elektrolit, elektrolit, antibodi antibodi,, antigen antigen,, hormon hormon,, dan semua substansi eogenous. eogenous. ahan$bahan yang biasa diukur dalam serum umumnya digolongkan ke dala m kategori$kategori berikut4 .
ahan yang dalam keadaan normal memiliki fungsi dalam sirkulasi
'.
ahan hasil metabolit
7.
ahan ahan yang ang dikel ikelu uark arkan dari ari sel sel akib akibat at keru kerusa sak kan dan dan kela kelain inan an prem premea eabi bili lita tass atau atau
kela kelain inan an
properasi sel. :.
8bat dan +at toksik. Serum diperoleh setelah sampel darah dibekukan dan bekuannya dipisahkan dengan pemusingan. 3emakaian
serum serum sebaga sebagaii pengga pengganti nti plasma plasma juga juga menceg mencegah ah pencem pencemara aran n spesim spesimen en oleh oleh antiko antikoagu agulan lan yang yang mungki mungkin n mempengaruhi satu atau lebih tes "Anonim. '((#. Salah satu agian korpuskuli "elemen "elemen seluler# adalah ;ritrosit "sel darah merah# Merupakan Merupakan bagian utama dari sel darah. umlah pada pria dewasa adalah lima juta%Vl darah sedangkan pada wanita empat juta%Vl darah. erbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan oleh adanya Hemoglobin. 5ihasilkan oleh limpa, hati dan sum$sum tulang pada tulang pipih. erusia sekitar '( hari, sel yang telah tua dihancurkan di hati dan dirombak menjadi pigmen bilirubin "3igmen empedu#. Jungsi primernya adalah mengangkut 8 ' dari paru$paru ke jaringan dan C8 ' dari jaringan ke paru$paru.
3lasma 3lasma dengan dengan sel darah darah merah merah dapat dapat terpisah terpisah karena karena dilaku dilakukan kan pemisa pemisahan han dengan dengan alat sentri sentrifug fugasi asi yang yang bekerja bekerja dengan dengan prinsi prinsip p pemberi pemberian an gaya gaya sentrif sentrifuga ugall yaitu yaitu dengan dengan memutar memutar darah darah dengan kecepatan 7((( rpm selama ) menit "berdasarkan praktikum# sehingga terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan bobot jenis. obot jenis je nis +at yang lebih kecil akan berada di atas, dalam hal ini plasma memiliki bobot jenis j enis lebih rendah daripada sel darah merah sehingga lapisan plasma berada di atas. 3erbedaan plasma dan sel darah merah berdasarkan fungsinya 4 a. Jungsi Jungsi plasma darah darah adalah adalah mengangku mengangkutt sari makanan makanan ke sel$sel serta serta membawa membawa sisa pembakaran pembakaran dari dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan +at kekebalan tubuh terhadap penyakit atau +at antibodi. b. Jungsi sel darah merah adalah mengangkut oksigen dari paru$paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh tubuh Jaktor keberhasilan pemisahan tergantung pada metode yang digunakan teknik pemisahan serum dengan sentrifugasi sudah tepat, yaitu pengambilan darah vena, bagian darah tersebut dibiarkan membeku " ) menit# kemudian dipusingkan pada sentrifuge dengan kecepatan '((($7((( rotasi permenit selama ) menit. Akan tetapi
lamanya waktu dan rotasi yang dilakukan saat praktikum tidak sesuai keterangan tersebut, sehingga pemisahan yang dilakukan kurang optimal. 5ari praktikum ini didapatkan sampel darah tikus sebanyak ml yang ditampung pada tabung effendrof dan diberi antikoagulan heparin untuk mencegah penggumpalan darah. Sampel disentrifugasi menghasilkan ' lapisan, lapisan, dengan dengan lapian atas yang berwarna bening kekuningan kekuningan merupakan merupakan plasma, dan lapisan lapisan bawah yang berwarna merah merupakan sel darah merah. 3roses pemisahan ini i ni diakibatkan adanya gaya sentrifugasi . 5apat disimpulkan bahwa pengambilan sampel pada hewan tikus pada bagian vena ekor dinyatakan berhasil.. 5alam sampel darah hewan mengandung plasma dan serum. 3lasma merupakan darah yang cair dikarenakan dalam plasma terdapat heparin dan dalam plasma masih terdapat fibrinogen. Serum merupakan darah yang menggumpal dikarenakan dalam serum tidak terdapat heparin dan dalam serum tidak terdapat fibrinogen. Sampel hayati selain menggunakan darah bisa juga digunakan urine. IV.
JAWABAN PERTAN'AAN
. elaskan elaskan fungsi fungsi penamb penambahan ahan heparin heparin pada pada sampel sampel darah darah I gumpalan dan perpanjangan Ja;ab < Heparin bertindak sebagai antikoagulan, mencegah pembentukan gumpalan gumpalan yang ada dalam darah. '. agaim agaimana ana mekani mekanisme sme kerja kerja heparin heparin K Mekanisme kerja heparin sebagai antikoagul antikoagulan an adalah menghambat menghambat pembentukan pembentukan trombin trombin Ja;ab < Mekanisme dengan dengan cara mengik mengikat at Anti Anti rombin rombin === "A "A ===# sehing sehingga ga memben membentuk tuk komplek komplekss Hepari Heparin$A n$A ===. *ompleks Heparin$A === juga akan menghambat Jaktor A dan beberapa faktor pembekuan darah lainny lainnya. a. ila ila komple kompleks ks A$===
proteas proteasee sudah sudah terbent terbentuk uk heparin heparin dilepas dilepaskan kan untuk untuk selanju selanjutny tnyaa
membentuk ikatan baru dengan membentuk antitrombin sehingga pembentukan fibrin dari fibrinogen juga dihentikan. Heparin dikatakan juga dapat mengikat mengikat protein plasma, sel endotel dan makrofag.
V.
KESIMPULAN
. 3ada pengambila pengambilan n sampel sampel darah darah pada pada hewan hewan uji yaitu pada tikus dilakukan dilakukan di vena vena ekor ekor.. '. Sebelum Sebelum dilakukan dilakukan pengambilan pengambilan sampel sampel darah tikus dimasukkan dimasukkan ke dalam holder holder dan
bulu
pada ekor tikus dicukur terlebih dahulu untuk untuk memudahkan pengambilan darah. 7. 5ari percoba percobaan an di atas diperole diperoleh h sampel sampel darah darah sebanyak sebanyak ml. :. Sampel Sampel darah di tampung tampung pada tabung sentrifus sentrifus yang telah berisi heparin, heparin, dimana
ini
berfungsi sebagai antikoagulan untuk mencegah penggumpalan penggumpalan darah
pada sampel
diambil. ). Hasil dari sampel sampel darah darah yang di sentrifus sentrifus terbentuk terbentuk ' lapisan dimana dimana lapisan atas kekuningan yaitu berupa plasma, dan lapisan bawah berwarna merah darah merah
heparin heparin
darah yang
berwarna berwarna bening bening
pekat yaitu berupa sel