Fadh Ahmad |1
Pasang Surut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Arena Politik Oleh: Fadh Ahmad Arifan 1
Ketika berorasi untuk Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke 13, Salah satu elit PKS Luthfi hasan Ishaq dengan percaya diri mengklaim PKS bisa menjadi partai Islam terbesar di Indonesia tanpa tokoh-tokoh besar dan di-back up kucuran dana yang melimpah. Masih menurut Luthfi, partai ini menjelma menjadi partai besar karena kesungguhan kerja para kadernya dalam memperjuangkan ide-ide besar. Selain itu selama lebih dari 10 tahun, PKS tidak pernah mengalami kemunduran dalam berbagai pencapaiannya. 2 Klaim luthfi menarik untuk kita kritisi lebih lanjut, benarkah PKS tidak pernah mengalami kemunduran? Untuk mengetahui sejauh mana kebenaran klaim tersebut, bisa dilihat dari pasang surut perjalanan mereka dari awal muncul dalam bentuk gerakan tarbiyah hingga berbentuk PKS. Selain itu juga bisa kita telusuri t elusuri dinamika internal partai hingga keterlibatan mereka m ereka di pemilu, pilpres maupun pilkada. Mari terlebih dahulu kita flash kita flash back ketika back ketika PKS belum menjadi partai politik dan masih berbentuk gerakan sosial keagamaan yang disebut Tarbiyah dari da ri era 1980-an hingga 1997. Pada periode itu, banyak kader utama PKS yang masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. Mereka menuntut ilmu di kampus sambil belajar agama di bawah bimbingan para murabbi atau mentor yang membimbing mereka dalam halaqah dengan materi akidah, hadist, al-Quran, fiqih, Sirah nabawiyah, ghazwul fikri, fikri, tarbiyah awlad , dan fiqhun nisa’ . Ideolog tarbiyah seperti Hilmi Aminuddin dan murid-muridnya memilih kampus sebagai pusat pengkaderan tarbiyah karena mahasiswa masih terbuka pikirannya dan lebih mudah dibentuk pemikirannya. 3 Seluruh kegiatan Tarbiyah di masa itu dimonitor oleh Hilmi. Bila di suatu kampus terjadi sedikit kendala atau ketegangan, beliau langsung melaporkan
1
Penulis adalah alumni MAN 3 Malang dan telah menyelesaikan S2 Studi Islam, di UIN Malang Kabar siang TV One 17 Mei 2011 3 Usamah hisyam, Sepanjang Jalan Dakwah Tifatul Sembiring , Sembiring , (Jakarta: Dharmapena, 2012), hal 71; Yon Machmudi, Partai Keadilan Sejahtera: Wajah Baru Islam Politik Indonesia (Bandung: Harakatuna, 2006). hal. 46-47 2
Fadh Ahmad |2
kepada Suripto. 4 Peran Suripto pada masa itu dalam mendukung gerakan Tarbiyah diakui Hilmi sangat besar. Pesatnya perkembangan Tarbiyah juga ditopang oleh terjemahan buku buku dari Timur Tengah yang yang diterbitkan Gema Insani dan Era Intermedia. 5 Perkembangan Tarbiyah pada dekade 1990-an tumbuh pesat, dari jaringan halaqah kampus yang awalnya difokuskan di Jakarta. Kader-kader mulai berani ekspansi dakwah hingga Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Meskipun gerakan Tarbiyah ini dulunya tanpa nama dan tidak dilembagakan khusus, tetapi jaringan ini memiliki konsep yang disebut Manhaj Tarbiyah. Tarbiyah. Dalam pengamatan Hilmi, titik awal kebangkitan gerakan Tarbiyah terjadi pada saat dimana pak Harto putar haluan dalam arti mendekat kepada kalangan Islam. 6 Berubahnya sikap pak Harto yang merangkul Islam lebih disebabkan faktor mengamankan kekuasaannya. Bukankah rezim Orde baru di bawah Suharto merupakan rezim pesanan yang disponsori blok Barat dalam perang dingin untuk menumpas Komunisme. Maka dari itu dengan berakhirnya perang dingin di awal 1990-an, berakhir pulalah tugas Suharto, juga banjir bantuan militer dan dana bantuan untuk untuk rezim ini. 7 Runtuhnya rezim Orde baru membuka peluang bagi kader-kader dakwah itu dari peran peran yang bersifat sosial keagamaan menjadi gerakan politik. Dimulai dengan kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) 8 yang tiba-tiba jadi organisasi mahasiswa paling solid dan terorganisasi sampai deklarasi Partai Keadilan (PK) yang berpartisipasi dalam Pemilu 1999. Perlu diketahui PK adalah sebuah partai yang awalnya didirikan dengan sebuah keputusan yang diambil berdasarkan survei yang dilakukan kepada para aktivis gerakan dakwah kampus di seluruh Indonesia, Indonesia, bahkan di luar negeri. 9 Di bawah pimpinan Nurmahmudi Ismail, PK ikut pemilu pertama kali di tahun 1999. Tapi mereka hanya sanggup meraih tujuh kursi di DPR yang setara dengan 1,4 persen suara. Dengan perolehan ini menempatkan mereka di urutan ke tujuh, dari 48 partai. Beberapa pengamat menilai bahwa salah satu faktor kekalahan partai Islam khususnya PK pada 4
Suripto adalah pejabat BIN yang berlatar belakang sosialis, ketika Hilmi mengadakan pengajian di kalangan elit, Suripto datang dan sempat mengutarakan keinginannya untuk naik haji. Hilmi mengatakan “ Gampang, ucapkan saja Labbaika Allahumma labbaika... ”. 5 Usamah hisyam, Sepanjang Jalan... hal. 46. 6 Ibid. hal 67-68 7 Ariel Heryanto, Rindu Heryanto, Rindu Orde Baru, Baru , dalam Majalah Tempo edisi 29 Mei 2011, hal 40 8 Kajian tentang KAMMI, lihat Mahfud Shiddiq, KAMMI dan Pergulatan Reformasi, Reformasi, (Solo: Era Intermedia, 2003); 2003); Jusman Dalle, “KAMMI Dan Rekonstruksi Peradaban Islam”, Koran Tribun Timur edisi 1 April 2011 9 Ali Said Damanik, Fenomena Partai Keadilan: Transformasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia (Jakarta: Teraju, 2002), hal 227.
Fadh Ahmad |3
pemilu 1999 dikarenakan parpol Islam belum menampakan inklusifitasnya. inklusifit asnya. Kolom evaluasi evaluas i Majalah Sabili 28 Juli 1999 menyajikan tiga buah kritikan bagi PK yang amat menarik untuk dicermati: 1) Ghurur yang diartikan kehebatan semu 2) eksklusifisme dan 3) tidak memiliki figur publik. 10 Khusus untuk kelemahan nomer 2, Van Zorge menilai senada dan menyebut PK sebagai modernis-ekslusif (modernist-exclusivist (modernist-exclusivist ). ). Kecendrungan terlalu besar kearah eksklusif akan menyulitkan partai ini untuk maju dan bahayanya bagi PK akan potensial untuk „layak dimusuhi‟ oleh kawan-kawan kawan-kawan penganut Islam Kultural. Dan celakanya, justru eksklusifisme adalah lawan paling potensial bagi cita-cita membangun watak bangsa. Watak bangsa tidak mungkin dibangun paralel dengan eksklusifisme. Prospek dan titik terang menuju ke arah inklusif sebenarnya sudah dimiliki PK. Meski memberi kritik “eksklusif” bagi PK”, tapi Van Zorge secara obyektif juga memberikan penilaian “inklusif”. PK diakuinya sebagai partai reformist dan unique itu, disebut-sebut sebagai partai yang gampang berkompromi dan bekerja sama ketika berhadapan dengan realitas politik. ”Partai Keadilan has demonstrated a willingness in the past to compromise and work within the confines of political realities,” realities,” ujar Van Zorge. 11 Menurut Qodari, meskipun berstatus "partai balita" (partai di bawah lima tahun), PK berhasil menggebrak dan mewarnai "kanvas besar" politik Indonesia. Pada periode 19992004, dengan segelintir anggota DPR dan DPRD yang dimilikinya, PK banyak tampil di publik dengan cara car a dan tata laku politik yang dianggap kontras -setidaknya berbeda dalam arti positif- dengan politisi atau partai politik lain yang lebih dulu dikenal masyarakat Indonesia. Aneka tata laku yang berbeda itu mulai demonstrasi partai yang tertib dan rapi, sikap antikorupsi, sampai aneka program pro-publik seperti bakti sosial bidang pendidikan, kesehatan, maupun bencana alam.12 Akibat diberlakukannya UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat s yarat berlakunya batas minimum keikutsertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold ) 2%, maka PK yang jelas-jelas tidak lolos dari ketentuan ET karena hanya meraih 1,4% suara harus bertransformasi menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar dapat ikut pemilu 10
Husain Al-Banjari, Al-Banjari, “SA, ET, dan Prospek Partai Keadilan,” dalam Deliar noer (ed), Mengapa Partai Islam Kalah? (Jakarta: Alvabet, 1999), hal. 276. 11 Ibid 12 Muhammad Qodari, “Mencari Wajah Baru PKS” Jawapos 2 Februari 2008.
Fadh Ahmad |4
berikutnya. Meski hanya meraih suara 1,4%, PK tetap bisa mengutus wakilnya di DPR dan DPRD bersinergi dengan PAN ke dalam Fraksi Reformasi. Karakter kesederhanaan dan semangat moral bersih menjadi ciri khas para wakil rakyat PK, sehingga menjadi gunjingan positif di kalangan internal DPR maupun para wartawan. 13 Pada pemilu 2004 bisa meningkatkan perolehan suaranya hampir 4 kali lipat menjadi 7,3%. Suara PKS melonjak dari 1,4 persen menjadi 7,3 persen sedikit banyak berasal dari penetrasi kampanye untuk merebut simpati pemilih yang dibagi 3 segmen: pemilih perempuan, pemilih remaja/pelajar dan massa mengambang. Strategi kampanye PKS diantaranya mengedepankan suasana kondusif dan sikap keteladanan kader partai, memberikan pembelajaran politik yang sehat kepada masyarakat mlalui kampanye dialogis dan membangun posko kemanusiaan di sejumlah daerah konflik. 14 Setelah mendulang sukses di pemilu 2004, kader-kader PKS dihadapkan pada Pilpres 2004. Dengan dukungan kader yang solid tentu menarik capres-cawapres berlomba-lomba agar mendapatkan dukungan PKS. Di internal partai ini tercatat ada 3 kandidat calon yaitu Amin rais dan Suswono, Wiranto yang berpasangan dengan Sholahuddin Wahid serta Hamzah haz yang diusung PPP. Setelah melalui perdebatan panjang dan voting, hasilnya Amien rais keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 70% suara. Akan tetapi menurut Yusuf Supendi, pemimpin tertinggi PKS melakukan manuver atas keputusan tersebut dengan menerbitkan Bayan (penjelasan) rekomendasi yang tidak terikat. 15 Hal inilah yang mengakibatkan Amien rais terlambat mendapat dukungan pada putaran pertama pilpres. Di balik sikap mendua elit PKS belakangan diketahui karena ada salah satu tim dari sukses Wiranto mengguyurkan mahar Rp. 21 miliar. Ketika oknum elit PKS sudah terima duit mengapa tidak maksimal dalam mendukung Wiranto?. 16 Dari sinilah titik awal adanya konflik dan munculnya faksi-faksi di elit PKS yakni Faksi keadilan (idealis) dan faksi Sejahtera (pragmatis). Setelah pada putaran pertama Amien rais kalah, PKS di putaran kedua mendukung SBYJusuf Kalla yang akhirnya mengungguli pasangan Megawati-Hasyim muzadi. Kemenangan
13
Lihat Djony Edward, Efek Edward, Efek Bola Salju PKS , (Bandung: Harakatuna, 2006), hal, xxiii Fitri Handayani Soemardjono, Strategi Kampanye PKS dalam Kampanye Parpol Peserta Pemilu tahun 2004, 2004, (Jakarta: Universitas Mercubuana, 2005) 15 Yusuf Supendi, Replik Supendi, Replik gugatan: Yusuf supendi Menggugat Elit PKS (Jakarta: PKS (Jakarta: Mushaf, 2011), hal xx 16 Ibid hal Ibid hal 122. 14
Fadh Ahmad |5
SBY membuka perdebatan baru di internal PKS tentang keterlibatan koalisi dengan pemerintah. Menurut Greg fealy, kubu pragmatis PKS menginginkan bergabung dengan SBY dengan dua alasan. Pertama, Pertama, partai membutuhkan pengalaman dalam pemerintahan jika ingin suatu saat menjadi kekuatan uatama. Kedua, Kedua, partai harus menunjukkan kepada publik dan masyarakat Internasional bahwa ia bukanlah Islamis yang kaku dan mampu bekerja produktif dengan partai lain yang memiliki spektrum yang berbeda. Sedangkan kubu idealis menolak
dengan wacana itu, khwatir partai partai nantinya terlibat beragam
kompromi yang yang akan menodai citra partai. 17 Pada akhirnya kubu pragmatis yang menang dan PKS mendapat jatah tiga kursi menteri, yakni Kementerian pertanian (Anton Apriyantono), Kementerian pemuda dan olah raga (Adhyaksa Dault) dan Kementerian Parumahan rakyat (Yusuf Asy‟ari). Yusuf Asy‟ari memang diketahui menjadi anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS, tetapi kedua sosok menteri lain tidak ada hubungan formal langsung dengan partai. Anton hanya dosen IPB yang sederhana dan tekun, khas simpatisan PKS. Sementara Adhyaksa sudah lama dikenal dekat dengan SBY sebelum bersimpati kepada PKS.18 Meskipun pada kenyataannya mendapat kompensasi 3 menteri tapi PKS sesungguhnya tidak memiliki peran yang signifikan. Karena posisi ketiga menteri itu dianggap kementerian “pinggiran”. Tidak memiliki posisi bargaining yang cukup kuat dalam menentukan kebijakan strategis. Kiprah PKS tak cuma di pemerintahan, tetapi juga merambah pilkada. Dalam 300 lebih pilkada yang diselenggarakan antara 2005-2008, Partai ini unggul di 53 gelanggang pilkada. Kalau dirinci ternyata hanya empat pilkada yang semata-mata tiket kandidatnya sendiri, sementara kemenangan 43 pilkada lainnya adalah bagian dari koalisi. 19 Selain menang di Depok dan Kabupaten Bekasi, PKS diketahui juga menang di Pilgub Jawa Barat dan Sumatera Utara. Menurut Tiffatul Sembiring, pihaknya cukup kaget dengan kemenangan di dua daerah. " Kedua daerah ini merupakan benteng-benteng Partai Golkar ," ," tukasnya saat menjadi pembicara dialog publik "Songsong Kebangkitan Gorontalo", di Menara Keagungan, Limboto. 20 Namun diantara prestasi tersebut terdapat juga kemunduran yang memalukan. Gubernur Bengkulu yaang terpilih melalui tiket koalisi yang dipimpin PKS,
17
Antony bubalo, Greg Fealy dan Whit Mason, PKS dan Kembarannya: Bergiat jadi Demokrat , (Jakarta: Komunitas Bambu, 2012), hal 56. 18 Sapto Waluyo, Kebangkitan Waluyo, Kebangkitan politik Dakwah, Dakwah , (Bandung: Syamil, 2005), hal 328 19 Antony bubalo, Greg Fealy dan Whit Mason, Op, Cit . hal 57. 20 Antaranews, “PKS Menang di 91 Pilkada” edisi Minggu, 25 Mei 2008 pk 15:22 wib
Fadh Ahmad |6
mengagetkan partai ini dengan menyebrang ke partai Demokrat tak lama setelah dilantik. Begutu pula dengan Bupati PKS yang terpilih di Cianjur juga menyeberang ke partai lainnya.21 Kemunduran politik PKS sebetulnya terjadi sebelum peristiwa diatas. Pertama, Pertama, tampak pada kegagalan Fraksi PKS DKI Jakarta menjadikan kadernya sebagai ketua DPRD DKI Jakarta, padahal SBY sudah memberi arahan kepada pimpinan partai Demokrat untuk mendukung PKS dalam pemenangan kursi Ketua DPRD DKI Jakarta. 22 Kedua, Kedua, gonjangganjing politik yang dialami Nurmahmudi Ismail di Kota Depok. Di satu sisi benar bahwa gonjang-ganjing tersebut merupakan kelanjutan dari sengketa pada masa pilkada. Di sisi lain, hal itu juga menunjukkan ketidakcakapan Nurmahmudi sebagai representasi dari PKS untuk membangun konsensus politik dengan kekuatan politik lain. Padahal, dalam posisi sebagai kepala daerah, Nurmahmudi memiliki kapasitas dan sumber daya untuk membangun konsensus tersebut. 23 PKS dalam perjalanannya juga tak sepi dari citra atau atribusi negatif, termasuk kesan "Fundamentalis" dan “Wahabi” dalam bentuk anti maulid dan tahlil yang sangat tidak menguntungkan PKS, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, PKS akan kesulitan menambah suara, apalagi untuk menjadi partai terbesar di Indonesia, karena pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dan multikultural. Dalam jangka panjang, citra semacam itu bisa menimbulkan keteganganketegangan sosial serta politik antara PKS dan kelompok-kelompok masyarakat yang lain. 24 Karena itu, menjadi menarik bagi kita mengamati kegiatan mukernas PKS yang diselenggarakan di Bali pada 1-3 Februari 2008. Ketika itu, peserta mukernas menggunakan "udeng" atau ikat kepala khas Bali dan pekik takbir yang biasanya mewarnai acara-acara PKS seperti “hilang”. Malah yang bergemuruh adalah tepuk tangan peserta yang kadang
21
Antony bubalo, Greg Fealy dan Whit Mason, Op, Cit . hal 57 Sapto Waluyo, Op. Cit . hal 292. 23 Muhammad Qodari, Op. Cit . 24 Ibid. 22
Fadh Ahmad |7
diselingi dengan pekik “merdeka!” “merdeka!”..25 Elit PKS kota Malang, Syaiful Ali memandang Mukernas bali itu sebenarnya semacam peneguhan bahwa manfaat keberadaan PKS itu tidak hanya kaum muslim yg merasakan melainkan juga bagi non Muslim. Di Bali, para qiyadah ingin menunjukkan bahwa PKS tidak ada masalah dalam berdampingan dengan orang hindu. 26 Bisa dibilang PKS ingin membangun citra baru sebagai partai yang akomodatif, toleran, dan bersahabat dengan kelompok lintas agama dan budaya mana pun di Indonesia. Besarnya tantangan dan target dalam menarik simpati pemilih, membuat PKS tak kenal lelah berusaha untuk mengembangkan basis konstituennya. Oleh karena itu, menurut Dr. Asep Nurjaman pada pemilu 2009, partai ini tidak lagi kelihatan sangat hijau karena mengendorkan kampanye yang berbasis kepentingan Islam, bahkan dalam beberapa kasus tertentu menjadikan caleg dari agama lain seperti di daerah Indonesia Timur (papua). 27 Menjelang pemilu 2009, PKS berani menayangkan iklan kontroversial dengan menyatakan mantan Presiden Soeharto sebagai pahlawan dan guru bangsa. Menurut politisi PKS, Agus Purnomo, lewat iklan itu PKS ingin berkomunikasi bahwa tidak betul PKS itu ekslusif. Akan tetapi di satu sisi, seorang petinggi partai ini menngatakan iklan tersebut sejak awal diniatkan sebagai bagian dari proyek “berdamai” dengan militer. 28 Tak cuma itu, PKS juga meningkatkan dosis pencitraan sebagai partai terbuka dengan mengusung mengu sung jargon “PKS partai kita semua” guna menarik simpati pemilih. Di satu sisi, kampanye masif PKS untuk memperbesar ceruk pemilih ini berhasil meningkatkan dukungan elektoral di wilayahwilayah yang sebelumnya bukan basis PKS seperti Jawa timur, Jawa tengah dan Sulawesi tengah. Namun di sisi lain kampanye tersebut menjadi bumerang karena tak seluruh basis tradisional PKS sepakat dengan isu-isu inklusif seperti itu. 29 Menurut penulis, PKS adalah satu-satunya partai yang selamat dari tsunami politik partai Demokrat yang perolehan suaranya cukup stabil di tengah kisruh DPT dan bermasalahnya sistem tabulasi suara di sistem IT milik KPU. Keberhasilan PKS lolos dari tsunami politik dan menstabilkan suaranya di kisaran 7,88 persen suara atau 10,54 persen kursi pada 2009
25
Okezone.com “Gema dan Pekik Takbir di Akhir Mukernas PKS” Senin, 4 Februari 2008 Syaiful ali, wawancara (Malang 3 Agustus Agustus 2012) 27 Asep Nurjaman, Pola Hubungan Partai dan Pemilih di tingkat lokal , hal 26 (e-book diunduh dari www.asepip.staff.umm.ac.id) 28 Majalah Tempo, Iklan Tempo, Iklan Pahlawan Partai Dakwah, Dakwah , edisi 23 November 2008. Hal 32. 29 Burhanuddin Muhtadi, Muhtadi, Dilema Dilema PKS: Antara Suara dan Syariah, (Jakarta: KPG, 2012), hal 48 26
Fadh Ahmad |8
sedikit banyak dipengaruhi oleh segmentasi melalui kaderisasi yang intensif. Di antara sesama partai Islam, PKS cukup beruntung karena mampu mempertahankan perolehan suaranya di tengah menurunnya partai Islam lainnya. 30 Pada era pemerintahan SBY jilid kedua (2009-2014), walau perolehan suara jauh di bawah Golkar tetapi PKS memperoleh jatah empat kursi menteri. Dalam perjalanannya PKS beberapa kali, melalui parlemen mengambil sikap berseberangan dengan barisan koalisi. Mulai dari kasus angket Century, 31 kasus angket mafia pajak, interpelasi moratorium remisi dan pembebasan bersyarat koruptor, hingga voting kenaikan BBM. Dalam sidang voting kenaikan BBM pada 30-31 Maret 2012, partai yang memilih BBM naik 6 bulan kedepan diantranya: Golkar, Demokrat, PPP, PAN dan PKB. Sedangkan partai yang menolak kenaikan BBM cuma PKS dan Gerindra. Namun ada juga partai yang walk out , tidak memberi suara dalam voting: PDIP dan Hanura. Sayangnya opsi yang disahkan ialah: pasal 7 ayat 6a, yang berarti pemerintah akan menaikan BBM dalam waktu 6 bulan kedepan. 32 Ketika terus bermanuver dan mengambil sikap berseberangan, PKS dicap bermuka dua, Partai Khuntsa,33 partai bunglon dan layak masuk rekor dunia karena menjadi satu-satunya partai yang ikut koalisi, tetapi bertingkah layaknya partai oposisi.34 Sanksi pun menimpa PKS, saat mengumumkan perombakan KIB II di Istana Kepresidenan, SBY akhirnya mencopot salah satu kader PKS, Suharna Surapranata dari kursi Menristek. 35
30
Bakir Ihsan, Ambiguitas Ihsan, Ambiguitas Partai Islam, Islam , Koran Tempo edisi Kamis, 14 Mei 20 09 Pembelotan PKS dalam hak angket Century disebabkan partai itu sakit hati karena kursi Ketua MPR lepas dari tangan Hidayat Nur Wahid. Posisi Ketua MPR justru dipegang oleh Politikus PDIP, Taufik Kiemas. Lihat Majalah Tempo Pembelotan Tempo Pembelotan Kawan Seiring , edisi 7 Maret 2010. Hal 34. 32 PKS satu-satunya anggota koalisi yang mantap menyalurkan aspirasi rakyat menolak rancangan Pasal 7 ayat (6) huruf a perubahan UU No 22/2011. Tak ayal, PKS langsung mendapat sanjungan bertubi-tubi dari kaum proletar sebagai pahlawan. Akan tetapi, pada saat saat yang sama, PKS justru dihujat bahkan terancam didepak dari kabinet. Saharudin Darning, Pahlawan Darning, Pahlawan dan Pecundang , Media Indonesia 11 April 2012. 33 PKS disebut sebagai Partai Khuntsa maksudnya adalah partai yang terbiasa dengan wajah manis di hadapan, belati tajam di belakang. Senang berkoalisi, tapi tega hati menjadi penghianat kawan seiring. Sumber: N. Syamsuddin Ch. Haesy “Parpol Khuntsa” Khuntsa” dalam harian Jurnal Nasional 6 juli 2013, hal 10. 34 Lihat Koran Tempo, PKS Dituding Berpolitik Muka Dua, Dua , 24 Maret 2012; Media Indonesia, PKS Penuh Kepura-puraan, Kepura-puraan, 27 Maret 2012; Media Indonesia, Sudah Saatnya Koalisi Pecat PKS , PKS , edisi 1 April 2012; Jawa pos, PKS pos, PKS Setelah Shiratal zig-zag , 6 April 2012 35 Majalah Tempo: Talak Tiga Setelah Minyak , edisi 9 April 2012; Majalah Detik, PKS Belum Tamat , Tamat , edisi 915 April 2012. 31
Fadh Ahmad |9
Di tahun 2013, Malapetaka dahsyat melanda PKS, Luthfi Hasan Ishaq terseret dalam kasus kuota impor daging bersama rekan bisnisnya Ahmad Fathonah. 36 Luthfi didakwa kasus korupsi dan pencucian uang. Dia terancam hukuman 20 tahun penjara. Selain Luthfi dan Fathonah, kasus kuota impor daging juga menyeret nama-nama politisi gaek seperti Hatta radjasa dan Setya Set ya novanto. Nama dua politisi tersebut muncul dalam BAP Petinggi PT Indoguna Utama, Juard Effendi. Petinggi PT Indoguna Utama itu divonis hukuman 2 tahun 3 bulan penjara dengan denda Rp150 juta subsider tiga bulan penjara. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa. 37 Dampak kasus ini membuat struktur DPP PKS pusat mengalami perombakan terutama untuk posisi Presiden PKS dan Sekjen PKS. Akhirnya Anis matta ditunjuk menggantikan Luthfi sebagai presiden PKS yang baru, sedangkan posisi sekjennya dijabat oleh Taufik Ridho. Wakil Sekjen PKS dipegang oleh Fahri Hamzah. Sedangkan Juru bicara PKS adalah Mardani ali. Meski jadi bulan-bulanan media dalam kasus kuota impor daging ini, PKS makin solid bahkan berhasil memenangkan Pilgub Jawa Barat dengan satu putaran. 38 Tidak hanya itu saja, PKS juga memenangkan Pilgub Sumatera utara dengan satu putaran, PKS dengan kekuatan mesin politiknya mengantarkan orang Jawa untuk memimpin daerah dimana masyarakatnya mayoritas suku Batak. Baru-baru ini PKS telah mengantarkan Ridwan Kamil-Oded Danial sebagai pemenang dalam pilwali kota Bandung tahun 2013 dan Pasangan Hendri Anis-Mawardi yang meraih suara 42,5 persen di Pilkada Padang Panjang.39 Pasang surut PKS di arena politik tak lepas dari arah kebijakan partai yang sekarang didominasi kelompok “ pragmatis” pragmatis” seperti: Hilmi Aminuddin, Anis Matta, Lutfhi Hasan, Fahri Hamzah, Andi rakhmat, Mahfudz Siddiq dan Zulkieflimansyah. Mereka itulah yang telah mendorong partai ini ke arah posisi yang makin akomodatif dan inklusif. Wallahu’allam bisshowab. bisshowab .
36
Tentang Kasus kuota Impor daging. Baca: Harian Republika ”Luthfi mengaku Tak tahu” tahu ” ahad, 3 februari 2013; Majalah Gatra, “Setelah Luthfi Siapa Lagi” edisi 16-22 Mei 2013, hal 12-19; Majalah Tempo, “Selingkuh Fathanah dan Partai Dakwah” edisi 20 -26 Mei 2013, hal 36-45 37 Net 17 news pk 17.08 wib tgl 1/7/2013; Kompas Petang p k 17.15 wib tgl 1/7/20 13; Kabar Malam TV One ”Penyuap Luthfi Divonis 2,3 tahun Penjara ” tgl 1/7/2013. 38 Fadh Ahmad Arifan, Tiga Dampak Jika Ahmad Heryawan Menang Pilgub Jabar , Jabar , (Kompasiana.com, 2013) 39 Andrian Salam Wiyono, “KPU Kota Bandung Tetapkan Kemenangan Ridwan Kamil -Oded danial” merdeka.com tgl 28 Juni 2013; Tandri Eka Putra “Hendri Anis-Mawardi Samah Unggul ” Padang-today.com tgl 4/7/2013