BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak jenis cerita yang berkembang di masyarakat, seperti dongeng, legenda, mitos, fabel dan sebagainya. Semua cerita tersebut mengandung pengertian dan tujuan cerita yang berbeda. Salah satu jenis cerita tersebut adalah fabel. Cerita fabel diperankan oleh binatang yang mempunyai karakter seperti manusia. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Menurut beberapa sumber, cerita fabel berbeda dengan cerita pendek. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah Makalah ini dibuat untuk membantu pembaca mengetahui tentang fabel lebih jauh. 1.3 Rumusan Masalah 1. Apa itu fabel ? 2. Bagaimana struktur teks cerita fabel ? 3. Bagaimana unsur kebahasaan teks cerita fabel ? 4. Bagaimana langkah-langkah pembuatan teks cerita fabel ? 5. Cerita apa saja yang termasuk jenis cerita moral / fabel ?
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Teks Cerita Fabel Secara etimologis, fabel berasal dari bahasa Latin fabulat cetak miring. Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berprilaku seperti manusia. Fabel disebut 1
juga cerita binatang. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral, karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Ketika membaca dan memahami isi fabel, kita diminta menangkap makna teks fabel tersebut. Makna yang dimaksud meliputi pemahaman kata/istilah dan isi sebuah teks fabel. Pemahaman kata/ istilah maksudnya mengetahui makna kata / istilah yang digunakan dalam teks fabel. Pemahaman isi meliputi unsur-unsur intrinsik teks fabel. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur/plot, dan amanat : 1. Tema, adalah gagasan/ide pokok cerita. 2. Tokoh, adalah pelaku dalam cerita. 3. Penokohan, adalah gambaran watak tokoh. Penokohan dibagi menjadi 3, yaitu : a. Tokoh Antagonis ( jahat ) b. Tokoh Protagonis ( baik ) c. Tokoh Tritagonis ( sampingan ) 4. Latar / setting, adalah tempat, suasana, dan waktu terjadinya cerita . Ada 3 jenis latar, yaitu : a. Latar tempat b. Latar suasana c. Latar waktu 5. Alur / plot, adalah rangkaian jalanya cerita Alur dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Alur maju ( proges ), yaitu alur yang diawali dengan perkenalan. b. Alur mundur ( flash back ), yaitu alur yang tidak dimulai dari tahap awal cerita. c. Alur campuran ( maju mundur ), yaitu alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian. 6. Amanat, adalah pesan moral yang disampaikan dari sebuah cerita fabel. B. Struktur Teks Cerita Fabel Sebelum mengetahui amanat atau pesan moral dari cerita fabel, terlebih dahulu harus mengenal struktur teks cerita Fabel. Struktur teks cerita fabel adalah sebagai berikut : 1. Orientasi, adalah tahap pengenalan tokoh, dan dimana terjadinya peristiwa. 2. Komplikasi, adalah tahup konflik muncul dan pelaku mulai bereaksi terhadap konflik, kemudian konflik meningkat. 3. Resolusi, adalah tahap konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaiannya. 4. Koda, adalah tahap perubahan pada tokoh. Contoh teks fabel : Anak Macan dan Anjing
2
Suatu hari, seekor anjing lucu berjalan-jalan di hutan. Pagi itu, hutan terlihat sangat indah, sehingga anjing itu berjalan-jalan sepanjang pagi. Ketika siang mulai menggeser pagi, anjing itu tersesat.
‘Dimana
aku”
?
si
anjing
bingung.
Di
tengah
kebingungannya, ia mendengar suara anak macan yang minta tolong. “Tolong !!!” teriak anak macan itu. Si anjing segera berlari menuju suara itu. Terlihat seekor anak macan yang sedang kesakitan karena kakinya terjepit. Si anjing menghampiri anak macan itu. “Wahai, anjing. Tolonglah aku. Tolong dorong kayu ini ! “ pinta sang anak macan. “ Baiklah ! “ Sahut anjing sambil mendorong-dorong kayu yang menimpa sang anak macan. Setelah berusaha keras, kayu itu akhirnya menyingkir dari panggung sang anak macan. “ Terima kasih ! aku berjanji aku tidak akan ceroboh lagi ! “ Sang anak macan berjanji pada si anjing. “ Tolonglah tunjukkan jalan untuk keluar dari hutan ini “ cetus si anjing. “ kau lurus saja dari sini, nanti langsung akan ketemu jalannnya ! “ Sang anak macan menunjukkan jalan, “ Terima kasih ! “ balas si anjing. Akhirnya si anjing menemukan jalan pulang.
C. Unsur Kebahasaan Teks Cerita Moral atau Fabel 1. Kata-kata sifat dalam fabel digunakan untuk mendeskripsikan pelaku, ciri fisik, atau kepribadiaanya. Contoh kata sifat yang sering digunakan dalam fabel adalah kelinci yang sombong. 2. Kata-kata keterangan ( latar ) dalam fabel sama seperti latar dalam cerita pendek atau novel. 3. Kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman atau pengertian dinamis lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi predikat dalam frasa atau kalimat. Dalam teks cerita fabel, kata kerja digunkan untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dialaminya para pelaku. Contohnya, kelinci suka mengejek hewan-hewan lain yang lemah.
3
4. Sudut pandang pengarang ( point of view ) adalah cara pengarang dalam menceritakan moral melalui fabel. D. Jenis-jenis Cerita Moral ? Fabel Berdasarkan isi ceritanya, teks cerita moral atau fabel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cerita moral fantasi dan cerita moral fiksi ilmiah. Simaklagh penjelasan berikut. 1. Cerita Moral Fantasi Cerita moral fantasi adalah cerita fiksi yang bersifat fantasi atau khayalan, namun mengandung nilai moral kehidupan. Cerita fantasi umumnya bercerita tentang hal-hal yang tidak masuk akal, misalnya sihir, makhluk-makhluk dongeng, dan makhuk dunia lain. 2. Cerita Moral Fiksi Ilmiah Cerita fiksi ilmiah adalah suatu bentuk cerita fiksi spekulatif yang terutama membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang diimajinasikan terhadap masyarakat dan para individual. Batasan dari genre ini tidak pernah diterangkan dengan jelas, dan garis pembatas antara sugenrenya tidaklah tetap. E. Menyusun Teks Cerita Moral / Fabel Sebelum menyusun sebuah teks Fabel, perlu kamu ingat kembali struktur teksnya. Struktur teks fabel meliputi orientasi, komplikasi, resolusi dan koda.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun teks cerita moral / fabel sebagai berikut : 1. Menemukan bahan untuk menulis cerita dari berbagai sumber. 2. Mengembangkan garis besar kerangka / alur cerita moral / fabel. 3. Menulis pembuka cerita moral / fabel ( orientasi/perkenalan tokoh dan peristiwanya ) 4. Menghidupkan tokoh dengan dialog. 5. Mengembangkan latar untuk menghidupkan cerita. 6. Menulis penyelesaiannnya. F. Menelaah dan Merevisi Teks Cerita Moral atau fabel Salah satu kegiatan penting yang perlu dilakukan setelah menyusun sebuah teks adalah menelaah teks. Menelaah adalah kegiatan mengkaji lebih dalam isi teks cerita moral/fabel. Menelaah diawali dengan membaca dan memahami isi teks. Menelaah teks cerita moral/fabel didasarkan pada beberapa aspek. Adapun aspek-aspek yang perlu ditelaah dari teks cerita moral / fabel sebagai berikut :
4
1. 2. 3. 4. 5.
Menelaah judul teks cerita moral / fabel. Menelaah rasionalitas alur teks cerita moral / fabel. Menelaah penggambaran tokoh dan perwatakannya. Menelaah penggambaran latar teks cerita moral / fabel. Menelaah bahasa teks cerita moral / fabel yang meliputi struktur kalimat, ejaan dan tanda baca.
G. Meringkas Teks Cerita Moral / Fabel Teks yang panjang dapat diringkas menjadi lebih pendek. Meringkas merupakan penyajian versi singkat teks asli yang utuh. Dalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah teks, dapat menyusunnnya kembali menjadi sebuah teks ringkas. Ringkasan dapat diartikan sebagai hasil meringkas sebuah teks menjadi sebuah uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara professional. Adapun langkah-langkah menyusun ringkasan teks cerita moral / fasel sebagai berikut : 1. Membaca teks cerita moral / fabel. 2. Mengidentifikasi intisari teks mulai dari tahap perkenalan, konflik, klimaks dan penyelesaian. 3. Menyusun hasil identifikasi menjadi sebuah teks ringkas. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Cerita fabel adalah salah satu cerita yang berkembang dimasyarakat. Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berprilaku seperti manusia. Cerita fabel termasuk cerita fiksi yang memiliki struktur orientasi, komplikasi resolusi dank ode. Selain itu, cerita fabel memiliki unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, latar, alur/plot, dan amanat. Ada 2 jenis cerita fabel, yaitu ; a. Cerita Moral Fantasi b. Cerita Moral Fiksi Ilmiah B. Saran Hendaknya setiap siswa yang tertarik dengan cerita, khususnya cerita fabel, harus belajar membuat cerita fabel sendiri untuk mengasah ketrampilan menulis dan berimajinasi. 5
DAFTAR PUSTAKA Zabady, Fairul. 2005. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahun. Jakarta : CV. Prestasi Pustaka.
6