NAMA : SITI HALIMAH HALIMAH LUKMAN NIM : A31115313 A31115313 MANAJEMEN STRATEGI D EVALUASI STRATEGI KARAKTERISTIK EVALUASI STRATEGI Proses manajemen strategik dapat menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang secara signifikan. Keputusan strategis yang salah dapat mengakibatkan kerugian dan untuk memperbaiki kesalahan tersebut merupakan hal yang sulit. Kebanyakan ahli strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat penting untuk kelangsungan organisasi; evaluasi antar-waktu dapat memberikan peringatan dini pada manajemen atas masalah potensial sebelum situasi menjadi kritis. Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas dasar : (1) memeriksa dasar strategi strate gi perusahaan, (2) membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual, dan (3) mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja sesuai rencana. Sangat tidak mungkin untuk menujukkan bukti bahwa sebuah strategi telah optimal atau bahkan menjamin ia akan bekerja dengan baik. Hal yang dapat dilakukan adalah mengevaluasinya untuk melihat kemungkinan terjadinya kesalahan. Richard Rumelt menemukan empat kriteria yang dpaat digunakan untuk mengevaluasi strategi : konsistensi (consistency), consistency), konsonan (consonance ( consonance), ), kelayakan ( feasibility), feasibility), dan keuntungan (advantage ( advantage). ). Konsonan dan keuntungan secara meluas berdasarkan penilaian eksternal perusahaan, sedangkan konsistensi dan kelayakan secara meluas berdasarkan penilaian internal. Evaluasi strategi sangat pnting karena perusahaan menghadapi lingkungan yang dinamis di mana faktor-faktor internal dan eksternal sering berubah dengan cepat dan dramatis. Perusahaan terbesar yang paling sukses harus terus mengevaluasi strategi mereka dan berhatihati dengan perusahaan pesaing. Sebuh organisasi tidak boleh terbuai dan berpuas diri dengan keberhasilan. Evaluasi strategi menjadi emakin sulit dari waktu ke waktu karena berbagi alasan. Ekonomi domestik dan dunia lebih stabil pada masa lalu, siklus hidup produk menajdi lebih lama, siklus pengembangan produk menjadi lebih lama, perkembangan teknologi melambat, peruabahan terjadi kurang sering, pesaing lebih sedikit, perusahaan asing lemah, dan terdapat
lebih banyak industri yang diatur. Alasan lain terhadap evaluasi menjadi lebih sulit saat ini meliputi tren-tren berikut ini : 1. Peningkatan yang dramats dalam kompleksitas lingkungan 2. Peningkatan kesulitan memprediksi masa depa dengan akurat 3. Peningkatan jumlah variabel 4. Maki cepatnya sebuah yang bagus menjadi tidak relevan dan usang 5. Meningkatnya jumlah kejadian domestik dan dunia yang mempengaruhi organisasi 6. Makin pendeknya batas waktu suatu perencanaan dapat dilakukan, ditambah dengan berbagai ketidakpastian yang menyertai Proses Mengevaluasi Strategi
Evaluasi strategi dibutuhkan oleh semua tipe fan ukuran organisasi. Evaluasi strategi sebaiknya mampu mempertanyakan ekspektasi dan asumsi yang dibuat oleh manajemen, memicu timbulnya penilaian terhadap tujuan dan nilai, serta seharusnya menstimulasi kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan menformulasi kriteria dan evaluasi. Di samping ukuran organisasi, diperlukan manajemen dengan berkeliling (management by wandering around ) di seluruh tingkatan penting untuk evaluasi strategi yang efektif. Aktivitas strategi harus dilakukan terus-menerus, tidak hanya pada akhir periode waktu tertentu atau hanya setelah masalah terjadi. Mengevaluasi strategi secara terus-menerus daripada berbasis periodic membantu memungkinkan standar penilaian perkembangan dapat dibuat dan dimonitor dengan lebih efektif. KERANGKA KERJA EVALUASI STRATEGI Tindakan korektif hampir selalu dibutuhkan kecuali saat (1) faktor eksternal dan internal tidak berubah secara signifikan dan (2) perusahaan mengalami perkembangan yang menggembirakan dalam mencapai tujuan strategi. Meninjau berdasarkan Strategi
Menelaah prinsip dasar strategi organisasi (reviewing the underlying bases of organization’s strategy) dpaat dilakukan dengan melakukan revisi terhadap matriks EFE dan matriks IFE. Revisi matriks IFE (revised IFE matrix) harus berfokus pada perubahan yang terjadi dalam manajemen organisasi, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, litbang ( R&D), serta kekuatan dan kelemahan sistem informasi manajemen (SIM). Revisi Matriks EFE
(revised EFE matrix) harus menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman. Beberapa faktor eksternal dan internal dapat menghalangi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan tahunan. Secara eksternal, tindakan para pesaing, perubahan permintaan, perubahan teknologi, pertumbuhan ekonomi, perpindahan demografi, dan tindakan pemerintah dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Secara internal, strategi yang tidak efektif mungkin dipilih atau implementasi yang buruk mungkin dilakukan. Oleh karena itu, kegagalan untuk mencapai tujuan mungkin saja bukan merupakan hasil dari pekerjaan manajer dan karyawan yang tidak memuaskan. Seluruh anggota organisasi perlu mengetahui hal ini untuk mendorong timbulnya dukungan mereka terhadap aktivitas ev aluasi strategi. Mengukur Kinerja Organisasi
Aktivitas evaluasi strategi penting lainnya adalah mengukur kinerja organisasi (measuring organizational performance). Aktivitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya, menyelidiki deviasi dari rencana, mengevaluasi kinerja individu, dan menilai perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Baik tujuan jangka panjang maupun t ujuan tahunan dapat digunakan dalam proses ini. Kriteria untuk mengevaluasi strategi-strategi harusnya dapat diukur dan mudah diverifikasi. Kriteria untuk memprediksi hasil mungkin lebih penting dibandingkan kriteria yang mengungkapkan hal yang telah terjadi. Menentukan tujuan mana yang paling utama dalam melakukan evaluasi strategi dapat menjadi suatu hal yang sulit. Evaluasi strategi didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif. Memilih kombinasi kriteria yang tepat dalam mengevaluasi strategi bergantung kepada ukuran organisasi, indsutri, strategi, dan filosofi manajemen. Beberapa potensi masalah yang berkaitan dengan penggunaan kritetia kuantitatif untuk mengevaluasi strategi. Pertama, kebanyakan strategi kuantitatif lebih mengacu kepada tujuan tahunan daripada tujuan jangka panjang. Kedua, metode akuntansi yang berbeda dapat memberikan hasil berbeda dalam berbagai kriteria kuantitatif. Ketiga, penilaian intuitif juga hampir selalu dilaukan dalam penjabaran kriteria kuantitatif. Oleh karena itu., kriteria kualitatif penting dalam mengevaluasi strategi-strategi. Faktor manusia seperti tingkat kehadiran fan rasio turnover yang tinggi, kualitas dan kuantitas produksi yang rendah, atau tingkat kepuasan karyawan yang buruk dapat menjadi penyebab menurunnya kinerja. Faktor-
faktor dalam pemasaran, keuangan/akuntansi, atau SIM dapat menyebabkan masalah keuangan. Mengambil Tindakan Korektif
Aktivitas evaluasi strategi terakhir, yaitu mengambil tindakan korektif (taking corrective actions), adalah melakukan perubahan untuk memosisikan kembali perusahaan ke tempat yang lebih kompetitif untuk masa depan. Mengambil tindakan korektif meningkatkan ketidakpastian bagi para manajer dan karyawan. Peneliti menyarankan bahwa partisipasi dalam aktivitas-aktivitas evaluasi strategi merupakan salah satu cara terbaik dalam mengatasi resistensi individu untuk berubah. Evaluasi strategi dapat mengarah kepada perubahan formulasi strategi, perubahan impelementasi strategi, baik perubahan formulasi maupun implementasi, atau tanpa perubahan sama sekali. Para penyusun strategi tidak dapat mengabaikan kebutuhan untuk merevisi strategi dan merevisi pendekatan implementasi cepat atau lambat. Tindakan korektif seharusnya mampu menempatkan perusahaan pada posisi yang lebih baik sehingga dapat memanfaatkan kekuatan internal secara penuh; mengambil keuntungan dari peluang eksternal; untuk menghindari, mengurangi, atau menurunkan ancaman eksternal; dan untuk memperbaiki kelemahan internal yang ada. Tindakan korektif seharusnya memiliki kerangka waktu dan perhitungan risiko yang memadai. Hal-hal tersebut seharusnya konsisten secara internal dan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial. Mungkin yang paling penting, tindakan korektif memperkuat posisi bersaing sebuah organisasi dalam industri. Evaluasi strategi secara berkesinambungan membuta para penyusun strategi dapat terusmenerus memantau perkembangan dan dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk sebuah sistem manajemen strategik yang efektif. BALANCED SCORECARD Dikembangkan pada tahun 1993 oleh profesor Robert Kaplan dan David Norton dari Harvard Business School, dan diperbaiki secara keseluruhan sampai hari ini, Balanced Scorecard adalah evaluasi strategi dan teknik kendali. Balanced Scorecard mendapatkan namanya dari kebutuhan yang dirasakan perusahaan untuk “menyeimbangkan” pengukuran keuangan yang sering kali digunakan secara eksklusif dalam evaluasi strategi dan mengendalikan dengan pengukuran ninfinansial seperti kualitas produk dan layanan pelanggan. Balanced Scorecard
yang efektif berisi kombinasi strategi dan sasaran finansial yang dipilih dengan hati-hati dan dibuat untuk keperluan bisnis perusahaan. Dasar pikiran dari Balanced Scorecard adalah perusahaan seharusnya menentukan sasaran dan mengevaluasi strategi pada kriteria daripada pengukuran keuangan. Pengukuran dan rasio keuangan sangat penting dalam perencanaan strategis, tetapi kepentingan yang sama juga meliputi faktor-faktor seperti layanan pelanggan, moral karyawan, kualitas produk, pengurangan polusi, etika bisnis, tanggung jawab sosial, keterlibatan komunitas, dan hal-hal lainnya. SUMBER INFORMASI EVALUASI STRATEGI TERPUBLIKASI Sejumlah
publikasi
dapat
dimanfaatkan
untuk
mengevaluasi
strategi
perusahaan.
Businessweek , Industry Week , dan Dun’s Business Month secara periodik memublikasikan evaluasi yang mendetail dari berbagai bisnis dan industri di AS. Meskipun sumber publikasi dari informasi evaluasi strategi sebagian besar mengupas bisnis yang besar dan sering terpublikasik, rasio komparatif, dan informasi lain yang berkaitan tetap dapat digunakan untuk mengevaluasi bisnis kecil dan perusahaan milik pribadi. KARAKTERISTIK SISTEM EVALUASI EFEKTIF Evaluasi strategi yang efektif harus memenuhi beberapa persyaratan dasar. Pertama, aktivitas evaluasi strategi, harus ekonomis; informasi yang terlalu banyak menjadi sama buruknya dengan informasi yang terlalu sedikit, dan terlalu banyak kendali dapat menimbulkan lebih banyak keburukan daripada kebaikan. Aktivitas evaluasi strategi seharusnya memberi arti; aktivitas tersebut harus berhubungan dan sejalan dengan sasaran perusahaan. Evaluasi strategi sebaiknya didesain untuk memberikan gambaran nyata dari hal yang terjadi. Informasi yang ebrasal dari proses evaluasi strategi harus dapat memfasilitasi pengambilan tindakan dan harus disebarluaskan kepada para individu dalam organisasi yang membutuhkannya sebagai dasar untuk melakukan tindakan. Proses evaluasi strategi tidak boleh mendominasi keputusan; proses tersebut seharusnya mendorong pemahaman yang saling menguntungkan, saling percaya, dan secara umum dapat diterima. Tidak boleh ada departemen yang gagal bekerja sama dengan departemen lainnya dalam mengevaluasi strategi. Evaluasi strategi sebaiknya sederhana, tidak terlalu luas, dan tidak terlalu membatasi.
PERENCANAAN KONTINGENSI Rencana kontingensi (contingency plans) dapat didefinisikan sebagai suatu rencana alternatif yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Hanya area-area dengan prioritas tinggi yang membutuhkan kepastian adanya rencana kontingensi. Para pembuat strategi tidak dapat dan tidak harus mencoba untuk membuat rencana kontingensi bagi setiap kemungkinan yang ada. Dalam beberapa kasua, rencana kontingensi harus sesederhana mungkin. Terlalu banyak organisasi yang mengabaikan strategi alternatif yang tida terpilih sebagai strategi utama meskipun pekerjaan untuk membuatnya mampu untuk memberikan informasi yang berharga. Strategi alternatif yang tidak terpilih untuk diimplementasikan dapat digunakan sebagai rencana kontingensi jika sewaktu-waktu strategi uatam tidak bekerja sesuai yang diharapkan. Ketika aktivitas evaluasi strategi mengungkapkan kebutuhan untuk perubahan besar secara cepat, suatu rencana kontingensi yang sesuai dapat digunakan. Rencana kontingensi dapat menunjukkan kemampuan para penyusun strategi untuk merespon dengan cepat perubahan internal maupun eksternal terhadap strategi organisasi yang digunakan saat itu. AUDIT Alat yang sering kali digunakan dalam evaluasi strategi adalah audit. Auditor memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk menentukan apakah hal tersebut telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum ( generally accepted accounting principles — GAAP ) dan apakah mereka menunjukkan aktivitas yang benarnya yang terjadi di perusahaa. Auditor independen menggunakan standar yang disebut standar audit yang berlaku umum ( generally accepted auditing standards — GAAS ). Perusahaan akuntan publik sering kali memiliki divisi yang menyediakan jasa evaluasi strat egi.
SUMBER : Fred R. David, Strategic Management , terj. Dono Sunardi Manajemen Strategis: Konsep, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2009