Arsip Tag: Instrument Evaluasi Peserta Dan Instruktur Pelatihan Evaluasi Evalua si Peserta Dan Instrukt Instruktur ur Pelatihan Latar Belakang Manusi Manusiaa merupa merupakan kan asset asset yang sangat sangat berhar berharga ga yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh suatu suatu organi organisas sasi, i, yang yang dijadikan objek dan juga subjek dalam oraganisasi. Karena manusia merupakan makhluk yang dapat berkembang sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia haruslah senantiasa dikembangkan karena jika tidak maka kemungkinan akan terjadi kemunduran bahkan statis. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan pendidikan dan pelatihan. Program pelatihan merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia. Untuk mengetahui efektivitas dan tingkat ketercapaian dari pelatihan maka dilakukan sebuah langkah yaitu evaluasi. Evaluasi dilakukan bukan hanya ada akhir pelatihan saja karena evaluasi merupakan mata rantai dari dari system system pelati pelatihan han dimana dimana dilakuk dilakukan an sebelu sebelum m pelati pelatihan, han, pada pada saat saat pelati pelatihan han dan setelah setelah pelatihan. Proses Proses evaluasi pada tahap aal yaitu sebelum pelatihan pelatihan dinamakan dengan need assessment atau mencari tahu keterampilan, dan kebutuhan dari para peserta pendidikan dan latihan serta pengembangan sumber daya manusia. Evaluasi ditahapmenengah pada saat dilakukan pelatihan dinamakan monitoring yang bertujuan untuk mencari informasi apakah program pelatihan yang tela telah h disu disusu sun n berj berjal alan an sesu sesuai ai denga dengan n renc rencan an aau aau tida tidak. k. !an !an evalu evaluas asii sete setela lah h pelat pelatih ihan an dimaksudkan untuk mengetahui tingkat perubahan kinerja dari karyaan atau anggota organisasi selah mengikuti pelatihan. Eval Evalua uasi si menja menjadi di snga sngatt pent pentin ing g untuk untuk dipe dipela laja jari ri kare karena na evalu evalusi si akan akan meng menguku ukurr tingk tingkat at ketercapaian dari program pelatihan yang dilakukan sehingga akan memberikan feed memberikan feed back untuk untuk kelangsungan kelangsungan program pelatihan selanjutnya. selanjutnya. Peserta Peserta merupakan merupakan objek dari pelatihan pelatihan dan akan meras merasaka akan n hasil hasil dari dari pela pelati tiha han n sehi sehing ngaa eval evalua uasi si pese pesert rtaa menja menjadi di sanga sangatt mene menentu ntuka kan n keberlangsungan pelatihan selajutnya. Selain peserta yang menjadi ujung tombak keberhasilan atau ketercapaian program pelatihan adalah instruktur yang memberikan materi pelatihan.
Konsep Pelatihan A. Pengertian Sikula dala dalam m Sumantri "#$$$%#& mengartikan pelatihan sebagai% 'proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu(. tertentu(. Menurut Menurut Good, )*+ pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill memperoleh skill dan dan pengetahuan ". Saleh ar!uki, )**# % -&. Sedangkan i"hael #. #u"ius dalam oeki$at ")**$ % #& menjelaskan menjelaskan istilah istilah latihan untuk menunjukkan setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan kemampuan pegaai guna menyelesaikan pekerjaan pekerjaan tertentu.
!efinisi pelatihan menurut Center for Development Management and Productivity adalah Productivity adalah belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarny dasarnyaa adalah adalah suatu suatu proses proses member memberika ikan n bantuan bantuan bagi bagi para para karyaan karyaan atau atau pekerj pekerjaa untuk untuk mengu menguas asai ai kete ketera ramp mpil ilan an khus khusus us atau atau memb membant antu u untu untuk k memp memper erbai baiki ki kekur kekurang angan an dala dalam m melaksanakan pekerjaan mereka. %adari &a'a'i ")**+& menyatakan baha pelatihan pada dasarnya adalah proses memberikan bantuan bagi para pekerja untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. /okus kegiatannya adalah untuk
meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan tuntutan cara bekerja yang paling efektif pada masa sekarang. Ernesto A. (ran"o ")**)& mengemukakan pelatihan adalah suatu tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang pegaai yang melaksanakan pekerjaan tertentu. !alam PP )I nomor *+ tahun +,,+ pasal + disebutkan% '0atihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan produktivitas, disiplin, sikap kerja dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengutamakan praktek dari pada teori(. -eith!al )ivai "#$$1%##2& menegaskan baha 'pelatihan adalah proses sistematis mengubah tingkah laku pegaai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegaai dalam melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegaai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil melaksanakan pekerjaan(. B. Tu$uan Pelatihan
3ujuan pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap saja, akan tetapi juga untuk mengembangkan bakat seseorang, sehingga dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan. oeki$at ")**$ % #& menjelaskan tujuan umum pelatihan sebagai berikut % ). untuk mengembangkan keahlian , sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif4 #. untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional4 . untuk mengembangkan sikap , sehingga menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman teman pegaai dan dengan manajemen "pimpinan&. 3ujuan pelatihan menurut (and T$iptono dan Anastasia Diana ")**- % ##& adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyaan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi secara keseluruhan, dengan kata lain tujuan pelatihan adalah meningkatkan kinerja dan pada gilirannya akan meningkatkan daya saing. /. an0aat Pelatihan
Manfaat pelatihan beberapa ahli mengemukakan pendapatnya )o1inson dalam . Saleh ar!uki ")**# % #5& mengemukakan manfaat pelatihan sebagai berikut % ). Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan6kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi4 #. Keterampilan tertentu diajarkan agar karyaan dapat melaksanakan tugastugas sesuai dengan standar yang diinginkan4 . Pelatihan juga dapat memperbaiki sikapsikap terhadap pekerjaan, terhadap pimpinan atau karyaan4 1. Memperbaiki standar keselamatan. Pelatihan menurut (and T$iptono dan Anastasia Diana juga memberikan manfaat dalam mengurangi kesalahan produksi4 meningkatkan produktivitas4 meningkatkan kualitas4 meningkatkan fleksibilitas karyaan4 respon yang lebih balk terhadap perubahan4 meningkatkan komunikasi4 kerjasama tim yang lebih baik, dan hubungan karyaan yang lebih harmonis ")**5 % #)-&.
Konsep Evaluasi
A. Pengertian
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa 7nggris evaluation4 dalam bahasa 8rab4 altaqdir 4 dalam bahasa 7ndonesia berarti4 penilaian. 8kar katanya adalah value4 dalam bahasa 8rab4 al-qimah4 dalam bahasa 7ndonesia berarti4 nilai. !alam 2ikipedia Evaluasi "bahasa 7nggris% Evaluation& adalah proses penilaian. !alam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. !ata yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya. Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di aal " pretest & dan diakhir " posttest &. Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya. Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan. Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar. 9ealisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupanseharihari. Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian. B. Tu$uan Evaluasi
Menurut Suharsimi Arikunto "#$$1 % )& ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 3ujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masingmasing komponen. 7mplementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya. 3anpa adanya evaluasi, program program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya. !engan demikian, kebijakankebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan "decision maker& untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program. !itinjau dari bentukbentuk evaluasi, maka evaluasi bertujuan untuk, evaluasi formatif untuk bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan, sedang evaluasi sumatif bertujuan untuk pertanggungjaaban, keterangan, seleksi dan lanjutan. Menurut Stu00le1eam yang membagi evaluasi kepada proactive evaluation, yakni melayani pemegang keputusan, sedangkan retroactive evaluation bertujuan untuk keperluan pertanggungjaaban. :adi, evaluasi hendaknya bertujuan dalam membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjaaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari stakeholders. Salah satu tujuan evaluasi "Sujono, #$$+ % #-& adalah4 ). Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus. #. Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membaa organisasi pada penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efesien dan ekonomis. . Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek aspek tertentu.
/. (ungsi Evaluasi
8dapun fungsi evaluasi program Menurut scriven ")*2+%##-& a dalah sebagai berikut% ). /ungsi /ormatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan "program, orang, produk, dsb&. #. /ungsi sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjaaban, keterangan, seleksi atau lanjutan. :adi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjaaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat. . /ungsi diagnostik yaitu untuk mendiagnostik sebuah program Stuffebeam menyatakan ada dua fungsi evaluasi program, yaitu% ). Proactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk melayani pemegang keputusan #. Retroactive Evaluation yaitu evaluasi program yang dilakukan untuk keperluan pertanggung jaaban.
Konsep Evaluasi Program Pelatihan 8da banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat dipakai dalam mengevaluasi program pelatihan. Kirkpatrick, salah seorang ahli evaluasi program training dalam bidang pengembangan S!M selain menaarkan model evaluasi yang diberi nama irkpatrick!s training evaluation model juga menunjuk modelmodel lain yang dapat dijadikan sebagai pilihan dalam mengadakan evaluasi terhadap sebuah program training. Modelmodel yang ditunjuk tersebut di antaranya adalah % •
•
•
•
•
•
•
•
•
"ive #evel R$% Model ":ack PhillPS;& C%PP Model "!aniel Stufflebeam;s& Responsive Evaluation Model "9obert Stake;s& Congruence-Contingency Model "9obert Stake;s& "ive #evels of Evaluation "Kaufman;s& C%R$ &Conte't, %nput, R eaction, $utcome( PER) &Program Evaluation and Revie* )echnique( +oal-"ree Evaluation pproach "Michael Scriven;s& Discrepancy Model "Provus;s&
!ari berbagai model tersebut di atas dalam tulisan ini hanya akan diuraikan secara singkat beberapa model. Model yang diungkapkan D$u$u Sud$ana "#$$2% ##-&, yaitu% A. Evaluasi model /IPP
Konsep evaluasi model <7PP " Conte't, %nput, Prosess and Product & pertama kali ditaarkan oleh Stufflebeam pada tahun )*2- sebagai hasil usahanya mengevaluasi ESE8 &the Elementary and econdary Education ct(. Konsep tersebut ditaarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan baha tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi untuk memperbaiki.
3he <7PP approach is based on the vie* that the most important purpose of evaluation is not to prove but to improve "ad aus3 S"riven3 Stu00le1eam, )**% ))5&. Evaluasi model <7PP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, manajemen, perusahaan sebagainya serta dalam berbagai jenjang baik itu proyek, program maupun institusi. !alam bidang pendidikan Stufflebeam menggolongkan sistem pendidikan atas 1 dimensi, yaitu conte't, input, process dan product, sehingga model evaluasi yang ditaarkan diberi nama <7PP model yang merupakan singkatan ke empat dimensi tersebut. &ana Sud$ana 4 I1rahim "#$$1% #12& menterjemahkan masingmasing dimensi tersebut dengan makna sebagai berikut% ). Conte't / situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenisjenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan, seperti misalnya masalah pendidikan yang dirasakan, keadaan ekonomi negara, pandangan hidup masyarakat . #. %nput/ sarana6modal6bahan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuantujuan pendidikan. . Process% pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana6modal6 bahan di dalam kegiatan nyata di lapangan. 1. Product % hasil yan g dicapai baik selama maupun pada akhir pengembangan sistem pendidikan yang bersangkutan. B. Evaluasi model Brinkerho00
Setiap desain evaluasi pada umumnya terdiri dari elemenelemen yang sama, ada banyak cara untuk menggabungkan elemen tersebut, masingmasing ahli evaluasi atau evaluator 4 /S mempunyai konsep yang berbeda dalam hal ini. Brinkerho00 5+,,6:+++7 mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan elemenelemen yang sama, seperti evaluator evaluator yang lain, namun dalam komposisi dan versi mereka sendiri sebagai berikut % ). "i'ed vs Emergent Evaluation Design !esain evaluasi yang tetap " fi'ed & ditentukan dan direncanakan secara sistematik sebelum implementasi dikerjakan. !esain dikembangkan berdasarkan tujuan program disertai seperangkat pertanyaan yang akan dijaab dengan informasi yang akan diperoleh dari sumbersumber tertentu. 9encana analisis dibuat sebelumnya dimana sipemakai akan menerima informasi seperti yang telah ditentukan dalam tujuan. =alaupun desain fi'ed ini lebih terstuktur daripada desain emergent , desain fi'ed juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang mungkin berubah. Kebanyakan evaluasi formal yang dibuat secara individu dibuat berdasarkan desain fi'ed , karena tujuan program telah ditentukan dengan jelas sebelumnya, dibiayai dan melalui usulan atau proposal evaluasi. 5Brinkerho00 4 /S3 +,,6:+++7 #. "ormative vs umative Evaluation Evaluasi formatif digunakan untuk memperoleh informasi yang dapat membantu memperbaiki program. Evaluasi formatif dilaksanakan pada saat implementasi program sedang berjalan. /okus evaluasi berkisar pada kebutuhan yang dirumuskan oleh karyaan atau orangorang program. Evaluator sering merupakan bagian dari pada program dan kerjasama dengan orangorang program. Strategi pengumpulan informasi mungkin juga dipakai tetapi penekanan pada usaha memberikan informasi yang berguna secepatnya bagi perbaikan program. Evaluasi sumatif dilaksanakan untuk menilai manfaat suatu program sehingga dari hasil evaluasi akan dapat ditentukan suatu program tertentu akan diteruskan atau dihentikan. Pada evaluasi sumatif difokuskan pada variablevariabel yang dianggap penting bagi sponsor program maupun pihak pembuat keputusan. Evaluator luar atau tim reviu sering dipakai karena evaluator internal dapat mempunyai kepentingan yang berbeda. =aktu pelaksanaan evaluasi sumatif terletak pada akhir implementasi program. Strategi pengumpulan informasi akan
memaksimalkan validitas eksternal dan internal yang mungkin dikumpulkan dalam aktu yang cukup lama. 5&ana Sud$ana 4 I1rahim3 899: 8;7 . E'perimental and 0uasi e'perimental Design vs 1a ural23notrusive >eberapa evaluasi memakai metodologi penelitian klasik. !alam hal seperti ini subyek penelitian diacak, perlakuan diberikan dan pengukuran dampak dilakukan. 3ujuan dari penelitian untuk menilai manfaat suatu program yang dicobakan. 8pabila sisa atau program dipilih secara acak, maka generalisasi dibuat pada populasi yang agak lebih luas. !alam beberapa hal intervensi tidak mungkin dilakukan atau tidak dikehendaki. 8pabila proses sudah diperbaiki, evaluator harus melihat dokumendokumen, seperti mempelajari nilai tes atau menganalisis penelitian yang dilakukan dan sebagainya. strategi pengumpulan data terutama menggunakan instrument formal seperti tes, suvey, kuesioner serta memakai metode penelitian yang terstandar. 5&ana Sud$ana 4 I1rahim3 899: 8;7 /. Evaluasi model Kirkpatri"k
Menurut Kirkpatrick 5D$u$u Sud$ana 899;:8;7 evaluasi terh adap efektivitas program training mencakup empat level evaluasi, yaitu% level ) ? 9eaction, level # ? 0earning, level ? >ehavior, level 1 ? 9esult ). Evaluating Reaction Mengevaluasi terhadap reaksi peserta training berarti mengukur kepuasan peserta "customer satisfaction&. Program training dianggap efektif apabila proses training dirasa menyenangkan dan memuaskan bagi peserta training sehingga mereka tertarik termotivasi untuk belajar dan berlatih. !engan kata lain peserta training akan termotivasi apabila proses training berjalan secara memuaskan bagi peserta yang pada akhirnya akan memunculkan reaksi dari peserta yang menyenangkan. Sebaliknya apabila peserta tidak merasa puas terhadap proses training yang diikutin ya maka mereka tidak akan termotivasi untuk mengikuti training lebih lanjut. !engan demikian dapat dimaknai baha keberhasilan proses kegiatan training tidak terlepas dari minat, perhatian dan motivasi peserta training dalam mengikuti jalannya kegiatan training. @rang akan belajar lebih baik manakala mereka memberi reaksi positif terhadap lingkungan belajar. 5D$u$u Sud$ana 899;:8*7 Kepuasan peserta training dapat dikaji dari beberapa aspek, yaitu materi yang diberikan, fasilitas yang tersedia, strategi penyampaian materi yang digunakan oleh instruktur, media pembelajaran yang tersedia, jadal kegiatan sampai menu dan penyajian konsumsi yang disediakan. 5D$u$u Sud$ana 899;:8<7 #. Evaluating #earning Menurut Kirkpatri"k 5+,<<: 897 learning can be defined as the e'tend to *hich participans change attitudes, improving kno*ledge, and2or increase skill as a result of attending the program. 8da tiga hal yang dapat instruktur ajarkan dalam program training, yaitu pengetahuan, sikap maupun ketrampilan. Peserta training dikatakan telah belajar apabila pada dirinya telah mengalamai perubahan sikap, perbaikan pengetahuan maupun peningkatan ketrampilan. @leh karena itu untuk mengukur efektivitas program training maka ketiga aspek tersebut perlu untuk diukur. 3anpa adanya perubahan sikap, peningkatan pengetahuan maupun perbaikan ketrampilan pada peserta training maka program dapat dikatakan gagal. Penilaian evaluating learning ini ada yang menyebut dengan penilaian hasil "output & belajar. @leh karena itu dalam pengukuran hasil belajar "learning measurement & berarti penentuan satu atau lebih hal berikut% a&. Pengetahuan apa yang telah dipelajari A, b&. Sikap apa yang telah berubah A, c&. Ketrampilan apa yang telah dikembangkan atau diperbaiki A. 5D$u$u Sud$ana 899;:8,7 . Evaluating 4ehavior Evaluasi pada level ke "evaluasi tingkah laku& ini berbeda dengan evaluasi terhadap sikap pada level ke #. Penilaian sikap pada evaluasi level # difokuskan pada perubahan sikap yang terjadi pada saat kegiatan training dilakukan sehingga lebih bersifat internal,
sedangkan penilaian tingkah laku difokuskan pada perubahan tingkah laku setelah peserta kembali ke tempat kerja. 8pakah perubahan sikap yang telah terjadi setelah mengikuti training juga akan diimplementasikan setelah peserta kembali ke tempat kerja, sehingga penilaian tingkah laku ini lebih bersifat eksternal. Perubahan perilaku apa yang terjadi di tempat kerja setelah peserta mengikuti program training. !engan kata lain yang perlu dinilai adalah apak ah peserta merasa senang setelah mengikuti training dan kembali ke tempat kerjaA. >agaimana peserta dapat mentrasfer pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh selama training untuk diimplementasikan di tempat kerjanya. Karena yang dinilai adalah perubahan perilaku setelah kembali ke tempat kerja maka evaluasi level ini dapat disebut sebagai evaluasi terhadap outcomes dari kegiatan training. 5D$u$u Sud$ana 899;:8,7 1. Evaluating 9esult Evaluasi hasil dalam level ke 1 ini difokuskan pada hasil akhir " final result & yang terjadi karena peserta telah mengikuti suatu program. 3ermasuk dalam kategori hasil akhir dari suatu program training di antaranya adalah kenaikan produksi, peningkatan kualitas, penurunan biaya, penurunan kuantitas terjadinya kecelakaan kerja, penurunan turnover dan kenaikan keuntungan. >eberapa program mempunyai tujuan meningkatkan moral kerja maupun membangun teamork yang lebih baik. !engan kata lain adalah evaluasi terhadap impact program. 5D$u$u Sud$ana 899;:8=97 D. Evaluasi model Stake 5odel /ountenan"e7
Stake menekankan adanya dua dasar kegiatan dalam evaluasi, yaitu description dan 5udgement dan membedakan adanya tiga tahap dalam program pelatihan, yaitu antecedent &conte't(, transaction &process& dan outcomes. Stake mengatakan baha apabila kita menilai suatu progr am pelatihan, kita melakukan perbandingan yang relatif antara program dengan program yang lain, atau perbandingan yan g absolut yaitu membandingkan suatu program dengan standar tertentu. Penekan an yang umum atau hal yang penting dalam model ini adalah baha evaluator yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake mengatakan baha description di satu pihak berbeda dengan 5udgement di lain fihak. !alam model ini antecendent "masukan& transaction "proses& dan outcomes "hasil& data di bandingk an tidak han ya untuk menentukan apakah ada perbedaan antara tujuan dengan k eadaan yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar yang absolut untuk menilai manfaat program 5(arida >usu0 Tai1napis3 8999: 887.
Evaluasi Peserta Pelatihan Evaluasi peserta pelatihan adalah evaluasi yang bertjuan untuk mengetahui dan mencari informasi mengenai ketercapaian program pelatihan dilihat dari peningkatan kemampan atau kopetensi peserta. 5oeki$at3 +,,9:,7. Evaluasi Kemajuan Peserta merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui Pretest dan Post )est. 5oeki$at3 +,,9:<7. !ari hasil Pretest dan Post )est diketahui baha pengetahuan yang mereka miliki dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan melalui keterlibatan mereka dalam mengikuti pelatihan. 3erdapat tiga langkah evaluasi pelatihan dengan menggunakan instrumenn evaluasi dan rancangannya tergantung dari langkah evaluasi apa yang akan dilakukan. 0angkah langkah tersebut antara lain% ). Evaluasi awal pelatihan4 disediakan sebelum pelatihan dimulai dengan tujuan untuk ")&.Mengetahui reaksi peserta terhadap materi yang diberikan4 "#&. Mengetahui tingkat pengetahuan atau tingkat kompetensi teknis peserta4 "&. Sebagai informasi bagi pelatih. #. Evaluasi proses pelatihan. 3ujuannya adalah ")&. Mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau keseluruhan program pelatihan4 "#&. Mengetahui hasil pembelajaran
peserta4 "&. Mengantisipasi tindakan tertentu ketika diperlukan untuk mengambil langkahlangkah perbaikan. Evaluasi program pelatihan. 3ujuannya adalah ")&. Mengetahui hasil pelaksanaan pelatihan dan pengaruhnya terhadap kinerja serta masalahmasalahnya4 "#& Mengetahui opini pemimpin dan baahan peserta mengenai hasil pelatihan4 "&. Mengetahui hubungan hasil pelatihan serta dampaknya bagi organisasi di tempat peserta bekerja. 5oeki$at3 +,,9:897.
Evaluasi setelah pelatihan pada tingkat perilaku dalam pekerjaan sangat penting, karena belum tentu pengetahuan dan pengalaman pembelajaran yang diperoleh dapat diterapkan dalam pekerjaan, tetapi perilaku yang baik dalam pekerjaan merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk mengetahui seberapa jauh peserta mengadakan perubahan perilaku dalam pekerjaan setelah mengikuti pelatihan, evaluasi hendaknya dilaksanakan oleh beberapa pihak, antara lain% peserta sendiri, atasan peserta, baahan peserta, teman sekerja dan pasen serta masyarakat. 5oeki$at3 +,,9:8=7. Salah satu tehnik evaluasi setelah pelatihan yang berhubungan dengan perilaku adalah pendekatan terhadap evaluasi , 5oeki$at3 +,,9:8*7 dengan langkah evaluasi% ). Evaluasi oleh peserta segera setelah pelatihan dengan menggunakan daftar isian. #. Evaluasi oleh peserta 1 bulan setelah pelatihan dengan menggunakan daftar isian . Evaluasi peserta dengan supervisornya 2 bulan setelah pelatihan dengan tehnik aancara terpola dan pertanyaannya meliputi% tujuan pelatihan, metoda,isi dan pendapat mengenai penerapannya. >agi peserta training, evaluasi training dapat memberikan feedback berupa seberapa signifikannya training tersebut mempunyai impact bagi pekerjaannya, perubahan bagi dirinya, kecocokan program dan manfaatmanfaat lainnya. 7ni adalah daftar berbagai aspek pelatihan yang dimasukkan ke dalam evaluasi peserta 5oeki$at3 +,,9:697 , yaitu% •
8pakah tujuan pelatihan, sasaran pembelajaran, dsb, sudah terpenuhi
•
Pertanyaan khusus tentang kaitan dari masingmasing sesi4 apakah informasi yang disampaikan sudah sesuai dan memadai4 apakah penyampaiannya diberikan dengan cara yang menarik
•
>agaimana para peserta menerima dan mengambil manfaat dari setiap tugas pelatihan yang diberikan
•
8pakah ada yang hilang dari pelatihan tersebut
•
Kualitas dan hubungan dari handout
•
Kenyamanan tempat pelatihan
•
9uang yang diberikan dari tempat pelatihan
•
Suhu dan sirkulasi udara dalam tempat pelatihan
•
Saransaran umum tentang tempat pelatihan "kondusif untuk pelatihan, suasana yang tenang, dsb&
•
Kualitas konsumsi% tepat aktu, memadai, sesuai dengan harganya
•
8pabila para peserta memiliki ketentuanketentuan pelatihan lanjutan
Evaluasi Instruktur Pelatihan >agi sang trainer, evaluasi tidak kalah pentingnya, yaitu dapat memberikan feedback tentang apakah peserta puas dengan isi program training, kedalaman meteri training, caranya mengajar, caranya mendelivery ilmunya dan sebagainya. >ukan hal yang mudah bagi seorang trainer untuk dapat memuaskan seluruh pesertanya, bisa dibayangkan, jika dalam sebuah kelas pelatihan, jumlah peserta )$, #$, $ bahkan mungin -$$ peserta, sang trainer dituntut untuk dapat bertindak secara efektif dan efisien agar seluruh materi dapat terserap dan seluruh peserta puas dengan caranya mentransfer seluruh isi materi. Seorang trainer dituntut mampu memainkan peran sebagai seorang trainer, coach, guru, fasilitator, entertainer, pendongeng atau bahkan mungkin sebagai pelaak. 5oeki$at3 +,,9:6=7. :adi, aspek yang dinilai untuk instruktur atau fasilitator meliputi% Penguasaan atas materi yang diajarkan dan Kemampuan dalam menyajikan materi.
/ontoh Instrument Evaluasi Peserta Dan Instruktur Pelatihan
Sumber % http%66.hrd forum.com6B9!7ndonesia68rticle6evaluasitraining
Kesimpulan Pelatihan merupakan salah satu kunci untuk membaa seseorang atau suatu organisasi menjadi lebih baik dan efektif dalam mencapai tujuannya. Evaluasi yang dilakukan pada setiap program adalah evaluasi terhadap aspekaspek yang menunjukkan respon selama pelatihan berlangsung. Evaluasi peserta merupakan suatucara untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui Pretest dan Post )est. >agi peserta training, evaluasi training dapat memberikan feedback berupa seberapa signifikannya training tersebut mempunyai impact bagi pekerjaannya, perubahan bagi dirinya, kecocokan program dan manfaatmanfaat lainnya. Evaluasi istruktur pelatihan adalah untuk memberikan feedback tentang apakah peserta puas dengan isi program training, kedalaman meteri training, caranya mengajar, caranya mendelivery ilmunya dan sebagainya.