Wireline Log Pencatatan Sumur/ Log sumur (Well logging) , dikenal juga dengan nama Pencatatan Lubang Bor/ Log Lubang Bor (borehole logging) adalah praktik membuat catatan rinci ( sebuah catatan sumur) dari formasi geologi yang ditembus oleh lubang bor. Log bisa dibuat baik pada inspeksi visual dari sampel yang dibawa ke permukaan (log geologi) atau pada pengukuran fisika oleh instrumen yanh diturunkan ke dalam lubang (log geofisika). Beberapa jenis log log geofisika dapat dilakukan dilakukan di fase sumur apapun: pengeboran, penyelesaian, produksi, atau sumur yang sudah tidak ti dak terpakai. pencatatan sumur dilakukan di lubantg yang dibor untuk minyak dan gas, air tanah, mineral dan eksplorasi panas bumi.
Elektrofasies Korelasi dapat diartikan sebagai penentuan unit stratigrafi dan struktur yang mempunyai persamaan waktu, umur dan posisi stratigrafi. Korelasi ini digunakan untukkeperluan dalam pembuatan penampang dan peta bawah permukaan. Data yang digunakan dalam korelasi antar sumur adalah berupa wireline log dan seismik. Maksud dilakukannya korelasi adalah untuk mengetahui dan merekonstruksi kondisi bawah permukaan, baik kondisi struktur maupun maupun stratigrafi. Tujuan korelasi antar sumur adalah: 1. Mengetahui dan merekonstruksi kondisi bawah permukaan (struktur dan stratigrafi) serta mengetahui penyebaran lateral maupun vertical dari zona hidrokarbon. 2. Merekontruksi paleogeografi daerah telitian pada waktu geologi tertentu, yaitu dengan membuat penampang stratigrafi. 3. Menafsirkan kondisi geologi yang mempengaruhi pembentukan hidrokarbon, migrasi. Elektrofasies adalah salah satu metode untuk menafsirkan lingkungan pengendapan dengan menggunakan data wireline loog.Log merupakan data informasi mengenai batuan yang diakuisisi secara insitu sehingga log dapat digunakan sebagai acuan dalam korelasi geologi dan identifikasi litologi. Menurut Shelley (1978) dan Walker (1992),log gamma ray mencerminkan variasi dalam suatu suksesi ukuran besar butir dalam kondisi normal.Tiap-tiap lingkungan pengendapan menghasilkan pola energy pengendapan yang berbeda.Pola-pola log biasanya menunjukan energy pengendapan yang berubah,yaitu berkisar antara dari energy tinggi (batupasir) sampai rendah (serpih). Biasanya digunakan kombinasi antara log sp,log GR,dan Log Resistivity dalam menentukan jenis litologi dan korelasinya.Dari data log tersebut dapat dikenali beberapa bentuk dasar yang berkaitan atau bahkan merupakan karakteristik dari suatu lingkungan pengendapan. Pola-pola log selalu diamati pada kurva GR atau SP,tetapi kesimpulan kesimpulan yang sama dapat juga dari log neutron-densitas dan dalam beberapa kasus dari kurva resistivity.
Gambar 1.7. Jenis-jenis umum karakteristik respon log GR 1.
Cylindrical
Bentuk log ini merupakan bentuk dengan karakter GR yang relatif stabil. Fase air laut yang terjadi stabil dan parasikuen set yang dibentuk adalah aggradasi. Bentuk seperti ini diasosiasikan dengan endapan sedimen fluvial channel, braided channel, estuarine. 2.
Funnel
Menunjukan dominasi yang berubah misalnya dari shale ke arah sand (mengkasar keatas). Fase air laut yang terjadi berupa regresi dan parasikuen set yang dibentuk adalah progradasi. Lingkungan pengendapannya meliputi estuarine shelf, delta front. 3.
Bell
Menunjukkan perubahan dominasi besar butiran misalnya dari batupasir ke shale atau merupakan aspek penghalusan keatas. Fase air laut yang terjadi berupa transgresi dan parasikuen set yang dibentuk adalah retrogradasi Daerah dengan dominasi meandering, tidal channel, fluvial point bar. 4.
Symmetrical
Bentuk karakteristik dari kurva GR ini menunjukkan adanya penurunan kadar shale dilanjutkan kenaikan kembali. Karakter ini juga mengindikasikan adanya perubahan yang cepat dalam lapisan itu. Perubahan yang terjadi yang terekam dalam karakter ini adalah adanya progradasi serta retrogradasi yang sinergis dan cepat. 5.
Serrated
Bentuk kurva pada jenis ini memperlihatkan adanya agradasi dari shale dan lanau. Fase air laut yang terjadi berupa konstan dan parasikuen set yang dibentuk adalah aggradasi. Bentuk kurva ini merepresentasikan area pengendapan yang beragam seperti fluvial floodplain, alluvial plain, shelf
Metode Perhitungan Cadangan : Volumetris
Cadangan (reserve) adalah kuantitas (jumlah volume) minyak dan gas yang dapat diperoleh atau diproduksikan secara komersial. Perkiraan cadangan didasarkan atas interpertasi data geologi dan atau engineering yang tersedia pada saat itu. Cadangan dapat ditindak lanjuti untuk dihitung apabila telah memenuhi beberapa kriteria, antara lain adalah :
Telah diketemukan (discovered) Dapat diambil (recoverable) Memenuhi syarat komersialitas (commercial) Adanya sejumlah volume yang tersisa (remaining)
Apabila telah terjadi produksi, maka cadangan terbukti sering disebut “ estimed remaining reserves ” atau cadangan ter bukti yang tertinggal. Jumlah produksi dan cadangan terbukti yang tertinggal disebut “ estimated ultimate recovery ” atau cadangan ultimate, sedangkan jumlah total minyak didalam reservoir disebut sebagai “ Initial Oil In Place ” (IOIP), hanya sebagian IOIP yang bisa diproduksikan sehingga menjadi cadangan terbukti. 1.1.
Metode Volumetris
Metode volumetris digunakan untuk memperkirakan besarnya cadangan res ervoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang baru, dimana data-data yang tersedia belum lengkap. Data-data yang diperlukan untuk perhitungan perkiraan cadangan secara volumetris, yaitu bulk volume reservoir (V b), porositas batuan (f), saturasi fluida (S f ), dan faktor volume formasi fluida. Perhitungan perkiraan cadangan secara volumetris dapat digunakan untuk mengetahui besarnya initial hidrocarbon in place, ultimate recovery, dan recovery factor . Penentuan Initial Oil In Place (IOIP) Pada batuan reservoir yang mengandung satu acre-feet pada kondisi awal, maka volume minyak dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Sedangkan untuk sejumlah gas mula-mula (initial gas in place) dapat ditentukan dengan persamaan:
Pada persamaan diatas, besaran yang perlu ditentukan terlebih dahulu adalah volume bulk batuan (V b). Penentuan volume bulk batuan (V b) ini dapat dilakukan secara analitis dan grafis. Penentuan Volume Bulk Batuan Secara Analitis
Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan volume bulk batuan adalah membuat peta kontur bawah permukaan dan peta isopach. Peta kontur bawah permukaan merupakan peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan kedalaman yang sama pada setiap puncak formasi. Sedangkan peta isopach merupakan peta yang menggambarkan garis- garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketebalan yang sama dari formasi produktif.
Peta Isopach (a). Total Net Sand, (b). Net Oil Sand, (c). Completed Isopach Map of Oil Reservoir
Setelah peta isopach dibuat, maka luas daerah setiap garis isopach dapat dihitung dengan menggunakan planimeter dan diplot pada kertas, yaitu luas lapisan produktif versus kedalaman. Jika peta isopach telah dibuat, maka perhitungan volume bulk batuan dapat dilakukan dengan menggunakan metode: