Siti Nurjannah
E-Learning NIM : 836182143 TEORI BELAJAR DALAM PEMEBALAJARAN IPA SD
Pengantar
Proses belajar mengajar, merupakan aktifitas sehari – hari yang dilakukan oleh guru. Bagi orang awam, materi yang disajikan oleh guru kepada siswa akan langsung diserap oleh siswa sehingga siswa memahami isi materi tersebut serumit apapun materi itu. Kenyataanya tidak seperti itu. Sebagai seorang guru IPA di Sekolah Dasar, tentunya kita tahu bahwa banyak konsep – konsep IPA yang tidak hanya sekedar cukup disampaikan oleh guru, karena konsep tersebut cukup rumit bagi anak usia Sekolah Dasar. Sehingga selain memerlukan pendekatan tertentu, juga perlu memahami psikologi pendidikan untuk menjawab bagaimana kosep tersebut sampai ke otak siswa dan dipahami oleh siswa, proses dan jenis – jenis belajar apa yang dilakukan oleh siswa E-Learning ini berisi bahasan tentang konsep dan teori – teori belajar menurut para pakar yaitu Piageg, Gagne, Bruner dan Ausubel. Dengan mempelajari modul ini nantinya Anda diharapkan mampu menciptakan iklim belajar di kelas dengan baik dan mampu membawa siswa ke dalam kegiatan belajar mengajar yang baik.
Teori Ke-1
Teori Piaget
Piaget mempunyai nama lengkap Jean Piaget, lahir di Swiss tepatnya di Neuchatel pada tahun 1896
TEORI PIAGET DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya “Belajar terstruktur atau Kognitif”
TEORI BELAJAR PIAGET 4 Tahap Perkembangan mental atau kognitif anak
Menguraikan perkembangan kognitif dari bayi sampai dewasa
Menurut Piaget, ada sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam merancang pembelajaran di kelas, terutama dalam pembelajaran IPA etiga hal tersebut adalah : 1. Seluruh anak melewati tahapan yang sama secara berurutan 2. Anak mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap suatu benda atau kejadian 3. Apabila hanya kegiatan fisik yang diberikan kepada anak, tidaklah cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak
1
2
3
Sensori Motor | 0 – 2 Tahun Kecerdasan motorik (gerak)dunia "benda yang ada adalah yang tampak tidak ada bahasa pada tahap awal
Pre-operasional | 2 – 7 Tahun Berpikir secara egosentris alasan-alasan di dominasi oleh persepsi lebih banyak intuisi daripada pemikiran logis belumcepat melakukan konsentrasi
Konkret&perasional | 7 – 12 Tahun Dapat melakukan konsetrasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata
Formal&perasional | 12 - Dewasa 4
Pemikiran yang sudah lengkap pemikiran yang proporsional kemampuan untuk mengatasi hipotesis perkembangan idealisme yang kuat
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI PIAGET
Kedua
Keempat
Penata awal, yaitu suatu informasi umum mengenai apa yang akan diajarkan, agar murid mempunyai kerangkakerja untuk mengasimilasikan informasi baru ke dalam struktur kognitifnya
Pertama Mulailah dari hal-hal yang konkret yaitu kegiatan aktif mempergunakan pancaindra dengan benda nyata atau konkret
Guru harus selalu memperhatikan pada setiap siswa apa yang mereka lakukan, apakah mereka melaksanakan dengan benar, apakah mereka tidak mendapatkan kesulitan
Ketiga Pergunakanlah kegiatan yang bervariasi karena murid mempunyai tingkat perkembangan kognitif yang berbeda dan gaya belajar yang berlainan
Kelima Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan sendiri jawabanya, sedangkan guru harus selalu siap dengan alternatif jawaban bila sewaktuwaktu dibutuhkan
Keenam Pada akhir pembelajaran, guru mengulas kembali bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan
Teori ke-2
Teori AUSUBEL
TEORI AUSUBEL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. “Belajar Bermakna”
TEORI BELAJAR AUSUBEL
“Belajar dan Mengajar ” Menurut Ausubel
2 Prinsip Utama AUSUBEL
Belajar bermakna adalah suatu proses yang dikaitkan dengan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang
Mengajar adalah mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar bermakna. Mereka yang berada pada tingkat pendidikan dasar, akan lebih bermanfaat jika siswa diajak beraktivitas, dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, akan lebih efektif jika menggunakan penjelasan, peta konsep, demonstrasi, diagram dan ilustrasi
Prinsip Diferensiasi Progresif
Prinsip Rekonsiliasi integratif
Prinsip Diferensiasi Progresif (progressive
Prinsip Rekonsiliasi integratif (integrative
differentiation)
reconciliation)
Dalam diferensiasi progresif, konsep-
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep
konsep yang diajarkan dimulai dengan
atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan
konsep-konsep yang umum menuju konsep-
dan disesuaikan dengan konsep-konsep
konsep yang lebih khusus
yang telah dipelajari sebelumnya
dikenal “ Belajar Bermakna”
dikenal “Belajar Hapalan”
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI AUSUBEL Dalam penerapannya di IPA SD, Ausubel berdasarkan pada prinsip-prinsip nya serta membuat peta hirarki konsep-konsep dimana konsep- konsep yang bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan lebih khusus
Berdasarkan pada prinsip-prinsip Pengatur awal 1
Pengatur awal dapat digunakan untuk membantu mengaitkan konsep yang lama dengan konsep yang baru yang lebih tinggi maknanya
Prinsip Diferensiasi Progresif 2
Dalam diferensiasi progresif, konsep-konsep yang diajarkan dimulai dengan konsep-konsep yang umum menuju konsep-konsep yang lebih khusus
Prinsip Rekonsiliasi integratif 3
Dalam rekonsiliasi integratif, konsep-konsep atau gagasan-gagasan perlu diintegrasikan dan disesuaikan dengan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI AUSUBEL Dalam penerapannya di IPA SD, Ausubel berdasarkan pada prinsip-prinsip nya serta membuat peta hirarki konsep-konsep dimana konsep- konsep yang bersifat umum berada di puncak hirarki dan semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan lebih khusus
Konsep Awal 1
Pemetaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan organisasi dalam suatu bidang studi. Ini berlaku bukan hanya untuk bidang studi Ipa
Konsep Kedua
Konsep - Konsep
2
Suatu peta konsep merupakan suaatu gambaran/diagram dua dimensi daari suaatu disiplin atau suatu bagian dari suatu disiplin
Konsep Ketiga 3
Dari setiap konsep, konsep yang paling umum (inklusif) terdapat pada puncak konsep, makin kebawah konsepkonsep menjadi lebih khusus sampai pada pemberian contoh-contoh
Konsep Keempat
4
Suatu peta konsep memmuat hierarki konsep-konsep. Makin tinggi suatu hierarki yang ditunjukkan maka makin tinggi nilai peta konsep itu
Teori ke-3
Teori Bruner
TEORI BRUNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi sebagai belajar penemuan dengan cara berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.
TEORI BELAJAR BRUNER 3 Tahap Pembelajaran Bruner
Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi
Menurut Bruner : Belajar merupakan kegiatan perolehan informasi yang disebut sebagai belajar penemuan yang merupakan berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak sebaiknya diberikan kesempatan untuk memanipulasi objek atau benda-benda (aat peraga).
1
2
Melalui alat peraga itu, anak akan langsung melihat bagaimana keteraturan dan pola srtuktur dari benda yang diperhatikannya tersebut. Keteraturan yang didapat anak melaui pengamatan/keterlibatan secara langsung tersebut kemudian oleh anak dihubungkan dengan keterangan instuitif yang melekat padanya
3
Tahap Enaktif Anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik objek)
Tahap Ikonik Kegiatan yang dilakukan anakberhubungan dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang memanipulasinya
Tahap Simbolik Anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terkait objek namun sudah mampu menggunakan notasi tanpa tergantung objek riilnya. Anak yang memulai untuk secara simbolik memproses informas
Menurut Bruner, dalam proses belajar siswa menempuh 3 tahap
A B C
Tahap informasi, Tahap Tranformasi dan Tahap Evaluasi
A
Tahap informasi Dalam tahap ini disebut juga sebagai tahap penerimaan materi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari.
B
Tahap Tranformasi Dalam tahap ini disebut juga sebgai tahap pengubahan materi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrakatau konseptual.
C
Tahap Evaluasi Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau masalah yang dihadapi.
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI BRUNER Model ini pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh informasi sendiri dengan bantuan guru dan biasanya menggunakan barang yang nyata Peranan guru dalam pembelajaran ini bukanlah sebagai seorang pemberi informasi melainkan seorang penuntun untuk mendapatkan informasi
Merencanakan IDE Pembelajaran Merencanakan IDE pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu terpusat pada masalah – masalah yang tepat untuk diselidiki oleh para siswa
Pengantar Materi pembelajaran Guru hendaknya mulai dengan sesuatu yang sudah dikenal oleh siswa-siswa. Kemudian guru mengemukakan sesuatu yang berlawanan. Sehingga merangsang para siswa untuk menyelidiki masalah itu, menyusun hipotesis-hipotesis, dan mencoba menemukan konsep-kosep atau prinsip -prinsip yang mendasari masalah itu
Metode Pembelajaran Disarankan agar guru mengikuti aturan penyajian dari enaktif, ikonik, lalu simbolik. Perkembangan intelektual diasumsikan mengikuti urutan enaktif, ikonik, dan simbolik. Jadi demikian pula harapan tentang urutan pengajaran
Praktek Dilapangan Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis, guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor.
Menilai hasil belajar Di lapangan, penilaian hasil belajar penemuan meliputi pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar mengenai suatu bidang studi, dan kemampuan siswa untuk menerapkan prisip-prinsip itu pada situas baru. berbentuk tes dapat berupa tes objektif atau tes essay
Teori ke-4
Teori Gagne
TEORI GAGNE DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia, Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya, Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu. “Belajar merupakan sebuah Proses”
TEORI BELAJAR GAGNE “Belajar itu merupakan suatu proses”
Menurut Gagne Tentang Belajar 1
Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia,
2
Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar (orang yang belajar) dan lingkungannya Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup lama selama kehidupan orang itu
3
Teori ini menunjukkan bagaimana pengendalian internal dari aliran informasi oleh kontrol utama (executice control) dan harapan-harapan (ecpectancies)
4 buah fase dalam proses belajar Menurut Gagne
Fase penerimaan (apprehending phase) Pada fase ini, rangsang diterima oleh seseorang yang belajar. Ini ada beberapa langkah. Pertama timbulnya perhatian, kemudian penerimaan, dan terakhir adalah pencatatan (dicatat dalam jiwa tentang apa yang sudah diterimanya
Fase penguasaan (Acquisition phase) Pada tahap ini akan dapat dilihat apakah seseorang telah belajar atau belum. Orang yang telah belajar akan dapat dibuktikannya dengan memperlihatkan adanya perubahan pada kemampuan atau sikapnya
Fase pengendapan (Storage phase) Sesuatu yang telah dimiliki akan disimpan agar tidak cepat hilang sehingga dapat digunakan bila diperlukan. Fase ini berhubungan dengan ingatan dan kenangan.
Fase pengungkapan kembali (Retrieval phase) Apa yang telah dipelajari, dimiliki, dan disimpan (dalam ingatan) dengan maksud untuk digunakan (memecahkan masalah) bila diperlukan
5 HASIL BELAJAR MENURUT BRUNER Gagne mmberikan lima macam hasil belajar, Tiga Macam pertama bersifat kognitif, keempat bersifat afektif dan kelima bersifat psikomotorik
1 Informasi Verbal Informasi verbal ialah informasi yang diperoleh dari kata yang diucapkan orang, dari membaca, televisi, komputer dan sebagainya meliputi nama-nama, fakta-fakta, prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi
2 Skill Intelektual Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf : angka, kata, gambar) Kemahiran intelektual terbagi dalam empat subkemampuan yaitu : • Diskriminasi (descrimination) • Konsep-konsep konkret (concrete concepts) • Konsep-konsep terdefini (defined conceps) • Aturan-aturan (rules)
3 Strategi Kognitif
4 Sikap (attitude)
Sikap merupakan pembawaan yang Strategi-strategi kognitif adalah kemampuan-kemampuan internal yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi tingkah laku kita terorganisasi. Siswa menggunakan strategi kognitif ini dalam memikirkan terhadap benda-benda, kejadiantentang apa yang telah dipelajarinya kejadian atau makhluk hidup. Sekolompok sikap yang penting ialah dan dalam memecahkan masalah sikap-sikap kita terhadap orang lain secara kreatif. atau sikap sosial. Dengan demikian maka akan tertanam sikap sosial pada para siswa
5 Keterampilan (motor Skill) Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatankegiatan fisik, tetapi juga kegiatan-kegiatan fakta, tetapi juga kegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan dengan keterampilan intelektual, misalnya : bila berbicara, menulis, atau dalam menggunakan berbagai alat IPA seperti menggunakan pipa kapiler, termometer dan sebagainya.
CARA PEMBELAJARAN IPA DI SD BERDASARKAN TEORI GAGNE Dalam penerapannya di IPA SD, Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian-kejadian instruksional
8 langkah Pembelajaran Menurut Gagne Mengaktifkan motivasi (activating motivation)
1
Dengan harapan pelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran setelah mengaktifkan motif – motif belajar siswa serta keinginan untuk mencapainya
Intruksi Informasi (instructional information)
2
Memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan di sampaikan agar siswa mengetahui tujuan mempelajari materi tersebut
Mengarahkan Motivasi (directing motivation)
3
Mengarahkan motivasi berupa perhatian agar siswa siap menerima stimulann pembelajara sehingga memicu rangasanan belajar terhadap siswa
Merangsang ingatan (stimulating recall)
4
Seorang guru diharapkan untuk melakukan pengulangan materi yang telah diajarkan bertujuan untuk membantu ingatan siswa terhadap materi yang telah disampaikan
Menyediakan bimbingan belajar (providing learning guidance)
5
Bimbingan belajar ini bertujuan untuk memperlancar masuknya informasi ke memori siswa dalam jangka panjang dari informasi baru dengan pengalaman yang telah didapatkannya
Meningkatkan retensi (enhancing retention)
6
Guru melakukan pengulangan materi kembali kepada siswa dengan memberikan illustrasi contoh atau kasus sesuai materi yang telah diajarkan kepada siswa
Membantu transfer belajar (helping transfer of learning)
7
8
Guru memberikan tugas berupa pemecahan masalah dan diskusi kelompok agar dapat membantu transfer belajar kepada para siswa Mengeluarkan perbuatan (eliciting performance) Memberi umpan balik (providing feedback) Guru dapat melakukan dengan cara memberikan tes atau mengamati tingkahlaku siswa sederhananya dengan menilai kemampuan setiap siswanya.
Kesimpulan TEORI BELAJAR DALAM PEMEBALAJARAN IPA SD
PIAGET
AUSUBEL
BRUNER
GAGNE
Belajar Terstuktural/Kognitif
Belajar Bermakna
Belajar Penemuan
Belajar Proses
Teori Belajar dalam pembelajaran materi IPA SD dapat dilakukan dengan cara memadukan keempat teori ini sehingga dapat mencipatkan kondisi belajar yang benar-benar dapat di terima siswa lebih mudah dan dapat dipraktekan setelahnya.
Siti Nurjannah
Terimakasih NIM : 836182143
Copyright : 2016