PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK E-HEALTH
REVIYANTI SRI ANDHINI NRP. 7403 040 022 Dosen Pembimbing : Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom NIP. 132 134 725 Afrida Helen, S.T, M.Kom NIP. 132 170 593
JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2007
PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK E-HEALTH
REVIYANTI SRI ANDHINI NRP. 7403 040 022
Dosen Pembimbing : Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom NIP. 132 134 725 Afrida Helen, S.T, M.Kom NIP. 132 170 593
JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2007
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK E-HEALTH
Oleh : Reviyanti Sri Andhini 7403 040 022 Proyek Akhir Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (SST) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Disetujui oleh : Tim Penguji Proyek Akhir : Dosen Penguji I
Dosen Pembimbing : Dosen Pembimbing I
Arna Fariza, S.Kom, M.Kom NIP. 132 297 799
Iwan Syarif, SKom., M.Kom NIP. 132 134 725
Dosen Penguji II
Dosen Pembimbing II
Ali Ridho Barakbah, S.Kom NIP. 132 233 198
Afrida Helen, ST., M.Kom NIP. 132 170 593
Dosen Penguji III
Hero Yudho Martono, S.T NIP. 132 297 107 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknologi Informasi
ABSTRAK
Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom NIP. 132 134 725
ii
ABSTRAK Internet saat ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting dan efektif di seluruh dunia dan banyak bidang yang menggunakannya. Aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, e-commerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk masyarakat. Bidang kesehatan pun kini sudah melirik potensi internet ini. Sekarang ini, internet menjadi sarana pembelajaran dan pertukaran informasi yang berguna untuk penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan kesehatan (consumer). Berdasarkan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang praktis dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai jawaban atas tuntutan tersebut. E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen. Dalam proyek akhir ini dibuat sebuah perangkat lunak e-health yang dapat meningkatkan kemudahan untuk mengakses pelayanan medis, efisiensi dan efektifitas dari segi waktu dan biaya, serta kualitas dan kuantitas dari informasi kesehatan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien dan kualitas kesehatan masyarakat secara luas. Kata Kunci: e-health, informatika kedokteran, internet kesehatan
iii
ABSTRACT Internet today was become the most important and efficient communication tool all over the world and already used by many kind of fields. E-learning in education section, e-commerce in business world, and e-government for governance is already implemented and gave a lot of advantages for society. Health field also currenly steal a glance at internet potentiality. Now, internet becomes learning and information exchange utility that useful for health service provider and health service consumer. Based on development of technology and public necessity, ehealth concept was born as the answer of that assertion. E-health is internet application or another related technology in health service industry that have an objective to increase accessibility, efficiency, effectiveness, and quality of medical process and business, that involved by health service organization (hospital or clinic), medical people (doctor or therapist), laboratory, drug store, insurance, and patient as consumer. In this final project made a software which can increase the ease to access health service, efficiency and effectiveness from time and cost consume, and also the quality and quantity of health information, so eventually can increase the quality of patient’s health and public’s health in common. Keyword : e-health, medical informatics, health on internet, telemedicine.
iv
KATA PENGANTAR
K Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya Proyek akhir ini dengan judul : RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK E-HEALTH Proyek Akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi program pendidikan Diploma IV di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Tentu saja seperti pepatah mengatakan, bahwa tak ada gading yang tak retak, maka buku Proyek Akhir ini tak lepas dari segala kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari siapa pun demi perbaikan buku ini. Besar harapan semoga buku Proyek Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas segala perhatian dan kesediaannya, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih.
Surabaya, Juli 2007
Penyusun
v
UCAPAN TERIMA KASIH Alhamdulillahirobbil ‘alamiin, saya sangat bersyukur atas terselesaikannya proyek akhir ini. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Allah SWT atas berkat, rahmat serta hidayahNya, sehingga saya diberikan kemudahan untuk menyelesaikan proyek akhir ini. Kepada Bapak, Ibu serta adik saya yang selalu memberikan perhatian, semangat, do’a, dan kasih sayang kepada saya. Kepada Eyang, Bude, Pakde, Tante, Om, Ninek, dan semua orang di rumah yang selalu memberikan perhatian dan do’a buat saya. Kepada Bapak Dr. Ir Titon Dutono M.Eng, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Kepada Bapak Iwan Syarif S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi. Kepada Bapak Iwan Syarif S.Kom, M.Kom dan Ibu Afrida Helen ST., M.Kom, selaku dosen pembimbing proyek akhir saya. Terima kasih banyak atas bimbingan dan bantuannya dalam menyelesaikan proyek akhir ini, mohon maaf bila ada tindakan maupun perkataan saya yang kurang berkenan di hati Bapak dan Ibu. Semoga semua ilmu pengetahuan yang Bapak dan Ibu berikan bermanfaat di masa yang akan datang, Amin. Kepada seluruh dosen Teknologi Informasi, terima kasih sebanyak-banyaknya atas ilmu yang diberikan kepada saya, semoga bermanfaat di masa yang akan datang, Amin. Kepada Bapak petugas perpus, pak Dar, pak Khafid, pak Imam, dan Bapak yang lain. Terima kasih ya pak atas bantuannya selama ini. Buat pak Didik di pengajaran IT dan mas-mas teknisi IT, terima kasih banyak atas bantuannya selama perkuliahan. Kepada Siwo Hargono yang sudah banyak memberikan masukan untuk proyek akhir ini dari sudut pandang dokter. Kepada mbak Fibri - ELISTA yang sudah memberikan data untuk proyek akhir ini dan menjelaskan tentang sistem Rumah Sakit, makasih banyak ya mbak.. < Untuk orang terdekat saya Oktana Indra Brahmantya yang sudah sangat membantu dalam proyek akhir ini. Makasih ya mas udah
vi
jadi partner diskusi yg baik, nyariin bahan untuk TA, nganter kemana-mana dan mempermudah segala keperluan TA, serta sudah memberikan perhatian, semangat dan dukungan biar TAnya cepet selesai. You’re the best. Buat D4 IT Girlz, Uul, Yeni, Meme, Nur, Milkha, Wuwu, Isna, Desy, ‘n Bu Nia. Thanks 4 being my best friend. I luv u all ☺ Buat D4 IT Boyz, Jojo, Bagus, Ari, Crud, Ruby, CWan, Accoy, Ukin, Andri, Luthfan, Danang, Ical, Sixta, ‘n Alfian. Makasi ya prend bwt kbersamaannya yg indah selama 4 tahun ini. Tetep keep in touch ya! Buat temen-temen D3, Tita, Mastuti, dan semuanya. Makasih ya atas bantuan dan semangatnya. Buat temen-temenku di Jakarta yg udah ngasi semangat via message. Makaciii yaaaa...^_^ Buat Siwo Boy yang udah minjemin laptop untuk kelancaran demo, makasi ya wo... Buat Mas Endi sepupuku yg udah nyediain tinta gratis ’n printer bwat ngeprint buku dan udah minjemin komik gratis bwat obat stress. Juga bwat sepupuku yg lain. Makasi yaaaaa..... Kepada semua pihak yang belum saya sebutkan, yang telah membantu saya baik selama perkuliahan maupun dalam pengerjaan tugas akhir ini - terima kasih. Segala ucapan terima kasih tentunya belum cukup, semoga Allah membalas segala kebaikan Anda.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... ABSTRAK ......................................................................................... ABSTRACT....................................................................................... KATA PENGANTAR....................................................................... UCAPAN TERIMA KASIH............................................................. DAFTAR ISI...................................................................................... DAFTAR GAMBAR......................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................... 1.2 Perumusan Masalah........................................................ 1.3 Batasan Masalah............................................................. 1.4 Tujuan dan Sasaran......................................................... 1.5 Metodologi..................................................................... 1.6 Sistematika Studi............................................................ BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Pengenalan Konsep E-health.......................................... 2.1.1 Definisi E-health................................................. 2.1.2 Arti ‘E’ pada E-health......................................... 2.1.3 Stakeholder dalam sistem E-health..................... 2.1.4 Sistem E-health................................................... 2.1.5 Produk dan Layanan E-health............................. 2.1.6 Kriteria situs e-health yang baik ......................... 2.1.7 Perkembangan e-health di berbagai negara ........ 2.1.7.1 E-health di New Zealand........................ 2.1.7.2 E-health di Eropa.................................... 2.1.7.3 E-health di Perancis................................ 2.1.8 Perkembangan e-health di Indonesia .................. 2.2 UML .............................................................................. 2.2.1 Use Case Diagram ............................................... 2.2.1.1 Notasi Use Case ..................................... 2.2.1.2 Stereotype .............................................. 2.2.2 Sequence Diagram ............................................... 2.2.2.1 Obyek/Participant .................................. 2.2.2.2 Message ................................................. 2.2.2.3 Time .......................................................
viii
i ii iii iv v vi viii xii xvi 1 2 2 3 3 4 5 6 6 7 7 8 10 10 11 14 17 18 21 21 22 22 23 23 23 24
2.2.3 Activity Diagram ................................................. 2.2.3.1 Simbologi............................................... BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Menentukan User ........................................................... 3.2 Membuat Pemodelan Sistem.......................................... 3.2.1 Use Case Diagram Sistem..................................... 3.2.2 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”...... 3.2.2.1 Activity & Sequence Diagram “Mendaftar Konsultasi”........................... 3.2.2.2 Activity & Sequence Diagram “Pengiriman Medical Record”.................. 3.2.2.3 Activity & Sequence Diagram “Konsultasi Online”.................................. 3.2.3 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”. 3.2.3.1 Activity & Sequence Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”................... 3.2.3.2 Activity & Sequence Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”............ 3.2.4 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek”...... 3.2.4.1 Activity & Sequence Diagram “Pengiriman Resep Obat”....................... 3.2.4.2 Activity & Sequence Diagram “Request Pengiriman Obat”...................... 3.2.4.3 Activity & Sequence Diagram “Pengiriman Obat”.................................... 3.2.5 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi”.... 3.2.5.1 Activity & Sequence Diagram “Perhitungan Biaya Medis”...................... 3.2.6 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”.. 3.2.6.1 Activity & Sequence Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”.................... 3.2.7 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis”.... 3.2.7.1 Activity & Sequence Diagram “Kirim Tagihan Biaya Medis”.................. 3.2.7.2 Activity & Sequence Diagram “Pembayaran Biaya Medis”..................... 3.3 Perancangan Database.................................................... 3.3.1 Tabel Master.......................................................... 3.3.2 Tabel Transaksi..................................................... 3.3.3 Tabel Relasional....................................................
ix
24 24 25 26 26 28 29 30 31 32 34 35 36 37 37 39 40 42 43 43 45 45 47 48 48 55 64
3.4 Desain Menu User.......................................................... 3.4.1 Desain Menu Pasien.............................................. 3.4.2 Desain Menu Dokter.............................................. 3.4.3 Desain Menu Laboratorium................................... 3.4.4 Desain Menu Apotek............................................. 3.4.5 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit................ 3.4.6 Desain Menu Asuransi.......................................... 3.5 Desain User Interface..................................................... 3.5.1 Interface Halaman Utama...................................... 3.5.2 Interface Member.................................................. BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA 4.1. Pengujian Sistem............................................................ 4.1.1 Proses Pelayanan Kesehatan.................................. 4.1.1.1 Pendaftaran Konsultasi............................. 4.1.1.2 Input Medical Record.............................. 4.1.1.3 Input Pemeriksaan Laboratorium.............. 4.1.1.4 Input Resep Obat..................................... 4.1.1.5 Memonitor History Data Kesehatan......... 4.1.1.5.1 Medical Record.......................... 4.1.1.5.2 Hasil Laboratorium.................... 4.1.1.5.3 Resep Obat................................. 4.1.1.6 Data Pemeriksaan Laboratorium.............. 4.1.1.7 Data Pemesanan Obat............................... 4.1.1.8 Transaksi Pembayaran Tagihan Medis..... 4.1.1.8.1 Perhitungan Biaya Medis........... 4.1.1.8.2 Pemrosesan Klaim Asuransi...... 4.1.2 Proses-proses Lain................................................. 4.1.2.1 Konsultasi Online..................................... 4.1.2.1.1 Pendaftaran Konsultasi Online.. 4.1.2.1.2 Proses Konsultasi Online........... 4.1.2.1.3 Tagihan Biaya Konsul Online.... 4.1.2.1.4 Pembayaran Tagihan ................. 4.1.2.2 Fasilitas untuk Pasien................................ 4.1.2.2.1 Cek Agenda................................ 4.1.2.2.2 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.3 Fasilitas untuk Dokter............................... 4.1.2.3.1 Melihat Antrian Konsultasi........ 4.1.2.3.2 Mengatur Jadwal Praktek........... 4.1.2.3.3 Mengisi Informasi Kesehatan.... 4.1.2.3.4 Melihat Honor............................
x
68 68 70 72 73 74 76 76 77 77 80 81 82 85 89 90 91 91 92 94 95 96 99 99 104 109 109 109 113 115 116 116 116 117 117 117 118 119 119
4.1.2.3.5 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.3.6 Statistik dan Report.................... 4.1.2.4 Fasilitas untuk Apotek.............................. 4.1.2.4.1 Memanage Data Obat................ 4.1.2.4.2 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.4.3 Statistik dan Report.................... 4.1.2.5 Fasilitas untuk Laboratorium.................... 4.1.2.5.1 Data Pemeriksaan Pasien........... 4.1.2.5.2 Data Pemeriksaan Laboratorium 4.1.2.5.3 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.5.4 Statistik dan Report.................... 4.1.2.6 Fasilitas untuk Manajemen Rumah Sakit. 4.1.2.6.1 Memonitor Data Dokter............. 4.1.2.6.2 Memonitor dokter yang praktek. 4.1.2.6.3 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.6.4 Statistik dan Report.................... 4.1.2.7 Fasilitas untuk Asuransi............................ 4.1.2.7.1 Melihat Data Anggota................ 4.1.2.7.2 Mengedit Personal Data............. 4.1.2.7.3 Statistik dan Report.................... 4.1.2.8 Fasilitas untuk Non Member..................... 4.1.2.8.1 Informasi Kesehatan.................. 4.1.2.8.2 Timbangan Berat Badan Ideal... 4.1.2.8.3 Kamus Gejala Penyakit.............. 4.2. Analisa ........................................................................... 4.2.1 Analisa Teknis....................................................... 4.2.1.1 Perbedaan E-Health dengan Sistem Informasi Rumah Sakit............................. 4.2.1.2 Analisa Keamanan Jaringan...................... 4.2.1.2.1 Enkripsi Password...................... 4.2.1.2.2 Pencegahan SQL Injection......... 4.2.2 Analisa Non Teknis............................................... 4.2.2.1 Kendala Pengimplementasian E-Health di Indonesia............................................... BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan .................................................................... 5.2. Saran .............................................................................. DAFTAR PUSTAKA........................................................................ LAMPIRAN.......................................................................................
xi
120 121 124 124 124 125 127 127 127 128 129 131 131 131 132 132 133 133 134 135 136 136 137 138 139 139 139 143 143 144 146 146
149 149 151 153
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Stakeholder dalam sistem e-health................................. Gambar 2.2 Diagram alur informasi e-health..................................... Gambar 2.3 Situs Dr Global, situs e-health di New Zealand............. Gambar 2.4 Situs Shunded.dk, situs e-health di Denmark................. Gambar 2.5 Situs idionline.org, situs e-health di Indonesia............... Gambar 2.6 Situs pdpersi.co.id , situs e-health di Indonesia ............. Gambar 2.7 Use Case Model ............................................................. Gambar 2.8 Contoh penggunaan <
> dan <> ....... Gambar 2.9 Participant/Obyek pada sebuah Sequence Diagram ....... Gambar 2.10 Simbol-simbol Message ............................................... Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem ................................ Gambar 3.2 Hasil Penentuan user e-health ........................................ Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem .............................................. Gambar 3.4 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”................ Gambar 3.5 Activity Diagram “Mendaftar Konsultasi”..................... Gambar 3.6 Sequence Diagram “Mendaftar Konsultasi”................... Gambar 3.7 Activity Diagram “Pengiriman Medical Record”........... Gambar 3.8 Sequence Diagram “Pengiriman Medical Record” ........ Gambar 3.9 Activity Diagram “Konsultasi Online” .......................... Gambar 3.10 Sequence Diagram “Konsultasi Online” ...................... Gambar 3.11 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” ........ Gambar 3.12 Activity Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” .......... Gambar 3.13 Sequence Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” ........ Gambar 3.14 Activity Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”... Gambar 3.15 Sequence Diagram “Pengiriman Hasil Lab” ................ Gambar 3.16 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek” ............. Gambar 3.17 Activity Diagram “Pengiriman Resep Obat”............... Gambar 3.18 Sequence Diagram “Pengiriman Resep Obat” ............ Gambar 3.19 Activity Diagram “Request Pengiriman Obat” ........... Gambar 3.20 Sequence Diagram “Request Pengiriman Obat” ......... Gambar 3.21 Activity Diagram “Pengiriman Obat” ......................... Gambar 3.22 Sequence Diagram “Pengiriman Obat” ....................... Gambar 3.23 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi”.......... Gambar 3.24 Activity Diagram “Perhitungan Biaya Medis” ............ Gambar 3.25 Sequence Diagram “Perhitungan Biaya Medis”.......... Gambar 3.26 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”........ Gambar 3.27 Activity Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”..........
xii
7 8 13 16 19 19 22 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 31 31 32 33 34 34 35 35 36 37 37 38 38 39 40 41 42 42 43 44
Gambar 3.28 Sequence Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”........ Gambar 3.29 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis”.......... Gambar 3.30 Activity Diagram “Kirim Rekap Biaya Medis”........... Gambar 3.31 Sequence Diagram “Kirim Rekap Biaya Medis” ........ Gambar 3.32 Activity Diagram “Pembayaran Biaya Medis” ........... Gambar 3.33 Sequence Diagram “Pembayaran Biaya Medis” .......... Gambar 3.34 Desain Menu Pasien ..................................................... Gambar 3.35 Desain Menu Dokter .................................................... Gambar 3.36 Desain Menu Laboratorium.......................................... Gambar 3.37 Desain Menu Apotek.................................................... Gambar 3.38 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit ....................... Gambar 3.39 Desain Menu Asuransi ................................................. Gambar 3.40 Desain Interface Halaman Utama ................................ Gambar 3.41 Desain Interface Member............................................. Gambar 4.1 Halaman Utama dan Login anggota ............................... Gambar 4.2 Halaman Registrasi Pasien ............................................. Gambar 4.3 Halaman Home Pasien ................................................... Gambar 4.4 Halaman untuk memilih dokter ...................................... Gambar 4.5 Jadwal praktek dokter satu minggu ................................ Gambar 4.6 Mengecek antrian dan jam pemeriksaan ........................ Gambar 4.7 Pemberitahuan ketika Pendaftaran Berhasil ................... Gambar 4.8 Form Medical Record..................................................... Gambar 4.9 Form Request Pemeriksaan Laboratorium ..................... Gambar 4.10 Form Resep Obat.......................................................... Gambar 4.11 Medical Record ............................................................ Gambar 4.12 Hasil Laboratorium ...................................................... Gambar 4.13 Resep Obat ................................................................... Gambar 4.14 Input Hasil Laboratorium ............................................. Gambar 4.15 Pemeriksaan Laboratorium lama .................................. Gambar 4.16 Input Pengiriman Obat ................................................. Gambar 4.17 Delivery Order ............................................................. Gambar 4.18 Transaksi Pemesanan terkirim...................................... Gambar 4.19 Transaksi Pemesanan Lama ......................................... Gambar 4.20 History Tagihan Pasien ................................................ Gambar 4.21 Rincian biaya dokter..................................................... Gambar 4.22 Rincian biaya tindakan medis....................................... Gambar 4.23 Rincian biaya obat........................................................ Gambar 4.24 Rincian biaya laboratorium .......................................... Gambar 4.25 Kirim Tagihan Biaya medis ......................................... Gambar 4.26 Daftar Pengajuan Klaim ...............................................
xiii
44 45 46 46 47 47 70 71 73 74 75 76 77 78 79 80 82 83 84 84 85 86 89 90 92 93 94 95 96 97 98 98 99 100 101 102 102 103 103 104
Gambar 4.27 Pengajuan klaim diterima ............................................. Gambar 4.28 Bukti Pembayaran ke rumah sakit................................ Gambar 4.29 Tagihan Biaya untuk Pasien ......................................... Gambar 4.30 Transaksi Pembayaran Pemeriksaan Laboratorium...... Gambar 4.31 Transaksi Pembayaran Obat untuk Apotek .................. Gambar 4.32 Memilih dokter untuk konsultasi online....................... Gambar 4.33 Jadwal online dokter satu minggu ................................ Gambar 4.34 Cek Antrian Konsultasi Online .................................... Gambar 4.35 Notifikasi konsultasi online.......................................... Gambar 4.36 Pemberitahuan pendaftaran berhasil............................. Gambar 4.37 Daftar dokter yang sedang online................................. Gambar 4.38 Pemberitahuan pendaftaran online berhasil.................. Gambar 4.39 Jendela enter chat room ............................................... Gambar 4.40 Chat Room untuk pasien............................................... Gambar 4.41 Chat Room untuk dokter............................................... Gambar 4.42 Print out hasil chatting ................................................. Gambar 4.43 Notifikasi keluar chat room.......................................... Gambar 4.44 Pemberitahuan keluar dari chat room........................... Gambar 4.45 Tagihan Biaya Konsultasi Online untuk pasien ........... Gambar 4.46 Bukti pembayaran konsultasi online ............................ Gambar 4.47 Agenda Pasien .............................................................. Gambar 4.48 Personal Data Pasien .................................................... Gambar 4.49 Daftar Antrian Pasien Konsultasi ................................. Gambar 4.50 Manage Jadwal Praktek Dokter.................................... Gambar 4.51 Mengisi Informasi Kesehatan....................................... Gambar 4.52 History Honor Dokter................................................... Gambar 4.53 Personal Data Dokter.................................................... Gambar 4.54 Daftar Grafik Dokter .................................................... Gambar 4.55 Grafik Top 10 Penyakit ................................................ Gambar 4.56 Report Penyakit Pasien................................................. Gambar 4.57 Data Obat ..................................................................... Gambar 4.58 Personal Data Apotek................................................... Gambar 4.59 Daftar Grafik Apotek ................................................... Gambar 4.60 Grafik Penjualan Apotek per bulan dalam 1 tahun....... Gambar 4.61 Report Penjualan Apotek per bulan dalam 1 tahun ...... Gambar 4.62 History hasil pemeriksaan pasien ................................. Gambar 4.63 Daftar Pemeriksaan Laboratorium ............................... Gambar 4.64 Personal Data Laboratorium......................................... Gambar 4.65 Daftar Grafik Laboratorium ......................................... Gambar 4.66 Grafik Top 10 Pemeriksaan Laboratorium...................
xiv
105 105 106 107 108 110 110 111 111 111 112 112 112 113 113 114 114 114 115 116 116 117 118 118 119 120 121 122 123 123 124 124 125 126 126 127 128 128 129 130
Gambar 4.67 Report Top 10 Pemeriksaan Laboratorium .................. Gambar 4.68 Data Dokter .................................................................. Gambar 4.69 Daftar dokter praktek hari ini ....................................... Gambar 4.70 Personal Data Rumah Sakit.......................................... Gambar 4.71 Daftar Grafik Manajemen Rumah Sakit....................... Gambar 4.72 Grafik Top 10 Dokter ................................................... Gambar 4.73 Report Top 10 Dokter................................................... Gambar 4.74 Daftar Anggota asuransi............................................... Gambar 4.75 Personal Data Asuransi ................................................ Gambar 4.76 Daftar Grafik Asuransi ................................................. Gambar 4.77 Grafik Transaksi Pengajuan Klaim .............................. Gambar 4.78 Report Transaksi Pengajuan Klaim .............................. Gambar 4.79 Informasi Kesehatan..................................................... Gambar 4.80 Timbangan Berat Badan Ideal ...................................... Gambar 4.81 Kamus Gejala Penyakit ................................................ Gambar 4.82 Contoh SQL Injection melalui form login ....................
xv
130 131 131 132 132 133 133 134 134 135 135 135 136 137 138 144
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Data penggunaan internet di Eropa untuk bidang medis.. Tabel 2.2 Undang-undang Perancis tentang e-health....................... Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Activity Diagram............................. Tabel 3.1 Tabel Pasien..................................................................... Tabel 3.2 Tabel Dokter..................................................................... Tabel 3.3 Tabel Apotek.................................................................... Tabel 3.4 Tabel Laboratorium.......................................................... Tabel 3.5 Tabel Rumah Sakit........................................................... Tabel 3.6 Tabel Asuransi.................................................................. Tabel 3.7 Tabel Obat........................................................................ Tabel 3.8 Tabel Golongan Obat....................................................... Tabel 3.9 Tabel Penyakit.................................................................. Tabel 3.10 Tabel Tindakan............................................................... Tabel 3.11 Tabel Pemeriksaan Lab.................................................. Tabel 3.12 Tabel Golongan Periksa Lab.......................................... Tabel 3.13 Tabel Aturan pemeriksaan Lab...................................... Tabel 3.14 Tabel Propinsi................................................................. Tabel 3.15 Tabel Kamus Gejala....................................................... Tabel 3.16 Tabel Medical Record.................................................... Tabel 3.17 Tabel Detail Tindakan Medis......................................... Tabel 3.18 Tabel Saran Periksa Lab............................................... Tabel 3.19 Tabel Detail Saran Periksa Lab...................................... Tabel 3.20 Tabel Resep Obat........................................................... Tabel 3.21 Tabel Detail Resep......................................................... Tabel 3.22 Tabel Kiriman Obat........................................................ Tabel 3.23 Tabel Info Kesehatan...................................................... Tabel 3.24 Tabel Kategori Info Sehat.............................................. Tabel 3.25 Tabel Antrian Konsultasi................................................ Tabel 3.26 Tabel Antrian Konsultasi Online.................................... Tabel 3.27 Tabel Transaksi Pembayaran.......................................... Tabel 3.28 Tabel Klaim Asuransi..................................................... Tabel 3.29 Tabel Tagihan Online..................................................... Tabel 3.30 Tabel Chat...................................................................... Tabel 3.31 Tabel Dokter RS............................................................. Tabel 3.32 Tabel Jadwal Dokter....................................................... Tabel 3.33 Tabel Jadwal Online Dokter...........................................
xvi
16 17 24 48 49 50 50 51 51 52 52 52 53 53 54 54 54 55 55 56 57 57 58 59 59 60 60 60 61 62 63 63 64 65 65 66
Tabel 3.34 Tabel Daftar Harga Apotek............................................ 66 Tabel 3.35 Tabel Daftar Harga Laboratorium.................................. 67 Tabel 4.1 Perbedaan antara e-health dengan SI Rumah Sakit.......... 139
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Teknologi Internet di Indonesia dewasa ini berkembang pesat. Internet sudah menjangkau banyak lapisan masyarakat, mulai dari pelajar, karyawan, sampai manula. Internet terbukti banyak memberikan kemudahan bagi setiap orang dalam melakukan aktivitas dan mendapatkan berbagai macam informasi. Kini, internet telah menjadi alternatif media komunikasi dan pertukaran informasi yang paling efektif. Karena efektivitasnya itu, muncul sebuah ide untuk memanfaatkan internet dalam bidang kesehatan. Perangkat Lunak E-Health dibangun untuk mempermudah dan mempercepat akses untuk mendapatkan pelayanan medis, memberikan efisiensi dari segi biaya dan waktu, mempermudah proses administrasi, dan menyediakan sarana komunikasi yang cepat dan efisien untuk dokter, pasien, manajemen rumah sakit, laboratorium, apotek, dan pihak asuransi. Pada proses medis konvensional yang masih banyak diterapkan dewasa ini, pasien harus menghabiskan waktu untuk menunggu giliran konsultasi di rumah sakit atau tempat praktek dokter dan pemeriksaan di laboratorium . Dengan memanfaatkan E-Health, pasien dapat mendaftar secara online dan memperoleh jadwal pasti konsultasi dan pemeriksaan laboratorium sehingga tidak perlu menunggu lebih dulu, sehingga efektivitas dari segi waktu dapat tercapai. Pada masa sekarang ini, pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kesehatan masih minim, sehingga dengan adanya E-Health yang memberikan informasi lengkap mengenai kesehatan dan kemudahan dalam mengakses pelayanan medis melalui sistem yang terintegrasi, diharapkan sistem baru ini akan membuat masyarakat memiliki kesadaran lebih akan kesehatan.
1
Bab I. Pendahuluan
2
Permasalahan yang lain adalah banyaknya data pasien (medical record) yang harus disimpan sehingga membutuhkan penanganan khusus. Dengan E-Health, medical record pasien dapat tersimpan dengan baik, mudah dalam proses pencarian ketika dibutuhkan, serta mudah dan aman untuk ditransmisikan kepada pasien dengan tetap mementingkan privasi pasien. 1.2
PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang timbul pada pembuatan proyek akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana membuat suatu sistem kompleks yang mendekati konsep sistem sesungguhnya sehingga dapat mempermudah proses medis konvensional dan kegunaannya dapat dirasakan dalam kehidupan nyata. 2) Bagaimana membuat suatu sistem terintegrasi yang powerful, yang dapat mengintegrasikan proses-proses antara dokter, pasien, manajemen rumah sakit, laboratorium, apotek, dan asuransi, serta mengakomodasi kepentingan semua pihak. 3) Bagaimana membuat suatu sistem transmisi dan penyimpanan data (medical record pasien) yang memiliki tingkat keamanan tinggi, karena data-data yang ditransmisikan merupakan data yang confidential dan harus terjaga privasinya. 4) Bagaimana membuat sistem manajemen data yang handal dan memiliki tingkat error yang rendah, dapat meminimalisasi data yang tidak update, data yang redundant, atau duplikasi data sehingga hasil pemeriksaan menjadi optimal. 1.3
BATASAN MASALAH Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut : Pasien yang dapat menggunakan sistem ini dikhususkan untuk pasien rawat jalan saja, tidak mengakomodasi pasien rawat inap. 2) Data pada proyek akhir ini hanya menggunakan beberapa data penyakit saja. 3) Pengajuan klaim untuk asuransi dilakukan oleh Manajemen Rumah Sakit. 1)
Bab I. Pendahuluan
3
4) E-Health tidak menangani pembayaran biaya administrasi secara online, hanya memberikan rekapitulasi biaya (tagihan) secara online. 1.2
TUJUAN DAN SASARAN Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk membuat perangkat lunak berbasis web yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan proses-proses dalam dunia kesehatan, seperti pelayanan medis, manajemen rumah sakit, pembelian obat, pemeriksaan laboratorium, pembayaran melalui asuransi serta pertukaran informasi, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi praktisi dunia kesehatan, seperti : dokter, pasien, bagian administrasi rumah sakit, laboratorium, apotek, dan pihak asuransi untuk saling berinteraksi. E-Health meningkatkan kemudahan untuk mengakses pelayanan medis, efisiensi dan efektifitas dari segi waktu dan biaya, serta kualitas dan kuantitas dari informasi kesehatan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasien dan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia pada akhirnya.
1.3
METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam proyek akhir ini meliputi: 1) Mempelajari studi literatur tentang E-Health, dan pengumpulan data-data pendukung yang dibutuhkan untuk perencanaan sistem. 2) Mempelajari sistem medis yang sesungguhnya, meliputi penelitian terhadap medical record, sistem laboratorium, sistem apotek, sistem asuransi, dan sistem pendukung lain. 3) Menyusun perancangan aturan sistem, struktur tabel dalam database dan user interface yang akan dibuat. 4) Mencari data yang akan digunakan dalam sistem. 5) Membuat coding program yang meliputi proses pembuatan database MySQL dan aplikasi website yang menggunakan web server Apache dan bahasa pemrograman PHP dan javascript. 6) Melakukan testing dan implementasi terhadap perangkat lunak yang telah dibuat.
Bab I. Pendahuluan
4 1.4 SISTEMATIKA STUDI
Sistematika pembahasan dari proyek akhir ini direncanakan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sasaran, metodologi, serta sistematika pembahasan dari proyek akhir ini. BAB II TEORI PENUNJANG Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian proyek akhir, yang didapatkan dari berbagai macam buku, artikel, paper serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan pembuatan proyek akhir ini. BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas mengenai perancangan sistem, meliputi perancangan sistem E-Health, perancangan proses, dan perancangan user interface. BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA Dari program yang telah dibuat, maka dilakukan uji coba dan analisa. Kemudian dari hasil yang didapatkan akan dilakukan analisa. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari uji coba perangkat lunak, dan saran untuk pengembangan, perbaikan serta penyempurnaan terhadap aplikasi yang telah dibuat.
BAB II TEORI PENUNJANG
2.1
PENGENALAN KONSEP E-HEALTH Internet saat ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting dan efektif di seluruh dunia dan banyak bidang yang menggunakannya. Aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, ecommerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk masyarakat. Bidang kesehatan pun kini sudah melirik potensi internet ini. Sekarang ini, internet menjadi sarana pembelajaran dan pertukaran informasi yang berguna untuk penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan kesehatan (consumer). Berdasarkan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang praktis dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai jawaban atas tuntutan tersebut. Di negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman, atau Australia, e-health sudah diimplementasikan dan terus berkembang. Bahkan di Eropa, e-health sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1989 [1]. E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen [2]. Solusi yang ditawarkan e-health meliputi produk, sistem, dan layanan, sebagai contoh : informasi kesehatan, rekam medis elektronik, layanan pembelian obat, sistem komunikasi antar pengguna, dan informasi lainnya terkait pencegahan penyakit, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup. Di Indonesia sendiri, e-health belum diimplementasikan, walaupun sudah banyak berkembang situs-situs kesehatan, tetapi situs-situs tersebut belum mengadaptasi konsep e-health sepenuhnya.
5
Bab II. Teori Penunjang
6 2.1.1
DEFINISI E-HEALTH [8] Ada banyak definisi mengenai e-health. Dua di antaranya yang sering digunakan adalah: 1. Pemanfaatan internet dan teknologi yang berhubungan dengannya dalam industri pelayanan kesehatan guna meningkatkan akses, efisiensi, efektifitas dan kualitas dari proses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi pelayanan kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka peningkatan status kesehatan pasien (Healthcare Information and Management Systems Society [HIMSS]). 2. E-health adalah e-commerce versi kesehatan: yaitu pemanfaatan bisnis kesehatan secara elektronik. E-health adalah kombinasi dari pemanfaataan komunikasi elektronik dan teknologi informasi pada bidang kesehatan, baik di tempat sendiri (lokal) maupun di klinik yang jauh, untuk tujuan klinik, pengajaran dan administratif.
2.1.2
ARTI ‘E’ PADA E-HEALTH [8] Menurut Gunter Eysenbach, “e” pada e-health tidak hanya mengandung arti “electronic” melainkan juga melingkupi : 1. Eficiency (efisiensi) 2. Enhancing quality of care (menambah kualitas pelayanan kesehatan) 3. Evidence based (berdasarkan fakta) 4. Empowerment of consumers and patients (kekuasaan ada di tangan konsumen dan pasien) 5. Encouragement of a new relationship between the patient and health professional (pembangunan hubungan yang lebih kuat antara pasien dan profesional di bidang kesehatan) 6. Educations of physicians and consumers through online sources (pendidikan untuk dokter dan konsumen melalui sumber informasi online). 7. Enabling information exchange, a communication in a standardize way between health care establishments (memungkinkan pertukaran informasi, komunikasi dengan standarisasi antara pendiri layanan kesehatan) 8. Extending the scope of healthcare beyond its conventional boundaries (pemanjangan ruang lingkup pelayanan kesehatan di luar batasan konvensionalnya) 9. Ethics (etika)
Bab II. Teori Penunjang
7
10. Equity (persamaan) 2.1.3
STAKEHOLDER DALAM SISTEM E-HEALTH Stakeholder atau aktor pada sistem e-health dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan fungsionalitasnya, yaitu : 1. Penerima servis (service receivers) Penerima servis adalah aktor yang mendapatkan layanan ehealth atau konsumen. Yang bertindak sebagai penerima servis dalam sistem e-health adalah pasien. 2. Penyedia servis (service providers) Penyedia servis adalah aktor yang menyediakan layanan dan produk medis. Yang bertindak sebagai penyedia servis dalam sistem e-health yaitu rumah sakit, dokter, laboratorium, apotek, industri farmasi, terapis, dan fasilitator medis lainnya. 3. Penanggung jawab biaya / pembayar (paying authorities) Penanggung jawab biaya adalah aktor yang membiayai keseluruhan atau sebagian biaya dari layanan e-health yang telah diterima. Yang bertindak sebagai penanggung jawab biaya dalam sistem e-health adalah pasien, perusahaan/institusi, asuransi, atau asosiasi dokter.
Gambar 2.1 Stakeholder dalam sistem e-health [3] 2.1.4
SISTEM E-HEALTH Sistem e-health dituntut mampu mengintegrasikan proses dunia medis yang sangat luas dan kompleks dan harus mengakomodasi
Bab II. Teori Penunjang
8
kepentingan semua pihak yang tergabung dalam sistem. Alur informasi diantara stakeholder sistem ini sangat kompleks, artinya rumah sakit tidak hanya dapat berkomunikasi antar rumah sakit, tetapi juga harus dapat berkomunikasi dengan dokter secara privat, dimana dokter juga harus dapat berkomunikasi dengan apotek, laboratorium, dan penanggung jawab biaya.
Gambar 2.2 Diagram alur informasi e-health [3]
2.1.5
PRODUK DAN LAYANAN E-HEALTH Produk dan layanan e-health dikategorikan ke dalam 4 kategori, yang disebut 4C [4] yaitu : Content (Isi). Content dari e-health adalah informasi kesehatan yang bisa ditransmisikan dan informasi kesehatan ini merupakan content utama yang biasa ditawarkan oleh situs e-health. Untuk memenuhi kebutuhan pasien akan informasi kesehatan, e-health menyediakan berbagai macam informasi tentang kesehatan, seperti : informasi penyakit baru, kamus gejala penyakit, informasi gaya hidup sehat. Informasi ini diusahakan akurat, lengkap, dapat dipercaya, dan berguna bagi kesehatan pasien.
Connectivity (Hubungan). Untuk memudahkan interaksi antar praktisi medis dan pihak-pihak yang berhubungan dengan proses
Bab II. Teori Penunjang
9
pelayanan medis, e-health menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan, seperti : 1. e-health menangani pendaftaran online dimana pasien dapat mengetahui jadwal dokter pilihan mereka dan mendapat nomor antrian serta jam pemeriksaan, sehingga pasien tidak perlu membuang banyak waktu untuk menunggu giliran konsultasi. Pendaftaran online mencakup pendaftaran konsultasi dengan dokter dan pendaftaran pemeriksaan laboratorium. 2. e-health mengirim medical record pasien, diagnosis dari dokter, tindakan medis yang perlu diambil oleh pasien, resep obat, dan hasil laboratorium, serta rekapitulasi biaya melalui website. Pasien hanya perlu login dan mendapatkan seluruh informasi tersebut setelah pemeriksaan yang dilakukan. 3. Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, pasien dapat melakukan konsultasi online dengan dokter tanpa perlu mengunjungi rumah sakit atau tempat praktik dokter secara langsung. 4. e-health memiliki hubungan dengan laboratorium sehingga interaksi pasien dengan laboratorium dapat disederhanakan melalui e-health. Pasien dapat melihat daftar laboratorium dan memilih laboratorium yang akan dituju serta mendaftar untuk pemeriksaan laboratorium 5. e-health memiliki hubungan dengan apotek, yaitu dengan memberikan resep obat yang ditulis oleh dokter ke apotek dan apotek mengirim informasi kembalian berupa biaya obat. 6. e-health memiliki hubungan dengan asuransi, sehingga proses pembayaran yang melibatkan asuransi dapat dilakukan dengan mudah. Care (Perawatan). Untuk mendukung penanganan kesehatan pasien, e-health memberikan informasi letak rumah sakit / tempat pengobatan / dokter spesialis yang paling dekat atau paling tepat bagi pasien. Selain itu, e-health juga selalu mengupdate medical record pasien dan memberikan informasi jenis treatment baru yang potensial. Commerce (Bisnis). Untuk mempermudah pembayaran administrasi pasien, e-health merekapitulasi seluruh biaya yang harus dibayar oleh pasien (sudah termasuk biaya obat, biaya
Bab II. Teori Penunjang
10
laboratorium, dan biaya administrasi, dipotong dengan biaya yang ditanggung asuransi) dan mengirimkan tagihan terperinci kepada pasien. e-health juga memberikan keuntungan bagi rumah sakit, dokter, apotek, laboratorium, dan asuransi dari segi bisnis. 2.1.6
KRITERIA SITUS E-HEALTH YANG BAIK Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas dari sebuah situs e-health :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.1.7
Security (keamanan) Situs e-health yang baik harus memiliki tingkat sekuritas tinggi, karena data yang diolah dan ditransmisikan adalah data yang bersifat rahasia (confidential). Privacy (privasi) Hak akses setiap user harus diatur untuk menjaga privasi setiap user karena data yang disimpan bukan merupakan data umum yang dapat dipublikasikan ke setiap user. Content (isi) Isi dari situs harus akurat, lengkap, dan menyediakan informasi yang tepat sasaran. Credibility (kredibilitas) Kredibilitas meliputi sumber dari data, penulis, sponsor, nilai dari informasi, relevansi dan kegunaan dari informasi. Interactivity (forum interaktif) Forum interaktif meliputi pembangunan mekanisme feedback (umpan balik) dan saluran untuk bertukar informasi antar user e-health. Disclosure (kejelasan) Situs e-health harus menginformasikan kepada user tujuan dari situs, fitur yang tersedia, dan manfaat yang dapat diperoleh user dari situs tersebut Design (Desain) Desain situs harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya : kemudahan dalam mengakses, navigasi yang tidak membingungkan, dan fitur searching yang memadai.
PERKEMBANGAN E-HEALTH DI BERBAGAI NEGARA E-health sudah banyak diimplementasikan di berbagai negara, seperti Amerika, New Zealand, Eropa, dan masih banyak lagi.
Bab II. Teori Penunjang
11
Walaupun sistem yang diimplementasikan tidak sama persis antar satu negara dengan negara yang lain, dalam artian banyak pengembangan berdasarkan kebijakan negara masing-masing, tetapi pengimplementasian E-health di berbagai negara memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat suatu sistem kesehatan yang powerful dan terintegrasi sehingga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat. 2.1.7.1 E-HEALTH DI NEW ZEALAND 1. Sejarah Perkembangan Bidang Kesehatan di New Zealand [5] Sektor kesehatan di New Zealand sering mengalami perubahan dan pembaharuan semenjak awal tahun 1990, dipengaruhi oleh pergantian pemerintahan. Pembaharuan di bidang kesehatan di New Zealand sejak tahun 1991 bertujuan untuk membuat pelayanan kesehatan yang lebih efisien. Pembaharuan ini dimaksudkan untuk : • Menambah pilihan dan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat New Zealand yang efektif, terbuka, dan terjangkau. • Menggalakkan efisiensi, fleksibilitas, dan inovasi dari jasa pelayanan kesehatan. • Meningkatkan pertanggungjawaban kepada konsumen. • Mengurangi waktu tunggu di rumah sakit. • Membuat suatu lingkungan pekerjaan yang nyaman dan produktif bagi profesional di bidang kesehatan. Langkah pertama yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut adalah membangun 4 Regional Health Authorities (RHA). Semua rumah sakit dan lembaga pelayanan umum yang disediakan oleh 14 area, disusun kembali ke dalam 23 Crown Health Enterprises (CHE). Tetapi sayangnya, CHE mengelola sumber dayanya secara bisnis (business oriented) sehingga terjadi pengurangan pada subsidi praktek kesehatan umum, subsidi praktek perawatan, sehingga banyak layanan kesehatan utama, seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan kesehatan seksual menjadi terpecah. Sehingga banyak muncul organisasi-organisasi kesehatan independen, seperti Penyedia Layanan Kesehatan Suku Maori dan Independent Practitioner Association (IPA), yang diorganisir oleh para praktisi kesehatan secara independen. Kemudian pada tahun 1996, terjadi PEMILU yang dimenangkan oleh partai konservatif. Pada masa ini, terjadi
12
Bab II. Teori Penunjang pembaharuan terhadap sistem kesehatan di New Zealand. Orientasi bisnis dihilangkan, diubah menjadi kerjasama antar lembaga kesehatan untuk kepentingan masyarakat. RHA digantikan oleh Health Funding Authority, dan CHE menjadi Hospitals and Health Services (Pelayanan Rumah Sakit dan Kesehatan). Seluruh IPA digabungkan, membangun infrastruktur yang lebih baik, termasuk : staf, sistem informasi, petunjuk medis, kelompok diskusi, dan pengadaan feedback untuk performa medis. Pembaharuan yang terbaru diluncurkan pada tahun 2001, dinamakan Primary Health Care Strategy, yang memiliki visi baru selama 5 sampai 10 tahun ke depan : • Masyarakat akan menjadi bagian dari Primary Health Care Services lokal yang akan meningkatkan kesehatan mereka dan merawat mereka dengan baik. Masyarakat akan lebih mudah untuk mendapat dan melakukan koordinasi dengan perawatan kesehatan yang sedang berlangsung. • Primary Health Care Services akan memusatkan perhatian pada tingkat kesehatan yang lebih baik dari setiap populasi, dan secara aktif mengurangi kesenjangan hak akan kesehatan antar kelompok yang berbeda.
2. Implementasi e-health di New Zealand [6] New Zealand merupakan salah satu negara yang sudah mengimplementasikan e-health. Tipe-tipe e-health yang sudah diimplementasikan di New Zealand : • Konsultasi dengan dokter via e-mail ; Contoh situs : Dr Global, The Health Network, xtra Health. • Informasi kesehatan via e-mail • Chat Session (Sesi konsultasi via chatting) ; Contoh situs : Dr George, Dr Koop • Telephony (via telepon) • Audio Visual Dan ada beberapa organisasi/instansi/institusi di New Zealand yang memprakarsai e-health, seperti : • Waikato Teledermatology • Waitemata Telepsychiatry • South Island Telemedicine Project • Christchurch Telemedicine Service • The New Zealand Telepaediatric Service
Bab II. Teori Penunjang
13
Gambar 2.3 Situs Dr Global, salah satu situs e-health di New Zealand 3. Beberapa persoalan menyangkut implementasi e-health di New Zealand [6] Ada beberapa persoalan (issue) yang muncul dalam pengimplementasian e-health di New Zealand , yang dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu : persoalan sosial (social issue) dan persoalan hukum (legal issue). 1. Persoalan sosial (Social issue) Implementasi e-health di New Zealand memunculkan beberapa permasalahan sosial, seperti : • Kesederajatan / persamaan (equity) Penggunaan internet menuntut konsumen memiliki latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan yang baik, karena konsumen harus memiliki akses internet, kemampuan bahasa yang cukup, tidak buta huruf, dan memiliki sedikit pengetahuan teknis. Hal-hal yang dibutuhkan dalam penggunaan sistem e-health ini membawa ketidakberuntungan bagi suku-suku pedalaman yang notabene kehidupannya kurang terjangkau teknologi, orang-orang lanjut usia yang harus belajar untuk
Bab II. Teori Penunjang
14
menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dimana hal ini sangat sulit dilakukan, orang-orang yang hidup dengan tingkat ekonomi di bawah standar sehingga penggunaan internet untuk berobat merupakan hal dengan prioritas terbawah dalam hidup, serta orang-orang buta huruf yang akan mendapatkan kesulitan dalam pengaksesan situs dimana hampir semua isi situs berbasis teks. Dari berbagai keadaan tersebut, terlihat bahwa sistem e-health belum bisa diimplementasikan secara merata, karena masyarakat New Zealand masih ada yang berada pada kondisi-kondisi di atas. • Konsumerisme (Consumerism) Dengan adanya e-health, pasien (dalam hal ini juga dapat disebut konsumen) dapat secara bebas mendapatkan kemudahan dalam pengaksesan pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan. Celah ini dimanfaatkan oleh provider dengan menawarkan berbagai macam servis e-health untuk menarik perhatian konsumen baru dan membuat servis/layanan baru untuk mempertahankan konsumen lama, sehingga meningkatkan gaya hidup konsumerisme dalam masyarakat. • Hubungan Pasien-Provider (Provider-Patient relationships) E-health memungkinkan pasien untuk mencari informasi kesehatan di seluruh dunia (worldwide), tanpa ada batas geografis, demikian juga provider yang memiliki akses ke pasien di seluruh dunia. Hal ini akan membuat pasien memiliki potensi resiko lebih tinggi dan harus menilai kualitas dari informasi. 2. Persoalan Hukum (Legal issue) Tidak ada hukum khusus di New Zealand yang membahas tentang konsultasi elektronik dan dari 3 situs konsultasi elektronik di New Zealand, hanya Dr. Global yang menyediakan daftar kebijakan privasi. 2.1.7.2 E-HEALTH DI EROPA [1] 1.
Implementasi e-health di Eropa E-health yang diimplementasikan di Eropa berupa suatu perangkat dan solusi yang meliputi produk, sistem, dan
Bab II. Teori Penunjang
15
layanan/servis berbasis internet. Contoh Aplikasi e-health misalnya, jaringan informasi, rekam medis elektronik, layanan pemesanan obat elektronik, portal kesehatan, dan masih banyak lagi software informasi dan komunikasi yang membantu pencegahan penyakit , diagnosa, perawatan (treatment), monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup. E-health di Eropa sekarang ini bukan hanya menjadi tambahan produktivitas yang kuat, tetapi juga merupakan sistem yang mengutamakan masyarakat (citizen-centred health system), dan pada saat yang sama menghormati keanekaragaman budaya masyarakat Eropa dan tradisi perawatan kesehatan. Banyak contoh situs e-health yang sukses di Eropa. Sekarang ini, sedikitnya empat dari lima dokter di Eropa memiliki koneksi Internet, dan seperempat masyarakat Eropa menggunakan internet untuk mengakses informasi kesehatan. Eropa sudah mengembangkan e-health sejak tahun 1989, dan sekarang ini Eropa memimpin dalam penggunaan rekam medis elektronik dan pengembangan smart card kesehatan. Pengembangan ini memberikan kontribusi pada timbulya “Industri e-health” yang baru yang berpotensi masuk ke dalam tiga industri terbesar di sektor kesehatan. Sekarang ini, industri e-health di Eropa terdiri dari perusahaan berskala kecil dan menengah, tetapi memiliki keuntungan yang cukup bersaing. E-health mendukung kemajuan di bidang penelitian medis, penyebaran dan manajemen pengetahuan medis yang lebih baik. Perangkat e-health mendukung pengumpulan, analisa, dan penyimpanan dari semua bentuk data klinik. Fitur informasi ehealth menyediakan akses yang cepat ke penemuan terbaru di bidang kesehatan, karena fitur komunikasi e-health memungkinkan kolaborasi di antara banyak organisasi yang berbeda dan profesional di bidang kesehatan. 2.
E-health: industri ketiga terbesar di sektor kesehatan Berdasarkan penelitian terbaru, e-health muncul sebagai industri baru di samping farmasi dan alat kesehatan. Pada tahun 2010, e-health diramalkan mampu menghabiskan 5% dari anggaran kesehatan dari 25 negara di Eropa, naik jika dibandingkan dengan tahun 2000 dimana hanya menghabiskan dana sekitar 1% dari anggaran.
16 3.
Bab II. Teori Penunjang Contoh implementasi e-health di Eropa Di benua Eropa yang luas, sudah banyak negara yang mengimplementasikan e-health. Beberapa negara mendukung penggunaan smart card, yang lain mendukung jaringan informasi kesehatan berskala besar, seperti MEDCOM, SUNDHED.DK di Denmark, EVISAND di Spanyol, SJUNET di Swedia, dan HYGELANET di Yunani.
Gambar 2.4 Situs Shunded.dk, salah satu situs e-health di Denmark Penggunaan internet untuk pengiriman kebutuhan pasien juga berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian European Union dari 15 negara anggota yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.1 Data penggunaan internet di Eropa untuk bidang medis Eurobarometer EU 15 2000 2001 2002 Praktisi kesehatan dengan 44% 77% 78% koneksi internet Untuk kelanjutan 34% 70% 72% pendidikan Untuk pengiriman data 9% 37% 46%
Bab II. Teori Penunjang medis pasien Untuk pengiriman pemesanan obat
17 5%
7%
12%
2.1.7.3 E-HEALTH DI PERANCIS [7] E-Health dan aplikasinya di Perancis dikenal dengan berbagai nama yang berbeda, yaitu : télédiagnostic,esante,télémédicine,téléconsultation,télésurveillance,téléexpertise,ré seaux ville-hôpital,dan téléchirurgie. Berbagai jenis nama yang berbeda ini kadang menimbulkan pemahaman konsep yang ambigu dan kurang tepat. Undang-undang yang berhubungan dengan e-health di Perancis baru dibentuk antara tahun 1991 dan 2004. Daftar undang-undang yang dibentuk : Tabel 2.2 Undang-undang Perancis yang berhubungan dengan e-health Tahun Undang-Undang 1996-2001 national direction and piloting committee for telemedicine, which defined a national strategy for the development of e-health 1991 1995 1996 1998 1999/2004 2000/2006 2001 2001 2004
Hospital Act National Planning Act Juppé Ordinances PAGSI (Governmental Program for Information Society) SROS (Regional Sanitary Organization Schemes) CPER (State-Regions Planning Contracts) National Scheme for Collective Services National Scheme for Information and Communication Technologies Healthcare Insurance
Sebelumnya, e-health dibangun di level regional (di negaranegara bagian). Penerapan e-health secara nasional baru terealisasi kemudian dengan partisipasi dari negara-negara bagian yang memetakan semua sistem e-health regional dan jaringannya.
Bab II. Teori Penunjang
18 2.1.8
PERKEMBANGAN E-HEALTH DI INDONESIA Perkembangan e-health di Indonesia, tidak seperti negaranegara di atas (Eropa, New Zealand, Perancis, dan negara Barat lainnya) , belum menunjukkan perkembangan yang pesat. Memang tanda-tanda menuju ke sana sudah mulai terlihat dengan semakin maraknya kajian mengenai dunia informatika kedokteran, milismilis kedokteran yang bertebaran di internet, juga situs-situs kesehatan dan dunia medis yang mulai banyak dibangun. Beberapa milis kesehatan Indonesia yang sudah beroperasi di internet [11]: • [email protected]@yahoogroups.com • [email protected]@yahoogroups.com • [email protected]@yahoogroups.com Sedangkan beberapa beberapa website yang bisa mewakili ehealth di Indonesia adalah [12]: • http://www.idionline.org (situs yang dikelola oleh Ikatan Dokter Indonesia – IDI ) • http:// www.pdpersi.co.id (situs yang dikelola oleh Persatuan Rumah Sakit Indonesia – PERSI) • http: //www. kalbe. co.id (situs yang dikelola oleh perusahaan farmasi Kalbe Farma )
Gambar 2.5 Situs idionline.org, salah satu situs e-health di Indonesia
Bab II. Teori Penunjang
19
Gambar 2.6 Situs pdpersi.co.id , salah satu situs e-health di Indonesia Tetapi, belum ada sistem e-health ideal yang sudah diimplementasikan di Indonesia secara nyata. E-health belum dapat berkembang dan menunjukkan potensi besarnya dalam bidang pelayanan medis, bisnis, dan edukasi seperti yang sudah terjadi di negara maju. Menurut referensi dari Kelompok Keahlian Teknik Biomedika (KK BME), Sekolah Teknik Elektro & Informatika, ITB, yang sudah melakukan beberapa penelitian penerapan ICT di bidang kesehatan di Indonesia, seperti pada umumnya perkembangan ICT untuk kesehatan di negara berkembang, hambatan yang dihadapi dalam pengembangan dan penerapan sistem telemedika berbasis ICT di KK BME ITB mencakup hambatan teknis dan non teknis, terutama pada tahap implementasi. Penelitian KK BME ITB yang telah dilakukan menunjukkan terdapatnya korelasi positif antara kesiapan organisasi kesehatan dengan tingkat keberhasilan aplikasi organisasi kesehatan dengan tingkat keberhasilan aplikasi sistem telemedika [9]. Dari hasil penelitian KK BME ITB yang telah dilakukan, secara garis besar isu-isu yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem telemedika masyarakat di Indonesia (atau negara berkembang lain) diantaranya ialah: 1. Efektifitas nyata sistem • Perancangan sistem berdasarkan kebutuhan nyata dari calon pengguna.
Bab II. Teori Penunjang
20 •
2.
3.
4.
Kesesuaian dengan prosedur kesehatan yang terkait serta peraturan yang ada. • Nilai lebih yang dapat diberikan sistem (baik secara kualitatif tingkat pelayanan kesehatan maupun secara ekonomis) terhadap prosedur sebelumnya untuk masingmasing pihak. • Penggunaan teknologi yang memiliki reliabilitas tinggi dan sesuai dengan kondisi lapangan. Akseptabilitas Sistem • Dukungan penuh dari pihak organisasi kesehatan terkait/pengambil keputusan, diantaranya dengan pemasukan program telemedika dalam prosedur operasi resmi. • Dukungan penuh dari pihak pelaksana sistem (operator) dan penerima layanan kesehatan (masyarakat). • Penerapan sistem harus didukung oleh peningkatan kemampuan SDM sesuai kebutuhan aplikasi sistem. Keberlanjutan Sistem • Akseptabilitas sistem secara jangka panjang. • Kemampuan pengguna untuk melakukan pengoperasian sistem baik secara teknis maupun non teknis, terutama dalam bidang ekonomis. Pengembangan lebih lanjut • Perluasan daerah penerapan secara geografis. • Perluasan cakupan aplikasi ke jenjang pelayanan kesehatan lain (dari tingkat kota menjadi tingkat propinsi/nasional, dsb). • Kebutuhan akan perluasan jenis pelayanan kesehatan yang mengaplikasikan telemedika
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, masalah pengimplementasian sistem e-health pada suatu negara terkadang juga terbentur pada permasalahan hukum (Legal issue). .Sedangkan dalam bidang hukum atau regulasi di Indonesia, berdasarkan referensi dari www.gerbang-jabar.go.id, pemerintah sudah menyiapkan peraturan perundang-undangan yang diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada para pemilik dan pemakai [10]. Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-government.
Bab II. Teori Penunjang
21
E-government menjamin adanya transparansi dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik sehingga membuka peluang secara transparan kepada industri-industri, baik di dalam maupun luar negeri untuk menanamkan investasinya. Daya saing pemda juga akan meningkat jika layanan-layanan sektoral yang dikelola instansi pemerintah maupun swasta, seperti e-education, e-health, epayment, dan e-business. Akan tetapi, untuk mewujudkan peluang itu secara optimal, Indonesia masih dihadapkan pada banyak permasalahan. Di bidang infrastruktur, kemampuan seperti penetrasi telepon, penetrasi komputer, dan penetrasi internet masih belum memadai untuk dapat mendukung berkembangnya layanan informasi berbasis teknologi informasi ke seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, pemerintah akan melaksanakan program pengembangan jaringan telekomunikasi pedesaan untuk meningkatkan akses masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air. Selain itu, Indonesia belum memiliki jaringan utama sebagai backbone nasional, sebagaimana halnya di Malaysia. Dalam hal ini, pemerintah sedang mengembangkan sistem jaringan informasi, yaitu Sistem Informasi Nasional (Sisfonas) yang saat ini sudah disiapkan kerangka konseptualnya. 2.2
UML UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru (blueprint) atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. UML memiliki banyak model diagram dan yang digunakan disini adalah Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.
2.2.1
USE CASE DIAGRAM Use case adalah konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata pengguna potensial. Use case terdiri dari sekumpulan skenario yang dilakukan oleh seorang aktor (orang,perangkat keras,urutan waktu atau sistem yang lain). Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi di antara analis dan pengguna serta diantara analis dan klien.
Bab II. Teori Penunjang
22
2.2.1.1 Notasi Use Case Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu : actor, use case, dan sistem/sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat berkomunikasi dengan use case. Sistem
Gambar 2.7 Use Case Model 2.2.1.2 Stereotype Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan simbol “<<” di awalnya dan ditutup “>>” di akhirnya. <> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use case lainnya. Biasanya <> digunakan untuk menghindari pengkopian suatu use case karena sering dipakai.
Gambar 2.8 Contoh penggunaan <> dan <>
Bab II. Teori Penunjang
23
2.2.2
SEQUENCE DIAGRAM Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertikal.
2.2.2.1 Obyek/Participant Obyek diletakkan di dekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan. Mereka diatur dalam urutan guna menyederhanakan diagram. Setiap participant terhubung dengan garis titik-titik yang disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut activation. Activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari participant. Panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi activation.
Gambar 2.9 Participant/Obyek pada sebuah Sequence Diagram 2.2.2.2 Message Sebuah message bergerak dari satu participant ke participant yang lain dan dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah participant bisa mengirim sebuah message kepada dirinya sendiri (disebut recursive). Sebuah message bisa jadi simple, synchronous atau asynchronous. Message yang simple adalah sebuah perpindahan (transfer) control dari satu participant ke participant yang lainnya. Jika sebuah participant mengirimkan sebuah message synchronous, maka jawaban atas message tersebut akan ditunggu sebelum
Bab II. Teori Penunjang
24
diproses dengan urusannya. Namun jika message asynchronous yang dikirimkan, maka jawaban atas message tersebut tidak perlu ditunggu. simple synchronous asynchronous Gambar 2.10 Simbol-simbol Message 2.2.2.3 Time Time adalah diagram yang mewakili waktu pada arah vertikal. Waktu dimulai dari atas ke bawah. Message yang lebih dekat dari atas akan dijalankan terlebih dahulu dibanding message yang lebih dekat ke bawah. 2.2.3
ACTIVITY DIAGRAM Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.
2.2.3.1 Simbologi Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram. Tabel 2.3 Simbol-simbol pada activity diagram Simbol
Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem meliputi perancangan fitur dan fasilitas, perancangan model sistem, perancangan database, dan perancangan user interface.
Eksplorasi sistem e-health
Menentukan user
Membuat Permodelan Sistem
Merancang Database
Membuat Program
Mendesain User Interface
Mendesain Menu User
Uji Coba oleh user e-health
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem Dari Blok diagram diatas dapat dijabarkan proses-proses yang terjadi di dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut :
3.1
MENENTUKAN USER Dari hasil eksplorasi terhadap sistem e-health dari berbagai sumber, user e-health dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu :
25
Bab III. Perancangan Sistem
26 1. 2.
3.
Penerima servis (service receivers) : Pasien Penyedia servis (service providers): • Dokter • Laboratorium • Apotek • Manajemen Rumah Sakit Penanggung jawab biaya (paying authorities) • Asuransi Asuransi
Dokter
E-HEALTH
Manajemen RS
Laboratorium Pasien
Apotek
Gambar 3.2 Hasil Penentuan user e-health
3.2
MEMBUAT PEMODELAN SISTEM Langkah selanjutnya adalah membuat model sistem e-health dari referensi yang sudah dieksplorasi dan dianalisa. Model sistem ini dapat memvisualisasikan detail sistem e-health, aktivitas user, dan skenario penggunaan software e-health yang direpresentasikan dengan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.
3.2.1 USE CASE DIAGRAM SISTEM Berikut ini adalah use case diagram sistem dari e-health.
Bab III. Perancangan Sistem
27
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Use Case Diagram Sistem ini merepresentasikan aktivitas utama dalam sistem e-health, di samping fitur tambahan lain yang menguntungkan bagi user dalam sistem e-health ini. Setiap use case menyimpan detail aktivitas yang akan dijabarkan selanjutnya. Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, pasien harus melakukan registrasi terlebih dahulu (direpresentasikan dengan stereotype <>). Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan, pasien diberikan saran oleh dokter apakah harus dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium atau tidak. Tanda <> menyatakan bahwa pasien diberikan dua alternatif berdasarkan hasil pemeriksaannya. Alternatif pertama dilanjutkan
Bab III. Perancangan Sistem
28
dengan pemeriksaan laboratorium dan alternatif kedua tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium, langsung menebus obat di apotek berdasarkan resep obat yang telah diberikan oleh dokter. Setelah mendapatkan semua layanan medis, seperti pengiriman medical record, pengiriman hasil laboratorium, dan pengiriman obat, manajemen rumah sakit melakukan perhitungan administrasi terhadap semua biaya medis yang harus dibayar oleh pasien. Setelah rekapitulasi biaya medis terbentuk, jika pasien ditanggung oleh asuransi, manajemen rumah sakit langsung mengajukan klaim kepada pihak asuransi. Use case ini juga memiliki stereotype <> karena tidak semua pasien ditanggung oleh asuransi. Setelah urusan pengajuan klaim selesai, manajemen rumah sakit mengirimkan tagihan biaya medis kepada pasien dan pasien kemudian membayarnya sesuai jumlah yang diberikan, jika tagihan biaya medis tidak ditanggung oleh asuransi. 3.2.2
USE CASE DIAGRAM “Pemeriksaan Kesehatan” Berikut ini merupakan use case diagram pemeriksaan kesehatan yang melibatkan pasien dan dokter.
Gambar 3.4 Use Case Diagram “Pemeriksaan Kesehatan”
Bab III. Perancangan Sistem
29
Pada use case diagram ini, divisualisasikan detail dari prosesproses yang dilakukan pra dan pasca proses pemeriksaan kesehatan, juga proses yang berhubungan dengannya. Sebelum melakukan pemeriksaan medis, pasien harus mendaftar konsultasi terlebih dahulu dengan melihat jadwal dokter yang sebelumnya telah diinputkan oleh dokter (direpresentasikan dengan stereotype <>). Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter mengirimkan medical record ke pasien. Pasien dapat mengetahui hasil pemeriksaannya dengan mengecek medical record yang telah terkirim. Selain menyediakan fitur pendaftaran konsultasi medis yang berjalan secara fisik (offline), pasien juga dapat melakukan konsultasi online via website e-health dengan dokter. 3.2.2.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Mendaftar Konsultasi” Berikut ini adalah activity diagram dari proses mendaftar konsultasi yang menjelaskan detail aktivitas yang dilakukan oleh pasien pada proses pendaftaran konsultasi.
Gambar 3.5 Activity Diagram “Mendaftar Konsultasi”
30
Bab III. Perancangan Sistem Sedangkan sequence diagram yang merepresentasikan detail penggunaan software e-health pada proses pendaftaran konsultasi dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.6 Sequence Diagram “Mendaftar Konsultasi”
3.2.2.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman Medical Record” Berikut ini adalah activity diagram dari proses pengiriman medical record yang dilakukan oleh dokter.
Gambar 3.7 Activity Diagram “Pengiriman Medical Record”
Bab III. Perancangan Sistem
31
Sedangkan Sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.8 Sequence Diagram “Pengiriman Medical Record” 3.2.2.3 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Konsultasi Online” Berikut ini adalah activity diagram dari kegiatan konsultasi online yang melibatkan dokter dan pasien.
Gambar 3.9 Activity Diagram “Konsultasi Online”
Bab III. Perancangan Sistem
32
Sedangkan Sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.10 Sequence Diagram “Konsultasi Online” Sequence diagram di atas memaparkan dengan detail skenario penggunaan sofware e-health pada proses konsultasi online antara pasien dan dokter. Setelah membuka halaman konsultasi online, pasien dapat memilih dokter, baik dokter yang sedang online maupun yang sedang tidak online. Pasien dapat melihat jadwal online dokter yang dipilih dan mendaftar terlebih dahulu. Dokter maksimum menangani empat pasien dalam satu sesi konsultasi online. Jika masih ada sisa tempat untuk pasien pada hari dan jam yang dipilih, maka pasien bisa mendaftar, dan apabila pada saat itu kebetulan dokter yang dipilih sedang online, pasien dapat langsung masuk ke forum chatting. 3.2.3
USE CASE DIAGRAM “Pemeriksaan Laboratorium” Berikut ini adalah use case diagram pada proses pemeriksaan laboratorium.
Bab III. Perancangan Sistem
33
Gambar 3.11 Use Case Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” Pada use case diagram ini dipaparkan dengan detail prosesproses yang dilakukan pada pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan atas saran dari dokter sebagai kelanjutan dari proses pemeriksaan kesehatan. Setelah pasien memilih laboratorium, request detail pemeriksaan laboratorium dari dokter terkirim otomatis ke petugas laboratorium. Setelah pasien melakukan pemeriksaan, laboratorium mengirimkan hasilnya secara paralel ke pasien dan ke dokter. Oleh dokter, hasil laboratorium dianalisa kemudian dilakukan pengupdatean medical record jika terjadi perubahan diagnosa, kemudian dikirimkan kembali ke pasien. Secara bersamaan pula, biaya laboratorium pasien dikirimkan ke pihak manajemen rumah sakit yang akan memasukkannya ke rekapitulasi biaya. Jika pasien sudah membayar biaya medis, otomatis tagihan laboratorium sudah lunas.
34
Bab III. Perancangan Sistem
3.2.3.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pemeriksaan Laboratorium” Berikut ini adalah activity diagram pada proses pemeriksaan laboratorium.
Gambar 3.12 Activity Diagram “Pemeriksaan Laboratorium” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.13 Sequence Diagram “Pemeriksaan Laboratorium”
Bab III. Perancangan Sistem
35
3.2.3.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman Hasil Laboratorium” Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman hasil laboratorium.
Gambar 3.14 Activity Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.15 Sequence Diagram “Pengiriman Hasil Laboratorium”
Bab III. Perancangan Sistem
36 3.2.4
USE CASE DIAGRAM “Penebusan Obat Apotek” Berikut ini adalah use case diagram proses penebusan obat di apotek.
Gambar 3.16 Use Case Diagram “Penebusan Obat Apotek” Use case diagram ini memvisualisasikan proses penebusan obat apotek. Setelah mengisi medical record, dokter menulis resep obat dan mengirimkannya pasien. Pasien menerima resep obat dari dokter dan memilih apotek tempat penebusan obat. Di sini ada fitur compare price dimana pasien dapat membandingkan harga obat antar apotek yang satu dengan apotek yang lain dan kemudian memutuskan apotek mana yang dipilih. Setelah pasien memilih apotek, secara otomatis resep obat dikirim ke petugas apotek. Petugas apotek kemudian mengecek request pemesanan dan mengisi jumlah obat yang bisa dikirim yang disesuaikan dengan stok obat yang tersedia, lalu mengirimkannya ke pasien dengan menyertakan tanda bukti (delivery order).
Bab III. Perancangan Sistem
37
3.2.4.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman Resep Obat” Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman resep obat oleh dokter ke pasien.
Gambar 3.17 Activity Diagram “Pengiriman Resep Obat” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.18 Sequence Diagram “Pengiriman Resep Obat” 3.2.4.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Request Pengiriman Obat” Berikut ini adalah activity diagram pada proses request pengiriman obat setelah pasien memilih apotek. Request tersebut dikirim ke apotek terpilih.
38
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.19 Activity Diagram “Request Pengiriman Obat” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.20 Sequence Diagram “Request Pengiriman Obat”
Bab III. Perancangan Sistem
39
3.2.4.3 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengiriman Obat” Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengiriman obat oleh apotek ke pasien. Setelah pasien mengirimkan request pengiriman obat kepada apotek, kemudian request tersebut diproses oleh apotek. Jumlah obat yang dikirim disesuaikan dengan stok yang ada, kemudian langsung dikirimkan ke rumah pasien. Ketika barang sudah diterima oleh pasien, pasien diwajibkan menandatangani delivery order sebagai bukti penerimaan dan laboratorium memberi tanda bahwa pemesanan ini sudah diterima oleh pasien sehingga tagihan biaya obatnya secara otomatis terkirim ke rumah sakit.
Gambar 3.21 Activity Diagram “Pengiriman Obat”
Sedangkan sequence diagram yang memaparkan skenario pengiriman obat pada sistem e-health adalah sebagai berikut.
40
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.22 Sequence Diagram “Pengiriman Obat” 3.2.5 USE CASE DIAGRAM “Perhitungan Administrasi” Berikut ini adalah use case diagram pada proses perhitungan administrasi yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit berdasarkan input dari apotek,laboratorium,dokter,dan asuransi.
Bab III. Perancangan Sistem
41
Gambar 3.23 Use Case Diagram “Perhitungan Administrasi” Pada use case diagram ini dipaparkan secara detail proses perhitungan administrasi yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit. Terdiri dari tiga proses utama, yaitu perhitungan biaya medis yang meliputi biaya laboratorium, biaya apotek, biaya tindakan medis, honor dokter, dan tanggungan asuransi, yang semuanya direkapitulasi menjadi satu tagihan biaya medis dan ditagihkan ke pasien. Setelah tagihan medis terbentuk, dilakukan proses kirim biaya medis ke pasien. Untuk dokter, ada fitur melihat honor setiap bulan yang sebelumnya sudah dikalkulasi oleh sistem secara
Bab III. Perancangan Sistem
42
otomatis. Perhitungan honor dokter di sini hanya terdiri dari dua sumber, yaitu praktek dokter dan konsultasi online. 3.2.5.1
ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Perhitungan Biaya Medis” Berikut ini adalah activity diagram pada proses perhitungan biaya medis.
Gambar 3.24 Activity Diagram “Perhitungan Biaya Medis” Sedangkan sequence diagram yang memaparkan skenario perhitungan biaya medis pada sistem e-health adalah sebagai berikut.
Gambar 3.25 Sequence Diagram “Perhitungan Biaya Medis”
Bab III. Perancangan Sistem 3.2.6
43
USE CASE DIAGRAM “Pengajuan Klaim Asuransi” Berikut ini adalah use case diagram pengajuan klaim asuransi.
Gambar 3.26 Use Case Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi” Use Case diagram ini menggambarkan proses pengajuan klaim ke pihak asuransi oleh manajemen rumah sakit jika pasien sudah menjadi anggota suatu asuransi tertentu. Ketika melakukan pendaftaran menjadi member e-health, pasien juga diwajibkan untuk mengisi nama asuransi jika sudah bergabung dengan asuransi terdaftar. Data inilah yang menjadi acuan pengajuan klaim. Jika klaim diterima oleh asuransi terkait, maka biaya medis pasien dipotong dengan biaya yang ditanggung oleh asuransi. Jika masih ada sisa, biaya tersebut ditagihkan kembali kepada pasien.
3.2.6.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pengajuan Klaim Asuransi” Berikut ini adalah activity diagram pada proses pengajuan klaim oleh pihak manajemen rumah sakit ke pihak asuransi.
44
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.27 Activity Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi” Setelah manajemen Rumah Sakit mengajukan klaim ke asuransi, pihak asuransi akan memprosesnya dan memberi jawaban ke rumah sakit apakah klaim diterima atau ditolak dengan alasan tertentu. Jika klaim ditolak, maka biaya medis langsung dibebankan kepada pasien. Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.28 Sequence Diagram “Pengajuan Klaim Asuransi”
Bab III. Perancangan Sistem
45
3.2.7
USE CASE DIAGRAM “Pembayaran Biaya Medis” Berikut ini adalah use case diagram pada proses pembayaran biaya medis.
Gambar 3.29 Use Case Diagram “Pembayaran Biaya Medis” Use Case ini merupakan use case terakhir dari serangkaian proses utama e-health. Setelah kalkulasi biaya medis oleh manajemen rumah sakit selesai, tagihan biaya medis akan dikirimkan ke pasien. Jika proses yang melibatkan asuransi sudah selesai atau pasien tidak melibatkan asuransi dalam proses pembayaran, pasien melakukan pembayaran biaya medis secara langsung ke rumah sakit yang diakhiri dengan pemberian bukti pembayaran sebagai syarat transaksi sudah selesai. 3.2.7.1 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Kirim Tagihan Biaya Medis” Berikut ini adalah activity diagram dari proses pengiriman tagihan biaya medis.
46
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.30 Activity Diagram “Kirim Rekapitulasi Biaya Medis” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.31 Sequence Diagram “Kirim Rekapitulasi Biaya Medis”
Bab III. Perancangan Sistem
47
3.2.7.2 ACTIVITY & SEQUENCE DIAGRAM “Pembayaran Biaya Medis” Berikut ini adalah activity diagram dari proses pembayaran biaya medis setelah tagihan biaya medis berhasil dikirim.
Gambar 3.32 Activity Diagram “Pembayaran Biaya Medis” Sedangkan sequence diagramnya adalah sebagai berikut.
Gambar 3.33 Sequence Diagram “Pembayaran Biaya Medis”
Bab III. Perancangan Sistem
48 3.3
PERANCANGAN DATABASE Setelah membuat permodelan sistem, langkah berikutnya adalah merancang database. Tabel yang dibuat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : tabel master , tabel transaksi dan tabel relasional.
3.3.1 a.
TABEL MASTER
Tabel Pasien Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pribadi pasien yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, data fisik, data pribadi maupun data keluarga terdekat. Tabel 3.1 Tabel Pasien No. 1.
Nama Kolom id_pasien
Tipe Data VARCHAR(16)
2.
username
VARCHAR(30)
3.
password
VARCHAR(50)
4.
nama
VARCHAR(50)
7. 8. 9. 10.
kecamatan kota telp tgl_lahir
VARCHAR(50) VARCHAR(50) VARCHAR(30) VARCHAR(30)
11. 12. 13.
jenis_kelamin gol_darah agama
VARCHAR(10) VARCHAR(5) VARCHAR(20)
14. 15. 16.
warganegara pekerjaan nama_keluarga
VARCHAR(20) VARCHAR(50) VARCHAR(50)
17.
alamat_keluarga
VARCHAR(50)
Keterangan Primary Key, menggunakan no KTP sebagai nomor id Username untuk login Password untuk login Nama lengkap pasien Nama kecamatan Nama kota Nomor telepon Tanggal lahir (D/M/Y) Pria/wanita Golongan darah Agama yang dianut Kewarganegaraan Pekerjaan Nama keluarga terdekat Alamat keluarga terdekat
Bab III. Perancangan Sistem 18. 19.
49
nama_suami_istri id_asuransi
VARCHAR(50) VARCHAR(10)
Nama suami/istri id asuransi yang menanggung biaya medis pasien
b. Tabel Dokter Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pribadi dokter yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data pribadi. Tabel 3.2 Tabel Dokter
c.
No. 1. 2.
Nama Kolom id_dokter username
Tipe Data VARCHAR(20) VARCHAR(30)
3.
password
VARCHAR(45)
4.
nama
VARCHAR(50)
5. 6. 7.
gelar spesialis alamat
VARCHAR(20) VARCHAR(40) VARCHAR(255)
8. 9. 10. 11.
kota propinsi telp npwp
VARCHAR(40) VARCHAR(20) VARCHAR(25) VARCHAR(20)
12.
foto
VARCHAR(50)
13.
online
VARCHAR(10)
14.
tarif
INT(10)
Keterangan Primary Key Username untuk login Password untuk login Nama lengkap dokter Gelar dokter Spesialisasi dokter Alamat tempat tinggal Nama kota Nama propinsi Nomor telepon Nomor penduduk wajib pajak Nama file foto dokter Penanda dokter sedang online/tidak Tarif dokter
Tabel Apotek Tabel ini digunakan untuk menyimpan data apotek yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data lokasi.
Bab III. Perancangan Sistem
50
Tabel 3.3 Tabel Apotek No. 1. 2.
Nama Kolom id_apotek username
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30)
3.
password
VARCHAR(45)
4. 5. 6. 7. 8. 9.
nama alamat kota propinsi telp fax
VARCHAR(50) VARCHAR(200) VARCHAR(40) VARCHAR(20) VARCHAR(40) VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key Username untuk login Password untuk login Nama apotek Alamat apotek Nama kota Nama propinsi Nomor telepon Nomor faksimili
d. Tabel Laboratorium Tabel ini digunakan untuk menyimpan data laboratorium yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data lokasi. Tabel 3.4 Tabel Laboratorium No. 1. 2.
Nama Kolom id_lab username
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30)
3.
password
VARCHAR(45)
4. 5.
nama alamat
VARCHAR(50) VARCHAR(200)
6. 7. 8. 9. 10.
kota propinsi telp fax jam_buka
VARCHAR(40) VARCHAR(20) VARCHAR(40) VARCHAR(30) VARCHAR(10)
11.
jam_tutup
VARCHAR(10)
12.
hari_libur
VARCHAR(50)
Keterangan Primary Key Username untuk login Password untuk login Nama laboratorium Alamat laboratorium Nama kota Nama propinsi Nomor telepon Nomor faksimili Jam buka laboratorium Jam tutup laboratorium Hari laboratorium tidak beroperasi
Bab III. Perancangan Sistem e.
f.
51
Tabel Rumah Sakit Tabel ini digunakan untuk menyimpan data rumah sakit yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data lokasi. Tabel 3.5 Tabel Rumah Sakit No. 1. 2.
Nama Kolom id_rs username
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30)
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
password nama alamat kota propinsi telp fax kepemilikan
VARCHAR(45) VARCHAR(100) VARCHAR(200) VARCHAR(40) VARCHAR(20) VARCHAR(40) VARCHAR(30) VARCHAR(50)
Keterangan Primary Key Username untuk login Password untuk login Nama rumah sakit Alamat rumah sakit Nama kota Nama propinsi Nomor telepon Nomor faksimili Pemilik rumah sakit
Tabel Asuransi Tabel ini digunakan untuk menyimpan data asuransi yang sudah terdaftar menjadi member e-health, baik data account, maupun data lokasi. Tabel 3.6 Tabel Asuransi No. 1. 2.
Nama Kolom id_asuransi username
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30)
3.
password
VARCHAR(45)
4. 5.
nama alamat
VARCHAR(100) VARCHAR(200)
6. 7. 8. 9. 10.
kota propinsi telp fax direksi
VARCHAR(40) VARCHAR(20) VARCHAR(40) VARCHAR(30) VARCHAR(100)
Keterangan Primary Key Username untuk login Password untuk login Nama rumah sakit Alamat rumah sakit Nama kota Nama propinsi Nomor telepon Nomor faksimili Nama direksi
Bab III. Perancangan Sistem
52
asuransi g.
Tabel Obat Tabel ini digunakan untuk menyimpan data obat yang sudah terstandarisasi untuk semua apotek. Jadi ketika apotek baru masuk sebagai member, daftar obatnya mengacu pada tabel ini. Tabel 3.7 Tabel Obat No. 1. 2. 3.
Nama Kolom id_obat nama_obat id_golongan
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30) VARCHAR(5)
4.
satuan
VARCHAR(10)
Keterangan Primary Key Nama obat Foreign key dari tabel golongan obat, menyatakan golongan dari obat tersebut Satuan dari obat
h. Tabel Golongan Obat Tabel ini digunakan untuk menyimpan data golongan obat, karena obat memiliki klasifikasi tertentu, seperti : tablet, sirup, injeksi, dll. Tabel 3.8 Tabel Golongan Obat No. 1. 2. i.
Tipe Data VARCHAR(5) VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key Nama golongan obat
Tabel Penyakit Tabel ini digunakan untuk menyimpan data penyakit beserta nomor icdnya. Tabel ini nantinya akan digunakan oleh tabel medical_record. Tabel 3.9 Tabel Penyakit No. 1. 2.
j.
Nama Kolom id_golongan golongan
Nama Kolom no_icd penyakit
Tipe Data VARCHAR(69) VARCHAR(80)
Keterangan Primary Key Nama penyakit
Tabel Tindakan Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tindakan medis yang harus dijalani pasien. Data ini sudah terstandarisasi untuk
Bab III. Perancangan Sistem
53
semua rumah sakit. Jadi ketika rumah sakit baru masuk sebagai member, daftar tindakan medisnya mengacu pada tabel ini. Tabel ini nantinya akan digunakan oleh tabel medical_record. Tabel 3.10 Tabel Tindakan No. 1. 2. 3.
Nama Kolom id_tindakan tindakan biaya
Tipe Data VARCHAR(5) VARCHAR(50) INT(10)
Keterangan Primary Key Nama tindakan Biaya tindakan medis
k. Tabel Pemeriksaan Lab Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jenis pemeriksaan laboratorium. Tabel ini nantinya akan digunakan oleh tabel yang berisi request pemeriksaan laboratorium. Tabel 3.11 Tabel Pemeriksaan Lab No. 1.
Nama Kolom kode_periksa
Tipe Data VARCHAR(10)
2.
id_golongan_ periksa_lab
INT(5)
3.
sub_golongan
VARCHAR(50)
4.
normal
VARCHAR(50)
5.
spesimen
VARCHAR(30)
6.
id_aturan
INT(1)
Keterangan Kode pemeriksaan laboratorium Foreign Key dari tabel golongan pemeriksaan laboratorium, menyatakan golongan dari jenis pemeriksaan laboratorium Sub golongan pemeriksaan laboratorium Nilai acuan hasil pemeriksaan dianggap normal Spesimen dari pemeriksaan laboratorium Foreign Key dari tabel aturan pemeriksaan lab, menyatakan aturan
Bab III. Perancangan Sistem
54
yang harus dipatuhi pasien sebelum melakukan pemeriksaan l.
Tabel Golongan Periksa Lab Tabel ini digunakan untuk menyimpan data golongan pemeriksaan lab, karena pemeriksaan laboratorium diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Tabel 3.12 Tabel Golongan Periksa Lab No.
Nama Kolom
Tipe Data
1.
id_golongan_periksa_lab
INT(5)
2.
nama_golongan
VARCHAR(50)
Keterang an Primary Key Nama golongan
m. Tabel Aturan Pemeriksaan Lab Tabel ini digunakan untuk menyimpan data aturan atau pantangan yang harus dipatuhi pasien sebelum melakukan pemeriksaan di laboratorium. Tabel 3.13 Tabel Aturan pemeriksaan Lab No. 1. 2.
Nama Kolom id_aturan aturan
Tipe Data INT(1) VARCHAR(100)
Keterangan Primary Key Penjelasan aturan
n. Tabel Propinsi Tabel ini digunakan untuk menyimpan data nama propinsi untuk apotek, laboratorium, asuransi, dan rumah sakit. Tabel 3.14 Tabel Propinsi No. 1. 2.
Nama Kolom id_propinsi nama
Tipe Data INT(5) VARCHAR(50)
Keterangan Primary Key Nama propinsi
Bab III. Perancangan Sistem o.
Tabel Kamus Gejala Tabel ini digunakan untuk menyimpan data untuk kamus gejala yang dipublikasikan untuk member e-health maupun bukan member e-health. Tabel 3.15 Tabel Kamus Gejala No. 1. 2. 3. 4.
3.3.2 a.
55
Nama Kolom id_kamus index_kamus Penyakit Gejala
Tipe Data INT(10) CHAR(1) VARCHAR(100) TEXT
Keterangan Primary Key index A-Z Nama penyakit Gejala penyakit, pengobatan, cara pencegahan
TABEL TRANSAKSI
Tabel Medical Record Tabel ini digunakan untuk menyimpan history data medical record (rekam medis) pasien. Tabel 3.16 Tabel Medical Record No. 1. 2.
Nama Kolom id_mr id_pasien
Tipe Data INT(10) VARCHAR(16)
3.
id_dokter
VARCHAR(20)
4.
tanggal
VARCHAR(30)
5. 6.
gejala no_icd
VARCHAR(255) VARCHAR(69)
7.
diff_diag1
VARCHAR(69)
8.
diff_diag2
VARCHAR(69)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel pasien Foreign Key dari tabel dokter Tanggal medical record dibuat Gejala penyakit Foreign Key dari tabel penyakit, menyatakan id penyakit hasil diagnosa dokter no_icd dari penyakit diagnosa alternatif pertama dari dokter no_icd dari penyakit diagnosa alternatif
Bab III. Perancangan Sistem
56 9.
diff_diag3
VARCHAR(69)
10.
diagnosa
TEXT
11.
status
VARCHAR(25)
12.
Status_bayar
VARCHAR(15)
kedua dari dokter no_icd dari penyakit diagnosa alternatif ketiga dari dokter Keterangan penyakit/diagnosa Status medical record sudah diterima pasien atau belum status biaya medis pemeriksaan ini sudah lunas/belum
b. Tabel Detail Tindakan Medis Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tindakan medis yang harus dijalani pasien. Tabel ini berhubungan dengan tabel medical record, karena tindakan medis termasuk ke dalam medical record. Satu medical record bisa memuat tindakan medis lebih dari satu, maka dari itu tabel detail tindakan medis ini diperlukan. Tabel 3.17 Tabel Detail Tindakan Medis
c.
No. 1. 2.
Nama Kolom id_detail_tindakan id_mr
Tipe Data INT(10) VARCHAR(16)
3.
id_tindakan
VARCHAR(20)
4.
keterangan
VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel medical record Foreign Key dari tabel tindakan Keterangan lebih detail mengenai tindakan medis
Tabel Saran Periksa Lab Tabel ini digunakan untuk menyimpan data saran pemeriksaan laboratorium yang harus dijalani pasien atas rekomendasi dari dokter.
Bab III. Perancangan Sistem
57
Tabel 3.18 Tabel Saran Periksa Lab No.
Tipe Data
Keterangan
INT(10)
Primary Key
2.
Nama Kolom id_saran_pe riksa_lab id_pasien
VARCHAR(16)
3.
id_dokter
VARCHAR(30)
4.
id_lab
VARCHAR(10)
5.
tanggal
VARCHAR(30)
6.
status
VARCHAR(25)
7.
status_bayar
VARCHAR(15)
Foreign Key dari tabel pasien Foreign Key dari tabel dokter, menyatakan dokter yang memberikan saran periksa lab Foreign Key dari tabel laboratorium, menyatakan laboratorium yang dipilih Tanggal yang sesuai dengan medical record pemeriksaan ini Status request dan hasil lab sudah diterima pasien / sudah diproses / sudah ada hasil / hasil diterima oleh pasien Status pemeriksaan laboratorium ini sudah lunas/belum
1.
d. Tabel Detail Saran Periksa Lab Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail saran pemeriksaan laboratorium yang harus dijalani pasien. Tabel ini diperlukan karena saran pemeriksaan yang harus dijalani bisa lebih dari satu jenis. Tabel 3.19 Tabel Detail Saran Periksa Lab No. 1. 2.
Nama Kolom id_detail_saran id_saran_periksa
Tipe Data INT(10) INT(10)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari
Bab III. Perancangan Sistem
58 _lab
e.
3.
kode_periksa
VARCHAR(10)
4.
hasil
VARCHAR(50)
5.
keterangan_lab
TEXT
tabel saran periksa lab Foreign Key dari tabel pemeriksaan lab Hasil laboratorium pasien Keterangan dari hasil lab pasien yang diisi oleh petugas laboratorium
Tabel Resep Obat Tabel ini digunakan untuk menyimpan data resep obat pasien yang diisi oleh dokter. Tabel 3.20 Tabel Resep Obat No. 1. 2.
Nama Kolom id_resep id_pasien
Tipe Data INT(10) VARCHAR(16)
3.
id_apotek
VARCHAR(10)
4.
id_dokter
VARCHAR(20)
5.
tanggal
VARCHAR(30)
6.
total_harga
INT(10)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel pasien Foreign Key dari tabel apotek, menyatakan apotek yang dituju Foreign Key dari tabel dokter,menyatakan dokter yang memberikan resep Tanggal resep dibuat, harus sesuai dengan tanggal medical record pemeriksaan Total harga obat yang harus dibayar pasien, diisi setelah resep diproses oleh petugas apotek
Bab III. Perancangan Sistem
f.
g.
59
7.
tanggal_kirim
VARCHAR(30)
8.
jam_kirim
VARCHAR(10)
9.
status
VARCHAR(25)
10.
status_bayar
VARCHAR(15)
Tanggal obat dikirim ke pasien Jam obat dikirim ke pasien Status resep diterima pasien/resep diproses/obat sampai ke pasien Status resep obat ini sudah lunas/belum
Tabel Detail Resep Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail resep obat, karena dalam satu resep bisa terdiri dari banyak obat. Tabel 3.21 Tabel Detail Resep No. 1. 2.
Nama Kolom id_detail_resep id_resep
Tipe Data INT(10) VARCHAR(16)
3. 4. 5.
nama_obat jumlah aturan_minum
VARCHAR(30) VARCHAR(10) VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel resep obat Nama obat Jumlah obat Aturan minum obat
Tabel Kiriman Obat Tabel ini digunakan untuk menyimpan data detail obat yang dikirim oleh apotek ke pasien sesuai pesanan. Tabel 3.22 Tabel Kiriman Obat No. 1. 2.
Nama Kolom id_kiriman_obat id_resep
Tipe Data INT(10) INT(10)
3.
id_detail_resep
INT(10)
4. 5.
jumlah_kirim harga
INT(10) INT(10)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel resep obat Foreign Key dari tabel detail resep obat Jumlah obat dikirim Harga obat satuan, diambil dari tabel harga masing-masing apotek
Bab III. Perancangan Sistem
60
h. Tabel Info Kesehatan Tabel ini digunakan untuk menyimpan data informasi kesehatan yang ditulis oleh dokter dan dipublikasikan ke masyarakat. Tabel 3.23 Tabel Info Kesehatan
i.
No. 1. 2. 3.
Nama Kolom id_info_sehat tanggal id_kategori_in fo_sehat
Tipe Data INT(10) VARCHAR(30) VARCHAR(5)
4.
id_dokter
VARCHAR(20)
5. 6. 7. 8.
judul abstrak informasi gambar
VARCHAR(150) TEXT TEXT VARCHAR(64)
Tabel Kategori Info Sehat Tabel ini digunakan untuk menyimpan data kategori informasi kesehatan, karena informasi kesehatan dibedakan menjadi beberapa kategori untuk memudahkan pencarian. Tabel 3.24 Tabel Kategori Info Sehat No. 1. 2.
j.
Keterangan Primary Key Tanggal info dibuat Foreign Key dari tabel kategori info sehat Foreign Key dari tabel dokter, menyatakan dokter yang menulis informasi Judul informasi Abstrak informasi Detail informasi Gambar pendukung
Nama Kolom id_kategori_info_sehat nama_kategori
Tipe Data VARCHAR(5) VARCHAR(50)
Keterangan Primary Key Nama kategori
Tabel Antrian Konsultasi Tabel ini digunakan untuk menyimpan data antrian konsultasi pasien, berdasarkan pendaftaran pasien. Tabel 3.25 Tabel Antrian Konsultasi No. 1. 2.
Nama Kolom no_antrian id_dokter
Tipe Data VARCHAR(30) VARCHAR(20)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari
Bab III. Perancangan Sistem
61
3.
id_jadwal_dokter
INT(10)
4.
id_pasien
VARCHAR(16)
5. 6. 7.
tanggal jam_periksa status
VARCHAR(30) VARCHAR(10) VARCHAR(25)
tabel dokter, menyatakan dokter yang dipilih Foreign Key dari tabel jadwal dokter, menyatakan jadwal dokter yang dipilih Foreign Key dari tabel pasien Tanggal konsultasi Jam pemeriksaan Status pasien datang/tidak
k. Tabel Antrian Konsultasi Online Tabel ini digunakan untuk menyimpan data antrian konsultasi online pasien (chatting dengan dokter). Tabel 3.26 Tabel Antrian Konsultasi Online No. 1. 2.
Nama Kolom no_antrian_online id_dokter
Tipe Data VARCHAR(30) VARCHAR(20)
3.
id_jadwal_dokter_ online
INT(10)
4.
id_pasien
VARCHAR(16)
5.
tanggal
VARCHAR(30)
6.
room
CHAR(1)
7.
online
VARCHAR(5)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel dokter, menyatakan dokter yang dipilih untuk chat Foreign Key dari tabel jadwal dokter online, menyatakan jadwal online dokter yang dipilih Foreign Key dari tabel pasien Tanggal konsultasi online Ruang konsultasi pasien Status apakah
Bab III. Perancangan Sistem
62
pasien jadi online/tidak l.
Tabel Transaksi Pembayaran Tabel ini digunakan untuk menyimpan data transaksi pembayaran biaya medis pasien dan rincian tagihannya. Tabel ini dikelola oleh manajemen rumah sakit. Tabel 3.27 Tabel Transaksi Pembayaran No. 1. 2.
Nama Kolom id_transaksi id_mr
Tipe Data INT(10) INT(10)
3.
id_pasien
VARCHAR(16)
4.
tanggal
VARCHAR(30)
5.
id_rs
VARCHAR(10)
6.
id_asuransi
VARCHAR(10)
7. 8.
jasa_dokter biaya_tindakan
INT(10) INT(10)
9. 10.
biaya_obat biaya_lab
INT(10) INT(10)
11.
tanggungan_asu ransi
INT(10)
12. 13.
total_biaya tanggal_tagihan
INT(10) VARCHAR(30)
14.
tanggal_bayar
VARCHAR(30)
15.
status
VARCHAR(25)
Keterangan Primary Key id mr yang akan dibayar id pasien yang berkewajiban membayar Tanggal pemeriksaan id rs tempat pasien berobat id asuransi yang menanggung biaya pengobatan pasien Tarif dokter Biaya tindakan medis Biaya obat Biaya pemeriksaan laboratorium Biaya yang ditanggung asuransi Total biaya medis Tanggal tagihan dibuat Tanggal pasien membayar Status sudah lunas atau belum
Bab III. Perancangan Sistem
63
m. Tabel Klaim Asuransi Tabel ini digunakan untuk menyimpan data pengajuan klaim ke asuransi. Jika pasien merupakan suatu anggota asuransi tertentu, maka ketika data diinputkan ke tabel transaksi pembayaran, juga otomatis ke tabel klaim asuransi untuk menunggu jawaban klaim. Tabel 3.28 Tabel Klaim Asuransi No. 1. 2.
Nama Kolom id_klaim id_asuransi
Tipe Data INT(10) VARCHAR(10)
3.
id_transaksi
INT(10)
4.
VARCHAR(30)
5.
tanggal_keput usan jumlah
INT(10)
6.
keputusan
VARCHAR(25)
7.
alasan_penola kan
VARCHAR(255)
8.
status
VARCHAR(25)
Keterangan Primary Key id asuransi tujuan permohonan Foreign Key dari tabel transaksi pembayaran Tanggal keputusan pengajuan klaim Jumlah biaya yang diajukan Jawaban klaim (accept/reject) Alasan penolakan pengajuan klaim (diisi jika klaim ditolak) Status klaim (accept/reject/waiti ng for payment)
n. Tabel Tagihan Online Tabel ini digunakan untuk menyimpan data tagihan dan transaksi pembayaran untuk konsultasi online pasien. Tabel 3.29 Tabel Tagihan Online No. 1. 2. 3.
Nama Kolom id_tagihan_online id_pasien id_dokter
Tipe Data INT(10) VARCHAR(16) VARCHAR(20)
4.
tanggal
VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key id pasien id dokter konsultan Tanggal konsultasi online
Bab III. Perancangan Sistem
64
o.
jam_start
VARCHAR(15)
6.
jam_end
VARCHAR(15)
7.
biaya
INT(10)
8.
tanggal_bayar
VARCHAR(30)
9.
id_rs
VARCHAR(10)
10.
status
VARCHAR(25)
Jam mulai konsultasi Jam selesai konsultasi Biaya konsultasi online (dihitung per detik) Tanggal pasien membayar tagihan id rs tempat pasien membayar tagihan Status sudah lunas atau belum
Tabel Chat1/Chat2/Chat3/Chat4 Tabel ini digunakan untuk menyimpan data chatting (konsultasi online). Tabel chat1 digunakan oleh room 1, chat 2 oleh room 2, chat 3 oleh room 3, chat 4 oleh room 4. Isi tabel ini akan otomatis terhapus setiap kali sesi konsultasi berakhir. Tabel 3.30 Tabel Chat
3.3.3 a.
5.
No. 1. 2.
Nama Kolom id_chat no_antrian_online
Tipe Data INT(10) VARCHAR(30)
3. 4. 5. 6.
comment tanggal jam user
TEXT VARCHAR(30) VARCHAR(30) VARCHAR(30)
Keterangan Primary Key no antrian online pasien Isi chatting Tanggal chat Jam chat Penulis
TABEL RELASIONAL
Tabel Dokter RS Tabel ini digunakan untuk menyimpan data dokter-dokter yang menjadi pegawai di rumah sakit atau klinik tertentu.
Bab III. Perancangan Sistem
65
Tabel 3.31 Tabel Dokter RS No. 1. 2.
Nama Kolom id_dokter_rs id_dokter
Tipe Data INT(10) VARCHAR(20)
3.
id_rs
VARCHAR(10)
4.
tipe
VARCHAR(10)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel dokter Foreign Key dari tabel rumah sakit Tipe dari RS, apakah RS atau non-RS (klinik)
b. Tabel Jadwal Dokter Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jadwal praktek dokter seminggu. Tabel 3.32 Tabel Jadwal Dokter
c.
No. 1. 2.
Nama Kolom id_jadwal_dokter id_dokter
Tipe Data INT(10) VARCHAR(20)
3. 4.
hari jam_start
VARCHAR(10) VARCHAR(10)
5. 6.
jam_end id_rs
VARCHAR(10) VARCHAR(10)
7.
urutan
INT(1)
Keterangan Primary Key Foreign Key dari tabel dokter Nama hari Jam mulai buka praktek Jam tutup praktek Foreign Key dari tabel rumah sakit, menyatakan tempat praktek dokter Sebagai acuan untuk display jadwal
Tabel Jadwal Dokter Online Tabel ini digunakan untuk menyimpan data jadwal online dokter seminggu.
Bab III. Perancangan Sistem
66
Tabel 3.33 Tabel Jadwal Online Dokter No. 1.
Tipe Data INT(10)
Keterangan Primary Key
2.
Nama Kolom id_jadwal_dokter_ online id_dokter
VARCHAR(20)
3. 4. 5.
hari jam_start jam_end
VARCHAR(10) VARCHAR(10) VARCHAR(10)
6.
urutan
INT(1)
Foreign Key dari tabel dokter Nama hari Jam mulai online Jam selesai online Sebagai acuan untuk display jadwal online
d. Tabel Daftar Harga Apotek Karena setiap apotek memiliki tabel harga obat sendiri-sendiri yang mungkin berbeda antara satu apotek dengan apotek lainnya, maka setiap pendaftaran member apotek baru dalam sistem ehealth, otomatis terbentuk satu tabel baru dengan standarisasi nama obat dari tabel obat dan nama tabel sesuai dengan id_apotek (misalnya : AP1,AP2). Tabel ini digunakan pada saat compare price, dimana pasien bisa membandingkan harga antar satu apotek dengan apotek yang lain. Field tabel ini sama dengan tabel obat, dengan tambahan field harga. Tabel 3.34 Tabel Daftar Harga Apotek No. 1. 2. 3.
Nama Kolom id_obat nama id_golongan
Tipe Data VARCHAR(10) VARCHAR(30) VARCHAR(5)
4. 5.
satuan harga
VARCHAR(10) INT(10)
Keterangan Primary Key Nama obat Foreign key dari tabel golongan obat, menyatakan golongan dari obat tersebut Satuan dari obat Harga satuan obat (tiap apotek berbedabeda)
Bab III. Perancangan Sistem e.
67
Tabel Daftar Harga Laboratorium Karena setiap laboratorium memiliki tabel harga sendiri-sendiri untuk pemeriksaan yang mungkin berbeda antara satu laboratorium dengan laboratorium lainnya, maka setiap pendaftaran member laboratorium baru dalam sistem e-health, otomatis terbentuk satu tabel baru dengan standarisasi nama pemeriksaan dari tabel pemeriksaan lab dan nama tabel sesuai dengan id_lab (misalnya : LAB1,LAB2). Tabel ini digunakan pada saat compare price, dimana pasien bisa membandingkan harga antar satu laboratorium dengan laboratorium yang lain. Field tabel ini sama dengan tabel pemeriksaan lab, dengan tambahan field harga. Tabel 3.35 Tabel Daftar Harga Laboratorium No. 1.
Nama Kolom kode_periksa
Tipe Data VARCHAR(10)
2.
id_golongan_per iksa_lab
INT(5)
3.
sub_golongan
VARCHAR(50)
4.
normal
VARCHAR(50)
5.
spesimen
VARCHAR(30)
6.
id_aturan
INT(1)
Keterangan Kode pemeriksaan laboratorium Foreign Key dari tabel golongan pemeriksaan laboratorium, menyatakan golongan dari jenis pemeriksaan laboratorium Sub golongan pemeriksaan laboratorium Nilai acuan hasil pemeriksaan dianggap normal Spesimen dari pemeriksaan laboratorium Foreign Key dari tabel aturan pemeriksaan lab, menyatakan aturan yang harus dipatuhi pasien sebelum melakukan
Bab III. Perancangan Sistem
68 7.
3.4
harga
INT(10)
pemeriksaan Harga dari pemeriksaan (berbeda-beda tiap lab)
DESAIN MENU USER Sistem ini memiliki banyak account yang terdiri dari enam login, yaitu : Pasien, Dokter, Laboratorium, Apotek, Manajemen Rumah Sakit dan Asuransi. Setiap login mendapatkan fasilitas dan hak akses yang berbeda-beda. Maka dari itu diperlukan perancangan menu untuk tiap user.
3.4.1
DESAIN MENU PASIEN Pasien adalah user yang paling banyak mendapatkan fasilitas, karena sistem e-health ini adalah sistem yang bersifat pasiencentric. Fasilitas yang dimiliki oleh pasien : 1. Layanan Medis • Mendaftar konsultasi Pasien dapat memilih dokter, mengecek antrian konsultasi pada hari, tanggal yang diinginkan, mendaftar online, dan mendapatkan nomor antrian serta jam pemeriksaan, sehingga tidak perlu mengantri di rumah sakit. Alokasi waktu antara satu pemeriksaan dengan pemeriksaan berikutnya diasumsikan 30 menit. • Melihat daftar dokter dan rumah sakit Pasien bisa mencari dokter berdasarkan nama dan spesialisasinya, dan dapat mencari rumah sakit berdasarkan nama dan propinsinya. • Konsultasi Online Pasien dapat melakukan chatting dengan dokter. Sebelum melakukan chatting, pasien harus mendaftar terlebih dahulu. Satu sesi chatting dibatasi maksimal empat pasien. Pasien juga dapat melihat daftar dokter yang online, jika masih ada tempat, pasien dapat langsung mendaftar. • Melihat Data Kesehatan Pasien dapat memonitor data kesehatannya. Data Kesehatan disini terdiri dari : Medical Record, Hasil Laboratorium, dan Resep Obat. History data kesehatan dapat dimonitor dengan mudah. Pasien dapat memonitor
Bab III. Perancangan Sistem
69
saran pemeriksaan laboratorium rujukan dari dokter, melakukan compare price antara satu laboratorium dengan laboratorium yang lain untuk pemeriksaan yang disarankan, dan memilih laboratorium. Pasien juga dapat memanage history hasil. Selain itu, pasien juga dapat memonitor resep obat yang diberikan oleh dokter, melakukan compare price antara satu apotek dengan apotek lain untuk resep obat tersebut, memilih apotek, mengirim permintaan pengiriman obat otomatis, dan memonitor apakah request sudah diterima, diproses, atau obat sudah terkirim. Jika obat sudah sampai di tujuan, pasien harus menandatangani delivery order. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
Layanan Laboratorium • Melihat daftar laboratorium dan tarif Pasien dapat melihat daftar laboratorium dan mencari berdasarkan nama dan propinsi. Pasien juga dapat melihat tarif pemeriksaan pada laboratorium tersebut. Layanan Apotek • Melihat daftar apotek Pasien dapat mencari apotek berdasarkan nama dan propinsi. Layanan Asuransi • Melihat daftar asuransi Pasien dapat mencari asuransi berdasarkan nama dan propinsi. Melihat Tagihan Biaya Medis Pasien dapat memonitor tagihan biaya medis yang ditagihkan oleh manajemen rumah sakit, meliputi : biaya tindakan medis, biaya dokter, biaya obat, biaya pemeriksaan lab, biaya konsultasi online, dan jumlah tanggungan asuransi. Untuk mempermudah proses monitoring, tagihan biaya di sini, dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu Tagihan biaya medis dan tagihan biaya konsultasi online, dimana masing-masing dikelompokkan lagi menjadi tagihan yang belum lunas dan sudah lunas pembayarannya. Mengecek Agenda Pasien dapat memonitor agendanya, meliputi agenda konsultasi dan konsultasi online. Mengubah Personal data
Bab III. Perancangan Sistem
70
Pasien dapat mengedit personal datanya.
Submenu Layanan Medis
Submenu Layanan Laboratorium
Submenu Layanan Apotek
Submenu Layanan Asuransi
Gambar 3.34 Desain Menu Pasien 3.4.2
DESAIN MENU DOKTER Fasilitas-fasilitas yang dimiliki dokter adalah sebagai berikut: 1. Memanage Data Pasien Dokter dapat mengatur data pasien, yang meliputi : medical record, hasil laboratorium, dan resep obat. Dokter dapat melakukan insert terhadap data tersebut selama kurun waktu yang ditentukan. 2. Mengecek Agenda Agenda dokter meliputi : • Mengatur Jadwal Praktek Dokter dapat melakukan insert dan update terhadap jadwal prakteknya selama seminggu. • Mengatur Jadwal Konsultasi Online Dokter dapat melakukan insert dan update terhadap jadwal onlinenya selama seminggu. • Melihat Antrian Konsultasi
Bab III. Perancangan Sistem
3.
4.
5. 6. 7.
71
Dokter dapat melihat antrian pasien konsultasi untuk hari ini dan hari yang lain. Dokter dapat melihat jumlah pasien yang sudah mendaftar dan daftar pasien tersebut. • Melihat antrian konsultasi online Dokter dapat melihat antrian pasien untuk konsultasi online pada hari ini atau hari yang lain. Konsultasi Online Dokter dapat melakukan chatting dengan pasien. Satu dokter maksimal menangani empat pasien dalam satu sesi. Mengisi informasi kesehatan Dokter dapat menginputkan informasi kesehatan yang akan dipublikasikan kepada user e-health. Melihat rekapitulasi honor Dokter dapat melihat rekapitulasi honornya per bulan. Mengubah Personal Data Dokter dapat mengupdate personal data. Statistik dan Report Dokter dapat melihat laporan top 10 penyakit yang banyak diderita pasien pada periode tertentu dan jumlah pasien per bulan dalam satu tahun yang direpresentasikan dalam bentuk grafik dan print out, dan statistik honornya setiap bulan dalam satu tahun.
Submenu Cek Agenda
Gambar 3.35 Desain Menu Dokter
Bab III. Perancangan Sistem
72 3.4.3
DESAIN MENU LABORATORIUM Fasilitas-fasilitas yang dimiliki laboratorium adalah sebagai berikut: 1. Memanage Data Pasien Laboratorium dapat memanage data pasien yang meliputi data history hasil lab pasien. Data dapat dicari berdasarkan nama pasien. 2. Memanage Data Transaksi • Transaksi Pemeriksaan Ketika pasien memilih laboratorium, maka request pemeriksaan lab dari dokter diteruskan secara otomatis ke laboratorium, petugas dapat melihat daftar request pemeriksaan yang masuk dan mengisi hasil lab pasien. Transaksi pemeriksaan disini dibedakan menjadi transaksi pemeriksaan baru (belum diproses) dan lama (sudah diproses). • Transaksi Pembayaran Laboratorium dapat memanage data transaksi pembayaran pasien. Data pada bagian ini disusun per transaksi pembayaran yang dikelompokkan menjadi dua, pembayaran yang belum lunas dan sudah lunas. 3. Memanage daftar pemeriksaan laboratorium Laboratorium dapat mengupdate harga dari pemeriksaan yang tersedia. 4. Statistik dan Report Laboratorium dapat memonitor perkembangan transaksi bisnis yang dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik). 5. Mengubah Personal Data Laboratorium dapat mengupdate personal data.
Bab III. Perancangan Sistem
73
Submenu Data Transaksi
Gambar 3.36 Desain Menu Laboratorium
3.4.4 1.
2.
3.
4.
DESAIN MENU APOTEK Fasilitas-fasilitas yang dimiliki apotek adalah sebagai berikut : Memanage Data Transaksi • Data Transaksi Pemesanan Ketika pasien memilih apotek, maka data resep obat diteruskan secara otomatis ke pihak apotek yang dipilih. Apotek dapat melihat daftar resep obat yang masuk dan memprosesnya serta mengirimkan obat yang dipesan ke pasien. • Data Transaksi Pembayaran Pasien juga dapat memonitor data transaksi pembayaran pasien. Memanage data obat Apotek dapat mengupdate harga obat berdasarkan kebijaksanaannya. Statistik Apotek dapat memonitor perkembangan transaksi bisnis yang dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik). Mengubah Personal Data
Bab III. Perancangan Sistem
74
Apotek dapat mengupdate personal data.
Submenu Data Transaksi
Gambar 3.37 Desain Menu Apotek 3.4.5
DESAIN MENU MANAJEMEN RUMAH SAKIT Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Manajemen Rumah Sakit adalah sebagai berikut : 1. Manajemen Pasien • Transaksi Pembayaran Manajemen RS bertugas memonitor transaksi pembayaran pasien dan mendistribusikannya ke laboratorium, apotek, dan rumah sakit sendiri. Transaksi di sini meliputi : tagihan yang belum dikirim ke pasien, tagihan yang belum lengkap, klaim yang belum disetujui, klaim yang ditolak, tahihan yang belum lunas dan sudah lunas, dan tagihan konsultasi online. • Rekapitulasi Pembayaran Manajemen RS dapat merekapitulasi pembayaran pasien yang belum lunas dan yang sudah lunas per bulan dalam satu tahun. 2. Manajemen Dokter • Melihat Data Dokter Manajemen RS dapat melihat daftar dokter dan history honor dokter. Manajemen RS juga mengisi honor dokter setiap bulan.
Bab III. Perancangan Sistem
75
•
3.
4.
5.
6. 7.
8.
Melihat daftar dokter praktek Manajemen RS dapat melihat daftar dokter yang praktek di rumah sakit tersebut untuk hari tertentu. • Rekapitulasi Honor Dokter Manajemen RS dapat merekapitulasi biaya yang harus dikeluarkan untuk honor dokter setiap bulan. Manajemen Laboratorium • Melihat data laboratorium Manajemen RS dapat melihat data laboratorium. Manajemen Apotek • Melihat data apotek Manajemen RS dapat melihat data apotek. Manajemen Asuransi • Melihat Data Asuransi Manajemen RS dapat melihat data asuransi. Mengubah Personal Data Manajemen RS dapat mengupdate personal data. Mengisi informasi kesehatan Manajemen RS dapat menginputkan informasi kesehatan yang akan dipublikasikan kepada user e-health. Statistik dan Report Manajemen RS dapat melihat report jumlah pasien per bulan dalam satu tahun dan report lain yang direpresentasikan dalam bentuk grafik dan print out. Submenu Manajemen Pasien
Submenu Manajemen Dokter Submenu Manajemen Laboratorium Submenu Manajemen Apotek Submenu Manajemen Asuransi
Gambar 3.38 Desain Menu Manajemen Rumah Sakit
Bab III. Perancangan Sistem
76 3.4.6 1.
2.
3.
4.
DESAIN MENU ASURANSI Fasilitas-fasilitas yang dimiliki apotek adalah sebagai berikut : Memanage Daftar Pengajuan Klaim Asuransi dapat mengatur daftar pengajuan klaim, mengirim jawaban atas klaim tersebut dan pembayaran ke rumah sakit. Memanage data anggota Asuransi dapat mengatur data member e-health yang menjadi anggota asuransi tersebut. Statistik dan Report Asuransi dapat memonitor pengajuan klaim per bulan yang dikemas secara statistik (dalam bentuk grafik). Mengubah Personal Data Asuransi dapat mengupdate personal data.
Gambar 3.39 Desain Menu Asuransi 3.5
DESAIN USER INTERFACE Implementasi user interface pada aplikasi e-health secara umum dibagi menjadi enam interface, yaitu : a. Interface Halaman Utama b. Interface Member
Bab III. Perancangan Sistem 3.5.1
77
INTERFACE HALAMAN UTAMA Interface halaman utama e-health adalah sebagai berikut.
Gambar 3.40 Desain Interface Halaman Utama
3.5.2
INTERFACE MEMBER Interface member e-health, seperti pasien, dokter, laboratorium, apotek, asuransi, dan manajemen RS sebenarnya hampir sama, yang membedakan adalah daftar menunya.
78
Bab III. Perancangan Sistem
Gambar 3.41 Desain Interface Member
Bab IV. Uji coba dan Analisa
80
BAB IV PENGUJIAN HASIL DAN ANALISA 4.1
PENGUJIAN SISTEM Berikut ini adalah hasil pengujian dari aplikasi e-health pada Proyek Akhir ini dimana tampilan awal dari program adalah halaman utama. Semua user, baik pasien, dokter, laboratorium, apotek, manajemen Rumah Sakit dan asuransi harus login terlebih dahulu untuk menggunakan fasilitas-fasilitas e-health. Untuk pasien, terlebih dahulu harus melakukan proses registrasi untuk mendapat username dan password. Setelah proses registrasi berhasil, maka pasien dapat langsung menggunakan username dan password tersebut untuk masuk ke halaman pasien dan menggunakan fitur-fitur yang ada.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Gambar 4.2 Halaman Registrasi Pasien Untuk melakukan proses registrasi, pasien diminta untuk menginputkan tiga jenis data, yaitu data pribadi termasuk nomor KTP yang akan menjadi ID pasien, data keluarga, dan data asuransi yang akan menanggung biaya medis pasien. Asuransi yang dipilih adalah asuransi yang sudah terdaftar menjadi anggota e-health, sehingga pasien bisa memilih di ComboBox. Di dalam sistem e-health ini terdapat enam user dengan hak akses yang berbeda-beda, yaitu : Pasien, Dokter, Laboratorium, Apotek, Manajemen Rumah Sakit, dan Asuransi. Setiap user saling berinteraksi satu sama lain. Berikut akan dilakukan uji coba terhadap setiap fitur atau fasilitas dari masing-masing user yang dikelompokkan menjadi dua kategori, antara lain fasilitas utama yaitu
Bab IV. Uji coba dan Analisa
81
proses pelayanan kesehatan yang terdiri dari beberapa proses terkait yang berurutan sesuai skenario dan membutuhkan input dan output dari semua user serta proses-proses lain yang merupakan fasilitas tambahan bagi user. 4.1.1 PROSES PELAYANAN KESEHATAN Setelah proses registrasi berhasil, pasien harus melakukan login terlebih dahulu untuk proses autentifikasi dengan menginputkan username dan password yang sudah didapat. Jika username dan password yang diinputkan sesuai dengan database, maka pasien dapat masuk ke halaman milik pasien itu sendiri dan dapat menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan oleh sistem e-health. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.1.1 Pendaftaran Konsultasi Pasien dapat melakukan pendaftaran untuk konsultasi ke dokter via website ini. Dengan mendaftar secara online, pasien tidak perlu mengantri di rumah sakit, karena sistem akan memberikan nomor antrian dan jam pemeriksaan, sehingga pasien dapat datang sesuai dengan jam pemeriksaan. Hal pertama yang dilakukan adalah memilih dokter sesuai dengan keinginan, di halaman ini pasien juga dapat mencari dokter berdasarkan nama atau spesialisasi tertentu. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Setelah memilih dokter yang sesuai, dengan mengklik pada nama dokter, pasien dapat melihat jadwal dokter seminggu yang meliputi hari dan jam praktek, serta nama rumah sakit dan alamat tempat praktek dokter, mengecek antrian terakhir pada hari dan tanggal yang diinginkan, dan langsung mendaftar jika jam pemeriksaan sesuai.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Pasien dapat memilih hari dan tanggal yang diinginkan, lalu menekan tombol Cek Antrian. Pada uji coba di atas, pasien memilih
82
Bab IV. Uji coba dan Analisa hari Senin tanggal 18 Juni 2007. Pada hari ini, dokter memiliki dua sesi praktek, pertama di RS. Muktimulia, dan kedua di RS. Darmo. Jika pasien mendaftar sekarang di RS. Muktimulia, pasien mendapatkan nomor antrian pertama dan jam pemeriksaan pukul 14.00, tetapi jika pasien mendaftar sekarang di RS. Darmo, pasien mendapatkan nomor antrian pertama dan jam pemeriksaan pukul 12.00. Untuk menentukan jam pemeriksaan ini digunakan beberapa asumsi. Satu pemeriksaan diasumsikan berlangsung selama 30 menit, dan jika pasien mendapat antrian pertama, jam pemeriksaan yang diberikan adalah satu jam dari waktu pasien mendaftar. Jika pasien telah mendapatkan jam pemeriksaan yang sesuai, pasien dapat langsung mendaftar dengan mengklik link daftar. Lalu akan muncul, jendela notifikasi. Jika pendaftaran berhasil, akan muncul pemberitahuan dan pasien dapat langsung datang ke Rumah Sakit sesuai jam yang ditentukan.
Gambar 4.7. Pemberitahuan ketika Pendaftaran Berhasil 4.1.1.2 Input Medical Record Setelah mendaftar konsultasi, pasien datang ke rumah sakit sesuai dengan jam yang ditentukan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter, dokter akan mengisi rekam medis (medical record) pasien untuk pemeriksaan tersebut. Setelah mencari pasien
Bab IV. Uji coba dan Analisa
83
pada daftar pasien, maka dokter mengklik pada link Input Medical Record untuk mengisi medical record seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Dalam pengisian medical record, dokter harus mengisi : gejala penyakit (sign and symptomp) yang dirasakan oleh pasien. • diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien. • diagnosa alternatif (differential diagnosis) yaitu diagnosa lain yang mungkin diderita oleh pasien. Diagnosa alternatif diisi hanya jika dokter merasa ada kemungkinan pasien mengidap penyakit yang lain. • Keterangan penyakit yang diderita pasien dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti dan saran-saran lain. • Tindakan medis yang harus diambil dan keterangannya. Setelah medical record berhasil dikirim, pasien dapat melihat medical record tersebut. •
4.1.1.3 Input Pemeriksaan Laboratorium Jika pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut, dokter akan memberitahukan pemeriksaan apa saja yang harus dijalani oleh pasien dengan mengklik link Input Request Laboratorium, kemudian mengirimkannya ke pasien. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Dokter dapat memilih jenis pemeriksaan yang harus dijalani pasien dengan mengklik pada golongannya dan memilih sub golongannya. 4.1.1.4 Input Resep Obat Jika pasien membutuhkan obat, dokter akan mengisi resep obat dengan mengklik link Input Resep Obat, kemudian mengirimkannya ke pasien.
84
Bab IV. Uji coba dan Analisa Setelah memilih obat, dokter mengisikan jumlah obat dan aturan penggunaannya.
4.1.1.5 Memonitor history Data Kesehatan Pasien dapat memonitor history data kesehatannya, yang meliputi data Rekam Medis (Medical Record), Hasil Laboratorium, dan Resep Obat. Data ini disimpan per tanggal pemeriksaan untuk memudahkan pasien dalam memonitor data. 4.1.1.5.1 Medical Record Setelah dokter mengirimkan medical record untuk pemeriksaan yang baru, pasien dapat langsung melihatnya. Data Medical Record (MR) pasien terdiri dari : gejala penyakit, diagnosa dokter, diagnosa alternatif (differential diagnosis), keterangan diagnosa, serta tindakan medis yang diambil berikut keterangannya. Pada history data kesehatan, ada keterangan yang membedakan antara MR baru dan MR lama. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.1.5.2 Hasil Laboratorium Pasien dapat melihat daftar pemeriksaan laboratorium yang disarankan oleh dokter lengkap dengan aturan pemeriksaannya dan dapat membandingkan harga antar laboratorium untuk pemeriksaan tersebut. Setelah membandingkan, pasien dapat memilih laboratorium dan secara otomatis request pemeriksaan masuk ke laboratorium tersebut. Jika diklik link lihat pada satu lab, maka akan muncul detail harga laboratorium seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.12 Hasil Laboratorium
Bab IV. Uji coba dan Analisa
85
4.1.1.5.3 Resep Obat Pasien dapat melihat daftar resep obat yang ditulis oleh dokter dan dapat membandingkan harga antar apotek untuk resep tersebut. Setelah membandingkan, pasien dapat memilih apotek dan secara otomatis request pemesanan obat masuk ke apotek tersebut. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.1.6 Data Pemeriksaan Laboratorium Setelah pasien datang ke laboratorium dan melakukan pemeriksaan, petugas laboratorium dapat login ke website e-health dan mengisi hasil pemeriksaan lab pasien tersebut, kemudian dikirimkan secara paralel ke dokter dan ke pasien. Daftar Pemeriksaan Laboratorium disusun per tanggal dan dikategorikan menjadi dua jenis transaksi, yaitu : Pemeriksaan Laboratorium baru yang belum diisi hasilnya dan pemeriksaan laboratorium lama dengan fasilitas searching berdasarkan nama pasien dan tanggal untuk mencari data pemeriksaan lampau. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Setelah berhasil mengirimkan hasil laboratorium, secara otomatis biaya laboratorium pasien tersebut ditagihkan kepada manajemen rumah sakit terkait. 4.1.1.7 Data Pemesanan Obat Setelah pasien mengirimkan request pemesanan obat ke apotek, petugas apotek dapat login ke website e-health dan melihat serta memproses request tersebut, kemudian obat dikirimkan ke pasien dengan membawa delivery order yang harus ditandatangani oleh pasien jika barang sudah diterima. Setelah delivery order ditandatangani, biaya obat tersebut langsung ditagihkan ke manajemen RS yang menangani pengobatan pasien. Daftar Pemesanan Obat disusun per tanggal dan dikategorikan menjadi tiga jenis transaksi, yaitu : transaksi pemesanan baru dimana pesanan belum dikirim, transaksi pemesanan terkirim dimana barang sudah dikirim tetapi belum diterima (delivery order belum ditandatangani), dan transaksi pemesanan lama dengan fasilitas
86
Bab IV. Uji coba dan Analisa
searching berdasarkan nama pemesan dan tanggal untuk mencari data pemesanan lampau. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Petugas apotek mengisi jumlah obat yang akan dikirim disesuaikan dengan stok obat yang ada digudang, dan jika obat tidak tersedia, maka checkbox tidak dicentang. Kemudian dengan mengklik link print delivery order, petugas apotek langsung dapat mencetak delivery order untuk dibawa oleh petugas pengantar. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Pemesanan yang sudah dikirim di atas akan masuk ke bagian transaksi pemesanan terkirim yang ditunjukkan seperti gambar berikut. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Jika delivery order sudah ditandatangani, maka petugas apotek dapat mengklik tombol hijau seperti di atas untuk memberi tanda bahwa barang sudah terkirim. Kemudian pemesanan akan masuk ke bagian transaksi pemesanan lama seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. 4.1.1.8 Transaksi Pembayaran Tagihan Medis Proses terakhir dari skenario proses pelayanan kesehatan adalah proses pembayaran. Proses pembayaran tagihan medis ini terdiri dari beberapa tahapan yang akan diuraikan sebagai berikut. 4.1.1.8.1 Perhitungan Biaya Medis Setelah pasien mendapatkan semua pelayanan medis, seperti medical record, tindakan medis, hasil laboratorium, dan obat, biayabiaya medis tersebut terakumulasi secara otomatis dan kemudian dimanage oleh manajemen rumah sakit. Pada uji coba di atas, pelayanan medis dilakukan di RS. Muktimulia, maka manajemen RS Muktimulia login ke website e-health dan mengurus transaksi pembayaran atas layanan medis tersebut ketika ada request dari pasien.
Bab IV. Uji coba dan Analisa
87
Hal pertama yang dilakukan adalah searching pasien pada daftar pasien dan melihat history tagihan pasien tersebut. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Halaman history tagihan biaya pasien ini menyimpan transaksitransaksi pembayaran pasien tersebut yang dikelompokkan menjadi beberapa kategori untuk mempermudah manajemen RS dalam memanage data, antara lain : • Tagihan belum dikirim : berisi tagihan yang belum dikirim ke pasien atau belum ada pengajuan klaim ke asuransi jika pasien merupakan anggota asuransi tertentu. • Tagihan belum lengkap : berisi tagihan yang detail biayanya belum lengkap yang berarti pelayanan medis yang diterima pasien belum lengkap, seperti obat belum diterima pasien, hasil laboratorium belum dikirim, atau pasien belum memilih apotek/laboratorium. • Klaim belum disetujui : tagihan yang klaimnya sudah dikirim ke asuransi terkait, tetapi belum ada persetujuan dari asuransi tersebut. • Klaim ditolak : tagihan yang pengajuan klaimnya ditolak oleh asuransi terkait dengan alasan tertentu. • Tagihan belum lunas : tagihan yang pembayarannya belum lunas, baik dari pasien maupun dari asuransi. • Tagihan lunas : tagihan yang pembayarannya sudah lunas. • Tagihan Online : tagihan untuk biaya konsultasi online. Tagihan online dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu lunas dan belum lunas. Tagihan biaya medis ini ditampilkan secara akumulasi untuk beberapa pemeriksaan. Jika pasien meminta tagihan biayanya, dengan membuka halaman tagihan biaya ini dan memilih bagian tagihan belum dikirim, akan muncul rekapitulasi tagihan biaya medis yang belum dilunasi berikut perinciannya. Rincian biaya medis terdiri dari biaya jasa dokter, tindakan medis, obat, dan pemeriksaan laboratorium. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
88
Bab IV. Uji coba dan Analisa
Untuk mengirim tagihan biaya ke pasien atau asuransi, tinggal mengklik tombol (+) untuk menampilkan total biaya. Jika pasien terdaftar di salah satu asuransi yang sudah menjadi member ehealth, maka sistem akan mendeteksi secara otomatis dan memberikan pilihan kirim ke pasien atau mengajukan klaim ke asuransi. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.1.8.2 Pemrosesan Klaim Asuransi Setelah klaim ke asuransi diajukan, pengajuan klaim akan otomatis sampai di asuransi terkait. Pihak asuransi dapat login ke website e-health dan memproses klaim tersebut dan memberi jawaban ke rumah sakit, apakah klaim diterima atau ditolak. Pada halaman daftar pengajuan klaim terdapat klaim-klaim yang dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu : • Klaim baru : klaim yang belum diputuskan diterima atau ditolak. • Klaim disetujui : klaim yang sudah disetujui. Dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu : pembayaran lunas yaitu pembayaran ke rumah sakit sudah lunas dan pembayaran belum lunas. • Klaim ditolak : klaim yang ditolak dengan alasan tertentu. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Pihak asuransi dapat melihat total permintaan pembayaran berikut rincian biayanya dengan mengklik tombol hijau. Setelah itu memutuskan apakah klaim diterima atau ditolak. Setelah jawaban berhasil dikirim, klaim akan masuk ke bagian klaim disetujui – pembayaran belum lunas. Jika asuransi sudah melunasi permintaan pembayaran ke rumah sakit, maka pihak asuransi perlu mengklik link kirim pembayaran ke rumah sakit untuk menandakan bahwa pembayaran sudah lunas dengan membuat bukti pembayaran dan klaim masuk ke kategori klaim disetujui – pembayaran lunas. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa
89
Setelah bukti pembayaran dikirim, pasien dan pihak manajemen rumah sakit dapat melihatnya seperti terlihat pada gambar berikut di halaman tagihan biaya yang dilihat oleh pasien. Setelah tagihan biaya medis lunas, maka biaya laboratorium dan biaya apotek juga lunas. Sistem mengatur pembagian biaya dan membayarkannya ke masing-masing laboratorium dan apotek. Walaupun transaksi pembayaran tagihan biaya medis diakumulasikan menjadi satu tagihan, tetapi untuk transaksi laboratorium tetap tercatat dua tanggal. Demikian pula dengan apotek yang dapat dilihat pada gambar berikut. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2 PROSES-PROSES LAIN Selain proses utama yaitu proses pelayanan kesehatan, masih banyak proses lain yang dapat dimanfaatkan oleh user e-health seperti yang akan diuraikan satu persatu di bawah ini. 4.1.2.1 Konsultasi Online Konsultasi online adalah sarana bagi pasien untuk berkomunikasi dengan dokter secara online (tanpa bertatap muka) via website ehealth. Fasilitas ini seperti forum chatting yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi pasien untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus melakukan konsultasi tatap muka dengan datang ke rumah sakit. Dokter memiliki jadwal online yang dapat dilihat oleh pasien. Untuk melakukan chatting, sebelumnya pasien harus mendaftar terlebih dahulu. Pendaftaran dapat dilakukan ketika dokter sedang online ataupun sedang tidak online. Pada saat waktu yang ditentukan, setelah dokter dan pasien masuk ke chatting room, dokter dan pasien dapat langsung berkomunikasi. Dalam satu sesi online, dokter maksimal menangani empat pasien yang berarti terdapat empat chat room. Dengan display empat tab memudahkan dokter untuk berpindah dari satu chat room ke chat room yang lain. Konsultasi online ini juga dipungut biaya, tetapi tentu saja jauh lebih murah daripada konsultasi biasa. Biaya chat dihitung per detik dengan tarif yang telah ditentukan.
90
Bab IV. Uji coba dan Analisa
Setelah selesai chatting, pasien dapat mencetak hasil chatting dengan mengklik tombol print. 4.1.2.1.1 Pendaftaran Konsultasi Online Pasien harus mendaftar terlebih dahulu supaya dapat masuk ke chat room. Ada dua model pendaftaran. Pertama, ketika dokter sedang online dimana pasien dapat langsung mendaftar dan masuk ke chat room pada saat itu juga. Kedua, ketika dokter sedang tidak online dimana pasien dapat memilih dokter kemudian memilih hari sesuai dengan jadwal online dokter dan masuk ke chat room pada hari dan jam yang sudah ditentukan. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Jika dokter sedang online, pasien dapat langsung mendaftar dan masuk ke chat room seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Pada uji coba di atas, terlihat dr. Hendrawan sedang online dengan satu pasien dan masih ada sisa tiga tempat untuk pasien yang lain.
Gambar 4.38 Pemberitahuan pendaftaran online berhasil Setelah pendaftaran berhasil bisa langsung masuk ke chat room. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.1.2 Proses Konsultasi Online Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa
91
Dokter dapat berpindah ke chat room lain dengan berpindah tab. Dokter juga dapat melihat medical record pasien yang sedang berkonsultasi dengan mengklik icon pasien. Hal ini memudahkan dokter untuk mengingat history penyakit pasien dan memberikan manfaat dalam aktivitas konsultasi. Setelah sesi konsultasi selesai, pasien dapat mencetak hasil chattingnya dengan mengklik tombol print. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Ketika pasien akan keluar dari chat room, akan keluar peringatan jika hasil chatting akan dihapus ketika forum ditutup, dengan kata lain, jika pasien ingin mencetak hasil chatting, harus dicetak terlebih dahulu sebelum forum ditutup.
Gambar 4.43 Notifikasi keluar chat room
Gambar 4.44 Pemberitahuan keluar dari chat room 4.1.2.1.3 Tagihan Biaya Konsultasi Online Setelah keluar dari chat room, otomatis biaya konsultasi online terkalkulasi dan ditagihkan ke pasien. Biaya konsultasi dihitung berdasarkan waktu lama konsultasi yang didapatkan dari : Waktu : jam selesai konsultasi – jam mulai konsultasi Waktu yang didapatkan dalam satuan detik kemudian dikalikan dengan tarif dokter online per jam. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
92
Bab IV. Uji coba dan Analisa
4.1.2.1.4 Pembayaran Tagihan Konsultasi Online Setelah menerima tagihan, pasien membayar tagihan konsultasi online di rumah sakit yang sudah ditentukan. Setelah pembayaran dilakukan, rumah sakit membuat bukti pembayaran seperti berikut.
Gambar 4.46 Bukti pembayaran konsultasi online 4.1.2.2 Fasilitas untuk Pasien Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh pasien seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.2.1 Cek Agenda Pasien dapat melihat dan mengatur jadwal pertemuan dengan dokter dan jadwal konsultasi online. Agenda ini dimaksudkan sebagai reminder untuk konsultasi yang sudah didaftarkan. Agenda ini memuat tanggal, hari, jam, dokter, dan rumah sakit yang harus didatangi. Jika konsultasi sudah dipenuhi, pasien dapat menghapus data tersebut.
Gambar 4.47 Agenda Pasien
Bab IV. Uji coba dan Analisa
93
4.1.2.2.2 Mengedit Personal Data Pasien dapat mengedit personal datanya, termasuk data pribadi data fisik, dan keluarga. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.3 Fasilitas untuk Dokter Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh dokter seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.3.1 Melihat Daftar Antrian Pasien Konsultasi Dokter dapat melihat daftar antrian pasien konsultasi sesuai hari, tanggal, dan jumlah pasien di masing-masing rumah sakit sesuai dengan jadwal dokter tersebut. Data dilengkapi dengan nama dan nomor telepon pasien untuk memudahkan dokter apabila ingin membatalkan konsultasi. 4.1.2.3.2 Mengatur Jadwal Praktek Konsultasi Dokter dapat memanage jadwal prakteknya satu minggu dengan melakukan input, update, dan delete. 4.1.2.3.3 Mengisi Informasi Kesehatan Dokter memiliki hak untuk mengisi informasi tentang kesehatan yang akan dipublikasikan kepada pengunjung e-health, baik yang sudah menjadi member maupun yang belum. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Gambar 4.51 Mengisi Informasi Kesehatan 4.1.2.3.4 Melihat Honor Dokter memiliki fasilitas untuk melihat history honornya. Honor dokter yang direkapitulasi hanya terdiri dari honor praktek
94
Bab IV. Uji coba dan Analisa dokter dan honor konsultasi online. History honor dokter disusun per bulan dalam satu tahun dimana ada fasilitas searching untuk memudahkan pencarian data honor lampau.
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.3.5 Mengedit Personal Data Dokter dapat mengedit personal data yang terdiri dari data pribadi dan data tempat praktek. Dokter bisa menambah tempat praktek baru, baik berupa rumah sakit ataupun klinik. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.3.6 Statistik dan Report Ada tiga grafik yang dapat dilihat dan dianalisa oleh dokter, yaitu : Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Selain didisplaykan dalam bentuk grafik, laporan ini juga disediakan dalam bentuk print out report. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.4 Fasilitas untuk Apotek Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh apotek seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.4.1 Memanage Data Obat Apotek memiliki hak akses untuk melakukan update terhadap harga obat. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa
95
4.1.2.4.2 Mengedit Personal Data Apotek memiliki keleluasaan untuk mengedit personal data yang meliputi data nama dan data lokasi.
Gambar 4.58 Personal Data Apotek 4.1.2.4.3 Statistik dan Report Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh petugas apotek, yaitu : Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Report penjualan tersebut juga dilengkapi dengan persentase kenaikan dan penurunan penjualan per bulan. 4.1.2.5 Fasilitas untuk Laboratorium Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh laboratorium seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.5.1 Data Pemeriksaan Pasien Laboratorium menyimpan history pemeriksaan pasien yang disusun per pasien. 4.1.2.5.2 Data Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium memiliki hak akses untuk melakukan update terhadap harga pemeriksaan. 4.1.2.5.3 Mengedit Personal Data Laboratorium memiliki hak akses untuk mengedit personal datanya yang meliputi : data nama, data lokasi, dan data hari operasional.
96
Bab IV. Uji coba dan Analisa
4.1.2.5.4 Statistik dan Report Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh petugas laboratorium, yaitu : Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.6 Fasilitas untuk Manajemen Rumah Sakit Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh manajemen RS seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.6.1 Memonitor Data Dokter Manajemen RS memiliki hak akses untuk melihat jadwal praktek dokter dan history honornya. Manajemen RS hanya dapat melihat data dokter yang praktek di Rumah Sakit tersebut. 4.1.2.6.2 Memonitor Daftar dokter yang praktek Manajemen RS dapat melihat daftar dokter yang praktek di rumah sakit tersebut pada hari ini dan melihat jumlah antrian pasien berikut detailnya. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.6.3 Mengedit Personal Data Manajemen RS memiliki keleluasaan untuk mengedit personal data rumah sakit, yang meliputi : data nama, data lokasi, dan data kepemilikan. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.6.4 Statistik dan Report Ada tiga grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh manajemen rumah sakit, yaitu :
Bab IV. Uji coba dan Analisa
97
Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Grafik dan Report di atas menyatakan dokter yang paling laris, dengan kata lain yang paling banyak pasiennya di rumah sakit tersebut dalam periode tertentu. 4.1.2.7 Fasilitas untuk Asuransi Selain fitur-fitur yang sudah diuraikan di atas, masih ada fasilitas-fasilitas lain yang dapat digunakan oleh pihak asuransi seperti diuraikan sebagai berikut. 4.1.2.7.1 Melihat Data Anggota Asuransi dapat melihat data pasien yang menjadi anggota dari asuransi tersebut berikut history data pengajuan klaimnya. 4.1.2.7.2 Mengedit Personal Data Asuransi dapat mengedit personal datanya yang meliputi data nama, data lokasi, dan data direksi. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.7.3 Statistik dan Report Ada satu grafik dan report yang dapat dilihat dan dianalisa oleh pihak asuransi, yaitu : Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS Grafik transaksi pengajuan klaim di atas menghitung jumlah pengajuan klaim per bulan dalam 1 tahun dan mengkalkulasi kenaikan dan penurunan jumlah pengajuan klaim tiap bulan. 4.1.2.8 Fasilitas untuk Non Member E-health juga memberikan fasilitas kepada pengunjung situs ehealth yang belum mendaftar menjadi anggota. Jadi, walaupun bukan anggota e-health, pengunjung yang datang ke situs e-health dapat menggunakan beberapa fasilitas yang dipublikasikan, seperti : Informasi kesehatan, timbangan berat badan ideal, kamus gejala penyakit, lokasi rumah sakit, apotek, laboratorium, dan asuransi
98
Bab IV. Uji coba dan Analisa yang menjadi anggota e-health, dan penjelasan mengenai e-health serta manfaat-manfaat yang diperoleh jika pengunjung mendaftar menjadi anggota e-health.
4.1.2.8.1 Informasi Kesehatan Pengunjung dapat melihat informasi kesehatan yang ditulis oleh dokter. Informasi kesehatan ini dibagi menjadi beberapa kategori, seperti : gizi, ibu dan anak, remaja, lingkungan, dan lainlain. Dengan mengklik link detail, pengunjung dapat membaca artikel kesehatan tersebut secara keseluruhan. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS 4.1.2.8.2 Timbangan Berat Badan Ideal Pengunjung dapat mengukur apakah berat badannya sudah ideal atau belum dengan memasukkan input berupa berat badan dan tinggi badan. Outputnya berupa pemberitahuan apakah berat badan pengunjung sudah ideal atau belum. Jika belum ideal,akan muncul informasi berat badan yang ideal untuk pengunjung dan berapa kilogram lagi pengunjung harus menurunkan atau menaikkan berat badannya untuk menjadi ideal. Timbangan berat badan ideal ini menggunakan rumus Body Mass Index (BMI): BMI = Berat badan (kg) / (Tinggi (m) x Tinggi (m)) Klasifikasi BMI yang digunakan pada program: BMI Klasifikasi <18.5 Kurang berat badan 18.5 – 24.9 Berat badan normal >24.9 Berlebihan berat badan 4.1.2.8.3 Kamus Gejala Penyakit Pengunjung dapat mengetahui gejala-gejala dari penyakit lengkap dari A-Z. Kamus ini menggunakan indeks untuk memudahkan pengunjung mencari nama penyakit yang ingin diketahui. Karena keterbatasan ukuran file yang harus diupload gambar sengaja dikurangi untuk lebih jelasnya hubungi penulis atau EEPIS-ITS
Bab IV. Uji coba dan Analisa
99
4.2
ANALISA Setelah proses pembuatan dan uji coba dari aplikasi e-health ini, dapat dibuat beberapa analisa dari segi teknis dan non teknis yang akan diuraikan sebagai berikut.
4.2.1 ANALISA TEKNIS Analisa teknis ini meliputi analisa perbedaan antara e-health dengan sistem informasi rumah sakit yang telah berkembang terlebih dahulu di Indonesia dilihat dari berbagai sisi. Dari perbedaanperbedaan tersebut dapat terlihat keuntungan (advantage) dan kerugian (disadvantage) dalam pengimplementasian sistem e-health di Indonesia. Selain itu akan dibahas analisa keamanan jaringan (network security) dari aplikasi Proyek Akhir ini. 4.2.1.1 Perbedaan e-health dengan Sistem Informasi Rumah Sakit Sekilas jika mendengar tentang e-health, pada umumnya orang akan berpemahaman bahwa sistem e-health sama dengan sistem informasi rumah sakit karena kedua sistem ini sama-sama mengembangkan teknologi informasi pada bidang medis. Tetapi sebenarnya, ada banyak perbedaan mendasar antara kedua sistem ini walaupun memiliki tujuan sama yaitu memudahkan proses medis dan proses yang berhubungan dengannya dengan mengubah proses manual menjadi terkomputerisasi. Berikut ini akan dibahas perbedaan antara e-health yang dibuat untuk Proyek Akhir ini dengan sistem informasi rumah sakit yang dilihat dari berbagai sisi. Dari perbandingan tersebut dapat terlihat keuntungan dan kerugian dari sistem e-health. Tabel 4.1 Perbedaan antara e-health dengan SI Rumah Sakit Sudut Pandang E-Health SI Rumah Sakit Sisi Pasien melibatkan pasien dalam tidak melibatkan penanganan kesehatan, pasien, karena karena pasien dapat melihat medical record hanya medical record, tindakan tersimpan untuk medis, dan keterangan dokumentasi di dokter, sehingga lebih rumah sakit, tidak terlibat dalam penanganan diberikan kepada kesehatannya. pasien.
100
Bab IV. Uji coba dan Analisa lebih terfokus pada pelayanan yang memberikan manfaat dan kemudahan untuk pasien.
Tidak perlu mengantri lama di rumah sakit karena ada fasilitas pendaftaran online Lebih dimudahkan karena proses pelayanan medis menjadi satu paket meliputi obat dan pemeriksaan laboratorium sehingga proses pemesanan, pemeriksaan, dan pembayaran menjadi lebih mudah Bebas memilih dokter yang diinginkan dan mengetahui jadwal dokter secara transparan
Bisa membandingkan harga antar apotek dan lab sehingga lebih bebas mengambil keputusan apotek/lab yang dipilih Proses pengiriman hasil laboratorium lebih cepat karena via internet, walaupun fasilitas pengiriman hasil laboratorium berupa multimedia seperti foto rontgen belum dibuat
Lebih terfokus pada kemudahan dan kelancaran proses penyimpanan dan pertukaran data di rumah sakit. Mengantri lama di rumah sakit jika antrian pasien sudah panjang Tidak semua rumah sakit memiliki laboratorium dan apotek sendiri, sehingga kadang penebusan resep dan pemeriksaan laboratorium terpisah dengan pemeriksaan medis Pasien tidak bisa memilih dokter karena sudah ditentukan oleh rumah sakit berdasarkan hari pemeriksaan Harga obat setiap apotek tidak dipublikasikan
Proses pengiriman hasil laboratorium lebih lambat karena via pos atau diambil sendiri ke laboratorium tersebut
Bab IV. Uji coba dan Analisa Penyimpanan resep obat dan hasil laboratorium untuk pasien lebih praktis karena dalam bentuk elektronik dan mudah dalam proses pencarian
Dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa tatap muka dengan konsultasi online
Sisi Dokter
Lebih terlibat secara aktif dengan pasien dengan adanya konsultasi online Lebih diuntungkan karena ada sarana promosi dimana pasien bisa memilih dokter sehingga ruang lingkup pasien lebih besar
Sisi Apotek
Lebih diuntungkan karena e-health merupakan sarana promosi bagi apotek untuk memperluas ruang lingkup pelanggan Terjadi persaingan harga karena adanya fitur compare price
101 Penyimpanan resep obat dan hasil laboratorium untuk pasien kurang praktis karena dalam bentuk fisik, seperti kertas atau foto rontgen yang mudah hilang dan perlu tempat yang lebih luas untu penyimpanan, walaupun di rumah sakit, resep obat dan hasil disimpan secara elektronik. Tidak ada fasilitas ini sehingga konsultasi dengan dokter hanya bisa dilakukan di rumah sakit Terlibat pada saat proses pemeriksaan medis saja Pasien terbatas untuk pasien yang datang ke rumah sakit dan pasien tidak bisa memilih dokter karena harus sesuai dengan giliran praktek. Rumah sakit biasanya hanya merekomendasikan apotek yang tergabung di dalamnya Tidak terjadi persaingan harga karena harga obat
102
Sisi Laboratorium
Bab IV. Uji coba dan Analisa
Lebih diuntungkan karena e-health merupakan sarana promosi bagi laboratorium untuk memperluas ruang lingkup pelanggan Terjadi persaingan harga karena adanya fitur compare price
Sisi Asuransi
Ruang Lingkup
Infrastruktur
Hubungan
Sekuritas data
Pengiriman hasil laboratorium lebih praktis karena bisa lewat internet tanpa harus mengirim lewat pos, sehingga menghemat biaya operasional Lebih diuntungkan karena e-health merupakan sarana promosi bagi asuransi untuk memperluas ruang lingkup pelanggan Ruang lingkup e-health lebih luas karena melibatkan banyak rumah sakit dalam satu negara Pembangunan infrastruktur lebih mahal karena harus membangun jaringan ke luar (internet)
e-health menghubungkan proses-proses intern (di dalam) dan ekstern (di luar) rumah sakit dan melibatkan banyak aktor secara langsung Data yang ditransmisikan
tidak dipublikasikan kepada pasien Rumah sakit biasanya hanya merekomendasikan laboratorium yang tergabung di dalamnya Tidak terjadi persaingan harga karena tidak ada fitur compare price Pengiriman hasil laboratorium via pos kurang efisien
Tidak ada promosi asuransi
sarana untuk
Ruang lingkup lebih kecil karena hanya melibatkan satu rumah sakit Pembangunan infrastruktur lebih murah karena hanya perlu membangun jaringan lokal rumah sakit. SI Rumah Sakit hanya mengurus proses-proses intern rumah sakit dan melibatkan lebih sedikit aktor Data yang
Bab IV. Uji coba dan Analisa
Konektivitas Internet
oleh e-health lebih memiliki resiko terkena serangan karena ditransmisikan via internet dan dapat diakses dari luar rumah sakit Koneksi internet dipengaruhi oleh jaringan internet global
103 ditransmisikan beresiko kecil terkena serangan dari luar karena ditransmisikan melalui jaringan local Koneksi tidak terpengaruh oleh jaringan internet global
Karena pertimbangan luasnya sistem, ada beberapa kondisi dalam sistem pelayanan medis yang belum dicover oleh software yang dibuat dan dapat menjadi saran pengembangan dari software ini ke depan. Beberapa hal tersebut yaitu : 1. Pasien tidak bisa membeli obat untuk satu resep di apotek yang berbeda. 2. Belum ada fasilitas pembatalan request pembelian obat oleh pasien jika request tersebut sudah terkirim ke apotek yang dipilih (masih manual/via telepon). 3. Belum ada form untuk obat racikan. 4. Belum disediakan fasilitas pembayaran via kartu kredit. 5. Belum ada fasilitas pengiriman multimedia jika hasil laboratorium berupa image atau foto rontgen. 6. Biaya kesehatan sama untuk setiap pasien. 7. Jenis obat sama untuk setiap apotek. 4.2.1.2 Analisa Keamanan Jaringan (Network Security) Membuat sebuah website tidak terlepas dari masalah keamanan jaringan, karena website yang baik setidaknya melakukan beberapa pencegahan terhadap serangan, baik dari sisi program atau pemilihan web server. Aplikasi e-health ini juga melakukan beberapa pencegahan terhadap serangan seperti yang akan diuraikan sebagai berikut. 4.2.1.2.1 Enkripsi Password Aplikasi ini menggunakan metode enkripsi md5 (Message Digest 5) yang termasuk ke dalam model enkripsi hash dimana md5 merupakan model enkripsi satu arah atau dengan kata lain tidak bisa didekripsi. Md5 terbukti merupakan metode enkripsi yang tangguh dan banyak digunakan oleh web programmer sekarang ini. Dengan
Bab IV. Uji coba dan Analisa
104
menggunakan enkripsi password, jika database terkena serangan misalnya dengan menggunakan SQL Injection dan penyerang berhasil mendapatkan username dan password dari user, password yang didapat dalam bentuk enkripsi dan tidak bisa didekripsi sehingga tidak bisa digunakan untuk login. Pada database mySQL sudah tersedia fungsi md5 sehingga dapat langsung digunakan. Penggunaan enkripsi password pada saat pendaftaran user baru : 4.2.1.2.2 Pencegahan SQL Injection SQL Injection adalah teknik penyerangan yang memanfaatkan kelemahan coding dari web programmer dengan cara menginjeksikannya ke perintah SQL. SQL Injection merupakan teknik penyerangan yang sudah umum tetapi terbukti powerful dalam membobol website, terbukti situs KPU (Komisi Pemilihan Umum) berhasil dibobol dengan menggunakan SQL Injection. SQL Injection biasanya menyerang melalui form login atau url. Beberapa pencegahan terhadap SQL Injection yang diterapkan pada aplikasi ini antara lain : 1. Menggunakan web server Apache Apache terbukti lebih aman daripada IIS dalam menghadapi serangan SQL Injection, walaupun IIS akan terus memperbaiki lubang-lubang yang terbuka. Dengan menggunakan Apache, walaupun tidak menambahkan coding untuk validasi, SQL Injection dapat dicegah karena Apache selalu memberikan tanda “ \ ” (backslash) pada setiap input berupa string “ ’ “ (single quote/tanda petik tunggal) yang sangat berperan dalam penginjeksian perintah SQL. Sebagai Contoh :
Gambar 4.82 Contoh SQL Injection melalui form login Input dari penyerang adalah string “ ’ or ‘a’=’a “ untuk username dan serupa untuk password, jika penyerang mengklik
Bab IV. Uji coba dan Analisa
105
tombol login string tersebut akan dicocokkan dan dimasukkan ke perintah SQL : “select * from $arraytab[$i] where username='' or 'a'='a' and password='' or 'a'='a'” akan menghasilkan semua baris dalam tabel pasien/dokter/apotek/laboratorium/rumah_sakit/asuransi karena perintah OR akan mengembalikan nilai true, sehingga jika hasil query tersebut melewati coding : $row=mysql_fetch_array($sql); akan mengambil baris pertama dari tabel pasien/dokter/apotek/laboratorium/rumah_sakit/asuransi, sehingga penyerang akan berhasil masuk ke account yang paling pertama dalam array yaitu pasien. Jadi dengan menggunakan SQL Injection bisa menggunakan fasilitas pasien tanpa mendaftar terlebih dahulu. Tetapi, Apache sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menambahkan “\” (backslash) sebelum tanda “ ‘ “ sehingga perintah SQLnya menjadi : “select * from $arraytab[$i] where username='\' or \'a\'=\'a' and password='\' or \'a\'=\'a'” sehingga perintah SQL tersebut tidak menghasilkan
satu record pun. 2.
Menambahkan validasi pada program Selain menggunakan web server Apache yang sudah memiliki penanganan sendiri terhadap “ ‘ “, pada aplikasi ini juga ditambahkan satu baris validasi pada coding program login, yaitu :
if($row[username]==$nama and $row[password]==$pass_enkripsi){ …… }
Jika penyerang berhasil mendapatkan satu record pada database, penyerang tidak akan berhasil login karena record tersebut akan dicocokkan dengan input pada form login. Lebih jelasnya : • Input pada form login = ’ or ‘a’=’a Æ $nama • Record yang didapat = vie Æ $row[username] Karena ’ or ‘a’=’a ≠ vie maka akan menghasilkan kondisi false sehingga penyerang tidak berhasil masuk ke account pasien.
Bab IV. Uji coba dan Analisa
106 4.2.2 ANALISA NON TEKNIS 4.2.2.1
Kendala pengimplementasian E-Health di Indonesia Ada banyak kendala pengimplementasian e-health di Indonesia sehingga penerapan e-health di Indonesia ini belum semaju negaranegara lain seperti Perancis, Jerman, New Zealand, bahkan Negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia. Kendala tersebut erat kaitannya dengan kebudayaan (culture) dan penerapan pelayanan kesehatan di Indonesia. Kendala-kendala ini secara tidak langsung memaparkan secara transparan perbedaan penerapan e-health di Indonesia dengan di luar negeri. Kendala-kendala tersebut antara lain : 1.
2.
3.
Masalah Hukum Belum adanya hukum yang khusus mengatur e-health di Indonesia seperti Undang-Undang Telemedicine 1997 di Malaysia dan Undang-Undang Telemedicine di Perancis yang mengatur hak dan kewajiban pasien dan pelaku telemedicine serta membuat peraturan yang berhubungan dengan pelaksanaan telemedicine. Sedangkan di Indonesia belum ada UU khusus seperti itu, sehingga pelaksanaan e-health di Indonesia belum bisa optimal. E-health bisa diselenggarakan dengan resiko hak dan kewajiban pelaku e-health tidak dilindungi UU sehingga penyalahgunaan dalam pelaksanaan ehealth tidak bisa dituntut. Internet masih mahal Untuk Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan mayoritas warganya masih hidup di bawah garis kemiskinan, internet merupakan teknologi yang masih tergolong mahal, sehingga penerapan e-health yang berbasis internet belum bisa dilakukan secara menyeluruh. Pengguna e-health masih terbatas pada golongan tertentu. Ditambah lagi dengan fakta bahwa internet belum menjangkau daerah pelosok. Tetapi dengan semakin murahnya internet, maka otomatis prospek penerapan e-health yang ideal di Indonesia semakin cerah. Kebudayaan masyarakat (culture of society) Mayoritas masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk memeriksakan diri ke dokter jika merasa sakit dan butuh pengobatan, hal ini dikarenakan taraf hidup masyarakat yang lebih rendah sehingga medical check up masih dianggap kebutuhan sekunder, sedangkan di luar negeri khususnya
Bab IV. Uji coba dan Analisa
4.
5.
107
negara-negara maju yang notabene taraf kehidupannya lebih tinggi medical check up merupakan suatu rutinitas sehingga penerapan sistem e-health bisa berkembang pesat. Selain itu, belum terjadi perubahan cara berpikir dan tingkah laku baik dari produsen maupun konsumen e-health di Indonesia. Sebagai contoh, banyak website kesehatan di Indonesia yang saat pembuatan dan peluncurannya bagus, namun satu atau dua tahun kemudian tidak terpelihara lagi. Pelayanan kesehatan di Indonesia Ada beberapa fasilitas e-health yang tidak sesuai dengan pelaksanaan pelayanan medis di Indonesia, misalnya : • Di Indonesia, dokter praktek di banyak tempat, baik di Rumah Sakit, di klinik dokter itu sendiri, maupun praktek bersama di klinik kesehatan, sehingga dokter di Indonesia sangat sibuk sehingga memiliki sedikit waktu untuk mengakses internet, berbeda dengan dokter di luar negeri yang praktek hanya di satu tempat dan memiliki kesadaraan penggunaan internet yang lebih tinggi. • Untuk fasilitas pendaftaran online yang memberikan jam pemeriksaan konsultasi pasti, di Indonesia belum bisa diimplementasikan. • Fitur compare price harga antar apotek belum bisa diimplementasikan karena pada saat ini apotek tidak mempublikasikan harga obat kepada masyarakat umum, berbeda dengan sistem di luar negeri yang lebih terbuka terhadap masalah ini. • Pengiriman resep obat secara elektronik belum memungkinkan dimana apotek lebih melegalisasi tulisan tangan dokter daripada resep elektronik. Banyaknya Sistem Informasi Rumah Sakit yang berdiri sendiri Dewasa ini, rumah sakit-rumah sakit di Indonesia mengembangkan sistem informasi yang bersifat sporadis, artinya berdiri sendiri-sendiri dan belum terintegrasi dengan rumah sakit lain, sehingga membutuhkan waktu migrasi yang cukup lama untuk berpindah dari sistem lama ke sistem ehealth.
108
Bab IV. Uji coba dan Analisa
** Halaman ini sengaja dikosongkan **
BAB V PENUTUP Pada bab ini, akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi yang dibuat. Kesimpulan yang diambil berasal dari hasil dan analisa uji coba yang telah dilakukan. 5.1 KESIMPULAN Dari hasil uji coba perangkat lunak ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : E-health memiliki banyak fasilitas yang memudahkan pasien dan menguntungkan berbagai pihak sehingga dapat memberikan kontibusi pada bidang kesehatan (medis) dan bisnis dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. E-health masih memiliki beberapa kendala untuk bisa diterapkan di Indonesia.
5.2 SARAN Perangkat lunak ini masih dapat dikembangkan lebih jauh lagi karena dalam pembuatannya masih banyak menggunakan batasan dan asumsi karena pertimbangan luasnya sistem dan belum ada standardisasi karena sistem ini merupakan sistem baru di Indonesia. Untuk pengembangan lebih lanjut dari proyek ini dapat ditambahkan beberapa fasilitas yaitu : Pembayaran secara online menggunakan kartu kredit sehingga membuat pengguna tidak perlu membayar langsung ke rumah sakit. Kapasitas penyimpanan multimedia seperti foto rontgen, dan lain-lain. Selain bermanfaat secara klinis juga dapat sangat berguna dalam proses analisa.
149
150
** Halaman ini sengaja dikosongkan **
DAFTAR PUSTAKA [1] COMMISSION OF THE EUROPEAN COMMUNITIES, “EHealth - making healthcare better for European citizens: An action plan for a European e-Health Area” [2] Marconi, Jennifer, “E-Health : Navigating the Internet for Health Information”, http://www.hipaadvisory.com [3] T-Systems Enterprise Services GmbH, “White Paper Healthcare Industry in Germany”, http://www.t-systems.com [4] Meyers, Jim, 2002, ”E-Health-An Industry Overview”, http://www.depts.washington.edu [5] McAvoy, Brian Prof., June 2004, ”General Practice and The New Zealand Health Reforms : a discussion document” [6] Brebner, Campbell dkk, “Electronic Medical Consultation : a New Zealand Perspective” [7] Faure, Hélène, “E-health in France : A short presentation” [8] Cermin Dunia Kedokteran No. 153, 2006, “Informatika Kedokteran : Beberapa strategi e-Health Dunia” [9] Irawan, Yoke S., dkk, Mei 2006, “Sistem Telemedika Berbasis ICT dalam Pengelolaan Masalah Kesehatan Masyarakat” [10] Pikiran Rakyat Online, 2003, “Pemerintah Susun ”Cyber Law”, www.gerbang-jabar.go.id [11] Mediatama Solusindo, “Mailing list Dokter di Internet”, [12] Suara Pembaruan Daily, “Seminar e-health Indonesia-Malaisya”
151
152
** Halaman ini sengaja dikosongkan **
RIWAYAT HIDUP
Full Name Nick name Birth Address Email
Education
: Reviyanti Sri Andhini : Revi : Jakarta, September 2nd 1985 : Jl. Soka BI/14 Jatibening Permai Bekasi 17412 : [email protected]
: 1. SD. Strada Bhakti Wiyata I Bekasi Barat 1991-1997 2. SMPN 109 Jakarta Timur 1997 - 2000 3. SMUN 81 Jakarta Timur 2000 - 2003 4. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Teknologi Informasi Tahun 2003 – 2007
LAMPIRAN
Relationship Diagram Transaksi Pembayaran
Jadwal Dokter Online
propose
Klaim Asuransi
chat
Tagihan Online
choose
Antrian Konsultasi
Antrian Konsultasi Online
choose
Jadwal Dokter dokter_rs
pay use
process
use
process
pay get paid
Kamus Gejala
have
register
register
process
manage work
payment
APOTEK
PASIEN
DOKTER
Guestbook
have
input
choose
buy
adviced
hire
RUMAH SAKIT
input
input
LABORATORIUM
ASURANSI
choose
input have
penyakit
include
Medical Record
include
Saran Periksa Lab
paralel
paralel
Info Kesehatan
categorized
Kategori Info Sehat
detail
Resep Obat Detail Saran Periksa Lab
Detail Tindakan Medis detail
get
Detail Resep
get
Pemeriksaan Lab
send to patient
detail sending
Kiriman Obat
categorized
Tindakan Golongan Periksa Lab
get
OBAT
153
categorized
Golongan Obat
154