Kelompok I (ETIKA KEP)
-
KASUS NUTRISI
-
ALUR CERITA
Ketika itu ada seorang pasien yang mengalami korban kecelakaan, beserta 3 orang lain yang ikut menolong korban kecelakaan ini …………….. Tahap prainteraksi : Penolong dengan perawat……………….. Penolong 1, 2 ,3
:
tolong ……… tolong ……… tolong ……… sus ………… tolong bapak dan ibuk ini mengalami kecelakaan sus …………
Perawat oja
:
Tenang ……….. tenang pak ………… ibuk……… iya -iya kami akan segera bertindak cepat. Suster Murti ayo kita bawa bapak ini dulu…….
Perawat Murti
:
Iya ……. Iya susteroja ………... Ma’af pak …….. buk……… ibu……… dan bapak silahkan tunggu diluar dulu ya……. Kami harap bapak-bapak dan ibu menunggu diluar ruangan ini dulu.
Penolong 1, 2 ,3
:
Baiklah sus………
Setelah suster oja dan suster murti menyuruh penolong tadi menunggu dilur. Selanjutnya kedua perawat tadi langsung saja memeriksa si pasien/bapak tersebut untuk di Visum. Ternyata setelah di Visum si pasien tadi ternyata sudah meninggal dan tidak ada tanda-tanda kehidupan …………. Perawat oja
:
Suster murti ayo kita periksa nafas pasien …….
Perawat Murti
:
Iya sus …….
Perawat oja
: Apa benar benar sus……. Coba saya saya periksa dulu dulu sus…….. sus…….. iya sus sepertinya sepertinya bapak ini nafasnya berhenti, nadinya pun tak berdenyut sus ……… sepertinya bapak ini sudah meninggal sus …………
Kamudian, perawat oja dan perawat murti sama-sama mengucapkan : innalillahi wainnalillahi rajjiun….. Tak lama kemudian perawat oja dan perawat murti keluar dari ruangan dan menjelaskan kepada penolong tadi bahwa : pasien tersebut telah meninggal……….. ta di kedua perawat tersebut meminta penolong tadi memberi tahu dulu kepada istrinya karna keadaan istrinya juga masih shok, pusing dan lelah …….. tak berdaya sehingga dipasang infuse agar tidak kekurangan nutrisi. Perawat Murti
:
Ma’af bapak-bapak ………..dan ibu …… pasiennya sudah tidak bernyawa lagi ……. Maksudnya sudah meninggal.
Penolong 1, 2 ,3
:
innalillahi wainnalillahi rajjiun….. apakah tidak bias di hidup/jalan lain sus………
Perawat oja
:
Ma’af bapak-bapak ibu …… pasien sudah kami periksa memang pasien tersebut sudah tidak bias lagi diselamatkan, tapi saya minta kepada bapak-bapak dan ibu jangan dulu memberi tahu kepada istrinya …….. karena istrinya masih mengalami shok dan sekarang sudah ddi infuse di ruangan sebelah.
Penolong 1, 2 ,3
:
Baaik sus ………. Kami semua disini akan menjaga hal ini …….. kalau memang ini yang suster bilang, kami mengerti sus………
Perawat oja dan
:
Murti Penolong 1, 2 ,3
Kalau begitu bapak ……… ibu-ibu kami permisi dulu hendak melihat istrinya bapak ini ………
:
Silahkan sus……..iya ………. Iya sus ……..silhkan………
Kemudian perawat murti dan perawat oja menghampiri istri pasien dari bapak yang meninggal tadi ……. Tahap pra prientasi Perawat murti dan perawat oja : selamat sore buk ……. Sepertinya ibu kelihatan lelah sekali …….. ohya buk kalau boleh saya tahu nama ibu siapa buk ……..
Istri/pasien
:
Nama saya ibu kiki sus………
Perawat oja
:
Oh ya……kenalkan dulu ya buk ……… nama saya suster oja.
Perawat murti
:
Kalau nama saya suster murti……….. kami berdua dinas hari ini mulai jam 2 siang – jam 5 malam nanti ……… kalau boleh saya tahu apakah ibu sudah makan buk……
Istri/klien
:
Saya hari ini tidak mau makan, mana suami saya sus…….. dimana dia …… sus saya ingin bertemu dengan suami saya………
Perawat oja
:
Ibu……. (sambil mengelur -elur pundak ibu). Ibu sabar ya …….. ibu pasti ketemu sama suami ibu…….. karna kondisi ibu sangat lemah, dan kondisi ibu sekarang mengalami penurunan nutrisi sehingga ibu hari ini sangat butuh istirahat sebaiknya ibu jan shok dulu……. mmm suami ibu baik….. baik saja buk…….percayalah
Perawat murti
:
Iya buk suami ibu masih dirawat sekarang tidak apa-apa ibu jangan kawati ya buk.., sebaiknya ibu makan dulu yahh, supaya kondisi ibu kuat ya.. Buk.
Istri Klien
:
Tidak.., pokoknya tidak kata saya suster ini gimana ini masa saya disuruh makan mana ada nafsu makan saya, sumi saya aja belum ketemu sama saya…, Ah..,saya tidak mau makan… Mana tenang hati saya.., kalau sudah jelas suami saya entah dimana.., Makan aja sendiri… tu nasinya.., KONFLIK Konflik disini terjadilah permasalahan / pertengkaran antara pasien dan perawaa. bagaimana peran perawat dalam menangani peristiwa yang terjadi ???. Jadi peran perawat sebagai perawat dalam menghadapi klien.. adalah bersikap bersabar .. harus memahami keadaan dan kondisi yang terjadi dan harus bijaksana dalam menangani persolan / kasus yang dihadapi pasien kecelakaan.,, Jadi ceritanya
Perawat oja
:
Ibu coba dengar kata saya dulu buk. saya mengerti sekali yang ibu rasakan saat ini buk (sambil memeluk ibu tersebut/klien dengan penuh kasih sayang dan penuh perhatian ) Ibu jangan shok dulu ya buk.. percayalah sama saya buk.. suami ibu tidak apa, kalo ibu shok.. marah.. marah terus nanti ibu tambah sakit. (sambil memijit ibu tersebut). Sekarang ibu makan dulu ya.. buk, biar saya yang menyuapin ibuk yah….
Perawat murti
:
Ya buk.. ibu makan yahh sambalnya emak.. atau biar saya yang menyuapin ibu yahh.., ohh.. iya Sus..! mana bapak-bapan dn ibu menolong tadi. Tak lama kemudian pertolongan tadi 1,2,3,4,
Pasien/ Ibu
:
Sambil mengasih tau bahwa keadaan suaminya baik-baik saja.
tersebut
TAHAP TERMINASI
Perawat Oja
:
Ibu karna ibu sudah makan sekarang ibu istirahat dulu ya bukk..,
:
Kalo ibu ada ssesuatu nanti hubgi saja kami di kantor kep. .., permisi
dan murti Perawat murti
Bukselamat sore permisi bapak ibu..,
Perawat 1,2,3,4 dan klien/ istri ya sus terima kasih..,
jadi dari cerita/ /kisah yang kami tampilkan ini kami ambil kasus ini. kesimpulannya : bahwa perawat/ peran perawat daalam menghadapi pasien ha rus tegar, kuat saling memahami dan mempertahankan hak perawat sebagai perawat. haknya untuk berbohong.. hak yang harus dipertahankan sebagai perawat walaupun berbohong untuk kebaikan pasien dan pasien. walaupun seorang istrinya. bersikukuh/bersikeras memang itu haknya sebagai pasien.., dan
hak pasien ini berhak atas prilakunya sebagai klien sama bersikeras ingin bertemu suaminya .. jai antar perawat dengan klien sama-sama berhak atas prilakuk masing-masing
TAHAP TERMINASI
perawat oja dan perawat murti : mendekati pasien (istri) suster murti sepertinyas ibu sudah mulai membaik, begini buk, sebenarnya kami ingin mengasih tau tentangn keadaan suami ibu., tapi kami belum sanggup untuk menungkapkan buk. karna mengingat kondisi ibu yangn lemah. jadi suami ibu sebenarnya sudah meninggal buk.., maafkan kami. kammi sebagai perwat terpaksa berbohong demi kebaikan dan menyangkut kondisi ibu dan ibu harus bisa menerima kenyataan ini buk…, ibu harus sabar ya bukk.. saya sebagai perawat sangat dan sangat mengerti perasaan ibu, ibu harus kuat dan tabah ya.. buk…, Istri
:
Bagaimana saya bisa menerima kenyataan ini suster saya belum bisa menerima kenyataan ini (Isambil menangis-nangis dengan sekuat-kuatnya) saya belum bisa menerima kenyataan ini, saya tidak sanggup hidup tanpa suami saya sus.. Karna saya sangat mencintai suami saya..,
perawat
:
Oja dan murti : Ibu sabar ya buk.. mungkin mungkin suratan takdir .. uk karna semua ini milik allah, kita sebagai ummatnya harus bisa menerima kenyataan takdir. kami sangat prihatin,, tentang hal ini. Kalau begitu kami permisi dulu buk..,