KARAKTERISTIK KARAKTERISTIK WATAK LAMPU PIJAR
Disusun oleh : ALFIANISA KARROMAH SUNARDI NRM 1302617020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018
KARAKTERISTIK WATAK LAMPU PIJAR ALFIANISA KARROMAH SUNARDI 1) , WIRDA NILAWARI, M.SI 2)
1. Mahasiswa Program S1 Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta 2. Dosen Pendidikan Fisika Univesitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta Email :
[email protected]
Abstrak
Lampu pijar adalah atau disebut juga Incandescent Lamp adalah jenis lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan kawat filamen di dalam bola kaca yang diisi dengan gas tertentu seperti nitrogen, argon, kripton atau hidrogen. Lampu pijar tergolong lampu listrik generasi awal yang masih digunakan hingga saat ini. Dalam praktikum kali ini akan dibuktikan hukum ohm yang menyatakan bahwa arus yang melalui suatu peranti selalu berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan yang diterapkan dalam peranti tersebut. Dengan dibuktikannya pernyataan hukum ohm, kita akan mengetahui watak dari lampu pijar, yakni kebenaran watak lampu pijar terbukti dalam hukum ohm, yaitu kuat arus yang mengalir sebanding dengan tegangan antara ujung – ujung penghantar, Semakin besar tegangan yang digunakan maka semakin meningkat daya yang diperoleh dalam rangkaian, Semakin meningkat daya yang diperoleh dalam rangkaian, maka semakin terang menyala kawat filamen dalam lampu pijar. Kata kunci: lampu pijar, watak lampu pijar, hukum ohm
PENDAHULUAN
Lampu
pijar
tergolong
lampu
listrik
dimana cahaya lampu pijar dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik. Lampu pijar
menghasilkan
cahaya
dengan
memanaskan kawat filamen di dalam bola kaca yang terdapat gas-gas tertentu
Pengaruh Suhu Pada Tahanan Arus
yang
mengalir
V, R dengan V, dan P dengan V. Jadi yang
dalam
suatu
penghantar besarnya sebanding dengan
di.maksud dengan Watak Lampu Pijar adalah hubungan antara :
tegangan (beda potensial) antara ujung-
1. Tegangan yang terpasang dengan
ujung penghantar tadi atau dinyatakan
arus listrik yang mengalir.
dengan persamaan:
2. Tegangan yang terpasang dengan
=
tahananya.
(1)
3. Tegangan yang terpasang dengan
dengan I = arus; dan V = tegangan; dan R
daya yang diambil.
adalah bilangan tetap yang dinamakan tahanan dari penghantar. Penghantar yang
Pemilihan Bagan dalam Pengukuran V dan
mengikuti
I
Hukum
Ohrn
dinamakan
penghantar yang Linier. Pada umumya tahanan
berubah
dengan
berubahnya
temperatur Untuk penghantar dari logam, besarnya tahanan bertambah besar jika temperatur makin tinggi.
Untuk memperoleh watak lampu pijar diperlukan pengukuran V dan I secara simultan
dengan
cara
pemasangan
Voltmeter dan Ampermeter seperti bagan 1 dan bagan 2 dibawah.
Dissipasi Tenaga dalam suatu Penghantar Jika dalam suatu penghantar mengalir arus listrik , maka dalam penghantar ini ada tenaga listrik yang hilang dan berubah menjadi panas. Dikatakan ada tenaga
Bagan 1 Pada bagan 1 dapat di analisis ada kesalahan pembacaan ampermeter, karena yang terukur adalah jumlah dari arus yang lewat lampu dan yang lewat voltmeter.
listrik yang terdissipasi. Besarnya tenaga yang terdissipasi tiap detiknya, atau daya yang terdissipasi adalah
=∙
(Watt
atau Joule per detik). Watak Lampu Pijar Karena ada daya yang terdisipasi menjadi panas maka jelaslah bahwa tahanan suatu lampu pijar berubah dengan berubahnya
Gambar
tegangan. Dalam percobaan Watak Lampu
menggunakan Amperemeter
Pijar kita teliti hubungan antara I dengan
1.
Skema
pengukuran
arus
Arus yang terbaca berlebihan:
×100% dengan r = tahanan lampu dan R = tahanan Voltmeter. Jika kesalahan yang kita kehendaki maksimal sebesar a %
ℎ 1, > ℎ 2
maka haruslah:
×100%<%
Untuk mengetahui besarnya dan
dan
dapat dilakukan pengukuran seperti dalam
Bagan 2
prosedur percobaan. Dengan menganggap Pada bagan 1 dapat di analisis ada kesalahan pembacaan Voltmeter, karena
tahanan dalam dari sumber dapat diabaikan maka dapat dibuktikan bahwa:
yang terukur adalah jumlah dari tegangan
= ′ = ′ − = ′ ′ −1
pada lampu dan ampermeter.
dan
′′ = ′′ −1 −( − ) Harga
terhadap
dibandingkan.
Gambar 2. Skema pengukuran hambatan
Kemudian dipilih bagan yang lebih baik
menggunakan Voltmeter
untuk ketiga contoh tegangan di atas.
Tegangan yang terbaca berlebihan:
Daya Listrik
×100%
dengan
=
tahanan
Daya listrik adalah tenaga listrik persatuan
amperemeter. Jika kesalahan yang kita
waktu. Kalau tenaga dinyatakan dengan
kehendaki maksimal a%, maka haruslah:
Joule dan satuan waktu dalam detik maka
×100%<%
satuan daya listrik adalah ”watt” atau joule per sekon. Daya pada arus bolak balik
Pemilihan Bagan
merupakan fungsi waktu, karena itu apa yang sering disebut daya pada arus bolak
Jika,
<
balik pada hakekatnya adalah daya ratarata selama satu periode. Secara matematis daya rata-rata dapat di ekspresikan
=
∫ ∙∙, dengan T = Periode, V = harga tegangan sesaat, dan i = harga arus
= sin = sin =∙cos = ∙ sesaat. Apabila
dan
maka
, dengan
tidak melebihi titik lebur filamennya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan lewat filamen.
V dan I harga efektif dari tegangan dan
Energi listrik diperlukan lampu pijar untuk
arus, sedang
adalah beda fase antara V
menghasilkan cahaya yang terang lebih
dan I. Pada percobaan ini dianggap tidak
besar dibandingkan dengan sumber cahaya
ada perbedaan fase ( = 0). Sehingga:
buatan lainnya seperti lampu pendar dan
Dengan demikian hubungan P = f(V)
dioda cahaya, maka secara bertahap pada
dapat kita buat berdasarkan pengamatan di
beberapa negara peredaran lampu pijar
atas.1
mulai dibatasi. Di samping memanfaatkan
Lampu
pijar
tergolong
lampu
listrik
generasi awal yang masih digunakan hingga saat ini. Cahaya lampu pijar dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik dalam suatu filamen yang pada akhirnya energi listrik diubah menjadi energi panas dan cahaya. Arus listrik dalam
filamern
elektron-elektron
merupakan bebas
yang
gerakan karena
pergerakannya mengakibatkan terjadinya benturan dengan elektron-elektron yang terikat pada inti atom. 2
kerja yang diperlukan sedangkan diameter filamen mementukan besar arus yang Untuk
dapat
yang
dihasilkan,
penggunaan
lampu
memanfaatkan
panas
beberapa
pijar yang
lebih
dihasilkan,
contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri. Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu
yang
terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.3 Untuk mengurangi hilangnya panas maka
Panjang filamen menentukan tegangan
diizinkan.
cahaya
memancarkan
sebanyak mungkin cahaya tampak maka suhu filamen harus ditingkatkan tetapi
konstruksi filamen dibuat spiral dan ujung filamen ini dihubungkan dengan kawat nikel yang terletak pada glass pinch. Kawat pada glass pinch harus melewati kawat
pengaman
yang
terbuat
dari
campuran tembaga dan nikel. Pada saat panas filamen ini akan melentur. Supaya
1
Tim Dosen Fisika Dasar . 2014 . Panduan Praktikum Fisika Dasar II . Jakarta: Universitas Negeri Jakarta 2 Van Harten. 2002. Instalasi Listrik Arus 2. Jakarta: Trimitra Mandiri
tidak mudah putus diberikan penyangga 3
Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. Bandung: PT. Refika Aditama
dari bahan molibdenum karena bahan ini tidak
mudah
beroksidasi
dan
i.
dapat
beroperasi
menyalurkan sebagian panasnya. Kelebihan
Dapat
dengan tegangan DC
Kekurangan
atau AC a. Pola distribusi
a. Efikasi
cahaya mudah
rendah
dikendalikan b. Harga beli rendah c. Sederhana,
oprasinya
Faktor
sangat tinggi
Besarnya Sebuah Hambatan
c. Komponen inframerahny
peralatan
a tinggi
(ballas) d. Keluaran cahaya tidak dipengaruhi
intensitas
pendek (7501000 jam) g. Terbatas
cahaya
pada operasi
sederhana
tegangan
g. Saat starting dan restarting
yang lebih rendah
yang
faktor
yang
Mempengaruhi
mempengaruhi
Besarnya
hambatan
sebanding
Besarnya
hambatan
sebanding
dengan jenis kawat penghantar ( r )
e. Sumber
f. Life time
tiga
Faktor
dengan panjang kawat (l)
tegangan
menyilaukan
f. Pengaturan
oleh variasi
lingkungan
-
besarnya sebuah hambatan yaitu:
dipengaruhi
nyala
kecil
Ada
d. Sangat
temperatur
e. Berukuran
lampu Pijar 4
b. Temperatur
tidak butuh
tambahan
Tebel 1. Kelebihan dan Kekurangan
Besarnya terbalik
hambatan dengan
luas
berbanding penampang
kawat (A)
Jadi secara matematis persamaan untuk hambatan dapat ditulis:
= = R = hambatan dengan satuan Ohm l = panjang kawat dengan satuan m r = hambat jenis dengan satuan Ohm.m A = luas Penampang dengan satuan m 2
tidak ada penundaaan h. Tidak ada permasalahan stroboscopic
Jadi hambat jenis suatu kawat penghantar adalah
hambatan
sepotong
kawat
penghantar yang panjangnya satu meter 4
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp gdl-yuniaryani-31579-3-2008ts-2.pdf
dan
luas
penampangnya
satu
meter
persegi. Berikut adalah tabel hambat jenis beberapa zat
1. Bola lampu 2. Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen) 3. Filamen wolfram 4. Kawat penghubung ke kaki tengah 5. Kawat penghubung ke ulir 6. Kawat penyangga 7. Kaca penyangga 8. Kontak listrik di ulir 9. Sekrup ulir 10. Isolator 11. Kontak listrik di kaki tengah
Gambar 3. Tabel nilai hambat jenis 5 Berikut fungsi dari beberapa komponen Komponen utama dari lampu pijar adalah
yang digunakan untuk bola lampu:
bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen
a. Gelas kaca
yang terbuat dari wolfram, dasar lampu
Gelas
yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas
batang
pengisi, dan kaki lampu.
sederhana
kaca
adalah
karbon
penutup filamen
suatu
yang
lampu
berbahan
dasar
pijar kaca
berwarna bening. Gelas kaca ini berfungsi untuk melindungi filamen dari rekasi oksidasi. b. Gas pengisi Pada awalnya bagian dalam bola lampu pijar
dibuat
belakangan
hampa diisi
udara
dengan
gas
namun mulia
bertekanan rendah seperti argon, neon, kripton, dan xenon atau gas yang bersifat tidak reaktif seperti nitrogen sehingga filamen
tidak
teroksidasi.
Konstruksi
lampu halogen juga menggunakan prinsip yang sama dengan lampu pijar biasa, perbedaannya terletak pada gas halogen yang digunakan untuk mengisi bola lampu. 5
https://dokumen.tips/watak-lampu-pijar
c. Kaki lampu
membesarnya
aliran
Dua jenis kaki lampu adalah kaki lampu
membesar
berulir dan kaki lampu bayonet yang dapat
tumbukan di dalam filamen.6
pula
listrik
probabilitas
maka
terjadinya
dibedakan dengan kode huruf E (Edison) dan B (Bayonet), diikuti dengan angka yang menunjukkan diameter kaki lampu
Karakteristik Lampu Pijar Lampu pijar akan memancarkan cahaya ketika ada arus listrik melewati filamen
dalam milimeter seperti E27 dan E14.
kawat lampu pijar kemudian temperatur Cara Kerja Lampu Pijar
filamen
naik
sehingga
berpijar.
Filamen
lampu
tersebut
dapat
mempunyai
Pada dasarnya filamen pada sebuah lampu
hambatan yang tidak tetap. Hambatan
pijar adalah sebuah resistor. Saat dialiri
filamen tungsten akan semakin tinggi jika
arus
temperatur
listrik,
filamen
tersebut
menjadi
naik
sehingga
kenaikan
sangat panas, berkisar antara 2800° Kelvin
tegangan akan mengakibatkan menaiknya
hingga maksimum 3700° Kelvin. Ini
hambatan yang juga akan terjadi sedikit
menyebabkan
yang
kenaikan arus yang mengalir. Hambatan
dipancarkan oleh lampu pijar biasanya
filamen kira-kira seperempat belas dari
berwarna
kuning
Pada
keadaan temperatur normal dalam keadaan
temperatur
yang
itulah
dingin. Salah satu yang perlu diperhatikan
filamen mulai menghasilkan cahaya pada
dalam karakteristik lampu pijar ini adalah
panjang gelombang yang kasat mata. Hal
pengaruh tegangan terhadap lampu.7
warna
cahaya
kemerahan. sangat
tinggi
ini sejalan dengan teori radiasi benda hitam. Dengan mengalirnya arus elektron melalui filamen tipis menghasilkan tumbukantumbukan
elektron
di
dalam
filamen
sehingga membentuk cahaya serta panas sebagai
residu.
voltase
listrik
Seiring yang
bertambahnya
digunakan
maka
semakin tinggi intensitas cahaya, sebab naiknya tegangan memacu naiknya aliran 6
listrik karena resistan bersifat tetap jika kenaikan
suhu
dihiraukan,
dan
Van Harten. 2002. Instalasi Listrik Arus 2. Jakarta: Trimitra Mandiri 7 Maulana, Rachmat. 2011. Interfacing PC dan Multimedia Eksperimen Karakterisasi Lampu Pijar. Depok: Universitas Indonesia
METODE
Metode yang dilakukan yaitu dengan
ampermeter dengan sumber) = VI dan
melakukan
pembacaan ampermeter = I'. Kemudian
penelitian
eksperimen.
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
membuat
watak atau karakteristik lampu pijar.
Misalkan pembacaan voltmeter (ujung
Untuk mengkajinya dilakukan percobaan
ujung sumber) = V" dan pembacaan
watak
ampermeter
lampu
pijar.
Terlebih
dahulu
menentukan bagan untuk mengetahui dan
yang
digunakan, dapat dilakukan
rangkaian
=
I".
seperti
bagan
Mencatat
2.
hasil
pengukuran V, I, V', I', V ", I " untuk
mendapatkan nilai, dan (rumus dalam
pengukuran-pengukuran tegangan sumber
teori).
(variak) diukur pada waktu lampu dan
digunakan dalam percobaan watak lainpu
ampermeter tidak terpasang (voltmeter
pijar.
dipasang langsung pada ujung output dari
Setelah
variak).
pengamatan terhadap watak lampu pijar
Misal
25
volt.
Pembacaan
Tentukan
menentukan
voltmeter ini = V. Ampermeter dipasang
dengan
seri
tegangan)
dengan
lampu
dan
dihubungkan
bagan
mengatur
bagan,
(sumber
tegangan
ditunjukkan
lampu diukur tanpa mengukur tegangan
Membaca nilai yang ditunjukan pada
(voltmeter
Misalkan
amperemeter. Mencatat besarnya arus (I)
Setelah
tersebut sebanyak 5 kali pengulangan.
pengukuran V dan I didapat, membuat
Mengulangi langkah a untuk tegangan -
rangkaian
tegangan : 40, 60, 80, dan 100 volt
pembacaan
ampermeter
seperti
pembacaan
terpasang). =
I.
bagan
voltmeter
1.
Misal
10
yang
dengan ujung variak. Arus yang lewat
tidak
voltmeter
akan
dilakukan
variak
sehingga oleh
yang
Volt.
(ujung-ujung
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
“Watak
pijar
memahami hukum ohm, memperagakan
merupakan sebuah kawat filamen yang
untai pengukuran arus dan tegangan suatu
dipanaskan dalam bola kaca yang berisi
lampu pijar, membuat interpretasi bagan
nitrogen, argon maupun kripton.
listrik,
Lampu
Pijar”.
Lampu
membuat
interpretasi
grafik
hubungan antara; tegangan yang terpasang dengan arus yang mengalir; tegangan yang
terpasang dengan tahanannya; tegangan yang terpasang dengan daya yang diserap, menentukan
tahanan
dalam
memahami
karakteristik
lampu,
watak
lampu
pijar.
voltmeter AC, amperemeter AC, lampu pijar dan juga sumber tegangan (variak) dan
juga
kabel-kabel
untuk
menghubungkan alat-alat tersebut.
,
didapatkan nilai
maka dapat
diketahui bagan yang akan digunakan dalam percobaan watak lampu pijar ini.
< ,
Apabila Alat dan bahan yang digunakan adalah
. Setelah
lampu lalu menghitung besar
maka dipilih bagan 1,
sebaliknya apabila
> ,
bagan
percobaan,
2.
Pada
maka dipilih praktikan
==−0,658 dan = 2,854 sehingga didapatkan < , maka mendapatkan besar
Pada dasarnya lampu pijar merupakan
dalam
jenis lampu dengan penyalaan kawat halus
menggunakan metode bagan 1.
dalam bola gelas vakum. Apabila selama
Setelah
pengaliran arus pada lampu tersebut nilai
digunakan,
tahanan listriknya konstan, maka kelakuan
percobaan
lampu pijar tersebut sesuai dengan hukum
lampu
ohm dan hubungan antara kuat arus dan
mengatur
tegangan akan linier.
memperoleh tegangan sebesar 40 volt
Sebelum melakukan pengamatan pada
dengan
lampu
voltmeter.
pijar,
terlebih
menentukan
dahulu
bagan
membandingkan antara
harus dengan
. Terdapat
dua pilihan bagan, yang pertama dengan cara mengukur tegangan sumber dengan menghubungkan menghitung besar
pada
voltmeter
lalu
, cara kedua dengan
menghubungkan sumber tegangan dengan amperemeter yang dipasang seri dengan
percobaan
kali
mendapatkan
ini
bagan
selanjutnya untuk
pijar
yang
melakukan
membuktikan
tersebut,
sumber
praktikan
watak
dengan
tegangan
sehingga
menghubungkannya Selanjutnya
cara
pada
merangkai
rangkaian listrik sesuai dengan bagan yang digunakan, yaitu bagan 1, dengan mencatat arus
listrik
yang
didapatkan
dengan
mengambil data sebanyak lima kali setiap 30 detik. Setelah memperoleh 5 data kuat arus
yang
mengulangi
didapatkan, percobaan
nya
kemudian kembali
dengan menggunakan sumber tegangan 60 volt, 80 volt dan 100 volt.
Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan diperoleh data sebagai berikut : Tegangan
Kuat arus
Hambatan
Daya
(Volt)
(Ampere)
(Ohm)
(Watt)
40
(6,788 ± 0,006) x 10 -2
(5,983 ± 0,040) x 10 2
(2,715 ± 0,022)
60
(7,790 ± 0,003) x 10 -2
(7,702 ± 0,040) x 10 2
(4,674 ± 0,026)
80
(8,762 ± 0,002) x 10 -2
(9,130 ± 0,038) x 10 2
(7,009 ± 0,029)
100
(9,726 ± 0,008) x 10 -2
(10,3 ± 0,03) x 10 2
(9,72 ± 0,03)
Berdasarkan
data
di
atas
dapat
besar sumber tegangan yang digunakan
disimpulkan
bahwa
semakin
tinggi
maka semakin bertambahnya arus yang
tegangan yang digunakan, maka semakin
mengalir dalam rangkaian dan semakin
tinggi kuat arus yang mengalir pada
sempurna menyala kawat filamen pada
rangkaian, sehingga dapat membuktikan
lampu pijar tersebut yang sesuai teori yang
hukum ohm. Hukum ohm menyatakan
menyatakan bahwa tingkat terang dan
bahwa arus yang mengalir atau melalui
redupnya lampu dipengaruhi oleh besarnya
suatu peranti selalu berbanding lurus
daya yang diterima suatu rangkaian. 9
dengan beda potensial atau tegangan yang diterapkan dalam peranti tersebut.
8
Bedasarkan lakukan,
percobaan maka
yang
dapat
praktikan
disimpulkan
Adapun kekurangan praktikum kali ini
hubungan dari komponen – komponen
yaitu, saat kami mengukur arus pada
yang digunakan dalam percobaan, yaitu
tegangan 40, 60, 80 dan 100 V, lampu
adanya hubungan tegangan dengan kuat
yang menjadi sorotan pada praktikum
arus, tegangan dengan hambatan dan
Watak Lampu Pijar ini tidak menyala.
tegangan dengan daya yang mengalir,
Padahal seharusnya lampu akan menyala
maka dihasilkan grafik hubungan sebagai
semakin
berikut :
terang
seiring
dengan
bertambahnya arus yang mengalir pada rangkaian
listrik
tersebut.
Hal
itu
membuktikan pada hukum ohm semakin
8
Halliday. 2005. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta:Erlangga
9
Tooley,Michael. 2002. Rangkaian Elektronika Prinsip dan aplikasi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Grafik Hubungan V dengan I, R dan P 35 30 25 20 15 10 5 0 40 V
60 V
80 V I
R
100 V
P
Dapat dilihat dalam grafik, bahwa semua
digunakan akan semakin meningkat nilai
komponen memiliki hubungan terikat dan
kuat arus yang mengalir, hambatan dan
perbandingannya
daya yang diperoleh.
berbanding
lurus,
semakin tinggi sumber tegangan yang
KESIMPULAN
1. Hukum ohm menyatakan bahwa arus yang
melalui
suatu
peranti
selalu
berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan yang diterapkan dalam peranti tersebut.
dengan
hambatan
pada
menghubungkan lampu
dengan
amperemeter yang dipasang seri dengan sumber tegangan. Pengukuran tegangan didapatkan voltmeter
dengan dipasang
adalah bagan I, dimana diperoleh dalam perhitungan
< .
5. Berdasarkan grafik yang diketahui, nilai daya berbanding lurus dengan arus
2. Pengukuran arus pada lampu pijar didapatkan
3. Rangkaian bagan listrik yang digunakan
listrik dan tegangan yang digunakan. 6. Semakin
besar
tegangan
yang
digunakan maka semakin meningkat daya yang diperoleh dalam rangkaian 7. Semakin
meningkat
daya
yang
rangkaian,
maka
menghubungkan
diperoleh
paralel
semakin terang menyala kawat filamen
hambatan dan amperemeter.
dengan
dalam
dalam lampu pijar.
8. Kebenaran watak lampu pijar terbukti dalam hukum ohm, yaitu kuat arus yang
mengalir sebanding dengan tegangan antara ujung – ujung penghantar.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday. 2005. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta:Erlangga
2. Jakarta: Trimitra Mandiri
Karakterisasi
2002.
Rangkaian
Kedua. Jakarta : Erlangga. http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptit
Maulana, Rachmat. 2011. Interfacing PC Multimedia
Michael.
Elektronika Prinsip dan aplikasi Edisi
Harten, Van. 2002. Instalasi Listrik Arus
dan
Tooley,
Eksperimen
bpp-gdl-yuniaryani-31579-3-2008ts2.pdf
Lampu Pijar. Depok:
Universitas Indonesia Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan. Bandung: PT. Refika Aditama
https://dokumen.tips/watak-lampu-pijar