KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul "MOTOR "
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai syarat
melengkapi tugas mata kuliah Utilitas dan Nuklir dari dosen pengampu Ir. H.
Zainal Abidin, M.S
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak,
oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Ir. H. Zainal Abidin, M.S sebagai dosen pengampu dalam proses
penulisan makalah.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan/motivasi dalam proses
penulisan makalah ini.
3. Rekan - rekan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data dari
berbagai sumber.
Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan mendapat balasan
yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat menyempurnakan makalah ini.
Semarang,3 Oktober 2014
Penyusun
DaftarIsi
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DaftarIsi ii
Daftar Gambar iii
Abstrak iv
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Motor AC 6
2.1.1 Pengertian Motor AC, Jenis dari motor AC dan Bagian-bagiannya 6
2.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Motor AC 9
2.2 Motor DC 11
2.2.1 Pengertian motor DC 11
2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Motor DC 13
BAB III PEMBAHASAN 18
3.1 Prinsip Kerja Motor AC 18
3.2 Prinsip Kerja Motor DC 19
BAB IV PENUTUP 21
4.1 Kesimpulan 21
4.2 Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
Daftar Gambar
Gambar 1. Gambar Motor AC ………………………………………………… 5
Gambar 2. Gambar grafik arus motor AC ………………………………………5
Gambar 3. Gambar arus motor AC ……………………………………………...5
Gambar 4. Gambar Motor DC …………………………………………………...9
Gambar 5. Gambar bagian dalam Motor AC ……………………………………11
Gambar 6. Gambar bagian dalam Motor DC ……………………………………12
Abstrak
Damar Kismoyo Wahyono
Dosen Pembimbing : Ir. H. Zainal Abidin, M.S
D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Arus listrik bersumber dari medan
magnet yang kemudian menimbulkan gaya dan akhirnya dapat menjadi energi
mekanis. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Berdasarkan arah arusnya motor listrik dibagi menjadi dua
golongan, yaitu motor listrik arus searah DC dan motor listrik arus bolak
balik AC.Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Current adalah arus yang
sifatnya mempunyai dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-
balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunyai ground (bumi).
Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220
Volt 50 hezh. Motor DC (Direct Current) merupakan mesin listrik yang
memerlukan suplai tegangan searah untuk pengoprasiannya. Motor ini memiliki
kesederhanaan dalam pengoprasian tetapi disisi lain memerlukan perawatan
berkala dan harganya mahal.
Kata kunci : Motor, listrik, arus
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi inilah yang digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya menggerakkan pompa, menggerakkan kompressor, mengangkat
bahan dan lain-lain. Motor juga banyak digunakan untuk keperluan rumah
seperti menggerakkan mixer, bor listrik, kipas angin dan sebagainya. Dalam
industri motor merupakan suatu hal yang penting, bahkan motor disebut "kuda
kerja" nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total industri. Motor listrik seringkali kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aplikasinya. Motor
listrik terdiri atas tiga bagian utama yang disebut stator (bagian yang
diam) dan rotor (bagian yang bergerak) dan air gap. Rotor dapat berputar
karena adanya medan magnet yang dipengaruhi oleh arus listrik. Air gap
adalah bagian yang memisahkan rotor dan stator. Motor listrik terbagi atas
2 jenis yaitu Motor AC dan Motor DC.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Motor AC dan DC ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari motor AC dan DC ?
3. Apa saja perbedaan antara Motor AC dan DC berdasarkan arusnya ?
4. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari Motor AC dan DC ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengerti pengertian dan jenis-jenis dari masing-masing
motor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari motor AC dan DC.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara Motor AC dan Motor DC.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Motor AC dan
Motor DC.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor AC
2.1.1 Pengertian Motor AC, Jenis dari motor AC dan Bagian-bagiannya
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Current adalah arus yang
sifatnya mempunyai dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-
balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunyai ground (bumi).
Arus AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220
Volt 50 hezh.Pengertian listrik bolak-balik (Alternating Current). Disebut
arus bolak-balik (Alternating Current) karena arusnya berbalik setiap
setengah putaran (Cycle).Grafik arus AC dapat dilihat pada Gambar Dibawah
ini ;
Sedangkan Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang
berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi
tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Berikut
adalah gambar motor arus AC :
Motor listrik arus bolak-balik dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara
lain :
1. Motor Sinkron (motor serempak)
Pada motor sinkron, motor tidak dapat berputar dengan sendirinya walaupun
pada lilitan statornya telah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Agar motor sinkron dapat berputar, diperlukan penggerak permulaan. Sebagai
penggerak permulaan biasanya dikerjakan oleh mesin lain.Motor sinkron
bekerja pada kecepatan tetap pada frekuensi tertentu dan tidak terjadi
slip. Motor ini memerlukan arus DC untuk pembangkita daya dan memiliki
torsi awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal untuk beban rendah seperti kompresor udara, perubahan
frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor daya
sistem sehingga sering digunakan pada sistem yang menggunakan banyak
listrik.
2. Motor Asinkron (motor tak serempak)
Disebut motor asinkron, karena putaran motor tidak sama dengan putaran
fluk magnit stator, atau dengan kata lain bahwa antara rotor dengan fluks
magnit stator terdapat selisih perputaran yang disebut slip.
Motor ini didefinisikan sebagai motor yang bekerja berdasarkan induksi
medan magnet stator ke rotornya. Arus rotor motorini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat
adanya perbedaan relatif antara putaran rotordengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arusstator. (Gede, 2013).
3. Berdasarkan cara penerimaan tegangan dan arus
a. Motor AC yang rotornya menerima tegangan secara langsung
Motor jenis ini biasanya dijumpai pada motor universal, motor
DC.Pada motor jenis ini, tegangan listrik diberikan secara langsung dari
sumber tegangan melalui suatu sambungan listrik secara langsung (bukan
berdasarkan prinsip induksi).
b. Motor Induksi
Disebut motor induksi, karena dalam hal penerimaan tegangan dan arus
listrik pada rotor dilakukan dengan prinsip induksi listrik. Sehingga tidak
ada sambungan langsung antara bagian rotor dengan sumber tegangan listrik.
4. Berdasakan jumlah fasa tegangan sumber
a. Motor 1 Fasa
Dinamakan motor 1 Fasa, karena untuk menghasilkan tenaga mekanik,
pada motor tersebut dimasukkan tegangan 1 Fasa. Di dalam hal praktek sering
menjumpai motor 1 Fasa dengan lilitan 2 Fasa. Dikatakan demikian karena
dalam motor 1 Fasa, lilitan stator-nya terdiri dari 2 jenis lilitan, yaitu
lilitan pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat
sedemikian rupa sehingga walaupun arus yang mengalir pada motor adalah
arus/tegangan 1 Fasa, tetap akan mengakibatkan arus yang mengalir pada
masing-masing lilitan mempunyai perbedaan lhasa. Atau dengan kata lain,
bahwa arus yang mengalir pada lilitan pokok dan lilitan bantu tidak
sephasa. Motor 1 Fase yang seperti ini disebut motor fase belah.
b. Motor 3 fasa
Disebut motor 3 fasa, karena untuk menghasilkan tenaga mekanik tegangan
yang dimasukkan ke motor adalah tegangan 3 fasa. Ditinjau dari jenis rotor
yang digunakan, motor jenis ini dikelompokkan dalam 3 jenis, yaitu :
1. Motor dengan rotor lilit
2. Motor dengan rotor sangkar tupai
3. Motor kolektor
Seperti motor-motor jenis lainnya, menurut Gede (2013) motor induksi
pada dasarnya mempunyai 3 bagian penting sebagai berikut :
A. Stator yaitu bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
B. Celah (air gap) yaitu celah udara antara stator dan rotor. Air gap ini
merupakan tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor. Pada celah
udara ini lewat fluks induksi stator yang memotong kumparan rotor sehingga
meyebabkan rotor berputar. Celah udara yang terdapat antara stator dan
rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil kerja motor yang
optimum. Bila celah udara antara stator dan rotor terlalu besar akan
mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak antara
celah terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada mesin.
C. Rotor, yaitu bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor. Menurut Gede
(2013) Berdasarkan bentuk konstruksi rotornya, maka motor induksi dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
a. Rotor sangkar (squirrel cage) adalah bagian dari mesin yang
berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi
yang mempunyai slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan
singkat pada ujungnya.
b. Rotor kumparan (wound rotor) adalah kumparan yang dihubungkan
bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan
slipringke tahanan luar. Kumparan sendiri dapat dikembangkan menjadi
pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung
singkat secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar
2 Kelebihan dan Kelemahan Motor AC
1. Kelebihan Motor AC antara lain :
a. Harga lebih murah.
b. Pemeliharaannya lebih mudah.
c. Ada berbagai bentuk displai untuk berbagai lingkungan
pengoperasian.
d. Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan pengoperasian yang
keras.
e. Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc dari HP
yang sama.
f. Biaya perbaikan lebih murah.
g. Kemampuan untuk berputar pada kecepatan di atas ukuran
kecepatan kerja yang tertera di nameplate.
2. Kelemahan Motor AC :
Arus tinggi yang harus mengalir melalui kontak berputar. Memicu dan
pemanasan pada kontak-kontak dapat menghabiskan energi dan memperpendek
masa pakai motor. Dalam motor AC umum medan magnet yang dihasilkan oleh
elektromagnet didukung oleh tegangan AC sama dengan kumparan motor.
Kumparan yang menghasilkan medan magnet yang kadang-kadang disebut sebagai
"stator", sedangkan kumparan dan inti padat yang berputar disebut "dinamo".
Dalam motor AC medan magnet sinusoidal bervariasi, seperti arus dalam
kumparan bervariasi.
2. Pemeliharaan Motor AC
Dalam pemeliharaan motor AC maka dibedakan menjadi dua bagian
yaitu:
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
Pemeliharaan pencegahan meliputi: pemeriksaan, pengujian,
pembersihan, pengeringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan.
Pemeliharaan pencegahan menjamin kelancaran operasi dan mencegah
terjadinya kerusakan total (break down). Kegiatan pemeliharaan
pencegahan meliputi :
a. Perawatan reguler: yaitu meliputi pembersihan, pelumasan dan
pengaturan, frekuensi pelaksanaannya tergantung pada kondisi
peralatan dan situasi lingkungan.
b. Perawatan penggantian yaitu penggantian bagian-bagian yang
habis masa pakainya.
c. Proses identifikasi dan pencari gangguan.
Pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance)
Pemeliharaan perbaikan yaitu memperbaiki atau mereparasi
peralatan atau sistim yang mengalami kerusakan. Di industri,
persoalan pemeliharaan dan perawatan adalah sangat penting,
karena menyangkut kelancaran dan kelangsungan hidup suatu
industri.
2.2 Motor DC
2.2.1 Pengertian motor DC
Motor DC (Direct Current) merupakan mesin listrik yang memerlukan
suplai tegangan searah untuk pengoprasiannya. Motor ini memiliki
kesederhanaan dalam pengoprasian tetapi disisi lain memerlukan perawatan
berkala dan harganya mahal. Di lapangan, jenis motor DC bermacam-macam, di
antaranya motor DC penguatan terpisah, motor DC penguatan seri, motor DC
penguatan shunt dan motor DC penguatan kompound. Untuk dapat mengoperasikan
dan melakukan perawatan motor DC maka perlu dipahami konsep dasar
bagaimanasuatu motor DC berputar. Bagian-bagian motor DC juga perlu dikenal
seperti stator, rotor, komutator-sikat dan elemen motor lainnya.
Karakteristik motor juga harus dipahami agar dalam pengoperasiannya, motor
dapat bekerja dengan optimal.
Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan medan
untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor
(bagian yang berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam
pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah
pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.
Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa tegangan dari
gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan
demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar
dalam medan magnet. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu
lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang
menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan.
Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.
Motor DC terdiri dari Eksitasi Sendiri dan Eksitasi Terpisah. Eksitasi
sendiri terdiri atas motor yang tersusun secara :
Shunt : Rangkaian motor DC dimana field winding dan
armaturre disusun secara paralel. Rangkaian shunt memiliki
kecepatan sudut dan tegangan jepit yang konstan.
Seri : Rangkaian motor DC dimana field winding dan armature
disusun secara seri. Kecepatan sudut tidak konstan, ketika
diberi beban besar maka kecepatan rotasi motor akan kecil dan
begitu pula sebaliknya. Dapat menghasilkan momen yang besar
dengan arus yang rendah sehingga cocok digunakan sebagai starter
mesin.
Campuran : Rangkaian motor DC yang memiliki 2 buah field
winding yang dihubungkan secara seri dan paralel dengan
armature. Motor DC campuran ini menghasilkan momen awal yang
besar pada awal pergerakan beban.
Jatry (2013) Mengemukakan bahwa ada tiga komponen penting dalammotor DC
yaitu:
1. Kutub Medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakkan bearing pada ruang di antara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan di antara
kutub - kutub dari utara menuju selatan. Untuk motor yang lebih besar atau
lebih kompleks, terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya luarsebagai penyedia struktur medan.
2. Rotor
Bila arus masuk menuju kumparan jangkar, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Rotor yang berbentuk silinder, dihubungkan ke
as penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk motor DC yang kecil,
rotor berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai
kutub utara dan kutub selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
arus berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan rotor.
3. Komutator
Komponen ini terdapat pada motor DC dan berfungsi untuk membalikkan arah
arus listrik dalam kumparan jangkar. Komutator jugamembantu dalam transmisi
arus antara kumparan jangkar dan saluran daya
2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Motor DC
1. Kelebihan Motor DC :
1. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan.
2. Torka awalnya besar.
3. Performansinya mendekati linier.
4. Sistem kontrolnya relatif lebih murah dan sederhana.
5. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon dinamiknya
yang baik.
6. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari
motor AC.
2. Kekurangan Motor DC :
1. Membutuhkan perawatan yang ekstra.
2. Lebih besar dan lebih mahal (jika dibandingkan dengan motor
AC induksi).
3. Tidak cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi.
4. Tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar.
5. Tidak cocok digunakan pada kondisi lingkungan yang cepat
berdebu.
2. Perawatan Motor DC, ada beberapa tahap yakni :
1. Pemeriksaan rekam kerja
Jenis perawatan yang dibutuhkan
Personil yang dibutuhkan untuk kegiatan perawatan (tingkat
kemampuan personil)
Bagian apa saja yang memerlukan perawatan
Penjadwalan dan koordinasi dengan departemen lain yang
dibutuhkan untuk kegiatan perawatan
Piranti keamanan apa saja yang mungkin mengganggu proses
perawatan
Masalah-masalah lain diluar mesin yang dapat menyebabkan
gangguan fungsi motor
2. Inspeksi terhadap kebisingan dan getaran
Keberadaan kebisingan mekanis atau getaran motor tersebut dapat
mengindikasikan berbagai masalah
Getaran pada motor juga dapat menjadi sumber panas yang berlebih
dan brush sparking
3. Inspeksi visual
Inspeksi visual yang ditujukan untuk mengamati dan merekam
anomali pada kondisi fisik motor dalam keadaan tidak diberi daya
Inspeksi visual juga sebaiknya melibatkan pengujian "bau", yang
menguji ada atau tidaknyabau terbakar yang muncul dari gulungan
di dalam motor tersebut.
Masalah overheating mungkin saja terjadi bukan melalui masalah
internal di dalam motor
Kotoran di dalam motor bertindak mengisolasi aliran panas dan
aliran panas tersebut merupakan kelemahan dalam operasi motor
Karat dapat merusak gulungan motor serta menciptakan hambatan
dalam koneksi kabel motor
4. Pengujian gulungan motor
Proses pengujian gulungan motor dilakukan saat susunan motor
telah dilepas dan inspeksi menyeluruh terhadap komponen internal
telah dilakukan
Kondisi fisik gulungan juga memerlukan pemeriksaan
Pengecekan terhadap dokumentasi manufaktur sebelum pembersihan
dengan menggunakan solvent ataupun deterjen perlu dilakukan
dalam rangka mencegah kerusakan pada kompenen isolasi
Penggunaan udara bertekanan patut dihindari karena tekanan udara
dapat menyebarkan partikel ke dalam komponen isolasi dan
merusaknya
Kelembaban dalam gulungan juga perlu dihilangkan, karena
gulungan yang lembab atau basah dapat mengacaukan pengukuran
pada pengujian gulungan
Cara standar dalam menguji isolasi gulungan adalah dengan
menggunakan Megger
Satu hal yang patut diperhatikan mengenai pengujian isolasi
ground dengan menggunakan Megger adalah hasil pengujian dapat
bervariasi
5. Perawatan terhadap komutator dan brush
Brush dan komutator adalah faktor integral dalam pengoperasian
motor DC
Keausan atau retak yang berlebih pada brush merupakan tanda
bahwa motor tidak berputar secara baik
Pengecekan terhadap sambungan brush perlu dilakukan untuk
menjamin brush tetap terpasang kuat dan bersih
Brush harus memiliki keselarasan yang baik
Bersihkan debu disekitar brush
Ukur tingkat keausan brush
Spark dari brush dapat menyebabkan permukaan yang kasar dan
kehitaman pada komutator
Bila komutator terlihat kekuningan, hal tersebut menunjukkan
adanya keausan berlebih yang mungkin disebabkan oleh tipe brush
yang tidak cocok dengan komutator atau ketegangan pegas yang
tidak sesuai
Jika komutator terlihat kasar dan bars dalam keadaan tidak
merata, komutator perlu dibubut untuk mengembalikan bentuk bulat
sempurna dari komutator tersebut
Untuk membersihkan komutator dapat menggunakan sikat pembersih
berbahan fiberglass dan pembersih motor elektrik
Pembersihan tidak boleh menggunakan amplas karena partikel logam
pada amplas dapat menyebabkan arus pendek
6. Pemeriksaan dan pelumasan bearing
Bearing memiliki beberapa tipe yang berbeda dan tindakan
perawatan pada komponen tersebut selain bergantung pada tipe
bearing
Pelumasan hanyalah satu dari 3 tahap perawatan yang melibatkan
bearing motor
Inspeksi kebisingan dan getaran
Pengujian menggunakan feel dan suara
a. Sentuh casing penutup bearing
b. Apakah terdapat suara berdebar (thumping) atau kertakan
(grinding)
Sumber kegagalan bearing
a. Kurangnya pelumas
b. Terlalu banyak minyak (pelumas) menyebabkan overheat dan
penghitaman
c. Bearing yang telah usang
d. Kondisi motor yang panas
Apakah bearing yang terpasang merupakan jenis bearing yang tepat
Bersihkan casing dengan pelarut atau minyak bilas
Bearing sebaiknya dibersihkan dengan lap bebas serat
Jagalah agar bearing tetap bebas debu
Ketika bearing harus diganti, lepaskan bearing dengan alat yang
tepat
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip Kerja Motor AC
3.1.1 Motor sinkron
Motor sinkron memiliki kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan
pada rotor. Kumparan jangkar memiliki bentuk yang sama dengan motor
induksi, sedangkan kumparan medan berbentuk rotor silinder. Arus DC
digunakan untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dan dialirkan ke
rotor melalui cincin slip. Apabila jangkar dihubungkan dengan sumber
tegangan tiga fasa akan menimbulkan medan putar pada stator. Kutub medan
rotor yang diberi penguat arus searah mendapat tarikan dari kutub medan
putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron).
3.1.2 Motor Induksi
Suplai listrik di stator akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet
ini bergerak dengan kecepatan sinkron di sekitar rotor. Arus dari rotor
menghasilkan medan magnet yang kedua dan berusaha melawan medan magnet
stator sehingga menyebabkan rotor berputar. Tetapi pada kenyataannya motor
tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron tetapi pada kecepatan dasar
yang lebih rendah. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya slip yang
meningkat dengan meningkatnya beban. Untuk menghindari slip maka dapat
dipasang sebuah cincinn geser atau slip ring
%Slip = ((Ns-Nb)/Ns) x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
3.2 Prinsip Kerja Motor DC
Gerak atau putaran yang dihasilkan oleh motor arus searah diperoleh
dari interaksi dua buah medan yang dihasilkan oleh bagian 'jangkar'
(armature) dan bagian 'medan' (field) dari motor arus searah. Pada gambar
ilustrasi diatas, bagian medan berbentuk suatu kumparan yang terhubung ke
sumber arus searah. Sedangkan bagian jangkar ditunjukkan sebagai magnet
permanen (U-S), bagian jangkar ini tidak harus berbentuk magnet permanen,
bisa juga berbentuk belitan yang akan menjadi elektro-magnet apabila
mendapatkan sumber arus searah. Sehingga apabila motor arus searah kita
berjenis jangkar belitan, maka kita harus menyediakan dua sumber arus
searah, satu untuk bagian jangkarnya, satu lagi untuk bagian medannya.
Bagian lain yang tidak kalah penting pada motor arus searah adalah adanya
'komutator' (comutator). Komutator merupakan suatu konverter mekanik yang
membuat arus dari sumber mengalir pada arah yang tetap walaupun belitan
medan berputar. Komutator berpasangan dengan 'cincin belah' (slip-rings)
untuk menjalankan tugas yang saya sebut baru saja. Pada gambar ilustrasi
diatas, gambar lingkaran yang dibagi menjadi dua buah dan terhubung ke
bagian belitan medan merupakan cincin belah yang saya maksud. Bagian yang
digambarkan berbentuk kotak menempel pada cincin belah tersebut yang
dinamakan komutator. Tentu saja pada aplikasi yang sebenarnya, jumlah
cincin belah tidak hanya dua dan terhubung ke sejumlah banyak belitan
medan.
Untuk putaran yang dihasilkan dapat mengingat dengan aturan tangan
kanan bahwa gaya, medan magnet, dan arus membentuk suatu sumbu tiga dimensi
seperti ditunjukkan di gambar sebelumnya. Bahwa medan magnet berarah dari
kutub Utara (N) ke kutub Selatan (S), sehingga di gambar yang atas
seharusnya ada medan magnet yang berarah dari N ke S. Interaksi adanya arus
dan medan magnet dengan menggunakan aturan tangan kanan mengakibatkan
munculnya gaya. Di konduktor yang dekat dengan kutub S akan muncul gaya ke
arah atas, sebaliknya pada konduktor yang dekat dengan kutub N akan muncul
gaya ke arah bawah. Akibatnya bagian medan akan berputar karena adanya dua
gaya yang berlawanan arahnya. Setelah satu putaran maka konduktor yang
tadinya dekat dengan kutub S akan berpindah dekat ke kutub N, dan juga
sebaliknya. Akibat adanya pasangan cincin belah-komutator, arus akan
mengalir dengan arah yang tetap, walaupun konduktornya berganti, sehingga
gaya pada titik tersebut akan selalu tetap arahnya. Begitu seterusnya
sehingga motor arus searah akan berputar pada arah yang tetap. Secara
sederhana, apabila sumber arus searahnya kita balik arahnya maka putaran
yang dihasilkan akan berlawanan arah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah
suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-balik
(listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik berupa putaran
daripada rotor. Motor AC dibedakan menjadi beberapa jenis
yaitu,Motor Sinkron (motor serempak), Motor Asinkron (motor tak serempak),
Motor AC yang rotornya menerima tegangan secara langsung, Motor Induks, 1
fasa dan 3 fasa.Kelebihan Motor AC antara lain :
1. Harga lebih murah dan pemeliharaannya lebih
mudah.
2. Ada berbagai bentuk displai untuk berbagai
lingkungan pengoperasian.
3. Kemampuan untuk bertahan pada lingkungan
pengoperasian yang keras.
4. Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor
dc dari HP yang sama.
Motor DC (Direct Current) merupakan mesin listrik yang memerlukan suplai
tegangan searah untuk pengoprasiannya. Motor ini memiliki kesederhanaan
dalam pengoprasian tetapi disisi lain memerlukan perawatan berkala dan
harganya mahal.Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik phasa
tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar
yang berputar dalam medan magnet.
Kelebihan Motor DC :
1. Torka dan kecepatannya mudah dikendalikan dan torka
awalnya besar.
2. Performansinya mendekati linier dan Sistem kontrolnya relatif lebih
murah dan sederhana.
3. Cocok untuk aplikasi motor servo karena respon
dinamiknya yang baik.
4. Untuk aplikasi berdaya rendah, motor DC lebih murah dari
motor AC.
4.2 Saran
Untuk lebih memahami mengenai materi motor, kita perlu mendapatkan sebuah
praktik langsung dengan alat yang bersangkutan supaya teori yang didapat
dapat diaplikasikan dan lebih memperdalam pemahaman mengenai motor, bagian-
bagian penyusunnya dan prinsip kerja dari motor.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Motor Listrik. http://dunia-
listrik.blogspot.com/2008/12/motor-listrik.html. [3 Oktober 2014]
Anonim. 2011.Motor. http://id.wikipedia.org/wiki/Motor. [ 3 Oktober 2014 ]
Anonim.2013. Motor Listrik.
http://antsbigprojects.blogspot.com/2013/08/motor-listrik-pengertian-
dasar-konsep.html. [ 3 Oktober 2014 ]
Anonim. Tanpa Tahun. Elektronika Dasar. http://elektronika-
dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-motor-listrik/. [ 3 Oktober
2014 ]
Anonim.TanpaTahun.https://www.academia.edu/7968085/Makalah_MESIN_LISTRIK. [
22 Oktober 2014 ]
Muchsin, Ismail. 2005. Electric Machinery Fundamentals. Pusat Pengembangan
Bahan Ajar UMB.
-----------------------
Gambar 1. Gambar Motor AC
Gambar 2. Gambar grafik arus Motor AC
Gambar 3. Gambar Motor arus AC
Gambar 4. bagian-bagian motor ac
Gambar 5. Gambar Motor DC
Gambar 6. Gambar bagian dalam motor AC
Gambar 7. Gambar bagian dalam motor DC