Uji Sterilitas PENJELASAN TENTANG UJI STERILITA STERILITAS S PENGERTIAN UJI STERILITA STERILITAS S Steril Ste ril ad adal alah ah su suat atu u ke kead adaan aan di diman mana a sua suatu tu za zatt beb bebas as da dari ri mik mikro roba ba ba baik ik ya yang ng atogen mauun yang tidak atogen baik dalam bentuk !egetati" mauun dalam bentuk sora# U$i sterilitas meruakan suatu %ara engu$ian untuk mengetahui suatu sediaan atau bahan bah an "ar "armasi masi atau alat alat&ala &alatt kes kesehat ehatan an yan yang g die diersy rsyarat aratkan kan haru harus s dal dalam am kea keadaa daan n ster st eril il## 'e 'en nga gan n de demi miki kian an se sedi diaa aan n dan e era rala lata tan n te ters rseb ebut ut ha harrus be beba bas s da dari ri mikroorganisme#Jadi( hanya dikenal sediaan dan eralatan tersebut steril atau tidak steril( tidak ada istilah hamir atau setengah steril# TUJUAN UJI STERILITA STERILITAS S )enurut )enu rut *ar *armako makoe e edis edisii I+ ,-.. ,-../0( /0( u$i ste sterilit rilitas as digu digunak nakan an untu untuk k men meneta etakan kan aakah suatu bahan1sediaan "armasi yang diharuskan steril memenuhi syarat sesuai dengan u$i sterilitas seerti yang tertera ada masing&masing monogra"i( diaman untuk enggun en ggunaann aannya ya sesu sesuai ai den dengan gan ros rosedur edur en engu$i gu$ian an ste sterilit rilitas as seb sebaga agaii bag bagian ian dar darii enga2asan mutu abrik( seerti yang tertera dalam sterilisasi dan $aminan sterilitas bahan# STERILITAS( STERILITA S( 34NTR4L RUANG 'AN PERS4NALIA
a# b# %# d#
a# b# %# d# e# "#
g#
Pembagian Ruang Steril 5 Ruang 3elas I ,6hite Area0 Jumlah Partikel ,non&atogen0 ukuran 7(/ 8m maksimum -771"t 9 Ruang 3elas II ,:lear Area0 Jumlah Partikel ,non&atogen0 ukuran 7(/ 8m maksimum -77771"t 9 Ruang 3elas III ,Grey Area0 Jumlah Partikel ,non&atogen0 ukuran 7(/ 8m maksimum -777771"t 9 Ruang 3elas I+ ,;la%k Area0 Jumlah Partikel ,non&atogen0 ukuran 7(/ 8m maksimum -777771"t 9 Syarat Ruangan Steril 5 Tembok dan langit&langit harus dibuat miring# Lantai tidak terbuat dari semen atau tegel# 'inding harus li%in dan sebaiknya dibuat dari orselin dan $angan beton atau semen agar mudah embersihannya# Lant La ntai ai da dan n di dind ndin ing g se seda daa att mu mung ngki kin n $a $ang ngan an ad ada a sa samb mbun unga gan( n( $a $adi di me mem mun unya yaii ermukaan yang betul&betul li%in 'inding&dindingnya tidak boleh ada susut&sudut yang ta$am( karena men$adi sumber debu dan sukar untuk dibersihkan# Ruanga Rua ngan n $ang $angan an terl terlalu alu en enuh uh den dengan gan meub meubel(h el(harus arus se% se%uku ukuny nya a sa$a sert serta a meub meubel el memunyai ermukaan yang li%in( tidak ada sambungan atau %elah sedaat mungkin diasang ada dinding $adi tidak berkaki agar lantai mudah dibersihkan# Pintu dan $endela diusahakan adanya bertekanan ositi" agar kalau intu terbuka tidak ada udara yang masuk memba2a debu dan mikroorganisme#
h# Tidak boleh ada ruangan terbuka ,$alan hanya satu arah0# i# )emi )emiliki liki tem temat at emb embuan uangan gan khus khusus#R us#Ruan uangan gan dist disterilk erilkan an den dengan gan %ara dise disemro mrott dengan den gan lar larutan utan bak bakteri terisid sid lalu did didiamk iamkan an beb bebera eraa a 2ak 2aktu tu lalu dih dihisa isa dan dig diganti anti dengan udara steril ,udara yang dile2atkan ada enyaringan udara0#
air>alkohol sama banyak ,sray0 9# Etilenoksida dalam :4 = -77? karena etilenoksida mudah meledak $ika sendiri @# 4zon( kloroikrin( roylenoksid( metilbromid# Ruangan untuk embuatan sediaan&sediaan in$eksi dan sediaan mata dan telinga biasanya diran%ang khusus yang memiliki "asilitas embersihan dengan kran&kran untuk men%u%i kaki atau anggota badan lainnya dari eker$a( sabun&sabun antisetik dan engering tangan dengan udara anas yang dilakukan sebelum memasuki ruangan oleh ara eker$a ada setia roses enger$aan# dalam abrikasi terhada beberaa roduk harus menggunakan akaian elindung steril termasu termasuk k go2ns( %elana an$ang( seatu( enutu keala( masker 2a$ah serta sarung tangan# )ikroo )ikr oorg rgan anis isme me da daa att be ber rin inda dah h ke da dala lam m r re ear arat at "a "arm rmas asii a ada da r ros oses es enger$ en ger$aan aan oleh ara ek eker$a er$a atau oe oerato rator# r# hal ini tida tidak k diin diingin ginkan kan ad ada a sed sediaa iaan n arenter are nteral# al# bah bahaya aya emi eminda ndahan han mikr mikroorg oorganis anisme me dari manu manusia sia ke sed sediaan iaan "arm "armasi( asi( daat da at diku dikuran rangi gi den dengan gan lati latihan han yan yang g kont kontinyu inyu dari ers ersonal onaliany ianya( a( sert serta a dila dilakuka kukan n enge%e en ge%ekan kan kes kesehat ehatan an yan yang g tera teratur tur unt untuk uk men% men%ega egah h ada adanya nya bak bakteri teri ato atogen gen yan yang g berasal dari kontak dengan beberaa hasil $adi dari obat&obatan# SE'IAAN STERIL JENIS&JENIS SE'IAAN STERIL ;ESERT ;ESERTA A PENGERTIANNA PENGERTIANNA -# Sterile dosage form B -/&-C A# In$eksi Larutan obat dalam bahan yang %o%ok dengan atau tana bahan tambahan( digunakan untuk enggunaan arenteral dide"enisikan sebagai in$eksi# Sebuah in$eksi bisa disiakan sebagai dosis tunggal atau dosis ganda( !olumenya bisa sama ke%ilnya dengan setengah militer( seerti in$eksi atroine sul"at( atau sebesar - liter( seerti in$eksi deDtrose# Istilah ini $uga bisa digunakan sebagai emulsi steril# ;# :airan in"us :airan in"us intra!ena meruakan kelomok in$eksi yang terkarakterisasi oleh metode emberian# Ini termasuk sediaan yang digunakan sebagai nutrisi dasar( seerti in$eksi in$e ksi deD deDtros trose( e( untu untuk k eny enyima imanan nan kese keseimba imbanga ngan n elek elektrol trolit( it( se seerti erti in$e in$eksi ksi ring ringer er mengandung ion natrium( kalium( dan kalsium( untuk enggantian %airan( kombinasi see se ert rtii in in$e $eks ksii de deDt Dtro rose se da dan n na na%l %l(( da dan n un untu tuk k be bebe bera raa a ke kegu guna naan an la lain in(( se see ert rtii hieralimentasi arenteral# :# Radio"armasetik ;ahan radio"armasetik yang digunakan untuk u$i "ungsi organ terisah sebagai kelom ke lomok ok in in$ek $eksi si di ba2 ba2ah ah ist istila ilah h ra radi dio"a o"arma rmase setik tikal# al# )er )ereka eka be berb rbed eda a dar darii in$ in$ek eksi si
lainyaitu obat dalam bentuk radioakti"( teknik berbeda $uga dibutuhkan dalam enyiaan dan enanganan# '# Padatan steril Se$ak beberaa obat tidak memiliki stabilitas yang %o%ok dalam larutan untuk membole memb olehkan hkan em embun bungkus gkusan an seb sebaga agaii in$e in$eksi( ksi( mere mereka ka disi disiaka akan n seb sebaga agaii ad adata atan n kering agar ditematkan dalam larutan ada saat enggunaan#Jika adatan kering tidak mengandung bu""er( engisi( atau bahan tambahan lain( mereka dilabeli sebagai obat steril( seerti natrium na"%ilin steril#Jika bentuk kering dari obat $uga mengandung bu""er( engisi( dan bahan tambahan lain( sediaan dilabeli sebagai obat untuk in$eksi( seerti am"oterisin b untuk in$eksi#Perbedaan dalam elabelan mengindikasikan kehadiran atau ketiadaan dari bahan# E# Susensi steril 4batt yan 4ba yang g disu disuse sensik nsikan an dal dalm m bah bahan an are arente nteral ral yan yang g %o% %o%ok ok dibu dibuat at seb sebaga agaii susensi obat steril( %ontohnya susensi steril hidrokortison asetat# Jika obat dalam bentuk kering dan akan men$adi susensi dengan enambahan bahan arenteral yang %o%ok( ditandai sebagai obat steril untuk susensi( seerti susensi steril kloram"enikol# Tidak seerti in$eksi( = tie susensi tidak ernah diberikan intra!ena atau diin$eksikan ke dalam kanal sum&sum tulang belakang# *# Larutan mata( susensi dan sale 4bat 4b at da dalam lam lar laruta utan n di diber berik ikan an de deng ngan an %ar %ara a dit ditan anamk amkan an a ada da mat mata a ad adala alah h sediaan steril( 2alauun istilah steril tidak umum termasuk dalam namanya( %ontoh larutan mata natrium sul"asetamida atau susensi mata hidrokortison asetat# )ereka $uga berbeda dari sediaa sediaan n sebelumny sebelumnya a yaitu tidak erlu bebas irogen karena temat enggun en ggunaann aannya# ya#'ala 'alam m eny enyiaa iaan n sale sale mata mata(( bah bahan an oba obatt bai baik k dal dalam am laru larutan tan atau adatan termikronisasi ditambahkan agar tidak mengiritasi basis sale#Sale disterilkan dengan anas kering atau dengan radiasiB beberaa disiakan dengan enyiaan steril melalui mela lui komb kombinas inasii ase asetik tik dar darii bah bahan an ste steril# ril# )er )ereka eka haru harus s dike dikemas mas dala dalam m 2ad 2adah ah bersegel dan bebas dari bahan artikulat yang tidak diinginkan seerti artikel logam# G# Larutan irigasi Larutan Laru tan yan yang g digu digunak nakan an untu untuk k men% men%u%i u%i luka terb terbuka( uka( dide dide"en "enisik isikan an seb sebagai agai larutan irigasi dan digunakan se%ara toikal( tidak ernah se%ara arenteral# F# ;ahan diagnostik Larutan yang diberikan se%ara arenteral untuk tu$uan diagnostik( seerti in$eksi e!ans blue( digunakan untuk menentukan !olume darah# I# Ekstrak allergenio Ekstrak Ekst rak alle allerge rgenio nio ada adalah lah kons konsent entrasi rasi alle allerge rgen n ata atau u bah bahan an yan yang g bert bertangg anggung ung $a2ab untuk sensiti! sensiti!itas itas yang tidak biasa dari bebera beberaa a indi!idu indi!idu(( digunak digunakan an untuk diagnostik atau engobatan reaksi allergenik# J# Larutan dialisis eritonial Larutan digunakan dengan teknik dialisis eritoneal untuk menurunkan samah tubuh( %airan tubuh( elektrolit serum dan bahan ra%un# ALASAN TERT TERTENTU ENTU 3ESTER 3ESTERILAN ILAN SE'IAAN SE'IAAN 'AN 'AN ALAT ALAT 3ESEFA 3ESEFAT TAN TERSE TERSE;UT ;UT 3arena obat itu berhubungan langsung dengan darah dan $aringan tubuh dimana ertahanan ertaha nan terhada zat asing tidaklah selengka selengka yang ada di salura saluran n %erna ,misalny ,misalnya a
hati ber"ungsi sebagai deteksi0( diharakan dengan disterilkan daat terhindarkan dari bahan in"eksi sekunder#'alam hal ini( tidak berlaku istilah relati" steril tetai yang berlaku steril atau tidak steril#
Klasifikasi Ruang Industri Farmasi
Ruangan di industri "armasi meruakan salah satu asek yang harus di$aga kebersihannya# Untuk menghindari ter$adinya kontaminasi silang antar roduk maka ada beberaa hal yang erlu dierhatikan 5 -# Permukaan ruangan harus keda air( tidak terdaat sambungan atau retakan( tidak meruakan temat ertumbuhan mikroba( mudah dibersihkan( bagian sudut dan tei dinding dibuat melengkung# =# Pia saluran udara( listrik diasang diatas langit&langit# 9# Lamu enerangan harus diasang rata dengan langit&langit# @# Tahan terhada bahan embersih# Area abrik dibagi men$adi @ zona dimana masing&masing zona memiliki sesi"ikasi tertentu# Emat zona tersebut meliuti 5 a.
Unclassified Area Area ini meruakan area yang tidak dikendalikan ,Unclassified area0 tetai untuk keentingan tertentu ada beberaa arameter yang diantau# Termasuk didalamnya adalah laboratorium kimia ,suhu terkontrol0( gudang ,suhu terkontrol untuk cold storage dan cool room0( kantor( kantin( ruang ganti dan ruang teknik#
b.
Black area Area ini disebut $uga area kelas E# Ruangan atauun area yang termasuk dalam kelas ini adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area roduksi( area staging bahan kemas dan ruang kemas sekunder# Setia karya2an 2a$ib mengenakan seatu dan akaian bla%k area ,dengan enutu keala0
c.
Grey area Area ini disebut $uga area kelas '# Ruangan atauun area yang masuk dalam kelas ini adalah ruang roduksi roduk non steril( ruang engemasan rimer( ruang timbang( laboratorium mikrobiologi ,ruang rearasi( ruang u$i otensi dan inkubasi0( ruang samling di gudang# Setia karya2an yang masuk ke area ini 2a$ib mengenakan gowning ,akaian dan seatu grey0# Antarablack area dan grey area dibatasi ruang ganti akaian grey dan airlo%k#
d.
White area Area ini disebut $uga area kelas :( ; dan A ,diba2ah LA*0# Ruangan yang masuk dalam area ini adalah ruangan yang digunakan untuk enimbangan bahan baku roduksi steril( ruang miDing untuk roduksi steril ( background ruang filling ( laboratorium mikrobiologi ,ruang u$i sterilitas0# Setia karya2an yang akan memasuki area ini 2a$ib mengenakan akaian antistatik ,akaian dan seatu yang tidak meleas artikel0# Antara grey area dan white area diisahkan oleh ruang ganti akaian white dan airlock # Airlock ber"ungsi sebagai ruang enyangga antara = ruang dengan kelas kebersihan yang berbeda untuk men%egah ter$adinya kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan lebih rendah ke ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi# ;erdasarkan :P4;( ruang diklasi"ikasikan men$adi kelas A( ;( :( ' dan E( dimana setia kelas memiliki ersyaratan $umlah artikel( $umlah mikroba( tekanan( kelembaban udara dan air change rate#
Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel
Hygine Zoning
Kelas
A % '
!00 !00 !0#000 !00#000
Hygine Zoning
'lass
A % ' /
!00 !00 !0#000 !00#000
Jumlah partikel/m3 At rest In Operational 0,5 (µm 5,0 (µm 0,5 (µm 5,0 (µm " 3#5$0 " $0 " 3#5$0 " $0 " 3#5$0 " $& " 35$#000 " $#&00 " 35$#000 " $#&00 " 3#5$0#000 " $ " 3#5$0#000 " $ )* )* +imit or -i.roial .ontamination (In operation Air sample (.u/m3 *ettle plates 2loe print, 5 iam# &0mm ingers (.u/1 hours (.u/gloe 4! 4! 4! !0 5 5 !00 50 )* $00 !00 )*
3eterangan 5
U: H Un%lassi"ied NS H No Se%i"i%ation 3ondisi at rest yaitu kondisi dimana tidak ada oerator yang berakti!itas di dalam ruangan( mesin dalam kondisi beroerasi( sedangkan kondisi in operational yaitu kondisi dimana ada oerator yang sedang beker$a di dalam ruangan dan kondisi mesin sedang beroerasi#
U$i otensi antibiotika se%ara mikrobiologik adalah suatu teknik untuk menetakan suatu otensi antibiotika dengan mengukur e"ek senya2a tersebut terhada ertumbuhan mikroorganisme u$i yang eka dan sesuai#E"ek yang ditimbulkan ada senya2a u$i daat berua hambatan ertumbuhan#
Antibiotika adalah zat&zat kimia yang dihasilkan mikro&organisme hidu terutama "ungi dan bakteri tanah( yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat ertumbuhan banyak bakteri dan beberaa !irus besar( sedangkan toksisitasnya bagi manusia relati" ke%il ,-0# 3egiatan antibiotika untuk ertama kalinya ditemukan oleh sar$ana Inggris dr# AleDander *lemming ada tahun -.= ,enisilin0# Tetai enemuan ini baru dierkembangkan dan diergunakan dalam terai di tahun -.@- oleh dr#*lorey ,4D"ord0# 3emudian banyak zat lain dengan khasita antibiotik diisolir oleh enyelidik&enyelidik di seluruh dunia( akan tetai berhubung dengan si"at toksisnya hanya beberaa sa$a yang daat digunakan sebagai obat ,-0# Pertumbuhan dan engerasan bakteri&bakteri diengaruhi oleh berbagai ma%am zat kimia dalam lingkungan karena engaruh zat kimia( maka bakteri seerti bergerak menu$u atau men$auhi zat kimia itu#Peristi2a#;ila bakteri&bakteri itu tertarik dan bergerak menu$u kearah zat kimia kita sebut %hemotaDis ,>0 dan sebaliknya kita sebut %hemotaDis ,&0#;akteri&bakteri yang tidak bergerak( eretumbuhan koloninya daat diengaruhi oleh zat&zat kimiab eristi2a itu disebut %hemotrois ,=0# Suatu bahan diklasi"ikasikan sebagai antibiotika aabila ,90 5 -#
;ahan tersebut meruakan roduk metabolisme ,alami mauun sintesis0#
=#
;ahan tersebut adalah roduk sintesis yang dihasilkan sebagai analog struktur suatu antibiotika yang terdaat di alam#
9#
;ahan tersebut mengantagonis ertumbuhan atau keselamatan suatu sesies mikroorganisme atau lebih#
@#
;ahan tersebut e"ekti" dalam konsentrasi rendah# Se%ara umum antibiotika terbagi atas ,@0 5
-#
Penisilin
Penisilin&G dan turunannya bersi"at bakterisid terhada terutama kuman Gram&ositi" ,khususnya
:o%%i0
dan
hanya
beberaa
kuman
Gram&negati"#:ontohnya
5
;enzilenisilin( *enoksimetilenisilin 3loksasilin( Asam 3la!ulanat( Amisilin# =#
Se"alosorin Sektrum ker$anya luas dan meliuti banyak kuman Gram&ositi" dan Gram&negati" termasuk Escherichia coli #;erkhasiat bakterisid dalam "ase embunuhan kuman( berdasarkan enghambatan sintesa etidoglikan yang dierlukan kuman untuk ketangguhan dindingnya#:ontohnya 5 Se"aleksin( Se"amandol( Se"ouroksin( Se"otaksim( Se"tazidim( Aztreonam#
9#
Aminoglikosida Akti!itasnya bakterisid( berdasarkan dayanya untuk memenetrasi dinding bakteri dan mengikat diri ada ribosom di dalam sel# Proses translasi ,RNA dan 'NA0 diganggu sehingga biosintesa roteinnya dika%aukan#E"ek ini tidak sa$a ter$adi ada "ase ertumbuhan $uga bila kuman tidak membelah diri#:ontohnya 5 Stretomisin( Gentamisin( Amiksin( Neomisin Paromomisin#
@#
Tetrasiklin )ekanisme ker$a berdasarkan diganggunya sintesa rotein kuman#Se%trum ker$anya luas dan meliuti banyak %o%%i Gram&ositi" dan Gram&negati" serta kebanyakan ba%illi( ke%uali seudomonas dan roteus#:ontohnya 5 Tetrasiklin( 'oksisiklin(
/#
)akrolida dan linkomisin Eritromisin beker$a bakteriostatis terhada terutama bakteri Gram&ositi"( dan se%trum ker$anya miri enisilin&G#)ekanisme ker$anya melalui engikatan re!ersible ada ribosom kuman( sehingga sintesis roteinnya dirintangi#:ontohnya 5 Eritromisin( Azitromisin( Siramisin( Linkomisin#
C# Polietida 3hasiatnya
adalah
kemamuannya untuk
bakterisid
berdasarkan
akti!itas
melekatkan diri ada membran
ermukaannya sel
dan
bakteri( sehingga
ermeabilitas sel meningkat dan akhirnya sel meletus#:ontohnya 5 Polimiksin ;( ;asitrasin( Gramsidin# # Antibiotika lainnya 3hasiatnya
bersi"at
bakteriostatis
terhada enterobacter dan Staphylococcus
aureusberdasarkan erintangan sintesa olietida kuman#:ontohnya 5 3loram"enikol(
+ankomisin( Asam "usidat( )uirosin( Sektinomisin# ;erdasarkan mekanisme ker$anya antimikroba dibagi dalam lima kelomok ,/0 5 -# Antimikroba yang menghambat metabolisme sel mikroba Antimikroba yang termasuk dalam kelomok ini adalah sul"onamid( trimetorim( asam &aminosalisilat dan sul"on# =# Antimikroba yang menghambat sintesis dinding sel mikroba 4bat yang termasuk dalam kelomok ini adalah enisilin( s"alos"orin( basitrasin( !ankomisin( dan sikloserin# 9# Antimikroba yang mengganggu keutuhan membran sel 4bat yang termasuk dalam golongan ini adalah olimiksin( golongan olien serta berbagai antimikroba kemoterauetik( seerti antisetik sur"a%e a%ti!e agents# @# Antimikroba yang menghambat sintesis rotein sel mikroba 4bat yang termasuk dalam kelomok ini adalah golonbgangna aminoglikosid( makrolid( linkimisin( tetrasiklin dan kloram"enikol# /# Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba Antimikroba yang termasuk kelomok ini ialah rimisin dan golongan kuinolon#
ANGKA LEMPENG TOTAL
A. Definisi Angka Lempeng Ttal Angka lempeng ttal adala! angka "ang menun#ukkan #umla! $akteri mesfil dalam tiap%tiap & ml atau & gram sampel makanan "ang diperiksa. Prinsip dari ALT adala! meng!itung pertum$u!an klni $akteri aer$ mesfil setela! sampel makanan ditanam pada lempeng media "ang sesuai dengan 'ara tuang kemudian dieramkan selama ()%)* #am pada su!u +,%+-/ 01k 2i$3 Ristant4 &5*56.7#i angka lempeng ttal merupakan metde "ang umum digunakan untuk meng!itung adan"a $akteri "ang ter!adap dalam sediaan "ang diperiksa. Metde penentuan angka lempeng ttal ini digunakan untuk menentukan #umla! ttal mikrrganisma aerob dan anaerob0psikrfilik4 mesfilik dan termfilik6 . a. Psikfilik adala! kelmpk mikrrganisme "ang !idup pada su!u kurang dari (8/4 $. Mesfilik adala! kelmpk mikrrganisme "ang !idup pada su!u (8 /% )8/ '. Termfilik adala! kelmpk mikrrganisme "ang !idup pada su!u le$i! $esar dari )8/. Angka lempeng ttal aer$ adala! #umla! mikrrganisma !idup "ang mem$utu!kan ksigen "ang terdapat dalam suatu prduk "ang diu#i. Pertum$u!an mikrrganisme aerob dananaerob 0psikrfilik4 mesfilik dan termfilik6 setela! 'nt! diinku$asikan dalam media agar pada su!u +,/ 9 &/ selama () #am )* #am 9 & #am mikrrganisme ditum$u!kan pada suatu media agar4 maka
mikrrganisma terse$ut akan tum$u! dan $erkem$ang $iak dengan mem$entuk klni "ang dapat langsung di!itung. Ppulasi $akteri di!itung dengan 'ara mengen'erkan sampel atau $a!an u#i4 dilan#utkan dengan melakukan inkulasi semua !asil pengen'eran didalam media pelat. 1umla! klni "ang dapat tum$u! pada pelat di!itung se'ara manual dengan $antuan :/ln" /unter;.1umla! klni "ang memenu!i ketentuan per!itungan adala! (,%+8 sampai (,8%+88 klni pada media pelat. Artin"a< =ila per'$aan menun#ukan data terdapat ppulasi (8 klni pada pelat !asil pengen'eran ke%) dan (88 klni pada pengen'eran ke%+4 maka kesimpulann"a adala! $a!an u#i mengandung > (88 ? &8@ > (88.888 klni $akter mL atau per!itungan $erdasarkan pada klni "ang tum$u! pada !asil pengen'eran ke%+. Metde ini dapat dianggap "ang paling sensitiBe kerena sel !idup "ang dapat ter!itung4 $e$erapa #enis mikrrganisme dapat di!itung sekaligus dan dapat digunakan utuk islasi dan identifikasi karena klni "ang ter$entuk mungkin $erasal dari satu sel induk. 7#i angka lempeng ttal dapat dilakukan dengan dua teknik4 "aitu teknik 'a3an tuang 0 pour plate6 dan teknik se$aran 0spread plate6. Pada prinsipn"a dilakukan pengen'eran ter!adap sediaan "ang diperiksa kemudian dilakukan penanaman pada media lempeng agar.1umla! klni $akteri "ang tum$u! pada lempeng agar di!itung setela! inku$asi pada su!u dan 3aktu "ang sesuai.Per!itungan dilakukan ter!adap petri dengan #umla! klni $akteri antara +8%+88. Angka lempeng ttal din"atakan se$agai #umla! klni $akteri !asil per!itungan dikalikan faktr pengen'eran. 1ika sel #asad renik "ang masi! !idup ditum$u!kan pada medium agar4 maka sel #asad renik terse$ut akan $erkem$ang $iak mem$entuk klni "ang dapat dili!at langsung dan dapat di!itung dengan menggunakan mata tanpa mikrskp. Metda !itungan 'a3an merupakan 'ara "ang paling sensitiBe untuk menentukan #umla! #aasad renik karena $e$erapa !al "aitu < &. Can"a sel "ang masi! !idup "ang dapat di!itung. (. =e$erapa #enis #asad renik dapat di!itung satu kali. +. Dapat digunakan untuk islasi dan identitas #asad renik karena klni "ang ter$entuk mungkin $erasal dari #asad renik "ang menetap menampakkan pertum$u!an "ang spesifik.
Per!itungan Angka Kuman Meng!itung atau menentukan $an"akn"a mikr$a dalam suatu $a!an 0makanan4 minuman4 dan lain%lain6 dilakukan untuk mengeta!ui sampai se$erapa #au! $a!an itu ter'emar le! mikr$a.Dengan mengeta!ui #umla! mikr$a4 maka dapat diketa!ui kualitas mikr$ilgi dari $a!an terse$ut.=a!an "ang dapat dikatakan $aik #ika #umla! mikr$a "ang terkandung dalam $a!an terse$ut masi! di $a3a! #umla! standar "ang ditentukan le! suatu lam$aga.Kandungan mikr$a pada suatu $a!an #uga sangat menentukan tingkat kerusakann"a4 serta dapat ditentukan le! tingkat kela"akan untuk diknsumsi.
=. Pers"aratan Per!itungan Angka Lempeng Ttal Adan"a #umla! angka lempeng ttal "ang ditemukan pada suatu sampel dapat di#adikan a'uan $a!3a sampel terse$ut masi! la"ak untuk diknsumsi atau tidak. Adapun untuk $atas pers"aratan per!itungan dari angka lempeng ttal adala! < &. Mikr$a "ang dapat di!itung +8%+88 klni (. +8 klni4 dianggap 'emaran +. +88 klni4 spreader atau tak ter!ingga se!ingga tak dapat di!itung ). 1umla! $akteri adala! #umla! klni ? fa'tr pengen'eran ,. Per$andingan #umla! $akteri dari pengen'eran $erturut%turut antara pengen'eran "ang ak!ir dengan pengen'eran "ang se$elumn"a . 1ika sama atau kurang dari ( maka !asiln"a dirata%rata -. 1ika le$i! dari ( digunakan pengen'eran se$elumn"a. /. /ara Per!itungan Angka Lempeng Ttal Dari semua 'a3an petri "ang tela! diinku$asi4 dipili! 'a3an petri dari satu pengen'eran "ang menun#ukkan #umla! klni antara +8%+88.Apa$ila terdapat le$i! dari satu 'a3an petri "ang menun#ukkan pertum$u!an klni antara +8%+88 maka digunakan ( pengen'eran.1umla! klni rata%rata dari kedua 'a3an terse$ut di!itung lalu dikalikan dengan fa'tr pengen'erann"a.
Casil men"atakan se$agai angka lempeng ttal dlam tiap gram 'nt!. 7ntuk $e$erapa kemungkinan lain "ang $er$eda dari pertn"ataan diatas4 maka petun#uk se$agai $erikut < &. =ila satu diantara petri dari pengen'eran "ang sama menun#ukkan #umla! +8% +88 klni4 di!itung rata%rata kedua 'a3an dikalikan fa'tr pengen'eran. (. =ila pada 'a3an petri pada kedua tingkat pengen'eran "ang $erurutan menun#ukkan #umla! antara +8%+88 klni4 maka di!itung #umla! klni dan dikalikan fa'tr pengen'eran kemudian diam$il rata%rata. 1ika pengen'eran "ang le$i! tinggi didapat #umla! klni le$i! $esar dari (kali #umla! klni pada pengen'eran di$a3a!n"a4 maka dipili! tingkat pengen'eran terenda! 0missal pada pengen'eran &8%(diperle! &)8 klni dan pada pengen'eran &8 % + diperle! +( klni4 maka "ang dipili! #umla! klni pada tingkat pengen'eran &8%( "aitu &)8 klni6 +. =ila dari seluru! 'a3an petri tidak ada satupun "ang menun#ukkan #umla! antara +8%+88 klni4 maka di'atat angka se$enarn"a dari tingkat pengen'eran terenda! dan di!itung se$agai angka lempeng ttal perkiraan. ). =ila tidak ada pertum$u!an pada semua 'a3an dan $ukan dise$a$kan karena fa'tr in!i$itr4 maka angka lempeng ttal dilaprkan se$agai kurang dari satu dikalikan fa'tr pengen'eran terenda! ,. =ila #umla! klni per'a3an le$i! dari +884 maka 'a3an dengan tingkat pengen'eran tertinggi di$agi dalam $e$erapa se'tr 0(4)4 dan *6 #umla! klni dikalikan dengan fa'tr pengen'erann"a. Casil dilaprkan se$agai angka lempeng ttal perkiraan. . =ila #umla! klni le$i! $esar dari (88 dari $agian 'a3an4 maka #umla! klni adala! (88?*?faktr pengen'eran. Angka lempeng ttal perkiraan di!itung se$agai le$i! $esar dari #umla! klni diperle!. 0Hrikandi Fardia4 &5*56
Ttal a''unt Ttal a''unt "aitu #ika per!itungan #umla! tidak $erdasarkan pada #enis $akteri4 tetapi se'ara kasar ter!adap glngan atau kelmpk $esar mikrranisme umum seperti $akteri4 fungi mikralge ataupun ter!adap kelmpk $akteri tertentu. Ttal 'unt $a'teria misaln"a ditentukan $erdasarkan penamaan $a!an dalam #umla! dan pengen'eran tertentu kedalam media umum untuk $a'teria. Hetela! melalui masa inku$asi pada temperature kamar selama 3aktu maksimal ) J () #am4
per!itungan klni dilakukan.Dianggap $a!3a tiap klni $erasal dari se$ua! sel4 maka #umla! klni dapat diper!itungkan se$aga #umla! sel me3akili dan terdapat didalam $a!an "ang dianalisis. 1uga terdapat ttal 'unt fungi dilakukan metda "ang sama4 ke'uali temperature inku$asi (*&/. Didalam pelaksaan agar selama pertum$u!an tidak diganggu le! klni $akteri maka kepada permukaan media se$elum"a di$eri $a!an "ang akan dianalisis4 ditam$a! terle$i! da!ulu larutan asam laktat +. Ttal 'unt ter!adap $akteri pat!gen4 k!usus"a untuk pen"e$a$ sakit perut4 seperti tifus4 paratifus4 klera disentri4 dan se$again"a "ang dise$a$kan le! salmonella, shigela dan vibrio, #uga memerlukan media penga"a dan media selektif. Ttal 'unt ter!adap $a'teri peng!asil ra'un4 k!ususn"a "ang men"e$ar melalui air dan mengenai $a!an makanan dan dise$a$kan le! $a'teri aer$i' 0 pseudomonas, Staphylococus6 dan aer$ 0Costridium6 serta ttal 'unt dan identifikasi #enis%#enis fungi peng!asil miktksin k!ususn"a "ang termasuk kelmpk Aspergillus4 peni'ililium4 dan fusarium4 #uga sama seperti untuk glngan p!atgen. Prinsip metde ALT ini adala! apa$ila ada satu sel mikrrganisme "ang masi! !idup ditum$u!kan pada medium "ang sesuai4 maka sel terse$ut akan $erkem$ang $iak dan mem$entuk klni "ang dapat dili!at langsung dan di!itung dengan mata pada media "ang digunakan dan setela! dilakukan inku$asi pada su!u dan 3aktu tertentu.
Pengen'eran =a!an "ang diperkirakan mengandung le$i! dari +88 sel mikr$a per mil per gram atau per 'm4 memerlukkan perlakuan pengen'eran se$elum ditum$u!kan pada medium agar didalam 'a3an petri4 se!ingga setela! inku$asi akan ter$entuk klni pada 'a3an terse$ut dalam #umla! "ang dapat di!itung4 dimana #umla! "ang ter$aik adala! diantara +8 dan +88. Pengam$ilan 'nt! dilakukan se'ara aseptis dan pada setiap pengen'eran dilakukann peng'kan kira%kira se$an"ak (, kali untuk memisa!kan sel%sel mikr$a "ang $erga$ung men#adi satu. Pengen'eran se'ara desimal memuda!kan dalam per!itungan #umla! klni4 sedangkan pengen'eran "ang $ukan se'ara de'imal4 misaln"a & < ,4 & < (,4 dan seterusn"a #arang dilakukan karena tidak praktis dalam per!ituntann"a. 7ntuk mengeta!ui #umla! mikr$a pada permukaan luar $a!an4 'nt!n"a dapat dilakukan dengan metde se$ar. He$agai sala! satu metde per!itungan metde !itungan 'a3an ini memiliki kele$i!an dan kekurangan 0Fardia4&55(6.
Kele$i!an dari metde !itungan 'a3an< &. Masi! !idup "ang !idup "ang di!itung (. =e$erapa #enis #asad renik dapat di!itung sekaligus +. Dapat digunakan untuk islasi dan identifikasi #asad renik karena klni "ang ter$entuk mungkin $erasal sari suatu #asad renik "ang memiliki penamapakan pertum$u!an spesifik. Kekurangann"a4 "aitu< &. Casil !itungann"a tidak menun#ukkan #umla! sel "ang se$enarn"a4 karena $e$erapa sel "ang $erdekatan mungkin mem$entuk satu klni. (. Medium dan kndisi inku$asi "ang $er$eda mungkin meng!asilkan nilai "ang $er$eda. +. 1asad renik "ang ditum$u!kan !arus dapat tum$u! pada medium padat dan mem$entuk klni "ang kmpak dan #elas4 tidak men"e$ar. Hediaan "ang tela! di!mgenkan dan dien'erkan dengan pengen'eran "ang sesuai ditanam pada media agar 0P/A = plate count agar64 setela! inku$asi pada su!u +-8' selama ()%)* #am di!itung #umla! klni "ang tum$u!. Hatuan per!itungan #umla! mikr$a dikenal dengan istila! Colony Forming Units (CFUs)untuk per!itungan $akteri dan kapangk!amir. Fa'tr pengen'eran > pengen'eran ? #umla! "ang ditum$u!kan 1umla! klni > #umla! ? & fa'tr pengen'eran H"arat klni "ang ditentukan untuk di!itung adala! se$agai $erikut< &. Hatu klni di!itung & klni. (. Dua klni "ang $ertumpuk di!itung & klni. +. =e$erapa klni "ang $er!u$ungan di!itung & klni. ). Dua klni "ang $er!impitan dan masi! dapat di$edakan di!itung ( klni. ,. Klni "ang terlalu $esar 0le$i! $esar dari setenga! luas 'a3an6 tidak di!itung.
6. KOLONI YANG BESARNYA KURANG DARI SETENGAH LUAS CAWAN DIHITUNG 1 KOLONI.
Uji mikrobiologi )engu$ian mikrobiologi yang dilakukan ada emeriksaan bahan&bahan tertentu ada umumnya adalah5 -# Angka Lempeng Total Angka lemeng total atau ALT adalah engu$ian yang dilakukan untuk mengetahui $umlah koloni mikroba yang terbentuk didalam suatu samel tertentu dengan satuan %"u1g# Pegu$ian ALT dilakukan dengan bantuan media TSA sebagai medium ertumbuhan mikroba# Adaun ma%am&ma%am bakteri yang daat tumbuh dengan bantuan media TSA diantaranya adalah 5 K stahylo%o%%us aureus K seudomonas aeruginosa K ba%illus subtilis =# Kapang dan Khamir Pengu$ian kaang khamir dilakukan untuk mengetahui keberadaan kaang dan khamir ,se$enis $amur0 dalam suatu samel( Pengu$ian ini menggunakan S'A sebagai media ertumbuhannya# :iri&%iri akan keberadaan ertumbuhan kaang khamir dalam media tersebut adalah tumbuhnya $amur yang bertekstur seerti kaas yang ber2arna utih atau bisa sa$a ber2arna keabuan# Jamur yang tumbuh dalam media ini adalah candida albicans dan aspergillus# 3. Patogen Fal enting lainnya dalam emeriksaan mikrobiologi adalah engu$ian keberadaan atogen atau berbahaya dalam suatu semel# ;akteri en%emar tersebut diantaranya adalah 5 K Es%heri%hia %oli ;akteri e#%oli bisa diketahui keberadaannya dengan menginokulasi samel kedalam media ):A( media ini ada umumnya ber2arna ungu gela dan $ika e#%oli dalam samel tersebut ositi"( maka akan tumbuh koloni ber2arna ungu terang# K Salmonella Samel untuk u$i keberadaan bakteri salmonella biasanya diinokulasi kedalam media L'( media ini umumnya ber2arna orange dan $ika samel mengandung bakteri salmonella maka dalam media akan tumbuh koloni ber2arna hitam# K Stahylo%o%%us aureus U$i bakteri en%emar lainnya adalah engu$ian keberadaan bakteri stahylo%o%%us aureus dalam samel yang diinokulasi kedalam media )SA yaitu media ber2arna merah sebagai medium ertumbuhannya# :iri keberadaan bakteri staylo%o%%us aureus di dalam media )SA adalah mun%ulnya koloni ber2arna kuning terang# KPseudomonas Aeruginosa ;akteri en%emar ini bisa diu$i keberadaannya setelah menginokulasi samel kedalam media P:A(
media ber2arna utih# Jika terbukti ositi" mengandung bakteri en%emar seudomonas aeruginosa maka akan tumbuh koloni ber2arna utih kehi$auan#
notoksin akteri aalah molekul lipopolisakaria, yang merupakan komponen ining sel akteri gram negati, yang apat menimulkan respon pirogenik (emam# notoksin aalah toksin paa akteri gram negati erupa lipopolisakaria (+6* paa memran luar ari ining sel yang paa keaaan tertentu ersiat toksik paa inang tertentu#+ipopolisakaria ini iseut enotoksin karena terikat paa akteri an ilepaskan saat mikroorganisme mengalami lisis atau pe.ahnya sel# %eerapa 7uga ilepaskan saat replikasi akteri# Komponen toksik paa +6* aalah agian lipi atau lemak, yang iseut lip A# Komponen lipi A ini ukanlah struktur makromolekuler tunggal melainkan teriri ari susunan kompleks ari resiu8resiu lipi# notoksin hanya aa paa akteri gram negati erentuk asil/atang an kokus an tiak se.ara akti ilepaskan ari sel serta apat menimulkan emam, syok, an ge7ala lainnya# eteksi an eliminasi enotoksin telah men7ai masalah ertahun8tahun agi inustri armasi#'ontohnya pemerian oat yang terkontaminasi engan enotoksin apat erakiat paa komplikasi ahkan kematian kepaa pasien# 6roseur terseut harus sangat sensiti sehingga apat meneteksi enotoksin sampai engan 0,$5 enoto9in unit (: atau setara engan 0,0$5 ng/ml# notoksin apat ieteksi engan menggunakan LAL (Limulus Amoebocyte Lysate) test#6roseur ini akurat an leih praktis ianing metoe kuno seelumnya yaitu menggunakan kelin.i# +A+ test iasarkan paa oserasi pementukan gel eku se;aktu enotoksin ersentuhan engan protein pemeku ari amoeo.ytes +imulus yang ersikulasi# 6erangkat u7i ini teriri ari kalsium, en
nI, bulk product, an prouk 7ai (seiaan inus an in7eksi# =>I isampling i $5 titik sampling setiap minggu untuk iu7i enotoksinnya#=>I yang eraa alam tangki *?6 an +?6 isampling setiap pagi an iu7i enotoksinnya# :7i ilakukan engan menggunakan +A+ reagen yang memiliki sensitiitas 0,$5 :/m+# -etoe ini isa ilakukan engan single test vial (*@? an multi test vial (-@?# :ntuk -@?, sampel iamil 0,! ml an itamahkan 0,! ml +A+ reagent, kemuian iinkuasi paa suhu 3B'C!D' selama E0C$ menit# *ampel inyatakan positi menganung enotoksin (F 0,$5 :/m+ ila terentuk gel an sampel inyatakan negati enotoksin (4 0,$5 :/m+ ila tiak terentuk gel setelah taung ialik !G0D se.ara perlahan#
Prosedur Pengukuran Parameter Kualitas Udara dalam Ruangan Rumah Sakit Parameter yang harus diantau untuk mengukur standard baku mutu kualitas udara dalam ruangan Rumah Sakit antara lain meliuti kualitas "isik( kimia( dan mikrobiologi# -# Pengukuran Kualitas Lingkungan Fisik a# Pengukuran kelembaban udara menggunakan Fygrometer# b# Pengukuran suhu udara menggunakan Thermometer# =# Pengambilan sampel kimia gas
•
Pengambilan samel gas5 F:( :4( Ether menggunakan Plastic Bag.a#
•
Pengukuran debu total Total Suspended Partikulate ,TSP0 menggunakan Low olume Air
Sampler
,L+S0# •
Pengambilan samel gas5 F=S( NF9 ( S4= ( 4zone( N4= menggunakan !mpinger "as Sampler.
9# Pengambilan sampel mikrobiologi Samling mikrobiologis udara daat dieroleh dengan menggunakan metode settling plates ,eletakan lemeng
agar0 dan metode mekanik olumetric Air Sampling #$ertaniasih dkk #%&&'(
•
)etode settling plates. Prinsip metod eini pada eletakan lemeng agar dalam etri diameter -77 mm yang terbuka akan menamung engendaan artikel mikroba udara sekitar m9 selama teraar -/ menit( menggunakan media samling standar brain heart infussion agar atautrypticase soy agar # )etode ini mudah dan tidak mahal tai hasilnya tidak betul& betul kuantitati"#
•
)etode olumetric Air Sampling meruakan metode kuantitati" yang lebih teat( karena artikel udara yang lebih ke%il ,9 mm0 dengan kondisi kelembaban udara akan teta tersusensi di udara( tidak turun mengenda di ermukaan suatu lemeng agar tetai dengan metodehigh) *elocity) *olumetric air sampling+ artikel ke%il di udara daat ditarik dengan ke%eatan tinggi ke dalam saluran alat oleh karena suatu oma ,*acuum pump0# Selain itu keuntungan ada artikel ukuran besar yang umumnya di udara rumah sakit( rerata -7& -/ mm( daat ditarik masuk ke dalam media %air , collection fluid 0 dan ter$adi gelembung& gelembung udara yang daat meme%ahkan artikel besar sehingga semua kandungan sel& sel mikroba yang hidu akan teren%ar dan merata menima( menemel ada ermukaan lemeng agar yang mengandung nutrisi ,brain heart infussion agar atau trypticase soy agar atau $ueller ,inton Agar dan Saboroud "lucosa Agar 0( sehingga mere"leksi $umlah total mikroba di dalam udara er satuan m 9# Sedangkan untuk random samling udara yang akurat dan sering dilakukan menggunakan metode slit sampling atau centrifugal sampling atau staged sampling.3e%eatan aliran udara harus dikalibrasi dengan teat untuk men$amin hasil yang akurat#
Cara Pengambilan Sampel Udara Ruangan ;erdasarkan 3emenkes RI No# -99/1 )enkes1 S31 1 =77= tentang standar oerasional engambilan dan engukuran samel kualitas udara ruangan di rumah sakit( %ara engambilan samel udara ruangan adalah sebagai berikut5 -# Pengambilan samel mikrobiologi udara
•
6aktu engambilan samel udara adalah setelah roses sterilisasi dan embersihan ruangan#
•
Lakukan u$i "ungsi alat microbiology air sampler yang digunakan untuk mengambil samel udara#
•
Leas kias dan elindungnya lalu bungkus dengan kertas( sterilkan dalam auto%la!e dengan suhu -= -M: selama -/ menit atau dengan sterilisasi kering dengan suhu 7M: selama - $am#
•
;adan alat didesin"eksi dengan menggunakan al%ohol 7 ? atau desin"ektan lainnya#
•
Pasang battey ada alat atau adator
•
Pasang kembali kias dan elindung ada badan alat#
•
Atur 2aktu sesuai dengan lama engambilan samel yang diren%anakan yaitu @ menit#
•
Pasang alat ada iring enyangga 1 triod
•
Siakan agar stri ,media agar0
•
Tematkan alat ada titik engambilan samel#
•
Leaskan media agar stri dari kemasannya dan segera asangkan ada tematnya ,elindung kias0 dengan osisi ermukaan agar stri mengarah kias#
•
Fidukan alat#
•
Tekan tombol start ada remote starter ,$arak engukur dengan alat minimal 9 meter0 tinggalkan ruangan aabila alat sedang beroerasi#
•
Alat akan berhenti se%ara otomatis sesuai dengan engaturan 2aktu#
•
Pengukur segera masuk dan mematikan alat#
•
Leaskan media agar stri dari tematnya dan masukkan kembali ada kemasannya( tutu raat dan disegel#
•
;eri keterangan atau label seerlunya antara lain5 2aktu engambilan( lokasi1 temat( lama engambilan samel( dan nama engukur#
•
Amankan agar stri dengan %ara5 laisi agar stri dengan aluminium "oil( siman ada cool bo- ,kotak endingin 0 dengan suhu @& -7 :
•
)asukkan agar stri ada in%ubator dengan suhu 97& 9/ : dan selama =@ $am ,bila =@ $am tidak ada ertumbuhan kuman( embiakan =@ $am lagi0#
•
Setelah 2aktu embiakan kuman selesai( $umlah koloni kuman yang tumbuh dihitung dengan menggunakan colony counter.
=# Pengukuran kualitas "isik udara
•
Pengukuran suhu
•
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer yang diaarkan ada ruangan samai menun$ukkan angka yang stabil#
•
Pengukuran kelembaban relati"( Pengukuran dilakukan dengan menggunakan hygrometer atau humidity meter yang diaarkan ada ruangan samai menun$ukkan angka yang stabil#
•
3e%eatan aliran udara
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ata termometer yang diaarkan selama O -/ menit ada ruang ker$a#
Jaminan kualitas suatu produk merupakan komposisi berbagai faktor, termasuk pemilihan komponen dan material yang berkualitas, desain produk dan proses yang baik, serta kontrol selama keseluruhan proses dan hasil uji produk akhir. Validasi merupakan proses pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa setiap bahan, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang digunakan dalam proses produksi dan pengawasan dapat mencapai target yang ditetapkan. Proses validasi memberikan jaminan bahwa produk akhir secara konsisten memenuhi spesifikasi dan persyaratan kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Media fill merupakan validasi yang perlu dilakukan untuk memberikan jaminan sterilitas produk steril.
A. Produksi Steril Metode first line untuk produksi sediaan steril adalah metode sterilisasi akhir, bila tidak memungkinkan dilakukan metode ini, baru dilakukan metode aseptik. Hal ini disebabkan resiko kontaminasi metode aseptik lebih besar daripada metode sterilisasi akhir, tahap filling dalam metode aseptik merupakan proses perlindungan pasif dari kontaminasi, sedangkan sterilisasi akhir merupakan proses aktif yang mengeradikasi mikroorganisme pada produk akhir. Jenis bentuk sediaan steril dapat bermacammacam, antara lain! ". $. '. ).
#ediaan Parenteral #ediaan %etes Mata, &uci Mata &airan (rigasi #alep mata, salep luka bakar
*.
#erbuk #teril
#ediaan steril juga dapat dikelompokkan berdasarkan cara penyuntikannya, antara lain! ".
". #ub +utan
! disuntikkan bawah kulit
Volume maks - " ml ".
$. (ntra Muskuler
! disuntikkan ke otot
Volume $ ml * ml '. (ntra Vena ! disuntikkan ke vena Volume " ml ' ml hari ".
). (ntra kutan
! disuntikkan kedalam kulit
Volume ! /," ml /,* ml *. (ntra tekal ! disuntikkan ke sumsum tulang belakang
Volume " ml $ ml ".
0. (ntra artikuler
! disuntikkan ke sendi
Volume " ml $ ml ".
1. (ntra kardial
! disuntikkan ke rongga jantung
Volume besar 2 mis. (nfus glukosa3 #ediaan steril sangat beresiko membahayakan bila tidak diproduksi dengan benar.Persyaratan utama untuk sediaan steril adalah bebas mikroorganisme, bebas endotoksin dan pirogen serta bebas partikel. Menurut 4#P, produk steril dibagi menjadi beberapa golongan menurut resiko pembuatannya, dapat dilihat pada tabel ".
Tabel 1. Penggolongan Produk Steril berdasarkan Level Resiko Pembuatannya
Level
Kategori untuk penggunaan darurat, atau pada keadaan d i mana low risk compounding beresiko bila ditunda tidak ada penyimpanan, atau peracikan dalam batch 2jumlah besar3 proses compounding kurang dari " jam menggunakan teknik aseptic digunakan oleh pasien maksimal " jam setelah diracik
Immediate use
transfer dilakukan secara sederhana dari bahan steril atau radiofarmasetik untuk diagnostik peracikan pada sistem tertutup disiapkan pada ruangan sesuai (#5 kelas * terdapat ruang antara sesuai (#5 kelas 1 dan ruang sebelu mnya sesuai (#5 kelas 6
Low risk
contoh! single dose vial atau small volume parenteral lain
Low risk denganbeyond use date <12 jam
peracikan pada system tertutup disiapkan pada ruangan sesuai (#5 kelas *
digunakan oleh pasien kurang dari "$ am setelah diracik sediaan yang diracik dengan beberapa bahan tambahan preparasi batch proses pembuatan kompleks 2contoh!%P73 digunakan setelah beberapa hari disiapkan pada ruangan sesuai (#5 kelas * terdapat ruang antara sesuai (#5 kelas 1 dan ruang sebelu mnya sesuai (#5 kelas 6
Medium risk
contoh! %P7 bahan dasar tidak steril transfer pada system terbuka disiapkan pada ruangan sesuai (#5 kelas *
High risk
terdapat ruang antara sesuai (#5 kelas 1, dan ruang sebelu mnya sesuai (#5 kelas 6
B. Produksi ada Sistem Asetis Produksi aseptis adalah salah satu operasi dalam industri farmasi yang diatur dengan sangat ketat. Proses inti yang sangat kritis terhadap kontaminasi mikroorganisme adalah aseptic fillingdi mana sediaan, kontainer dan penutupnya disatukan setelah beberapa tahap pencucian dan sterilisasi.
!. "aktor#"aktor yang $embangun Kualitas Produk +esuksesan atau kegagalan pada produksi aseptis tidak dapat hanya dievaluasi dari hasil uji produk akhir, namun merupakan fungsi kritis dari keadaan fasilitas produksi, peralatan dan monitoring. 5leh karena itu, prinsip utama dalam proses produksi aseptis adalah melakukan operasi sesempurna mungkin, sehingga setiap tahapan meminimalisir resiko kontaminasi. Jaminan kualitas pada produksi steril dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dilihat pada gambar ".
%ambar 1. "aktor yang $emengaru&i Kualitas Produk Steril ". Personel Personel 2operator3 merupakan salah satu sumber kontaminan terbesar pada produksi aseptis.#el skuamosa di tubuh manusia bahkan mengekupas dari tubuh dengan kecepatan "/ 0 jam.Personel pada produksi aseptis harus sangat memperhatikan prosedur cleaning dan gowning.Pakaian yang dikenakan tidak boleh melepaskan partikel, tidak boleh memakai kosmetik dan perhiasan, memperhatikan higienitas tangan, mengenakan masker, hair cover dan shoes coversdan memakai sarung tangan steril yang tidak melepaskan partikel serbuk.
%ambar 2. Kontaminasi Serbuk dari Sarung Tangan
%ambar '. Kontaminasi Partikel $. 8asilitas 9angunan yang digunakan untuk produksi sediaan steril harus memenuhi persyaratan (#5 2tabel $3, atau persyaratan &P59 2tabel ', persyaratan partikel dan tabel ), persyaratan mikroorganisme3
Tabel 2. Persyaratan Kelas Partikel ada Produksi Steril menurut (S) !lean Air !lassi*i+ation
(S) ,esignation
- ./ 0m arti+lesm '
"//
*
',*$/
",///
0
'*,$//
"/,///
1
'*$,///
"//,///
6
',*$/,///
Tabel '. Persyaratan Kelas Partikel ada Produksi Steril menurut P(!S artikulat
at rest
oerational
/.* :m
* :m
/.* :m
* :m
;
'*$/
$/
'*$/
$/
9
'*$/
$<
'*$///
$/
&
'*$///
$/
'*$////
$//
$//
%idak didefinisikan
%idak didefinisikan
=
'*$////
Tabel . Persyaratan $ikrooranisme ada Produksi Steril menurut P(!S
Level
Air samle +*um'
settling lates 3diam. 4 mm5 +*u jam
+a6an kontak 3diam. // mm57 +*ulate
Glove print / jari +*u /glove
;
>"
>"
>"
>"
9
"/
*
*
*
&
"//
*/
$*
=
$//
"//
*/
'. Proses aseptik Proses aseptik harus dapat memberikan produk bebas kontaminan
). ;lur proses ;lur dari proses mencakup beberapa hal, misalnya flow personil, flow material dan lay out dari bangunan. *. HV;& 2Heat Ventilating and Air Conditioner 3 #istem HV;& merupakan pensupply udara pada fasilitas produksi.4dara merupakan fasilitas penunjang yang dapat menjadi salah satu sumber terbesar kontaminan, baik mikroorganisme maupun partikel. #ystem HV;& harus telah terkualifikasi sebelum dilakukannya media fill. 0. ?epon terhadap deviasi dan Monitoring ruangan Monitoring ruangan dilakukan secara rutin.Parameter yang diuji dalam monitoring ruangan antara lain tekanan, jumlah partikel, jumlah mikroba, monitoring pembersihan ruangan. 1. Prosedur desinfeksi dan pembersihan Prosedur desinfeksi dan pembersihan pun perlu divalidasi terlebih dahulu.validasi pembersihan dilakukan dengan metode swab atau metode final rinsing. ;da beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam validasi pembersihan, antara lain sifat material, tingkat kemudahan dibersihkan, dan jenis peralatan produksi. 6. @;@& sebagai bagian integral sebagai pelaku penjaminan kualitas produk. <. Media 8ill Media 8ill merupakan suatu validasi proses aseptis untuk menghasilkan prosuk steril secara konsisten. Validasi dari proses aseptik telah menjadi subyek atau topik utama pada industri parenteral selama "* tahun ini. Validasi merupakan suatu program terdokumentasi yang menjamin bahwa suatu prosees yang spesifik akan secara konsisten menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi dan kualitas yang ditetapkan. #ementara itu teknik aseptik merupakan suatu rangkaian prosedur dan praktek yang spesifik yang dilakukan di bawah kondisi terkontrol untuk mencapai tujuannya yaitu meminimalisir kontaminasi dari patogen atau kontaminan lainnya.
,. $edia "ill7 8alidasi Sistem Asetis Quality harus dibangun pada setiap tahapan proses produksi, bila keseluruhan proses tervalidasi, maka akan dihasilkan produk berkualitas. #terilitas merupakan salah satu parameter kualitas penting dalam sediaan steril 4ntuk mencapai jaminan sterilitas setiap mekanisme kritis dan proses perlindungan total harus tervalidasi untuk menjamin bahwa semua komponen dan proses telah berjalan sesuai tujuan. 9agian dari sistem aseptis yang harus divalidasi adalah instrumentasi, fasilitas, pakaian yang dipakai di ruangan aseptic filling, proses desinfeksi dan pembersihan, cairan dan lubrikan, dan percobaan media fill. Media fill merupakan metode pengukuran kontaminasi yang potensial terjadi dalam keseluruhan proses produksi sediaan steril secara aseptis. Guideline 8=; menyarankan tesmedia fill untuk
mengevaluasi overall sterility dari line produksi aseptis dan hasil tes ini merupakan syarat kritis untuk jaminan kualitas terhadap produk. %es media fill juga dapat memberikan jaminan dan validasi terhadap teknik aseptik seluruh personil peracikan. %es media fill berupa simulasi proses untuk membuktikan bahwa produk memiliki kualitas serta sterilitas yang konsisten, dalam tes ini, semua peralatan, bahan kemas, prosedur dan personil yang terlibat dan digunakan dalam proses rutin disimulasikan dengan akurat, benarbenar seperti proses produksi normal. #imulasi ini dilakukan dengan mengganti obat dengan suatu placebo, yang berupa media pertumbuhan bakteri 2Aambar )3. Bangkah uji media fill dapat secara umum dapat dilihat pada gambar *.
%ambar . $edia "ill Pelaksanaan media fill sendiri memiliki beberapa prasyarat, studi kualifikasi dan validasi yang harus dipenuhi untuk kesinambungan proses yang baik karena tanpa studi kualifikasi dan validasi tersebut, proses investigasi pada penyebab kegagalan akan menjadi sulit dan membutuhkan evaluasi pada aspek yang lebih luas. 9eberapa prasyarat tersebut meliputi! a. #terilisasi Meliputi sterilisasi semua komponen, peralatan proses dan filling, ruangan, dan lainlain yang diperlukan pada aseptic processing area 2;P;3. Metode sterile-in-place 2#(P3 merupakan metode yang banyak diaplikasikan untuk peralatan di ;P;. b. #anitasi ;da $ konteks yang berbeda. Pertama, sanitasi dari dinding, lantai, peralatan, dan barang lainnya yang terdapat pada ;P; baik untuk periode lama atau saat itu saja, #anitasi ini dapat dilakukan dengan fogging menggunakan formaldehida atau vaporphase hydrogen peroksida. #elain itu dapat dilakukan dengan menyeka atau menggosok permukaan internal dari ;P; dengan sanitiing agent yang cocok 2misalnya fenol, aldehida, peroksida, dan lainlain3.+edua, sanitasi dari barang yang penting untuk operasi ;P;, baik sebelum dimasukkan atau dipindahkan dari ;P; sesudah digunakan dengan sanitasi bagian eksteriornya.
c. Partikel 9anyak sumber dari kontaminasi partikel 2serbuk kering steril, motor elektrik, dan lainlain3 akan tetapi yang paling utama adalah personil. =esain dari HV;& dan evaluasi ruangan harus diperhatikan untuk meminimalisasikan kontaminasi partikel tersebut. d. Pelatihan %iap individu harus dilatih tidak hanya pada tugas spesifik mereka saja tetapi juga masalah kontaminan, sterilitas, atau personel hygiene.Pakaian khusus untuk personil 2 gowning3 merupakan hal pertama yang perlu ditrainingkan. e. Pemilihan media dan anaerob. Pada umumnya media yang digunakan adalah !oybean Casein "igest Medium 2#&=M3 atau yang dikenal sebagai #rypticase !oy $roth 2%#93, cocok untuk media pertumbuhan dari berbagai organism.4ntuk kontaminasi anaerob digunakan media %luid #hioglycolate Medium 28%M3. ".
Medium sterilisasi dan preparasi.
Medium yang digunakan ada $ jenis yaitu filtrasi atau sterilisasi terminal. #terlisasi filtrasi akan menyaring medium melalui filter berukuran /,$ Cm. #terilisasi terminal akan dilakukan pada medium di tempat dimana ia akan disalurkan atau dikeluarkan. Preparasi medium pada kasus ini memerlukan validasi dari proses sterilisasi tersendiri. g. Promosi media pertumbuhan. 4nit pertumbuhan diinokulasikan pada konsentrasi rendah 2kurang dari "// organisme tiap container3 menggunakan $acillus subtilis dan Candida albicans.#tudi dari promosi media pertumbuhan ini dapat dilakukan sebelumnya, konkaren, atau setelah selesai periode dari tes unit inkubasi.
%ambar /. Langka& 9ji $edia "ill
Media yang telah difilling selanjutnya diinkubasikan pada temperature kamar selama 1 hari dan 1 hari berikutnya pada suhu '/'* o & atau ") hari pada suhu $*'* o &. bila dalam penyimpanan ternyata tumbuh mikroorganisme dalam media berarti keseluruhan proses belum dapat memberikan jaminan sterilitas secara konsisten pada produk. Dvaluasi yang perlu dilakukan pada percobaan media fill tidak hanya pada hasil inspeksi hasil akhir filling saja, sebab kualitas produk dibangun dari keseluruhan proses, dan segala faktor yang dapat mempengaruhi kualitas produk. 9eberapa evaluasi yang dilakukan pada media fill antara lain! ". (ntegritas 8ilter Proses produksi sediaan steril secara aseptis pada umumnya menggunakan proses filtrasi untuk mensterilkan bahan yang akan difilling. 8ilter yang digunakan berukuran /.$ :m, yang merupakan ukuran yang cukup efektif untuk menghilangkan mikroorganisme. Proses filtrasi memiliki perana yang sangat penting untuk menjaga kualitas produk agar tetap steril. 5leh karena itu diperlukan uji untuk memastikan filter yang digunakan masih memiliki efisiensi yang cukup baik dalam menyaring mikroorganisme maupun partikel. 4ji integritas filter dilakukan dengan metode bubble point test. 4ji ini dapat menentukan pada tekanan berapakah bahan 2media3 dapat melewati filter.Persyaratannya adalah tekananE '.$ m9ar, apabila tekanan lebih kecil daripada nilai tersebut, dapat diasumsikan pada tekanan rendah bahan dapat didiring melewati filter, sehingga kemungkinan filter bocor, sehingga efektivitasnya dalam menghilangkan ikroorganisme pun menjadi berkurang. $. ?uang dan Perlengkapan ".
!ettling plate
4ji !ettling plate dilakukan dengan menempatkan cawan petri berisi media agar pertumbuhan bakteri pada tempattempat kritikal, lalu diinkubasi dan dilakukan pengamatan terhadap media tersebut, apakah terjadi kontaminasi atau tidak. ".
!wab
4ji swab dilakukan dengan menggunakan swab &it, yang dibuat dengan memasukkan batang apus ke dalam tabung reaksi bertutup yang berisi F8( "/ mB, lalu disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. !wab test dilakukan dengan menswab area kritikal pada ruang produksi. ".
Air sampler
Air sampler merupakan suatu alat untuk pengujian mikroba dalam udara yang terdapat dalam ruangan, prinsipnya yaitu dengan menyedot sejumlah tertentu udara dalam ruangan, ke dalam alat yang sebelumnya telah dipasangi media agar, sehingga apabila terdapat kontaminasi akan teramati pada media agar. ;lat air sampler dapat dilihat pada gambar 0.
%ambar :. Air Sampler '. Personel ".
4ji fingerprint
%elapak tangan manusia merupakan salah satu kontaminan terbesar bagi produk, oleh karena itu sanitasi tangan harus sangat diperhatikan dalam produksi steril.#alah satu uji terbaru yang diberlakukan oleh 4#P adalah uji fingerprint. 4ji fingerprint dilakukan dengan menyentuhkan jari tangan operator pada media pertumbuhan bakteri. =iinkubasi dan selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap media tersebut, apakan terjadi kontaminasi atau tidak. 4ji fingerprintdilakukan terhadap tangan telanjang dan tangan ketika masih menggunakan sarung tangan, sebelum dan sesudah proses filling. ".
4ji !wab pada pakaian operator
4ji swab menggunakan swab &it dilakukan dengan menswab area sebesar $*cm bagian kritikal pada baju, masker dan bagian tubuh, misalnya dahi operator yang beresiko besar menjadi sumber kontaminan bagi produk. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan media antara lain selectivity' clarity dan filterability. ".
!electivity' berarti media yang digunakan merupakan media umum yang dapat menjadi media pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme.
$.
Clarity' media yang digunakan harus jernih, kejernihan media ini akan mempermudah inspeksi hasil filling, sebab pengamatan adanya kontaminasi dilakukan dengan mengamati terjadinya kekeruhan media.
(. %ilterability' sebelum proses filling, media mengalami proses filtrasi, oleh karena itu kemudahan untuk difiltrasi merupakan alah satu pertimbangan penting dalam pemilihan media. Media yang umum digunakan adalah %#9 2 #ryptic !oy $roth3 untuk proses aerobik dan 8%A 2 %luid #hio Glycolate3 untuk proses anaerobik. Masalah yang mugkin terjadi adalah fenomena positif palsu yaitu tumbuhnya mikroorganisme pada media, yang sebenarnya berasal dari media sendiri dan proses filtrasi yang dilakukan pada media sulit, sebab banyak media yang tertahan pada filter. 7amun perkembangan ilmu pengetahuan telah mampu menjawab permasalahan ini yaitu dengan memformulasi media yang diproses melalui iradiasi sinar G, sehingga media benarbenar bebas