1
TUGAS MAKALAH SELF DIRECTED LEARNING (SDL) MATA MATA KULIAH AGAMA ISLAM 2 KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI KUNCI SUKSES MEMBERIKAN LAYANAN LAYANAN KEPER KEP ERAW AWAT ATAN AN
OLEH: TOTO SUJARWO 1315111230!
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNI"ERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 201
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdullilah, telah selesai tugas makalah SD yang berjudul !"e#erdasan Spiritual $S%& sebagai kun#i sukses pemberian layanan keperawatan'. Dalam penyelesaian makalah ini kami ingin mengu#apkan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen kami yakni (bu H#$ D%$ H&' E$ N$* S$K+,$* M$K+,$ yang telah berbagi ilmu diwaktu waktu perkuliahan. Teman-teman seperjuangan angkatan )*+ yang selalu memberi inspirasi dan semangat untuk menempuh proses perkuliahan dengan penuh suka #ita. "ami sangat menyadari, bahwa didalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kepada para pemba#a yang budiman diharapkan memaklumi adanya keberadaan penyusunlah yang masih banyak kekurangannya. Dalam kesempatan ini pula kami mengharapkan kesediaan pemba#a untuk memberikan saran yang bersiat perbaikan, yang dapat menyempurnakan isi makalah ini dan dapat bermanaat dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah wawasan, khususya bagi kami dan umumnya bagi para pemba#a yang budiman.
Surabaya, * ktober /*0
1enulis
3
DAFTAR ISI
2alaman
"ATA 13N4ANTA5.............................................................................................../ DA6TA5 (S(............................................................................................................7 )A) * 13NDA288AN.......................................................................................9 *.* atar )elakang...............................................................................................9 *./ 5umusan Masalah..........................................................................................: *./ Tujuan 1enulisan............................................................................................0 *./.*
Tujuan umum...................................................................................../
*././
Tujuan khusus..................................................................................../
)A) / T(N;8AN 18STA"A.................................................................................7 /.* "onsep "e#erdasan Spiritual.........................................................................< /./ "onsep (mplementasi "eperawatan............................................................. *9 )A) 7 "3S(M18AN DAN SA5AN............................................................... ..*= DA6TA5 18STA"A
4
BAB I PENDAHULUAN I$ L&-&% B+.&&'/
"e#erdasan
spiritual
$S%&
adalah
ke#erdasan
untuk
menghadapi
dan
meme#ahkan persoalan makna kehidupan, nilai-nilai, dan keutuhan diri yaitu ke#erdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, ke#erdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Seseorang dapat menemukan makna hidup dari bekerja, belajar dan bertanya, bahkan saat menghadapi masalah atau penderitaan. "e#erdasan spiritual merupakan ke#erdasan jiwa yang membantu menyembuhkan dan membangun diri manusia se#ara utuh. "e#erdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memungsikan (% dan 3% se#ara eekti. )ahkan, S% merupakan ke#erdasan tertinggi $>ohar ? Marshall, /*&. 1enerapan ke#erdasan spiritual dalam konteks keperawatan , bertujuan memberikan pelayanan keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah spiritual $(slam& berdasar Al-%ur@an dan 2adis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan #iri khas seorang perawat muslim $Martono,/<&. 2asil penelitian Maulana 1andu, $/*& Mayoritas perawat 5umah Sakit (slam Surakarta mengalami kepuasan dalam bekerja. Namun demikian kepuasan kerja yang terjadi pada perawat yang menerapkan keperawatan islami belum dapat dijelaskan. 2al ini bisa berakibat pelayanan keperawatan banyak berdasar pada aliran pemikiran positiism dan pragmatism yang disadari semakin menjauhkan manusia dari nilai etika uniersal sehingga tugas keperawatan tidak melahirkan suatu rasa #inta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah karena hanya lahir dari motiasi untuk tujuan jangka pendek seperti sekedar melaksanakan kewajiban, moti men#ari upah $5idwan, /*&. "ondisi tersebut mengakibatkan kepuasan kerja perawat masih kurang, sedangkan kepuasan kerja yang dirasakan perawat, diharapkan berdampak terhadap kualitas kinerja pelayanan keperawatan.
5
"etidakpuasan kerja perawat tersebut berkaitan dengan aktor kebijakan dan imbalan $Dewi )asmala,/9&. Asuhan "eperawatan menggunakan ke#erdasan S% yang diberikan se#ara proesional oleh perawat dengan kaidah (slam memberi kesempatan 8mat (slam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim. )agi perawat muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan (slam belumlah #ukup dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh perbuatan yang ikhsan. Se#ara garis besar ikhsan ditetapan dalam hubungan dengan Tuhan, yang dapat diartikan suatu pengakuan atau maniestasi tentang kesyukuran manusia atas nikmat yang telah dilimpahkan Tuhan, berbuat baik menurut islam mempunyai lingkup yang luas, tidak terbatas pada satu lingkungan, keturunan, ikatan keluarga, agama, suku, bangsa, sehingga siat ihsan itu humanistis dan uniersal, hanya satu ukuran sebagai umat manusia $2ari 6adilah, /0&. 2al ini yang mendasari implementasi asuhan keperawatan (slami selain berlandaskan pada keilmuan, karena (slam mementingkan proessionalisme,
pengetahuan
dan
keterampilan.
1erawat
dalam
memberikan
pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, proesi perawat dengan segala penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki perawat merupakan input. 1elaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas nikmat karunia Allah dan dimaniestasikan dalam siat (khsan, yaitu rasa ikhlas dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku #aring, proesional, ahlakul karimah dan kerjasama yang baik, berdampak pada pelayanan keperawatan yang diberikan mampu menyentuh esensi itrah manusia. "ondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga menghasilkan output kepuasan kerja perawat. 1$1 R&' M&&.& )agaimanakah penerapan ke#erdasan spiritual sebagai kun#i sukses dalam
memberikan layanan keperawatanB
1$2 T#&' P+'.&' *.7.* Tujuan umum
6
Mahasiswa dapat mengetahui penerapan ke#erdasan spiritual sebagai kun#i sukses dalam memberikan layanan keperawatan. *.7./ Tujuan "husus *. Mahasiswa mampu menjelaskan ke#erdasan. /. Mahasiswa mampu menjelaskan ke#erdasan spiritual. 7. Mahasiswa mampu menjelaskan implementasi keperawatan. 9. Mahasiswa mampu menjelaskan penerapan ke#erdasan spiritual dalam layanan keperawatan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2$1$ K4'+, K++%6&&' S,%-&.
7
2$1$1 K4'+, K++%6&&'
Walters ? 4ardner $dalam Saaria, /:& mendeinisikan bahwa ke#erdasan adalah sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan indiidu meme#ahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu. 1ernyataan yang senada juga disampaikan We#hsler $*=+: dalam Saaria, /:& yang memandang ke#erdasan sebagai suatu kumpulan atau totalitas kemampuan indiidu untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir se#ara rasional, serta menghadapi lingkungannya dengan eekti. Alred )inet $dalam Saaria, /:& menyatakan bahwa ke#erdasan merupakan kemampuan mengarahkan pikiran maupun tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila dituntut demikian, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Sedangkan menurut Maramis $/0& ke#erdasan adalah gambaran abstrak yang disaring dari obserasi perilaku dalam berma#am-ma#am keadaan atau suatu konstruksi hipotesis dan hanya dapat diduga dari tanda-tanda perilaku. Sehingga bagaimanapun juga, ke#erdasan ada sangkut pautnya dengan kemampuan untuk menangkap hubungan yang abstrak dan rumit, serta kemampuan meme#ahkan masalah dan belajar dari pengalaman. "emudian berkembanglah pemahaman tentang jenis-jenis ke#erdasan yang lain selain ke#erdasan intelektual seperti ke#erdasan emosional, ke#erdasan spiritual, dan lain sebagainya. 1ada umumnya ke#erdasan dapat dilihat dari kesanggupan seseorang dalam bersikap dan berbuat #epat dengan situasi yang sedang berubah, dengan keadaan di luar dirinya yang biasa maupun yang baru. ;adi dengan kata lain perbuatan #erdas dapat di#irikan dengan adanya kesanggupan bereaksi terhadap berbagai situasi. "e#erdasan bekerja dalam suatu situasi yang berlainan tingkat kesukarannya. "e#erdasan tidak bersiat statis tetapi ke#erdasan manusia selalu mengalami perkembangan. )erkembangnya ke#erdasan sedikit banyak sejalan dengan kematangan seseorang $Ahmadi, /=&. 4ardner $dalam Saiullah, /:& juga berpendapat
bahwa
setiap
manusia
memiliki
kemampuan
mengembangkan
ke#erdasannya sampai pada tingkat tinggi yang memadai apabila memperoleh #ukup dukungan, pengayaan, dan pembelajaran.
8
2$1$2 K4'+, S,%-&.
Spiritual berasal dari kata spirit. Spirit mengandung arti semangat atau sikap yang mendasari tindakan manusia. Spirit sering juga diartikan sebagai ruh atau jiwa yang merupakan sesuatu bentuk energi yang hidup dan nyata. Meskipun tidak kelihatan oleh mata biasa dan tidak mempunyai badan isik seperti manusia, spirit itu ada dan hidup. Spirit bisa diajak berkomunikasi sama seperti kita bi#ara dengan manusia yang lain. (nteraksi dengan spirit yang hidup itulah sesungguhnya yang disebut spiritual. leh karena itu spiritual berhubungan dengan ruh atau spirit. Spiritual men#akup nilai-nilai yang melandasi kehidupan manusia seutuhnya, karena dalam spiritual ada kreatiitas, kemajuan, dan pertumbuhan $Widi, /+&. Nilai-nilai spiritual yang umum men#akup antara lain kebenaran, kejujuran, kesederhanaan, kepedulian, kerjasama, kebebasan, kedamaian, #inta, pengertian, amal baik, tanggung jawab, tenggang rasa, integritas, rasa per#aya, kebersihan hati, kerendahan hati, kesetiaan, ke#ermatan, kemuliaan, keberanian, kesatuan, rasa syukur, humor, ketekunan, kesabaran, keadilan, persamaan, keseimbangan, ikhlas, hikmah, dan keteguhan $Suyanto, /0&. Taylor $*==<& menjelaskan spiritual adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan seseorang dengan kehidupan nonmaterial atau kekuatan yang lebih tinggi. "emudian @)rien $*=== dalam )lais, /<& mengatakan bahwa spiritual men#akup #inta, welas asih , hubungan dengan Tuhan, dan keterkaitan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Spiritual juga disebut sebagai keyakinan atau hubungan dengan kekuatan yang lebih tinggi, kekuatan pen#ipta, (lahiah, atau sumber energi yang tidak terbatas . Menurut Notoatmodjo $/7& bahwa spiritual yang sehat ter#ermin dari #ara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap Tuhan Cang Maha "uasa serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-norma masyarakat. Selanjutnya )urkhardt $*==7 dalam )lais, /<& menguraikan karakteristik spiritual yang meliputi hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan alam, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan Tuhan. 2$1$3$ K++%6&&' S,%-&.
9
Selama ini, yang namanya ke#erdasan sering dikonotasikan dengan ke#erdasan intelektual atau yang laim kita kenal dengan (% $(ntelligen#e %uotient&. Namun pada saat ini, anggapan bahwa ke#erdasan manusia hanya tertumpu pada dimensi intelektual saja sudah tidak relean lagi. Selain ke#erdasan intelektual, manusia juga masih memiliki dimensi ke#erdasan lainnya diantaranya adalah ke#erdasan emosional $3%& dan ke#erdasan spiritual $S%& $Cose, /:&. 1otensi ke#erdasan yang kini ramai dibi#arakan orang yakni ke#erdasan spiritual $Saiullah, /:&. "e#erdasan
spiritual
$S%&
adalah
ke#erdasan
untuk
menghadapi
dan
meme#ahkan persoalan makna kehidupan, nilai-nilai, dan keutuhan diri yaitu ke#erdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, ke#erdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Seseorang dapat menemukan makna hidup dari bekerja, belajar dan bertanya, bahkan saat menghadapi masalah atau penderitaan. "e#erdasan spiritual merupakan ke#erdasan jiwa yang membantu menyembuhkan dan membangun diri manusia se#ara utuh. "e#erdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memungsikan (% dan 3% se#ara eekti. )ahkan, S% merupakan ke#erdasan tertinggi $>ohar ? Marshall, /*&. Eaughan $*==/ dalam Saaria, /<& menyatakan bahwa ke#erdasan spiritual memungkinkan seseorang untuk mengenali nilai siat-siat pada orang lain serta dalam dirinya sendiri. Sementara Sinetar dan "haari $dalam Suyanto, /0& menjelaskan bahwa ke#erdasan spiritual merupakan pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, dan eektiitas yang terinspirasi dari penghayatan ketuhanan dimana kita menjadi bagian di dalamnya. "e#erdasan spiritual yang sejati merupakan ke#erdasan untuk menghadapi dan meme#ahkan persoalan makna dan nilai, tidak saja terhadap manusia, tetapi juga dihadapan Tuhan. Menurut "haari $dalam Saiullah, /:& bahwa ke#erdasan spiritual juga merupakan akultas dari dimensi nonmaterial manusia atau ruh manusia. Demikian pula seperti yang dikemukakan oleh Muhammad >uhri $dalam Cose, /:& bahwa ke#erdasan spiritual adalah ke#erdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Asumsinya adalah jika seseorang hubungan dengan Tuhannya baik maka bisa dipastikan hubungan dengan sesama manusia pun akan baik pula.
10
1andangan lain yang senada juga dikemukakan Mi#hael ein $/ dalam Saaria, /<& bahwa ke#erdasan spiritual adalah sebuah perspekti yang artinya mengarahkan #ara berpikir kita menuju kepada hakekat terdalam kehidupan manusia, yaitu penghambaan diri pada Sang Maha Su#i dan Maha Meliputi. "e#erdasan spiritual tertinggi hanya bisa dilihat jika indiidu telah mampu mewujudkannya dan tereleksi dalam kehidupan sehari-harinya. Artinya sikap-sikap hidup indiidu men#erminkan penghayatannya akan kebajikan dan kebijaksanaan yang mendalam, sesuai dengan jalan su#i menuju pada Sang 1en#ipta $Saaria, /<&. "e#erdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan (%, 3%, dan S% se#ara komprehensi $Agustian, /<&. Cang paling sempurna ke#erdasan spiritual harus bersumber dari ajaran agama yang dihayati sehingga seseorang yang beragama sekaligus akan menjadi orang yang memiliki ke#erdasan spiritual yang tinggi $Ahmad, /0&. "e#erdasan spiritual dapat ditingkatkan dengan berbagai #ara yaitu dengan merenungi keterkaitan antara segala sesuatu atau makna dibalik peristiwa yang dialami, lebih bertanggung jawab terhadap segala tindakan, lebih menyadari akan diri sendiri, lebih jujur pada diri sendiri, dan lebih berani $>ohar ? Marshall, /*&. Sementara Saaria $/<& mengatakan bahwa ke#erdasan spiritual dapat dikembangkan dengan terus senantiasa menanamkan ke#enderungan (lahiah atau 5abbaniyah $ke#enderungan yang positi& dan menekan ke#enderungan Syaithaniyah $ke#enderungan yang negati&, karena jiwa manusia seperti dua sisi mata uang dimana yang satu #enderung kepada kebajikan dan sisi yang lainnya #enderung kearah yang berlawanan. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ke#erdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap segala perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersiat itrah, menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran yang integralistik serta didasari karena Tuhan. Menurut 4unawan $/9& manusia dapat merasa memiliki makna dari berbagai hal, agama $religi& mengarahkan manusia untuk men#ari makna dengan pandangan yang lebih jauh. )ermakna di hadapan Tuhan. (nilah makna sejati yang diarahkan oleh agama, karena sumber makna selain Tuhan tidaklah kekal.
11
Sinetar $/* dalam Saaria, /<& menjelaskan beberapa karakteristik seseorang yang memiliki potensi ke#erdasan spiritual yang tinggi. Adapun karakteristik tersebut antara lain adalah F a. Memiliki kesadaran diri yang mendalam dan intuisi yang tajam. Giri utama mun#ulnya kesadaran diri yang kuat pada seseorang adalah ia memiliki kemampuan untuk memahami dirinya sendiri serta memahami emosi-emosinya yang mun#ul, sehingga mampu berempati dengan apa yang terjadi pada orang lain. Selain itu seseorang juga memiliki intuisi yang tajam sehingga ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Disamping itu seseorang juga memiliki keper#ayaan diri yang tinggi dan kemauan yang keras untuk men#apai tujuannya serta memiliki keyakinan dan prinsip-prinsip hidup. b. Memiliki pandangan yang luas terhadap dunia dan alam. Seseorang melihat dirinya dan orang lain saling terkait, menyadari bahwa bagaimanapun kosmos ini hidup dan bersinar sehingga seseorang dapat melihat bahwa alam adalah sahabat manusia, muaranya ia memiliki perhatian yang mendalam terhadap alam sekitarnya, dan mampu melihat bahwa alam raya ini di#iptakan oleh at yang Maha Tinggi, yaitu Tuhan. #. Memiliki moral yang tinggi dan ke#enderungan merasa gembira. Seseorang memiliki moral yang tinggi, mampu memahami nilai-nilai kasih sayang, #inta, penghargaan kepada orang lain, senang berinteraksi, #enderung selalu merasa gembira dan membuat orang lain gembira. d. Memiliki pemahaman tentang tujuan hidupnya. Seseorang dapat merasakan arah nasibnya, melihat berbagai kemungkinan, seperti #ita-#ita yang su#i diantara hal-hal yang biasa. e. Memiliki keinginan untuk selalu menolong orang lain, menunjukkan rasa kasih sayang terhadap orang lain, dan pada umumnya memiliki ke#enderungan untuk mementingkan kepentingan orang lain.
12
. Memiliki pandangan pragmatis dan eesien tentang realitas. Seseorang memiliki kemampuan untuk bertindak realistis, mampu melihat situasi sekitar, dan mau perduli dengan kesulitan orang lain. Menurut 5obert A. 3mmons $dalam Saiullah, /:& menjelaskan lima karakteristik orang yang #erdas se#ara spiritual yaitu F a. "emampuan untuk mentransendensikan yang isik dan material. Seseorang menyadari bahwa kehadiran dirinya di dunia merupakan anugerah dan kehendak Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan selalu hadir dalam kehidupannya. b. "emampuan untuk mengalami tingkat kesadaran yang memun#ak. Seseorang menyadari bahwa ada dunia lain di luar dunia kesadaran yang ditemuinya seharihari sehingga ia meyakini bahwa Tuhan pasti akan membantunya dalam menyelesaikan setiap tantangan yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, ia terhubung dengan kesadaran kosmis di luar dirinya. #. "emampuan mensakralkan pengalaman sehari-hari. Giri ketiga ini, terjadi ketika kita meletakkan pekerjaan biasa dalam tujuan yang agung dan mulia. d.
"emampuan
untuk
menggunakan
sumber-sumber
spiritual
buat
menyelesaikan masalah dan kemampuan untuk berbuat baik. rang yang #erdas se#ara
spiritual,
dalam
meme#ahkan
persoalan
hidupnya
selalu
menghubungkannya dengan kesadaran nilai yang lebih mulia daripada sekadar menggenggam kalkulasi untung rugi yang bersiat materi. e. Memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan. Seseorang tidak akan kehilangan pijakan kakinya di bumi realitas, hal ini ditunjukkan dengan menebar kasih sayang pada sesama. Sedangkan menurut >ohar dan Marshal $/*&, karakteristik seseorang yang ke#erdasan spiritualnya telah berkembang dengan baik adalah seseorang yang memiliki kemampuan bersikap leksibel $adapti se#ara spontan dan akti&, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi $sel awareness&, memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanaatkan penderitaanH memiliki kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit,
13
memiliki kualitas hidup yang diilhami oleh isi dan nilai-nilai, selalu berusaha untuk tidak menyebabkan kerugian bagi diri sendiri, orang lain dan alam sekitarH berpandangan
holistik
dalam
menghadapi
suatu
permasalahan
hidup,
ke#enderungan untuk bertanya mengapa dan bagaimana jika untuk men#ari jawaban yang mendasar, serta memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konensi. Masih menurut >ohar ? Marshal $/*&, ada tiga sebab yang membuat seseorang dapat terhambat se#ara spiritual, yaitu tidak mengembangkan beberapa bagian dari dirinya sendiri sama sekali, telah mengembangkan beberapa bagian namun tidak proporsional, dan bertentangannya atau buruknya hubungan antara bagian-bagian. 2$1$7$ P+'/%&' K++%6&&' S,%-&.
1engukuran ke#erdasan spiritual mengungkap berbagai aspek yang menga#u pada teori 3mmons $dalam Saiullah, /:& yang menjelaskan bahwa karakteristik orang yang #erdas se#ara spiritual adalah yang memiliki kemampuan untuk mentransendensikan yang isik dan material, kemampuan untuk mengalami tingkatan kesadaran yang memun#ak, kemampuan untuk mensakralkan pengalaman sehari-hari, kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber spiritual buat menyelesaikan masalah dan kemampuan berbuat baik, serta memiliki rasa kasih yang tinggi pada sesama makhluk Tuhan. 2$2 K4'+, I,.++'-& K++%6&&' S8 6&.& K+,+%&9&-&'
1enerapan
ke#erdasan
spiritual
dalam
konteks
keperawatan,
bertujuan
memberikan pelayanan keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan kaidah spiritual $(slam& berdasar Al-%ur@an dan 2adis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan #iri khas seorang perawat muslim $Martono,/<&. 2asil penelitian Maulana 1andu, $/*& Mayoritas perawat 5umah Sakit (slam Surakarta mengalami kepuasan dalam bekerja. Namun demikian kepuasan kerja yang terjadi pada perawat yang menerapkan keperawatan islami belum dapat dijelaskan. 2al ini bisa berakibat pelayanan keperawatan banyak berdasar pada aliran pemikiran positiism dan pragmatism yang disadari semakin
14
menjauhkan manusia dari nilai etika uniersal sehingga tugas keperawatan tidak melahirkan suatu rasa #inta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah karena hanya lahir dari motiasi untuk tujuan jangka pendek seperti sekedar melaksanakan kewajiban, moti men#ari upah $5idwan, /*&. "ondisi tersebut mengakibatkan kepuasan kerja perawat masih kurang, sedangkan kepuasan kerja yang dirasakan perawat, diharapkan berdampak terhadap kualitas kinerja pelayanan keperawatan. "etidakpuasan kerja perawat tersebut berkaitan dengan aktor kebijakan dan imbalan $Dewi )asmala,/9&. 1erusahaan jasa seperti rumah sakit peran sumber daya manusia sangat diperlukan karena ia berhubungan langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pasien rumah sakit tersebut $Noadilastri, /9& dan $6atati, /:&. "epuasan kerja perawat sangat menentukan kepuasan pasien karena perawat yang mengalami kepuasan dalam pekerjaan akan menunjukkan perilaku dan aktiitas yang #itienship seperti menolong sesama pekerja, menolong pasien dan lebih kooperati $Moorman $*==7& dalam uthans $*==:&. 1endapat ini didukung oleh Syptak, Masrland dan 8lmer $*===& yang menyatakan terdapat korelasi langsung antara kepuasan perawat dengan kepuasan pasien. Menurut 5obbins $/7& sikap karyawan yang positi dapat ditunjukkan karena karyawan memiliki tingkat kepuasan kerja, sedangkan karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan akan menunjukkan sikap yang negati terhadap pekerjaan. Tingkat kepuasan kerja yang rendah bisa berakibat pada tingkat absensi, keterlambatan masuk kerja, pulang sebelum waktunya, tidak bekerja dengan baik sehingga terdapat keluhan dari pengguna jasa yang dilakukan melalui kotak saran, media masa, ataupun protes pasien se#ara langsung yang ditujukan kepada tenaga keperawatan. 1erawat salah satu 5umah Sakitdi )ojonegoro sejumlah **<, ter#atat *: orang atau *9I mengundurkan diri, yang sebagian besar pindah kerja ke rumah sakit pemerintah sebagai G1NS dalam tiga tahun terakhir. 2al ini terjadi karena perawat masih menggunakan pemikiran pragmatism, bahwa bekerja hanya untuk men#ari upah.Eisi 5umah Sakit untuk menjadi 5umah Sakit yang 1roesional, (slami dan menjadi pilihan masyarakat bisa tidak terwujud, bila kepuasan kerja perawat masih kurang. 2$2 K4'+, P+'+%&,&' S8 6&.& P+.&&'&' K+,+%&9&-&' I.&
15
1enerapan ke#erdasan S% tidak lepas dari penerapan "eperawatan (slami yang berlandaskan pada (man, (slam dan (khsan. ;ika rukun (man kita ibaratkan sebagai pondasi dan rukun (slam sebagai bangunannya, maka ikhsanul amal merupakan atapnya. "onsekuensi (khsan adalah bahwa perbuatan baik yang berkualitas akan melahirkan dampak berupa keuntungan kepada siapa saja yang melakukan termasuk bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dan bukan keuntungan yang bersiat segera tetapi ada landasan spiritual $2ari 6adilah, /0&. Dampak 1erbuatan (khsan dalam asuhan keperawatan akan melahirkan F Niat yang (khlas, bahwa segala sesuatu diniatkan hanyalah kepada Allah semata, sehingga dengan keikhlasan yang bersih hanya kepada Allah akan memberikan barier $benteng& bagi pekerjaan kita agar tetap konsisten dalam garis yang ditetapkan agama dan proesi. 1ekerjaan yang rapi, senantiasa berorientasi kepada kualitas yang tinggi karena merasakan segala sesuatu berada dalam pengawasan Allah SWT. 1enyelesaian hasil yang baik, artinya setelah berbuat maksimal atas segala aktiitas, maka se#ara sunatullah melahirkan pekerjaan yang baik atau memiliki kualitas yang tinggi. (khsan dalam melaksanakan asuhan keperawatan bisa menimbulkan komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien yang bisa meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan yang berdampak pada kepuasan pasien dan kepuasan perawat. Asuhan "eperawatan menggunakan ke#erdasan S% yang diberikan se#ara proesional oleh perawat dengan kaidah (slam memberi kesempatan 8mat (slam di negeri ini mendapatkan pelayanan atau asuhan keperawatan berkualitas sesuai dengan keimanannya sebagai seorang muslim. )agi perawat muslim pemahaman dan pengamalan terhadap rukun iman dan (slam belumlah #ukup dikategorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan agamanya, jika belum diikuti oleh perbuatan yang ikhsan. Se#ara garis besar ikhsan ditetapan dalam hubungan dengan Tuhan, yang dapat diartikan suatu pengakuan atau maniestasi tentang kesyukuran manusia atas nikmat yang telah dilimpahkan Tuhan, berbuat baik menurut islam mempunyai lingkup yang luas, tidak terbatas pada satu lingkungan, keturunan, ikatan keluarga, agama, suku, bangsa, sehingga siat ihsan itu humanistis dan uniersal, hanya satu ukuran sebagai umat manusia $2ari 6adilah, /0&. 2al ini yang mendasari implementasi asuhan
16
keperawatan (slami selain berlandaskan pada keilmuan, karena (slam mementingkan proessionalisme,
pengetahuan
dan
keterampilan.
1erawat
dalam
memberikan
pelayanan keperawatan sebagai sebuah sistem, proesi perawat dengan segala penguasaan ilmu pengetehuan, nilai iman dan islam yang dimiliki perawat merupakan input. 1elaksanaan proses yang diiringi dengan rasa syukur atas nikmat karunia Allah dan dimaniestasikan dalam siat (khsan, yaitu rasa ikhlas dalam bekerja sebagai ibadah dalam bentuk perilaku #aring, proesional, ahlakul karimah dan kerjasama yang baik, berdampak pada pelayanan keperawatan yang diberikan mampu menyentuh esensi itrah manusia. "ondisi demikian ini akan melahirkan rasa empati, pandai bersyukur sehingga menghasilkan output kepuasan kerja perawat. 1engertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang (slami adalah segala bentuk kegiatan dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan kaidah-kaidah (slam. (slam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaJ, yang diamalkanKdipraktekkan harus mengandung unsur aJidah dan syari@ah. 1raktek pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bagian ke#il dari pelajaran dan pengalaman akhlaJ. "arena dan asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaJ, maka seorang muslim yang menjalankan ungsi khaliah harus mampu berjalan seiring dengan ungsi manusia sebagai hamba Allah sehingga dengan demikian melaksanakan pelayanan kesehatan adalah bagian dari ibadah. Dengan demikian paradigma pelayanan kesehatan (slam memiliki komponen utama,
yaituH
manusia-kemanusiaan,
lingkungan,
sehat-kesehatan,
medis
dan
keperawatan. (slam telah mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan komprehensi baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang ditujukan kepada indiidu maupun masyarakat. "egiatan keperawatan dalam (slam merupakan maniestasi dari ungsi manusia sebagai khaliah dan hamba Allah dalam melaksanakan kemanusiaannya, menolong manusia lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik aktual maupun potensial. 1ermasalahan klien $pasien& dengan segala keunikannya
17
tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi $interpersonal& dengan sebaik baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. 8ntuk dapat memberikan dan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat dituntut memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan berdakwah amar ma@ru nahi mungkar. Melaksanakan pelayanan kesehatan proesional yang (slami terhadap indiidu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah (slam, medik dan keperawatan yang men#akupF $*& menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan
dan asuhan keperawatan dengan
mengutamakan pedoman pada Al-%ur@an dan 2adits, $/& melaksanakan dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan (slami melalui kegiatan kegiatan pengkajian
yang
berdasarkan
bukti
$evidence-based
healthcare&,
$7&
mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti $evidence-based healthcare&, $9& berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan kepada pasien baik se#ara indiidu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-mata mengharapkan ridho Allah, $:& bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada dan asuhan keperawatan yang berdasarkan bukti $evidence-based healthcare&. 1raktek pelaksanaan evidence-based healthcare adalah integrasi kemampuan klinis indiidual dengan bukti klinis eksternal yang terbaik dan yang tersedia dari penelitian klinis yang sistematis $akurasi dan presisi tes diagnostik, kekuatan tandatanda prognosis, kemangkusan serta keamanan terapi, rehabilitasi dan tindakan preensi&.
2$3 K4'+, S8 6&.& M+;&'/' L'/'/&' K+,+%&9&-&' I.&
ingkungan keperawatan yang (slami di rumahsakit (slam tentu akan terlihat adanya suasana keagamaan $ada mesjid, shalat jamaLah, hiasan-hiasan dinding yang ada kaitannya kesehatan dan (slam&, kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kesejukan, ketertiban, disiplin, mudah mendapatkan inormasi, #epat mendapatkan pelayanan dan keramah-tamahan seluruh karyawan yang bekerja di rumahsakit.
18
"alau kita pelajari dan hayati satu persatu segala aspek pelayanan kesehatan, syarat-syarat dan siat-siat yang dipunyai oleh indiidu yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, lingkungan yang (slami dan manajemen rumahsakit (slam, dapat dipastikan pelayanan prima akan dapat diwujudkan di rumahsakit-rumahsakit (slam, sehingga pasien-pasien, kelompok-kelompok dan masyarakat yang berobat di rumahsakit (slam akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan baik selama dirawat di rumahsakit maupun setelah pulang dari rumahsakit.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3$1 K+,.&'
"e#erdasan
spiritual
$S%&
adalah
ke#erdasan
untuk
menghadapi
dan
meme#ahkan persoalan makna kehidupan, nilai-nilai, dan keutuhan diri yaitu ke#erdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, ke#erdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. 1enerapan
ke#erdasan
spiritual
dalam
konteks
keperawatan,
bertujuan
memberikan pelayanan keperawatan melebihi harapan klien dengan menggunakan
19
kaidah spiritual $(slam& berdasar Al-%ur@an dan 2adis dalam menerapkan ahlak pribadi muslim, landasan kerja dan perilaku muslim serta penampilan dan #iri khas seorang perawat muslim 3$2 S&%&'
1erawata hendaknya mengoptimalkan S% sebagai kun#i sukses peberian layanan keperawatan, karena permasalahan klien $pasien& dengan segala keunikannya tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi $interpersonal& dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. 8ntuk dapat memberikan
dan asuhan
keperawatan kepada pasien, perawat dituntut memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan berdakwah amar ma@ru nahi mungkar.
DA6TA5 18STA"A
Al %ur@anul-"arim Asmadi. /+. Konsep Dasar Keperawatan. ;akartaF 34G. 4inanjar, Ary.//. The ESQ Ways 165;Emosional Spirital Qotients !ilid 1 . ;akartaF 3S% eadership Genter 6anani, S. /*. "embar Ker#a $ahasiswa% &endidi'an ()ama *slam +nt' &er)ran Tin))i * . SurabayaF Al Maktabah. (mam An-Nawawi.. 2adits Arba@in An-nawawiyyah Tsabit, M. W. /=, * tibar Kese#'an .ati Kemliaan &ribadi Terhadap Qadha *lahi . ;akartaF Dar-Al MuJaththan. Wahyudin, /=. &endidi'an ()ama *slam +nt' &er)ran Tin))i. ;akartaF 4rasindo.