TUGAS ILMU KEDOKTERAN JIWA A BEAUTIFUL MIND
Disusun oleh: No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Arif Bagus Adianto Gharizah Alghazi Budiarto Lisa Anggraini Abitha A Hairul Anwar
NPM 13700204 13700210 13700212 13700213 13700222
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017
1
FILM A BEAUTIFUL MIND
Genre : Bhiography dan Drama Actor dan Actrees
Russel Crowe sebagai John Forbes Nash, Jr.
Jennifer Connelly sebagai Alicia
Anthony Rapp sebagai Bender
Vivien Cardone sebagai Marcee
Christopher Plummer sebagai Dr.
Nash
Paul
Rosen Bettany sebagai
Charles
Herman
Ed Harris sebagai William Parcher
Josh Lucas sebagai Martin Hansen
Adam Goldberg sebagai Sol
Judd Hirsch sebagai Helinger
Jason
Gray-Stanford sebagai
Ainsley Neilson
Austin Pandleton sebagai Thomas King
Director : Ron Howard Country : USA Duration : 2 jam 15 menit 2
BIOGRAFI John Forbes Nash, Jr. (lahir 13 Juni 1928 – meninggal 23 Mei 2015 pada umur 86
tahun) adalah matematikawan Amerika Serikat yang karya-karyanya di bidang teori permainan, geometri diferensial, dan persamaan diferensial parsial telah membuka jalan bagi ilmuwan untuk mempelajari faktor-faktor yang mengatur kemungkinan dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Teori-teorinya digunakan dalam bidang ekonomi, komputer, biologi evolusioner, kecerdasan buatan, akuntansi, politik, dan teori militer. Menjelang akhir hayatnya, ia menjabat sebagai Matematikawan Peneliti Senior di Universitas Princeton. Ia juga dianugerahi Hadiah Nobel Ekonomi bersama pakar teori permainan Reinhard Selten dan John Harsanyi pada tahun 1994. Tahun 2015, ia dianugerahi Hadiah Abel (bersama Louis Nirenberg) atas penelitiannya mengenai persamaan diferensial parsial nonlinier. Kisah hidup Nash diangkat dalam buku biografi A Beautiful Mind karya Sylvia Nasar dan film yang diangkat dari buku tersebut.Film ini mengupas kegeniusan Nash di bidang matematika dan skizofrenia yang dideritanya. Pendidikan
Pemenang beasiswa Westinghouse, John Forbes Nash menempuh Institut Teknologi Carnegie,
di
mana
dia
menerima gelar
sarjana dan gelar
master pada 1948.
Dari Pittsburgh John Nash ke Universitas Princeton, di mana dia berkarya dalam teori kesetimbangannya. John jarang menghadiri kelas, bersikeras bahwa hal itu akan merusak orisinalitas nya. Dia terus-menerus mencari cara untuk membangun dirinya dalam bidang matematika untuk menjadi terbesar di dunia matematika. Dia terus-menerus berjalan melewati lorong bersiul Bach's "Little Fugue" dan mengendarai sepeda dalam angka delapan atau tak terhingga simbol di kompleks perguruan tinggi di kampus. John Forbes Nash menerima gelar Ph.D. pada 1950 dengan disertasi permainan non-kooperasi. Tesis ini, yang ditulis di bawah pengawasan Albert W. Tucker, memuat definisi dan sifat dari apa yang kemudian disebut kesetimbangannya Nash. Studinya pada subjek ini menimbulkan 3 artikel:
"Equilibrium Points in N-person Games", diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences (AS) (1950); dan 3
"Two-person Cooperative Games" (Januari 1953), juga dalam Econometrica.
John Nash juga mengerjakan karya penting dalam wilayah manipol (struktur ruang yang kompleks):
"Real algebraic manifolds", (1952) Ann. Math. 56 (1952), 405 – 421 (Lihat pula Proc. Internat. Congr. Math., 1950, (AMS, 1952), pp. 516 – 517).
John Forbes Nash Jr terkenal dalam budaya umum sebagai tokoh dalam film Hollywood, A Beautiful Mind , tentang kegeniusan matematisnya dan perjuangannya melawan penyakit mental. Karir
Setelah beliau lulus dengan Ph.D, John pindah ke Boston, di mana dia menjadi anggota terkemuka staf pengajar di Massachusetts Institute of Technology. Beliau disebut "anak profesor" oleh para mahasiswa sejak dia masih sangat muda, tapi dia menganggap dirinya sangat elit. Rekannya ada terganggu oleh kesombongan, tetapi mentolerir itu karena kegeniusannya. Dia cepat mulai membuat penemuan besar dalam matematika dalam bidang bidang seperti geometri dan persamaan diferensial parsial.Pada 1958, dia tampil dalam Fortune Magazine sebagai salah satu bintang cemerlang di bidang matematika. Namun, dia masih menganggap dirinya gagal karena ia belum mencapai Field medali, penghargaan tertinggi
dalam
matematika.John
Forbes
Nash
Jr
juga
dianugerahi Hadiah
Nobel
Ekonomi bersama pakar teori permainan Reinhard Selten dan John Harsanyi pada tahun 1994. Tahun 2015, ia dianugerahi Hadiah Abel (bersama Louis Nirenberg) atas penelitiannya mengenai persamaan diferensial parsial nonlinier. Percintaan
Ketika mengajar di MIT, John bertemu dengan seorang wanita bernama Eleanor Stier dan kemudian menemukan bahwa dia hamil dengan anaknya. Setelah kelahiran, John menolak untuk mengakui bahwa itu adalah putranya, tapi terus melakukan hubungan seksual dengannya, bahkan setelah ia menjadi terlibat asmara dengan seorang murid bernama Alicia Larde. Alicia adalah seorang mahasiswa di MIT dan salah satu dari hanya enam belas perempuan dalam kelas delapan ratus.Pada bulan Februari tahun 1957, ia menikah dengan Alicia dan mereka punya anak pada tahun 1959. Kemudian bercerai 1963, rujuk kembali di tahun 1990, dan menyelenggarakan pesta pernikahan lagi pa da 2001. 4
SINOPSIS Film A Beautiful Mind menggambarkan seorang ahli matematika yang bernama John Forbes
Nash
yang
diperankan
oleh
Russel
Crowe
peraih nobel dalam
bidang
ilmu ekonomi pada tahun 1994. Dia adalah seorang ahli matematika genius tetapi tidak simpatik dan sedikit apatis. Dimulai tahun 1947 ketika dia bersekolah di perguruan tinggi Princeton dengan mendapat beasiswa Carniege. John Nash merupakan mahasiswa yang unik, tidak menyukai perkuliahan, karena menurutnya berkuliah hanya membuang waktu saja dan mengekang kreativitas seseorang, dan hanya membuat otak menjadi tumpul. John Nash lebih suka belajar secara otodidak, memahami dan memecahkan dinamika pergerakan natural melalui pemikirannya sendiri yang sangat kreatif. Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas demi mendapatkan ide orisinil untuk meraih gelar doktornya.Akhirnya dia berhasil diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT. Di lain sisi, Nash mengidap penyakit gangguan jiwa skizofrenia yaitu suatu gangguan jiwa yang penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan. Sebenarnya penyakitnya tersebut sudah dideritanya sejak dia berada di Princeton dengan memiliki teman kamar hayalan yang bernama Charles, namun semakin parah ketika ia mengajar di MIT. Hidup Nash mulai berubah ketika ia diminta Pentagon memecahkan kode rahasia yang dikirim tentara Sovyet. Di sana, John Nash bertemu agen rahasia William Parcher. Dari agen rahasia tersebut, ia diberi pekerjaan sebagai mata-mata. Pekerjaan barunya ini membuat Nash terobsesi sampai ia lupa waktu dan hidup di dunianya sendiri. Saat John Nash sedang mengajar, ia bertemu dengan Alicia Larde seorang mahasiswi jurusan fisika. Alicia Larde merupakan seorang mahasiswi cantik yang sangat kritis di kelas dan sering berkunjung ke ruangan John Nash untuk sekedar mendiskusikan permasalahan seputar perkuliahan maupun mengajak John pergi bersama. Ketika pasangan ini menikah, John Nash justru semakin parah dan merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia. John Forbes Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang membawakan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Namun, dengan dorongan semangat serta cinta dari Alicia, akhirnya John Forbes Nash Jr bisa bangkit dan berjuang melawan penyakit yang diderita. 5
DIAGNOSE PENYAKIT Dx : Skizofrenia ( skizofrenia paranoid ) merupakan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian. Gejala – gejala pada Skizofrenia,terdiri dari :
Kesadaran terganggu
Komunikasi dan berbahasa :miskin ide/isi bicara, ass.longgar, inkoherensi, sirkumstansial, neologisme.
Isi pikiran : Tidak logis, distorsi pikiran, waham .
Persepsi: Halusinasi perintah/komentar/kritik/diskusi, ilusi dll.
Mood/Afek : Tidak serasi, labil, tumpul(Afek) dll.
Kemauaan :Aktifitas/kegiatan sehari-hari menurun, tanggung jawab menurun, hobi menurun.
Hubungan dengan dunia luar :menarik diri menjadi egosentrik, fantasi/ide tidak logis, autistic(seperti orang autis).
Perilaku motorik : Stupor katatonik(reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang dan terlihat seperti tidak memperhatikan lingkungannya), fleksebilitas serea, furor katatonik, gaduh gelisah, agresif (katatonik agitasi)
Setelah beberapa lama skizofrenia, John Nash bertambah parah dan mulai mengarah ke skizofrenia paranoid karena selalu merasa di buntuti orang rusia yang ingin membunuhnya. Dan dia mulai mencurigai semua orang yang ada di sekitarnya terutama orang-orang asing yang menggunakan pakaian formal hitam. Diagnosa lainnya : -
Waham Kejar (delusion of persecution), yaitu keyakinan bahwa orang atau
kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata – mata rusia. Waham ini menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi. 6
-
Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya
memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. John Nash menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen rahasia. -
Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa kekuatan dari
luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia genius, dan ketika diyakinkan bahwa dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya. -
Faktor pendukung semakin parahnya penyakit John Nash :
Stressor atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat skizofrenia John Nash bertambah parah, yaitu : - Kalah bermain dari temannya, - Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya, - Merasa tidak dapat melayani isterinya, - Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali .
Karakter Pribadi John Nash, yaitu: - Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial. - Dalam kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
-
Adanya gangguan Obsesif Kompulsif :
Karena ia terlalu terobsesi dengan pekerjaan dan ilmu matematika yang membuat terganggunya hubungan dengan lingkungan sekitar maupun kehidupan keluarganya. Di dalam film di gambarkan bagaimana John Nash terlalu mencintai pekerjaannya hingga sedikit melupakan hubungan percintaannya dengan Alicia Larde , ketika dia telat datang pada saat makan malam bersama Alicia Larde.
7
Obat dan terapi yang digunakan : -
Thorazine/chlorpromazine + oabat bius : obat yang masuk golongan antipsikotik fenotiazine yang bekerja menstabilkan senyawa alami otak. Obat ini digunakan untuk gangguan
mental
seperti
skizofrenia
dengan
gejala
agitas,
ansietas,tegang,bingung,insomnia,waham,halusinasi, dan gangguan psikosis lain. Dosis obat ini : o
Permulaan 25-100mg/hari,
o
Dosis ditingkatkan sampai 300 mg/hari,
o
Bila gejala belum hilang dosis dapat ditingkatkan perlahan-lahan hingga 600900 mg.hari.
Efek samping pemberian obat ini biasanya mulut kering, hidung tersumbat, konstipasi, lesu, pusing, penglihatan kabur, tidak bisa tenang, dan peningkatan prolaktin (ditandai dengan gangguan menstruasi, galaktorea, disfungsi seksual). -
Terapi Koma Insulin : Penanganan yang dilakukan dengan memberikan insulin dalam dosis yang tinggi dan membuat pasien kejang-kejang yang sangat hebat. Pada terapi John Nash.
-
Terapi Electroshock (ECT) merupakan terapi yang sering digunakan, sebelum obat antipsikotik dan antidepresan diperoleh. Cara kerja terapi ini yaitu mengalirkan arus listrik berdaya sangat rendah ke otak yang cukup untuk menghasilkan kejang yang mirip dengan kejang epileptik. Obat Antipsikotik digunakan dalam dua cara, yaitu oral (umumnya bentuk pil) dan
suntik. Pada pasien yang mudah diatur, dokter biasanya akan memberikan pil antipsikotik. Namun sebaliknya, pada pasien yang menolak diberikan obat, terpaksa harus disuntik. Untuk menenangkan pasien yang mengalami agitasi, dokter biasanya akan memberikan benzodiazepine terlebih dahulu sebelum menyuntikkan antipsikotik. Ada dua kelompok obatobatan antipsikotik, yaitu antipsikotik generasi lama (misalnya fluphenazine, chlorpromazine, dan haloperidol) dan generasi baru (misalnya clozapine , ziprasidone, quetiapine, olanzapine, risperidone, aripiprazole, dan paliperidone).
8
DAFTAR PUSTAKA https://id.wikipedia.org/wiki/John_Forbes_Nash,_Jr. http://en.wikipedia.org/wiki/A_Beautiful_Mind_(film) Kaplan, Sadock, Grebb. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara. 2004 Ganiswarna, Sulistia. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI. 2007
9