PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN (PPG DALJAB)
TUGAS M6 KB2 PENILAIAN OTENTIK
HOTDELIMA BR HUTABARAT, SP 18071084510016 SMK NEGERI 1 ARSE KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2018
Nama
: Hotdelima Br Hutabarat
No.Peserta PPGDJ
: 18071084510016
Kompetensi Keahlian
: Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
LPTK
: Universitas Sebelas Maret
Modul/Materi
: M6 KB2/ Penilaian Otentik
Tugas
Kemampuan berbahasa pesrta didik dapat dinilai dari aspek yaitu kompetensi aktif reseptif dan kompetensi aktif produktif. Kompetensi aktif reseptif lebih ditujukan untuk mengungkap pemahaman wacana lisan maupun tulisan, sedangkan kompetensi aktif produktif adalah kemampuan peerta didik untuk menghasilkan bahasa untuk disampaikan kepada pihak lain secara lisan (berbicara) maupun tertulis (menulis). Kedua kompetensi ini menuntut dilaksanakan penilaian unjuk kerja bahasa atau praktik mepergunakan bahasa. Khusus untuk kompetensi aktif produktif yaitukompetensi berbicara dan menulis sangat tepat dinilai menggunakan penilaian otentik. Tugas
Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara.
Identifikasi tugas-tugas belajar yangb berkaitan dengan kompetensi berbicara.
Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara.
Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi menulis.
Rubrik Aspek
Bobot
Tugas-tugas belajar kompetensi berbicara
20%
Tugas-tugas belajar komoetensi menulis
20%
Rancangan penilaian otentik untuk kompetensi berbicara
30%
Rancangan penilaian otentik untuk kompetensi menulis
30%
Nama
: Hotdelima Br Hutabarat
No.Peserta PPGDJ
: 18071084510016
Kompetensi Keahlian
: Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
LPTK
: Universitas Sebelas Maret
Modul/Materi
: M6 KB2/ Penilaian Otentik
Tugas
Kemampuan berbahasa pesrta didik dapat dinilai dari aspek yaitu kompetensi aktif reseptif dan kompetensi aktif produktif. Kompetensi aktif reseptif lebih ditujukan untuk mengungkap pemahaman wacana lisan maupun tulisan, sedangkan kompetensi aktif produktif adalah kemampuan peerta didik untuk menghasilkan bahasa untuk disampaikan kepada pihak lain secara lisan (berbicara) maupun tertulis (menulis). Kedua kompetensi ini menuntut dilaksanakan penilaian unjuk kerja bahasa atau praktik mepergunakan bahasa. Khusus untuk kompetensi aktif produktif yaitukompetensi berbicara dan menulis sangat tepat dinilai menggunakan penilaian otentik. Tugas
Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara.
Identifikasi tugas-tugas belajar yangb berkaitan dengan kompetensi berbicara.
Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara.
Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi menulis.
Rubrik Aspek
Bobot
Tugas-tugas belajar kompetensi berbicara
20%
Tugas-tugas belajar komoetensi menulis
20%
Rancangan penilaian otentik untuk kompetensi berbicara
30%
Rancangan penilaian otentik untuk kompetensi menulis
30%
Pertanyaan dan Jawaban 1. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara.
Tarigan (2008:15) mendefinisikan berbicara adalah kemampuan dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara merupakan sutau bentuk prilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik, secara luas berbicara dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol manusia. Setiap orang yang berbicara tentu mempunyai tujuan yakni menyampaikan pikiran dan perasaan secara efektif. Tarigan (2008:15) mengatakan bahwa sebagai ala t sosial, pada dasarnya berbicara mempunyai tiga maksud umum yaitu sebagai berikut: 1. memberitahukan dan melaporkan (to inform); 2. menjamu dan menghibur (to entertain); 3. membujuk, mengajak, mendesak, dan meyakinkan (to persuade). http http:: //epr prii nts. nts.ums.ac.i ums.ac.id/ d/42879/15/ 42879/15/naskah%20pub naskah%20publilikkasi asi.pdf .pdf Tugas tugas belajar yang dapat diberikan kepada peserta didik yang berkaitan dengan kompetensi berbicara adalah sebagai berikut : Tugas berbicara sebagai bentuk assesmen otentik harus berupa tugas-tugas yang ditemukan dan dibutuhkan dalam kehidupan nyata nyata Tugas berbicara otentik dimaksudkan sebagai tes berbicara yang memenuhi kriteria assesmen otentik 1. Berbicara berdasarkan gambar gambar 1. Gambar Objek
2. Gambar Cerita
Tugas ini memang sangat berkaitan dengan kegiatan menyimak Tugas berbicara berdasarkan rangsangan suara yang lazim dipergunakan adalah suara yang berasal dari radio atau rekaman yang sengaja dibuat
2. Berbicara berdasarkan rangsangan suara : - Tugas berbicara berdasarkan rangsangan suara yang lazim dipergunakan adalah suara yang berasal dari radio atau rekaman yang sengaja dibuat. - Tugas ini berkaitan dengan menyimak 3. Berbicara berdasarkan rangsangan visual dan suara Berbicara berdasarkan rangsangan visual dan suara merupakan gabungan antara berbicara berdasarkan rangsangan gambar dan suara sebelumnya 4. Bercerita Tugas bercerita yang dimaksudkan di sini ada kemiripan dengan tugas bercerita berdasarkan beberapa rangsang di atas, namun lebih luas cakupannya. Ia dapat berdasarkan “rangsang” apa saja tergantung perintah guru 5. Wawancara Wawancara (oral interview) barangkali merupakan teknik yang paling banyak dipergunakan untuk menilai kompetensi berbicara seseorang dalam suatu bahasa Mampu memenuhi kebutuhan rutin untuk bepergian dan tatakama berbahasa secara minimal. 2. Mampu memenuhi kebutuhan rutin sosial untuk keperluan pekerjaan secara terbatas. 3. Mampu berbicara dengan ketepatan tata bahasa dan kosakata untuk berperan serta dalam umumnya percakapan formal dan non formall dalam masalah yang bersifat praktis, sosial, dan profesional. 4. Mampu memergunakan bahasa itu dengan fasih dan tepat dalam segala tingkat sesuai dengan kebutuhan professional. 5. Mampu mempergunakan bahasa itu dengan fasih sekali (asing: setaraf dengan penutur asli terpelajar). 6. Berdiskusi dan Debat Berdiskusi, berdebat, dan berdialog merupakan tugas-tugas berbicara yang paling tidak melibatkan dua orang pembicara. 7. Berpidato Untuk melatih kemampuan peserta didik mengungkapkan gagasan dalam bahasa yang tepat dan cerrnat, tugas berpidato baik untuk diajarkan dan diujikan di sekolah. Ujian berbahasa lisan dengan tugas berpidato pun tinggi kadar keotentikannya. https://www.slideshare.net/diantara1/kompetensi-berbicara
2. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi menulis.
Tugas tugas belajar yang dapat diberikan kepada peserta didik yang berkaitan dengan kompetensi menulis adalah sebagai berikut : a. Penilaian Kinerja Penilaian assessment).
kinerja Bentuk
sering penilaian
disebut ini
sebagai
digunakan
penilaian untuk
unjuk
mengukur
status
kerja
( performance
kemampuan
belajar
peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas. Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik
mengaplikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
dimilikinya.
Instrumen
yang
dapat
digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain: daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian ( rating scale). b. Penilaian Proyek Penilaian
proyek
( project
assessment )adalah
bentuk
penilaian
yang
diujudkan
dalam
bentuk pemberian tugas kepada peserta didik secara berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada
penilaian
periode/waktu penugasan tertentu
terhadap tertentu.
yang yang
tugas
belajar
Penilaian
bertujuan
untuk
dilakukan
yang
proyek
dapat
mengukur
secara
harus juga
diselesaikan
oleh
dikatakan
sebagai
kemampuan
berkelompok.
peserta
Dengan
peserta
didik
penilaian
didik
dalam
berbentuk
menghasilkan
karya
penilaian
proyek
menggunakan
pendidik dapat memperoleh informasi berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan, pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan pemaknaanatau penyimpulan. b. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan pada sekumpulan karya peserta waktu 7
didik
yang
tertentu.
diambil
Karya-karya
ini
selama berkaitan
proses dengan
pembelajaran
mata
pelajaran
dan
dalam
kurun
disusun
secara
sistematis dan terogansir . Proses penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara
peserta didik dan guru.Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti bahwa peserta didik telah
memiliki
kompetensi
dasar
dan
indikator
hasil
belajar
sesuai
dengan
yang
telah
ditetapkan. Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-hal seperti
berikutini,
kerahasiaan
bersama
yaitu:
kesesuaian,saling
antara
pendidik
dan
percaya peserta
antara didik,
pendidik
kepuasan,
dan milik
peserta
didik,
bersama
antara
pendidik guru dan peserta didik, penilaian proses dan hasil. d. Jurnal Jurnal
belajar
merupakan
rekaman
tertulis
tentang
berkaitan dengan apa-apa
yang telah dipelajari.
merekam
aspek-aspek
atau
meringkas
yang
apa
Jurnal
yang
belajar
berhubungan
dilakukan
peserta
didik
ini dapat digunakan untuk
dengan
topik-topik
kunci
yang
dipelajari. Misalnya, perasaan siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi,
jurnal
dapat
juga
diartikan
sebagai
catatan
pribadi
siswa
disampaikan oleh guru di kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
tentang
materi
yang
e. Penilaian Tertulis Penilaian
tertulis
mensuplai
jawaban
isian
atau
melengkapi,
jawaban
singkat
atau
pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam model penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan,
menerapkan,
sebagainya
atas
telah
materi
yang
menganalisis,
dipelajari.
mensintesis,
Penilaian
ini
mengevaluasi
sebisa
mungkin
dan
bersifat
komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik.Dalam
seperti
kesesuaian
menyusun soal
instrumen
dengan
penilaian
indikator
pada
tertulis
perlu
kurikulum,
dipertimbangkan
konstruksisoal
atau
hal-hal
pertanyaan
harus jelas dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda. f. Penilaian Diri Penilaian diminta 8
diri( self untuk
assessment )adalah
menilai
dirinya
suatu
sendiri
teknik
berkaitan
penilaian
dengan
di
proses
mana dan
peserta
tingkat
didik
pencapaian
kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu. Dalam proses penilaian diri, bukan
berarti tugas pendidik untuk menilai dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik. Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu memperhatikan hal-halseperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya menentukan criteria penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian yang akan digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik mengkaji sampel hasil
penilaian
secara
acak,
untuk
mendorong
peserta
didik
supaya
senantiasa
melakukan
penilaian diri secara cermat dan objektif; dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang didasarkan pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak. g. Penilaian Antarteman Penilaian didik
antarpeserta
untuk
saling
didik menilai
merupakan temannya
teknik terkait
penilaian dengan
dengan
pencapain
cara
meminta
kompetensi,
perilaku keseharian peserta didik. Penilaian ini dapat dilakukan secara
peseta
sikap,
dan
berkelompok untuk
mendapatkan informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi inidapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. h. Pertanyaan Terbuka Penilaian
otentik
juga
pelajaran,
kemudian
dilakukan
merespon
dengan
pertanyaan
cara
meminta
terbuka.
Penilaian
peserta ini
didik
lebih
membaca
materi
difokuskan terhadap
bagaimana peserta didik mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak peserta didik memanggil
kembali
apa
yang
telah
diajarkan.
Pertanyaan
terbuka
supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai dengan tujuannya.
tesebut
harus
dibatasi
i. Menceritakan Kembali Teks atau Cerita Menceritakan meminta
kembali
peserta
teks
didik
atau
membaca
cerita atau
merupakan
mendengarkan
model suatu
penilaian
teks
otentik
kemudian
yang
menceritakan
kembali ide pokok atau bagian yang dipilihnya. Penilaian model ini dimaksudkan untuk mengetahui keampuan peserta didik dalam mengungkapkan kembali apa yang sudah dibaca tidak sebatas pada apa yang didengar. 9 j. Menulis Sampel Teks Menulis menulis
sampel teks
teks
narasi,
adalah
ekspositori,
bentuk
penilaian
persuasi,
atau
yang
meminta
kombinasi
berbeda
peserta dari
didik
teks-teks
untuk tersebut.
Penggunaan model penilaian ini disarankan menggunakan rubrik yang dapat menilai secara analitis dan menyeluruh dalam ranah penulisan, seperti kosakata, komposisi, gaya bahasa, konstruksi kalimat, dan proses penulisan. k. Ekperimen atau Demonstrasi Pada
penilaian
eksperimen Peserta
melalui
dengan
didik
dapat
eksperimen
bahan dinilai
atau
sebenarnya dengan
demonstrasi
atau
peserta
mengilustrasikan
menggunakan
rubrik
didik
diminta
bagaimana
berdasarkan
melakukan
sesuatu
semua
bekerja.
aspek
yang
dilakukan sesuai dengan karakteristik materi yang dieksprimenkan. l. Pengamatan Pada
penilaian
dengan
pengamatan
pendidik
mengamati
perhatian
peserta
didik
dalam
mengerjakan tugas, responnya terhadap berbagai jenis tugas, atau interaksi dengan peserta didik lain ketika sedang bekerja kelompok. Pengamatan dapat dilakukan dalam pembelajaran secara spontan maupun dengan perencanaan sebelumnya. 3. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara. Jawaban : RPP dengan Penilaian Otentik Salah Satunya Siswa DISKUSI, BERDEBAT dan BERPIDATO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 1 Arse
Kelas/Semester
: X / GANJIL
Tema
: 1. Dasar Dasar Budidaya Tanaman
Sub Tema
: 1.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Materi Pokok
: Penerapan K3 Pada Pengendalian Hama Pada Pertanaman Hortikultura.
Pembelajaran ke
:1
Alokasi Waktu
: 50 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. 4. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan denganilmu pengetahuan,teknologi,seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata pelajaran : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) No.
3.2.
Kompetensi Dasar
Menerapkan keselamatan dan
No.
3.2.1.
Indikator
Menerapkan pengunaan alat-alat pelindung
kesehatan (K3) dalam kegiatan
diri
produksi tanaman.
hortikultura
(C3) : menerapkan
3.2.2.
dalam
kegiata
produksi
tanaman
Menerapkan K3 dalam kegiatan pengendalian hama pada tanaman hortikultura melalui penyemprotan pestisida.
(C3) menerapkan
4.2
Mengimplementasikan
dalam
kegiatan
K3
4.2.1
produksi
Mempraktekkan penerapan K3 dalam kegiatan produksi tanaman hortikultura
tanaman
Karakter: Disiplin, Kerjasama, teliti, Mandiri dan bertanggung jawab. C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan penggunaan alat-alat pelindung diri pada kegiatan produksi tanaman hortikultura dengan teliti. 2. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan kegiatan pengendalian hama tanaman hortikultura dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Menerapkan penggunaan K3 Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP pada K3 E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Model Pembelajaran Discovery Learning Metode belajar diskusi kelompok, praktek dan presentasi . F. Media Pembelajaran
1. LCD Proyektor : berfungsi untuk menampilkan materi yang hendak disampaikan. 2. Laptop
: alat bantu untuk menyampaikan materi penerapan K3.
3. Alat- alat pelindung diri seperti :Sarung tangan, Kacamat a, Maker, Baju panjang tangan, Sepatu boot , Topi/Helm. G. Sumber Belajar
a. Bahan ajar 1. Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Buku Pembiakan Tanaman Kelas X Semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI. 2. Husni, lalu, 2003, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. b. Alat – alat pelindung diri c. Modul PLPG
H.
Langkah-langkah Pembelajaran : Pertemuan 1 : 50 menit KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
a.
Guru memberi salam , dilanjutkan dengan meminta
5 menit
salah seorang siswa memandu doa, selanjutnya guru menanyakan
“kabar”
kepada
siswa,
dengan
memberikan pertanyaan” bagaimana kabar anak anak hari ini ?” b.
Guru memperlihatkan gambar buah pear yang dibungkus kertas kemudian mengajukan pertanyaan “mengapa buah pear ini dibungkus?
c.
Peserta didik menjawab, supaya buahnya terhindar dari serangan hama.
d.
Guru memperlihatkan lagi gambar buah yang sudah diserang hama dan bertanya “ini kenapa”
e.
Peserta didik menjawab, “buahnya sudah busuk diserang hama”
f.
Guru bertanya lagi “kalau sudah diserang hama seperti ini apa yang harus dilakukan selain dengan cara membungkus?
g.
Peserta didik menjawab, “disemprot.”
h.
Guru menanyakan “bagaimana cara menyemprot yang benar, apa yang harus dipersiapkan?”
i.
Guru meminta siswa untuk mendiskusikannya dalam kelompok belajar.
j.
Guru membentuk 3 kelompok, masing-masing kelompok mengisi LKPD sambil mengamati alatalat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, topi, sepatu lapangan dan menjelaskan fungsi.
Inti
Merumuskan pertanyaan Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mendeskripsikan K3 sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai
35 menit
pendapat orang lain. a. Peserta didik diminta mengamati alat-alat pelindung diri pada proses penyemprotan pestisida dipertanaman sayur dan mendiskusikan masalah yang timbul yaitu: Peserta didik merencanakan kegiatan penerapan K3 pada pengendalian hama tanaman hortikultura: melalui beberapa pertanyaan : Bagaimana
cara
menerapkan
K3
dalam
pengendalian hama tanaman sayuran
Apa yang terjadi bila alat pelindung diri tidak digunakan pada saat penyemprotan hama pada tanaman sayur ?
Merencanakan a. Peserta
didik
mendiskusikan
temuan-temuan
berdasarkan observasi terhadap penggunaan
K3
dalam kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman hortikultura. b. Peserta didik merencanakan penerapan K3 untuk pengendalian hama tanaman hortikultura. c. Peserta didik melaksanakan cara penerapan K3 pada pengendalian hama di pertanaman hortikultura.
Mengumpulkan dan menganalisis data a. Peserta didik diminta mendata alat-alat pelindung diri untuk pengendalian hama. b. Peserta didik mencatat langkah kerja penerapan K3 pada pengendalian hama. c. Peserta didik melaksanakan praktek penggunaan alat – alat pelindung diri dalam pengendalian hama. d. Peserta didik mengumpulkan data yang diperoleh dari praktek penggunaan alat-alat pelindung diri pada pengendalian hama pada tanaman hortikultura. e. Peserta didik mengolah data yang diperoleh dari praktek penerapan alat-alat
pelindung diri pada
pengendalian hama. f. Peserta didik membuat tabel dari data yang diperoleh.
g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas dan kelompok lain memberi tanggapan.
Menari k kesimpulan Dari hasil diskusi dan praktek yang dilaksanakan peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan bahwa penggunaan alat-alat pelindung diri dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang berdampak pada peningkatan produktifitas kerja. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan.
Aplikasi dan tindak lanjut a.
Peserta didik diminta dapat mengaplikasikan cara yang tepat dalam penggunaan alat pelindung diri dalam pengendalian hama tanaman hortikultura dalam kehidupan sehari-hari
b.
Guru meminta peserta didik untuk menanyakan halhal yang belum jelas / kurang dipahami mengenai penerapan K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura.
Penutup
c.
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi
10 menit
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. d.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dan
membimbing
dalam
merangkum
kegiatan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama tanaman sayuran. e.
Guru memberi beberapa pertanyaan kepada siswa tentang kegiatan dalam pembelajaran pada hari ini.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
a. Penilaian Sikap
: Teknik Non Tes Bentuk Pengamatan sikap dalam pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan
: Teknik tes bentuk tertulis uraian
c. Penilaian keterampilan
: Teknik Tes Hasil pengamatan di lapangan dalam melakukan praktek / eksprimen.
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1
: Pengembangan Bahan ajar
Lampiran 2
: Media pembelajaran
Lampiran 3
: Lembar kerja peserta didik
Lampiran 4
: Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban, Pedoman penskoran)
Arse ,
Juli 2018
Guru Mata Pelajaran,
Hotdelima Br Hutabarat, SP Nip. 197705252009042003
Lampiran 1
: Pengembangan Bahan ajar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Mendeskripsikan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah secara filosofis suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Seirama dengan derap langkah pembangunan negara ini kita akan memajukan industri yang maju dan mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi. Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesinmesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta bahan berbahaya mungkin makin meningkat. Masalah tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan agar : A. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya. B. Setiap sumber produksi dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan efisien. C. Proses produksi berjalan lancar.
Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha kesehatan dan keselamatan kerja tidak lain adalah usaha pencegahan dan penanggulangan dan kecelakaan di tempat kerja. Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebabsebabnya,
bukan
gejala-gejalanya
untuk
kemudian
sedapat
mungkin
menghilangkan
atau
mengeliminirnya. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti dan memahami serta menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Kesehatan
Tujuan utama kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi diantara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas keja atau perusahaan, yang didasarkan kenyataan-kenyataan. Kondisi-kondisi Kesehatan Yang Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Kerja Bedasarkan hasil survey dan pengamatan Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan esehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja tentang kesehatan yang berhubungan dengan produktifitas kerja diperoleh gambaran terlihat adanya kondisikondisi kesehatan yang ditinjau dari sudut produktivitas tenaga kerja sangat tidak menguntungkan. Adapun kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut. a) Penyakit Umum Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan, industri, dan lainlainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah penyakit infeksi, penyakit endemik dan penyakit parasit. b) Penyakit Akibat Kerja Penyakit seperti pneumoconioses, dermatoses akibat kerja, keracunankeracunan bahan kimia, gangguan-gangguan menatal psikologi akibat kerja, dan lainlain benar-benar terdapat pada tenaga kerja. c) Kondisi Gizi Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah dijalankan sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas kerja. Adapun keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan penyakit-penyakit endemis dan parasitis, kurangnya pengertian tentang gizi, kemampuan pengupahan yang rendah, dan beban kerja yang terlalu besar. d) Lingkungan Kerja Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja. e) Perencanaan
Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal tenaga kerja.
Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja.
3. Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP Dalam melaksanakan SOP perlu diketahuai diantaranya : Persyaratan Petunjuk-petunjuk, Tahapan kerja, Tujuan, aspek-aspek
yang diperlukan sesuai dengan prosedur dan standar. Di bawah ini kami
contohkan Jenis SOP Pekerjaan Diklat Prasyarat Untuk memudahkan peserta diklat memahami unit buku ini, maka sebaiknya telah memahami terlebih dahulu : a) Isi Undang-Undang No. 14 tahun 1969. Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Ketenagakerjaan b) Isi Undang-Undang No. 1. tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerj a c) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per. 04/Men/1980 tentang
syarat-
syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam bidang Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat mencegah kecelakaan akibat aktifitas pekerjaan. Tujuan penerapan K3 dalam kegiatan ATPH adalah: a. Menjaga kesehatan pekerja yang bergerak dibidang ATPH. b. Mencegah timbulnya kecelakaan kerja dalam pelaksanaan aktifitas ATPH c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dari pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh factor-faktor yang membehayakan keselamatan dan kesehatan. Sasaran K3 dalam ATPH adalah: seluruh pelaksana atau pekerja dan tempat kegiatan ATPH (segala tempat kerja, baik darat, dalam tanah, dipermukaan air maupun didalam air). Ketentuan – ketentuan penerapan prosedur K3 sebagai berikut: a. Menerapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan system manajemen K3. b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3. c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3. 4. Potensi bahaya dilingkungan kerja.
Potensi bahaya dilingkungan kerja ATPH antara lain disebabkan oleh peralatan, bahan kimia dan microorganism. Factor – factor penyebab kecelakaan kerja dapat berupa : Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri dan keadaan tidak aman dari lingkungan kerja. 4.2.Alat pelindung diri.
Untuk memperkecil resiko akibat kecelakaan kerja biasanya para pekerja dilengkapi alat untuk melindungi diri, yang terdiri dari : Alat pelindung mata, Pelindung pernafasan, dan Pelindung tangan 4.3.Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari kotoran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi,panas, dan api. 4.4.Sepatu Lapangan
Sepatu lapangan digunakan jika jenis pekerjaan yang digunakan adalah pekerjaan lapangan. 4.5.Topi Pengaman
Jenis alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari panas dan kemungkinan benda-benda jatuh dilapangan. 5. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Prosedur untuk mengatasi kondisi darurat pada kecelakaan adalah : 1) Penanganan kondisi darurat dilapangan, banyak resiko yang terjadi dilapangan, dimana lokasi tempat kerja biasanya jauh dari pemukiman sehingga pekerja perlu dibekali kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. 2) Prosedur penanganan darurat diikuti berdasarkan standard perusahaan dan peryaratan kerja bagi organisasi perusahaan. 3) Prinsip dasar penanganan keadaan darurat diantaranya: a. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya. b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien. c. Pergunakanlah sumber daya yang ada: baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. d. Buatlah catatan usaha-usaha pertolongan yang telah dilakukan yakni memuat identitas kornab, tempat dan waktu kejadian. 4) Tahapan secara umum pertolongan pertama yaitu: a. Jangan panik. b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. d. Perhatikan tanda-tanda shock. e. Jangan memindahkan korban secara berturut-turut. f. Segera transportasikan korban kesentral pengobatan. Pertolongan kepada pihak lain dapat berupa evakuasi. Prinsip evakuasi adalah : a) Dilakukan jika mutlak perlu. b) Menggunakan teknik yang baik dan benar c) Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian.
6. Alat Pengangkutan
Untuk melaksanakan proses evakuasi korban ada beberapa cara alat pengangkutan yaitu: Manusia sebagai pengakutan langsung. Peranan dan jumlah pengangkutan mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan. Bila tugas penolong satu orang maka korban dapat dievakuasi dengan cara: dipondong (untuk korban ringan dan anak-anak), di gendong, dipapah, dipanggul, merayap posisi miring. 7. Manajemen K3 pada Industri tanaman pangan dan hortikultura
Sistem manajemen merupakan rangkaian proses kegiatan manajemen yang teratur dan terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pedoman manajemen kesehatan dan keselamatan kerja menurut peraturan mentri kesehatan 2007, meliputi :Tahap persiapan (komitmen dan kebijakan), Tahap perencanaan, Tahap pengukuran dan evaluasi, Tahap peninjauan ulang dan peningkatan.
Lampiran 2
: Media pembelajaran
Sepatu lapangan
Sarung tangan
Kaca mata
Baju pelindung
Topi/helm
Lampiran 3
: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
1. Aspek keterampilan. Penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama tanaman sayuran. Tujuan
Dengan disediakan alat dan bahan siswa mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama tanaman sayuran. Alat dan Bahan :
Masker
Sarung tangan
Kacamata
Sepatu lapangan
Baju pelindung
Keselamatan Kerja : Lakukan dengan Hati-hati, teliti dan Tekun Contoh : Instrumen praktek
1. Siswa secara berkelompok menunjukkan contoh penerapan K3 pada pengendalian hama tanaman hortikultura. 2. Siswa secara kelompok mempraktekkan penggunaan alat pelindung diri dan menjelaskan fungsinya. No
1
Kompetensi/uraian
Alat – Alat
kegiatan
Pelindung Diri (K3)
Menerapkan keselamatan
Sarung tangan
dan
kesehatan kerja (K3) (C3)
Masker Topi Kaca mata Baju pelindung
Fungsi
Lampiran 4. Lembar Penilaian 1. Aspek Sikap
Selama pembelajaran, anda akan dinilai sikap meliputi sikap dalam melakukan pengamatan, sikap diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu Bapak/Ibu Guru dan anda atau temen anda. Rubrik Penilaian Diskusi PENILAIAN NO
ASPEK
1
Terlibat penuh
2
Bertanya
3
Menjawab
4
Memberikan gagasan orisinil
5
Kerjasama
6
Tertib
4
3
2
Aspek terlibat penuh Skor 4
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2
Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1
Diam sama sekali tdak bertanya
Aspek bertanya: Skor 4
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2
Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1
Diam sama sekali tdak bertanya
Aspek menjawab Skor 4
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas
Skor 3
Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2
Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1
Diam sama sekali tdak bertanya
1
Aspek memberi jawaban original Skor 4
Memberikan gagasan/ide yang orisinil berdasarkan pemikiran sendiri
Skor 3
Memberikan gagasan/ide yang didapat dari buku bacaan
Skor 2
Kadang-kadang memberikan gagasan/ide
Skor 1
Diam tidak pernah memberikan gagasan
Aspek kerjasama Skor 4
Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan membuat teman-temannya nyaman dengan keberadaannya
Skor 3
Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang-kadang membuat temantemannya kurang nyaman dengan keberadaannya
Skor 2
Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif
Skor 1
Diam tidak aktif
Aspek tertib Skor 4
Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan pendapat temantemannya
Skor 3
Dalam diskusi kelompok tampak aktif,tapi kurang santun
Skor 2
Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain
Skor 1
Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan kesana kemari
Rubrik Presentasi
PENILAIAN NO
ASPEK
1
Kejelasan presentasi
2
Pengetahuan
3
penampilan
4
3
2
1
Kriteria Penilaian Aspek
4
3
2
1
Kejelasan
Sistematika
Sistematika
Sistematika
Sistematika
presentasi
penjelasan logis
penjelasan logis
penjelasan tidak
penjelasan tidak
dengan bahasa
dan bahasa sangat
logis meskipun
logis meskipun
dan suara yang
jelas tetapi suara
menggunakan
menggunakan
sangat jelas
kurang jelas
bahasa dan suara
bahasa dan suara
cukup jelas
cukup jelas
Pengetahuan
Menguasai
Menguasai materi
Penguasaan
Materi kurang
materi presentasi
presentasi dan
materi kurang
dikuasai serta
dan dapat
dapat menjawab
meskipun bisa
tidak bisa
menjawab
pertanyaan dengan
menjawab
menjawab seluruh
pertanyaan
baik dan
seluruh
pertanyaan dan
dengan baik dan
kesimpulan
pertanyaan dan
kesimpulan tidak
kesimpulan
mendukung topik
kesimpulan tidak
mendukung topik
mendukung topik
yang dibahas
berhubungan
yang dibahas
dengan topik yang dibahas
Penampilan
Penampilan
Penampilan cukup
Penampilan
Penampilan
menarik, sopan
menarik, sopan,
kurang menarik,
kurang menarik,
dan rapi, dengan
rapih dan percaya
sopan, rapi tetapi
sopan, rapi tetapi
penuh percaya
diri menggunakan
kurang percaya
tidak percaya diri
diri serta
alat bantu
diri serta
dan tidak
menggunakan
menggunakan
menggunakan alat
alat bantu
alat bantu
bantu
PENGETAHUAN A. Teknik penilaian : tes tertulis
Menerapkan pengunaan alat-alat pelindung diri dalam kegiatan produksi tanaman hortikultura
Menerapkan
K3 dalam kegiatan pengendalian hama pada tanaman sayur melalui penyemprotan
pestisida.
KD
IPK
7.2.Menerapkan
1
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Melaksan
Materi Pokok
Mendeskripsika
Indikator Soal
1. Disajikan alat-
Bentuk
No
Butir
Soal
Soal
Soal
PG
1
Terlampi
Keselamatan
alat pelindung
r
kesehatan
diri dalam K3
Lampira
pada proses
n
akan K3
n
dalam
dan
kegiatan
Kerja (K3)
kegiatan
produksi
produksi
tanaman (C3)
tanaman
.
4.2 Mengimple
Memprak tekkan
mentasikan
K3
K3
dalam
dalam
Menerapkan prinsip penggunaan alat pelindung diri
Disajikan
2
Terlampi
penggunaan
r
alat-alat
Lampira
pelindung diri
n
kegiatan
kegiatan
dalam K3 pada
produksi
produksi
proses kegiatan
tanaman
tanaman
produksi
hortikult
tanaman
.
PG
ura
4.Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi menulis. Jawaban : RPP dengan Penilaian Otentik Salah Satunya Siswa PENILAIAN TERTULIS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: SMK Negeri 1 Arse
Kelas/Semester
: X / GANJIL
Tema
: 1. Dasar Dasar Budidaya Tanaman
Sub Tema
: 1.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Materi Pokok
: Penerapan K3 Pada Pengendalian Hama Pada Pertanaman Hortikultura.
Pembelajaran ke
:1
Alokasi Waktu
: 50 menit
A. Kompetensi Inti (KI) 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan denganilmu pengetahuan,teknologi,seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata pelajaran : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) No.
Kompetensi Dasar
3.2.
No.
Menerapkan keselamatan dan
3.2.1.
Indikator
Menerapkan pengunaan alat-alat pelindung
kesehatan (K3) dalam kegiatan
diri
produksi tanaman.
hortikultura
kegiata
produksi
tanaman
Menerapkan K3 dalam kegiatan pengendalian
3.2.2.
(C3) : menerapkan
dalam
hama pada tanaman hortikultura melalui penyemprotan pestisida.
(C3) menerapkan
4.2
Mengimplementasikan
dalam
kegiatan
K3
4.2.1
produksi
Mempraktekkan
penerapan
K3
dalam
kegiatan produksi tanaman hortikultura
tanaman
Karakter: Disiplin, Kerjasama, teliti, Mandiri dan bertanggung jawab. C. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan penggunaan alat-alat pelindung diri pada kegiatan produksi tanaman hortikultura dengan teliti. 2. Melalui praktek kegiatan K3 peserta didik mampu menerapkan kegiatan pengendalian hama tanaman hortikultura dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran
Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Menerapkan penggunaan K3 Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP pada K3 E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik Model Pembelajaran Discovery Learning Metode belajar diskusi kelompok, praktek dan presentasi .
F. Media Pembelajaran
LCD Proyektor : berfungsi untuk menampilkan materi yang hendak disampaikan. Laptop
: alat bantu untuk menyampaikan materi penerapan K3.
Alat- alat pelindung diri seperti :Sarung tangan, Kacamata, Maker, Baju panjang tangan, Sepatu boot , Topi/Helm. G. Sumber Belajar
a. Bahan ajar b. Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Buku Pembiakan Tanaman Kelas X 1. Semester 1. Jakarta: Kemendikbud RI. c. Husni, lalu, 2003, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia , Jakarta: PT Raja 1. Grafindo Persada. d. Alat – alat pelindung diri e. Modul PLPG H.
Langkah-langkah Pembelajaran : Pertemuan 1 : 50 menit KEGIATAN
ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan
k.
Guru memberi salam , dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa memandu doa, selanjutnya guru menanyakan
“kabar”
kepada
siswa,
dengan
memberikan pertanyaan” bagaimana kabar anak anak hari ini ?” l.
Guru memperlihatkan gambar buah pear yang dibungkus kertas kemudian mengajukan pertanyaan “mengapa buah pear ini dibungkus?
m. Peserta didik menjawab, supaya buahnya terhindar dari serangan hama. n.
Guru memperlihatkan lagi gambar buah yang sudah diserang hama dan bertanya “ini kenapa”
o.
Peserta didik menjawab, “buahnya sudah busuk diserang hama”
p.
Guru bertanya lagi “kalau sudah diserang hama seperti ini apa yang harus dilakukan selain dengan cara membungkus?
q.
Peserta didik menjawab, “disemprot.”
r.
Guru menanyakan “bagaimana cara menyemprot yang benar, apa yang harus dipersiapkan?”
5 menit
s.
Guru meminta siswa untuk mendiskusikannya dalam kelompok belajar.
t.
Guru membentuk 3 kelompok, masing-masing kelompok mengisi LKPD sambil mengamati alatalat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, topi, sepatu lapangan dan menjelaskan fungsi.
Inti
Merumuskan pertanyaan
35
Melalui menggali informasi dari referensi dan diskusi siswa dapat mendeskripsikan K3 sesuai buku literatur dengan teliti, santun, bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain. b. Peserta didik diminta mengamati alat-alat pelindung diri pada proses penyemprotan pestisida dipertanaman sayur dan mendiskusikan masalah yang timbul yaitu: Peserta didik merencanakan kegiatan penerapan K3 pada pengendalian hama tanaman hortikultura: melalui beberapa pertanyaan : Bagaimana
cara
menerapkan
K3
dalam
pengendalian hama tanaman sayuran
Apa yang terjadi bila alat pelindung diri tidak digunakan pada saat penyemprotan hama pada tanaman sayur ?
Merencanakan d. Peserta
didik
mendiskusikan
temuan-temuan
berdasarkan observasi terhadap penggunaan
K3
dalam kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman hortikultura. e. Peserta didik merencanakan penerapan K3 untuk pengendalian hama tanaman hortikultura. f. Peserta didik melaksanakan cara penerapan K3 pada pengendalian hama di pertanaman hortikultura.
Mengumpulkan dan menganalisis data h. Peserta didik diminta mendata alat-alat pelindung diri untuk pengendalian hama.
menit
i. Peserta didik mencatat langkah kerja penerapan K3 pada pengendalian hama. j. Peserta didik melaksanakan praktek penggunaan alat – alat pelindung diri dalam pengendalian hama. k. Peserta didik mengumpulkan data yang diperoleh dari praktek penggunaan alat-alat pelindung diri pada pengendalian hama pada tanaman hortikultura. l. Peserta didik mengolah data yang diperoleh dari praktek penerapan alat-alat
pelindung diri pada
pengendalian hama. m. Peserta didik membuat tabel dari data yang diperoleh. n. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas dan kelompok lain memberi tanggapan.
Menari k kesimpulan Dari hasil diskusi dan praktek yang dilaksanakan peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan bahwa penggunaan alat-alat pelindung diri dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang berdampak pada peningkatan produktifitas kerja. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah didiskusikan.
Aplikasi dan tindak lanjut f.
Peserta didik diminta dapat mengaplikasikan cara yang tepat dalam penggunaan alat pelindung diri dalam pengendalian hama tanaman hortikultura dalam kehidupan sehari-hari
g.
Guru meminta peserta didik untuk menanyakan halhal yang belum jelas / kurang dipahami mengenai penerapan K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura.
Penutup
h.
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
i.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dan
membimbing
dalam
merangkum
kegiatan
menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengendalian hama tanaman sayuran.
j.
Guru memberi beberapa pertanyaan kepada siswa tentang kegiatan dalam pembelajaran pada hari ini.
I.Penilaian Hasil Pembelajaran
a.
Penilaian Sikap
: Teknik Non Tes Bentuk Pengamatan sikap dalam pembelajaran.
b.
Penilaian pengetahuan
: Teknik tes bentuk tertulis uraian
c.
Penilaian keterampilan
: Teknik Tes Hasil pengamatan di lapangan dalam melakukan praktek
/ eksprimen.
J.LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1
: Pengembangan Bahan ajar
Lampiran 2
: Media pembelajaran
Lampiran 3
: Lembar kerja peserta didik
Lampiran 4 : Instrumen penilaian (Kisi-kisi, Soal, Kunci/rubrik/rambu-rambu Jawaban, Pedoman penskoran)
Arse ,
Juli 2018
Guru Mata Pelajaran,
Hotdelima Br Hutabarat, SP Nip. 197705252009042003
Lampiran 1
: Pengembangan Bahan ajar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
8. Mendeskripsikan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
Pengertian K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah secara filosofis suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur. Seirama dengan derap langkah pembangunan negara ini kita akan memajukan industri yang maju dan mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses industrialisasi maju ditandai antara lain dengan mekanisme, elektrifikasi dan modernisasi. Dalam keadaan yang demikian maka penggunaan mesinmesin, pesawat-pesawat, instalasi-instalasi modern serta bahan berbahaya mungkin makin meningkat. Masalah tersebut di atas akan sangat mempengaruhi dan mendorong peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan salah satu bagian dari perlindungan tenaga kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan agar : a. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya. b. Setiap sumber produksi dapat dipakai, dipergunakan secara aman dan efisien. c. Proses produksi berjalan lancar. Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha kesehatan dan keselamatan kerja tidak lain adalah usaha pencegahan dan penanggulangan dan kecelakaan di tempat kerja. Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja haruslah ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebabsebabnya,
bukan
gejala-gejalanya
untuk
kemudian
sedapat
mungkin
menghilangkan
atau
mengeliminirnya. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam usaha berproduksi khususnya para pengusaha dan tenaga kerja diharapkan dapat mengerti dan memahami serta menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. 9. Kesehatan
Tujuan utama kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi diantara derajat kesehatan yang tinggi dengan produktivitas keja atau perusahaan, yang didasarkan kenyataan-kenyataan.
Kondisi-kondisi Kesehatan Yang Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Kerja Bedasarkan hasil survey dan pengamatan Lembaga Nasional Higiene Perusahaan dan esehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja tentang kesehatan yang berhubungan dengan produktifitas kerja diperoleh gambaran terlihat adanya kondisikondisi kesehatan yang ditinjau dari sudut produktivitas tenaga kerja sangat tidak menguntungkan. Adapun kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut. a. Penyakit Umum Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan, industri, dan lainlainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah penyakit infeksi, penyakit endemik dan penyakit parasit. b. Penyakit Akibat Kerja Penyakit seperti pneumoconioses, dermatoses akibat kerja, keracunankeracunan bahan kimia, gangguan-gangguan menatal psikologi akibat kerja, dan lainlain benar-benar terdapat pada tenaga kerja. c. Kondisi Gizi Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah dijalankan sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas kerja. Adapun keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan penyakit-penyakit endemis dan parasitis, kurangnya pengertian tentang gizi, kemampuan pengupahan yang rendah, dan beban kerja yang terlalu besar. d. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja. e. Perencanaan
Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal tenaga kerja.
Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan suhu efektif diluar kenikmatan kerja. 10. Menerapkan Pekerjaan sesuai dengan SOP Dalam melaksanakan SOP perlu diketahuai diantaranya : Persyaratan Petunjuk-petunjuk, Tahapan kerja, Tujuan, aspek-aspek
yang diperlukan sesuai dengan prosedur dan standar. Di bawah ini kami
contohkan Jenis SOP Pekerjaan Diklat Prasyarat Untuk memudahkan peserta diklat memahami unit buku ini, maka sebaiknya telah memahami terlebih dahulu : a. Isi Undang-Undang No. 14 tahun 1969. Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Ketenagakerjaan b. Isi Undang-Undang No. 1. tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per. 04/Men/1980 tentang
syarat-
syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam bidang Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dapat mencegah kecelakaan akibat aktifitas pekerjaan. Tujuan penerapan K3 dalam kegiatan ATPH adalah: a. Menjaga kesehatan pekerja yang bergerak dibidang ATPH. b. Mencegah timbulnya kecelakaan kerja dalam pelaksanaan aktifitas ATPH c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dari pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh factor-faktor yang membehayakan keselamatan dan kesehatan.
Sasaran K3 dalam ATPH adalah: seluruh pelaksana atau pekerja dan tempat kegiatan ATPH (segala tempat kerja, baik darat, dalam tanah, dipermukaan air maupun didalam air). Ketentuan – ketentuan penerapan prosedur K3 sebagai berikut: a. Menerapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan system manajemen K3. b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3. c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3. 11. Potensi bahaya dilingkungan kerja.
Potensi bahaya dilingkungan kerja ATPH antara lain disebabkan oleh peralatan, bahan kimia dan microorganism. Factor – factor penyebab kecelakaan kerja dapat berupa : Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri dan keadaan tidak aman dari lingkungan kerja. 11.2.
Alat pelindung diri.
Untuk memperkecil resiko akibat kecelakaan kerja biasanya para pekerja dilengkapi alat untuk melindungi diri, yang terdiri dari : Alat pelindung mata, Pelindung pernafasan, dan Pelindung tangan 11.3.
Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari kotoran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi,panas, dan api. 11.4.
Sepatu Lapangan
Sepatu lapangan digunakan jika jenis pekerjaan yang digunakan adalah pekerjaan lapangan. 11.5.
Topi Pengaman
Jenis alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari panas dan kemungkinan benda-benda jatuh dilapangan. 12. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Prosedur untuk mengatasi kondisi darurat pada kecelakaan adalah : 1. Penanganan kondisi darurat dilapangan, banyak resiko yang terjadi dilapangan, dimana lokasi tempat kerja biasanya jauh dari pemukiman sehingga pekerja perlu dibekali kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. 2. Prosedur penanganan darurat diikuti berdasarkan standard perusahaan dan peryaratan kerja bagi organisasi perusahaan. 3. Prinsip dasar penanganan keadaan darurat diantaranya: a.
Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya.
b.
Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien.
c.
Pergunakanlah sumber daya yang ada: baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya.
d.
Buatlah catatan usaha-usaha pertolongan yang telah dilakukan yakni memuat identitas kornab, tempat dan waktu kejadian.
4. Tahapan secara umum pertolongan pertama yaitu: a. Jangan panik. b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban. d. Perhatikan tanda-tanda shock. e. Jangan memindahkan korban secara berturut-turut. f. Segera transportasikan korban kesentral pengobatan. Pertolongan kepada pihak lain dapat berupa evakuasi. Prinsip evakuasi adalah : a. Dilakukan jika mutlak perlu. b. Menggunakan teknik yang baik dan benar c. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih serta memiliki semangat untuk menyelamatkan korban dari bahaya yang lebih besar atau bahkan kematian. 13. Alat Pengangkutan
Untuk melaksanakan proses evakuasi korban ada beberapa cara alat pengangkutan yaitu: Manusia sebagai pengakutan langsung. Peranan dan jumlah pengangkutan mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan. Bila tugas penolong satu orang maka korban dapat dievakuasi dengan cara: dipondong (untuk korban ringan dan anak-anak), di gendong, dipapah, dipanggul, merayap posisi miring. 14. Manajemen K3 pada Industri tanaman pangan dan hortikultura
Sistem manajemen merupakan rangkaian proses kegiatan manajemen yang teratur dan terintegrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pedoman manajemen kesehatan dan keselamatan kerja menurut peraturan mentri kesehatan 2007, meliputi :Tahap persiapan (komitmen dan kebijakan), Tahap perencanaan, Tahap pengukuran dan evaluasi, Tahap peninjauan ulang dan peningkatan.
Lampiran 2
: Media pembelajaran
Sepatu lapangan
Sarung tangan
Kaca mata
Baju pelindung
Topi/helm
Contoh soal :
1) Apakah resiko yang terjadi dalam melakukan kegiatan penyemprotan tanaman sayuran. Jawab :
Resiko yang sering terjadi pada saat kegiatan penyemprotan pestisida pada pertanaman s ayur adalah : 1. Keracunan akibat petani tidak menggunakan masker. 2. Iritasi kulit karena tidak menggunakan baju lengan panjang. 3. Iritasi mata karena tidak menggunakan kaca mata. 4. Kaki akan luka bila tidak menggunakan sepatu lapangan. 2) Uraikan dan jelaskan fungsi alat-alat yang digunakan dalam mengatasi berisiko dalam melakukan kegiatan penyemprotan pestisida pada tanaman sayuran. Jawab
Fungsi alat pelindung diri adalah sebagai berikut : 1. Sarung tangan befungsi melindung tangan dari tergorek, luka, terkena benda keras lainnya. 2. Masker berfungsi untuk melindungi alat pernapasan. 3. Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh. 4. Topi/helm untuk melindungi kepala dari panas matahari 5. Sepatu lapangan berfungsi untuk melindungi kaki dari gigitan ular , benda-benda yang tajam. Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100 Skor maksimal Evaluasi K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura Jawablah pertanyana berikut ini dengan tepat
1.
Bagaimana cara menerapkan K3 dalam pengendalian hama tanaman hortikultura.
2.
Apa yang terjadi bila alat pelindung diri tidak digunakan pada saat penyemprotan hama pada