BAB I PENDAHULUAN
Medula spinalis merupakan satu kumpulan saraf-saraf yang terhubung ke susunan saraf pusat yang berjalan sepanjang kanalis spinalis yang dibentuk oleh tulang vertebra. Ketika terjadi kerusakan kerusakan pada medula spinalis, masukan sensoris, gerakan dari bagian bagian tertentu tertentu dari tubuh dan fungsi involunter seperti pernapasan dapat terganggu atau hilang sama sekali. Ketika gangguan sementara ataupun permanen terjadi akibat dari kerusakan pada medula spinalis, spinalis, kondisi ini disebut disebut sebagai cedera medula spinalis. spinalis. Trauma medula spinalis adalah cedera pada tulang belakang baik langsung maupun tidak langsung, yang menyebabkan lesi dimedu dimedula la spinal spinalis is sehingg sehinggaa menimb menimbulk ulkan an ganggu gangguan an neurol neurologi ogis, s, dapat dapat menyeba menyebabka bkan n kecacatan menetap atau kematian.1 Cedera kolumna vertebralis, dengan atau tanpa defisit neurologis, harus selalu dipikirkan pada pasien dengan trauma multipel. Kurang lebih ! pasien dengan cedera kepala juga mengalami cedera spinal, sementara "! pasien dengan cedera spinal mengalami setidaknya cedera kepala ringan. Kurang lebih ! trauma spinal terjadi pada regio servikal, 1! di regio torakal, 1! di regio sendi torakolumbal, dan 1! di area lumbosakral. " . #i $%&, cedera medulla spinalis menjadi salah satu penyebab kecacatan dan kematian, yaitu sebanyak '(((-1(.((( kejadian per tahunnya. " )erdasarkan data di *%$+ atmaati didapatkan baha dari 1 kejadian trauma yang menyebabkan fraktur, "( /1",!0 diantaranya mengalami cedera medulla spinalis. Menuru Menurutt data data tahun tahun "((' "((' di &merika &merika %erika %erikatt terjad terjadii sebany sebanyak ak 1((.((( kasus cedera tulang belakang dan "2 diantaranya merupakan cedera cervical. 3 Cedera Cedera medull medullaa spinal spinalis is sangat sangat erat kaitan kaitanny nyaa dengan dengan mortali mortalitas tas yang yang cukup cukup tinggi tinggi,, ketidakmampuan penderita untuk melakukan hal-hal yang sederhana, rehabilitasi, peraatan yang membutuhkan aktu yang cukup lama dan juga beban ekonomi yang cukup tinggi.
Menuru Menurutt data data di &merik &merikaa %erikat %erikat,, pengelu pengeluaran aran tahuna tahunan n bagi bagi pender penderita ita spinal cord injury dengan dengan tetraplegia yaitu tetraplegia yaitu sekitar *p ',' miliar pada tahun pertama dan *p 1, miliar pada tahun berikutnya. 4 $ntuk itu diperlukan penanganan yang cepat tanggap pada cedera medulla spinalis dan juga rehabilitasi guna meningkatkan serta memperbaiki kualitas hidup pasien.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 2.1 ANA ANATOMI 2.1.1 Anatomi Columna Vete!ali"
",'
Columna vertebralis terdiri dari 4 tulang servikal, 1" tulang torakal, dan tulang lumbal serta terdiri juga dari tulang sacrum dan 3 tulang coccigys. Tulang vertebra memiliki korpus yang terletak di anterior, yang membentuk banguna utama sebagai tumpuan beban. Korpus vertebrae dipisahkan oleh diskus intervetebralis, dan disangga disebelah anterior dan posterior oleh ligamentum longitudinal anterior dan posterior. #isebelah posterolateral, dua pedikel membentuk pilar tempat atas kanalis vertebralis /lamina0 berada. Columna 5ertebralis adalah pilar utama tubuh yang berfungsi melindungi medula spin spinali aliss dan dan menu menunj njan ang g bera beratt kepa kepala la serta serta bata batang ng tubu tubuh. h. Masin Masing-m g-masi asing ng tula tulang ng dipisahkan oleh discus intervertebralis. intervertebralis . 5ertebralis 5ertebralis dikelompokkan sebagai berikut 6
a. 5etebr tebraa Cervi Cervical calis is /atla /atlas0 s0 5etebra cervicalis mempunyai ciri yaitu tidak memiliki corpus tetapi hanya berupa cincin tulang. 5ertebra cervikalis kedua /a7is0 ini memiliki dens, yang mirip dengan pasak. 5eterbra cervikalis ketujuh disebut dominan karena mempunyai prosesus spinasus paling panjang.
b. 5ertebra Thoracalis Thoracalis $kurannya semakin besar mulai dari atas kebaah. Corpus berbentuk jantung, berjumlah 1" buah yang membentuk bagian belakang thora7.
2
c. 5erteb rtebra ra 8um 8umba bali liss Corpus setiap vertebra lumbalis bersifat masif dan berbentuk ginjal, berjumlah buah yang membentuk membentuk daerah pinggang, pinggang, memiliki memiliki corpus corpus vertebra vertebra yang besar ukuranny ukurannyaa sehingga pergerakannya lebih luas kearah fleksi.
d. 9s. %a %acrum Terdir erdirii dari sacrum sacrum yang yang memben membentuk tuk sakrum atau tulang tulang kengkang kengkang dimana dimana ke vertebral ini rudimenter yang bergabung yang membentuk tulang bayi.
e. 9s. Coccygi cygiss Terdiri Terdiri dari 3 tulang yang juga disebut ekor pada manusia, mengalami rudimenter. Tulan Tulang g servika servikall paling paling rentan rentan terhada terhadap p cedera, cedera, karena karena mobili mobilitas tas dan paparan paparanny nya. a. Kanalis Kanalis servikal servikalis is melebar melebar di
bagian bagian atas yang yang terben terbentuk tuk mulai mulai dari dari forame foramen n magnum magnum
hingga kebagian baah C".
3
:ambar ".1 anatomi collumna vertebralis 2.1.2
Anatomi me me#ulla "$ "$inali" ",;,1(,11
Medulla %pinalis atau %pinal Cord merupakan suatu bagian tubuh dengan bentuk seperti seperti silind silinder er.. Medull Medullaa spinali spinaliss berar berarna na putih putih keabukeabu-abu abuan an dan dimula dimulaii setingg setinggii foramen magnum yang merupakan lanjutan dari medulla oblongata. Medula spinalis berjalan disepanjang kanalis vertebralis hingga sepanjang 8umbar 1 /810 dimana dengan lebar kira-kira 1,' cm dan panjang 3 cm. 1(,11
4
:ambar "." Medula %pinalis Mekanisme terjadinya gerakan refle7 membutuhkan beberapa aspek yaitu6 1
9rgan-org 9rgan-organ an sensoris sensoris 6 untuk untuk menerima menerima rangsang rangsang sensoris, sensoris, misalny misalnyaa kulit. kulit.
"
%era %erabu butt saraf saraf sens sensor oris is 6 berf berfun ungs gsii untu untuk k meng mengiri irimk mkan an rangs rangsan ang g menu menuju ju sel sel pada pada ganglion radiks posterior kemudian ke substansia grisea di kornu posterior
%umsum %umsum tulang tulang belakan belakang g 6 terdapat terdapat serabut saraf pengh penghubun ubung g menuju menuju kornu kornu anterior anterior
3
%el %el saraf saraf motoric motoric 6 terda terdapa patt pada pada kornu kornu ante anteri rior or yang mener menerim imaa dan dan meny menyal alur urka kan n rangsang ke serabut saraf motoric
9rgan 9rgan motori motoricc 6 organ organ yang yang melaksana melaksanakan kan geraka gerakan n karena karena mendapat mendapat rangsa rangsang ng oleh impuls saraf motoric
:ray matter :ray matter terletak pada bagian tengah dari medulla spinalis yang berbentuk seperti kupu-kupu atau berbentuk seperti huruf <=> yang dapat terlihat pada potongan melintang. +ada bagian tengah terdapat dua tonjolan yang menghadap ke posterolateral yaitu kornu
5
posterior dan dua tonjolan yang tebal yang menghadap ke permukaan anterolateral yang disebut kornu anterior. )agian dekstra dan sinista dihubungkan oleh gray commissura yang pada bagian tengahnya terdapat kanalis centralis. %erabut saraf sensoris dibaa oleh kornu posterior yang masuk melalui tonjolan pada korda posterior dan bergabung dengan interneuron. %erabut saraf motoric terdapat pada kornu anterior. +ada nervus spinalis, akson dari neuron keluar melalui kornu anterior dan menuju ke otot. Kornu lateral terdapat pada T " dan 81, dimana mengandung system saraf simpatis. :ray matter dapat dibagi kedalam 1( lamina atau 3 bagian, yaitu 6 1. Kornu anterior2dor anterior2dorsalis, salis, yang yang mengandun mengandung g serat saraf saraf motorik, motorik, terdiri terdiri atas lamina 5???, ?@, dan bagian dari lamina 5??. ". Kornu posterior2ve posterior2ventralis ntralis,, yang yang membaa membaa serat serat serat serat saraf sensorik, sensorik, terdiri atas lamina ?-?5. . Kornu intermedium intermedium,, yang memba membaaa serat-serat serat-serat asosiasi, asosiasi, terdiri terdiri atas lamina lamina 5??. 5??. 3. Kornu lateral, lateral, merupakan merupakan bagian bagian dari dari kornu kornu intermedi intermedium um yang yang terdapat terdapat pada segmen torakal dan lumbal yang membaa membaa serat saraf simpatis.
Ahite matter +ada medulla spinalis, hite matter adalah bagian yang mengelilingi dari gray matter. Terdap erdapat at tiga tiga bagian bagian pada pada hite hite matter matter yaitu yaitu funicul funiculus us poster posterior ior,, funicu funiculus lus anterio anteriorr dan funiculus lateralis yang setiap bagiannya mengandung fasiculus.
6
:ambar ". )agian-bagian Medula %pinalis
+erjalanan serabut saraf dalam medulla spinalis terbagi menjadi dua jalur, jalur desenden dan asenden. Balur desenden terdiri dari6 •
Traktus kortikospinalis lateralis
•
Traktus kortikospinalis anterior,
•
Traktus vestibulospinalis,
•
Traktus rubrospinalis, 7
•
Traktus retikulospinalis,
•
Traktus tektospinalis,
•
asikulus longitudinalis medianus 4Balur &senden terdiri dari 6
•
%istem kolumna vertebralis
•
Traktus spinothalamikus
•
Traktus spinocerebellaris dorsalis
•
Traktus spinocerebellaris ventralis
•
Traktus spinoretikularis. Balur desenden sebagian besar berfungsi untuk mengatur gerakan motorik. )aik yang
disadari maupun mengatur derajat refleks. Balur asenden lebih merupakan pembaa informasi pada otak seperti rasa nyeri, suhu, getaran, raba, dan posisi tubuh.
Va"%ulai"a"i Me#ulla S$inali"
Medulla spinalis diperdarahi oleh susunan arteri yang memiliki hubungan yang erat. &rteri-arteri spinal terdiri dari arteri spinalis anterior dan posterior serta arteri radikularis.
8
:ambar ".3 vaskularisasi medula spinalis servikalis &rteri spinalis anterior dibentuk oleh cabang kanan dan dari segmen intrakranial intrakranial kedua arteri vertebralis sebelum membentuk menjadi arteri basilaris. #i peralihan antara medulla oblong oblongata ata dan medull medullaa spinali spinalis, s, kedua kedua cabang cabang tersebu tersebutt menjad menjadii satu dan meneru meneruska skan n perjalanan sebagai arteri a rteri spinalis anterior. %ebagai arteri yang tunggal, arteri tersebut berjalan di sulkus anterior sampai bagian servikal atas saja. &rteri spinalis posterior kanan dan kiri juga berasal dari kedua arteri vertebralis juga, tetapi tetapi pada pada tempat tempat yang yang terleta terletak k agak agak kaudal kaudal dan dorsal dorsal daripa daripada da tempat tempat arteri arteri spinali spinaliss berpangkal. Kedua arteri spinalis posterior bercabang dua. ang ang satu meleati lateral medial, dan yang lain disamping lateral dari radiks dorsalis. &rteri radikularis radikularis dibedakan dibedakan menjadi menjadi arteri radikularis posterior dan anterior. anterior. Kedua arteri tersebut merupakan cabang dorsal dan ventral dari arteria radkularis yang dikenal juga dengan ramus vertebromedularis arteri interkostalis. Bumlah pada orang deasa berbeda beda. &rteri radikularis posterior berjumlah lebih banyak, yaitu antara 1 sampai "", dan paling sedikit 1". Ke atas pembuluh darah tersebut ber anastomose dengan arteria spinalis posterior dan ke kaudal sepanjang medulla spinalis mereka menyusun sistem anastomosis arterial posterior. %istem anastomosis anterior adalah cabang terminal arteria radikularis anterior. Cabang terminal tersebut berjumlah dua, satu menuju rostral dan yang lain menuju ke kaudal dan kedua nya berjalan di garis terngah permukaan ventral medulla spinalis. #ibaah tingkat servikal kedua cabang terminal tiap arteri radikularis anterior beranastomose satu dengan yang lain. &nastomose ini merupakan daerah dengan vaskularisasi yang raan.
2.& Spinal 2.& Spinal Cord Injury Injury (SCI)
%pinal Cord ?njury /%C?0 atau Trauma Medula %pinalis adalah trauma pada tulang belakang sehingga menimbulkan kerusakan dan mencetuskan terjadinya gangguan neurologis seperti adanya gangguan sensoris, motoric dan autonom yang dapat bersifat permanen dan menjadi kecacatan menetap atau dapat menyebabkan kematian. )iasanya ditandai dengan hilangnya gerakan volunter pada daerah dibaah yang terjadi lesi, hilangnya sensasi pada daerah dibaah lesi dan adanya gangguan sistem otonom. ,1(,11
9
2.&.1 Etiolo'i
+enyeb +enyebab ab trauma trauma medull medullaa spinal spinalis is dapat dapat bermacam bermacam-ma -macam cam.. Damun Damun penyeb penyebab ab terseringnya adalah kecelakaan kemudia diikuti dengan terjatuh, cedera saat berolahraga dan diving /meny diving /menyelam0. elam0. Menurut %egum T et all penyebab seperti kecelakaan kecelakaan lalu lintas 33,!, terja terjatu tuh h 1',1 1',1!, !, keke kekeras rasan an 1, 1,! ! dan dan ceder cederaa saat saat bero berolah lahrag ragaa sebany sebanyak ak 1",4 1",4!. !. ,11 )erdasarkan data dari A=9 4(! penyebab TM% adalah kecelakaan, 3(! karena terjatuh dari dari keting ketinggia gian, n, 13! karena karena kekeras kekerasan an dan 1(! karena karena cedera cedera pada pada saat berola berolahra hraga. ga. Menurut survey yang dilakukan di $nited %tates penyebab trauma medulla spinalis (! karena kecelakaan bermotor, ""! terjatuh, 1! karena kekerasan, '! karena cedera saat berolahraga dan ! karena berbagai penyakit.
:ambar ".3 Etiologi %pinal Cord ?njury
2.&.2 E$i#emiolo'i
&ngka kejadia cedera medulla spinalis bervariasi, menurut data di &merika %erikat angka kejadian cedera medulla spinalis pada pria6anita adalah 361. +ada penelitian yang telah dilakukan oleh %egum T et all didapatkan baha usia 1-( adalah usia yang tersering mengalami cedera medulla spinalis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh )abji %yam Kumar didapatkan baha prevalensi usia tersering yang mengalami cedera medulla spinalis adalah adalah "(-3( tahun tahun dengan dengan ''! diantaran diantaranya ya
adalah adalah pria. +enyeba +enyebab b terseri tersering ng adalah adalah
kecelakaan 3! kemudian terjatuh "! dengan cedera paling dering terjadi pada cervical -
10
/3'!0." Menurut data dari A=9, angka kejadian cedera medulla spinalis pada tahun "(1( di kanada mencapai 1";' kasus per 1 juta populasi. ,1" 2.&.& Pato(i"iolo'i
) :ambar ". Mekanisme Cedera pada Mesula %piinalis
)ila terjadi trauma trauma pada medulla medulla spinalis spinalis perlu segera dilakukan dilakukan pertolongan pertolongan dan intervensi farmakologi yang segera dan tepat agar mengurangi dan mencegah terjadinya efek akibat cedera sekunder. +ada gambar dapat dilihat baha terlihat berbagai tipe-tipe cedera pada medulla spinalis. Ketika terjadi cedera maka akan banyak terjadi kematian pada sel-sel medulla spinalis. )iasanya )iasanya setelah terjadi memar, akan terbentuk terbentuk kista. Misalnya Misalnya bila cedera medulla medulla spinalis spinalis terjadi akibat uka tusuk, maka setelah terjadi luka, sel-sel dari saraf perifer bersama dengan strosit , mikroglia dan sel progenitor akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut. &kson pada daerah medulla spinalis gagal dalam memperbaiki selnya masing-masing. Kemudian akson membentuk jalur baru, kemudiann menembus trabekula. &kson akson yang memiliki
11
myelin dan terputus kemudian difagosit oleh makrofag. )iasanya cedera medulla spinalis disertai dengan subluksasi dengan atau tanpa adanya rotasi daripada vertebrae yang menekan dari dari medull medullaa spinal spinalis. is. Cedera Cedera medull medullaa spinal spinalis is juga juga sering sering terjadi terjadi pada pada orang orang tua dengan dengan penyakit degeneratif seperti arthritis degeneratif dan adanya stenosis pada vertebrae servikalis. servikalis. #imana #imana akan menyebabkan menyebabkan terjepitnya terjepitnya medulla spinalis spinalis diantara diantara osteofit osteofit dan posterior ligamentum flavum, hal ini sering disebut sindroma medulla sentral. 1 Kerusakan medulla spinalis dapat diakibatkan oleh cedera primer maupun sekunder. +ada cedera primer terdapat empat mekanisme, yang pertama adalah kompresi. Kompresi persisten biasanya terjadi terj adi akibat adanya fragmen tulang yang mengakibatkan terjadinya kompresi ata u tekana tekanan n pada pada verteb vertebrae, rae, dislok dislokasi asi dengan dengan adany adanyaa fraktur fraktur,, dan ruptur rupturee diskus diskus yang yang akut. akut. Kedua, Kompresi sementara terjadi akibat adanya penyakit degeneratif pada tulang servikal. Ketiga, adanya distraksi yaitu keadaan dimana medulla spinalis teregang berlebihan pada bidang aksial akibat adanya gerakan fleksi, ekstensi, rotasi ataupun dislokasi. Keempat, laserasi, dapat terjadi akibat adanya luka tembak, luka tusuk. )iasanya dapat dimulai dari laserasi laserasi ringan ringan hingga hingga berat. berat. )iasany )iasanyaa cedera cedera primer primer ini merusak merusak substan substansia sia grisea grisea dan sebagian mengenai subtansia alba. =al ini terjadi karena kepadatan dari substansia grisea adalah lunak dan banyak mengandung vaskularisasi. +ada aal cedera terjadi perdarahan pada medulla spinalis kemudia adanya gangguan aliran darah dari medulla spinalis yang nantinya akan menyababkan hipoksia dan iskemia sehingga akan terjadi infark lokal dan menyebabkan kerusakan pada substansia grisea. %ubstansia grisea akan mengalami kerusakan yang yang irever ireversib sibel el selama selama satu jam pertama pertama pasca pasca cedera cedera dan subtan subtansia sia alba alba mengal mengalami ami kerusakan setelah 4" jam pasca trauma.1",1
12
:ambar ". #aerah tempat terjadinya lesi #ari gambar diatas dapat ditarik kesimpulan baha, bila terjadi cedera pada daerah cervical maka akan terjdi kerusakan pada system motoric maupun sensoris yang bergantung pada lesi, apakah komplit maupun inkomplit. )ila terjadi kerusakan pada cervical maka akan terjadi tetraplegia dan bila terjadi trauma pada torakolumbal akan terjadi paraplegia.
2.&.) Mani(e"ta"i Klini"
Trauma medulla spinalis dapat bersifat komplit dan inkomplit, dimana ditentukan berdasarkan ada2tidaknya fungsi yang dipertahankan dibaah tempat terjadinya lesi.
13
:ambar ".4 #ermatom Kaatei"ti% Motorik
Kom$lit Menghilang bagian
In%om$lit Masih ada /F0
+rot rotopatik /ny /nyer erii, su suhu0
dibaah lesi Meng enghilan lang ba bagian
Masih ada /F0
+ropioseptik /joint
baah lesi Menghilang bagian
Masih ada /F0
position, vibrasi0 %acral %paring *ontgen 5etebrae
baah lesi Degative positif raktur, luksasi, atau
Kebanyakan Dormal
listesis
14
+ada +ada trauma trauma medull medullaa spinal spinalis is yang yang inkomp inkomplit lit terdap terdapat at sindro sindrom m utama utama menuru menurutt American Spinal Cord Injury Association yaitu yaitu Centra Centrall Cord Cord %yndr %yndrome ome,, &nteri &nterior or Cord Cord %yndr %yndrome ome,, )ron )ron %eGuar %eGuard d %yndr %yndrome ome,, Cauda Cauda EGuina EGuina %yndr %yndrome ome dan Conus Conus Medula Medularis ris %yndrome. 13,1,1 1
Cent Central ral Cord Cord %ynd %yndro rome me.. =al =al ini ini terja terjadi di akibat akibat trauma trauma pada pada bagi bagian an sentra sentrall pada pada medull medullaa spinal spinalis is yaitu yaitu substan substansia sia grisea grisea pada pada vertebr vertebrae ae servika servikall yang yang seringk seringkali ali disertai oleh cedera yang konkusif. Trauma ini menyebabkan kelemahan yang lebih hebat pada ekstremitas atas dibandingkan ekstremitas baah yang biasanya disertasi parestesi. Cedera ini terjadi akibat kompresi sementara pada medulla servikal akibat ligamentum ligamentum flavum yang terekstensi selama trauma hiperekstensi hiperekstensi leher. leher. +ada cedera ini sensasi perianal , motoric dan sensorik pada ekstremitas inferior masih ada karena sebagian sebagian besar serabut serabut saraf motoric dan sensorik sensorik sacral sacral terletak di bagian perifer perifer medulla spinalis.
"
&nterior &nterior Cord Cord %yndrome. %yndrome. Terjadi Terjadi akibat akibat cedera cedera pada pada separuh separuh ventral ventral medulla medulla spinal spinalis is /traktur spinothalamikus dan kortikospinal0 ditandai dengan kolumna vertebralis yang masih intak dan sensasi tekan dan raba masih terjaga, namun kehilangan persepsi nyeri dan paralisis motoric bilateral. )iasanya hal ini disebabkan oleh mekanisme herniaasi akut dari diskus diskus dan iskeik oklusi arteri spinalis. spinalis.
)ron %eGuard %eGuard %yndrom %yndrome. e. :angguan :angguan ini terjadi terjadi akibat akibat ekstensi ekstensi pada pada medulla medulla spinali spinaliss pada salah satu sisi yang nantinya akan mengakibatkan paralisis, kehilangan sensasi propioseptif ipsilateral dan sensasi nyeri kontralateral dibaah lesi serta kehilangan contro controll motori motoric. c. )iasany )iasanyaa ganggu gangguan an ini diseba disebabka bkan n karena karena luka luka tusuk tusuk ataupu ataupun n tembak.
3
Cauda Cauda EGuina EGuina %yndro %yndrome. me. :anggu :angguan an ini terjadi terjadi biasnya biasnya karena karena disloka dislokasi si tulang tulang atau ekstruksi diskus pada region lumbal dan sacral, karena kompresi pada radiks dorsalis di lumbosacral yang terdapat dibaah konus medularis. )iasanya disertasi dengan disfungsi usus dan vesika urinaria, paralisis dan parastesi.
Conus Conus Medulari Medulariss %yndrom %yndrome. e. :anggua :angguan n ini terjadi terjadi akibat akibat adanya adanya cedera cedera pada pada region region torakolumbar yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel saraf di ujung medulla spinaalis spinaalis yang nantinya nantinya akan diteruskan diteruskan ke serabut serabut kortikospi kortikospinal nal dan radiks dorsalis dorsalis lumbosacral dan disertai disfungsi $MD dan 8MD.
15
:ambar ".' %pinal Cord ?njury +attern +ada saat anamnesis, gejala dan keluhan yang biasanya muncul pada pasien-pasien dengan trauma medulla spinalis ini adalah6 o
Dyeri yang bersifat akut, bila terkena pada belakang leher maka akan nyeri pada belakang leher dan terasa disepanjang saraf yang terkena
o
+araplegia
o
+aralisis sensoris dan motoric
o
?nkontinensia urin
o
?nkontinensia et alvi
o
+enurunan keringat dan fungsi vasomotor
o
+enurunan fungsi pernafasan
o
:agal nafas.
Klasifikasi menurut &merican %pinal Cord ?njury &ssociation :rade &
=ilangnya seluruh fungsi baik motorik maupun sensoris yang berada dibaah tingkat terjadinya lesi 16
:rade )
=ilangnya seluruh fungsi motorik dan sebagian fungsi sensoris yang berada
:rade C
dibaah tingkat terjadinya lesi ungsi motorik intak namun dengan
:rade #
nilai kekuatan dibaah ungsi motorik intak dengan kekuatan motor otorik ik bera berada da diat diatas as atau atau sam sama
:rade E
dengan ungsi motoik dan sensoris normal
+enilaian pada gangguan motorik dan sensorik menggunakan rankel %core rankel %core &
Kehilangan semua fungsi sensoris dan
rankel %core )
motorik /complete /complete loss) ungsi mo motorik hi hilang na namun fu fungsi
rankel %core C
sensoris utuh ungsi motorik ada namun tidak berguna / tungkai dapat digerakkan namun namun tidak tidak dapat dapat diguna digunakan kan untuk untuk
rankel %core #
berjalan0 ungsi motorik
terganggu
/dapat
berjalan namun ada kelainan2tidak rankel %core E
normal0 Tidak terdapat gangguan neurologis
Kelainan spesifik trauma medulla spinalis C1-C" C-C3
Huadriplegia, kemampuan bernafas /-0 Huadriplegia, fungsi n.phrenicus /-0,
C-C
kemampuan bernafas hilang Huadriplegia, terdapat gerakan namun
C-C4 C4-C' T1-81-"
kasar pada lengan Huadriplegia, biceps /F0, triceps /-0 Huadriplegia, biceps /F0, triceps /-0 +araplegia, fungsi lengan /F0, fungsi
#ibaah 8"
tungkai /-0, fungsi seksual /-0 ngsi sensoris /-0, usus dan buli-buli 17
/-0, fungsi seksual kadang ada kadang tidak
2.&.* Pene'a%an Dia'no"i" 12+1,
+enegakan diagnosis untuk kasus trauma medulla spinalis ini dimulai dari anamnesis, dimana dari anamnesis didapatkan baha adanya kejadian yang menyebabkan adanya trauma pada daerah kepala hingga tulang belakang, seperti kecelakaan atau terjatuh. +ada pasien juga dapat terdapat beberapa manifestasi klinis yang dapat terlihat yaitu adanya nyeri didaerah spinal /khususnya daerah yang terkena0, adanya penurunan sensai sensoris sesuai daerah yang terkena, penurunan aktivitas motoric dan otonom seperti inkontiensia urin dan inkontinensia et alvi. •
+emeriksaan isik +ada pasien dengan trauma medulla spinalis harus segera dilakukan evaluasi. #eteksi
aal pada kejadian kejadian trauma trauma medulla medulla spinalis spinalis sangat penting, penting, berkaitan berkaitan dengan dengan kegiatan kegiatan agar menceg mencegah ah timbun timbunya ya gejala gejala sisa pada pada fungsi fungsi neurol neurologi ogisny snya. a. )ila kita kita mencuri mencurigai gai pasien pasien dengan trauma medulla spinais harus segera dilakukan pemasangan imobilisasi yaitu dengan collar cervical dan papan /backboards). /backboards).
&
). :ambar ".' &0 Collar neck )0backboards
8akukan pemeriksaan pada trauma &)C#E. +ehatikan &iray, apakah terdpapat sumbatan jalan nafas atau tidak, apakah ada suara nafas tambahan atau tidak. Kemudian )reathing lakukan ?nspeksi, +alpasi, +erkusi dan &uskultasi pada Thoraks. Kemudian pemeriksaan Circulation, lihat apakah ada tanda-tanda perdarahann ataupun shock, bila ada tanda-tanda 18
shock segera lakukan pemasangan ?5 line " jalur. #isability, nilai :C%2tingkat kesadaran pada pasien. +ada pasien dengan trauma medulla spinalis ini biasanya terjadi hipotensi dengan bradikardi yang disebabkan oleh menghilangnya inervasi simpatis dari jantung hal ini sering sering
disebu disebutt sebaga sebagaii shock shock neurogen neurogenic. ic. =ilangny =ilangnyaa inervas inervasii simpat simpatis is ini juga dapat
menimbulkan menimbulkan ileus paralitik, distensi dari vesika urinaria dan hipotermi. hipotermi. Kehilangan Kehilangan refle7 pada abdomen menunjukkan adanya lesi di region T;-11. =ilangnya reflek kremasterika menunjukkan adanya lesi di medula T1"-81. &danya reflek bulbokavernosus menunjukkan baha jalur ja lur sensorik s ensorik dan motorik sacral sa cral masih berfungsi. =ilangnya reflek bulbokavernosus terjadi pada syok spinal atau cedera radiks dorsalis. +ada ekstrimitas, dada, leher, dan ajah harus harus dilaku dilakukan kan pemerik pemeriksaan saan sensor sensoris is untuk untuk menget mengetahu ahuii tingka tingkatt sensasi sensasi sensori sensorik k yang yang berkurang atau hilang. %ensasi pada sebagian region sakral hampir selalu disebabkan cedera inkomplit. $ntuk memindahkan pasien harus menggunakan teknik fireman’s fireman’s carry carry atau sering diseb disebut ut seba sebaga gaii log log roll roll.. #ima #imana na disi disini ni memb membut utuh uhka kan n oran orang g pada pada masin masing-m g-masi asing ng sisidengan orang keempat yang memimpin gerakan sekaligus mempertahakan posisi kepala .
19
20
:ambar ".; &0 dianjurkan medulla C a ra logroll
+osisi yang pada cedera spinalis. )0 melakukan
#ilakukan pemeriksaan sensoris dan motoric. +emeriksaan %ensoris • )ertujuan untuk menentukan batas hingga level mana daerah sensoris yang masih aktif. #imana ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan batas paling kaudal dari segment segment medulla medulla spinalis spinalis yag fungsinya masih dalam batas normal. +emeriksaan ini dilakukan berdasarkan peta dermatom tubuh. Tes ini menggunakan tes tajam,tumpul dan sentuhan. #engan kriteria penilaian Dilai ( 6 tidak dapat merasakan apa-apa Dilai 1 6 Merasakan sebagian saja dan hiperastesia Dilai " 6 #apat merasakan rangsang sensoris secara normal DT /Dot testable0 6 pasien yang tidak dapat merasakan karena tidak sadarkan diri •
+emeriksaan Motorik #igunakan #igunakan untuk menentukan menentukan kekuatan kekuatan motorikny motoriknya. a. )ila terjadi kelumpuhan kelumpuhan
ataup ataupun un kelem kelemah ahan an maka maka telah telah terja terjadi di keru kerusak sakan an pada pada iner inerva vasi si pada pada otot otot yang yang bersangkutan. +emeriksaan menggunakan MMT / Manual Muscl Test) Test) dengan dengan skala penilaian 6 ( 6 pada saat dipalpasi tidak ditemukan adanya kontraksi
21
1 6 Trace. Terdapat kontraksi namun pergerakan tidak ada " 6 dapat digerakkan namun tidak dapat melaan gravitasi 6 dapat bergerak dan dapat melaan gravitasi 3 6 gerakan penuh dan dapat melaan tahanan 6 normal. #apat bergerak penuh dan melaan tahanan maksimal •
+emeriksaan +enunjang @-rays rontgen merupakan modalitas yang penting dalam menegakkan traum medulla
spinalis ini. #igunakan foto dengan dua posisi yaitu anteroposterior dan lateral. )ila pada rontgen terdapat bengkak aka biasanya merupakan sebuah indikasi akan adaya perdaahan ataupun kerusakan ligament. Computed Tomograp!y " CT CT %can0 dengan potongan sagittal dan koronal dapat menggambarkan anatamo vertebrae dan fraktur pada vertebrae yang mana biasnaya tidak tampak pada foto polos. +ada M*? terdapat terdapat gambaran yang sangat jelas dari vertebrae, diskus dan medulla spinalis. #an M*? merupakan modalitas pilihan pada trauma medulla spinalis. )ila terjadi subluksasi atau herniasi dapat tampak jelas pada pemeriksaan M*?.
22
:ambar ".1( &0 *ontgen 8ateral dan &nteroposterior )0 M*
2.&.- Penatala%"anaan Penatala%"anaan1,+1+1/
Cedera medulla spinalis spinalis sangat erat kaitanya juga dengan dengan adanya cedera pada tulang maka dari itu terai keduanya harus segera diberikan secara bersamaan agar mendapatkan hasil terbaik terbaik.. +asien +asien dengan dengan cedera cedera medulla medulla spinali spinaliss kompli komplitt hanya hanya memilik memilikii peluan peluang g untuk untuk kembali kembali normal normal sebanyak sebanyak !, dan bila tidak menunjukan menunjukan perbaikan dalam 4" jam pertama, maka kerusakan cenderung menetap dan prognosisnya buruk. )ila pada cedera medulla spin spinal alis is inko inkomp mpli litt bila bila dida didapa patk tkan an fung fungsi si sen sensori soriss diba dibaa ah h lesi lesi masi masih h ada, ada, maka maka kemungkinan untuk kemabali berjalan sebesar (!. )erdasarkan #ational Acute Spinal Cord Cord Injury Studies " D&%C?%-"0 dan D&%C?%-, modalitas utama pada pasien dengan cedera medull medullaa spinal spinalis is dapat dapat diberik diberikan an metilp metilpredn redniso isolon lon seseger sesegeraa ungkin ungkin seteah seteah dilaku dilakukan kan imobilisasi. +emberian metilprednisolon sebanyak (mg2kg)) ?5 selama ' jam. Kemudian dilanj dilanjutk utkan an dengan dengan pember pemberian ian infus infus metilp metilpred redniso nisolon lon ,3 mg2kg) mg2kg)) ) setiap setiap 3 menit. menit. D&%C?%- mengatakan baha bila pasien datang ke pelayanan kesehatan denga aktu kurang dari jam setelah terjadinya trauma maka diberikan metilprednisolon selama "3 jam, 23
namu namun n
bila bila
pend pender erit itaa
data datang ng pada pada -' -'jam jam
meti metipr pred edni niso solo lon n selam selamaa 3' jam. jam.
maka aka
dian dianju jurk rkan an untu untuk k
memb member erik ikan an
Meka Mekani nism smee kerja kerja metil metilpre predn dnis isol olon on adala adalah h deng dengan an
enurunkan respon inflamasi dengan menekan adaya migrasi neutrophil dan menghambat permeabilitas vascular. Buga menghambat kerja lipid peroksidase dan hidrolisis sehingga menghambat destruksi membrane sel. %ebagaimana kita tahu baha kerusakan membrane sel mencapai puncak sekitar ' jam, oleh karena itu pemberian metilprednisolon harrus diberikan dalam rentang aktu tersebut. &ntibiotic tidak direkomendasikan sebagai lini pertama untuk pencegahan terjadinya infeksi paru, hanya jika sudah benar-benar ada infeksi maka kita akan memberikan antibiotic. +ada +ada pene peneli liti tian an yang ang dila dilaku kuka kan n oleh oleh juni junita ta di mana manado do,, deng dengan an pem pemberi berian an metilp metilpredn redniso isolon lon pada pada cedera cedera cervica cervicall 3, didapat didapatkan kan perbai perbaikan kan dari dari keempat keempat ektrem ektremitas itas setelah pemberian mtiprednisolon selama "; hari, dengan tonus otot pada semua ekstremitas normal namun tetap ditemukan refle7 patologis pada eksremitas atas. 1; Buga Buga pada pada tera terapi pi kons konser erva vati tiff dari dari trau trauma ma medu medull llaa spin spinal alis is ini ini penti penting ng untu untuk k diperhatikan diperhatikan pencegahan pencegahan komplikasi komplikasi yaitu dengan fisioterapi. fisioterapi. isioterapi, isioterapi, terapi okupasi harus harus dilaku dilakukan kan sedini sedini mungki mungkin. n. Tujua Tujuanny nnyaa adalah adalah untuk untuk mempert mempertaha ahakan kan *9M dan kemampuan mobilitas dengan memperkuat fungsi-fungsi otot. Terapi okupasional terutama ditujukan ditujukan pada kegiatan kegiatan uuntuk uuntuk memperkuat memperkuat dan memperbaiki memperbaiki fungsi dari ekstremitas atas, serta mempertahankan kemampuan aktivitas sehati-hari. #an juga pembentukan kontraktur harus dapat dicegah sedini mungkin. +erlu juga dilakukan pemasangan D:T dengan pasien yang menderita ileus paralitik. +emasa +emasang ngan an D:T D:T yang yang dilak dilakuk ukan an sampa sampaii bisin bising g usus usus kemb kembali ali norm normal al.. #ilak #ilakuk ukan an pemasangan kateter olley pada pasien dengan cedera medulla spinalis yang berat yang tidak dapat mengeluarkan urine secara spontan, untuk mencegah terjadinya retensi urin yang dapat membahayaka membahayakan n ginjal, ginjal, yaitu hidronephrosi hidronephrosis. s. +asien juga diedukasi diedukasi untuk miring miring kanan dan kiri unruk mencegah terjadinya ulkus decubitus.
?%?9TE*&+?"( Tujuan isioterapi adalah 6 •
Mengurangi nyeri
24
•
Meningkatkan kekuatan otot tungkai dan lengan
•
Mencegah atrofi dan kontraktur pada otot-otot tungkai dan lengan
•
Meningkatkan *9M tungkai dan lengan
•
Merangsang dan mengembalikan sensasi daerah dibaah lesi
+rogram 8atihan isioterapi6 •
%ebagai %ebagai terpai terpai kita kita harus harus menjag menjagaa fungsi fungsi respiras respirasii pasien pasien,, yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk meningkatk meningkatkan an kondisi kondisi umum dan mengatasi mengatasi berbagai berbagai komplikasi komplikasi pada paru-paru paru-paru akibat bedrest dalam jangka aktu lama
•
#isaranakan pasien untuk melakukan perubahan posisi untuk mencegah terjadinya decubitus
•
8atiha 8atihan n *9M secara secara pasif pasif dan aktif aktif untuk untuk menceg mencegah ah terjadi terjadiny nyaa kontra kontraktu kturr dan keterbatasan pergerakan dari sendi pada bagian yang terjadi lesi
•
Memberikan latihan penguatan pada daerah-daerah yang masih sehat
•
#ilakukan bladder training
•
%etelah cedera stabil, orientasi pasa posisi vertical secepat mungkin.
•
&asi &asi dan ajarkan gerakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
+ada fisoterapi perlu diperhatikan hal-hal berikut 614 1
*esp *espir irat ator ory y Mana Manage geme ment nt %etiap pasien diberikan diberikan fisioterapi untuk profilaksis profilaksis timbulnya cedera lain
pada dada, diajarkan untuk menarik nafas dalam, dan batuk. Khususnya pada pasien dengan tetraplegi dan paraplegia letak tinggi, dimana terjadi paralisis otot abdomen dan intercostal yang menyebabkan tidak dapat batuk secara spontan.
"
+assiv sive Moveme ement
25
%emua ekstremitas yag mengalami paralisis digerakkan secara pasif oleh terapis. )ila pasien kehilangan fungsi sensoris maka harus dipikirkan baha persendian dan jaringan lunak di sekitar akan lebih cepat mengalami trauma dan overstretc!ing.
Mobi Mobili lisat satio ion n into into a hee heelch lchair air +ada pasien-pasien yang rutin menggunakan kursi roda, maka akan terjadi penekanan
pada daerah ischiadika, trochanter dan region sacral, penting untuk diperhatikan agar tidak tidak timbul timbul luka luka baru baru /decub /decubitu itus0 s0 karena karena tidak tidak adany adanyaa sensai sensai pada pada daerah daerah tersebu tersebut. t. +asien harus mengangkat sedikit demi sedikit tubuh mereka keatas setiap 1 menit sekali secara rutin.
3
*ehabilitation +asien harus diajari cara-cara tentang mengoperasikan kursi roda. #iajarkan untuk
berpindah dari kursi roda menuju lantai dan mobil. Damun hal ini dilakukan hanya bia sudah ada keseimbanga keseimbangan n dan kekuatan yang cukup dari otot-otot lengan. Buga diajarkan diajarkan untuk secara bertahap belajar untuk berdiri secara perlahan untuk mencegah terjadinya kontraktur dan meminimalkan kejadian osteoporosis.
*ecreation +ada +ada fase fase rehabi rehabilita litasi si bias bias dilaku dilakukan kan kegiata kegiatan n berola berolahra hraga ga untuk untuk mening meningkat katkan kan keseimbanga keseimbangan, n, kekuatan kekuatan dan kebugaran dan membantu membantu pasien untuk bersosialisasi bersosialisasi kembali ke lingkungan saat mereka keluar dari rumah sakit. &da beberapa olehraga yang mungkin dilakukan seperti memanah, tennis meja, bola basket dengan kursi roda, berenang dan lain-lain.
9+E*&T? +ada saat ini laminektomi laminektomi dekompresi dekompresi tidak dianjurkan dianjurkan kecuali pada kasus-kasus kasus-kasus tertentu. ?ndikasi untuk dilakukan operasi 6 13,"1 26
a. *eduksi terbuka dislokasi dengan atau tanpa disertai fraktur pada daerah servikal, bilamana traksi dan manipulasi gagal. b. &danya fraktur servikal se rvikal dengan lesi parsial parsia l medula spinalis dengan fragmen tulang tetap menekan permukaan anterior medula spinalis meskipun telah dilakukan traksi yang adekuat. c. Trauma servikal dengan lesi parsial medula medula spinalis, spinalis, dimana tidak tampak adanya adanya fragmen tulang dan diduga terdapat penekanan medula spinalis oleh herniasi diskus intervertebralis. #alam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan mielografi dan scan tomografi untuk membuktikannya. d. ragmen yang menekan lengkung saraf. e. &danya benda asing atau fragmen tulang dalam kanalis spinalis. f. 8esi 8esi parsial parsial medula medula spinal spinalis is yang yang berang berangsur sur-an -angsu gsurr membur memburuk uk setelah setelah pada pada mulanya dengan cara konservatif yang maksimal menunjukkan perbaikan, harus dicurigai hematoma.
2.&., Kom$li%a"i1&+1)
a. #ecubitus 6 Komplikasi yang paling sering terjadi. Kaena tekanan yang pada umumnya terjadi pada daerah pinggul /ischial tuberositas dan trochanter pada femur0. +ada cedera medulla spinalis tidak hanya terjadi perubahan dari tonus otot dan sensasi saja, tapi juga peredaran darah ke kulit dan jaringan subkutan berkurang. berkurang. b. 9steoporosis dan fraktur 6 saat aktifitas otot berkurang atau hilang dan tungkai tidak melakukan aktifitas menumpu berat badan, maka mulai terjadi penurunan kalsium, phospor sehingga kepadatan tulang berkurang. berkurang. c. +neumonia, atelektasis, aspirasi 6 +ada cedera yang berada di baah Th3, akan beresiko tinggi untuk berkembangnya restriksi fungsi paru. Terjadi pada 1( tahun dalam cedera medulla spinalis dan dapat progresif sesuai keadaan. d. #eep 5ein Trombosis /#5T0 6 Komplikasi terberat pada trauma medulla spinalis yaitu terdapat perubahan dari kontrol neurologi yang normal daripada pembuluh darah.
27
e. Cardiovasculer disease 6 merupakan komplikasi jangka panjang pada trauma medulla spinalis f. +erubahan Tonus 9tot 6 &kibat yang paling terlihat pada %C? adalah paralysis dari otototot yang dipersarafi oleh segmen yang terkena. Kerusakan dapat mengenai traktus descen descendin ding g motori motorik, k, &=C, &=C, dan saraf saraf spinali spinalis, s, atau kombin kombinasi asi dari semuan semuanya. ya. %aat %aat mengenai traktus descending, akan terjadi flaccid dan hilangnya refleks. Kemudian kond kondis isii ters terseb ebut ut akan akan diik diikut utii deng dengan an geja gejala la auto autono nom m sepe sepert rtii berk berker erin inga gatt dan dan inkontinensia dari bladder dan boel. #alam beberapa minggu akan terjadi peningkatan tonus otot saat istirahat, dan timbulnya refleks. g. Kontrol )ladder dan )oel 6 +usat urinaris pada spinal adalah pada conus medullaris. Kontro Kontroll refleks refleks yang yang utama utama berasa berasall dari dari segmen segmen secral. secral. %elama %elama fase spinal shock, shock, bladder urinary menjadi flaccid. fla ccid. %emua tonus otot dan refleks pada bledder hilang. 8esi di atas conus medullaris akan menimbulkan refleks neurogenic bladder berupa adanya spastisitas, kesulitan menahan )&K, hipertrophy otot detrusor, dan refluks urethral. 8esi pada conus medullaris menyebabkan tidak adanya refleks bladder, akbiat dari flaccid flaccid dan menuru menurunny nnyaa tonus tonus otot otot perine perineal al dan sphinc sphincter ter utethra utethra.. :anggu :angguan an pada pada boel sama seperti pada bladder ditambah dengan adanya lesi pada cauda eGuina. h. *espon %eksual %eksual 6 *espon *espon seksual seksual berhubung berhubungan an langsung langsung dengan level dan complete complete atau incomp incomplet leteny enyaa trauma. trauma. Terdap erdapat at dua macam macam respon, respon, reflek reflekoge ogenic nic atau atau respon respon untu untuk k stimu stimula lasi si ekste ekstern rnal al yang yang terli terlihat hat pada pada pend penderi erita ta deng dengan an lesi lesi $MD, $MD, dan dan pshycogenic, dimana timbul melalui aktifitas kognisi seperti fantasi, yang berhubungan dengan lesi pada 8MD. +ria dengan level lesi yang tinggi dapat mencapai refle7ive erection, tapi bukan ejakulasi. +ada lesi yang lebih ke baah ia dapat lebih cepat untuk ejak ejakul ulas asi, i, teta tetapi pi kem kemampu ampuan an erek ereksi siny nyaa suli sulit. t. 8esi 8esi pada pada caud caudaa eGui eGuina na tida tidak k memungkinkan terjadinya ejakulasi ataupun ereksi.
2.&. Po'no"i" 1)+21
+asien dengan cedera medula medula spinalis spinalis komplet komplet hanya mempunyai mempunyai harapan untuk sembuh kurang dari !. Bika kelumpuhan total telah terjadi selama 4" jam, maka peluang untuk sembuh menjadi tidak ada. Bika sebagian fungsi sensorik masih ada, maka pasien mempunyai kesempatan untuk dapat berjalan kembali sebesar (!. %ecara
28
umum, umum, ;(! pender penderita ita cedera cedera medula medula spinal spinalis is dapat dapat sembuh sembuh dan mandir mandiri. i. +enyeb +enyebab ab kematian kematian utama adalah komplikasi komplikasi disabilitas disabilitas neurologik neurologik yaitu 6 pneumonia, pneumonia, emboli paru, septikemia, dan gagal ginjal. 13,"1
BAB III KESIMPULAN
Cedera medulla spinalis adalah suatu kerusakan pada medulla spinalis akibat trauma atau non trauma yang akan menimbulkan gangguan pada sistem motorik, sistem sensorik dan vegetatif. vegetatif. &pabila &pabila medula medula spinalis spinalis cedera secara komplit komplit dengan tiba-tiba, tiba-tiba, maka tiga fungsi yang terganggu antara lain seluruh gerak, seluruh sensasi dan seluruh refleks pada bagian tubuh tubuh di baah baah lesi. lesi. Keadaa Keadaan n yang yang seluruh seluruh refleks refleks hilang hilang baik baik refleks refleks tendo tendon, n, reflek reflekss autonomic disebut spinal shock. +ada lesi yang menyebabkan cedera medula spinalis tidak komplit, spinal shock dapat juga terjadi dalam keadaan yang lebih ringan atau bahkan tidak melalui shock sama sekali. %elain itu gangguan yang timbul pada cidera medula spinalis sesuai dengan letak lesinya, dimana pada $MD lesi akan timbul gangguan berupa spastisitas, hyperefleksia, dan disertai hypertonus, biasanya lesi ini terjadi jika cidera mengenai C1 hingga 81. #an pada 8MD lesi akan timbul gangguan berupa flaccid, hyporefleksia, yang disertai hipotonus dan biasanya lesi ini terjadi jika cidera mengenai 8" sampai cauda eGuina, di samping itu juga masih ada gangguan lain seperti gangguan bladder dan boel, gangguan fungsi seksual, dan gangguan fungsi pernapasan. 29
+ada umumnya pengobatan trauma medula spinalis adalah konservatif dan simptomatik. Manajemen yang paling utama untuk mempertahankan fungsi medula spinalis yang masih ada dan memperbaiki kondisi untuk penyembuhan jaringan medula spinalis yang mengalami trauma tersebut. tersebut. isioterapi isioterapi dapat berperan sejak fase aal terjadinya terjadinya trauma sampai pada tahap rehabilitasi. rehabilitasi. +ada penderita penderita %C? kerusakan kerusakan yang terjadi pada medulla spinalis bersifat permanen, karena seperti yang kita ketahui baha setiap kerusakan pada sistem saraf maka tidak akan terjadi regenerasi dari sistem saraf tersebut tersebut dengan kata lain sistem tersebut akan tetap rusak alaupun ada regenerasi akan kecil sekali peluangnya. +ada saat ini laminektomi dekompresi tidak dianjurkan kecuali pada kasus-kasus tertentu.
DA0TA PUSTAKA
1. +E*#9% +E*#9%?. ?. Konsen Konsensus sus Dasional Dasional +enangan +enanganan an Trauma rauma Kapitis Kapitis dan Traum Traumaa %pina %pinal. l. Bakarta6 +erdosi I "((.h.1;-"". ". %teven, %teven, +arks D. &dvanc &dvanced ed Trauma Trauma 8ife %upport %upport /&T /&T8%0 or #octors. #octors. Bakarta 6 ?katan &hli )edah ?ndonesia /?K&)?0. "((3 . %yam %yam ) K et al all. Clinical $rofile of Traumatic Cervicsl Spine Injuries In A Tertiary Care %overnment &ospital ini Sout! India. India . )ased Medical. =ealthc. "(1 3. =ana =anafi fiah ah =. +ena +enata tala laks ksan anaa aan n Traum raumaa %pin %pinal al.. #ivi #ivisi si ?lmu ?lmu )eda )edah h 9top 9toped edii dan dan Traumato Traumatologi logi #epartemen #epartemen ?lmu )edah akultas Kedokteran Kedokteran $niversitas $niversitas %umatera %umatera $tara. "((4 . &rif &rifin in M J, =en =enky B. 'unctional Independence Measure +enderita Cedera %ervikal. #eparte #epartemen men )edah )edah %araf %araf akult akultas as Kedokt Kedokteran eran $niver $niversita sitass +adjaja +adjajaran ran *% =asan =asan %adikin. )andung. "(1 . =ad =adley ley D M et et all all.. %uidelines for T!e Manageent of Acute Cervical Spine and Spinal Cord Injuries. &merican &ssociation of Deurological %urgeons. "((1 4. %pinal %pinal Cord ?njury acts and igures at a :lance ?nternetL "(11. "(11. &v &vailable from6 https622.nscisc.uab.edu2publiccontent2pdf2acts!"("(1 https622.nscisc.uab.edu2publiccontent2pdf2acts!"("(11!"(eb!"( 1!"(eb!"(inal.pdf inal.pdf '. %aladin K %. Anatomy and $!ysilogy( T!e nity of 'orm and 'unction. rd edition. De ork6Mc:ra-=ill. ork6Mc:ra-=ill. "(( "(( ;. %nell, %nell, *ichard *ichard %. &natomi &natomi Klinik Klinik edisi . . E:C6 Bakarta. "(( 1(. :ondoard :ondoardaja aja , Eko T +. Trauma Trauma Medula %pinalis 6 +atobiolog +atobiologii dan Tatalaksan Tatalaksanaa Medikamentosa. akultas Kedokteran $dayana #enpasar )ali. "(13 30
11. #e Bong, Aim. Aim. )uku &jar ?lmu )edah. E:C 6 Bakarta. "(( "(( 1". Manley Manley , :eoffr :eoffrey ey TI *osent *osenthal hal,, :uyI :uyI +apana +apanastas stasio, io, &le7and &le7andee MI +itts, +itts, 8arry 8arry =. %pinal Cord ?njury. ?n :. M. #oherty, Current %urgical #iagnosis N Treatment /5ol. 40. California6 Mc:ra-=ill. "(( 1. #umont, *andall BI 9konko, #avid 9I 5erma, 5erma, %ubodh %ubodh I =urlbert, C Bohn I )oulos, +aul +aul TI #umont #umont,, &aron &aron %. &cute &cute %pina %pinall Cord Cord ?njury ?njury,, +art +art ?6 +athop +athophy hysiol siologi ogicc Mechanisms. Clinical Deuropharmacology , "3 /0, "3-"3. "((1 13. Mardjono, Mardjono, %idharta. %idharta. Deurologi Deurologi Klinik #asar cetakan ke-1. ke-1. #ian *akyatI Bakarta. "(1( 1. &dams *#, 5ictor 5ictor M, *opper &=. #isease #isease of %pinal Cord in +rinciples of Deurology, 4th ed. Mc:ra-=ill, De ork, "((1 1. %astrodiningrat &bdul &bdul :ofar. Deurosurgery 8ecture Dotes. $%$ +ress. Medan6"(1". Medan6"(1". 14. %ain &, :rundy #. &)C of %pinal Cord ?njury. ?njury. 3 th edition. 8ondon 6 )MB +ublishing :roup. "((" 1'. =urlbe =urlbert rt *B. Methyl Methylpred prednis nisolo olone ne for &cute &cute %pinal %pinal Cord Cord ?njury6 ?njury6 &n ?nappr ?nappropr opriate iate %tandard of Care. B Deurosurg /%pine0. "(((I;6 1-4 1;. Maja Bunita. #iagnosis #iagnosis dan +entalaksanaa +entalaksanaan n Cedera %ervikal Medula %pinalis. %pinalis. )agian Deurologi akultas Kedokteran $niversitas %am *atulangi Manado. "(1. "(1. "(. Kisner, Kisner, Carolyn Carolyn and 8ynn 8ynn Colby. Colby. Therapeuti Therapeuticc E7ercise E7ercise oundation oundation and TechniGue echniGues. s. rd edition. +hiladelphia6 .& #avis Company. 1;; "1. #eant #eanto o :, %uono %uono AB, *iyant *iyanto o ), Turan Turanaa . +anduan +anduan prakti praktiss diagno diagnosis sis dan tatalaksana penyakit saraf. Bakarta6 E:CI "((4.h.1;-".
31