TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN Makalah Disampaikan pada Diskusi Kelas Semester Empat Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Disusun Oleh : Nefianti Nur Aliah (NIM : 2013030016) 2013030016) Dosen Pembimbing : Anik Retnowati, S.Pd. M.Pdi
Program Studi Ekonomi Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam-PTDII Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
1
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN A. Pendahuluan
Ekonomi adalah salah satu unsur yang paling penting bagi kehidupan manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya pasti berhubungan dengan ekonomi, mulai dari usaha pemenuhan kebutuhan di pagi hari hingga pagi lagi. Usaha pemenuhan kebutuhan ini dilakukan melalui bekerja yang kemudian akan menimbulkan penghasilan, dan nantinya penghasilan tersebut akan digunakan untuk bertransaksi dengan manusia lainnya dalam melangsungkan usaha tersebut. Dalam proses transaksi antarmanusia, dikenal adanya permintaan dan penawaran.
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang
penting di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis ini sekarang telah dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik. Sama halnya pemintaan yang dipengaruhi oleh aspek-aspek di atas, penawaran yang diberikan oleh produsen juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah biaya produksi. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis ke berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai di mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang yang akan diproduksikan.
Setelah itu, perlu juga dianalisis biaya produksi untuk
menghasilkan barang-barang tersebut. Dalam makalah kali ini hanya akan dibahas mengenai uraian tentang bentuk bentuk organisasi perusahaan dan analisis hubungan di antara faktor-faktor produksi yang digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai. B. Pembahasan 1.
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
Secara umum, bentuk organisasi perusahaan dibagi menjadi 3, yaitu: a.
Perusahaan Perseorangan
2
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian.
Contohnya adalah restoran, toko
kelontong, dan toko makanan dan minuman.
Keuntungan terpenting dari
perusahaan ini adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Kelemahan utama dari perusahaan ini adalah modalnya kecil dan sukar memperoleh pinjaman.1 b.
Perusahaan Perkongsian atau Firma
Organisasi seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang2.
Modal perusahaan diperoleh dari angota-anggota firma.
Di
samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak dari lembaga keuangan, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. c.
Perseroan Terbatas
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting, karena mendominasi perekonomian secara nasional 3. Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal sebesar yang diinginkan dengan cara menjual saham kepada masyarakat. Pemilik modal dan pengelola adalah dua pihak yang terpisah. 2.
Bentuk lain Organisasi Perusahaan
a.
Perusahaan Negara (BUMN)
Ciri-ciri BUMN : 1. 2. 3. 4.
Pengelolaanya sama seperti perseroan terbatas. Modal dimiliki oleh negara. Pengurus perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Jenis usahanya biasanya menghasilkan produk yang sangat penting (pokok) bagi masyarakat, contoh yaitu perusahaan listrik, air, dan jasa pos.
1
Sadono sukirno. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2010. Hlm. 190. 2 Ibid. 3 http://rizkylrs.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/PIE-4-Teori-Produksi-dan-Kegiatan-Perusahaan.pdf pada tanggal 17 April 2015 pukul 12.30 WIB
3
5.
Kadang-kadang usahanya bersaing langsung dengan swasta, contoh yaitu perusahaan asuransi, perusahaan perkebunan, perusahaan minyak.4 b. Perusahaan Koperasi Ciri-ciri :
2. 3. 4.
Tujuan utamanya tidak untuk memperoleh keuntungan tetapi meningkatkan kesejahteraan anggota. Modal berasal dari anggota. Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota. Usahanya meliputi tiga jenis: konsumsi, produksi, dan kreditan. 5
3.
Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi
1.
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan tidak dibedakan atas kepemilikan, jenis usaha, maupun skalanya, melainkan dipandang sebagai unitunit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencapai keuntungan yang maksimum.
Untuk itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu
mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien. 4.
Tujuan Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Sedangkan tujuan lainnya yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat umum, meningkatkan volume penjualan, dan menjaga stabilitas politik. Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan : Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya
produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.
Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil
penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar. Cara mencapai tujuan keuntungan maksimum: a.
Bagaimana komposisi faktor produksi untuk produksi dan keuntungan yang optimal ?
4
Ibid. Sadono Sukirno. Op. Cit. Hlm. 191.
5
4
b.
Bagaimana komposisi faktor produksi untuk meminimalkan biaya produksi dalam mencapai tingkat produksi tertentu.
5.
Terminologi Penting dalam Faktor Produksi
a.
Fungsi Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan tingkat produksi yang dihasilkan (output) disebut fungsi produksi. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus: Q = f (K, L, R, T) Keterangan : Q = Jumlah produksi yang dihasilkan K = Jumlah stok modal L = Jumlah tenaga kerja dan keahlian keusahawanan R = Kekayaan alam T = Tingkat teknologi Maksud dari persamaan di atas adalah bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Dalam kegiatan produksi tertentu dapat menggunkan gabungan faktor-faktor produksi yang berbeda-beda.
Contoh, untuk memproduksi sejumlah hasil
pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul, dan pupuk tidak digunakan, tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk dan bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan. 6 Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan, yaitu: 1.
Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut
dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu modal, tanah, dan teknologi.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya adalah tenaga kerja. a.
Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang
6
Ibid. Hlm. 195.
5
Jika faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan tambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum untuk kemudian menurun. Contoh tabel: Tenaga
Produksi
Produksi
Produksi
Kerja
Total
Marjinal
Rata-Rata
1
1
3
3
3
1
2
8
4
5
1
3
12
4
4
1
4
15
3.75
3
1
5
17
3.4
2
1
6
17
2.83
0
1
7
16
2.29
-1
1
8
13
1.38
-3
Tanah
Tahap
I
II
III
Kurva Hukum Hasil yang Semakin Berkurang 20 17
I
15
J u m l a h
P r o 10 d u k 5 s i 0
16
15
13
12
II
III
produksi total
8
produksi marjinal 5 4
3
4
3.75 3
3.4 2
produksi rata-rata
2.83
2.29
0 1
-5
17
2
3
4
5
6
Jumlah Input
6
7
-1
8
1.38 -3
b.
Produksi Total, Produksi rata-Rata, dan Produksi Marjinal Hubungan produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal sel ain bisa
ditunjukan dari kurva di atas, juga bisa dengan menggunakan hitungan matematika, yakni dengan persamaan sebagai berikut : MP =
ΔTP ΔL
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. Sedangkan besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Secra matematis, produksi rata-rata dirumuskan sebagai berikut : AP =
Keterangan : MP =
Marginal Production Increase (Pertambahan Produksi Marjinal)
TP
=
Total Production Increase ( Pertambahan Produksi Total)
L
=
Labour Increase (Pertambahan Tenaga Kerja)
Ap
=
Average Production (Produksi Rata-Rata)
2.
Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah Dalam pembahasn ini, dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya. Misal yang dapat diubah yaitu tenaga kerja dan modal. Dan misalkan juga bahwa kedua faktor produksi tersebut dapat dipertukarkan penggunaannya. a.
Kurva Produksi Sama (Isoquant) Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua
faktor produk ksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Ciri-ciri isoquant: i.
Mempunyai kemiringan negatif
ii.
Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
iii. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya. iv. Isoquant cembung ke titik origin.
7
Tabel Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi Gabungan
Tenaga Kerja (Unit)
Modal (Unit)
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
6
1
Kurva Produksi Sama (Isoquant) 7 6
A
5 l 4 a d o M3
IQ 1000
B
IQ 2000 2
C
1
D
0 0
1
2
3
4
5
6
7
Tenaga Kerja
b.
Garis Biaya Sama (Isocost) Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor
produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama.
8
4.5 4 3.5 3 M o 2.5 d 2 a l 1.5 1 0.5 0 0
2
4
6
8
10
Tenaga Kerja
b.
Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi
1.
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
2.
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
2.
Memaksimumkan Produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam pertanyaan (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp 15.000, upah tenaga kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh produsen Rp300.000. Dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapat sekiranya membeli satu jenis faktor produksi saja, memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. 3.
Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar . Jakarta: RajaGrafindo Persada. http://diasdiari.blogspot.com/2014/02/teori-produksi-dan-kegiatan perusahaan.html (Diakses pada 17 april 2015 pukul 11.59 W.I.B) http://www.ekomarwanto.com/2012/04/teori-produksi-dan-kegiatan perusahaan.html (Diakses pada 17 april 2015 pukul 12.19 W.I.B) https://nurudinhanif.wordpress.com/2010/10a/10/i-teori-produksi-dan-kegiatan perusahaan/ (Diakses pada 17 april 2015 pukul 13.00 W.I.B) https://pratama1989.wordpress.com/2013/10/30/teori-produksi-dan-kegiatan perusahaan/ (Diakses pada 17 april 2015 pukul 15.18 W.I.B) http://rizkylrs.lecture.ub.ac.idfiles201409PIE-4.-Teori-Produksi-dan-Kegiatan Perusahaan.pdf (Diakses pada 17 april 2015 pukul 15.34 W.I.B)
10