MAKALAH HORTIKULTURA li anthus nthus BUDIDAYA BUNGA MATAHARI ( H elia annuus L .)
Dosen pengampu : RETNO SULISTYOWATI, SP, MP
Disusun oleh
: Kelompok 3
1. Ibrohim sholeh
(15.141.0001)
2. M. Dwi Syahroni
(15.141.0013)
3. Irmatussiyam
(15.141.0018)
Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi Universitas Panca Marga Probolinggo Tahun 2017
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah penaklukan oleh orang Eropa, bunga Matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19. Bunga matahari ( Helianthus annuus L.) adalah tanaman yang enak dipandang dan mudah perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Bunga ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis untuk hiasan dan jenis untuk makanan. Bunga matahari yang dikembangkan untuk industri makanan, terbagai menjadi dua kelompok besar yaitu bunga untuk bahan baku industri minyak (oilseed) dan bunga untuk makanan kecil (confectionery). Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak, mempunyai kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis. Di dunia, negara penghasil biji bunga matahari utama adalah Rusia dan Perancis, sedangkan di Asia penghasil utamanya adalah Cina dan India. Di negara-negara tersebut biji
bunga matahari umumnya diolah menjadi minyak, tetapi ada juga yang diolah menjadi makanan dan bahan baku kosmetik. Bunga Matahari ( Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana cara menanam dan budidaya tanaman bunga matahari serta pemanfaatannya.
\
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Bunga Matahari
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub Kelas
: Asteridae
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Helianthus
Spesies
: Helianthus annuus L
2.2 Morfologi Bunga matahari
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko), tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang. Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga.
Kepala bunga yang besar (inflorescence) dengan diameter bunga dapat sampai 30 cm, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan dengan ukuran melintang antara 10 hingga 15 sentimeter, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat. Bila dibuahi, bunga-bunga kecil ini menjadi biji-bijinya yang berwarna hitam bergaris-garis putih itu berkumpul di dalam cawan. Bila sudah matang, biji-biji ini mudah dilepaskan dari cawannya. Bunga Matahari dikenal tumbuh ke arah matahari, perilaku ini dikenal dengan istilah heliotropik. Pada malam hari, bunga itu tertunduk ke bawah. 2.3 Syarat Tumbuh Bunga Matahari
Bunga matahari (Helianthus annuus) dapat ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari sebagai tanaman hias. Tanaman ini cocok di segala cuaca tetapi tanaman ini paling subur di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Bunga matahari dapat tumbuh didataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Bunga matahari tidak dapat hidup di daerah yang tergenang air. Karena akar-akarnya akan membusuk. Ada empat kelompok budidaya bagi bunga matahari yang dibedakan berdasarkan kegunaannya. Kultivar yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja. 1. Kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijin ya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48%
hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk. 2. Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau. 3. Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga, 4. Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan. 2.4 Proses Pembudidayaan Bunga Matahari
Bunga Matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost. Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha. Pengenalan Benih.
Pengenalan benih ini merupakan proses awal yang sangat penting. Benih bunga Matahari bisanya besar dan sangat gampang dikenali. Karena benih ini sering dikonsumsi sebagai kwaci.
Salahsatu jenis biji bunga matahari yang
digunakan adalah jenis Mammoth Grey, jenis Velvet Queen, Evening Sun. Penyiapan lahan
Pada umumnya bunga Matahari bisa tumbuh di kondisi tanah yang bagaimanapun, selama ada sinar matahari penuh dan air. Tapi untuk penyemaian, dapat dipilih tanah yang gembur dan subur yang sanggup mengikat air dengan
baik. Bisa juga langsung ditanam di media permanennya, seperti di taman,dikebun atau di mana saja anda suka. Penyiapan bibit
Bunga matahari ini diperbanyak dengan biji. Biji benih berasal dari bunga pertama induknya yang sudah tua. Caranya dengan penyemaian. Biji benih yang akan dibuat bibit haruslah biji terbaik dan bermutu tinggi. sehingga hasil yang didapat akan memuaskan. Penanaman
Budidaya bunga matahari dengan biji dengan cara diterbarkan langsung di lapangan dengan kedalaman 3 – 8 cm. Jenis ini memerlukan tempat pembibitan medium yang bebas gulma. Penanaman dengan cara mekanik, biji rata-rata 3 – 8 kg/ha tergantung pada ukuran biji dan jaraknya. Jarak yang umum digunakan adalah 60 — 75 cm antar baris dan 20 — 30 cm dalam baris. Kerapatan tanaman bervariasi tergantung dari pada lingkungan dan kultivarnya 15 000 — 30 000 tanaman/ha dibawah hujan dan 40 000 — 60 000 untuk bunga matahari yang diirigasakan mengecil, bahkan kerdil. Biji benih diambil dan ditabur dalam bekas yang mengandung tanah basah, ia mudah berkecambah dan cepat membesar. Jika hanya butuh sedikit, cukup menggunakan pot sebagai wahana persemaian. Untuk skala besar, semaikan di bedengan. Tunggu 10 hari sejak masa tabur, atau bila tinggi bibit sekitar 15 – 20 cm, baru boleh dipindahkan ke lokasi tanam. Satu lubang, cukup satu bibit. Jarak tanam sekurang – kurangnya 1 meter persegi. Jika terlalu rapat, batang tak akan berkembang dan bercabang.
Tanaman bunga matahari sebaiknya ditanam pada tanah gembur. Di awal penanaman, taburkan 3 kg pupuk kandang (kotoran ayam, kotoran kambing, kotoran lembu) per bibit. Ulangi saat tanaman berumur sebulan. Berikan 25 gram ZA per batang. Di usia 1,5 bulan, tambahkan 15 gram TSP per batang. Jangan lupa, perhatikan saluran pembuangan air, hama dan penyakit yang bisa mendera. Umur 2 bulan, bunga dari batang utama mulai kuncup, diikuti cabang – cabang di ruas – ruas daun di bawahnya. Satu batang tanaman bisa menghasilkan 10 – 12 tangkai bunga. Perawatan
Perawatan tanaman ini cukup mudah bila dibandingkan dengan tanaman lain, penanganan
yang mutlak
diperlukan
hanya
pemupukan, pengairan
dan
pembasmian gulma. Penyiraman tanaman cukup dilakukan satu hari sekali. Jumlah pemupukan dan pengairan yang diperlukan juga lebih kecil dari jagung. Panen
Untuk memanen biji bunga matahari, terlebih dahulu harus diperhatikan bahwa bunga yang akan dipanen harus sudah tua yang ditandai bunga mengalami pengeringan kelopak bunganya. belakang bunga.
Kemudian perhatikan tangkai dan bagian
Bunga yang muda terlihat berwarna hijau cerah, sementara
bunga yang sudah tua akan berwarna kuning kecoklatan. Tunggu sampai tangkai bunga kering dan berwarna coklat. Biasanya hal ini akan diikuti dengan keadaan pohon yang seperti meranggas dan kelihatan hampir kering.Lihat bagian tengah bunga yang berupa biji. Biji akan kelihatan berwarna hitam dengan garis garis putih atau sebaliknya.
Trik untuk memastikan biji bunga mataharinya sudah cukup tua adalah, anda bisa melakukan gerakan menyentuh (mencongkel dengan lembut) bagian biji bunga. Bila terasa ada biji bunga yang lepas dari tempatnya, itu tandanya biji bunga sudah cukup tua untuk dipanen. Biasanya pemanenan ini dilakukan setelah tanaman bunga matahari berumur 100 hari. Pengolahan dan Pemanfaatan pasca panen
Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh diolah menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan biji bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses-proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press (cold pressing). Proses pengeringan dan penyortiran dilakukan tanpa menggunakan mesin sedangkan proses lainnya menggunakan mesin. Untuk minyak, setelah dihasilkan dari mesin screw press, minyak tersebut harus dimurnikan terlebih dahulu. Proses pemurniannya meliputi degumming (penghilangan getah), Neutralization (penghilangan asam lemak bebas), dan Bleaching (penghilangan zat warna). Minyak, tepung dan produk lainnya selanjutnya dikonsumsi untuk peningkatan kesehatan. Pada proses pengolahan dihasilkan hasil samping berupa kulit biji dan bungkil. Kulit biji dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang hemat. Bungkil bunga matahari memiliki kandungan protein yang tinggi (31 – 37%) karena itu sangat cocok bila digunakan sebagai tambahan pakan ternak terutama untuk usaha penggemukan.
2.5 Kandungan yang Terdapat pada Bunga Matahari
a)
Kandungan biji bunga matahari Biji bunga matahari terdiri dari kulit (hull) dan inti biji (kernel). Secara umum
komposisi kulit bunga matahari mempunyai komposisi sebagai berikut: Kandungan utama kulit biji bunga matahari adalah serat, karena itu bagian ini kurang memiliki nilai ekonomi. Pemanfaatan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakannya sebagai bahan bakar. Berdasarkan analisa terhadap sampel milik CV. Bunga Matahari yang dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran didapatkan kadar protein 30.32% dan kadar lemak 48.28%. Bila diolah menjadi minyak, maka akan dihasilkan produk samping berupa bungkil, bungkil ini mempunyai kandungan protein yang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan bahan pakan ternak. Beberapa jenis bunga matahari
:
1. TEDDY BEAR Bentuk kelopak bunganya tampak berbeda dengan bunga matahari jenis lainnya. Sedangkan untuk ukuran diameternya, bunga matahari Teddy Bear bisa mencapai hingga 17 cm. Ketinggiannya hanya sekitar 60 sampai 90 cm saja. 2. BIG SMILE Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh bunga matahari jenis Big Smile adalah ketinggiannya hanya sekitar 40 cm saja. Namun ia akan tumbuh membentuk
dahan yang bercabang-cabang. Sering kali, satu tanaman bunga matahari jenis Big Smile mampu menghasilkan bunga hingga 4 buah. Ukuran bunganya juga tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan jenis bunga matahari lainnya, yakni hanya memiliki diameter rata-rata sekitar 10 cm saja. 3. EARTH WALKER Bunga matahari jenis Earth Walker merupakan jenis bunga matahari yang cukup berbeda dari segi warna. Ia terdiri dari kombinasi tiga warna cantik, yakni merah, kuning, dan cokelat atau hitam. Lebih dari itu, bunga matahari jenis ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 270 cm. 4. MUSIC BOX Jenis bunga matahari dwarf ini rata-rata hanya memiliki tinggi sekitar 50 cm. Sementara bunganya bisa mencapai diameter 10 cm dan mampu bertahan hingga 75 hari lamanya. Jenis bunga matahari music box ini perawatannya juga cukup mudah, kita hanya perlu menyiraminya dan menempatkannya di tempat yang bisa terkena sinar matahari secara langsung. 5. AUTUMN BEAUTY Jenis Autumn Beauty ini memiliki banyak warna mulai dari oranye sampai cokelat kemerahan. Di samping itu tanaman ini bisa tumbuh lebih tinggi daripada yang lain hingga mencapai 170 cm dengan diameter bunga mencapai 15 cm. Jadi bunga yang dihasilkan dari tanaman jenis ini umumnya mampu bertahan mekar hingga 75 hari.
6. RED SUN Untuk bunga matahari jenis Red Sun biasanya mampu tumbuh hingga 150 cm. Adapun kelopak bunga yang dihasilkan diameternya bisa mencapai 15 cm dengan waktu bertahan sekitar 75 hari. Untuk warnanya sendiri cenderung kemerahan. 7. VELVET QUEEN Bunga matahari jenis Velvet Queen rata-rata berwarna agak cokelat kemerahmerahan. Tinggi dari tanaman ini bisa mencapai 150 cm dengan kelopak bunga berdiameter 15 cm. Dalam satu tanaman biasanya bisa menghasilkan 5-8 kelopak bunga yang mana bisa bertahan hingga 70 hari. 8. VALENTINE Bunga matahari jenis Valentine biasa di budidayakan dan ditanam di kebun karena bisa mencapai tinggi 170 cm. Adapun diameter bunganya mencapai 15 cm dengan waktu berbunga sekitar 75 hari. 9. CHERRY ROSE Jenis bunga matahari Cherry Rose merupakan jenis dengan tingkat pertumbuhan yang paling cepat. Adapun warna dari bunga jenis ini nampak berbeda dengan lainnya. Selain itu yang menjadi ciri khas dari jenis ini adalah degradasi warna yang membentuk lingkaran.
Hama dan penyakit pada bunga matahari serta pengendaliannya
Berbagai jenis serangga hama tanaman bunga matahari telah dilaporkan di Amerika utara, diantaranya adalah 1. Kepik hijau Nezara viridula (Linn) Pengendalian :
mengumpulkan telur
dan nimfanya
kemudian di
musnahkan, atau dengan memanfaatkan parasitoid telur Ooencyrtus malayensis dan Telenomus sp. 2. Ulat penggerek Helicoverpa armigera yang merupakan hama utama pada bagian biji. Pengendaliannya dengan menggunakan musush alami yaitu parasitoid telur Trichogramma nana dan cendawan metharizium. Cara pengendalian kimia
dengan
penggunaan
pestisida
dengan
berbahabahan
aktif
sipenmetrin dan monokrotofos. 3. Ulat grayak Spodoptera litura yang merupakan hama minor pada bagian daun maupun bunga matahari. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida atau penggunaan NPV(Nuclear Polyhedrosis Virus). NPV merupakan salah satu jenis virus patogen yang berfungsi sebagai agensia hayati dalam mengendalikan ulat grayak karena bersifat efektif untuk hama yang telah resisten terhadap insektisida dan ramah untuk lingkungan. Penyakit pada bunga matahari dan pengendaliannya 1. Layu fusarium ( Fusarium sp.) : tanaman yang terinveksi akan mengalami gangguan pada pengangkutan air dan hara tanah sehingga tanaman layu.
Pengendaliannya
yaitu
dengan
meningkatkan
suhu
tanah
dengan
menggunakan mulsa plastik atau penanaman varietas tahan. 2. Busuk bunga (Rhizopus sp.) Pengendalian yang dapat dilakukan adalah aplikasi secara bersama-sama antara insektisida dan fungisida setelah bunga terbentuk, sehingga kerusakan pada bunga dapat dihindari. 3. Hawar
alternaria (Alternaria
sp.) : penyakit yang menyebabkan
pengurangan benih 27-80% pada tanaman bunga matahari, yaitu dengan mempengaruhi kualitas biji bunga matahari dan mengurangi kandungan minyak 17-33%. Pengendaliannya dengan melakukan rotasi tanaman dan tanaman ditanam pada drainase yang baik atau perawatan biji dengan air panas pada suhu 500C selama 30 menit.
BAB 3 KESIMPULAN
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) merupakan tumbuhan semusim dari suku Asteraceae yang popular baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunganya selalu menghadap ke arah matahari sehingga disebut tanaman heliotropisme. Bunga Matahari (Helianthus annuus L.) dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan, daerah yang memiliki kelembaban cukup dan banyak mendapatkan sinar matahari langsung. Proses pembudidayaan Bunga Matahari ( Helianthus annuus L.) dimulai dari pengenalan benih, penyiapan lahan, penyiapan
bibit,
penanaman,
perawatan,
panen
hingga
pengolahan
dan
pemanfaatan pasca panen. Bunga matahari bisa diolah menjadi berbagai produk, sebagai contoh diolah menjadi minyak, tepung dan kapsul. Pengolahan biji bunga matahari hingga menjadi produk minyak dan tepung melewati proses-proses pengeringan, pengupasan, pembersihan dan penyortiran, penghalusan dan pengempaan biji dengan screw press (cold pressing). Proses pengeringan dan penyorttiran dilakukan tanpa menggunakan mesin sedangkan proses lainnya menggunakan mesin
\
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Dasuki, Undang. 1992. Penuntun praktikum sistematik tumbuhan tinggi. Bandung: Pusat antar universitas ilmu hayati ITB. Himatin. 2011. http://himatin08.blogspot.com Minyak biji bunga matahari. diakses pada tanggal 16 Sepetember 2017. Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi tumbuhan. Yogyakarta: gajah mada university press. http://www.proseanet.org/florakita. Diakses pada tanggal 16 September 2017