SPESIFIKASI TEKNIS PIPA
A. UMUM 1. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik.
2. LOKASI KERJA
Lokasi pekerjaan dapat dilihat sesuai dengan gambar rencana dalam Dokumen Pengadaan.
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup untuk pekerjaan ini sesuai dengan daftar kuantitas/Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. PERIZINAN
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan dibutuhkan izin, maka Penyedia Jasa harus meyelesaikan perizinan tersebut. Direksi lapangan dalam batas wewenangnya akan membantu menyiapkan surat-suratnya, tapi segala biaya yang diperlukan untuk pengurusan perizinan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
5. PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan dibutuhkan pekerjaan yang bersifat sementara, seperti jalan masuk, jembatan, saluran pembuangan, dan sebagainya maka Penyedia Jasa harus membuatnya dimana biaya untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Pekerjaan-pekerjaan sementara ini harus memperhatikan lingkungan sekitar. Apabila selesai pelaksanaan, maka pekerjaanpekerjaan sementara ini harus dibongkar kembali.
6. PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Penyedia bersama dengan Direksi harus melakukan pengukuran dan pematokan di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menentukan keakuratan hasil pengukuran sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Sebelum melakukan pengukuran dan pematokan Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Lapangan sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga Direksi Lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan. Dalam melakukan kegiatan pengukuran dan pematokan, Penyedia Jasa harus menyiapkan alat ukur dan patok/ cat serta bahan lainnya sesuai dengan kebutuhan kegiatan tersebut.
Apabila dalam pengukuran ditemukan perbedaan dengan gambar rencana, maka hasil pengukuran tersebut harus dibuat addendum kontrak, terutama terhadap volume RAB dan gambar kerja. Hasil dari pengukuran ini harus diserahkan kepada Direksi Lapangan. 7. GAMBAR-GAMBAR
Gambar merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari dokumen kontrak. Hasil pengukuran di atas, harus dituangkan juga dalam gambar-gambar yaitu dalam Shop drawing. Apabila ditemukan ada perbedaan antara gambar dengan gambar Shop drawing, maka akan dibahas dengan Direksi Lapangan. Selain Shop drawing, penyedia juga harus menyelesaikan as built drawing sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Dalam penyampaian as built drawing harus disetujui oleh direksi. Semua biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan gambar, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Gambar Shop drawing harus ada di direksi keet.
8. SHOP DRAWING
Sebelum memulai pelaksanaan di lapangan, Penyedia Jasa harus memberikan Shop drawing kepada Direksi Lapangan. Shop drawing ini merupakan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, baik material, bahan maupun personil inti, struktur organisasi, peralatan utama, gambar/trase serta jaminan keselamatan kerja.
9. PERALATAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa minimal harus memiliki peralatan-peralatan utama dalam penyelesaian pekerjaan ini. Semua peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
10. PERSONIL
Personil yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai dengan personil yang dibutuhkan dalam personil inti yang terdapat dalam Shop drawing. Apabila ada pergantian personil inti, maka harus mendapat persetujuan dari Direksi dengan mempertimbangkan persyaratan yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian (kontrak).
11. MATERIAL
Semua material yang digunakan harus sesuai dengan Shop Drawing yang diajukan. Selain itu, ketentuan lain yang harus diperhatikan adalah gambar dan daftar kuantitas (RAB). Apabila material disediakan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa harus menyediakan transportasi dari
gudang sampai ke lapangan. Bila dalam proses pengangkutan sampai ke lapangan, terdapat material yang rusak/cacat dan hilang akibat kelalaian Penyedia Jasa, maka menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Apabila bahan atau material yang didatangkan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis/ Shop drawing yang diberikan, maka bahan atau material harus diganti oleh Penyedia Jasa tanpa ada biaya tambahan. Semua bahan atau material yang disuplay harus sesuai jadwal pelaksanaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa. Apabila tidak sesuai, maka Penyedia Jasa harus memberikan alasan yang jelas kepada Direksi tentang keterlambatan pengangkutan material tersebut. 12. PELETAKAN MATERIAL
Material harus diletakkan dalam keadaan baik dan harus terlindung dari cuaca agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena salah peletakan. Khusus untuk pipa penyimpanan dilakukan : - Pipa PVC harus ditumpuk pada permukaan yang datar, bebas dari benda tajam dan batuan yang dapat merusak dan mengubah bentuk pipa - Penopang lateral berupa tonggak harus dipasang pada jarak interval maksimum 1,5 meter dengan lebar penopang minimum 5 cm. Jika pipa dalam ikatan sekitar 1x1 m, penopang lateral dapat ditempatka dengan jarak 2,5 – 3 meter ke arah panjang pipa. - Ujung socket dan ujung spigot tidak boleh terbebani dengan cara diberi bantalan - Jauhkan penyimpanan pipa dari bahan bakar, pelarutt atau cat dan bahan yang mudah terbakar lainnya. - Untuk melindungi dari kerusakan permukaan dan penurunan kekuatannya, pipa disimpan pada tempat yang dilindungi dari sinar matahari secara langsung. Penyimpanan pipa dibawah sinar matahari diperbolehkan untuk waktu maksimum 18 bulan.
13. RAMBU-RAMBU
Di tempat-tempat yang dianggap perlu, Penyedia Jasa harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas di sekitar pekerjaan. Ramburambu tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran Penyedia Jasa.
14. PROGRAM KERJA
Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan kepada Direksi Lapangan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan satu pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup : - Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplay berbagai bagian pekerjaan; - Usulan penggunaan personil inti di lapangan; - Usulan struktur organisasi pekerjaan di lapangan; - Usulan penggunaan peralatan utama di lapangan; - Usulan tahapan pekerjaan sesuai waktu pelaksanaan (kurva S); - Cara pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk skema dan uraian penjelasanya.
15. RAPAT-RAPAT
Apabila dianggap perlu, Direksi Lapangan atau Penyedia Jasa dapat mengadakan rapat-rapat dengan konsultan ataupun pihak terkait tentang permasalahan yang terjadi di lapangan. Semua hasil rapat dituangkan dalam bentuk berita acara hasil rapat atau risalah rapat.
16. PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah persentase pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa dan disetujui oleh Direksi Lapangan. Pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.
17. PENYELESAIAN PEKERJAAN
Penyelesaian pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis, gambar dan daftar kuantitas, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak. Penyedia Jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa akan memperbaiki sampai hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh Direksi Lapangan. Semua biaya yang dikeluarkan dalam pengujian ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
18. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI
Selain penyelesaian pekerjaan di lapangan, Penyedia Jasa juga harus menyelesaikan administrasi dan dokumentasi pekerjaan. Adapun administrasi dan dokumentasi yang harus disiapkan adalah : - Mengajukan Shop drawing; - Membuat rencana mutu kontrak;
B. PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES 1. PIPA PVC 1.1. UMUM
Membuat jaminan keselamatan kerja; Laporan kemajuan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan selama masa pelaksanaan pekerjaan; Membuat as built drawing; Foto-foto kemajuan pelaksanaan pekerjaan Jaminan-jaminan; Kuintasi pembelian bahan dan material; dan sebagaianya.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kuantitas dan Bahan atau Gambar. Penyedia Jasa harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci dan ditunjukan dalam Daftar Kuantitas. Semua pipa, fitting, valve da perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu 32⁰C. Tekanan kerja normal tidak lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar. Referensi pada standar dalam dokumen pengadaan ini dimaksud untuk memberikan gambar mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standar lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan ini. Semua material yang dikirim harus seratus perseratus baru (bukan material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan. Apabila bahan atau barang tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia, maka bahan atau barang tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut : - ISO (International for Standardization Organization) - JIS (Japanesse Industrial Standard) - BS (British Standard) - DIN (Deutsche Industrie Norm) - AWWA (American Water Work Association) - ASTM (American Society for Testing and Materials) - ANSI (American National Standard Institute)
Standar lain yang digunakan sesuai kegunaannya adalah : - SNI 5-20-1990-03 Tata pengadaan, pemasangan dan pengujian pipa PVC untuk penyediaan air minum - SNI 06-2548-1991 Metode pengujian diameter luar pipa untuk air minum dengan jangka sorong - SNI 06-2549-1991 Metode pengujian kekuatan pipa PVC untuk air minum terhadap hidrostatik - SNI 06-2550-1991 Metode pengujian ketebalan dinding pipa PVC untuk air minum - SNI 06-2551-1991 Metode pengujian bentuk dan sifat tampak pipa PVC untuk air minum - SNI 06-2552-1991 Metode pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum - SNI 06-2553-1991 Metode pengujian perubahan panjang pipa PVC untuk air minum dengan uji tungku - SNI 06-2554-1991 Metode pengujian ketahanan pipa PVC air minum terhadap Metilen Khtorida - SNI 06-2555-1991 Metode pengujian kadar PVC pada pipa PVC air minum dengan THF - SNI 06-2556-1991 Metode pengujian diameter luar pipa PVC untuk air minum pita meter - SNI 06-2558-1991 Spesifikasi simbol gambar sistem penyediaan air dan sistem drainase di dalam tanah - SNI 03-6419-2000 Spesifikasi pipa PVC bertekanan berdiamter 110-315 mm untuk air bersih - SNI 06-0084-2002 pipa PVC untuk air minum - RSNI T-17-2004 Spesifikasi pipa PVC untuk air minum Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen pengadaan ini, Penyedia Jasa harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail penyambungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35⁰C dan Ph antara 6 sampai 8. Tekanan kerja dari pipa 10 kg/cm² (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa harus menyertakan bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan. Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Lapangan, Penyedia Jasa harus melakukan pengujian tekanan kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan
kemudian oleh Direksi Lapangan. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa harus mengganti dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan. 1.2. PIPA PVC DAN FITTING
Material yang digunakan adalah yang memenuhi standar dengan panjang efektif 6 (enam) meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapatkan izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang menunjukan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuatan dan Trade Mark.
1.3. KELAS
Bila disebutkan dalam volume pekerjaan (Bill of quantity) yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 Kg/cm² Ketebalan minimum dinding pipa dan lautside diameter mengikuti tabel berikut : DIAMETER LUAR PIPA POLYVINYL CHRORIDE (PVC) Nominal Diameter (mm) 50 65 75 100 125 150 200 250 300 350 400
Rata-Rata Diameter Luar (mm) 63 75 90 110 125 160 200 250 315 355 400
DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA POLYVYNYL CHRORIDE (PVC) Nominal Diameter Luar (mm) 63 75 90 110 125 160 200 250 315 355 400
1.4. SAMBUNGAN
Seri Pipa (S) Tebal dinding nominal (mm) S 10 S 12,5 3,0 2,4 3,6 2,9 4,3 3,5 5,3 4,2 6,0 4,8 7,7 6,2 9,6 7,7 11,9 9,9 15,0 12,1 16,9 13,6 19,1 15,3
Ada beberapa penyambungan yang dapat dilakukan yaitu : a. Push On Rubber Joint Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis jus-on Rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bel pada satu ujungnya dan potos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15⁰. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya. Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis bel. b. Sleeve Coupling Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC. c. Ring dan Gasket Ring karet yang digunakan untuk sambungan jus-on dan gasket untuk penyambungan mekanika fitting dari ductile Iron atau besi tuang dan untuk sambungan Lange harus dari stryrene butadiene Rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum. d. Solvent Cement Kecuali ditentukan lain, pipa PVc dengan diameter 40 mm da lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solvent cement ini, Penyedia Jasa harus menyediakan solven cement sesuai dengan
rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10%. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari perrubahan suhu pipa sebesar 50⁰C tanpa mengganggu ke kesiapan terhadap air. e. Adaptor Adaptor harus terbuat dari ductile Iron atau dari besi tuna dan terdiri atas flange pada satu ujung dan soket (atau bel) pada sambungan flexible baik dengan mekanika maupun jus-on. f.
1.5. PENGUJIAN “QUALITY ASSURANCE/ JAMINAN KUALITAS”
Fitting Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan dalam daftar kuantitas maka sistem sambungan menggunakan sistem Rubber ring Joint. Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1,23 Mpa (12,4 Kg/cm²) Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis Inspection molded atau heat process (percetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari bea taung ductile (buctite Coast Iron). Bel and Lange yang dispesifikasikan harus mempunyai Lange pada satu ujungnnya dan jus-on bel satu sambungan jenis mekanika pada ujung yang baik. Eti dengan cabang Lange, jika dispeifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan jus-on dan ujung pipa abangan dengan Lange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu Coal tar atau aspheltic DBase, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau Coal tar epoxy yang dipakai untuk linning harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang. Baut dan mur yang akan dipakai untuk Lange dan sambungan mekanika harus dari baja yang digalvanis.
Pengujian quality Assurances sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit yang disuplay sesuai dengan kontrak. Pengguna harus diizinkan untuk mengujungi tempat pembuatan untuk menyaksikan Test/pengujian tersebut.
1.6. PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS
Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standar SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatik pada tekanan paling sedikit 42 N/mm
1.7. PENGUJIAN LAIN
Pengujian lainnya seperti flattering Test, teksisitas, tekanan harus terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.
1.8. VALVE
a. UMUM - Penyedia Jasa harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik. - Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukan : Nama proyek Merck dagang Tahun pembuatan Tekanan kerja Diameter nominal Jatah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran - Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm terbuat dari Bass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan butir. Untuk valve lebih dari 75 mm menggunakan bahan Ray Coast Iron. Untuk roda pemegang harus dari besi tempa. Untuk valve lebih besar 75 mm harus diakhiri dengan ujung flange. - Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standar internasional yang diakui. Penyedia jasa harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan pengguna barang. - Bila tidak disebutkan dalam daftar kuantitas maka seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standar ISO 2531. - Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda
panah harus tertera untuk menunjukan arah rotasi untuk membuka dan menutup valve. - Semua lubang sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda asing. - Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10% - Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum Force pada hardwheet, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia jasa harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk tiap valve yang dikirim. - Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface Box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan nun toxic coatter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur pengawas. - Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis nun toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan. - Petunjuk operasi (operatif manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dalam bahasa Indonesia. - Penyedia Jasa harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini. b. GATE VALVE - Bila tidak disebutkan dalam daftar kuantitas, maka Gate valve yang ditawarkan adalah Gate valve dari jenis non rising sistem - Valve harus memenuhi standar “Gate valve for Water da other likuid (AWWA C 500) atau standar internasional pai yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja - Penawarann Gate valve adalah berikut And wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buat dan maksimum saw untuk 20 buah seukuran. Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface
Box street cover yang terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis. - Bila dalam daftar kuantitas diperlukan extention spindle tersebut dari urugan tanah - Badan Gate valve, hand wheel/ cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi. - Badan Gate valve harus terbuat dari besi (Iron Body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis nun-rissing dan dengan katup yang solid (solid wedge Gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak. Valve harus dirancang untuk saluran air bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka. - Semua valve, kecuali ditentukan lain harus dilengkapi dengan baut dan mur. c. AIR RELEASE (KATUP UDARA) - Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut : Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa Dapat memasukan udara selama penggelontoran Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa Dapat mencegah penutup yang bila udara sedang dilepaskan Aman terhadap vakum Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan. Badan valve terbuat dari Cast Iron atau ductile Iron dan pelampung dari ebonit, stainleess Steel. Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainless Steel, bronze atau ABS. Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar di atas tekanan kerja dan tidak menunjukan gejala kebocoran, juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar Penyedia barang harus menyediakan katup penutup secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupkupu (butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :
-
1) Setiap Gate valve terbuat dari Coast Iron atau ductile Iron dengan Rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti standar for Rubber seated butterfly valve (AWWA designation C 504) atau standar internasional lain yang disetujui oleh Direksi Lapangan atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan. 2) Setiap piringan harus berputar dengan sudut 90⁰ dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal. 3) Mekanika operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standar AWWA C 504 4) Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan. 5) Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempat semula 6) Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekananan pada pipa 7) Badan valve dan flange terbuat dari Cast Iron dan mengikuti ASTM Designation A 126 atau ASIM 536, sedangkan flange harus mengikuti standar JIS-8 2213. Type air release harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa terpasang
Ukuran pipa (mm) ≤ 300 ≥ 350
Diameter Type air release nominal air release (mm) orifice kecil/ 25 mm dan tunggal lebih kecil Dua orifice atau 75 mm dan kombinasi lebih besar
Tipe air release dengan lubang/orifice kecil didesain untuk pengoperasional secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang
terakumulasi bertekanann pada saat aliran air dalam penuh. Tipe air release dengan dua lubang atau kombinasi di desain untuk dioperasikan secara otomatis, sehingga akan : Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan menanpung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa Mengeluarkan banyak udara dan menutup pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama pengisian. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa. d. BALL VALVE Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0,98 Mpa (10 Kg/cm²) dan memiliki ujung flange. Ball flange harus merupakan tipe nun-lubricated dan terbuat dari bahan Cast Iron untuk badan valve dan bola, stanless stell dengan dudukan/ bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan mudah diganti di lapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/ stema harus dibuat dari stanless Steel. Teflon penguat digunakan untuk paling stema dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile Cast Iron pada tiap operasi. e. PLUG VALVE Plug valve harus nun-lubricated, plus dengan tipe resilient faced eccentric dengan badan valve yang terbuat Cast Iron. Plus Cast Iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan Heavy Dur-prelubricated baring dari sainless Steel atau perunggu. Tutup stema/tangkai terbuat dari karet cincin “O” atau multiple buna – n paling ring. Pada saat paling ring digunakan, paling gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.
f.
CHECK VALVE - Penyedia Jasa harus menyediaka check valve jenis sang check valve/kelap tabok dengan sambungan flange - Katup penahan dengan diameter nominal 300 mm dan lebih besar harus dari jenis nun slamming dengan concreatic spring loaded disc atau concreatic Rubber membrance. - Bagian atasnya tertutup dengan flange buta yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan. - Pada bagian luar check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukan Merk atau pabrik mana yang membuatnya, besar diameter, tekanan kerja dan arah aliran air - Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang. Badan katup harus terdiri dari cor dengan kekuatan tarik minimum 2.200 Kg/cm³. - Kedudukan untuk cakram terbuat dari neophrene Synthetics Rubber yang berkualitas baik - Tekanan kerja check valve mampu menahan 10 Kg/cm² - Check valve harus didesain sedemikian rupa hingga piringan, dudukan, cincin da bagianbagian dalam lainnya yang mungkin perlu perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau memindahkan valve dari jalurnya. - Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran ke atas dan ketika terbuka penutup valve harus mempunyai daerah aliran bersih tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.
g. GATE VALVE PERUNGGU (BRONZE) - Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui Direksi Lapangan. Tekanan kerja besarnya 0,98 MPa (10 Kg/cm²). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujing berulir (sekrup). - Valve dengan ukuran ≤ 80 mm mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup bonnet, gate valve memiliki solid wedge, sekrup ala dan tangkai pengungkit. - Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111,
kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm² (20 Kg/m²). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai dengan spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada ASH 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm² (32 Kg/m²). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas. 2. PIPA BAJA 2.1. UMUM
Pipa baja harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam SII 0161-81 atau AWWA C 201-202 dan standar internasional lain yang sama atau lebih. Untuk pipa galvanis dengan diameter nominal (DN) 0,5-6” menggunakan kelas medium. Bahan pipa harus dimanufaktur dan baja, yang berdasarkan hasil analisa menunjukan bahwa kadar air sulfurnya (S) tidak melebihi 0,05% dan kadar phosfor (P) tidak melebihi 0,05%. Panjang standar pipa harus 6 meter, dengan toleransi tidak melebihi 6 mm atau disesuaikan dengan standar lain yang dapat diterima. Setiap pipa harus diuji di pabrik, dengan pengujian tekanan hidrostatik minimum 50 atm, jika pipa yang gagal atau rusak dalam pengujian tekanan hidrostatik tersebut, harus diganti dengan yang baru.
2.2. SAMBUNGAN PIPA
Pemotongan ujung-ujung baja serta perlengkapannya harus diserongkan. Penyerongan dari ujung-ujung pipa tersebut harus dengan sudut 30⁰ agar dapat dilakukan penyambungan pipa dengan las temu, maka bidang sebelah luarnya diukur dari garis yang tegak lurus pada sumbu pipa dengan toleransi tidak lebih dari 5⁰ serta dengan lebar permukaan pada bagian rata di ujung pipa sekitar 1,6 mm dengan toleransi ± 0,8 mm Untuk penyambungan pipa baja dengan menggunakan flange, harus sesuai dengan persyaratan pada ISO 2531 atau standar yang sama. Rekanan harus mengadakan dan melengkapi semua bahan-bahan untuk penyambungan pipa, termasuk sabuk penumpu, bahan untuk penyelesaian lapisan perlindung luar dan dalam pipa setelah penyambungan las selesai dilakukan.
2.3. PERLENGKAPAN PIPA
Semua pembuatan perlengkapan pipa baja harus dilakukan di bengkel pipa sesuai dengan ketentuan, tekanan yang diizinkan serta ketebalan minimum yang dipersyaratkan untuk batang pipa baja. Jika diperlukan, cincin penguat atau pelana harus disediakan dan diadakan oleh Penyedia Jasa.
Pembuatan Bend baja, harus memenuhi ketentuanketentuan sebagai berikut : - Untuk sudut 60-90⁰, maksimum terdiri dari lima bagian - Untuk sudut 45⁰, maksimum terdiri dari empat bagian - Untuk sudut 30⁰, maksimum terdiri dari tiga bagian - Untuk sudut 11 1/4⁰ s.d 22 1/2⁰, maksimum terdiri dari dua bagian. Bend baja yang dibentuk, tidak boleh digunakan untuk pipa yang diameter nominal ≤ 450 mm dan hanya dalam kondisi yang sangat terpaksa. Untuk pipa dengan diameter nominal ≤ 450 mm dapat digunakan perlengkapan pipa dan material jenis DCIP. Seluruh detail rencana untuk perlengkapan pipa harus diajukan serta diuji oleh Direksi Lapangan terlebih dahulu (apabila diperlukan). 2.4. PENGELASAN PIPA
Hasil pengetesan harus diuji selama proses pembuatannya, sesuai dengan ketentuan pada AWWA C-200-86 atau hasil las dianggap memenuhi syarat adalah sebagai berikut : - Tidak terjadi keretakan atau cacat terbuka lainnya melebihi 1/8 inchi yang diukur ke segala arah pada las atau antara las dengan bahan dasar setelah pembengkokan. - Apabila las mengalami retak atau patah dan permukaan patah menunjukan penetrasi pada seluruh tebal las dan tidak kadal slang yang masuk atau keropos, sampai pada tidak adanya kantongkantong gas atau slang yang masuk melebihi 1/16 inchi dan jumlah ukuran cacat dalam setiap Ichi persegi dan las tidak melebihi 3/8 inchi. Apabila pada hasil las terjadi cacar waktu mengerjakan dengan mesin atau terdapat cacat-cacat lain yang tidak ada hubungannya dengan pengelasan, maka hasil pengeleasan hasil diulang sampai Direksi Lapangan menyetujuinya.
2.5. PERLINDUNGAN PIPA
Pipa baja dan perlengkapannya harus diberi lapisan pelindung luar dan dalam untuk melindungi permukaan bagian dalam dan luar dan kondisi korosi untuk jangka panjang Sebelum penggunaan bahan-bahan pelindung luar, permukaan bagian luar pipa harus bersih dan bebas dari minyak, cat, oli, serpihan las, kerak, ujung yang tajam dan karat dibersihkan dengan menggunakan sikat baja atau sandblasting. Untuk pipa yang dipasang
di atas permukaan tanah harus di cat dasar sebagai pelapis primer dan kemudian dilapisi dengan cat. Untuk pipa yang akan ditanam di tanah, disamping dilapisi dengan cat dasar juga dengan Coal tar enamel dua lapis. Standar pelindung dalam pipa menggunakan pelapis cement mortal. Pelapisan permukaan bagian dalam pipa dilakukan secara sentrifugal dengan membersihkan dahulu permukaan pipa dari serpihan, karat, kotoran atau bahan lainnya yang tidak dikehendaki. Ketebalan cemen mortal harus berkisar 6-10 mm untuk ukuran diameter minimal pipa 100-900 mm. 3. FLANGE DAN GASKET 3.1. FLANGE
-
-
-
Bila tidak ditentukan, maka ukuran dan pelubangan dari semua flange pada pekerjaan pipa harus sesuai dengan SII 0598-81 Semua flange harus direncanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang ada ada spesifikasi teknis ini dan harus mempunyai celah-celah tempat sesatan gasket untuk menjamin sambungan yang kedap air Setiap flange tunggal harus diberi tanda sesuai dengan diameter nominal dalam mm, nama pabrik pembuatnya atau Merk dagang dan tahun pembuatannya.
3.2. GASKET
Gasket flange harus terbuat dari karet, diperkuat dengan satu atau dua lapis perantara. Dengan ketebalan minimal 3 mm dan harus dapat menahan arus listrik. Gasket harus mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing luar flange dan harus dilengkapi dengan bentuk lubang yang sama dengan bentuk flange.
3.3. BAUT dan MUR
Baut dan mur untuk hubungan/sambungan flange harus terbuat dari baja galvanis yang dipanaskan sesuai dengan ISO 1461. Baut dan mur harus sesuai dengan ISO/ R.898. Panjang ulir dari batas akhir mur dalam putaran baut harus sebanding atau paling tidak harus sama dengan diameter baut. Ukuran baut dan mur harus sesuai dengan ukuran flange yang dipersyaratkan. Untuk setiap flange pada perpipaan, fitting dan accessoriesnya dengan pengecualian untuk flange spigot dan flange soket harus dilengkapi dengan satu set lengkap baut dan mur.
4. PEMASANGAN PIPA 4.1. UMUM
4.2. PEKERJAAN TANAH 4.2.1. UMUM
Sebelum pemasangan pipa, Penyedia Jasa harus melakukan tindakan sebagai berikut : - Pengukuran topografi sepanjang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat pada trase jalur pipa. Penyedia Jasa harus memperhatikan saran dan arahan dari Direksi lapangan. - Pekerjaan persiapan seperti pembongkaran dinding, pengaman, kompensasi dan pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan pipa Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk melakukan perkerjaan tersebut di atas.
Pada pekerjaan ini, Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur yang mencakup kegiatan pembongkaran, penggalian, penimbunan, pembongkaran bahan pengurugan kembali, pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan kembali, perbaikan permukaan, lubang pengujian, akomodasi lalu lintas dan pemerliharaan perkerasan, perlindungan harta benda, bangunan yang ada dan lanskap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintah oleh Direksi Lapangan.
4.2.2.
PEMBERSIHAN LAPANGAN
Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan pekerjaan galian. Pembersihan berupa membersihkan akar-akar, tonggak tumbuhan, perkerasan, jalur penjalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua terdapat di area yang digali. Namun lahan hijau tidak boleh sirsak atau diganggu oleh Penyedia Jasa tanpa persetujuan dari Direksi Lapangan atau instansi yang berwenang.
4.2.3.
GALIAN
Ada beberapa daerah/kawasan dalam lokasi penggalian, diantarnya adalah : - Daereh berumput Lapisan atas atau Leung, bilamana harus ditimbun secara terpisash dari bahan galiannya dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada ke dalam yang sama dengan kondisi semula Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian atau yang akan rusak karena
-
-
-
-
-
peralatan harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah urugan Apabila tanah rumput rusak, maka Penyedia Jasa harus menyediakan dan menempatkan kembali tanah berumput atau cara lain memupuk, menyiangi dan memelihara area tersebut sampai didapatkan tunas baru Daerah berbatu Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk menggalianya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian sedankan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi mengizinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang diletakan di atas tanah berbatu tersebut. Daerah persawahan/Perkebunan Untuk daerah persawahan/Perkebunan, Penyedia harus mendapatkan izin dari Pemilik. Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung oleh Penyedia sendiri. Bila melewati saluran-saluran air/irigasi harus diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak merusak saluran irigasi tersebut. Jalan batu dan bahu jalan Perbaikan kembali permukaan jalan batu atau bahu jalan yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana yang telah ditentukan. Jalan perkerasan Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan Dinas Pekerjaan Umum setempat. Jalur pejalan kaki Jalur pejalan kaki diganti seperti awalnya. Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti semula. Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka digunakan alat pemotong.
Dalam melakukan penggalian, Penyedia Jasa harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Penyedia Jasa tidak diperkenankan menggali di luar jalar dan ketinggian yang dituju dalam gambar, kecuali mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
Penggalian tanpa izin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Lapangan. Penggalian dilakukan pada trase sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan Shop drawing yang telah disepakati bersama antara Direksi Lapangan dan Penyedia Jasa. Adapun ukuran lebar galian dibedakan menjadi : - Tanah stabil Tanah stabil mempunyai dinding saluran yang tidak mudah runtuh setelah penggalian yaitu lebar galian lebih besar dari 20 cm ditambah diameter pipa. - Tanah tidak stabil Tanah tidak stabil ditunjukkan dengan adanya kemudahan runtuh dari dinding saluran. Pada area terbuka luas, lebar galian dapat dibuat lebih luas dengan galian lebih kecil pada dasar saluran, sedangkan pada area yang sempit, penyangga saluran dengan kayu dapat digunakan. LEBAR GALIAN (W) Diameter Pipa (mm) 50-100 150-195
Maksimum Lebar Galian (mm) 750 850
Nb. Lebar galian tidak kurang dari ukuran yang terdapat pada gambar rencana Untuk kedalaman galian minimum adalah : - 300 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan tanah biasa - 450 mm untuk pipa yang tertanam di sisi jalan dan di bawah permukaan jalan kecil - 600 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar dengan perkerasan - 750 mm untuk pipa yang tertanam di bawah permukaan jalan besar tanpa perkerasan Nb. Kedalaman galian tidak kurang dari ukuran yang terdapat pada gambar rencana 4.2.4.
PEMASANGAN PIPA PVC
Dalam pemasangan pipa harus sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh pabrik pipa. Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan Penyedia Jasa dalam pemasangan pipa yaitu adalah sebagai berikut :
-
-
-
-
Penurunan pipa ke dalam galian Bahan dan peralatan pendukung harus disediakan Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan ini. Semua pipa dan accessories harus diturunkan ke dalam galian satu persatu dengan menggunakan perkakas dan peralatan yang sesuai guna mencegah kerusakan pada bahan tersebut baik lapisan luar maupun lapisan dalam pipa. Apabila dalam penurunan pipa ke dalam galian terjadi kerusakan pada pipa ataupun accessories, maka Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi lapangan atau menggantikannya dengan pipa atau accessories yang baru. Kerusakan yang diakibatkan tersebut, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Pemeriksaan sebelum pemasangan Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangan. Pipa harus diperiksa dengan teliti terhadap retakkan atau kerusakan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada dudukan akhir pipa di dalam galian. Pada ujung-ujung spigot harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak saat penyambungan. Pembersihan pipa dan fitting Semua kotoran, gumpalan dan bahan lain yang tidak berguna harus dibersihkan dari bell, ujung spigot setiap pipa dan bagian uar ujung spigot. Semua pipa yang terpasang accessories harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pencegahan harus berupa menggunakan kain bersih selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua buka/ celah di setiap akhir pekerjaan. Pemasangan pipa Pipa harus diletakkan agar diperoleh tumpuan yang sama dan menerus sesuai dengan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan trase yang telah disepakati oleh Direksi Lapangan. Selama pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain dan benda lainnya yang di dalam pipa tersambung. Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harus diletakkan di tengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada trase dan gradien yang benar. Pipa harus dimantapkan di tempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada daerah sambungannya. Hal ini guna pencegahan tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.
-
Pada saat musim hujan, Penyedia Jasa harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujam atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa terpasang dan juga jangan sampai pipa tersebut terapung. Pada saat akhir pekerjaan pemasangan, ujung pipa yang ditinggalkan sementara harus ditutup dengan cara yang memadai serta disetujui oleh Direksi Lapangan. Pemotongan pipa Pemotongan pipa diusahakan minimum mungkin, guna mengurangi resik kebocoran pada saat penyambungan. Pemotongan harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik. Setiap ujung potongan harus diperhalus dan dipotong serong dengan peralatan khusus.
Ada beberapa tipe sambungan pada Pipa PVC yaitu : - Sambungan solven semen a) Solven semen dan dimensi ujung soket dan spigot harus memenuhi ketentuan yang berlaku b) Penyambungan dengan memotong pipa tegak lurus sumbunya dan ditirus pada ujungnya c) Permukaan pipa yang disambungkan harus bersih, kering dan bebas dari lemak d) Gunakan solven semen secara merata pada bagian yang akan disambung, seperti pada ujung soket dan spigot yang sudah diberi tanda e) Penyambungan pipa diameter ≥ 90 mm, membutuhkan dua orang untuk menggunakan solven semen pada ujung spigot dan socket secara bersamaan f) Kelebihan solven semen harus dihilangkan sesegera mungkin, diamkan sampai kering selama minimal 5 menit - Sambungan cincin karet (jus on rubbering) a) Sambungan cincin karet harus sesuai dengan SNI 06-4828-1998 spesifikasi cincin karet sambungan pipa air minum, air limbah dan air hujan b) Sambungan cincin karet tidak dapat menahan tekanan momen inersia, harus diperkuat dengan angker blok yang memenuhi ketentuan yang berlaku c) Pemasangan sambungan cincin karet membutuhkan ujung spigot yang telah ditirus dan diberi pelumas sebelum dimasukkan ke dalam socket. Memasang cincin karet dengan membersihkan alur, menghilangkan benda
-
asing kemudian tempatkan cincin karet secara tepat dalam alur d) Pelumas yang digunakan tidak beracun, tidak menimbulkan rasa atau bau pada air, tidak menimbulkan pertumbuhan bakteri, tidak berbahaya pada pipa, fitting atau ring elastis e) Pemasangan cincin karet harus sesuai dengan ketentuan pabrik Sambungan mekanik a) Sambungan ulir Jenis sambungan ulir untuk pemasangan pipa PVC dengan pipa logam, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan SNI 06-0135-1987, sambungan pipa PVC untuk saluran air minum. b) Sambungan flange Sambungan flange sesuai dengan SNI 06-01351987, sambungan pipa PVC untuk saluran air minum. Permukaan flaInge harus dibersihkan sebelum digunakan, kemudian dikencangkan dengan kunci puntir yang sesuai. Semua baut dan mur harus dilumuri gemuk dengan merata. Ukuran mur dan baut yang ditentukan adalah sebagai berikut : Ukuran baut (mm) 16 20 22 24 30 36 42 48
Diameter Nominal (mm) 75-200 200-300 350-400 450-600 700-1200 1350-1800 2000-2400 2600
Standar Momen Puntir (Kg/m) 6 9 12 18 33 50 58 70
Untuk pipa berukuran 50-300 mm, umumnya dipakai menggunakan sambungan push on rubbering sedangkan sambungan solven cement dipakai untuk pipa berukuran 20-40 mm. Sambungan bahan pelicin untuk sambungan push on rubbering dan solven cement harus disediakan oleh Penyedia Jasa. 4.2.5.
PEMASANGAN PIPA BAJA
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan pemasangan pipa dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan. Bahan Yat didapati rusak, sebelum, selama atau setelah terpasang. Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan penyambungan pipa lebih mudah dan pada kondisi yang stabil. Pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakkan ke dalam galian dan di dalam galian tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan coupling. Jika Penyedia Jasa mengusulkan menggunakan “heatshinkable sleeve” untuk lapisan pelindung sambungan sleeve tersebut perlu dipasang pada pipa sebelum pipa diletakkan. Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk heat-shinkable sleeves harus digali lebih lebar untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan. Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan. Hal-hal yang tidak jelas dalam spesifikasi ini mengacu pada standar ataupun pedoman berikut : - Codes of Japan Waterworl Steel Pipe Manufacture Accociotion (WSP) - Codes of Welding Enginneering Standar (WES), Japan bila pengetesan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan menjadi satu dengan panjang yang sesuai dilakukan di atas permukaan tanah serta cara peletakkannya ke posisi yang sesuai haus disetujui oleh Direksi Lapangan terlebih dahulu. Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan dengan cara pengujian radioaktif kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan sambungan dengan las tumpu tunggal atau las tumpu ganda sesuai dengan yang ditentukan. Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/ bewel yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain disetujui oleh Direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian yang permukaan (eksterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan lebih kecil dan permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan lebih besar. Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakukan sambungan las tumpu ganda. Bentuk dan ukuran alah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
Sebelum proses pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan dalam maupun lapisan luar pada kedua ujung pipa harus dikupas minimum 10 cm kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Penyedia Jasa harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada gumpalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidak akuratan. Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan penyedia harus mengelas dan menguji kembali dengan biaya sendiri. - Adanya lubang (pit) permukaan - Adanya potongan berlebih dengan kedalaman 1 mm atau lebih - Adanya potongan berlebih dengan kedalaman lebah dari 0,5 mm dan kurang dari 1 mm dan lebih dari ketebalan dinding - Adanya tumpang tindih adanya - Adanya penguatan berlebihan Ketebalan Dinding (mm) ≤ 12,1 ≥ 12,7 -
Maximum Reinforcement (mm) 3,2 4,8
Butiran yang tidak merata Adanyanya kerusakan akibat nyala
Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya Penyedia Jasa sendiri. Direksi lapangan dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan Penyedia Jasa dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksaan yang Independent. Untuk rincian pekerjaan penyambungan, Penyedia Jasa harus memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah Direksi.
Semua pipa ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa fitting dari sambungan yang sama/sejenis - Pemasangan perlengkapan Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis dengan sambungan mekanik ini harus dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari kotoran. Bis tekan dan cincin karet ductile Iron selanjutnya disisipkan dukung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap ke arah ujung bel atau socket. - Pembautan Sambungan Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna menempatkan ujung spigot pada bel. Cincin karet sedemikian harus ditekan ke posisinya dalam bel, perhatian perlu diberi untuk menempatkan cincin karet secara merata disekeliling sambungan. - Bis-tekan ductile Iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan sekrup diputar degan tangan . semua sekrup dikencangkan dengan kunci puntir yang sesuai. Sekrup yang terpisah dalam sudut 180⁰ harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang seimbang di seluruh bistekan. Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci puntir dan pastikan bahwa semua sekrup telah dikencangkan dengan puntiran yang telah ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut harus sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara umum adalah sebagai berikut : Ukuran Sekrup (mm) 16 20 24 30 -
Diameter Normal Pipa (mm) 75 100-600 700-800 ≥ 900
Standar Momen Puntir (mm) 6 10 14 20
Sudut belokan yang diperbolehkan untuk pipa dengan sambungan mekanik Bila mana diperlukan untuk pembelokan pipa dengan sambungan mekanik agar supaya membentuk lengkungan berjari-jari panjang, besarnya penyimpangan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan fitting termasuk coupling sambungan flexible harus diindungi sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi ini.
Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar. Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dari pabrik yang diperlukan oleh Pemilik harus disediakan terlebih dahulu. Warna dan lainnya bila tidak ditentukan akan dipilih oleh Direksi Lapangan. - Pipa Baja yang terekspose Seluruh permukaan pipa baja dan fitting yang terekspose udara harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik dan dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan lapisan tersebut. Bila ditemukan kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut : a) Lapisan pertama meni besi, total minimum ketebalan lapisan kering 35 microns b) Lapisan kedua cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kering 25 microns c) Lapisan ketiga dua lapis cat akhir, masingmasing 20 microns Lapisan pertama harus memenuhi JIS K5622 Lead Suboxide anticorrosive paint class 2 atau yang setara. Lapisan pertama, kedua dan ketiga jika memungkinkan haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar. Semua penompang, angker dan perlengkapan laiinya harus dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan fitting. - Pipa Baja yang terendam Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam dalam kegaitan ini terdiri dari : a) Had-shrinkable sleeve atau sheet System (untuk sambungan dengan pengelasan) b) Epoxy linning atau Coal tar epoxy linting System (untuk sleeve coupling) c) Petroleum corrosin protective tape S Nsteni (untuk sambungan ekspansi) Semua rincian cara pemasangan mengikuti sebagaimana yang ditunjukan/direkomendasi oleh pabrik. a) Head shrinkable sleeve atau sheet Semua sambungan dilas yang direndam di bawah tanah harus dilindungi dengan had shrinkable dimana bahan disediakan oleh Pemilik. Penyedia dalam melakukan pekerjaan pemasangan harus dibawah petunjuk
instruktur akan diberitahukan kepada Penyedia dan semua biaya penugasan instruktur menjadi beban penyedia. Head shrinkable sleeve Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang yang sesuai dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. Sleeve tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh oleh panas pengelasan. Semua percikan butiran dan lain sebagainya yang timbul di daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai dan setiap permukaan pipa akan ditutup dengan sleeve harus dihaluskan terlebih dahulu. Area yang akan ditutupi dengan wrapping harus dipanasi dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60⁰ dan wrapping harus diletakan di tempatnya untuk menutupi daerah sambungan setelah menyingkirkan lapisan pemisah wrapping. Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang terpasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm. Pemanasan sleeve harus dilakukan dengan pembakaran yang disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah sleeve. Udara yang berada diantara sleeve dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti. Pengerutan akan berlanjut secara merata sampai adhesive sleeve timbul.
Head shrinkable sheet Bagian yang akan ditutup dengan sheet harus dipanaskan dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60⁰. Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan pelapisan di lapangan harus lebih dari 50 mm dan tumpang tindih untuk sheet harus lebih dari 100 mm. Setelah melakukan sheet pada pipa, sheet tersebut harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata dan udara yang diantara sheet dan pipa harus disingkirkan
seluruhnya secara perlahan tapi pasti. Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul sheet. b) Pelapisan exposy atau pelapisan cat tar exposy Sleeve coupling yang disediakan oleh Pemilik harus dilindungi dengan bahwa khusus. Penyedia harus menangani bahan tersebut dengan hati-hati jangan sampai merusak ataupun mengores permukaan bahan pelapis. Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian sekitar permukaaan lapisan sleeve coupling harus diberi lapisan kembali. Semua biaya bagi bahan pelapisan epoxy atau Coal tar epoxy tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh Penyedia Jasa. Penydia harus memasukan dara teknis dan contoh bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi Pelapisan epoxy o Satu lapisan dari cairan epoxy primer o Satu atau lebih lapisan cairan finis coat Pelapisan Coal tar epos o Satu lapisan exposy primer o Dua lapisan exposy finis cat c) Pipa pelindung korosi “petrolatum” Semua sambungan expansion harus dilindungi dengan pelindung koroso petrolatum bahan harus disediakan oleh Penyedia. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan. Peneydia harus memasukan ada teknis dan contoh bahan tersebut dengan ada pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik untuk persetujuan Direksi. Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut harus dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm degan petunjuk pabrik. Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi petrolatum harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak, dan lemak harus disingkirkanseluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi. Setelah membersihkan permukaan, permukaaan harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi sampai permukaan rata dan halus. Pasta tersebut dan bahan pengsisi harus produk yang disuplay oleh pabrik, pita pelindung korosi petrolatum. Pita pelindung korosi harus ditarik degan tegangan yang cukup merenggangkan pita
tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik. 4.2.6.
URUGAN
Setelah pemasangan atau penyambungan pipa selesai, maka Penyedia Jasa harus segera mengurug galian tersebut. Dalam melakukan urugan kembali, tanah urugan harus terbebas dari kotoran dan bahan-bahan yang dapat mengakibatkan kebocoran pada pipa. Pengurugan pipa harus memnuhi ketentuan sebagai berikut : - Pengurugan menggunakan pasir, atau butiran tanah halus dengan ukuran lebih kecil 20 mm untuk dasar atau sisi dari saluran maupun atas pipa dan jangan menggunakan tanah liat atau gambut - Pengurugan di bawah pipa mulai dari pasir atas sampai dengan garis tengah pipa, diletakan secara berlapis dengan ketebalan ± 10 cm, kemudian dipadatkan - Urugan di atas pipa pada kedalaman 30 cm di atas puncak pipa sampai diameter 195 mm - Urugan dengan kedalaman 30 cm di atas pipa permukaan Bilamana tidak disebutkan dalam spesifikasi dan gambar rencana bahan untuk urugan adalah sebagai berikut : a) Bahan pilihan Bahan pilihan adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau diangkat yang tidak mengandung bau atau benda padat yang ukuran tidak lebih vesar dari 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahwa organik seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya dan tidak bersifat mengembang (nun exrisive natur) b) Urugan pasir Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa urugan kerikil alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam tidak bergumpal dan bebas dari kotoran, arang, abu, sampah atau bahan lainnya yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat ditolak c) Urugan kerikil Kerikil yang dipakai harus memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tak mengandung batu besar atau batu ukuran lebih besar dari 5 cm.
4.3. KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS 4.3.1. KONSTRUKSI JEMBATAN PIPA 4.3.1.1. UMUM
Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan flexible dan/atau fitting yang digunakan untuk hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Dikarenakan perbedaan ketinggian alignment jembatan dan jalur pipa dalam gambar dan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah Direksi, sesuai dengan kondisi lapangan. Penyambungan jalur pipa dan jembatan dengan jalur pipa biasa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang dapat diterapkan dalam spesifikasi ini. Penyedia demam biayanya sendiri memeriksa semua ukuran jembatan pipa yang diperlihatkan dalam gambar dengan melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan. Penyedia harus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan membantu pemilik mendapatkan perizinan dari instansi pemerintah yang terkait dalam pelaksanaan perlintasan ini.
4.3.1.2. PERANCAH
Penyedia Jasa harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan membuat pipa dengan aman dan efisiensi. Tindakan khusus yang harus dilakukan dalam merencakan dan membangun perancah di lokasi jembatan dimana sendirian pilar termasuk ke dalam pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik dan mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan dari pelaksanaan pancang.
4.3.1.3. KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH
Penyedia Jasa harus menyediakan urap atau perlengkapan kedap air untuk pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman. 1) Pondasi Penyedia Jasa harus membuat fondasi sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar a) Pondasi Langsung Penyedia Jasa melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah di lapangan sebagaimana arahan Direksi. Pembuatan lantai kerja dengan beton K-100 tidak boleh dilakukan sebelum memperoleh persetujuan dari Direksi. Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana diperintah oleh Direksi. Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh Direksi. Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai ketinggian yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas daya dukung. Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tanah sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu. Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan yang akan diperintahkan dan yang diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Penyedia harus menggali lebih dalam lagi dibawah gradien tersebut sampai kedalaman tertentu sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. b) Pondasi Pancang Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar. Perancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan bawah sedalam 10 cm 2) Pekerjaan Beton Setelah mengecor lantai kerja dan setelah diperiksa dan disetujui Direksi, Penyedia Jasa harus menyelesaikan pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam pekerjaan beton. Harus menggunakan beton yang kuat tekan karakteristik minimum 175 kg/cm. Pipa harus ditanam dalam bangunan bawah harus dimantapkan ke besi ruangan dengan cara yang disetujui serta menghindar pergeseran dari lokasi semula selama pengecoran beton. 4.3.1.4. KONSTRUKSI PILAR
Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau saluran, Penyedia harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah penyelesaian
pekerjaan, semua bahan yang dipergunakan bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak mengganggu aliran sungai atau saluran. 4.3.1.5. KONSTRUKSI BANGUNAN ATAS
4.3.1.6. PEMASANGAN PIPA
Penyedia Jasa harus menyediakan bekisting yang berkualitas untuk beton ekspose dan peralatan Water Shop untuk penyambungan antar dinding. 1. Anti Lendutan (cambering) Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti kedutan ini harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis tengah bentang. Penyedia Jasa harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk persetujuan setelah pekerjaan pemasangan pipa. 2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support) “fixed type ring support” dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di bantalan pilar “slide type ring support” yang dianggap sebagai pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa. Pendukung harus dibuat dari baja yang memenuhi standar yang ditentukan oleh Direksi atau yang dianggap setara. Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat dari baja yang memenuhi standar yang sesuai. 3. Pengujian Pengelasan a) Umum Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji secara radiografi. Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian dalam, sambungan las dan permukaan bagian luar harus dicat. b) Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan. Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan pengujian. Penyedia harus menyerahkan pengalaman untuk
kualifikasi yang harus dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri oleh Direksi atau wakilnya. Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan dengan JIS Z 3104 “Method of Radiografis Test and Classification (Radiografis) cara pengujian radioagrafis dan klasifikasi radiografi pengelasan baja atau standar lain yang dapat diterima oleh Direksi. Hasil pengujian radiografis dalam standar sebagai berikut : Kelas Tingkatan
1 1-4
2 1-4
3 Tidak ada tingkatan
Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1 sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3. Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada yang telah disebutkan di atas, Penyedia harus mengelas dan menguji ulang atas beban biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh oleh Direksi. c) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam Semua pipa baja yang terekspose “fitting” sambungan dan pipa yang akan dipendam dalam tanah harus dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam lapisan pelindung luar dan lapisan pelindung dalam. 4.3.2.
PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA 4.3.2.1. UMUM
Bahan iba untuk pekerjaan pipa disediakan oleh Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila berdiameter 600 mm atau lebih kecil, bahan pipa untuk penembsan harus digunakan sebagai selubung (cassing) dan harus disediakan oleh Penyedia Jasa. Sebelum, selama dan setelah berjalannya penembusan, Penyedia Jasa harus membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika ada dan harus melakukan penanggulangan yang memadai terhadap penurunan ketinggian tersebut.
Bilamana diketahui adanya penurunan ketinggian, Penyedia Jasa harus segera menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut pula dilaporkan ke Direksi. Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah, peralatan dan lainnya yang diakibatkan oleh pekerjaan penembusan harus diperbaiki dan/atau diperbarui oleh Penyedia Jasa atas biaya sendiri serta dapat disetujui oleh Direksi. Penyedia harus melakukan pekerjaan penebusan pipa dengan benar sesuai dengan butir penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknis. 4.3.2.2. PENYELIDIKAN TANAH
Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa diizinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di kantor Pemilik yang memperhatikan keadaan tanah pada loka strategis sepanjang jalur pipa. Penyedia harus, diminta oleh Direksi melakukan pengeboran mencakup pengujia penetrasi standar di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga dan kandungan air. Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.3.2.3. GAMBAR KERJA, PERHITUNGAN DAN DATA YANG BERKAITAN LAINNYA
Penyedia Jasa berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving Power) yang diperlukan. Bilamana Menteng diperlukan sekal, untuk membelokan pipa dengan sambungan solvent cement agar membentuk lengingan pipa dengan jari-jari panjang besarya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
4.3.2.4. TANAH PENUTUP KEDALAMAN PIPA
Ketabalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti peraturan setempat atau ketentuan instansi terkait.
4.3.2.5. RUANG PENEMBUS (DRIVING PIT)
Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang cukup bagi pekerja untuk menurunkan, menembus dan menyambung pipa secara aman dan efisien dalam ruang tersebut. Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan terhadap umum dan lalu lintas harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa. Setiap ruang penembus harus memiliki peralatan yang memadai untuk menaruh pipa dan peralatan
penembus dan untuk menyingkirkan tanah hasil galian : 1) Penurapan dan penompangan Sebelum penggalian ruang tembus, urap tiang baja harus dipancangkan sepanjang dinding ruang sebagaimana diperhatikan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan. Tiang urap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman tidak kurang 8 meter. Ukuran dan dimensi penompang baja harus direncanakan sedemikian agar mampu mendukung, tiang urap yang dipancangkan disisi luarnya. Penyusunan kerangka penompang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan dan kerangka setelah tiang urap dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walaupun demikian kerangka tersebut tidak boleh dilaskan ke tiang turap. 2) Fondasi dan beton penahan desakan Setelah dilakukan perataan dan pemasangan fondasi batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya. Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong secara efisiensi kerja. Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan desakan, penyedia harus berdasarkan pada kebutuhan daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton dan harus menyerahkan kepada Direksi hasil perhitungan kekuatan dan tata letak ruangan. 4.3.2.6. RUANG PENERIMA TEMBUSAN (AARIVING PIT)
Ruang penerima tembusan dipasangi urap dan penompang oleh Penyedia sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa setelah ujung pipa penembus diangkat.
4.3.2.7. PENEMBUSAN PIPA-PIPA
Penyedia Jasa harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan instruksi pabrik pembuatannya serta persyaratan berikut : 1) Persiapan Setiap melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding urap di depan alat penembusan tersebut dipotong dengan
pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat. Ukuran dari bukaan kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian rupa dan menunjukkan hasil kerja berketerampilan tinggi. Setelah pendorongan pipa pertama, ruang antara pipa dan bukaan turap harus harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang disetujui oleh Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an penembus. 2) Pemasangan ujung pipa penembus dan bantalan pendorong (leding Pipe) Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama. Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pada pipa penembus sebagai usaha meneruskan gaya dorong serta tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong. 3) Penembusan Pelaksanaan penembusan harus dilakukan terus menerus hingga pekerjaan selesai, hal ini guna menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa dengan tanah. Namun pada keadaan daya dorong penembusan melampaui batas taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Penyedia harus menghentikan pekerjaan dan memberitahu keadaan ini tanpa menunda kepada Direksi yang akan memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai. Dalam hal lebih dari dua kaki pendorong digunakan untuk penembusan, perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki pendorong tersebut bekerja secara serentak. 4) Penyambungan pipa-pipa penembus Setelah iba didorong mau sampai dengan panjang yang tertera perlu penyambungan, penyambungan dengan berikut dilakukan di dalam ruang penembus. 5) Pembuangan tanah dari dalam Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah, perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan pada lapisan lindung dalam pipa. 6) Pengujian sambungan
Penyedia harus melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta dalam spesifikasi teknis ini. Apabila terjadi kebocoran atau terdapat cacat lainna yang ditemukan pada pengujian, penyedia jasa harus memperbarui dengan biaya sendiri hingga memperoleh hasil yang memuaskan Direksi. 4.3.2.8. PEMASANGAN PIPA-PIPA
Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan setelah disetujui oleh Direksi, Penyedia harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1) Diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama 2) Diameter pipa 800 mm dan pipa baja, pipa penembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama dan pipa-pipa seperti ductile Cost Iron Pipe, Pipa Baja dan PVC yang lebih kecil dipasang ke dalam selubung tersebut a) Pemasangan pipa ductile Cost Iron Semua bagian pipa yang menanjak termasuk Bend atau fitting harus dilindungi dengan selimut beton bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok penahan tekanan untuk blend vertikal. b) Pemasangan pipa baja atau PVC - Penyambungan Pipa dimasukkan ke dalam selubung harus dikerjakan penyambungannya di dalam ruang penembus seperti diatur pada butir sebelumnya dan didorong masuk ke dalam selubung dengan peralatan dan cara yang memadai - Pengujian sambungan Setelah pemasangan pipa selesai, penyedia jasa harus melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi atau cacat, maka penyedia harus memperbaiki atau mengganti kembali dengan biaya dari sendiri. - Perlindungan dengan beton Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang dipasang termasuk Bend atau fitting harus dilindungi dengan selimut beton bertulang sebagaimana layaknya pembuatan blok beton penahan tekanan untuk Bend vertikal - Penyelubungan dengan beton
Rongga-rongga yang berbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya diisi dengan beton tumbuk kelas E memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E sebesar 25 mm 4.3.2.9. PENGURUGAN RUANG TEMBUS
PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI 4.3.3.1. UMUM
Setelah penembusan selesai dikerjakan, penyedia harus melakukan mengurug ruang-ruang yang dimaksud. Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton. Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm dengan menggunakan alat pemadat tangan atau peralatan lainnya. Bagian selanjutnya di atas timbunan pasir atau batu pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada spesifikasi ini.
4.3.3.
4.3.3.2. UJI TEKAN
Pengujian tekanan (hydrostatic-presure Test) pada jalur pipa dilakukan bertujuan untuk menyakinkan/ menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Semua peralatan, bahan dan tenaga kerja untuk melakukan pengujian tekanan disediakan oleh Penyedia. Bagian jaringan pipa yang diuji diisi penuh dengan air. Penyedia Jasa dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air dengan biaya sendiri. Pengisian air In dilakukan dengan pemompaan yang dilengkapi meteran air harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan semua udara di dalam pipa harus dilepas dengan sebuah manometer dengan kran penutupnya dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa diuji tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara ditentukan oleh tenaga ahli. Setelah pipa atau setiap bagian pipa terpasang harus bertekanan hidrostatik minimum 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian 1) Batasan tekanan Pengujian tekanan harus memenuhi syarat sebagai berikut : a) Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama pengujian
b) Tidak melebihi tekanan yang direncanakan c) Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam d) Tidak bervariasi ≥ ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian. e) Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diizinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valve atau hidran f) Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diizinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup baik untuk gate valve maupun katub butterfly. 2) Tekanan udara Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian harus dilakukan dengan cara menyambungkkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan diferensial melebihi tekanan yang diizinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan uji kebocoran. 3) Pelepasan udara Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada titik tertinggi, Penyedia harus memasang katup cock pada titik tersebut di atas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji cock harus dilepas dan disumbat atau ditinggalkan di tempat sesuai dengan permintaan pemilik. 4) Pemeriksaan Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungansambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik. 4.3.3.3. UJI KEBOCORAN
Uji kebocoran harus segera dilakukan setelah uji tekan. 1) Definisi Kebocoran Kebocoran harus diartikan sebagai jumlah air yang harus disuplay ke dalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara
pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan. 2) Kebocoran yang diizinkan Pemasangan pipa dianggap gagal apabila kebocoran melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut :
L =
SD √P ________ 13320
Dimana : L = kebocoran yang diizinkan (galon/jam) S = panjang pipa uji (feet) D = diameter pipa normal (Inch) P = tekanan uji rata-rata selama uji coba kebocoran (pound/Inch atau gauge) 3) Penerimaan Hasil Pemasangan Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diizinkan. Bila pada satu pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dan pada yang disyaratkan, Penyedia Jasa ala menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai dengan persyaratkan yang diizinkan dan atas biaya penyedia. Semua kebocoran yang diperlihatkan harus diperbaiki. 4.3.3.4. PENGELONTORAN PIPA
Penggelontoran dilakukan dengan membuka cabang pembuang mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menentukan lokasi dan memperbaiki apabila ditemuka kebocoran selama penggelontoran sebagaimana diperintahkan Direksi. Walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi.
4.3.3.5. DESINFEKSI
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan da sebelum dinyatakan selesai oleh Direksi semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada atau valve yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
1) Disenfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa chlorine. 2) Setelah 24 jam, sisa chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/Liter hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan. 3) Walaupun demikian jika sisa chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter harus ditambah chlorine diikuti dengan tambahan periode kontrak selama 24 jam. Desinfeksi termasuk pengukuran sisa chlorine merupakan tanggung jawab Penyedia. Pekerjaan yang mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan contoh air untuk pengujian di bawah pengarahan direksi. Pekerjaan yang dilakukan di atas harus setelah penyeelsaian dan diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang dipersyaratkan.