SOP SCALLING GIGI Standar Prosedure Operasional
Pengertian
Tujuan
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
012.I.1
0
1/3
Tanggal terbit
Ditetapkan
06 feb 2016
Tindakan mengambil/mengangkat endapan/kotoran/ plak yang dibiarkan lama hingga mengalami dan melekat erat pada permukaan gigi baik supra/sub gingiva, berwarna kuning kecoklatan atau hijau hingga hitam.
1. 2. 3. 4.
Menvegah bau mulut Mencegah terjadinya radang gusi Mencegah gigi goyang Menambah percaya diri
Kebijakan
prosedure
A. Pelaksanaan tindakan 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pastikan identitas clien Lakukan anamnesa Lakukan pengukuran tanda-tanda vital Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut intra dan extra oral Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan atau terapi gigi dan mulut 8. Pasang slaberche pada klien 9. Pakai masker 10. Cuci tangan
11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. B.
1. 2. 3.
Daftar dokumen
Pakai sarung tangan Siapkan alat-alat dan dekatkan klien Persilahkan klien berkumur chlorhexidine 5% Lakukan pembersihan karang gigi per rahang dimulai dari rahang atas kanan ke kiri terlebih dahulu, dilanjutkan rahang bawah kiri kanan Lakukan prophylaksis menggunakan brush nilor yang telah dibubuhi pumice Klien diminta berkumur menggunakan obat kumur ya ng mengandung chlorhexidine 5% Oleskan povidine iodine 10% pada seluruh permukaan ginggiva Bersihkan area kerja intra dan ekstra oral Rapikan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk selanjutnya dilakukan proses sterilisasi Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah non infeksius kedalam plastik hitam Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area pelayanan Berikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dan ucapkan terimakasih Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan terapi gigi dan mulut Hal-hal yang perlu diperhatikan Lakukan pengaturan fibrasi alat agar tidak melebihi kebutuhan untuk menyingkirkan kalkulus Perhatikan visibilitas yang terhalang akibat pendarahan gingiva selama instrumentasi Perhatikan resiko pendarahan pada klien yang mengkonsumsi obat-obatan rutin anti koagulan dan klien dengan penyakit sistemik, seperti diabet militus, kelainan darah, jantung, dll
SOP TINDAKAN PENAMBALAN GIGI DENGAN ATRAUMETIC RETSTORATIF TREATMENT (ART) No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
013.I. 1
0
1/4
Standar prosedur operasional
Tanggal terbit
Pengertian
Suatu tindakan penumpatan gigi drengan menggunakan hand instrument (tanpa menggunakan mesin bor)
06 feb 2016
Tujuan
1. 2. 3. 4.
Memberikan perawatan pada gigi yang rusak pada tahap dini Mengembalikkan gigi seperti semula Mengembalikan fungsi sesuai anatominya Mempertahankan gigi seseai anatominya
prosedur
A. Persiapan alat 1. Set diagnostik 2. Set penambalan dengan ART B. Persiapan bahan dan obat 1. Masker 2. Sarung tangan 3. Gelas kumur 4. Fuji IX /galassionomer yang didesain untuk tehnik ART 5. Dentin conditioner 6. Varnish 7. Cotton roll 8. Cotton pellet 9. Tampon 10. Obat kumur chlorhexidine 5% 11. Providine iodine 10% 12. Suction 13. Alkohol 70% atau chlorhesidine dikloronat 2% C. Pelaksanaan tindakan 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 2. Pastikan identitas klien 3. Lakukan anamnesa 4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital
5. Lakukan pengkajian asuhan kesehatan/terapi gigi dan mulut gigi dan intra dan extra oral 6. Jelaskam tindakan yang di lakukan dan tujuan 7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan kesehatan gigi 8. Pasang slaberche pada klien 9. Pakai masker 10. Cuci tangan 11. Pakai sarung tangan 12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien 13. Persilahkan klien berkumur chlorhexidine 5% 14. Langkah-langkah tindakan 15. Membersihkan permukaan oklusal dengan cara mengambil jaringan karies menggunakan excavator 16. Blokir saliva dengan menggunakan cotton roll 17. Harus di lakukan dengan keadaan kering 18. Desinfeksi cavita dengan alcohol 70% chlorhekxidine diklorat 2% 19. Pengadukan bahan tambalan a. Letakkan jumlah powder dan likuid secukupnya di atas mixing pad b. Gunakkan spatula plastic yang tersedia, untuk membagi powder dua bagian yang sama c. Aduk bagian pertama terlebih dahulu dengan seluruh bagian likuid yang ad selama 10 detik d. Tambahkan bagian kedua powder dan aduk selama 15-20 detik e. Untuk mendapatkan campuran yang homogeny, total waktu pengadukan tidak boleh lebih dari 30 detiik 20. Penambalan a. Bahan tumpatan tersebut di masukkanke dalam permukaan oklusal dengan menggunakan plastic felling i nstrument b. Dilanjuykan menekkan tumpatan dengan ibu jari segera setelah bahan tumpatan tidak lagi mengkilap lagi c. Bersihkan sisa tambalan yang berlebihan d. Cek gigitan apakah tambalan menganjal atau berlebihan e. Kemudian ulas tambalan dengan menggunakan varnish 21. Bersihkan area kerja intra dan extra oral 22. Rapikan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk selanjutnya dilakukan sterilisasi 23. Buang sampah infeksius kedalam plastik kuning dan sampah non infeksius kedalam plastik hitam 24. Cuci tangan setelah berkontak dengan kl ien dan area pelayanan 25. Berikan pendidikan asuhan kesehatan/terapi gigi dan m ulut dan ucapkan terimakasih 26. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan/ terapi gigi dan mulut D. Hal-hal yang perlu di perhatikan klien 1. Setelah gigi ditambal tidak boleh dipergunakan untuk mengunyah terlebih dahulu selama 1 jam karna dalam masa pengerasan tambalan 2. Lakukan pemeriksaan gigi selama 6 bulan sekali
Sop pada usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) No. Dokumen 022.I.1
No. Revisi
Halaman
0
1/5
Standar Prosedure Operasional
Tanggal terbit
Pengertian
Suatu kegiatan usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) merupakan bagian integral dari usaha kesehatan sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi secara terencana pada para siswa dalam 1 kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan
Tujuan
Kebijakan
Ditetapkan
06 feb 2016
1. Umum : tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal 2. Khusus : Siswa mempunyai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut Siswa mempunyai sifat/ kebiasaan pelihata diri terhadap kesehatan gigi dan mulut Siswa sekolah binaan UKS paket standar dan paket optimal mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on demand) Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan (treatment need)
Definisi operasional
A. Derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal tercapai apabila : Anak usia 12 tahun memiliki 1. Indeks DMF-T < 3 2. OHIS < 1,2 (kriteria baik) 3. PTI (F/DMF-T) > 50% B. DMF-T adalah ukuran untuk tingkat keparahan dan kerusakan gigi geligi dengan kriteria sebagai berikut. 1. D (decay) = gigi karies 2. M (missing) = gigi yang dicabut karna karies 3. F (filling) = gigi yang sudah ditumpal/ditambal 4. T (teeth) = gigi C. Karies adalah penyakit gigi berlubang D. PTI (perpomance treatment indeks) Jumlah gigi yang mendapatkan penambalan dibanding dengan jumlah yang mengalami kerusakan, hilang dan perbaikan E. OHIS (oral hygiene indeks symplifiet) Nilai/skor yang menggambarkan status kebersihan gigi dan mulut seseorang F. DI (debris indeks) Skor dan endapat lunak yang terjadi karena adanya sisa makanan yang melekat pada gigi penentu G. CI (calculus indeks) Skor dari endapan keras (karang gigi) yang terjadi karena debris yang mengalami pengapuran yang melekat pada gigi penentu H. Sikap pelihara diri : Mampu menvegah terjadinya penyakit gigi dan mengambil tindakan y ang tepat untuk mendapatkan pengobatan bila diperlukan I. UKGS tahap 1 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi sehingga pelaksanaanya dilakukan oleh guru dan petugas kesehatan selain petugas kesehatan gigi J. UKGS tahap 2 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga kesehatan gigi namun fasilitasnya terbatas K. UKGS tahap 3 : Pelayanana kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang memadai L. Sikat gigi masal yaitu sikat gigi yang dilaksanakan oleh siswa kelas 1-6 secara bersama-sama dengan cara sesuai yang diajarkan dan dilaksanakan dilapangan dengan pengawasan dari tenaga kesehatan gigi puskesma atau oleh guru-guru sekolah yang bersangkutan M. Kumur-kumur larutan flour yaitu kegiatan k umur-kumur yang dilaksanakan segera setelah sikat gigi masal dengan menggunakan larutan flour, dengan cara sesuai yang diajarkan N. Atraumetic restorative treatment (ART) adalah suatu tindakan yang didasarkan excavasi lubang gigi dengan hanay menggunakan bahan instrumen dan bahan tumpatan adhesive (glass ionomer).
prosedur
A. Persiapan pelaksanaan 1. Pembuatan surat pemberitahuan 2. Penyusunan kegiatan yang akan di lakukan a. Menyusun rencana kerja penyuluhan pelayanan asuhan kesehatan/terapi gigi dan mulut b. Menyusun materi penyuluhan pelayan asuhan kesehatan/terapi gigi dan mulut 3. Mempersiapkan alat atau bahan yang di perlukan : a. Alat peraga ; model gigi, model sikat gigi, lembar lipat b. Alat pemeriksaan ; kaca mulut, sonde, excavator, pinset. c. Alat penambalan dengan ART( autraumatic restoratif treatment) ; agathe spatula d. Bahan ART ; glass ionomer e. Bahan lainnya, kapas alcohol, cotton pellet B. Pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan audiens 2. Perkenalan a. Perkenalan diri b. Maksud dan tujuan 3. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut a. Melakukan pemeriksaan OHIS b. Melekukan pemeriksaan calculuc indeks c. Melakukan pemerikasaan CPITN d. Melakukan pemeriksaan DMF-T 4. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut 5. Sikat gigi massal 6. Tindakan preventif a. Pencabutan gigi sulung yang persistensi atau goyang b. Melakukan fissure sealant/ART pada gigi graham pertama dengan indikasi fissure yang dalam 7. Pencatatan dan pelaporan C. Hal-hal yang perlu di perhatikan 1. Kordinasi dengan dinas pendidikan/sekolah 2. Kegiatan disesuaikan dengan jadwal sekolah
SOP PADA PEMERIKSAAN OHI-S No. Dokumen 007.I.1
No. Revisi
Halaman
0
1/4
Standar Prosedure Operasional
Tanggal terbit
Pengertian
Suatu proses menentukan keadaan kebersihan gigi dan mulut dengan mengukur keadaan klinis pada daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau calculus inspeksi menggunakan set diagnostik
Tujuan
Ditetapkan
06 feb 2016
1. Memeperoleh penilaian objektif kebersihan gigi dan mulut klien 2. Menjadi dasar kebutuhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut
Kebijakan
prosedure
A. Persiapan alat 1. Set diagnostik B. Persiapan bahan dan obat 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Gelas kumur 4. Cholorhexcidine 5% C. Pelaksanaan tindakan 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 2. Pastikan identitas klien 3. Lakukan anamnase
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
15.
16.
17. 18.
19.
Lakukan pengukuran tanda-tanda vital Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut ekstra dan intra oral Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan Lakukan persetujuan tindakan asuhan keperawatan gigi Pasang slaberche pada klien Pakai masker Cuci tangan Pakai sarung tangan Siapkan alat-alat dan dekatkan klien Persilahkan klien berkumur cholorhcidine 5% Lakukan pemeriksaan pada gigi indek menurutu grinne & vemillion : Gigi 16 pada permukaan bukal Gigi 11 pada permukaan lanbial Gigi 26 pada permukan bukal Gigi 36 pada permukaan lingual Gigi 31 pada permukaan labial Gigi 46 pada permukaan lingual Jika gigi M1 tidak ada maka lakukan pemeriksaan pada gigi m2. Jika gigi M2 tidak ada lakukan pemeriksaan pada gigi M3. Jika tidak ada gigi molar di segmen tersebut, maka tidak di lakukan penilaian di area tersebut. Jika gigi incicifus pertama kanan atas tidak ada , diganti gigi incicifus kiri. Jika incicifus kiri bawah tidak ada diganti incicifus kanan bawah. Jikak incicifus pertama kanan dan kiri tidak ada, maka tidak dilakukan penilian disegmen berikut. Lakukan pemeriksaan dengan menggunakan sonde secara mendatar Lakuakan pemeriksaan dengan menelesuri dari 1/3 insisal, jika tidak ditemukan debris lanjutan 2/3 bagian gigi, jika tidak ditemukan juga lanjutan ke 1/3 bagian servikal. Berikan skor debris dab kalkulus berdasarkan hasil pemeriksaan.
skor
Kondisi
0
Tidak ada debris atau stain
1
Plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat stain ekstrinsik dipermukaan yang diperiksa
2
Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa
3
Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa
Skor debris kondisi
skor 0
tidak ada kalkulus
1
Kslkulus supra gingiva menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal yang di periksa
2
Kalukulus supra gingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa atau ada bercak-bercak kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi
3
Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada kalkulus subginggiva yang kontinu di sekeliling servikal gigi 20. Hitung skor DI dan CI dengan cara menjumlahkan seluruh skor dibagi jumlah segmen yang diperiksa 21. Hitung skor OHI-S, dengan menjumlahkan nilai DI dan CI 22. Tentukan kriteria OHI-S mengikuti kriteria berikut : kriteria
nilai
baik
0-1,2
sedang
1,3-3,0
buruk
3,1-6,0
23. Bersihkan area kerja ekstra oral dan intra oral 24. Rapikan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk selanjutnya dilakukan proses strilisasi 25. Buang sampah infeksius ke dalam plastik kuning dan sampah non infeksius ke dalam plastik hitam 26. Cuci tangan setelah berkontak dengan kl ien dan area pelayanan 27. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan ucapkan terimah kasih 28. Dokumentasikan pada catatn asuhan kesehatan/terapi gigi dan mulut
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Penilian OHI-S dapat dilakukan jika terdapat minimal 2 gigi indeks
2. Gigi indeks dianggap tidak ada jika gigi hilang karena dicabut. Sisa akar, mahkota gigitiruan, mahkota gigi hilang/rusak lebih dari ½ bagian permukaan, dan gigi yang erupsi belum mencapai ½ tinggi mahkota klinis.
Daftar dokumen
Sop pada pemeriksaan def-t No. Dokumen 008.I.1
No. Revisi
Halaman
0
1/3
Standar Prosedure Operasional
Tanggal terbit
Pengertian
Proses penghitungan karies pada gigi sulung untuk menggambarkan jumlah karies yang diderita seseorang
Tujuan
Untuk memperoleh pravalensi karies
Kebijakan
Ditetapkan
06 feb 2016
prosedure
A. Persiapan alat 1. Set diagnostik B. Persiapan bahan dan obat 1. Sarung tangan
2. Masker 3. Gelas kumur 4. Cholorhexcidine 5% C. Pelaksanaan tindakan 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 2. Pastikan identitas klien 3. Lakukan anamnase 4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital 5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut ekstra dan intra oral 6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan 7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan keperawatan gigi 8. Pasang slaberche pada klien 9. Pakai masker 10. Cuci tangan 11. Pakai sarung tangan 12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien 13. Persilahkan klien berkumur cholorhcidine 5% 14. Lakukan pemeriksaan pada seluruh gigi 15. Lakukan pengkodean pada setiap elemen gigi d = decay , dideskripsikan untuk gigi-gigi yang memiliki gambaran sebagai berikut : - Gigi dengan karies - Gigi dengan karies sekumder - Gigi dengan tambalan sementara - Gigi dengan tambalan rusak/karies e = gigi karies dengan indikasi pencabutan. f = filling, dideskripsikan untuk gigi-gigi yang dilakukan penambalan karena karies tidak disertai adanya karies sekunder. Gigi yang dilakukan penambalan akibat trauma, preventif, fissure sealant, tidak termasuk dalam kategori ini. 16. Lakukan perhiungan def-t, dengan rumus berikut : def-t = d + e + f 17. Skor maksimal DMF-T =20, minimal 0 18. Bersihkan area kerja intra dan ekstra oral 19. Rapikan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk selanjutnya dilakukan proses sterilisasi 20. Buang sampah infeksius ke dalam plasrik kuning dan sampah non infeksius kedalam plastik hitam 21. Cuci tangan setelah berkontak dengan kl ien dan area pelayanan 22. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan ucapkan terimah kasih 23. Dokumentasikan pada catatn asuhan kesehatan/terapi gigi dan mulut.
D. Hal-hal yang perlu di perhatikan 1. Pemeriksaan pada gigi dengan beberapa tambalan pada permukaan
gigi , tetap di hitung sebagai 1 felling. 2. Gigi dengan 1 tambalan dan 1 karies pada permukaan lain, ,asuk kedalam kategori decay 3. Gigi supernumerary tidak dilakukan pemeriksaan 4. Gigi erupsi sebagian atau hanya terilhat cup oclusal atau insisal termasuk kedalam gigi yang dilakukam pemeriksaan.
Daftar dokumen
SOP PADA TINDAKAN PEMERIKSAAN DMF-T No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
0
1/3
009.I.1 Standar Prosedure Operasional
Tanggal terbit
Ditetapkan
06 feb 2016 Pengertian
Proses perhitungan karies pada gigi permanen untuk menggambarkan jumhlah karies yang diderita seseorang.
Tujuan
Untuk memperoleh gambaran pravalensi karies pada orang dewasa
Kebijakan
Prosedure
A. Persiapan alat
1.Set diagnostik B. Persiapan bahan dan obat 1. Sarung tangan 2. Masker 3. Gelas kumur 4. Cholorhexcidine 5% 5. Pelaksanaan tindakan C. Pelaksanaan tindakan 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 2. Pastikan identitas klien 3. Lakukan anamnase 4. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital 5. Lakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut ekstra dan intra oral 6. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan 7. Lakukan persetujuan tindakan asuhan keperawatan gigi 8. Pasang slaberche pada klien 9. Pakai masker 10. Cuci tangan 11. Pakai sarung tangan 12. Siapkan alat-alat dan dekatkan klien 13. Persilahkan klien berkumur cholorhcidine 5%
14. Lakukan pemeriksaan pada seluruh gigi 15. Lakukan pengkodean pada setiap elemen gigi. D = decay, dideskripsikan untuk gigi-gigi yang memiliki gambaran sebagai berikut : - Gigi dengan karies - Gigi dengan karies sekunder - Sisa akar - Gigi dengan tambalan sementara - Gigi dengan tambalan rusak/karies M = missing, dideskripsikan untuk gigi-gigi yang hilang atau dicabut karena karies. Untuk gigi-gigi yang hilang tidak disebabkan karies tidak termasuk kedalam kategori M, berikut kategori kehilangan gigi bukan disebabkan karies : -
Gigi inspaksi Pencabutan karena perawatan orthodonti Penyakit periodontal Gigi yang tidak erupsi Faktor kongenital Gigi avulusi karena trauma
F = filling, dideskripsikan untuk gigi-gigi yang dilakukan penambalan karena karies tidak disertai adanya karies sekunder. Gigi yang dilakukan penambalan akibat trauma, preventif, fissure sealant, bridge aboutment, tidak termasuk kedalam kategori-kategori ini. 16. Lakikan perhitungan DMF-T dengan rumus berikut : DMF-T = D + M + F 17. Skor maksimal DMF-T = 32, minimal 0 18. Bersihkan area kerja extra dan intra oral 19. Rapikan peralatan dan lakukan dekontaminasi untuk selanjutnya dilakukan proses sterilisasi. 20. Buang sampah infeksius ke dalam plastik kuning dan sampah non infeksius ke dalm plastik hitam 21. Cuci tangan setelah berkontak dengan klien dan area pelayanan 22. Berikan pendidikan kesehatan gigi dan ucapkan terimah kasih. 23. Dokumentasikan pada catatan asuhan kesehatan/ terapi gigi dan mulut D. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Pemeriksaan pada gigi dengan beberapa tambalan pada permukaan gigi, tetap dihitung sebagai 1 filling.
2. Gigi dengan 1 tambalan dan 1 karies pada permukaan lain, masuk kedalam kategori decay 3. Gigi supernumerary tidak dilakukan pemeriksaan 4. Gigi erupsi sebagian atau hanya terlihat cup oklusal atau insisal termasuk kedalam gigi yang dilakukan pemeriksaan.
daftar dokumen
No. Dokumen 012.I.1 Standar Prosedure Operasional Pengertian
Tujuan
Tanggal terbit 06 feb 2016
No. Revisi
Halaman
0
1/3
Ditetapkan
Kebijakan
Prosedure