SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT
A. Latar Belakang Pada tahun 2001 tepatnya dari tanggal 2 s.d. 16 Juni beberapa orang pejabat eselon II di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah mengunjungi Amerika Serikat, khususnya di negara bagian Virginia, guna melakukan studi banding di bidang pendidikan. Hasil studi banding telah dilaporkan kepada pimpinan Departemen Agama, namun kemungkinan sebagian kecil saja yang mengetahuinya. Bahkan peserta yang ikut melakukan studi banding mungkin lupa karena tertindih dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan di unit masing-masing. Berikut ini saya coba untuk menuturkan kembali beberapa hal yang terkait dengan hasil studi banding tersebut. Ada dua macam pendidikan di AS, yaitu negeri dan swasta; namun antara keduanya ada pendidikan di rumah. Karena tidak disebutkan dalam konstitusi, maka tanggung jawab pendidikan adalah pada negara bagian. Pengawasan pendidikan dilakukan oleh 3 pihak, yaitu federal, state, dan local control. Di tingkat lokal, pengawasan dilakukan oleh dewan sekolah, pengawas, sekolah kabupaten, orang tua, dan masyarakat. Tiap state atau negara bagian memiliki sistem pendidikan tersendiri, sehingga ada 50 macam sistem pendidikan di AS sesuai dengan jumlah negara bagian. Masing-masing mendelegasikan kekuasaannya kepada dewan sekolah. Karena itu kontrol pendidikan terletak pada sekolah dan masyarakat di kabupaten. Tiap sekolah memiliki sistem pendidikan. Jika jumlah sekolah di AS ada 14.000, ini berarti ada 14.000 macam sistem pendidikan. Jumlah tersebut dari tahun ke tahun menurun. Pada tahun 1930 sebanyak 130.000 ribu, dan pada tahun 2000 tinggal 14.000. Jam belajar diatur setiap hari antara 6-7 jam, termasuk makan siang. Dalam setahun hari masuk sekitar 180-190 yang terbagi dalam 4 kuartal @ 9 minggu untuk SMU. Sedangkan tingkat SD-SLTP
sehari antara 6-7 jam pelajaran @ 45-55 menit. Terkadang ada penjadwalan dengan
waktu
90
menit
yang
disebut
dengan
(block(.
Kurikulum inti ditentukan oleh tiap state, terdiri dari: seni bahasa (menulis, ejaan, membaca), bahasa, sains, matematika, ilmu pengetahuan sosial, dan olah raga. Persyaratan lulusan ditentukan oleh tiap state, dan saat itu 34 states mengharuskan tes bagi siswa yang menghasilkan produk, jadi bukan tes tertulis. Produk tersebut antara lain berupa hasil riset dan dipresentasikan di depan kelas. Ebtanas tidak ada. Nampaknya, tidak ada satu sistem pendidikan tertentu yang harus dianut di AS. B. Tujuan Pendidikan di Amerika Serikat Secara bahasa tujuan adalah arah, haluan, jurusan, maksud . Suatu contoh adalah ketika orangtua menyekolahkan anaknya agar menjadi cerdas dan berakhlaq, maka tujuan dia mendidik anaknya ke sekolah adalah untuk hal tersebut. Dalam skala yang lebih besar pendidikan diatur oleh pemerintah baik sistem maupun managemennya. Contoh lain tujuan pendidikan yang dipegang oleh negara adalah konsep tujuan pendidikan di Amerika yang di keluarkan pada tahun 1989 juga. Mereka menggunakan, konsep “clear, concise, target” untuk menyusun tujuan pendidikan mereka. Dalam konsep ini adalah bahwa tujuan pendidikan itu harus jelas, ada kontroling dalam pelaksanaannya serta hasil yang akan dicapai dalam waktu tertentu. Ide tentang hal ini sebelumnya sudah dikritik sekali oleh Ivan Illich, dengan ide “de-sekolah-isasi masyarakat” , karena pendidikan di Amerika telah mengharuskan sekolah menjadi satu-satunya tempat belajar dan hanya kebanyakan melahirkan output akademik dengan biaya yang sangat mahal. Dalam bertahan hidup seseorang harus belajar dimanapun dan kapanpun dan tidak harus dalam kerangkeng bangku sekolah. Karena itulah Illich mengusulkan untuk bebas dari sekolah formal. Pendidikan dimanapun dan kapanpun pada esensinya adalah sama.Hal ini di ungkapakan oleh Robert Maynard Hutchins yaitu bahwa :
Pendidikan dapat dikatakan berhasil jika sudah mempunyai tujuan-tujuan yang jelas dan ditempuh dengan tindakan-tindakan yang jelas pula. C. Struktur dan Jenis Pendidikan di AS Kita mulai dengan struktur pendidikan di AS. Orang Amerika menempuh 12 tahun pendidikan di primary dan secondary school. Dengan ijasah dari secondary school (high school), mereka dapat melanjutkan studinya ke college, university, vocational (job training) school, secretarial school, dan professional school lainnya. Primary dan Secondary School: Anak-anak di AS masuk sekolah (primary school) pada umur sekitar 6 tahun. Mereka belajar di sana selama 5 atau 6 tahun. Kemudian mereka melanjutkan ke sekolah lanjutan (secondary school) yang terdiri dari 3 tahun di "middle school" atau "junior high school" dan 3 atau 4 tahun di "senior high school" (lebih sering disebut "high school" saja). Orang AS menyebut kelas/tingkat dalam 12 tahun pertama sekolah ini dengan istilah "grade". Higher Education: Sesudah menyelesaikan high school (twelfth grade), mereka dapat melanjutkan studinya ke college atau university. Pendidikan di college atau university ini dikenal sebagai pendidikan tinggi ("higher education"). Kita harus tahu jenjang pendidikan di negara kita yang setingkat dengan twelfth grade di AS. Kita juga harus memastikan apakah perlu menempuh 1-2 tahun persiapan sebelum dapat mendaftar ke sekolah di AS. Di beberapa negara, pemerintah dan swasta kadang-kadang tidak mengakui gelar yang kita dapat di AS jika kita masuk ke salah satu college sebelum lulus SLTA. Pendidikan di college atau university yang memberikan gelar Bachelor dikenal sebagai pendidikan "undergraduate". Pendidikan lanjutannya disebut pendidikan "graduate" atau "post-graduate". Pendidikan lanjutan atau pendidikan graduate meliputi hukum, medical, MBA, dan Ph.D. (doktor). Di
mana
kita
menempuh
pendidikan
tinggi
di
AS
1. State College atau State University: State school atau sekolah negeri didukung atau diselenggarakan oleh pemerintah (negara bagian atau pemerintah daerah). Ke 50 negara bagian di AS masing-masing memiliki paling tidak satu universitas negeri dan kemungkinan beberapa college negeri. Beberapa sekolah negeri tersebut menggunakan kata "State" sebagai bagian dari namanya. 2. Private College atau Private University: College atau University ini diselenggarakan oleh swasta, bukan oleh pemerintah. Biaya kuliah di sana biasanya lebih tinggi dibanding sekolah negeri. Sekolah-sekolah ini juga kebanyakan lebih kecil dibanding sekolah negeri. 3. Two-Year College: Two-year college menerima mahasiswa lulusan high school dan memberikan Associate Degree. Lembaga pendidikan tinggi ini ada yang diselenggarakan oleh pemerintah, ada juga yang oleh swasta. Kita harus memastikan apakah gelar yang diberikan oleh lembaga ini diakui oleh pemerintah atau swasta di negara kita. Lulusan two-year college atau junior college ini biasanya melanjutkan ke college atau university untuk mendapatkan gelar Bachelor dengan menempuh dua tahun atau lebih pendidikan lanjutan. 4. Community College: Ini adalah pendidikan di college selama dua tahun yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat. Community college melayani komunitas lokal, biasanya suatu kota atau wilayah. Banyak dari mahasiswanya yang tinggal di rumah, atau para pekerja yang mengambil kelas sore. Seringkali community college ini menerima juga mahasiswa asing. Banyak dari sekolah ini yang menawarkan layanan khusus kepada para mahasiswa tersebut seperti tutorial gratis. Banyak juga yang menawarkan program bahasa Inggris (ESL - English as a Second Language) secara intensif. Mahasiswa setiap kelasnya biasanya sedikit dan tidak begitu kompetitif dibanding universitas negeri yang besar.
Banyak comunnity college yang menawarkan program transfer. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan program ini dapat mentransfer kreditnya ke college atau university untuk melanjutkan ke pendidikan undergraduate. Program transfer ini bisa banyak membantu mahasiswa asing. Dua tahun di community college memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya sementara mereka menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan dan pola hidup di AS. Selain program transfer, community college menawarkan berbagai pilihan vocational
(job-training)
program.
Program-program
ini
menyiapkan
mahasiswa ke berbagai peluang karir, mulai dari administrasi bisnis dan pemrogram komputer, sampai ke perawat, fashion design dan manajemen hotel/restoran. Mahasiswa yang menyelesaikan program ini akan memperoleh gelar atau sertifikat. Beberapa community college menyediakan perumahan dan layanan konsultasi yang mungkin dibutuhkan oleh mahasiswa asing.Sekali lagi, pastikan bahwa gelar dari community college ini dapat digunakan untuk mencari pekerjaan di tanah air. Sebagian besar negara, tetapi tidak semua, mengakui gelar ini. 5. Professional School: Professional school mendidik mahasiswanya dalam bidang-bidang seperti seni, musik, rekayasa, bisnis, dan profesi-profesi lainnya. Beberapa di antaranya merupakan bagian dari universitas, sebagian lagi merupakan sekolah tersendiri. Beberapa professional school menawarkan gelar graduate. 6. Institute of Technology: Ini adalah sekolah yang membutuhkan paling tidak empat tahun masa belajar di bidang sain dan teknologi. Beberapa di antaranya memiliki program graduate. Yang lainnya serupa dengan community dan junior college serta menawarkan program-program yang lebih pendek di bidang yang lebih mudah. 7. Technical Institute: Di technical institute diajarkan bidang-bidang seperti teknologi medis atau teknik industri. Walaupun pendidikan ini dapat memberi
bekal untuk karir yang kita inginkan, gelar yang kita dapat di sini tidak selalu ekuivalen dengan gelar dari college atau university. Beberapa college dan university tidak mengakui kredit dari lembaga ini dalam program transfer. Jika kita bermaksud mengikuti pendidikan di salah satu technical institute ini, periksa lebih dulu apakah pemerintah kita, college, atau university di AS mengakui gelar yang diberikan. 8. Church-related School: Banyak college dan university di AS yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Walaupun demikian hubungan antara sekolah dan organisasi pendirinya bisa sangat fleksibel. Kadang-kadang sekolah ini lebih menyukai mahasiswa yang datang dari latar belakang yang sama dengan pendirinya. Tetapi hampir semua sekolah menerima mahasiswa dari agama dan kepercayaan apapun. Pendidikan Undergraduate (College) Bidang studi: Mahasiswa di AS biasanya mempelajari bermacam-macam bidang studi di college. Mereka tidak mengkhususkan diri pada satu bidang studi
tertentu
sampai
mereka
menempuh
pendidikan
graduate.
Dua tahun pertama di college disebut tahun "freshman" dan "sophomore". Mahasiswa tahun pertama disebut "freshmen" dan mereka menjadi "sophomores" di tahun kedua. Beberapa sekolah mengharuskan mahasiswa tahun pertama dan keduanya untuk mengambil mata kuliah dari beberapa bidang: literatur, sain, pengetahuan sosial, seni, sejarah, dan sebagainya. Freshmen
dan
sophomores
ini
disebut
"underclassmen."
"Junior" dan "senior," atau tahun ketiga dan keempat, adalah "upper classes." Mahasiswa
tahun
ketiga
dan
keempat
ini
disebut
"junior"
dan
"senior"-"upperclassmen." Ketika mahasiswa memasuki tahun ketiga (junior year), mereka harus memilih program studi utama (major field of study). Mereka diwajibkan mengambil sejumlah mata kuliah di bidang/departemen ini. Di beberapa sekolah, mahasiswa juga mengambil "minor field." Biasanya ada juga kesempatan untuk mengambil mata kuliah-mata kuliah pilihan di bidang
lain.
Setiap mahasiswa akan mendapat seorang pembimbing (faculty advisor) yang mengajar mata kuliah bidang tersebut. Pembimbing ini membantu mahasiswa dalam
memilih
dan
merencanakan
program
studinya.
Mahasiswa asing juga akan didampingi oleh "International Student Advisor." Mereka membantu mahasiswa asing menyesuaikan diri dengan kehidupan di AS, membantu mengurus visa dan masalah-masalah administratif lain, serta mengorganisasikan kegiatan-kegiatan untuk mahasiswa asing. Proses belajar mengajar: Perkuliahan dilakukan mulai dari kelas besar dengan ratusan mahasiswa sampai ke kelas kecil dan "seminar" (kelas diskusi) dengan hanya sedikit mahasiswa. Mahasiswa yang mendaftar untuk suatu mata kuliah seringkali dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil atau "sections." Masing-masing kelompok mengadakan pertemuan secara terpisah untuk mendiskusikan topik mata kuliah yang bersangkutan atau materi-materi lain. Dosen biasanya memberikan bahan bacaan dari textbook atau sumber lain setiap minggu. Mereka juga meminta beberapa laporan tertulis setiap semester (term). Kita diharapkan untuk menguasai bahan bacaan tersebut agar dapat mengikuti diskusi dan memahami perkuliahan. Mahasiswa sains juga diharuskan melewatkan waktunya di laboratorium. Tahun akademik: Kalender akademis biasanya dimulai bulan Agustus atau September dan berlangsung hingga bulan Mei atau Juni. Mahasiswa asing sebaiknya masuk ke universitas di AS pada musim gugur. Sebagian besar mahasiswa baru mulai masuk pada saat tersebut, jadi mereka dapat melakukan penyesuaian bersama-sama. Selain itu, banyak mata kuliah yang harus diambil secara berurutan mulai musim gugur dan berlanjut sepanjang tahun. Tahun akademik di banyak sekolah terdiri dari dua "term" (semester). Beberapa menggunakan "three-term calendar" yang dikenal sebagai sistem "trisemester." Yang lainnya lagi membagi tahun akademik menjadi empat kwartal, termasuk kuliah musim panas yang sifatnya tidak wajib. Kredit: Setiap mata kuliah diberi bobot kredit. Angka kredit ini kurang lebih sama dengan jumlah jam yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah tertentu setiap minggunya. Tiap mata kuliah umumnya memiliki bobot 3-5 kredit.
Total kredit yang harus diambil di sebagian besar sekolah adalah 12 atau 15 kredit (empat atau lima mata kuliah per semester). Mahasiswa asing diharapkan
mengambil
semua
mata
kuliah
setiap
semesternya.
Transfer: Jika seorang mahasiswa pindah ke universitas lain sebelum menyelesaikan pendidikannya, biasanya sebagian besar kredit yang didapat di sekolah sebelumnya dapat digunakan untuk meneruskan pendidikannya di universitas yang baru. Ini berarti seorang mahasiswa dapat pindah dan melakukan transfer kredit ke universitas lain dan masih mungkin lulus dalam waktu yang tidak terlalu lama. Advanced placement: Beberapa college dan university memberikan bonus kredit kepada mahasiswanya untuk beberapa hal yang mereka kerjakan selama di high school. Beberapa sekolah juga memberikan dispensasi khusus kepada mereka yang terbukti memiliki kemampuan setara dengan kemampuan mahasiswa college pada bidang-bidang tertentu. Ini berarti mahasiswa yang baru saja masuk ke college (freshman) dapat mengambil mata kuliah yang seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa tahun kedua (sophomore). Pihak sekolah mungkin saja minta mahasiswa tersebut mengikuti tes khusus untuk membuktikan bahwa mahasiswa tadi dapat mengerjakan soal-soal bagi mahasiswa tahun kedua, atau mereka mengadakan tes lagi untuk mahasiswa yang meraih nilai sangat tinggi pada ujian masuk college. Calon-calon mahasiswa yang berprestasi tinggi di SLTA seringkali mendapat kesempatan ini. Pendidikan Postgraduate (Graduate) Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, lulusan college dengan gelar Bachelor biasanya mempertimbangkan untuk melanjutkan studinya ke tingkat graduate. Tingkat Master: Banyak perusahaan yang mensyaratkan gelar Master untuk mengisi lowongan pada posisi tertentu. Gelar ini biasanya dibutuhkan pada bidang-bidang library science, engineering, atau social work. Pendidikan
M.B.A., atau Master of Business Administration, adalah program yang sangat populer dan biasanya harus ditempuh selama dua tahun. Beberapa program Master,
seperti
jurnalistik,
hanya
memerlukan
waktu
satu
tahun.
Pada program-program master akademik, mahasiswa mempelajari bidangbidang seperti sejarah atau filsafat. Gelar ini biasanya merupakan persiapan untuk melanjutkan ke tingkat doktoral. Sebagian besar waktu pada program master ini dihabiskan untuk perkuliahan. Peserta program ini biasanya harus membuat laporan riset yang disebut thesis, tetapi beberapa program master membutuhkan dilakukannya banyak studi dan penelitian pribadi. Tingkat Doctoral (Ph.D.): Banyak sekolah yang menganggap program Master sebagai langkah awal untuk mencapai gelar Ph.D. (Doktor). Tetapi di sekolahsekolah lain, mahasiswa bisa langsung mengikuti program doktoral tanpa harus
mendapat
gelar
Master
terlebih
dulu.
Jika kita mampu dan yakin akan dapat menyelesaikan tingkat doktoral ini, mungkin kita akan lebih memilih yang kedua karena kita dapat langsung mengikuti program ini. Akan tetapi kita harus ingat, jika kita tidak dapat menyelesaikan pendidikan ini, kita tidak akan memperoleh gelar apa pun. Oleh karena itu, jika kita tidak yakin akan dapat menyelesaikan program doktoral ini, lebih baik kita mengambil program master. Sesudah mendapat gelar
Master,
baru
kita
melanjutkan
ke
tingkat
doktoral.
Mahasiswa yang mengikuti program doktoral ini disebut kandidat doktor. Mereka akan mengikuti beberapa perkuliahan, tetapi kegiatan utama dan paling penting sehingga menghasilkan gelar Ph.D. adalah melakukan penelitian yang orisinil. Dibutuhkan sekitar tiga tahun atau lebih untuk mendapat gelar Ph.D. Bagi mahasiswa asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai lima atau enam tahun. Selama dua tahun pertama, kandidat doktor ini mengambil beberapa mata kuliah dan seminar. Kemudian paling tidak satu tahun berikutnya, mereka mengadakan penelitian dan menulis thesis atau disertasi. Karya tulis
ini harus berisi pandangan-pandangan, rancangan-rancangan, atau penelitian yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Disertasi doktor adalah suatu pembahasan disertai kesimpulan tentang suatu permasalahan. Sebagian besar universitas yang menyelenggarakan program doktor mensyaratkan mahasiswanya memiliki kemampuan membaca dalam dua bahasa asing, menyediakan waktu untuk mengikuti kuliah-kuliah terjadwal, lulus dalam ujian seleksi program doktoral, dan lulus dalam ujian lisan
dengan
topik
sesuai
dengan
disertasinya.
D. Management Pendidikan di Amerika Serikat Leadership dan management dibedakan karena fungsinya, yaitu: leadership berfungsi untuk melakukan perubahan, sedangkan management berfungsi untuk mengatasi kompleksitas atau mempertahankan status quo. Keduanya memiliki fungsi yang sama, yaitu: (a)menetapkan sesuatu yang harus dikerjakan, (b)membuat jaringan kerja dan hubungan guna mencapai tujuan, dan (c)berupaya meyakinkan agar orang mau melakukan pekerjaannya. Konsep kebijakan Kebijakan pendidikan dibuat oleh federal, state, dan sekolah tingkat kabupaten; dan dilaksanakan oleh superintendent atau pengawas. Nilai yang diperdebatkan di bidang pendidikan ada empat, yaitu: (a)persamaan, bahwa setiap anak mendapat kesempatan untuk belajar, (b)efisiensi, (c)otonomi, dan (d)berkualitas tinggi. Dukungan politik harus selaras agar tujuan pendidikan tercapai, dan filosofinya harus sama Penataan pendidikan Penataan pendidikan dilakukan oleh 4 tingkat, yaitu: (a)lokal, terdiri dari dewan sekolah, superintendent, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat; (b)wilayah, terdapat di beberapa negara bagian saja (29 states) yang melakukan koordinasi dan jasa lain seperti konsultasi, SDM bidang kurikulum, pengajaran, evaluasi, dan
diklat; (c)state, membuat peraturan sekolah dan membentuk dewan sekolah; dan (d)federal, yang memberikan dukungan keuangan, tetapi tidak ikut campur dalam kebijakan pendidikan. Sekolah swasta mengikuti aturan yang diberlakukan di sekolah negeri baik bidang kurikulum, kesejahteraan siswa, kesehatan, dan lainlainnya.
E. Reformasi Pendidikan di Amerika “Sekolah-sekolah negeri kita saat ini ditata untuk melayani kebutuhan masyarakat yang sederhana”, begitu diungkap oleh Futrell. Ruang kelas yang besar, dengan kursi yang ditata berjenjang, instruksi guru yang terpusat, disiplin ketat, pembuatan keputusan yang terpusat, dan ujian standar semuanya mewakili asumsi abad ke-19 tentang sekolah. Pada tahun 1983 seiring dengan publikasi A National at Risk, konsep tentang restrukturisasi pendidikan mulai dilakukan. Restrukturisais yang harus terjadi untuk mendukung lingkungan sosial dan politik, menyarakan pergerakan nasional untuk mereformasi organisasi dan manajemen bersama-sama dengan proses dan isi dari pembelajaran. Restrukturisasi bermanakan kualitas yang holistik secara mendalam. PERUBAHAN AGENDA NASIONAL Selama separuh abad pertama, strategi yang dominan dalam peruibahan pendidikan adalah model difusi inovasi yang pertama-tama dilakukan pada sektor pertanian. Bersama-sama dengan model inovasi difusi tersebut, setidaknya ada tiga proses yang saling berhubungan yang berdampak signifikan terhadap proses perubahan didalam pendidikan Amerika pada abad ke-20, yaitu: (1) Tata kelola (governance), (2) finance, dan (3) kurikulum dan instruksi. 1950an: Tantangan bagi Kontrol Lokal
Ada dua peristiwa besar pada tahun 1950an terkait dengan dasar dari kontrol lokal. Pertama adalah keputusan Pengadilan Tinggi tahun 1954, antara Brown versus Dewan Pendidikan, yang akhirnya menetapkan hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan bagi minoritas serta pihak-pihak yang secara historis menjadi korban dari sistem sekolah lokal. Satelit Soviet terkenal, Sputnik, secara signifikan mempengaruhi sistem pendidikan Amerika Serikat. Perubahan signifikan dari pendidikan tradisional berarti bahwa program-program akademik baru dikembangkan oleh “pihak luar” yang memiliki maksud untuk membuat diri mereka didalam sekolah-sekolah lokal. Tahun 1960an: Ledakan Beragam Ekspektasi Agenda pendidikan nasional sudah mengalami perubahan dramatis selama tahun 1960an. John F. Kennedy’s New Frontier dan Lyndon B. Johnson’s Great Society membuat tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas baru didalam bidang pendidikan serta akses yang lebih besar terhadap proses pembuatan keputusan. Tahun 1970an: AKUNTABILITAS Gangguan sosial dan pendidikan pada tahun 1960an mulai stabil pda tahun 1970an. Leon Lissinger menulis, “Akuntabilitas adalah sin qua non bagi pendidikan pada tahun 1970an”. Negara, legislator, pembayar pajak, dan orang tua semuanya memiliki posisi sebagai pendidik. California adalah satu dari negara bagian pertama yang menetapkan legislasi yang ditujukan untuk keterbukaan proses belajar mengajar di kelas, yang ditujukan untuk guru sendiri maupun untuk murid. Tahun 1980an: Pergerakan Menuju Restrukturisasi
Penetapan Agenda Pada awal 1980a, ada tiga kekuatan yang diberikan untuk memberikan lompatan dramatis bagi pergerakan restrukturisasi pendidikan. Ketakutan, harapan, dan aktivitas nasional dari A Nation at Risk, yang merupakan cita-cita pendidikan, dan agenda politik dari pemerintahan Reagan semuanya nampaknya berjalan dengan sangat bagus. Gelombang harapan tentang pendidikan murah dengan kualitas yang bagus banyak mendapatkan kritik. Bill Honig menangkap esensi dari berbagai respon yang ada. “Presiden Berujar, ‘Anda hanya memerlukan hati’. Beliau tidak pernah membuat pernyataan tentang militer. Dapatkah anda bayangkan pernyataan beliau didalam peperangan, ‘Ok, anda tidak memiliki alat perang yang memadahi dan tidak pernah ikut pelatihan perang, namun jika anda memiliki hati, cukupkah anda bisa memenangi peperangan tersebut?” Gelombang Reformasi Pertama: 1983 - 1986 Gelombang reformasi pertama didasarkan kepada premis bahwa masalah pendidikan dari suatu negara dapat terarah kepada masalah rendahnya standar akaedmei dan buruknya kualitas instruksi. Reformasi pertama dalam beidnag pendidikan sering diciirkan oleh top down. Yaitu pemerintah negara bagian mengontrol proses reformasi dan membuat para pendidik “mengambil obat-obatan mereka”, artinya sarana dan prasarana serta insentif bagi pendidik. Pemerintah negara bagian mulai menghasilkan kerangka kurikulum model yang rinci. Kenaikan Gaji Jadi jelasnya, untuk bisa kompetitif dengan berbagai sektor dan untuk mendapatkan lulusan terbaik maka institusi pendidikan wajib memperbaiki struktur gajinya.
Didalam usaha agar bisa bersaing secara efektif, negara bagian cenderung untuk “bottom load” untuk kenaikan gajinya. Untuk memperbaiki skala gaji standar, dan untuk mencapai yang terbaik maka, sistem kompensasi berbasis kinerja diperkenalkan. Merit Pay Masalah yang dihadapi didalam merit pay adalah penentuan tentang apakah standar yang bisa dipakai. Malah semakin rumit karena biasanya kuota guru diberi imbalan berdasarkan evaluasi kinerja subyektif. Rencana merit pay ini ditolak pada pertengahan 1980an, karena guru tidak percaya dengan sistem tersebut. Perbedaan Staffing Pengajar Berdasarkan rubric perbedaan staffing, kita bisa menemukan banyak sekali nama program, Namun pada umumnya program tersebut bisa dibagi kedalam: career ladders, mentor, master, atau lead teacher. Career ladders mempromosikan pandangan bahwa guru harus menjadi suatu karir dan bukan pekerjaan. Master, mentor dan lead teacher adalah istilah yang biasanya digunakan secara bergantian. Perannya ditujukan untuk memperkuat guru namun bukan untuk membuat kerangka bagi struktur karir lulusan. Hujan kritik terhadap sistem ini pun tidak bisa dikatakan sedikit. Kritik tersebut terutama tertuju kepada pembuatan hirarki guru yang pada akhirnya akan membuat kontrol terpusat dan membentuk lapisan-lapisan birokrasi yang lebih banyak serta pembatasan guru. Persiapan Guru
Banyak negara bagian yang mengadopsi perubahan restrukturisasi dengan mengisi guru-guru yang memiliki kualitas bagus. Guru-guru prospektif banyak yang dirangking rendah didalam test SAT, dengan nilai yang berada di kuartil bawah. Negar abagian melakukan tes kompetensi yang akhirnya hasilnya sangat tidak cocok dengan kenyataan. Resertifikasi guru memainkan peran penting didalam memperbaiki kualitas belajar mengajar. Akuntabilitas Pendekatan top-down tentu akan mempengaruhi akuntabilitas. Penekanan ini tidak berakhir dengan gelombang pertama namun berlangsung selama beberapa dekade. Sekretaris Pendidikan, William Bennett mendefinisikan tentang akuntabilitas didalam bidang pendidikan. “Berilah imbalan atas keberhasilan, bukan kegagalan. Tutup sekolah-sekolah yang gagal atau ganti personel-pesonelnya. Ancam guruguru yang tidak kompeten. Ancam kepala sekolah yang tidak peduli dengan pekerjaan mereka. Ganti mereka dengan orang-orang yang memiliki visi dan komitmen bagus”. Kebangkrutan Bidang Pendidikan Reformasi gelombang pertama dalam bidang pendidikan memulai babak baru usaha-usaha untuk menghancurkan tempat-tempat pendidikan yang memang tidak memiliki kualitas bagus, hal ini sama seperti yang dialami oleh dunia perbankan. Pada akhir 1989, delapan negara bagian sudah memberlakukan status kebangkrutan dalam pendidikan. Tiap-tiap negara bagian memerintahkan distrik lokal untuk melakukan evaluasi secara periodik.
Jika suatu lembaga pendidikan di distrik tersebut ditemukan selalu berada dalam kualitas buruk, dan tidak ada kemungkinan untuk diperbaiki, maka harus segera diberi sanksi dan dinyatakan bangkrut. Kesimpulan: Gelombang Pertama Gelombang pertama dalam reformasi pendidikan di AS dimulai pada tahun 1980an yang terutama dilakukan pada tingkat pemerintah negara bagian. Pada pertengahan tahun 1980an, reformasi tidak berhenti di tengah jalan, terutama masalah pengajaran (untuk guru) dan proses belajar mengajar. Gelombang Reformasi Babak KeduaL 1986 – 1990an dan berikutnya Jika gelombang pertama reformasi pendidikan lebih banyak mengidentifikasikan guru sebagai sumber Masalahnya, maka gelombang kedua lebih banyak diarahkan untuk mencari solusinya. Berbagai usaha yang dilakukan diarahkan untuk memperbaiki status profesional guru dan memberikan kepada mereka lebih banyak otonomi, pelatihan, kepercayaan kesempatan …. Manajemen Berbasis Sekolah Pemberdayaan menjadi Manajemen Berbasis Sekolah ( SBM) bagi guru untuk sekolah.Setiap sekolah diberikan kebebasan dan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk merespon secara kreatif untuk objek pendidikannya, dan hal tersebut berhadapan dengan kebutuhan siswa. Berbagai model SBM muncul di sekeliling negara pada akhir tahun 1980an, akan tetapi empat program muncul, seperti untuk menetapkan parameter kunci. Sistem Dade County Public adalah sekolah daerah terbesar keempat di Amerika Serikat. Pada bulan Juli 1986 papan sekolah membuktikan sebuah program pilot pada 32 dari 272 sekolah yang disebut Sekolah
Berbasis
Manajemen/School-Based
Manajemen
atau
Membuat
Keputusan Bersama/Shared Decision Making (SBM/SDM) – yang pertama untuk mempertimbangkan manajemen dan kedua untuk guru. Pilot program bekerja
seperti sebuah kolaborasi usaha dengan system perserikatan kepemimpinan pengurus dan guru. Model Dade County menetapkan lingkaran kepemimpinan ( diperagakan setelah lingkaran kualitas pabrik Jepang) dari guru yang mempelajari isu yang meliputi keputusan anggaran, staff dan program akademik. Catatan pokok dari model Dade County adalah tidak ada kekuatan asli yang telah ditransformasikan dari pengurus sekolah pada guru sekolah.Guru bertindak di dalam sebuah kapasitas penasehat, sekalipun hanya dalam 18 bulan pertama belajar, laporan utama bahwa mereka telah membuktikan hamper semua keputusan ditujukan oleh guru dalam lingkaran kepemimpinan.Bagaimanapun, prinsip cadangan berhak untuk mengatakan akhir dalam semua permasalahan. East Baton Rouge Parish School System di Lousiana mengadopsi sebuah system manajemen berbasis- sekolah pada tahun 1988, yang diharapkan akan meningkatkan prestasi akademik dari sekolah pilot yang meluluskan 102 dalam sebuah area. Komponen utama dari model SBM tertentu ini adalah sebuah ciptaan dari sebuah dewan penasehat untuk masing – masing sekolah yang terdiri dari tiga guru, tiga orang
tua,
dua
anggota
staff
lain,
prinsip
,
dan
dua
anggota
masyarakat.Dikarenakan mereka adalah dewan penasehat, di sana tidak ada transfer
kekuatan
untuk
keseluruhan,
otoritas
mereka
terbatas
untuk
merekomendasikan tidak untuk menetapkan perubahan. “Chicago Revolution” mulai pada bulan Desember 1988 ketika gubernur Illinois menandatangani sebuah rancangan undang – undang yang mengatakan akan mentransformasikan pendidikan dalam kota tersebut untuk selamanya.Tidak seperti penelitian Baton Rouge, reformasi Chicago mentransfer kekuatan asli untuk dewan yang baru. Masing – masing penasehat berkuasa untuk mengalokasikan anggaran sekolah, memberikan hak berusaha untuk peningkatan sekolah, seperti halnya prinsip api
dan sewa.Dibawah hokum yang baru, setengah prinsip yang dimiliki Chicago menghilangkan masa kerja jabatan pada tahun 1990 dan setengah yang lain pada tahun 1991. Penasehat memilih prinsip mereka sendiri yang melayani pelaksanaan kontrak dibawah empat tahun. Reformasi Chicago menempatkan prinsip dalam peran pahlawan atau penajahat. Sekolah seperti sebuah organisasi dan guru tidak nampak sebagai aktor utama dalam usaha besar terhadap perubahan. Los Angeles Unified School District rata – rata dihadiri oleh 500 siswa setiap harinya.Model dari manajemen menghasilkan pengalaman 1 hari penemuan guru pada bulan Mei 1989.Untuk beberapa Perserikatan Persatuan Guru Los Angeles telah menekankan kekuataan tambahan membuat keputusan yang dewan sekolah menolak dengan tegas untuk mengabulkan. Kontrak tiga tahun yang akhirnya bernegoisasi menyertakan hasil dari penasehat sekolah local yang membentuk basis program manajemen berbasis sekolah.Dewan kemudian membuat keputusan asli yang telah ditransfer untuk mereka dengan kontrak baru.Keanggotaan masing – masing penasehat sekolah akan tersusun dari 50% guru ( yang hamper menjamin control) dengan menyisakan seperti campuran pengurus, orangtua, dan staf sekolah lain. Empat model dari manajemen berbasis sekolah baru – baru ini membahas untuk mengenalkan beberapa pendekatan yang berbeda dalam usaha merestrukrurisasi pendidikan.Pusat potongan dari empat model merupakan hasil dari penasehat local sekolah. Dalam kasus Dade County dan East Baton Rouge, memulai pembaharuan dengan sukarela melalui kebijakan dewan pengurus untuk memilih sejumlah sekolah panduan. Guru – pengurus sukarela bekerjasama demi tujuan akhir yang biasanya merupakan menjadi kunci keberhasilan Model SBM Los Angeles merupakan hasil dari sebuah kontrak negosiasi.Dewan sekolah juga membuat kekuatan keputusan asli yang ditransfer untuk mereka, akan tetapi dalam permasalahan ini hanya dikhususkan untuk durasi kontrak. Deregulasi
Sekolah berusaha untuk merestrukturisasi program pendidikannya tanpa mengubah peraturan – peraturan yang ENCASE seperti sebuah perahu layar yang muncul SAIL ke permukaan tanpa CASTING OFF yang memegang FIRMLY TO THE PIER. Sejumlah pendekatan untuk deregulasi ditawarkan.Di School District, deregulasi berarti pindah ulang pada pertengahan manajemen, jadi prinsip khusus sekolah dikunci dalam lingkaran kegagalan dan POVERTY REPORT secara langsung untuk SUPERINTENDENT. Apapun formula deregulasi, gelombang kedua dari gerakan pembaharuan dalam banyak contoh mengambil pandangan bahwa pendidikan lebih memungkinkan untuk jumlah uang yang sama. KESIMPULAN Usaha awal untuk mengevaluasi gelombang pertama dan kedua pada tahun 1980 menghsilkan pengambilan keputusan lebih dibandingkan di dalam sebuah kelas aerobik.Sebagaimana pada akhir decade, semua strategi reformasi dalam beberapa bentuk lain masih dalam keadaan hidup, akan tetapi tentunya beberapa lebih baik sehat dibandingkan dengan yang lain. Barangkali salah satu peramal terbaik mungkin terjadi pada masa depan ( dan mengapa) berasal dari Larry Cuban yang melihat pemecahan masalah dalam bidang
rancang
bangun
secara
mendalam.Para
insiyur
cenderung
mengelompokkan permasalhan sebagai quality control atau pola isu, atau kombinasi keduanya.Permasalahan quality control dia sebut perubahan order – pertama,dan permasalahan desain dia sebut perubahan order – kedua. Di dalam pendidikan, seperti halnya dalam rancang bangun, perubahan order pertama muncul lebih baik apa yang dilakukan dengan pasti, akan tetapi lebih efektif dan efesien untuk melakukannya. Perubahan order pertama meliputi, contohnya kenaikan gaji, memilih buku teks yang lebih baik, membutuhkan kursus tambahan, meningkatkan syarat – syarat kelulusan, membutuhkan tes
tambahan, membutuhkan tambahan jam dalam layanan pelatihan, membutuhkan pelatihan dan rekrutmen guru yang lebih baik, menyediakan alokasi sumber daya yang lebih layak, dan tingakat tanggungjawab yang lebih tinggi. Cuban menulis tentang order – pertama, reformasi quality control. Mereka mencari untuk membuat system yang ada lebih produktif, tidak menganggu peran dasar ruang kelas atau struktur penguasaan sekolah.Desain historis dari pendidikan yang diterima umum dalam sekolah yang berkenaan dengan kota pada pertengahan abad 19 sangat utama menyisakan secara utuh.Tiga decade dari pemerintah pusat dan intervensi Negara telah dimuat dengan jelas terhadap perubahan orderpertama yang telah memperkuat struktur yang adar dari pendidikan yang diterima. Tingkat reformasi kedua menyertakan isu perubahan struktur dan penguasaan yang dibutuh secara signifikan pada individu dan perilaku organisasi, peran organisai, budaya sekolah, proses penetapan membuat keputusan dan prosedur standar pengoperasian. Ilustrasi dari reformasi order – kedua meliputi, contohnya; memusatkan pada intruksi siswa,
pengajaran
tim,
manajemen
berbasis
sekolah,
program
pembelajaran, jadwal yang fleksibel, membedakan staf, guru, atau orang tuasekolah, sekolah dalam sebuah sekolah dan sekolah tanpa penilaian. Pengujian lingkup reformasi order prtama dan kedua seperti membandingkan dengan gelombang reformasi pertama dan kedua selama tahun 1980, sebuah observasi umum gelombang pertama cenderung mendominasi ( meskipun tidak secara eksklusif ) dengan variasi order – pertama “ top down”.Secara historis, Cuban meneliti tipe ini yang menjadi paling sukses. Karena abad berputar, keberhasilan reformasi sekolah – perubahan telah disatukan ke dalam rutinitas operasi sekolah – yang pada umumnya menjadi sebuah seri perubahan order – pertama.
Bagaimanapun, meskipun variasi order – kedua lebih komplek dan lebih sulit untuk meletakkan pada pondasinya, lebih memegang janji untuk tujuan merestrukturisasi pendidikan yang mana telah menjadi tujuan harapan kebanyakan orang Amerika. Reformasi akan tetap berlaku dan barangkali berhasil hanya jika “ keduanya, publik dan guru meyakinkan kebijakan secara pendidikan yang penuh makna – contohnya, bahwa guru merupakan sese orang yang lulus tes kompetensi benar – benar mengetahui lebih tentang pengajaran, jenjang karir benar – benar mendorong bakat seseorang untuk memilih dan tinggal bersama dalam pengajaran, guru yang menguasi benar – benar membuat sekolah lebih efektif dan meluluskan siswa yang lebih baik.Barangkali yang terpenting dari semuanya, lakukanlah reformasi – secara individu atau kolektif – buatlah sebuah perbedaan dalam level pembelajaran yang berperan di dalam ruang kelas.