BAB II PEMBAHASAN
A. Variabel Penelitian Penelitian 1. Pengertian 2. Penger Pengertia tian n Variabe ariabell menuru menurutt Hatch Hatch & Farhad Farhady y, yaitu yaitu variab variabel el didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii seseor seseoran ang g atau atau objek objek yang yang mempun mempunyai yai varias variasii antara antara satu satu orang orang dengan orang yang lain atau bisa dikatakan satu objek memiliki perbedaan dengan objek yang lain. . !enu !enuru rutt "arl "arlin inge gerr, yait yaitu u vari variab abel el meru merupa paka kan n kons konstr truk uk atau atau sifa sifatt yang yang di pelajari dan diteliti. #. "idd "idder er,, mend mendef efin inis isik ikan an vari variab abel el seba sebaga gaii suat suatu u kual kualit itas as $%ua $%ualit lites es dima dimana na seorang peneliti mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari yang diteliti tersebut. tersebut. 'ugiyono 'ugiyono juga berpendapa berpendapatt bah(a bah(a variabel variabel penelitian penelitian merupakan merupakan segala sesuatu yang beebentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari secara mendalam,guna memperoleh informasi yang pasti tentang hal tersebut.
!enuru !enurutt !ohamm !ohammad ad )asir )asir,, variab variabel el adalah adalah konsep konsep yang yang mempun mempunyai yai berbagai macam nilai. $!ohammad )asir, *+ *+ -*#+ !enurut 'utrisno Hadi, yang dimaksud dengan variabel adalah gejalagejala yang menunj menunjukk ukkan an varias variasi, i, baik baik dalam dalam jenisn jenisnya ya maupun maupun dalam dalam tingka tingkatan tannya nya.. $'utrisno Hadi, *+* -2/0
1adi pengertian pengertian variabel variabel dapat diartikan diartikan sebagai sebagai segala sesuatu yang akan menj menjad adii obje objek k peng pengam amata atan n dala dalam m pene peneli litia tian n dan dan disam disampi ping ng itu itu varia variabe bell penelitian sering juga dinyatakan sebagai faktorfaktor yang berperan dalam peristi(a atau gejalagejala yang akan diteliti.
B. Definisi Operasional Operasional Variabel Variabel C. Hipotesa Hipotesa Penelitian Penelitian
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian
3.3. Definisi Operasional Variabel
!enuru !enurutt oung oung yang yang dikuti dikutip p oleh oleh Husin Husin 'ayuti 'ayuti,, defini definisi si operasi operasiona onall adalah adalah mengubah konsepkonsep yang baru pada kontruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. $Husin 'ayuti, *++ -+ 3.3..1 Variabel Bebas
Perkembangan 3konomi 1epang sebagai sebuah arah gejala jangka panjang yang menimbulkan menimbulkan perubahan dramatis dalam hidup perekonomia perekonomian n bertujuan bertujuan untuk memulihkan sist sistem em pere pereko kono nomi mian an 1epa 1epang ng,, pena penana nama man n
moda modal, l, meng mengat atas asii
infl inflas asii
dan dan
mengurangi serta menghapuskan subsidi, memerangi penggangguran. ..2.2 Variabel 4erikat 5erakhirnya Perang 6unia 77 telah menimbulkan kehancuran bagi 1epang, yaitu hancurnya usah usahaa manu manusia sia,, sepe sepert rtii pere pereko kono nomi mian an,, perta pertani nian an,, indu industr stri, i, serta serta ancu ancurn rnya ya kemakmuran bagi rakyat. 'ehingga, kemiskinan muncul dimanamana. Pertumbuhan perekonomian 1epang periode Pasca Pas ca Perang 6unia 77 untuk sebagian terjadi berkat kemajuan teknologi, tetapi yang lebih penting karena diterimanya tujuan kesempatan bekerja penuh oleh banyak negara maju dan penent penentuan uan kurs kurs tetap tetap melalu melaluii 6ana 6ana !onete !oneterr 7ntern 7nternasio asional nal $6!7 $6!7 dalam dalam perdagangan internasional.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian
3.3. Definisi Operasional Variabel
!enuru !enurutt oung oung yang yang dikuti dikutip p oleh oleh Husin Husin 'ayuti 'ayuti,, defini definisi si operasi operasiona onall adalah adalah mengubah konsepkonsep yang baru pada kontruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. $Husin 'ayuti, *++ -+ 3.3..1 Variabel Bebas
Perkembangan 3konomi 1epang sebagai sebuah arah gejala jangka panjang yang menimbulkan menimbulkan perubahan dramatis dalam hidup perekonomia perekonomian n bertujuan bertujuan untuk memulihkan sist sistem em pere pereko kono nomi mian an 1epa 1epang ng,, pena penana nama man n
moda modal, l, meng mengat atas asii
infl inflas asii
dan dan
mengurangi serta menghapuskan subsidi, memerangi penggangguran. ..2.2 Variabel 4erikat 5erakhirnya Perang 6unia 77 telah menimbulkan kehancuran bagi 1epang, yaitu hancurnya usah usahaa manu manusia sia,, sepe sepert rtii pere pereko kono nomi mian an,, perta pertani nian an,, indu industr stri, i, serta serta ancu ancurn rnya ya kemakmuran bagi rakyat. 'ehingga, kemiskinan muncul dimanamana. Pertumbuhan perekonomian 1epang periode Pasca Pas ca Perang 6unia 77 untuk sebagian terjadi berkat kemajuan teknologi, tetapi yang lebih penting karena diterimanya tujuan kesempatan bekerja penuh oleh banyak negara maju dan penent penentuan uan kurs kurs tetap tetap melalu melaluii 6ana 6ana !onete !oneterr 7ntern 7nternasio asional nal $6!7 $6!7 dalam dalam perdagangan internasional.
Pengertian Variabel
Pengertian Variabel menurut Hatch & Farhady, yaitu variabel didefinisikan sebagai seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bisa dikatakan satu objek memiliki perbedaan dengan objek yang lain. !enurut "arlinger, yaitu variabel merupakan konstruk atau sifat yang di pelajari dan diteliti. "idder, "idder, mendefinis mendefinisikan ikan variabel variabel sebagai sebagai suatu kualitas $%ualites $%ualites dimana dimana seorang seorang peneliti mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari yang diteliti tersebut. 'ugiyono juga berpendapat bah(a variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang beebentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari secara mendalam,guna memperoleh informasi yang pasti tentang hal tersebut.* 1
8ntung 9ahyudi and Hartini Prasetyaning Pa(estri, “Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening,” 'imposium
)asional :kuntansi + $200/- *;2<. 2
3va "ris "ris 6iana 6iana 6evi, 6evi, “Analisis Pengaruh Kepuasan Kera Dan !"tivasi Terhadap Kinera
Kar#a$an Dengan K"mitmen %rganisasi"nal Sebagai Variabel Intervening &Studi Pada Kar#a$an %uts"ur'ing PT S(!()* KA)+A *ANA Semarang-” $Progra $Program m Pasca Pasca 'arjana 'arjana
8niversitas 6iponegoro, 200+. 'uharsimi, Pr"sedur #
Penelitian, *#th ed. $1akarta- =ineka >ipta, n.d..
6edi 9ahyudi, ? Pengembangan !ultimedia Pembelaaran Interakti./ 18=):@ 1P'6 $1urnal
Pendidikan 'ekolah 6asar *, no. * $20*<- *#/;*/*. < !argono, !et"d"l"gi
Penelitian Pendidikan, vol. $1akarta- =ineka >ipta, 20*0.
6ari pengertian diatas bisa di simpulkan bah(a, variabel penelitian adalah 'uatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.2 >ontoh >ontoh dari variabel variabel penelitian penelitian struktur struktur organisa organisasi, si, kepemimpi kepemimpinan, nan, penga(asan penga(asan,, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, dan juga deskripsi pekerjaan, kebijakan, kenudayaan, organisasi dan lain sebagainya. 'ebelum 'ebelum kita membicarak membicarakan an variabel variabel baiklah baiklah kita membicara membicarakan kan konsep. konsep. "onsep "onsep merupakan merupakan definisi definisi yang dipergunak dipergunakan an oleh para peneliti peneliti untuk menggambarkan menggambarkan secara secara abstrak abstrak suatu fenomena fenomena sosialAeko sosialAekonomi. nomi.# !isalnya !isalnya untuk untuk menggamba menggambarkan rkan kesejahter kesejahteraan aan masyarakat masyarakat,, dikenal dikenal konsep konsep pendapata pendapatan n nasional, nasional, pendapatan pendapatan per kapita, distribusi pendapatan, garis kemiskinan, dan tingkat pengangguran. 8ntuk
menggambarkan pergerakan penduduk dikenal dengan konsep migrasi, mobilitas. 8ntuk mengukur keberhasilan perusahaan &value ". the .irm- , keuntungan perlembar saham &earning per share- , dividend pa# "ut rati", rentabilitas ekonomis maksimum. 7stilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.). kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya lakilaki dan perempuan dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasinilai $misalnya variabel model kerja, keuntungan, biayapromosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya. Variabeljuga dapat diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih. !isalnya variabel jenis kelamin $lakilaki dan perempuan, variabel ukuran industri $kecil, sedang, dan besar, variabel jarak angkut $dekat, sedang, dan jauh, variabel sumber modal $modal dalam negeri dan modalasing, dan sebagainya.< 'utrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin mempunyai variasi- lakilaki perempuanB berat badan, karena berat #0kg dan sebagainya. Cejala adalah objek penelitian, sehingga variabel variabel adalah obejk penelitian yang bervariasi.
Variabel dibagi menjadi dua jenis variabel kualitatif dan kuantitatif. >ontoh kualitatifkemakmuran kepandaian, contoh kuantitatif- luas kota, umur, banyaknya jam dalam sehari. Variabel kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu- Variabel dikrit - disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berla(anan yakni ?yaD dan ?tidakD. "emudian Variabel k"ntinum- dipisahkan menjadi variabel kecil yakni- * Veriabel "rdinal , yaitu variabel yang menunjukkan tingkatantingkatan misalnya panjang, kurang panjang, pendek. 8ntuk sebutan lain adalah variabel ?lebihlebihD karena yang satu mempunyai kelebihan dibandingkan yang lain. >ontoh- ani terpandai, siti pandai, nono tidak pandai. 2 Variabel interval , yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding variabel lain, sedangkan jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti. !isalnya- 'uhu udara diluar *E>. 'uhu tubuh kita E>. !aka selisih suhu adalah /E. / / 'uharsimi, Pr"sedur
Penelitian.
:rifah )ur 'abrina, “Pengaruh Partisipasi Pen#usunan Anggaran Terhadap Kinera Aparat
Pemerintah Daerah: uda#a %rganisasi Dan K"mitmen %rganisasi Sebagai Variabel !"derating &Surve# Pada Pemerintah Daerah Se0(ks Karisidenan Surakarta-” $8niversitas !uhammadiyah
'urakarta, 200+, http-AAeprints.ums.ac.idA0*. 1 'uharsimi, Pr"sedur +
Penelitian.
6edi 9ahyudi and 4uti :lafiah, ?'tudi Penerapan 'trategi Pembelajaran 5erbasis !ultiple
7ntelligences 6alam !ata Pelajaran Pendidikan :gama 7slam,D !*DA))ISA: 2urnal Kaian Pendidikan Islam , no. 2 $20*/- 2<<;22.
Variabel tidak hanya berdiri sendiri, ia mempunyai hubungan dengan yang lainnya. 'eperti halnya hubungannya dengan teori. 4eori itu sendiri adalah serangkaian konsep, definisi dan proposisi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena. 4idak hanya itu, variabel juga ada hubungannya dengan satu atau lebih variabel lainnya, merupakan hipotesis dalam penelitian. 1adi hipotesis merupakan kesimpulan sementaraAtentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang menyatakan hubungan dua variabel atau lebih disebut hipotesis relasional. :da juga yang disebut hipotesis deskriptif yaitu hipotesis yang menyatakan karakteristik suatu sampel menurut variabel tertentu. 6alam sebagai la(an dari hipotesis nihil. !isalnya hiopotesis nihilnya $H0 mengatakan bah(a tidak ada hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan, maka hipotesis alternatifnya $* akan berbunyi ada
hubungan yang nyataAsignifikan antara biaya promosi dengan volume penjualan pada taraf signifikansiAalpha tertentu. B. !eg"naan Variabel
"egunaan Variabel diantaranya, yaitu- 8ntuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, untuk mempersiapkan metode analisisApengelahan data dan untuk menguji hipotesis. C. Mengenal Variabel
'ekali lagi variabel adalah objek penelitian yang sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian, objek penelitian adalah suatu fenomena atau masalah yang telah diabstraki menjadi suatu konsep atau variabel. "arena objek penelitian melekat bersama subjek penelitian.+ 6an data itu sendiri merupakan sebuah catatan dari penelitian yang didapat dari suatu objek penelitian itu sendiri. 6ari banyak penelitian yang dilakukan, banyak pula jenisjenis variabel yang digunakan diantaranya jenisjenis variabel, yaitu- Variabel independen, yaitu variabel stimulus atau input, variabel ini yang bergerak baik dalam diri individu atau yang berada di lingkungan yang mempengaruhi suatu perilaku. Variabel dependent , yaitu merupakan
variabel respon atau kebalikan dari independent, atau output. ang merupakan faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan efek variabel independent. Variabel m"derat"r , yaitu sebagai faktor yang diukur, dimanipulasi atau diseleksi oleh pelaku eksperimen untuk menemukan apakaj variabel itu memodifikasi hubungan variabel independen dengan fenomena yang telah diamati. Variabel k"ntr"l , yaitu sebagai faktor yang dikontrol oleh eksperimenter untuk menghilangkan atau menetralisir adanya efek terhadap
fenomena
yang
sedang
diamati.
Variabel
inverenting,
yaitu
faktor
yang
memperngaruhi secara teoretik terhadap fenomena yang diamati, tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi. *0 D. Definisi operasional Variabel
!endefinisikan variabel adalah menggambarkan A mendeskripsikan variabel penelitian sedemikian rupa, sehingga variabel tersebut bersifat- 'pesifik &tidak berintrepretasi ganda- dan 4erukur &"bservable atau measurable>ontohnya, yaitu - status giGi. Variabel ini dapat diukur dan dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti - 4inggi badan, 5erat badan, kadar protein, lingkar lengan atasdan ba(ah. 6efinisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasar karakteristik yang diamati, dan memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.** 6efinisi operasional variabel dilakukan dalam rangka menghindari perbedaan penafsiran dalam memahaminya. leh karena itu, variabelvariabel dalam penelitian harus dijelaskan sejelas mungkin agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran.*2 6efinisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam setiap penelitian. 'edangkan cara pengukurannya adalah dengan cara, dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. 'ehingga dalam definisi operasional mencakup- )ama variabel, definisi variabel berdasar maksud penelitian, hasil ukur, dan skala pengukuran.* 'ecara teori, pengertian, macam dan juga jenisnya, variabel sangat beraneka ragam berdasarkan berbagai kriteria. 6alam bahasan diatas hanya didasarkan pada karakteristik hubungannya antar variabel dalam 2 macam saja, yaitu Variabel independent dan variabel dependent. Membuat defnisi opersional adalah menetapkan bagaimana mengukur variabel yang akan diteli menurut peneli. Sebab peneli yang berbeda dapat menggunakan defnisi opersional yang berbeda-beda untuk variabel yang sama, sesuai dengan kepenngan yang akan menelinya. 14 Sebagai contoh: variabel beribadah! memiliki defnisi yang berbeda karena diseap agama cara beribadahnya berbeda-beda akan tetapi tu"uannya sama untuk melaksanakan perintah.
Variabel *. Pengertian Variabel :da beberapa definisi tentang variabel. 6iantarnya adalah sebagai berikut. a. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bah(a dalam penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur.
b. Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. 6efinisi di atas mengandung makna bah(a sesuatu atau konsep dapat disebut variabel jika konsep tersebut memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau kategori.
2. "lasifikasi Variabel Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks hubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi. a. Berdasarkan skala pengukuranya 1) Variabel nominal
Variabel nominal merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. >ontoh variabel nominal - jenis kelamin $lakilaki dan perempuan. 2) Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat, contoh status sosial ekonomi rendah, sedang, tinggi. 2
3) Variabel interval
Variabel interval adalahvariabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyaitingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya, contoh prestasi belajar - <, /, , , dst. 4) Variabel rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain berisfat membedakan, mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama, contoh - berat badan, tinggi badan, dst. #. Berdasarkan konteks hubungannya
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabelvariabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan menjadi 1) Variabel bebas atau independent variables
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat. 2) Variabel terikat atau dependent variabel
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya. 3) Variabel moderator atau variable intervening
Variabel moderator merupakan variable yang juga mempengaruhi variabel terikat, namun dalam penelitian pengaruhnya tidak diutamakan. 4) Variabel perancu (confuding variable)
Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variable antara. ) Variabel kendali
Variabel kendali merupakan variabel yang juga mempengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya
dijadikan netral. !) Variabel rambang
Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat namun pengaruhnya tidak 2#
begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan. d. Berdasarkan dapat tidaknya variabel dimanipulasi
:da variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. :tas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan menjadi* Variabel dinamis , adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, contoh - metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst. 2 Variabel statis , merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, contoh - jenis kelamin, umur, status perka(inan, dst.
. Pendefinisian Variabel 'ecara perasional a. Pengertian definisi operasional 6efinisi operasional adalah definisi yang didasarkan atassifatsifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati $'umadi 'uryabrata, 2000 /. @ain halnya dengan definisi konseptual, definisi konseptual lebih bersifat hipotetikal dan ?tidak dapat diobservasiD. "arena definisi konseptual merupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensi konsep yang lain. 6efinisi konseptual bermanfaat untuk membuat logika proses perumusan hipotesa $'ar(ono, 200/. b. Pentingnya operasionalisasi variabel Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. 4anpa operasionalisasi variabel, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual. perasionalisasi variabel bermanfaat untuk- * mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikanB 2 menunjukkan bah(a suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasionalB mengetahui bah(a definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan $'ar(ono, 200/ 2<
c. >ara>ara !enyusun 6efinisi perasional :da tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasional yaitu* yang menekankan kegiatan apa yang perlu dilakukan, 2 yang menekankan pada bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan yang menekankan sifatsifat statis yang didefinisikan. "etiga cara menyusun definisi operasional tersebut dapat disebut sebagai definisi operasional tipe : atau pola 7, definisi operasional pola 5 atau tipe 77, dan definisi operasional tipe > atau pola 777 $'umadi 'uryabrata, 2000- /B 'ar(ono, 200/. 3- "efinisi #perasional $ipe % atau &ola ' 6efinisi operasional 4ipe : dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. 6engan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata. >ontoh- ?"onflikD didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masingmasing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya. 4- "efinisi #perasional $ipe B atau &ola '' 6efinisi operasional 4ipe 5 dapat disusun didasarkan pada
bagaimana objek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitikkarakteristik dinamisnya. >ontoh- ?rang pandaiD dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilainilai tinggi di sekolahnya. 5- "efinisi #perasional $ipe atau &ola ''' 6efinisi operasional 4ipe > dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa objek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitikkaraktersitik statisnya. >ontoh- ?rang pandaiD dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat. 2/
d. "riteria "eunikan 6alam menyusun definisi operasional, definisi tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat kriteria unik yang dapat diamati. 'emakin unik suatu definisi operasional, maka semakin bermanfaat. "arena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin menghilangkan objekobjek atau pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tdiak kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variable dapat direplikasi. 'ekalipun demikian, keunikan A kekhususan tersebut tidak menjadi penghalang keberlakuannnya secara umum suatu konsep yang merupakan cirri validitas eksternal bagi desain penelitian yang kita buat.
6. Hipotesis *. Pengertian Hipotesis
Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara etimologis, teknis, statistik, dst. a. 'ecara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti ?kurang dariD dan thesis yang berarti pendapat. 1adi hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya $6jar(anto, *++# - *. b. Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala $6onald :ry, *++2 - *20. c. Hipotesis adalah ja(aban sementara terhadap !asalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris $!oh.)aGir, *++*2. d. 'ecara teknis, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian $'umadi 'uryabrata, *++* - #+. e. 'ecara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sample $'umadi 'uryabrata, 2000 - /+. f. 6itinjau dalam hubungannya dengan variabel, hipotesis merupakan pernyataan tentang keterkaitan antara variabelvariabel $hubugan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih. 2
g. 6itinjau dalam hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan deduksi dari teori ilmiah $pada penelitian kuantitatif dan kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk menghasilkan teori baru $pada penelitian kualitatif.
2. 6asar Pemikiran Pembuatan Hipotesis 6alam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai komponen penting dalam penelitian. leh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya.
Pentingnya hipotesis dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bah(a peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian pada bidang tersebut. b. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data. c. Hipotesis merupakan petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan. d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penelitian.
. >iriciri =umusan Hipotesis :da beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam merumuskan hipotesis $'umadi 'uryabrata, 2000 - 0, yaitu a. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih $dalam satu rumusan hipotesis minimal terdapat dua variabel. b. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif $kalimat pernyataan. c. Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas. d. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya.
#. 1enisjenis Hipotesis :da beberapa jenis hipotesis. 8ntuk mempermudah dalam mempelajari, hipotesis dapat diklasifikasikan berdasarkan rumusannya dan proses pemerolehannya. a. 6itinjau dari rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi 2
1# ipoteis ker*a , yaitu hipotesis ?yang sebenarnyaD yang
merupakan sintesis dari hasil kajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingkat H* atau Ha. $# ipotesis nol atau hipotesis statistik , merupakan la(an dari
hipotesis kerjadan sering disingkat Ho. :da kalanya peneliti merumuskan hipotesis dalam bentuk H* dan Ho untuk satu permasalahan penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan bah(a Ho IsengajaD dipersiapkan untuk ditolak, sedangkan H* ?dipersiapkanD untuk diterima $'udar(an 6anim dan 6ar(is, 200 - **. b. 6itinjau dari proses pemerolehannya, hipotesis dibedakan menjadi * ipotesis induktif , yaitu hipotesis yang dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru $pada penelitian kualitatif 2 ipotesis deduktif , merupakan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan teori ilmiah yang telah ada $pada penelitian kuantitatif. Hubungan antara hipotesis dengan observasi dan teori ilmiah pada hipotesis induktif dan deduktif dapat divisualisasikan sebagai berikut $4rochim, 200<.
:. Variabel Penelitian !enurut .9 5est yang disunting oleh sanpiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisikondisi atau serenteristik serenteristik
yang
oleh
peneliti
dimanipulasikan,
diobservasi dalam suatu penelitian. 'edang 6irjen 6ikti
dikontrol
atau
6epdikbud menjelaskan bah(a yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. 6ari kedua pengertian tersebut dapatlah dijelaskan bah(a variabel penelitia n itu meliputi faktorfaktor yang berperan dalam peristi(a atau gejala yang akan diteliti. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoretisnya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. leh karena itu, apabila landasan teoretis suatu penelitian berbeda, akan berbed pula variabel nya. Pada
dasarnya
banyaknya
variabelsangat
tergantung
oleh
sederhana
atau
runtutnya penelitian. 'emakin sederhana rancangan penelitian, maka akan semakin sederhana pula variabelnya dan sebaliknya. !acammacam variabel adalah sebagai berikut * !enurut fungsinya variabel dapat dibedakan a. Variabel tergantung b. Variabel bebas c. Variabel intervening d. Variabel moderator e. Variabel kendali f. Variabel rambang a. Variabel 4ergantung $6ependent Variabel aitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. !enurut fungsiya, variabel ini dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau terpengaruhi. b. Variabel bebas $7ndependent Variabel :dalah
kondisikondisi
atau
karakteristikkarakteristik
yang
oleh
peneliti
dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobeservasi. "arena fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh, seba b berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. c. Variabel intervening aitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.
d. Variabel !oderator Variabel moderator ialah variabel yang karena fungsinya ikutmempengaruhi variabel tergatung serta memperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung. e. Variabel kendali
:dalah variabel yang membatasi $sebagai kendali atau me(arnai variabel moderator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama yang berkaitan dengan variabel moderator. f. Variabel rambang aitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya terhadap variabel bebas maupun variabel tergantung hampir tidak diperhatikan . 2 !enurut
datanya, variabel
dapat
dibedakan
berdasarkan
data
yang diharapkan
terkumpul, karena itu dapat dibedakan menjadi a 6ata nominal yang terkait dengan variabel nominal b 6ata ordinal yang terkait dengan variabel ordinal c 6ata interval yangterkait dengan variabel interval d 6ata rasio yang terkait dengan variabel rasio Variabel nominal adalah variabel yang bersifat deskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain. >ontohnya - jenis kelamin, jenis pekerjaan, status perka(inan dsb. Variabel ordinal ialah variabel yang disusun berdasarkan tingkatArangking yang berurutan. Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Variabel rsio ialah variabel yang dalam kuantifikasinya hanya mempunyai nol mutlak. Hubungan
antar
variabel
'esungguhnya yang dikemukakan di dalam inti penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antara berbagai variabel. Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara dua variabel bebas dan variabel terikat $tergantung.
Merumuskan defnisi operasional variabel
'etelah variabelvariael diidentifikasikan dan diklasifikasikan, maka variabel variabel tersebut perlu didefiniskan secara operasional $5ridgman*+2. Penyusunan ini perlu diakukan karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok untuk digunakan. 6efinisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifatsifat hal yang didefinisikan yang dapat diamatiAdiobservasi. "onsep yang dapat diamati merupakan hal yang sangat penting karena hal yang dapat diamati tersebut membuka kemungkinan bagi orang lain, tentunya selain peneliti itu sendiri untuk dapat melakukan hal serupa, sehingga nantinya apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.
emilih masalah untuk diteliti merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya seluruh proses penelitian yang dijalankan adalah untuk menja(ab pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. !emilih masalah
juga
merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan yang baku. 'ekalipun demikian dengan latihan dan kepekaan ilmiah, pemilihan masalah yang tepat dapat dilakukan.
5agaimana peneliti mencari masalah yang akan dikaji, beberapa panduan pokok di ba(ah ini akan mempermudah bagi kita menemukan masalah*.
!asalah sebaiknya merumuskan setidaktidaknya hubungan antar dua variabel atau lebih
2.
!asalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda dan pada umumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya.
.
!asalah
harus
dapat
diuji
dengan
menggunakan
metode
empiris,
yaitu
dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk menja(ab masalah yang sedang dikaji.
#.
32
!asalah tidak boleh merepresentasikan masalah posisi moral dan etika.
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
32
a.
HUBUNGAN ANTAK VAKIABEL !asalah sebaiknya mencerminkan hubungan dua variabel atau lebih, karena pada
praktiknya peneliti akan mengkaji pengaruh satu variabel tertentu terhadap variabel lainnya. !isalnya, seorang peneliti ingin mengetahui ada dan tidaknya pengaruh Jgaya kepemimpinanJ $variabel satu terhadap Jkinerja pega(aiJ $variabel dua. 1ika seorang peneliti hanya menggunakan satu variabel dalam merumuskan masalahnya, maka yang bersangkutan hanya melakukan studi deskriptif, misalnya JCaya kepemimpinan di perusahaan KJ. Peneliti dalam hal ini hanya akan melakukan studi terhadap gaya kepemimpinan yang ada tanpa mempertimbangkan faktor faktor lain baik yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan tersebut. >ontoh- Hubungan antara motivasi karya(an dan prestasi kerja !otivasi- variabel satuB prestasi kerja- variabel dua
b.
MASALAH DIKUMUSKAN SECAKA JELAS, T ID AK B EK M AK N A G A ND A D AN D AL AM BENTUK KALIMAT TANYA
!asalah harus dirumuskan secara jelas dan tidak bermakna ganda atau memungkinkan adanya tafsiran lebih dari satu dan dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. >ontoh*.
:pakah ada hubungan antara promosi dengan volume penjualanL
2.
:pakah (arna sepeda motor 'uGuki mempengaruhi minat beli konsumenL
.
:pakah desain produk handphone mempengaruhi keputusan membeli konsumenL
#.
:pakah ada hubungan antara minat baca dengan tingginya indeks prestasiL
32
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
32
>ontoh contoh di atas mencerminkan rumusan masalah yang jelas dan tidak bermakna ganda. Pada contoh JaJ peneliti ingin mengkaji hubungan variabel promosi dengan variabel volume penjualan. Pada contoh JbJ peneliti ingin melakukan studi tentang hubungan variabel J(arna sepeda motor 'uGukiJ dengan variabel Jminat beliJ. Pada contoh JcJ peneliti akan mengkaji hubungan antar variabel Jdesain produk handphoneJ dengan variabel Jkeputusan membeliJ. Pada contoh JdJ peneliti akan mengkaji hubungan antar variabel Jminat bacaJ dengan Jindeks prestasiJ.
c.
DAPAT DIUJI SECAKA EMPIKIS !asalah harus dapat diuji secara empiris, maksudnya perumusan masalah yang
dibuat memungkinkan peneliti mencari data di lapangan sebagai sarana pembuktiannya. 4ujuan utama pengumpulan data ialah untuk membuktikan bah(a masalah yang sedang dikaji dapat dija(ab jika peneliti melakukan pencarian dan pengumpulan data. 6engan kata lain masalah memerlukan ja(aban, ja(aban didapatkan setelah peneliti mengumpulkan data di lapangan dan ja(aban masalah merupakan hasil penelitian.
d.
HINDAKILAH PENILAIAN MOKAL DAN ETIS 'ebaiknya peneliti menghindari masalah masalah yang berkaitan dengan
idealisme atau nilai nilai, karena masalah tersebut lebih sulit diukur dibandingkan dengan masalah yang berhubungan dengan sikap atau kinerja. !isalnya kita akan mengalami kesulitan dalam mengukur masalah masalah seperti berikut inia. b.
Haruskah semua mahasis(a tidak mencontek dalam ujianL Haruskah semua mahasis(a rajin dalam belajarL
:kan lebih baik kalau masalah tersebut dijadikan dalam bentuk sepertic. Hubungan antara kesiapan ujian dan nilai yang diraih Pengaruh kerajinan mahasis(a terhadap kecepatan kelulusan d.
34
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
34
e.
STKATEGI MENENTUKAN MASALAH
'alah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti. 6i ba(ah ini diberikan contoh cara menyempitkan masalah yang berkaitan dengan penelitian dalam dunia bisnis.
34
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
34
Davis (1985, 47)
Cambar di atas mengilustrasikan peranan identifikasi masalah dalam proses pe ngemba ngan pe rumu san masalah, yaitu proses penyaringan mulai dari yang umum sampai dengan masalah yang
34
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
34
khusus. !asalah dimulai dari adanya pemikiran J'"n'ernJ manajerial yang sedang dihadapi atau yang akan dihadapi, kemudian masalah pemikiran tersebut dipersempit menjadi proses penyaringan perumusan masalah dan pada tahap ketiga menjadi penyaringan pemilihan masalah yang akan diteliti dengan disertai tujuan penelitiannya. >ontoh kasus-
Mengenali geala
•
suatu
!unculnya rasa ketidakpuasan diantara para programmer komputer di suatu per usahaan ter tentu. Penghasila n per usahaan tersebut terus meningkat dengan baik selama lima tahun terakhir ini. "eluhan keluhan secara lisan telah diterima dari para pega(ai mengenai struktur penggajian yang dianggap sudah tidak memadai lagi.
l!enti"i#asi Masala$ •
a.
!elakukan evaluasi terhadap data internal dan eksternal dengan melakukan kegiatan kegiatan sebagai berikut•
•
•
!onitoring ketidakpuasan tersebut dan penyebaran informasi penghasilan perusahaan !elacak apakah pernah ada rasa ketidakpuasan muncul di masa masa lalu. !encariliteratur Aacuanyangmembahasmasalahyangmirip dengan kejadian yang dialami di perusahaan tersebut dengan masalah di perusahaan lain.
b.
!elakukan isolasi area masalah Pihak manajemen tidak mempunyai perencanaan alokasi penggajian yang kosisten
•
•
5erdasarkan
(a(ancara
diluar
•
ketidakpuasan terhadap sistem penggajian Pihak direksi telah menginventarisasi keluhan keluhan dari pega(ai mengenai adanya diskriminasi penggajian.
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
diketahui
adanya
3!
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
•
3!
%u&usan Masala$
=umusan masalah akan berbunyi sebagai berikut-
M
Faktor faktor utama apa saja yang berhubungan dengan
tingkat tingkat penggajia n
ba gi pa ra profes iona l ahli komputer di perusahaan tersebut.
M
:pakah ada hubungan antara meningkatnya penghasilan perusahaan dengan ketidakpuasan di kalangan para programmer.
'() PEKTIMBANGAN KHUSUS DALAM MEMILIH MASALAH YANG AKAN DITELITI 6alam melakukan pemilihan masalah dapat mempertimbangkan hal hal di ba(ah ini-
a(
Da*at Dila#sana#an 1ika kita memilih masalah tertentu, maka pertanyaan pertanyaan di ba(ah ini bermanfaat bagi kita untuk mengecek apakah kita dapat atau tidak melakukan penelitian dengan masalah yang kita tentukan- *& :pakah masalah tersebut dalam jangkauan kitaL 2& :pakah kita mempunyai cukup (aktu untuk melakukan pen elitia n denga n persoal an
ter sebutL
&
:pakah
kit a
aka n
mendapatkan
akses
untuk
memperoleh sampel yang akan kita gunakan sebagai responden sebagai sarana pemerolehan data dan informasiL #& :pakah kita mempunyai alasan khusus sehingga kita percaya akan dapat memperoleh ja(aban dari masalah yang kita rumuskanL <& :pakah metode yang diperlukan sudah kita kuasaiL
+(
Jang#auan Penelitiann,a :pakah masalahnya cukup memadai untuk ditelitiL :pakah jumlah variabelnya sudah cukupL :pakah jumlah datanya cukup untuk dilaporkan secara tertulisL
-(
Kete.#aitan :pakah kita ter tarik dengan masalah tersebut dan cara pemecahannyaL :pakah masalah yang kita teliti berkaitan dengan
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3"
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3"
latar belakang pengetahuan atau pekerjaan kitaL 1ika kita melakukan penelitian dengan masalah tersebut apakah kita akan mendapatkan nilai tambah bagi pengembangan diri kitaL
!(
Nilai Te/.itis :pakah masalah yang akan diteliti akan mengurangi adanya kesenjangan teori yang adaL :pakah pihak pihak lain, seperti pembaca atau pemberi dana akan mengakui kepentingan studi iniL :pakah hasil penelitiannya nanti akan memberikan sumbangan pengetahua n terhada p ilmu yang kita pelajariL :pakah hasil penelitiannya layak dipublikasikanL
e(
Nilai P.a#tis :pakah hasil penelitiannya nantinya akan ada nilai nilai praktis bagi para praktisi di bidang yang sesuai dengan masalah yang akan ditelitiL
'(0 MENYUSUN HIPOTESIS '(0(1 Penge.tian 'etelah masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya ialah merumuskan hipotesis. :pakah hipotesis ituL :da banyak definisi hipotesis yang pada hakikatnya mengacu pada pengertian yang sama. 6iantaranya ialah hipotesis adalah ja(aban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti. !enurut Prof. 6r. '. )asution definisi hipotesis ialah Jpernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminyaJ. $)asution-2&
'(0(2 Asal !an 3ungsi Hi*/tesis Hipotesa dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. !isalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesa yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga.
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3#
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3#
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji keb enaran suatu teori. 1ika hipotesis sudah diuji dan membuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. 1adi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru. Fungsi hipotesis menurut !enurut Prof. 6r. '. )asution ialah sbb-
1) untuk menguji kebenaran suatu teori, 2& memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan & memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
'(0(4 Pe.ti&+angan Hi*/tesis
!ala&
Me.u&us#an
6alam merumuskan hipotesis peneliti perlu pertimbangan pertimbangan diantaranya-
M
Harus mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak tidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. "edua variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel tergantung. 1ika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variabel tergantung dua variabel bebas.
M
Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya
rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. 1ika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
M
Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk
diungkapkan
dalam
bentuk
operasional
yang
dapat dievaluasi
berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. 'ebaiknya hipotesis jangan mencerminkan unsur unsur moral, nilai nilai atau sikap.
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3$
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
3$
'(0(5 Jenis6Jenis Hi*/tesis 'ecara garis besar ada dua jenis hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya.
!enurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi-
a.
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan kesamaan dalam dunia empirishipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya, misalnya Jorang ja(a halus budinya dan sikapnya lemah lembutJ, Jjika ada bunyi he(an tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, J jika hujan kota 1akarta 5anjirJ. "ebenaran kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
b.
Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal- pada kenyataannya dunia
ini
sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekompleksitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe tipe yang ada. Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
c.
Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variabel- hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variabel variabel yang diteliti. 6alam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya sehingga variabel tersebut berubah.
!enurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga-
a. Hipotesis penel itianAker ja- hipotesis penelit ian merupaka n anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. 6alam hipotesis ini peneliti menganggap benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama
4%
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
4%
melakukan penelitian. !isalnya- :da hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
b.
Hipotesis operasional- hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. :rtinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata mata berdasarkan anggapan dasar nya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bah(a hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. 8ntuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol $H. H digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian tergantung dari bukti bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian. >ontohH- 4idak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
c.
Hipotesis statistik- Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka angka $kuantitatif&. !isalnya- H- r N B atau H- p N
'(0(' Ca.a Me.u&us#an Hi*/tesis >ara merumuskan hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut- rumuskan hipotesis penelitian, hipotesis operasional, dan hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat. >ontoh *- Hipotesis asosiatif =umusan masalah-
M
:dakah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pega(aiL
4%
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
4%
Hipotesis penelitian-
M
:da hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pega(ai Hipotesis operasional ialah mendefinisikan hipotesis secara operasional variabel
variabel yang ada di dalamnya agar dapat dioperasionalisasikan. !isalnya Jgaya kepemimpinanJ dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap ba(ahan.
"iner ja
pega(ai
diope rasio nalis asika n
sebagai
tingg i
rendahnya
pemasukan perusahaan. Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesis yang bersifat netral dan hipotesis * yang bersifat tidak netral
!aka bunyi hipotesis operasionalnyaH- 4idak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap ba(ahan dengan tinggi . rendahnya pemasukan perusahaan H*- :da hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap ba(ahan dengan tinggi . rendahnya pemasukan perusahaan Hipotesis statistik ialah hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. 6alam contoh ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar O, maka hipotesisnya berbunyi sebagai berikutH- P N , H*- P * ,
>ontoh 2- Hipotesis deskriptif =umusan masalahnya-
o
'eberapa besar penguasaan 5ahasa 7nggris di kalangan mahasis(aL
Hipotesis penelitian-
o
Penguasaan 5ahasa 7nggris di kalangan mahasis(a kurang dari standar
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
42
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
42
Hipotesis operasional bunyinya-
o o
H N Penguasaan 5ahasa 7nggris di kalangan mahasis(a sama dengan standar
H* N Penguasaan 5ahasa 7nggris di kalangan mahasis(a tidak sama dengan standar Hipotesis statistik
o
H- r N O $.& o H*- r * O $.&
6iasumsikan standar sama dengan O penguasaan 5ahasa 7nggrisnya. >ontoh - Hipotesis
komparatif =umusan masalahnya-
o
5agaimana
sikap
mahasis(a
di
5andung
terhadap
penyalahgunaan
narkoba
dibandingkan dengan sikap mahasis(a di ogyakarta
Hipotesis penelitian-
o
:da perbedaan sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasis(a di 5andung dan mahasis(a di ogyakarta Hipotesis operasional-
o
H N 4idak ada perbedaan persentase sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasis(a di 5andung dan mahasis(a di ogyakarta
o
H* N :da perbedaan persentase sikap terhadap penyalahgunaan narkoba pada mahasis(a di 5andung dan mahasis (a di ogyakarta
Hipotesis 'tatistikH- r 5andung N r ogyakarta H*- - r 5andung * r ogyakarta
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
43
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
43
'(7 UJI HIPOTESIS Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji. Pengujian ini akan membuktikan H atau H* yang akan diterima. 1ika H* diterima maka H ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap ba(ahan dengan tinggi . rendahnya pemasukan perusahaan. 6alam membuat hipotesis ada dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu-
a.
!enolak hipotesis yang seharusnya diterima. "esalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha $a&.
b.
!enerima hipotesis yang seharusnya ditolak. "esalahan ini disebut sebagai kesalahan beta $b&.
'(18
CONTOH UJI HIPOTESIS >ontoh kasus- 'ebuah perusahaan baju (anita ingin melakukan penelitian mengenai hubungan antara kontras (arna dan keputusan membeli baju. Hasil pengumpulan data memberikan angka angka obser vasi sebagai berikut-
8ntuk kasus ini kita akan menggunakan >hi '%uare sebagai sarana untuk menguji hipotesis 4ahap 7- =umuskan masalahnya
M
:dakah hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli baju L
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
44
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
M
44
5erapa besar hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli bajuL 4ahap 77- =umuskan tujuannya
M
!encari ada dan tidaknya hubungan antara kontras (arna dengankeputusan membeli baju
M
!encari besarnya hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli baju 4ahap 777- =umuskan hipotesisnya 8ntuk contoh ini diambil perumusan masalah yang kedua.
M
Hipotesis Penelitian:da hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli baju
M
Hipotesis perasionalH- 4idak ada hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli baju
H*- :da hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membeli baju
M
Hipotesis 'tatistikH- kontras rendah N kontras menengah N kontras tinggi H*- kontras tinggi kontras menengah kontras rendah 4ahap 7V- Hitung Frekuensi Prediksi $e
e1 =
60 x 76
= 20,6
221 e2 =
60 x 75
= 20,3
221 e3 =
60 x 70
= 19
221 e5 =
88 x 75
= 29,8
221
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
4&
Memilih Masalah yang Akan iteliti dan Merumuskan Hipotesis
e6 =
88 x 70
4&
=
27,8 221 e7 =
73 x 76
=
25,1 221 e =
Q <
= 2#,
22*
e9 =
73 x 70
=
23,1 221
4ahap V- Hitung dengan rumus
%& − e# χ
$
$
= ∑ e
%$' -yang Akan iteliti $20 Memilih Masalah dan Merumuskan Hipotesis − %1'
%$) − )&,$#
$
4!
%$' -yang Akan iteliti $20 Memilih Masalah dan Merumuskan Hipotesis − %1' $&,(# =
$
%)& − $*,+# =
+
$&,(
$*,+
20,&
2
+
+
+
$'#
$
%$' − $4,#
+
+ $',1
2
N 0,+ R 0,02 R 0, R *2,+ R 0,00* R *, R 0, R 0,0 R 0,#* 2
N *,*/* $hasi* hitungan dari pene*itian&
$
+ $4,
2,*
χ
4!
)&,$
%$+ −
2
$,+
$20 − 2,*&
$
1*
$< − 2,&
$
+
$&,)
$
− 1*#
%$) − )&,$#
4ahap V7- Hitung degree of freedom $6F
M
6F N $r . *& $c . *& N . *& $ . *& N#
M
4entukan besarnya a-
α = 0,01
M
>ari besarnya c2 dari tab*e dengan 6F sebesar # dan a sebesar 0,0* $
⇒ χ
N *,2
4ahap V77- 5uat grafik untuk menguji
$
χ pene*itian berada di daerah peno*akan, artinya H0 dito*ak. 1ika H0 dito*ak, maka H* diterima 4ahap V77- =umuskan kesimpu*an atau hasi* uji hipotesis 5unyi hipotesis * ada*ah J:da hubungan antara kontras (arna dengan keputusan membe*i bajuB maka kesimpu*annya ia*ah- Pembe*ian baju o*eh konsumen berhubungan dengan faktor kontras (arna.
MENGIDENTI3IKASI DAN MEMBE%I NAMA VA%IABEL
)(1 DB3INISI ariabel didefinisikan sebagai "something that may vary or differ " (ro!n, 19987). #efinisi 1ain $ang 1ebi% de&i1 'enga&akan
(
bah(a variabe* J
is simply symbol or a concept that can assume any
(
bah(a variabe* J
is simply symbol or a concept that can assume any
one of a set of values" (#ais, 199823). 6efinisi pertama menyatakan bah(a varibe* ia*ah sesuatu yang berbeda atau bervariasi, penekanan kata sesuat u diperje*as da*am definisi kedua yaitu simbo* atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat ni*aini*ai. 6efinisi abstrak tersebut akan *ebih je*as bi*a diberi contoh sebagai berikut-
a. b. c.
Hubungan antara inte*ejen dengan prestasi be*ajar
Pengaruh (arna terhadap minat be*i sepeda motor Hubungan antara promosi dengan vo*ume penjua*an >ontohcontoh variabe* ia*ah- inte*ejen, prestasi be*ajar, (arna, minat be*i,
promosi dan vo*ume penjua*an
&4
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
&4
)(2 TIPB6TIPB VAKIABBL )(2(1 Va.ia+el Be+as (Independent Variabel) Variabe* bebas merupakan variabe* stimu*us atau variabe* yang mempengaruhi variabe*
*ain.
Variabe*
bebas
merupakan
variabe*
yang variabe*nya
diukur,
dimanipu*asi, atau dipi*ih o*eh pene*iti untuk menentukan hubungannya dengan suatu geja*a yang diobservasi. Pada contoh di atas, J(arnaJ ada*ah variabe* bebas yang dapat dimanipu*asi dan di*ihat pengaruhnya terhadap Jminat be*iJ, misa*nya apakah (arna merah sepeda motor dapat menimbu*kan minat be*i konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
)(2(2 Va.ia+el Te.gantung (Dependent Variabel) Variabe* tergantung ada*ah variabe* yang memberikan reaksiA respon jika dihubungkan
dengan
varibe*
bebas.
Variabe*
tergantung ada*ah variabe* yang
variabe*nya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan o*eh variabe* bebas. Pada contoh pengaruh (arna terhadap minat be*i sepeda motor, maka variabe* tergantungnya ia*ah Jminat be*iJ. 'eberapa besar pengaruh (arna merah terhadap minat be *i kons umen te rh ad ap sepeda moto r te rs eb ut . 8ntu k meyakinkan pengaruh variabe* bebas (arna merah terhadap minat be*i maka (arna merah dapat diganti dengan (arna biru. 1ika besaran pengar uhnya berbed a maka manipu*asi terhadap varibe* bebas membuktikan adanya hubungan antara variabe* bebas (arna dan minat be*i konsumen.
)(2(4 Hu+ungan Anta.a Va.ia+el Be+as !an Va.ia+el Te.gantung Pada umumnya orang me*akukan pene*itian dengan menggunakan *ebih dari satu varibe*, yaitu variabe* bebas dan variabe* tergantung. "edua varibe* tersebut kemudian dicari hubungannya.
engidentifi!asi dan enamai "ariabel
55
engidentifi!asi dan enamai "ariabel
55
>ontoh *
M
Hipotesis pene*itian- :da hubungan antara Jgaya kepemimpinanJdengan JkinerjaJ pega(ai
M M
Variabe* bebas- gaya kepemimpinan Variabe* tergantung- minat be*i
Caya kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja peg a(a i, misa* nya gaya kep emimpina n yang sentra*ist is akan berdampa k terhada p kinerja pega(ai secara berbeda denga n gaya kepemimipinan yang bersifat de*egatif. >ontoh 2
M M M
Hipotesis pene*itian- :da hubungan antara promosi dengan vo*ume penjua*an Variabe* bebas- promosi Variabe* tergantung- vo*ume penjua*an
Promosi mempunyai hubungan dengan ada dan tidaknya peningkatan vo*ume penjua*an di perusahaan tertentu.
)(2(5 Va.ia+el M/!e.at (Moderate Variable) Variabe* moderat ada*ah variabe* bebas kedua yang sengaja dipi*ih o*eh pene*iti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabe* bebas pertama dan variabe* tergantung. Variabe* moderat merupakan variabe* yang variabe*nya diukur, dimanipu*asi, atau dipi*ih o*eh pene*iti untuk mengetahui apakah variabe* tersebut mengubah hubungan antara variabe* bebas dan variabe* tergantung. Pada kasus adanya hubungan antara (arna sepeda motor dengan minat be*i, pene*iti memi*ih variabe* moderatnya ia*ah JhargaJ. 6engan dimasukannya variabe* moderat harga, pene*iti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabe* tersebut berubah. 1ika berubah maka keberadaan variabe* moderat berperan, sedang jika tidak berubah maka variabe* moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabe* yang dite*iti.
&!
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
&!
>ontoh *ain-
M
Hipotesis- :da hubungan antara promosi di media te*evisi dengan meningkatnya kesadaran merk handph"ne 'amsung di ka*angan konsumen
M M M
Variabe* bebas- promosi
Variabe* tergantung- kesadaran merk
Variabe* moderat- media promosi
)(2(' Va.ia+el K/nt./l (Control Variable) 6a*am pene*itian pene*iti se*a*u berusaha menghi*angkan atau menetra*kan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabe* bebas dan variabe* tergantung. 'uatu variabe* yang pengaruhnya akan dihi*angkan disebut variabe* kontro*. Variabe* kontro* didefinisikan sebagai variabe* yang variabe*nya dikontro* o*eh pene*iti untuk menetra*isasi
pengaruhnya.
1ika
tidak
dikontro*
variabe*
tersebut
akan
mempengaruhi geja*a yang sedang dikaji.
>ontoh-
*
Hipotesis- ada pengaruh kontras (arna baju terhadap keputusan membe*i di ka*angan (anita
* * *
Variabe* bebas- kontras (arna Variabe* tergantung- keputusan membe*i Variabe* kontro*- (anita $jenis ke*amin& Pada kasus pene*itian di atas variabe* kontro*nya jenis ke*amin (anita. :sumsi
pene*iti hanya (anita saja yang terpengaruh kontras (arna baju jika mereka ingin membe*inya.
)(2(9 Va.ia+el Pe.anta.a (Intervening Variable) Variabe* bebas, tergantung, kontro* dan moderat merupakan variabe*variabe* konkrit. "etiga variabe*, yaitu variabe* bebas, kontro* dan moderat tersebut dapat dimanipu*asi o*eh pene*iti dan pengaruh ketiga variabe* tersebut dapat di*ihat atau diobservasi. @ain ha*nya dengan variabe* perantara, variabe* tersebut bersifat hipotetika* artinya secara konkrit pengaruhnya tidak ke*ihatan, tetapi secara teoritis dapat
engidentifi!asi dan enamai "ariabel
5#
engidentifi!asi dan enamai "ariabel
5#
mempengaruhi hubungan antara variabe* bebas dan tergantung yang sedang dite*iti. *eh karena itu, variabe* perantara didefinisikan sebagai variabe* yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabe* yang sedang dite*iti tetapi tidak dapat di*ihat, diukur,
dan
dimanipu*asiB pengaruhnya harus disimpu*kan dari pengaruhpengaruh
variabe* bebas dan variabe* moderat terhadap geja*a yang sedang dite*iti.
>ontoh-
M
Hipotesis- 1ika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
M M M
Variabe* bebas- minat terhadap tugas Variabe* tergantung- kinerja da*am mengerjakan tugas Variabe* perantara- proses be*ajar
"eterangan kasus di atas ada*ah sebagai berikut- 1ika mahasis(a tertarik terhadap tugas yang diberikan o*eh dosen, maka hasi*nya akan baik. 5esar keci*nya kinerja dipengaruhi o*eh minatB seka*ipun demikian hasi* akhir pengerjaan tugas tersebut dipengaruhi o*eh faktor mahasis(a be*ajar atau tidak ter*ebih dahu*u da*am mengerjakan tugas tersebut. 6engan minat yang tinggi dan persiapan be*ajar yang baik, maka kinerjanya akan semakin besar.
>ontoh 2-
M M M M
Hipotesis- @ayanan yang baik mempengaruhi kepuasan pe*anggan Variabe* bebas- *ayanan yang baik Variabe* tergantung- kepuasan pe*anggan
Variabe* perantara- kua*itas jasaAproduk Pada umumnya *ayanan yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi
terhadap pe*angganB seka*ipun demikian kua*itas jasa akan mempengaruhi hubungan variabe* *ayanan dengan variabe* kepuasan. @ayanan baik be*um tentu memberikan kepuasan kepada pe*anggan jika kua*itas jasanya atau produknya rendah. !isa*nya sebuah toko sepatu memberikan *ayanan yang baik kepada pe*anggannnya. "etika seorang pembe*i mengetahui bah(a sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat kepuasannya akan turun.
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
)(2() S#e&a Hu+ungan Va.ia+el 'kema hubungan antar variabe* menunjukkan adanya pengaruh variabe* bebas, moderat, kontro* dan perantara terhadap variabe* tergantung. 'kema di ba(ah ini merupakan mode* pertama o*eh 4uckman $4uckman *+-0&.
'kema di atas dapat dibaca sebagai berikut, fokus utama ada*ah variabe* bebas dan
variabe*
tergantung,
pene*iti
dapat
juga mempertimbangkan variabe*
variabe* *ainnya yaitu variabe* moderat dan variabe* kontro*. Hubungan variabe* bebas dengan variabe* tergantung me*a*ui suatu *abe* yang disebut variabe* perantara. Variabe* ini bersifat hipotetika*, artinya secara fakta tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara variabe* bebas dan tergantung. 'kema mode* kedua dibuat o*eh 5ro(n $5ro(n *+-*& sebagai berikut-
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
&$
'kema 5ro(n dapat dibaca sebagai berikut- hubungan sentra* da*am studi ia*ah antara variabe* bebas dan variabe* tergantung. Panah panah tersebut *ebih menunjukkan
arah fokus pemikiran pene*iti dan desain pene*itian, daripada hubungan sebab akibat. 6engan demikian fokus variabe* ada*ah variabe* tergantung. Pada tahap a(a* pene*itian di*akukan hanya untuk menentukan efek variabe* bebas terhadap variabe* tergantung. Variabe* perantara berfungsi sebagai *abe* terhadap hubungan kedua variabe* tersebut
atau proses yang menghubungkan antara variabe* bebas dan variabe* tergantung tetapi tidak terobservasi. Pene*iti juga bo*eh mempertimbangkan adanya variabe* bebas *ainnya,
yaitu variabe* moderator yang akan digunakan untuk menentukan apakah akan ada perubahan pada hubungan antara variabe* bebas dan variabe* tergantung jika variabe*
moderator dimasukkan keda*am pene*itiannya. Pene*iti juga bo*eh mengontro* variabe*
bebas
*ainnya jika yang
bersangkutan
ingin menetra*isasi, ataupun
menghi*angkan pengaruh variabe* kontro*.
)(2(0 C/nt/$ Kasus !engukur metode da*am mengajar terhadap prestasi mahasis(a. :sumsi pene*iti ia*ah ada variabe*variabe* *ain yang mempengaruhi, yaitu kepribadian mahasis(a, jenis ke*amin dan sarana forma*itas di ke*as.
M M M M M
Variabe* bebas- !etode Variabe* tergantung- prestasi be*ajar
Variabe* moderator- kepribadian mahasis(a Variabe* kontro*- jenis ke*amin Variabe* perantara- sarana forma*itas di ke*as "eterangan dari kasus di atas ada*ah sebagai berikut- Pene*iti ingin mengetahui ada
dan tidaknya pengaruh metode mengajar dengan prestasi mahasis(a. !etode mengajar merupakan variabe* bebas dan prestasi mahas is(a merupakan variabe* tergantung. Pene*iti juga mempertimbangkan adanya faktor *ain yang mempengaruhi hubungan du a variabe* tersebut, yaitu kepribadian mahasis(a. Variabe*
!%
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
!%
kepribadian mahasis(a sengaja dipi*ih untuk menentukan apakah kehadirannya mempengaruhi hubungan antara variabe* bebas dan variabe* tergantung. Pene*iti bermaksud menetra*isasi kemungkinan berpengaruhnya faktor jenis ke*amin, o*eh karena itu
jenis
ke*amin
akan
dikontro*
sebagai
variabe*
kontro*.
4ujuannya
ia*ah
menghi*angkan kemungkinan muncu*nya kerancuan akibat faktor tersebut. 'ecara teori sarana forma*itas di ke*as akan mempengaruhi hubungan antara metode mengajar dan prestasi mahasis(a. !aka sarana forma*itas di ke*as dijadikan sebagai variabe* perantara.
)(2(7 Pa.a!ig&a Va.ia+el
Hu+ungan
Anta.
Penekanan pene*itian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ia*ah adanya po*a hubungan antar variabe* yang sedang dite*iti. Pengertian ini di*andasi fi*safat positivisme yang mengatakan bah(a geja*a dapat dik*asifikasikan dan geja*a mempunyai hubungan kausa* atau sebab akibat. *eh karena itu da*am me*akukan pene*itian pene*iti harus dapat memahami dan menemukan hubungan antar variabe*. "arena geja*a yang
sedang
dikaji
dapat
diketahui
dengan
me*ihat hubungan antar variabe*.
Paradigma hubungan antar variabe* menurut 'ugiyono $2002& akan di bahas *ebih *anjut di bagian ini, penu*is menggunakan contohcontoh yang sudah disesuaikan, yaitu-
a(
Pa.a!ig&a Se!e.$ana Hu+ungan Dua Va.ia+el Pene*itian yang menggunakan paradigma ini hanya mengkaji hubungan antara satu variabe* bebas dengan satu variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas $secara teknis disebut K&- ik*an variabe *
tergantung
$secara teknis disebut &- vo*ume penjua*an
Hubungan dua variabe* ini dapat digambarkan sebagai berikut-
!%
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
!%
Paradigma di atas akan menghasi*kan pene*itian sbb-
a. * =umusan !asa*ah- 5agaimana $atau berapa besar& hubungan $atau pengaruh ik*an terhadap vo*ume penjua*anL& a. 2 4eori yang diper*ukan o*eh pene*iti ia*ah teori mengenai ik*an dan penjua*an a. Hipotesis pene*itian akan menjadi sebagai berikut- :da hubungan antara ik*an dengan vo*ume penjua*an
a. + eknik -na1isis #a&a n&k 'e1i%a& %bngan an&ar / dan daa& dignakan kore1asi $roduct oment ($earson)% sedang n&k i %io&esisn$a daa& dignakan i signifikansi kore1asi product moment& +(
Pa.a!ig&a Hu+ungan Le+i$ !a.i Dua Va.ia+el ,ang Be.u.utan Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji *ebih dari satu variabe* bebas dengan satu variabe* tergantung. Hubungan antar variabe* masih sederhana yaitu secara berurutan, artinya kondisi variabe* bebas 2 ada*ah akibat adanya variabe* bebas *. 6engan kata *ain variabe* bebas * mempengaruhi variabe* bebas 2B variabe* bebas * dan 2 mempengaruhi variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas * $K*&- "ua*itas jaringan kabe* Variabe* bebas 2 $K2&- "ua*itas *ayanan Variabe* tergantung "epuasan Pe*anggan Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Po*a
hubungan
mempengaruhi
kua*itas
tersebut
dapat
*ayanan.
diterangkan
"ua*itas
jaringan
sbbkabe*
kua*itas dan
jaringan kua*itas
kabe* *ayanan
mempengaruhi kepuasan pe*anggan.
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!2
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
-(
!2
Pa.a!ig&a Gan!a Hu+ungan Dua Va.ia+el Be+as !engan Satu Va.ia+el Te.gantung Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji hubungan dua variabe* bebas dengan satu variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas * $K*&- 7.S Variabe* bebas 2 $K2&- !otivasi Variabe* tergantung $&- Hasi* ujian Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Po*a hubungan antar variabe* tersebut dapat diterangkan sebagai berikut- o
7S
mempengaruhi hasi* ujian
o o
!otivasi mempengaruhi hasi* ujian
!(
Pa.a!ig&a Gan!a Hu+ungan Tiga Va.ia+el Be+as !engan Satu Va.ia+el Te.gantung
7S dan motivasi mempengaruhi hasi* ujian
Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji hubungan tiga variabe* bebas dengan satu variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas * $K*&- Caji
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!3
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!3
Variabe* bebas 2 $K2&- 1enjang karier Variabe* bebas $K&- 'istem rekrutmen pega(ai Variabe* tergantung $&- Prestasi kerja
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!4
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!4
Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Po*a hubungan antar variabe* tersebut dapat diterangkan sebagai berikut- o Caji aji mempengaruhi prestasi kerja
o o o
1enjang karier mempengaruhi prestasi kerja 'istem rekruitmen pega(ai mempengaruhi prestasi kerja prestasi kerja Caji, jenjang karier dan sistem rekrutmen pega(ai mempengaruhi prestasi
e( Pa.a!ig&a Gan!a Hu+ungan Satu Va.ia+el Be+as !engan Dua Va.ia+el Te.gantung Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji hubungan satu variabe* bebas dengan dua variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinya-
Variabe* bebas $K- 4ingkat pendidikan Variabe* tergantung * $*&- Pekerjaan yang diraih Variabe* tergantung 2$2&- 9a(asan Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!&
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!&
Po*a hubungan antar variabe* tersebut dapat diterangkan sebagai berikut- o
4ingkat
pendidikan mempengaruhi peker jaan yang diraih
o
4ingkat pendidikan mempengaruhi (a(asan
"(
Pa.a!ig&a Gan!a Hu+ungan Dua Va.ia+el Be+as !engan Dua Va.ia+el Te.gantung Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji hubungan dua variabe* bebas dengan dua variabe* tergantung. >ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas $K*&- "ecepatan *ayanan Variabe* bebas $K2&Harga produk Variabe* tergantung * $*&- 1um*ah pe*anggan Variabe* tergantung 2$2&- "eputusan membe*i Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Po*a hubungan antar variabe* tersebut dapat diterangkan sebagai berikut- o
"ecepatan
*ayanan mempengaruhi jum*ah pe*anggan
o
"ecepatan *ayanan mempengaruhi keputusan membe*i o
Harga
produk mempengaruh mempengaruhii jum*ah pe*anggan pe*anggan
o
Harga produk mempengaruhi keputusan membe*i
g(
Pa.a!ig&a Jalu. Pene*itian yang menggunakan paradigma ini akan mengkaji hubungan tiga variabe* bebas, satu dari variabe* bebas berfungsi sebagai Jvariabe* antaraJ dengan satu
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!!
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!!
variabe* tergantung. "emungkinan pengaruh K* dan K2 terhadap dapat secara *angsung, tetapi juga kemungkinan yang *ain K* dan K2 mempengaruhi sete*ah me*a*ui K.
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!"
Mengidenfkasi dan Menamai 'ariabel
!"
>ontoh ap*ikasinyaVariabe* bebas $K*&- 7.S Variabe* bebas $K2&- Po*a be*ajar Variabe* bebas $K&-
!otivasi Variabe* tergantung $&- Prestasi be*ajar Po*a hubungan variabe* tersebut dapat digambarkan sbb-
Po*a hubungan antar variabe* tersebut dapat diterangkan sebagai berikut-
o o
7S mempengaruhi prestasi be*ajar Po*a be*ajar mempengaruhi prestasi be*ajar o !otivasi mempengaruhi prestasi be*ajar
o
7S dan po*a be*ajar dengan perantara motivasi mempengaruhi prestasi be*ajar oo00oo
:dapun cara menyusun definisi operasional itu dapat bermacammacam, yaitua. ang menekankan kegiatannya $operation, apa yang perlu dilakukan. b. ang menekankan bagaimana kegiatan $operation itu dilakukan c. ang menekankan sifatsifat statis hal yang didefinisikan 'etelah definisi operasional variabelvariabel penelitian selesai dirumuskan, maka prediksi yang terkandung dalam hipotesis telah dioperasionalisasikan. 1adi, peneliti telah menyusun prediksi tentang kaitan berbagai variabel penelitiannya itu secara operasional dan siap diuji melalui data empiris.
MENYUSUN DE3INISI OPE%ASIONAL VA%IABEL
0(1 PBNTINGNYA OPBKASIONALISASI
(
VAKIABBL ariabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. 4anpa
operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual. perasionalisasi variabel bermanfaat untuk- *& mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikanB 2& menunjukkan bah(a suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasionalB & mengetahui bah(a definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan.
0(2 DB3INISI OPBKASIONAL DIDASAKKAN PADA KKITBKIA YANG DAPAT DIOBSBKVASI ang dimaksud dengan definisi operasiona* ia*ah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan
Jmengubah konsepkonsep yang berupa
!#
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
atau
Metode Penelian Kuanta dan Kualita
!#
konstruk dengan katakata yang menggambarkan peri*aku atau geja*a yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya o*eh orang *ainJ $oung, dikutip o*eh "oentjaraningrat, *++*B2&. Penekanan pengertian definisi operasiona* ia*ah pada kata Jdapat diobservasiJ. :pabi*a seorang pene*iti me*akukan suatu observasi terhadap suatu geja*a atau obyek, maka pene*iti *ain juga dapat me*akukan ha* yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang te*ah didefinisikan o*eh pene*iti pertama. @ain ha*nya dengan definisi konseptua*, definisi konseptua* *ebih bersifat
hipotetika* dan Jtidak dapat diobservasiJ. "arena definisi konseptua* merupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensi konsep yang *ain. 6efinisi konseptua*
bermanfaat untuk membuat *ogika proses perumusan hipotesis.
0(4 CAKA6CAKA MBNYUSUN DB3INISI OPBKASIONAL :da tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasiona*, yaitu disebut 4ipe :, 4ipe 5 dan 4ipe >.
0(4(1 De"inisi O*e.asi/nal Ti*e A 6efinisi operasiona* 4ipe : dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus di*akukan, sehingga menyebabkan geja*a atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. 6engan menggunakan prosedur tertentu pene*iti dapat membuat geja*a menjadi nyata.
>ontoh-
J"onf*ikJ
didefinisikan
sebagai
keadaan
yang
dihasi*kan dengan
menempatkan dua orang atau *ebih pada situasi dimana masing masing orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
0(4(2 De"inisi O*e.asi/nal Ti*e B 6efinisi operasiona* 4ipe 5 dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek
ter tent u
yang
didefin isika n
dapa t
enyusun Definisi 'perasional "ariabel
9
dioperasiona*isasikan, yaitu berupa apa yang di*akukannya atau apa yang menyusun karakteristikkarakteristik dinamisnya. >ontoh- Jrang pandaiJ dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan ni*ai ni*ai tinggi di seko*ahnya.
0(4(4
De"inisi O*e.asi/nal Ti*e C 6efinisi operasiona* 4ipe > dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau geja*a yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karakteristikkaraktersitik statisnya. >ontoh- Jrang pandaiJ dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.
0(5( KKITBKIA KBUNIKAN 6a*am
menyusun
definisi
operasiona*,
definisi
tersebut
sebaiknya
dapat
mengidentifikasi seperangkat kriteria unik yang dapat diamati. 'emakin unik suatu definisi operasiona*, maka semakin bermanfaat. "arena definisi tersebut akan banyak memberikan informasi kepada pene*iti, dan semakin menghi*angkan obyekobyek atau pernyataan *ain yang muncu* da*am mendefinisikan sesuatu ha* yang tidak kita inginkan tercakup da*am definisi tersebut secara tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna variabe* dapat direp*ikasi. 'eka*ipun demikian, keunikan A kekhususan tersebut tidak menjadi pen gha *an g keber*akuannya secara umum suatu konsep yang merupakan ciri va*iditas eksterna* bagi desain pene*itian yang kita buat.
oo00oo
SKALA PENGUKU%AN
:da empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio.
11(1
'kala
NO INAL
pengukuran
nominal
digunakan
untuk
mengklasifikasi obyek,
individual atau kelompokB sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. 6alam mengidentifikasi halhal di atas digunakan angka angka sebagai simbol. :pabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non parametri k digunak an untuk menganalisis datanya. Hasil analisis dipresentasikan dalam bentuk persentase. 'ebagai contoh kita mengklasifikasi variabel jenis kelamin menjadi sebagai berikut- laki laki kita beri simbol angka * dan (anita angka 2. "ita tidak dapat melakukan operasi aritmatika dengan angkaangka tersebut, karena angkaangka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau tidak adanya karakteristik tertentu. >ontoh1a(aban pertanyaan berupa dua pilihan JyaJ dan JtidakJ yang bersifat kategorikal dapat diberi simbol angkaangka sebagai berikut- ja(aban JyaJ diberi angka * dan tidak diberi angka 2.
(kala Pengukuran
$4
(kala Pengukuran
$4
!isalnya dalam pertanyaan-
M
:pakah saudara setuju tentang aborsiL 1a(aban- a. ya dan b. tidak. 1ika digunakan skala nominal, maka JyaJ diberi nilai * dan JtidakJ diberi nilai 0
11(2
OKDINAL
'kala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. 4ingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. >ontoh1a(aban pertanyaan berupa peringkat misalnya- sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi simbol angka *, 2,,# dan <. :ngkaangka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
!isalnya dalam pertanyaan-
M
:pakah saudara setuju tentang aborsiL 1a(aban- a. sangat tidak setuju, b. tidak setuju, c. raguragu, d. setuju, e. setuju sekali. 1ika digunakan skala ordinal, maka Jsangat tidak setujuJ diberi nilai *, Jtidak setujuJ diberi nilai 2, JraguraguJ diberi nilai , JsetujuJ diberi nilai # dan Jsetuju sekaliJ diberi nilai <
11(4 INTEKVAL 'kala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. 6engan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. 'kala pengukuran interval be na r be na r
(kala Pengukuran
$&
(kala Pengukuran
$&
merupakan angka. :ngkaangka yang digunakan dapat dipergunakandapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. 8ntuk melakukan analisis, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametrik. >ontoh1a(aban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya- 5erapa kali :nda melakukan kunjungan ke 1akarta dalam satu bulanL 1a(aban- * kali, kali, dan < kali. !aka angkaangka *,, dan < merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2. !isalnya dalam pertanyaan-
M
5erapa kali 'audara berbelanja di 'upermarket ini dalam satu bulanL 1a(aban berupa angka sebenarnya- a. * kali, b. 2 kali, c. kali, d. # kali dan e. < kali
11(5
KATIO 'kala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 $nol empiris absolut. )ilai absolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. >ontoh5erat 'ari < "g sedang berat !aya 0 "g. !aka berat 'ari dibanding dengan berat !aya sama dengan * dibanding 2. !isalnya dalam pertanyaanB
M
5erapa berat badan anda sebelum dan sesudah makan obat diet tersebutL 1a(abannya berupa angka sebenarnya- 5erat sebelum minum obat 0 kg dan berat sesudah minum obat /0 kg.
(kala Pengukuran
$!
(kala Pengukuran
11('
$!
SKALA PENGUKUKAN SIKAP
:da empat skala pengukuran sikap menurut 6aniel 1 !ueller $*++2, yaitu- * skala sikap @ikert, 2 skala 4hrustone, skala Cuttman, dan #& perbedaan semantis.
a.
S#ala Pengu#u.an Si#a* Li#e.t 'kala @ikert digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. ang dimaksud dengan sikap menurut 4hurstone ialah J* pengaruh atau penolakan, 2 penilaian, suka atau tidak suka,
+)
kepositifan atau kenegatifan terhadap suatu obyek psikologisJ. 5iasanya sikap
dalam skala @ikert diekspresikan mulai dari yang paling negatif, netral sampai ke yang paling positif dalam bentuk sbb- sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak tahu $netral, setuju, dan sangat setuju. 8ntuk melakukan kuantifikasi maka skala tersebut kemudian diberi angkaangka sebagai simbol agar dapat dilakukan perhitungan. 8mumnya pemberian kode angkanya sbb- Jsangat tidak setujuJ diberi angka *, Jtidak setujuJ diberi angka 2, Jtidak tahu $netralJ diberi angka , JsetujuJ diberi angka #, dan Jsangat setujuJ diberi angka <. 4entunya nilai dari angkaangka tersebut relatif karena angkaangka tersebut hanya merupakan simbol dan bukan angka sebenarnya. >ontoh *- 6alam contoh ini dituliskan pernyataan yang bersifat positif, netral dan negatif
o o o
Pernyataan positif- 'aya lebih suka mempunyai mobil merek Honda Pernyataan netral- !obil merek Honda banyak beredar di pasaran Pernyataan negatif- !obil merk Honda pada umumnya biaya pera(atannya mahal.
>ontoh 2- 6alam contoh ini pernyataan sikap positif, netral dan negatif diterapkan dalam kasus tertentu, yaitu dalam penelitian mengenai sikap terhadap )arkoba.
(kala Pengukuran
$"
(kala Pengukuran
$"
Perintah- Pilihlah satu ja(aban yang sesuai dengan menggunakan kategori ja(aban berikut ini-
o
: N sangat setuju o 5 N setuju
o
> N tidak pastiAtidak tahu o 6
N tidak setuju
o 1. 2. 3.
4idak akan ada orang yang berpikir sehat menggunakan narkoba $)& Pengunaan )arkoba menjurus ke penggunaan heroin $)& .
Penggunaan )arkoba menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi cacat $)&
+. 5. 6.
3 N sangat tidak setuju
.
)arkoba bukanlah obat JkerasJ. $P&
.
)arkoba mempunyai potensi terapi psikologis $P& )arkoba menyebabkan penurunan derajat kemanusiaan si pengguna
>atatan- ) merupakan pernyataan sikap negatif, dan P merupakan pernyataan sikap positif. Proses skoringnya menggunakan angkaangka sbb- untuk sangat setuju bernilai <, setuju bernilai #, tidak pasti bernilai , tidak setuju bernilai 2 dan sangat tidak setuju bernilai *.
+(
S#ala T$.ust/ne 'kala 4hurstone merupakan skala sikap yang pertama yang dikembangkan dalam pengukuran sikap. 'kala ini mempunyai tiga teknik penskalaan sikap, yaitu* metode perbandingan pasangan,
2) metode interval pemunculan sama, dan metode interval berurutan. "etiga metode ini menggunakan bahan pertimbangan jalur dugaan yang menganggap kepositifan relatif pernyataan sikap terhadap suatu obyek. >ontohPerintah- @ingkarilah angka yang menunjukkan tingkat kepositifan untuk setiap pernyataan di ba(ah ini-
(kala Pengukuran
$#
(kala Pengukuran
$#
anga& anga& ,idak 4osi&if 5e&ral 4osi&if
4ern$a&aan
*
*
2
#
<
/
+
5ayi tabung di anjurkan bagi suami
1
2
3
+
5
6
7
8 9
1
2
3
+
5
6
7
8
9
istri
yang
tidak
'e'n$ai anak 2) -nakanak 'e'berikan rasa b a% ag ia b agi or ang o ra ng &er&en& dan kesedi%an bagi orang lain 3) 7elarga $ang &idak %ar'onis m
e
l
e
m
a
h
k
a
n
sendi moral masyarakat
-(
S#ala Gutt&an 'kala Cuttman disusun berdasarkan derajat kepositifan dengan penekanan pada aspek unidimensional. :spek ini menempatkan responden pada titik tertentu dalam suatu kontinum sikap yang harus setuju dengan semua item pernyataan diba(ahnya dan harus tidak setuju dengan semua item di atas posisi skalanya. >ontoh- 6iba(ah ini contoh skala Cuttman yang diterapkan dalam masalah contekmencontek dikalangan mahasis(a. Pernyataan disusun terdiri atas lima item sbb-
1) 2)
!encontek dapat diterima dalam setiap keadaan !encontek adalah suatu kebiasaan yang dapat diterima dikalangan mahasis(a
3) +) 5)
!encontek diijinkan dalam keadaan mendesak !encontek dapat diterima jika mahasis(a tidak belajar !encontek dapat diterima jika mahasis(a terdesak dr"p "ut
$60& 1ika responden setuju dengan pendapat nomor * maka yang bersangkutan harus setuju dengan semua pilihan diba(ah nomor
(kala Pengukuran
$$
(kala Pengukuran
$$
1. 1ika responden tidak setuju terhadap pernyataan nomor *, tetapi setuju dengan nomor 2, maka dia harus setuju dengan nomor ,# dan <.
!(
Pe.+e!aan Se&antis Perbedaan semantis dikemukan oleh 0sgood untuk mengukur atribut yang diberikan oleh responden terhadap beberapa arti untuk mendiskripsikan obyek tertentu. 6alam mengukur ini, biasanya digunakan kata sifat yang mempunyai arti berla(anan. >ontoh>ontoh ini digunakan untuk mengukur tiga dimensi arti, yaitu- *& mengukur dimensi evaluasi dengan menggunakan sebanyak empat pasangan kata sifat, 2& mengukur dimensi potensi dengan menggunakan sebanyak tiga pasangan kata sifat dan & mengukur dimensi aktivitas dengan menggunakan sebanyak tiga pasangan kata sifat. 5agaimana Pendapat 'dr mengenai 'upermarket KL @ayanan >epat
TTTTTTTTT
@ayanan @ambat
4empat 5elanja TTTTTT 5ersih4empat 5elanja "otor Produk 5aru TTTTTTTTTT
Produk @ama
Harga !urah TTTTTTTTTTT Harga !ahal Parkir @uas TTTTTTTTT Parkir 'empit Pega(ai =amah TTTTTTTT Pega(ai 4idak =amah 5anyak Pilihan
TTTTTTTT
'edikit Pilihan
=uangan @uas TTTTTTTT =uangan 'empit 'uasana )yaman TTTTTTT 'uasana 4idak )yaman
:man TTTTTTTTTT 4idak :man
11(9
VALIDITAS 'uatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. !isalnya skala nominal yang bersifat non parametrik digunakan untuk mengukur
(kala Pengukuran
)%