1
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN KAJIAN JENIS PUPUK ORANIK TERHADAP PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI SAWI HIJAU HIJA U
Oleh :
SOFYAN SOFYAN WIWIET SANTIKO 132060015/PA
JURUSAN AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” YOGYAKARTA 2010
2
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagad Indonesia Indonesia ini memungkinkan memungkinkan dikembangkan dikembangkan tanaman tanaman sayur-sayu sayur-sayuran ran yang yang bany banyak ak berm bermanf anfaa aatt bagi bagi pert pertum umbuh buhan an dan perk perkem emba banga ngan n bagi bagi manus manusia ia.. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.. Sayuran daun merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral essensial yang yang sang sangat at dibut dibutuh uhkan kan oleh oleh tubuh tubuh manu manusi sia, a, sela selain in itu itu sayu sayura ran n daun daun bany banyak ak mengandung serat. Serat bagi tubuh berfungsi membantu mempelancar pencernaan dan dapat mencegah kanker (Haryanto, dkk 2006). Menurut Soeseno (1999) salah satu jenis sayuran daun yang banyak digemari masyarakat adalah caisim ( Brassica Brassica juncea L.) atau disebut juga sawi bakso karena biasanya dikonsumsi sebagai sayuran pelengkap bakso. Di Indonesia, Indonesia, caisim caisim merupakan jenis sayuran sayuran yang digemari setelah setelah bayam dan kangkun kangkung g (Harya (Haryanto nto,, dkk 2006). 2006). Kandunga Kandungan n nutri nutrisi si yang terdapat terdapat dalam 100 g bahan antara lain : 95 g air, 1.2 g protein, 0.2 g lemak, 1.2 g karbohidrat, 5800 IU vitamin A, 0.04 mg vitamin B1, 0.07 mg vitamin B2, 0.5 mg niasin, 53 mg vitamin C,
3
102 mg kalsium, 2.0 mg zat besi, 27 mg magnesium, 37 mg fosfor, 180 mg kalium dan 100 mg natrium (Opena dan Tay, ay, 1994). Tanaman caisim caisim termasuk termasuk dalam famili famili Cruciferae Cruciferae (Kubis-kubis (Kubis-kubisan). an). Tanaman ini buka bukan n asli asli tanam tanaman an Indo Indones nesia ia,, mela melain inka kan n bera berasa sall dari dari daer daerah ah Medet Medeter erani aniaa (Soena (Soenaryo ryono, no, 1989). 1989). Sepert Sepertii tanama tanaman n lainny lainnyaa caisim caisim juga juga memili memiliki ki beberap beberapaa varietas, varietas, salah satunya satunya adalah varietas Tosakan Tosakan.. Caisim Caisim varietas varietas Tosakan Tosakan dapat dipanen pada umur 22 hari setelah setelah tanam, tinggi tanaman 40 cm, warna tangkai putih kehijauan, jumlah daun 12 helai, bentuk daun eliptik, memiliki potensi hasil rata-rata 400 gram per tanaman, ciri yang paling khas caisim varietas Tosakan dibanding dengan dengan tanaman tanaman caisim caisim variet varietas as lain lain adalah adalah memili memiliki ki warna warna daun hijau hijau muda, muda, biasanya biasanya tanaman caisim yang banyak di budidayakan budidayakan adalah tanaman casim warna daunny daunnyaa hijau hijau tua.
Selain Selain warna warna daun, ciri khas dari dari varietas varietas Tosa Tosakan kan adalah adalah
memiliki rasa daun yang tidak pahit, sehingga varietas Tosakan ini banyak digemari oleh masyarakat (East West West Seed Indonesia, 2006). Cais Caisim im memp mempuny unyai ai sifa sifatt meny menyer erbuk buk sila silang ng,, bahk bahkan an suli sulitt meny menyer erbu buk k send sendir irii (Soenaryon (Soenaryono, o, 1989). Sulitnya Sulitnya penyerbukan penyerbukan sendiri sendiri disebabkan disebabkan caisim mempunyai sifat sifat self incompatibl incompatible. e. Menurut Menurut Opena dan Tay Tay (1994) tanaman caisim bertangkai bertangkai daun panjang dan daunnya berbentuk lonjong. Caisim dapat ditanam ditanam sepanjang tahun di daer daerah ah subt subtro ropi pika ka dan dan tropi tropika ka pada pada kisa kisara ran n suhu suhu opti optimu mum m 25oC 25oC – 36oC. 36oC. Pemberian cahaya dan drainase yang baik serta jenis tanah lempung berpasir atau
4
lempung berliat yang subur baik untuk pertumbuhan tanaman caisim, kemasaman tanah yang baik untuk tanaman caisim berkisar antara pH 5.5 – 6.5. Kelemb Kelembaban aban media media pertum pertumbuh buhan an yang yang baik baik menduk mendukung ung pertum pertumbuha buhan n dan perkembangan perkembangan tanaman tanaman caisim yang cepat. Penyiraman Penyiraman air dua sampai tiga kali sehari diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman muda (Opena dan Tay, 1994). Produksi tanaman caisim di kabupaten Karawang hanya mencapai 15,89 ton/tahun, hasil ini tidak tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar yang yang begitu besar. besar. Kecilnya produksi ini dipengaruhi oleh luas tanam, dari 30 kecamatan di kabupaten Karawang hanya 4 kecamatan penghasil tanaman caisim dengan luas tanam 299 Ha. Selain itu budidaya tanaman casim di Karawang rata-rata masih menggunakan cara tradisional. Untuk pemupukan kebanyakan mereka menggunakan pupuk anorganik tanpa dikombinasi dengan pupuk organik organik dan aplikasiny aplikasinyaa pun tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman, umumnya petani menanam caisim di lahan yang sangat dekat dengan sungai, supaya mempermudah mempermudah dalam penyiraman, penyiraman, karena caisim caisim merupakan merupakan jenis jenis tanaman tanaman yang tidak tahan kekeringan (BPS Kabupaten Karawang, 2006). Agar dapat tumbuh optimal optimal tanaman caisim caisim harus ditanam ditanam di lahan yang memiliki unsur hara makro dan mikro yang cukup tinggi dan kondisi tanah yang gembur, gembur, salah satu unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh sayuran ini adalah unsur nitrogen, karena karena nitrog nitrogen en merupa merupakan kan unsur unsur pokok pokok pembent pembentuk uk protei protein, n, asam asam nuklea nukleat, t, dan klorofil klorofil yang berguna berguna dalam proses fotosintes fotosintesis is (Palungkun (Palungkun dan Budiarti, Budiarti, 1993).
5
Menurut Menurut Haryanto, Haryanto, dkk (2006), (2006), tanaman tanaman sayuran sayuran daun membutuhkan membutuhkan pupuk dengan unsur nitrogen yang cukup tinggi agar sayuran dapat tumbuh dengan baik, lebih renyah, segar dan enak dimakan.Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mahanani (2003) pada sayuran sayuran daun pak-coy, pak-coy, bahwa penggunaan penggunaan unsur hara N pada tanaman pak-coy dapat menambah zat hijau daun yang di gunakan untuk pembentukan asam amino dan protein. Sedangkan pada tanaman pak-coy yang tidak tidak diberi unsur hara N tanaman tetap kecil dan daun lebih cepat berubah menjadi kuning, karena N yang tersedia tidak cukup untuk membentuk protein dan klorofil sehingga menyebabkan kemampuan tanaman menjadi berkurang dan produksi karbohidratnya berkurang.
Kekura Kekurangan ngan unsur unsur hara hara yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk pertum pertumbuh buhan an caisim caisim di daerah daerah Karawa Karawang ng dapat dapat ditangg ditanggula ulangi ngi melalu melaluii pemberi pemberian an pupuk, pupuk, baik baik pupuk pupuk organi organik k maupun anorganik. Penambahan unsur makro nitrogen dalam tanah tanah dapat dilakukan dengan penambahan pupuk an-organik yang mengandung unsur nitrogen, sedangkan penambahan pupuk organik selain menambah unsur hara makro meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit juga menambah unsur mikro dan mikroorganisme yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanah (Lingga dan Marsono, 2003).
Kandungan hara pupuk organik relatif kecil maka dalam penggunaannya masih tetap perlu pupuk anorganik (Murbandono, 1990). Pupuk organik lebih ditujukan untuk memperbaiki kondisi tanah seperti perbaikan aerasi tanah, yang mana kemampuan ini
6
tidak dimiliki oleh pupuk an-organik (Hardjowigeno, 2003). Selain itu, setengah dari kapas kapasit itas as tuka tukarr katio kation n tanah tanah beras berasal al dari dari baha bahan n orga organi nik, k, dan baha bahan n orga organi nik k merupakan sumber energi bagi jasad mikro tanah (Soepardi, 1983). Caisim membutuhkan pupuk organik granular rabog sebanyak 850 Kg/Ha. 750 Kg/Ha sebagai pupuk dasar yang diberikan 3 hari sebelum tanam dan 100 Kg/Ha sebagai pupuk susulan yang diberikan 3 hari setelah tanam (Komposindo Granular Arendi, 2005). Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pad padaa pende penderi rita ta batu batuk. k. Peny Penyem embuh buh peny penyaki akitt kepal kepala, a, bahan bahan pemb pember ersi sih h darah, darah, memper memperbai baiki ki fungsi fungsi ginjal, ginjal, serta serta memper memperbai baiki ki dan memper memperlan lancar car pencer pencernaa naan. n. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Penyebab utama rendahnya produktivitas Sawi diantaranya disebabkan oleh kare karena na kesu kesubur buran an tanah tanah yang yang rend rendah ah dan dan Usaha Usaha untuk untuk dapat dapat meni meningk ngkat atka kan n produ produkti ktivit vitas as sawi sawi hijau hijau dapat dapat dilaku dilakukan kan melalu melaluii pember pemberian ian pupuk, pupuk, baik baik pupuk pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta memperbaiki kualitas sayuran. Penggunaan pupuk organi organik k mempeu mempeunya nyaii kelema kelemahan han dianta diantaran ranya ya adalah adalah kandung kandungan an hara hara rendah rendah dan keters ketersedi ediaan aan unsur unsur harany haranyaa lambat lambat (Sutan (Sutanto, to, 2002), 2002), sehing sehingga ga dengan dengan demiki demikian an pemilihan pupuk organik yang tepat seperti pupuk organik kascing diharapkan dapat mengatasi kelemahan pupuk organik yang ada..
7
Pemupukan adalah usaha pemberian pupuk yang bertujuan menambah persediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman (Sarief, 1989). Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan unsur hara P yang tersedia di dalam tanah dikarenakan asam-asam organik hasil dekomposisi mampu meningkatkan unsur Fe³+ juga P ke akar sehingga dalam hal ini ini peranan pupuk organik sangat penting berkaitan dengan Mg²+ bebas di dalam tanah. Peningkatan Peningkatan lengas sampai sampai kapasitas kapasitas lapangan, lapangan, dapat meningkatkan meningkatkan laju difusi P ke akar sehingga dalam hal ini peranan pupuk kandang sangat penting dalam pemberian unsur hara. Telah Telah diketahui bahwa pupuk dapat mengikat sejumlah air, air, maka sangat mempengaruhi kandungan lengas di dalam tanah (Dewi dan kawan-kawan, 2005). Usah Usahaa untu untuk k dapa dapatt meni mening ngkat katka kan n prod produkt uktiv ivit itas as Sawi Sawi Hija Hijau u (cai (caisi sim) m) diantaranya dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk pupuk anorgan anorganik. ik. Pember Pemberian ian pupuk pupuk organi organik k dapat dapat memper memperbai baiki ki sifatsifat-sif sifat at tanah tanah seperti sifat fisik, fisik, kimia dan biologi tanah. Penggunaan pupuk organik akhir-akhir ini ini memegang memegang peranan peranan yang sangat penting penting seiring seiring dengan meningkatnya meningkatnya kesadaran kesadaran masyarakat terhadap kesehatan produk pertanian, khususnya sayuran. Masyarakat menuntut produk pertanian sayuran berkualitas tinggi, tersedia setiap saat dan tidak tercemar oleh residu bahan kimia beracun. “Pengaruh Jenis Pupuk Organik Penulis mengambil judul penelitiannya: “Pengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tanaman Sawi Hijau ”.
8
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
1. Apakah pupuk pupuk organik berpengaru berpengaruh h terhadap pertumbuhan pertumbuhan dan hasil hasil tanaman Sawi Hijau ? 2. Manakah jenis pupuk organik organik yang paling baik terhadap pertumbuhan pertumbuhan dan hasil tanaman Sawi Hijau? C. Tuju ujuan an Peneli Penelitia tian n
1. Untuk mengetahui mengetahui pengaruh pengaruh jenis jenis pupuk organik organik terhadap pertumbuhan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau 2. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii jenis jenis pupuk organik organik yang tepat tepat untuk untuk pertumbu pertumbuhan han dan hasil tanaman Sawi Hijau D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan penget pengetahua ahuan, n, khususn khususnya ya pada pertani pertanian an
dan diharapk diharapkan an dapat dapat menjadi menjadi
acuan acuan sert sertaa tamb tambah ahan an lite litera ratu ture re untuk untuk pene peneli liti tian an sela selanj njut utny nyaa yang yang berhubungan dengan topik dalam penelitian ini. engan peneli penelitia tian n ini dihara diharapka pkan n dapat dapat member memberika ikan n tambah tambahan an 2. Bagi Bagi Peta Petani ni dengan informasi tentang jenis pupuk organik organik yang yang tepat tepat untuk pertumbuhan dan hasil
tanaman sawi hijau.
9
E. Kerangka Pemikiran
Benih tanaman Sawi Hijau Hijau ( Caisim ) yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: berikut:
Penampilan Penampilan bernas/ bernas/kusam kusam,, daya kecambah kecambah tinggi tinggi di atas 75%, 75%, tidak tidak
rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.Pemberian pupuk kandang sapi memberikan rata-rata kadar C-organik tanah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pupuk organik yang lainnya. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang sapi merupakan pupuk dingin yang artinya perombakan oleh mikroorganisme tanah terjadi secara perlahan-lahan, kurang terbentuk panas sehingga hara yang terlepaskan secara berangsur-angsur. berangsur-angsur. Selain itu, pupuk kandang sapi kadar C-organik awalnya lebih tinggi dari yang lain, banyak mengandung air, lendir dan bila kena udara menjadi padat padat/ker /kerak ak sehing sehingga ga udara udara dan air selanj selanjutn utnya ya sukar sukar masuk masuk ke dalamny dalamnya, a, sehingga dengan demikian karena sulit termineralisasi menyebabkan kadar Corganik tanah lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pupuk organik yang lainnya. lainnya. Pemberian Pemberian pupuk organik organik dalam tanah tanah mempengaruhi mempengaruhi sifat kimia kimia dan hayati (biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya diantaranya adalah selaku penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P, dan S, pelarutan fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan sebagai sumber energi mikroorganisme tanah (Notohadiprawiro, 1998). Pemberian pupuk organik dari kotoran sapi, ayam dan kascing ke dalam tanah dapat meningkatkan kadar hara dalam tanah.Bahan organik merupakan perekat butiran lepas, sumber
10
hara tanaman dan sumber energi dari sebagian besar organisme organisme tanah (Soepardi, 1979 1979;; Nurhay Nurhayat atii Haki Hakim m et al ., 1986 1986). ). Pemb Pember eria ian n pupu pupuk k orga organi nik k dapa dapatt mening meningkat katkan kan daya daya larut larut unsur unsur P, K, Ca dan Mg, mening meningkat katkan kan C-orga C-organik nik,, kapasitas tukar kation, kapasitas tanah memegang air, menurunkan kejenuhan Al dan bulk density (BD) tanah (Lund dan Doss, 1980; Aidi et al ., ., 1996).
Selain pemberian pupuk organik, pemberian pupuk urea sebagai sumber hara N merupakan merupakan usaha yang banyak dilakukan dalam meningkatkan meningkatkan produktivitas produktivitas sayuran khususnya Bay. Pupuk urea sebagai sumber hara N dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau (Hardjowigeno, 1987). Bebera Beberapa pa macam macam pupuk pupuk organi organik k dengan dengan keunggu keunggulan lan dan kelema kelemahann hannya ya masing-masing tersedia di lapangan misalnya kascing dan bokashi, disamping pupuk organik yang dimiliki oleh petani misalnya pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang ayam. Dosis pupuk organik 62,5 g/polybag merupakan dosis terbaik untuk hasil produksi ekonomis tanaman Sawi Hijau (Caisim). (Caisim). Dengan perbandingan tanah : pupuk organik adalah 1:1
11
F. Hipotesis
Didu Diduga ga denga dengan n memb member erik ikan an pupuk pupuk organ organik ik yait yaitu u pupuk pupuk kanda kandang ng dosis dosis 62,5gr/polybag akan berpengaruh sangat baik terhadap hasil tanaman Sawi Hijau.
12
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Botani Botani dan dan Morf Morfolo ologi gi Sawi Sawi Hijau Hijau (Cai (Caisim sim)) Klasifikasi tanaman sawi hijau menurut Rukmana (1994) adalah sebagai berikut : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Subdiv divisio
: Angi ngiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Asterales
Famili
: Asteraceae
Genus
: Lactuca
Spesies
: Lactuca sativa L.
Tanaman selada (Lactuca stiva) termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi berkisar antara 20 cm - 40 cm atau lebih, bergantung pada tipe dan varietasnya. Tanaman selada ada yang membentuk krop (kumpulan daun - daun yang saling merapat membentuk kepala) dan ada varietas yang tidak membentuk krop. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30 cm - 40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20 cm - 30 cm. Secara morfologi, organ - organ penting yang terdapat pada tanaman selada adalah sebagai berikut.
13
Daun Daun tanama tanaman n selada selada memili memiliki ki bentuk bentuk,, ukuran ukuran,, dan warna warna yang yang beragam beragam,, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau atau lonjong degan ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap. Sedang Sedangkan kan jenis jenis selada selada yang yang tidak tidak membent membentuk uk krop, krop, daunnya daunnya berbent berbentuk uk bulat bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar dan tulang - tulang daun menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm - 25 cm dan lebar 15 cm atau lebih. Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada yang membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Sedangan selada yang tidak membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar antara 5,6 cm - 7 cm (selada batang), 2 cm - 3 cm (selada daun), serta 2 cm - 3 cm (selada kepala). Tanaman anaman selada selada memili memiliki ki siste sistem m perakar perakaran an tunggan tunggang g dan serabut serabut.. Akar Akar serabut menmpel pada baying, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman 20 cm - 50 cm atau lebih. Sedangkan akar tunggangnya tumbuh lurus ke pusat bumi.
14
Perakaran tanaman selada dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang subur, genbur, mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (solum tanah) cukup dalam. Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu,agak keras, berwarna coklat, tua, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1mm.Biji sela selada da meru merupa paka kan n biji biji tert tertut utup up dan dan berk berkep epin ing g dua, dua, dapa dapatt digu diguna naka kan n untu untuk k perbanyakan tanaman (perkembangbiakan). Bunga tanaman selada berwarna kuning, tumbuh lebat dalam satu rangkaian. rangkaian. Bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai data mencapai 80 cm atau lebih. Tanaman selada yang ditanam di daerah yang beriklim sedang (subtropik) mudah atau cepat berbuah. Varietas – varietas selada tersebut dibagi dalam empat kelompok, 1.
2. 3. 4.
capitata, capitata, selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead) longifolia, longifolia, selada cos (romaine) crispa, crispa, selada daun longgar asparagina, asparagina, selada batang
Selada (Lactuca sativa) memiliki penampilan yang menarik. Ada yang berwama hijau segar dan ada juga yang berwama merah. Selain sebagai sayuran, daun selada yang agak keriting ini sering dijadikan penghias hidangan.
15
KANDUNGAN GIZI SAWI SAWI HIJAU
Tabel I : Kandungan gizi (flap 100 g bahan) Sawi Hijau ( caisim ) adalah sebagai berikut: Zat gizi
Kandungan
Kalori
25 kal
Protein
1,2 g
Lemak
0,20 g
Karbohidrat
2,90 g
Vitamin B1
0,04 mg
Zat Besi
0,50 mg
Vitamin A
162 mg
Vitamin C
8,00 mg
Kalsium (Ca)
22,00 mg
Fosfor (P)
25 mg
Air
94,80 g
Sumber : (Rusli Hukum dan Sri Kuntarsih, 1990) Syarat Tumbuh
Selada yang ditanam di dataran rendah cenderung lebih cepat berbunga dan berbiji. Suhu optimal bagi pertumbuhan selada ialah antara 15-25°C. Jenis tanah yang disukai disukai selada selada ialah ialah lempung lempung berdebu berdebu,, lempung lempung berpas berpasir ir,, dan tanah tanah yang yang masih masih mengandung humus. Meskipun demikian, selada masih toleran terhadap tanah-tanah
16
yang yang miskin miskin hara hara asalka asalkan n diberi diberi pengair pengairan an dan pupuk pupuk organ organik ik yang yang memadai memadai.. Sebaiknya tanah tersebut bereaksi netral. B. Pupuk Organik dan Peranannya Bagi Tanaman
Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada daripada bahan pembenah buatan/sintetis buatan/sintetis.. Sebagai bahan pembenah pembenah tanah, pupuk organik organik mencegah mencegah terjadinya terjadinya erosi, erosi, crusting (penger (pengerakan akan permuk permukaan aan tanah) tanah) dan retakan retakan tanah, mempertahankan mempertahankan kelengasanny kelengasannyaa dan internal drainage (memperbaiki pengatusan dakhil). Pupuk organik banyak macamnya diantaranya pupuk kandang, pupu pupuk k hijau hijau,, komp kompos os,, blot bloton ong, g, limb limbah ah tahu tahu,, limb limbah ah tapi tapioka oka.. Pupuk Pupuk kanda kandang ng mempun mempunyai yai pengar pengaruh uh posit positif if terhad terhadap ap sifat sifat fisik fisik dan kimiaw kimiawii tanah, tanah, mendor mendorong ong kehidupan jasad renik. Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik terseb tersebut. ut. Unsur Unsur karbon karbon ini berada berada dalam dalam bentuk bentuk senyaw senyawa-s a-seny enyawa awa polisa polisakar karida ida,, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba mikroba yang terlibat terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik organik dari seluruh seluruh makhluk makhluk
17
hidup. Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggu menggunaka nakan n bahan bahan organi organik k tanaman tanaman setela setelah h itu itu barula barulah h menyum menyumbang bangkan kan pula pula bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga dapat berasal dari batuan. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari dari susunan susunan unsur unsur karbon karbon merupak merupakan an bagian bagian yang yang terbes terbesar ar (44%) (44%) disusul disusul oleh oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O. Pertanian organik diartikan sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang berasaskan daur ulang hara secara hayati. Kegunaan budidaya organik pada dasarnya
18
adalah meniadakan atau membatasi membatasi kemungkinan dampak negatif negatif yang ditimbulkan ditimbulkan oleh oleh budida budidaya ya kimiaw kimiawi. i. Pupuk Pupuk organi organik k dan pupuk pupuk hayati hayati mempun mempunyai yai berbag berbagai ai keunggu keunggulan lan nyata nyata dibandi dibandingka ngkan n pupuk pupuk kimia. kimia. Pupuk Pupuk organi organik k dengan dengan sendir sendiriny inyaa merupakan keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk organik dan pupuk hayati hayati berdaya berdaya amelior ameliorasi asi ganda ganda dengan dengan bermac bermacamam-mac macam am proses proses yang yang saling saling menduk mendukung ung bekerja bekerja menyub menyuburk urkan an tanah tanah dan sekali sekaligus gus mengkon mengkonser servasi vasikan kan dan meny menyeh ehat atkan kan ekosi ekosist stem em tanah tanah,, sert sertaa mengh menghin inda dark rkan an kemu kemungk ngkin inan an terj terjadi adiny nyaa pencemaran lingkungan (Sutanto, 2006). Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limb limbah ah,, misa misaln lnya ya : pupuk pupuk kand kandang ang (ter (ternak nak besar besar dan kecil kecil), ), hija hijauan uan tanam tanaman an,, rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman (jerami padi batang jagung, sekam padi dan lain-lain.) serta limbah agroindustri. Pupuk kandang adalah pupuk yang didapat dari kotoran ternak dalam bentuk padat maupun cair. Dilihat dari hewan yang mengeluarkan kotoran tersebut dapat dibedakan juga macam pupuk kandang, yait yaitu u ayam, ayam, sapi sapi,, kuda, kuda, kambi kambing ng dan sebag sebagai ainy nya. a. Pupu Pupuk k kand kandang ang disa disamp mpin ing g mengandung unsur makro seperti nitrogen, phosphor dan kalium, juga mengandung unsur unsur mikro mikro sepert sepertii kalsiu kalsium, m, magnes magnesium ium,, tembaga tembaga,, dan sejuml sejumlah ah kecil kecil mangan mangan,, coper dan coper dan boron (Sarief, 1989). 1989). Melalui Melalui penelitian penelitian ditemukan bahwa beberapa beberapa zat tumbuh dan vitamin dapat diserap langsung dari bahan organik dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
19
Dulu dianggap orang bahwa hanya asam amino, alanin, dan glisin yang diserap tanama tanaman. n. Serapa Serapan n senyaw senyawaa N terseb tersebut ut ternyat ternyataa relati relatiff rendah rendah daripa daripada da bentuk bentuk N lainnya. lainnya. Tidak dapat disangkal disangkal lagi bahwa bahan organik organik mengandung mengandung sejumlah zat tumbuh dan vitamin serta pada waktu-waktu tertentu dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Bahan organik ini merupakan sumber nutrien inorganik bagi tanaman. Jadi tingkat pertumbuhan tanaman untuk periode yang lama sebanding dengan suplai nutrien organik dan inorganik. Hal ini mengindikasikan bahwa peranan langsung utama bahan organik adalah untuk menyuplai nutrien bagi tanaman. Penambahan bahan organik kedalam tanah akan menambahkan unsur hara baik makro maupun mikr mikro o yang yang dibu dibutu tuhka hkan n oleh oleh tumb tumbuh uhan an,, sehi sehing ngga ga pemupu pemupuka kan n deng dengan an pupu pupuk k anorganik yang biasa dilakukan oleh para petani dapat dikurangi kuantitasnya karena tumb tumbuh uhan an suda sudah h
mend mendap apat atka kan n
unsu unsurr-uns -unsur ur hara hara dari dari baha bahan n
orga organi nik k
yang yang
ditambahkan kedalam tanah tersebut. Efisiensi nutrisi tanaman meningkat apabila permukaan tanah bahan organik.Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam dalam golonga golongan n pupuk pupuk organ organik. ik. Beberap Beberapaa pupuk pupuk organi organik k yang yang diolah diolah dipabr dipabrik ik
20
misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanama tanaman, n, sepert sepertii asam asam humik, humik, asam asam fulvat fulvat,, dan senyaw senyawa-s a-seny enyawa awa organ organik ik lain. lain. Namun, kandungan hara tersebut rendah. Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada pupuk organik yang memiliki kandungan hara tinggi atau menyamai pupuk kimia. Orang Orang seri sering ng kali kali mengh menghit itung ung kebut kebutuh uhan an pupu pupuk k orga organi nik k berd berdas asar arka kan n kandu kandung ngan an hara harany nyaa saja saja.. Kandu Kandung ngan an hara hara pupuk pupuk orga organi nik k dise diseta tara raka kan n deng dengan an kandungan hara dari pupuk kimia yang biasa digunakan. Akibatnya kebutuhan pupuk organik jadi berlipat-lipat dibandingkan dengan dosis pupuk kimia. Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pupuk organik/kompos tidak bisa dihitu dihitung ng berdas berdasark arkan an unsur unsur harany haranyaa saja. saja. Kalau Kalau Anda Anda tidak tidak percay percayaa Anda Anda bisa bisa melaku melakukan kan percoba percobaan an sederh sederhana ana untuk untuk memban membanding dingkan kan kedua kedua pupuk pupuk ini. ini. Ambil Ambil tanah, sebaiknya gunakan tanah-tanah marjinal. Masukkan ke dalam dua polybag yang ukuran dan isinya sama. Satu polybag diberi kompos dengan dosis 0.5 – 1 kg. Polybag yang lain lain diberi pupuk kima beberapa sendok. Beri perlakuan penyiraman, penyiraman, penyiangan, dan perlakuan lainnya yang sama. Kompos
21
Kompos Kompos meru merupa pakan kan sisa sisa-s -sis isaa orga organi nik k yang yang tela telah h menga mengala lami mi perub perubaha ahan n sehing sehingga ga
dapat dapat dipakai dipakai sebaga sebagaii pupuk. pupuk. Kompos Kompos dibuat dibuat dari bahan organik organik yang
berasal berasal dari dari bermac bermacamam-mac macam am sumber sumber.. Dengan Dengan demiki demikian, an, kompos kompos merupa merupakan kan sumber bahan organik dan nutrisi tanaman. Kompos mengandung selulose 15% 60%, hemiselulose 10% - 30%, lignin 5% - 30%, protein 5% - 40%, bahan mineral (abu) 3% - 5%, serta terdapat bahan larut dalam air panas dan dingin (gula, pati, asam amino, urea garam amonium) sebanyak 2% - 30% dan 1% - 5% lemak larut eter alkohol, minyak dan lilin (Sutanto, 2002). Nakada (1981, cit Sutanto, cit Sutanto, 2002) melaporkan terjadinya kenaikan N, P, K dan Si tanah karena pemberian kompos dalam jangka panjang. Pemberian kompos jangka panjang juga mampu meningkatkan aktivitas mikrobia penyemat nitrogen melalui peni peningk ngkat atan an kandu kandung ngan an bahan bahan orga organi nik k
tana tanah h
yang yang muda mudah h
terd terdek ekom ompo posi sisi si,,
meningka meningkatka tkan n pemben pembentuk tukan an agregat agregat yang yang stabil stabil dan kapasit kapasitas as pertuk pertukara aran n kation kation (Wada et al ., ., 1981, cit Sutanto, cit Sutanto, 2002).
Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan cair dari hewan ternak (kotoran sapi, ayam, kuda, dan kambing). Sifat dan ciri pupuk
22
kandang kandang adalah; adalah;Lam Lambat bat bereaks bereaksii ,Mempu ,Mempunya nyaii efek efek residu residu,Da ,Dapat pat memper memperbai baiki ki struktur tanah dan menambah bahan organik tanah. Hubun Hubunga gan n langs langsun ung g antar antaraa pupuk pupuk kanda kandang ng denga dengan n tana tanah h teru teruta tama ma dapat dapat menstabilkan suhu tanah dan ketersediaan k etersediaan air. Faktor stabilisasi stabilisasi suhu dan ketersediaan air oleh peran peran pupuk pupuk kandang kandang terseb tersebut ut akan tampak berpen berpengar garuh uh bagi tanaman tanaman apabila tanah kekurangan air dan cuaca buruk (Sarjiman, 1999). Pupuk kandang mempunyai sifat yang lebih baik dibanding dengan pupuk alam lainny lainnyaa maupun maupun pupuk pupuk buatan buatan (Suted (Sutedjo, jo, 1999). 1999). Pupuk Pupuk kandang kandang dapat dapat dikata dikatakan kan selain mengandung unsur-unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium) juga mengandung unsur-uns unsur-unsur ur mikro mikro (kalsium, (kalsium, magnesium, tembaga serta serta sejumlah sejumlah kecil mangan, barium barium dan lain-lain) lain-lain) yang kesemuanya kesemuanya membentuk pupuk, menyediakan menyediakan unsurunsur unsur atau atau zat-za zat-zatt makanan makanan bagi bagi kepenti kepentingan ngan pertum pertumbuh buhan an dan perkem perkembang bangan an tanaman. Kandungan hara beberapa jenis pupuk kandang tercantum pada Tabel 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Komposisi unsur hara pupuk sapi, kambing dan ayam No
Jenis Pupuk
H 2O (%)
N (%)
P2O5 (%)
K 2O (%)
1
Sapi (padat)
85
0,40
0,20
0,10
2
Kambing (padat)
60
0,60
0,30
0,17
23
3
Ayam (padat-cair)
55
1,00
0,80
0,40
Sumber : Marsono dan Sigit (2002). Pupuk kascing
Pupuk kascing merupakan pupuk yang berasal dari kotoran cacing. Kascing banyak mengandung hormon pertumbuhan tanaman, kaya unsur hara makro dan mikro, tidak mengandung racun serta mampu menggemburkan tanah marjinal atau tanah kering dan miskin hara. Pemakaian pupuk kascing dapat memberikan manfaat anta antara ra
lain lain
per perttumbu umbuha han n
meni menigk gkat atka kan n akar akar,,
prod produk ukti tivi vita tas, s,
bata batang ng
dan dan
daun daun,,
memp memper erce cepa patt mer merangs angsan ang g
pane panen, n,
mera merang ngsa sang ng
per pertum tumbuha buhan n
bung bunga, a,
menggemburkan dan menyuburkan tanah serta cocok sebagai media tanam (Lingga, 2001). Penambahan pupuk kascing ke dalam tanah dapat memperbaiki stuktur tanah, tata tata air air dan dan udar udara, a, kehi kehidu dupa pan n jasa jasadd-ja jasa sad d reni renik k di dala dalam m tana tanah h sert sertaa dapa dapatt al., meningkatkan meningkatkan pengaruh pemupukan pemupukan dengan pupuk buatan (Sosrosoe (Sosrosoedirdj dirdjo o et al., 1992).
24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Tempat dan Waktu Penelitian
Pene Peneli liti tian an
akan akan
dila dilaks ksan anak akan an
loka lokasi si
Laha Lahan n
Prak Prakte tek k
UPN” UPN”V Veter eteran an””
Yogyaka ogyakarta rta,, Condong Condong Catur, Catur, Kabupat Kabupaten en Slema Sleman, n, Daerah Daerah Istime Istimewa wa Yogyakar ogyakarta. ta. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2010 terletak pada pada Keting Ketinggia gian n tempat tempat ± 115 115 meter meter di atas permuka permukaan an laut dengan jenis jenis tanah tanah regosol B. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan adalah biji Selada Varietas Varietas New York York Pupuk kandang sapi, Pupuk kandang ayam, Pupuk kandang kambing, Tanah dan Air Tanah. Tanah. Alat yang digunakan adalah Plastik, Bambu, Cetok, Polybag dengan ukuran 30 x 30 cm, alat ukur atau penggaris. penggaris. pisau steril, steril, gembor, gembor, oven, label, gelas ukur, ukur, timbangan, C. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu percobaan satu faktorial dengan menggunakan polybag dengan tanaman secara homogen yang disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan 4 perlakuan dan masing – masing perlakuan terdiri atas 3 ulangan, yaitu : Tanpa pupuk organik (o0); pupuk kandang sapi (o1); pupuk kandang ayam (o2) dan pupuk kandag kambing (o3).tiap ulangan terdiri atas 10 Tanaman jadi tanaman yang dibutuhkan 4 x 3 x 10 = 120 Tanaman Tanaman
25
Tanaman Sawi Hijau Hijau varietas lokal ditanam ditanam dengan menggunakan menggunakan polibag, dengan jarak tanam antar polibag polibag 25 cm x 25 cm dengan jumlah biji dua biji/lubang. Pemberian Pemberian pupuk organik organik dilakukan dilakukan dengan cara disebar disebar satu hari sebelum sebelum tanam kemudian diaduk rata dengan tanah. Perlakuan dengan menggunakan pupuk organik yang terdiri dari 4 aras yaitu; O0
: tanpa pupuk
0 gr
O1
: pupuk kandang sapi
62,5 gr
O2
: pupuk kandang ayam
62,5 gr
O3
: pupu pupuk k kan kanda dang ng kam kambing bing
62,5 62,5 gr
D. Pelaksanaan Percobaan
1. Pemupukan Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemup pemupukan ukan adalah adalah dengan dengan diseba disebarka rkan n merata merata diatas diatas bedenga bedengan n kemudia kemudian n diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk pemupukan yang diberikan per l lubang tanam, cara pemberiannya dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 62,5 gr per lubang tanam.
26
2. Pemeliharaan Tanaman/Penyemaian Menyediakan Menyediakan tempat persemaian persemaian dengan menggunakan menggunakan nampan plastik dan diberikan campuran pupuk kandang dan tanah 1:1. Kemudian menentukan biji selada yang paling baik untuk dijadikan bibit atau dikecambahkan dengan jalan dimasukkan ke dalam air dan biji selada yang utuh dan tenggelam merupakn biji yang paling baik dikecambahkan. Benih selada mulai menjadi bibit umur 7 hingga 10 hari atau bila bibit sudah mempunyai minimal 3 helai daun. Setelah Setelah bibit tumbuh tumbuh dan ada benih yang terseran terserang g hama/penyakit hama/penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah. 3. Persiapan pindah tanam dan perlakuan Memper Mempersia siapkan pkan Poliba Polibag g (30 x30 cm) kemudi kemudian an diberi diberi tanah tanah dan pupuk pupuk kandang 1:1, diber perlakuan P0, P1, P2, P3. Polibag diletakkan pada lahan dengan jarak tanam antar polybag 25 x 25 cm. 4. Pindah tanam bibit selada Setela Setelah h umur umur 10 hari hari bibit bibit selada selada sudah sudah siap siap dipind dipindah ah tanamka tanamkan, n, untuk untuk menghin menghindar darii kerusa kerusakan kan bibit bibit saat saat pindah pindah tanam tanam dilakuk dilakukan an dengan dengan jalan jalan menyiram media dengan air, sehingga bibit mudah dicabut dan bibit idak mudah rusak. Bibit selada tersebut tersebut ditanam pada polybag polybag dengan kedalaman 2 hingga 4 cm.
27
E. Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati meliputi; Tinggi tanaman, Jumlah daun, Luas daun, Bobot segar daun, Bobot kering tanaman. a. Tinggi tanaman (cm).
Tinggi Tinggi tanama tanaman n diukur diukur dari dari pangkal pangkal batang batang sampai sampai bagian bagian tanaman tanaman yang yang tertinggi. Pengukuran dilakukan setiap 10 hari sekali sampai dengan tanaman selada berumur 35 hari dengan menggunakan penggaris. b. Jumlah daun (helai).
Daun Daun yang yang diukur diukur adalah daun yang yang telah telah membuka membuka penuh. Jumlah daun diamati setiap 10 hari sekali sampai tanaman selada berumur 35 hari. c. Luas daun (cm2).
Pengamatan dilakukan dengan mengambil semua daun yang sudah membuka penuh pada setiap pengukuran tanaman Selada. Pengukuran dilakukan dengan mengunakan alat ukur u kur Leafaremeter.
d. Bobot segar daun (g).
28
Pengam Pengamatan atan dilaku dilakukan kan pada tanaman tanaman brumur brumur 10, 20 hari
hingga hingga tanaman tanaman
berumur 35 hari atau pada saat tanaman mulai dipanen atau siap dijual. dengan cara memisahkan semua daun dari batangnya kemudian menimbang semua daun pada saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam. e. Bobot kering tanaman (g).
Pengamatan dilakukan dengan cara menjumlahkan bobot kering daun, batang dan akar. Bobot kering batang dan akar didapat dengan cara batang dan akar dipotong - potong kemudian dioven dengan suhu 60˚C sampai beratnya konstan pada saat tanaman berumur 35 hari atau pada saat tanaman mulai di panen atau siap dijual F. Analisis Data
Data hasil pengamatan dianalisis keragamannya dengan sidik ragam pada jenjang nyata 5% dan diuji lebih lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada jenjang nyata 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M., dan R. Hudaya. 2001. Deskripsi Profil Tanah Kebun Percobaan Fakultas
29
Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor. Bandung Suyono D.Aisyah, Tien Kurniatin, Siti Mariam, Benny Joy, Maya Damayani, Tamyid Syammusa, Neny Nurlaeni, Anny Yuniarti, Yuniarti, Emma E mma Trinurani, Yuliati Yuliati machfud. 2006. Kesuburan 2006. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Bandung Rahmansyah, M. 2004. Aktivitas Enzim Fosfomonoestrase Asam dan Basa p ada Tanah yang Diperkaya Kompos. LIPI. Bogor. Bogor. Puslitbangtanak. 2003. Klasifikasi 2003. Klasifikasi Tanah-Tanah Tanah-Tanah Di Indonesia . www.Soil-clima www.Soil-climatte.org e.org.. Diakses pada tanggal 8 Mei 2005. C.V. C.V. Sarana Sarana Petani Petani Bali. 2000. 2000.
Pupuk Organik Organik Kascing Kascing (POK) (POK)..
Alami, Alami, Ramah
Lingkungan, Bebas Bahan Kimia. Denpasar. Gomez, A.K. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. UI Press. Jakarta. 698 hlm. Tanah. Cetakan 5. Akademika Pressindo, Jakarta Hardjowigeno, S. 2002. Ilmu 2002. Ilmu Tanah. Marsono dan P. Sigit. 2002. Pupuk akar Jenis dan Aplikasinya. Aplikasinya. Penebar Swadaya. Jakarta. 28 hal. Balai Penelitian Tanah. 2005. Pupuk 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Pertanian. www.pustaka-deptan.go.id.. Diakses pada tanggal 26 Desember 2006. www.pustaka-deptan.go.id Hadiso Hadisoega eganda nda,, A. Widjaja idjaja W. 1996. 1996. Sawi Sawi Hijau Hijau Sayura Sayuran n Penyan Penyangga gga Petani Petani di Indonesia. Monograf No. 4. BPPP. BPPP. Lembang, Bandung. Band ung. Rahardi, F., CS. 1993. Agribisnis Agribisnis Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. Rukmana, Rahmat. 1994. Bayam Bertanam & Pengolahan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta. Yogyakarta.
Setiawan, Ade Iwan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Penebar Swadaya. Jakarta
30