Ringkasan PLKJ Bab 1
Banjir terjadi umumnya karena perilaku manusia sendiri Di jakarta ada 13 sungai, yaitu ciliwung, mampang, kalibaru, krukut, pesanggrahan, grogol, sunter,m angke, cipinang, cideng, cakung, buaran, dan kali sekretaris Di Jakarta telah terjadi banjir sejak tahun 1621, 1654, 1918, 1979, 1996, 2002, 2007
Penyebab terjadinya banjir: Penataan pembangunan kota yang mengabaikan keseimbangan alam Rendahnya dataran Jakarta. 40% wilayah Jakarta adalah dataran rendah pantai Curah hujan tinggi Sampah Sampah yang dihasilkan warga jakarta adalah 6000 ton per minggu. Banyaknya sampah di sungai dapat menyebabkan pendangkalan sungai Daerah rawan banjir: Sekitar bantaran kali (menyempitkan badan sungai) Pinggir pantai Pemukiman padat dengan saluran air yang tidak terpelihara kebersihannya Daerah rawan banjir di Jakarta No. Wilayah Daerah rawan banjir 1. Jakarta Pusat Jati pinggir, tnh abang Kebon kacang, tnh abang Pejompongan, tnh abang Benhil Harmoni Cempaka putih Kemayoran Matraman dalam, menteng Karang anyer Kenari, Kwitang, senen 2. Jakarta Barat Cengkareng Grogol petamburan Mangga besar Pinangsia, taman sari Tomang 3. Jakarta Selatan IKPN, pesanggrahan Pondok labu Jl. Hasanuddin, Blok M Jl. TB. Simatupang Kapten Tendean Gandaria 4. Jakarta Timur Pulomas Kampung Melayu 5. Jakarta Utara Muara karang Muara angke Pluit Sunter Kelapa gading Akibat banjir: Kematian Kerusakan sarana dan prasarana umum (bangunan-bangunan)
Kerugian materi Penyakit menular (kolera, DBD, malaria, leptospirosis, diare, ISPA) Utk menanggulangi penyakit tersebut yaitu dengan menyebarkan serbuk abate, penyuluhan, penyemprotan, dan mengadakan pengobatan gratis utk warga Terputusnya transportasi & kegiatan perekonomian terhambat
Pencegahan banjir 1. Peran pemerintah a. memberikan penyuluhan b. melaksanakan Prokasih (program kali bersih) c. Membangun waduk d. Menertibkan bangunan di bantaran sungai e. Menghimbau warga utk kerja bakti f. Membentuk petugas khusus utk menjaga kebersihan sungai g. Memelihara pintu air h. Melakukan reboisasi 2. Partisipasi masyarakat a. melakukan kerja bakti b. tidak membuang sampah ke sungai dan saluran air c. menjaga kebersihan sungai d. tdk membangun bangunan disekitar bantaran sungai e. mematuhi peraturan pemerintah Penanggulangan banjir 1. Peran pemerintah a. menyediakan perahu karet utk warga yg terkena banjir b. memberi bala bantuan utk warga yg terkena banjir c. membuat sodetan agar air cepat mengalir ke sungai d. membuat posko penanggulangan banjir e. membuat dapur umum f. membuat tempat penampungan darurat 2. Pastisipasi masyarakat a. membantu membuat sodetan dan tanggul darurat b. membantu pemerintah memberi informasi tentang datangnya banjir
Bab 2 Kebakaran paling sering terjadi karena kelalaian manusia ”api bila kecil jadi kawan, besar jadi lawan” Di daerah padat pemukiman penduduk Penyebab kebakaran 1. Korsleting Listrik (hubungan pendek/singkat listrik) = paling sering terjadi, terutama di daerah perkotaan 2. api rokok contoh: org merokok di tempat tidur, lalu rokoknya jatuh mengenai sprei kasur. Lalu api merambat kemana-mana, terjadilah kebakaran 3. kompor contoh: org sedang memasak, lalu ditinggal, terjadilah kebakaran. Kalau menggunakan kompor gas, periksa keadaan slang gas baik-baik. Kalau menggunakan kompor minyak, periksa sumbu. 4. bakar sampah jangan membakar sampah di pinggiran hutan, apalagi saat angin bertiup kencang. 5. obat nyamuk bakar
6. 7. 8. 9.
contoh: obat nyamuk bakar mengenai sprei, terjadi kebakaran bahan peledak (petasan, mercon) contoh: tumpukan petasan kena percikan api, terjadi kebakaran kecelakaan kendaraan kecelakaan kendaraan menimbulkan api sambaran petir dicegah dengan memasang penangkal petir pada gedung2 tinggi dll seperti lampu minyak tanah, bahan kimia jatuh, dll
Akibat kebakaran 1. kehilangan anggota keluarga/kematian 2. kehilangan harta benda 3. kehilangan surat2 berharga 4. kehilangan tempat tinggal 5. kehilangan pekerjaan 6. aliran listrik terputus 7. komunikasi terputus Pencegahan kebakaran 1. menanamkan sikap hati-hati dengan api 2. pemeriksaan alat2 pemadam kebakaran secara berkala 3. menyediakan alat2 pemadam kebakaran contoh yg modern: APAR (alat pemadam api ringan), dan mobil pemadam contoh yg sederhana: kain/goni basah, debu, air, ember, pasir, dll Penanggulangan kebakaran 1. memutuskan arus listrik 2. menghubungi dinas kebakaran (113) DKI Jakarta : 344. 372, 374 Jakpus : 384 Jakbar : 56 Jaktim : 585 858 Jaksel : 769 Jakut : 49
Bab 3 40% siswa di setiap sekolah telah merokok. 35% putra, 5% putri Merokok sangat berbahaya bagi kesehatan Zat berbahaya : Zat yang apabila masuk ke tubuh kita dapat merusak organ tubuh sehingga kondisi tubuh tidak lagi sempurna Rokok Dalam rokok, ada ±4000 unsur zat kimia berbahaya, 3 diantaranya: a. Nikotin Dari tembakau, dapat menyebabkan ketergantungan/ketagihan. Masuk melalui mulut dan hidung. Nikotin memengaruhi kerja syaraf otak dan jantung. Jantung akan bekerja cepat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Nikotin menyebabkan peningkatan kebutuhan tubuh akan oksigen. Akibat nikotin: - kulit menjadi pucat, kurang darah dan kurang oksigen - wajah pucat, kaku, kebirubiruan - pembuluh nadi, terjadi penyumbatan (serangan jantung) - pembuluh nadi menuju otak, terjadi penyumbatan (Stroke) b. Tar
Bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan kanker. c. CO (karbon monoksida) Gas beracun paling berbahaya. CO mempunyai daya ikat kuat terhadap zat merah darah (Hb/hemoglobin). Karena adanya CO, darah kekurangan oksigen. CO mengurangi masuknya oksigen dalam tubuh Pengaruh rokok bagi kesehatan Dampak negatif bagi perokok aktif jangka pendek: a. merangsang batuk b. saluran napas menyempit 30-40 menit c. mengganggu kerja sistem pernapasan, napas sesak dan pengeluaran lendir terhambat d. menurunkan kemampuan darah membawa oksigen, pusing Dampak negatif bagi perokok aktif jangka panjang: a. gangguan fungsi paru-paru b. produksi lendir berlebihan. Terjadi setelah 15thn merokok c. penyempitan saluran napas permanen. Terjadi setelah 5-6 thn merokok d. 80% perokok menderita kanker pada organ tubuhnya e. Memperbesar tingkat penyempitan dan pengerasan pembuluh darah Dampak negatif bagi perokok pasif: a. iritasi mata, hidung, tenggorokan b. gangguan akut saluran pernapasan, batuk kronis, infeksi telinga kronis, dan kanker paru-paru c. penurunan fungsi paru-paru d. resiko kanker 20%-50% e. resiko penyakit jantung koroner 30% Peraturan pemerintah tentang larangan merokok a. Perda DKI Jakarta No. 75 thn 2005 tentang Kawasan dilarang merokok b. Perda DKI Jakarta No. 2 thn 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Zat berbahaya NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) Fakta medik : fakta yang telah terbukti secara ilmiah Fakta legal : semua peraturan perundang-undangan atau hukum yg berkaitan dengan zat Jenis-jenis zat berbahaya: 1. Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yg berasal dari tanaman/bukan, sintetis/bukan, dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Ada 3 golongan utk narkotika: a. Golongan I Tidak digunakan dalam terapi, hanya utk pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi sangat tinggi. Mengakibatkan ketergantungan Contoh: kokain, heroin, ganja b. Golongan II Digunakan dalam terapi sebagai pilihan terakhir, dan utk pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi tinggi. Mengakibatkan ketergantungan Contoh: morfin, petidin c. Golongan III
Digunakan dalam terapi dan utk pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi ringan. Contoh: kodein 2. Psikotropika Zat berbahaya yg berasal dari tanaman/bukan, sintetis/bukan, bukan narkotika, dan dapat menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat ini memengaruhi susunan syaraf pusat. Ada 4 golongan utk Psikotropika: a. Golongan I Tidak digunakan dalam terapi, hanya digunakan utk pengembangan ilmu. Menyebabkan sindroma ketergantungan. Potensi kuat. Contoh: Ekstasi b. Golongan II Digunakan dalam pengobatan, terapi, dan pengembangan ilmu. Menyebabkan sindroma ketergantungan. Potensi kuat. Contoh: Amphetamine c. Golongan III Digunakan dalam terapi, pengobatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Menyebabkan sindroma ketergantungan. Potensi Sedang. Contoh: Phenobarbital d. Golongan IV Sering digunakan dalam terapi dan pengobatan. Juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Menyebabkan sindroma ketergatungan. Potensi Ringan. Contoh: Nitrazepam dan diazepam (DUM, BK) 3. Bahan adiktif lainnya Bahan/zat adiktif lain yang berpengaruh psikoaktif diluar narkotika dan psikotropika, yaitu: a. Minuman beralkohol Alkohol berpengaruh menekan susunan syaraf pusat. Pemakaian alkohol berlebihan juga menyebabkan ketergantungan. Gejala ketergantungan alkohol adalah hilangnya nafsu makan, perasaan sensitif, sulit tidur, kejang otot, dan berhalusinasi. Ada 3 kelompok dlm alkohol: - A (1%-5% alkohol) - B (5%-20% alkohol) - C (20%-50% alkohol) b. Inhalation/solvent Zat yang mudah menguap. Contoh: Lem, spidol, tinner, aseton, dan bensin c. Tembakau Akibat penyalahgunaan zat berbahaya Ada 3 efek akibat menyalahgunakan zat-zat berbahaya: 1. Efek halusinogen Membuat manusia berhalusinasi/berkhayal. Contoh: Ganja/kanabis 2. Efek Stimulan Merangsang kegairahan/semangat. Akan jadi aktif, segar, dan bersemangat. Contoh: Amphetamine, shabu-shabu, ekstasi, dan kokain 3. Efek depresan
Efek yang mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Membuat pemakainya jadi tenang, mati rasa, tertidur, bahkan tak sadarkan diri. Contoh: golongan oploid = morfin, heroin, kodein. Dan golongan hipnotik = valium, pil BK) Secara umum, akibat/pengaruh penggunaan narkoba terhadap kesehatan adalah: - terganggunya fungsi otak, menurunkan daya ingat, menghilangkan rasa sakit, dll - gangguan pada jantung dan pembuluh darah - penurunan fungsi pencernaan dan pernapasan - mempermudah penularan HIV/AIDS, hepatitis, dan penyakit infeksi lainnya - Overdosis, hingga menyebabkan kematian Peraturan pemerintah tentang larangan penyalahgunaan zat berbahaya: a. UU no. 22 thn 1997 tentang Narkotika b. UU no. 5 thn 1997 tentang Psikotropika c. Keppres RI no. 3 thn 1997 tentang minuman keras (miras) Pokoknya tentang tempat2 yg boleh mengonsumsi miras.
Bab 4
Keselamatan & keamanan merupakan kebutuhan tiap orang Kejahatan disebabkan karena faktor ekonomi, adanya kesempatan, pengangguran, dll. Keadaan bebas dari bahaya disebut keamanan KUHP: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Jika A tinggal di keluarga yg menjunjung tinggi nilai keagamaan, maka ia pun akan terpengaruh oleh ajaran agama itu.
Upaya agar mewujudkan keselamatan dan keamanan secara fisik: Menaati rambu2 lalu lintas Ubah haluan jika diikuti orang yang mencurigakan Tidak memakai obat terlarang dan narkotika Menjaga kesehatan Tidak menggunakan perhiasan yang mencolok Berpakaian yg sopan Hindari tempat gelap dan sepi Dll Upaya agar mewujudkan keselamatan dan keamanan secara mental: Menjauhi atau menghindari pikiran-pikiran negatif Menjauhi tempat2 hiburan yang bersifat negatif Tidak membaca/menonton bacaan/tontonan yang bersifat negatif Pandai-pandai pilih teman Tindak pidana terhadap perilaku yg menyimpang Tindak pidana : suatu perbuatan yang dilarang atau diwajibkan UU atau peraturan yg apabila dilakukan atau dilalaikan, maka pelakunya diancam dengan pidana tertentu 1. Perkelahian pelajar - Pasal 351 KUHP - penganiayaan # Penganiayaan dipidana 2 tahun 8 bulan dan denda Rp4.500,# Luka berat akibat peganiayaan, penganiaya dipenjara 5 tahun
# Mati, dipenjara 7 tahun -
Pasal 352 KUHP – penganiayaan ringan # Penganiayaan ringan (tidak menyebabkan luka) dipenjara 3 bulan dan denda Rp4500,-. 1/3nya bagi pengikut penganiaya # Percobaan melakukan kejahatan tdk dpt dipidana
-
Pasal 353 KUHP – penganiayaan berencana # Penganiayaan berencana, penjara 4 tahun # Penganiayaan berencana menyebabkan luka berat, penjara 7 tahun # Penganiayaan berencana menyebabkan mati, penjara 9 tahun
-
Pasal 354 KUHP – penganiayaan secara sengaja # sengaja melukai org lain, dipenjara 8 tahun # sengaja melukai org lain hingga mati, dipenjara 15 tahun
-
Pasal 355 KUHP – penganiayaan berat berencana # penganiayaan berat berencana dipenjara 12 tahun # penganiayaan berat berencana berakibat kematian dipenjara 15 thn
2. Perkelahian pelajar secara berkelompok - pasal 170 KUHP 3. Pelajar menyerang guru - pasal 356 KUHP 4. Pelajar mabuk-mabukan - pasal 300 KUHP 5. Pemerasan oleh pelajar Pemerasan = malak/ngompas - Pasal 335 KUHP - Pasal 368 KUHP 6. Pencurian di kalangan pelajar - Pasal 32 KUHP 7. Pelajar membawa senjata - UU No 12/DRT/1951