A Conti ngency ngency M odel odel Of Th e Ass Association Betwee Between Str ategy, ategy, Envir onmental onmental Un cert cert ain ty An d Per Per for mance M easur asur ement: ment: I mpact mpact On Organizational Performance odel Kontij ensi nsi : H ubungan A ntara Strategi, Strategi, Ketidakpas Ketidakpastian tian L in gkungan ( Sebuah M ode dan Penguk Penguk ur an Ki nerj a : dampaknya dampaknya pada pada Ki nerj a Organisasi Organisasi )
Judul Penul is
Zahirul Hoque (2004), School of Law and Business, Charles Darwin University, Darwin, NT 0909, Australia
Jurn al
International Business Review. 13 (2004) p.485 – p.485 – 502 502
Berawal dari kerangka kontingensi, makalah ini mencoba untuk memberikan kontribusi terhadap literatur yang meneliti faktor dan konsekuensidari ukuran kinerja. Secara umum,penelitian iniuntuk mengetahui pilihan ukuran kinerja dalam hubungan h ubungan antara : (a)prioritasstrategis dan kin erja dan (b) ketidakpastian lingkungan dan kinerja.Duahipotesis yang dikembangkan secara um um menyelidiki hubungan,prediksi, timbale balik,hubungan positif antara strategi bisnis unit dankinerja terhadap manajemen melalui pilihan pengukuran kinerja non financial (H1) dan hubungan yang positifantara ketidakpastianlingkungan dan kinerja melalui pilihan manajemen terhadap pengukuran kinerja non finansial (H2). Untuk menguji hipotesis ini, digunakan model analasisi analasisi jalur padadata survei kuesioner dari 52 perusahaan manufaktur. Sepertidihipotesiskan,hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yangsignifikan dan positif antara antara pilihan manajemen strategis dan kinerjamelalui tingginya penggunaan pengukuran non keuangan untuk Abstr evaluasi kinerja. Di sisi lain, penelitian ini tidak menemuka n aksi bukti hubungan yang signifikan antara ketidakpastian lingkungan dankinerjamelalui pilihan manajemen melalui pengukuran kinerja non keuangan. Tuju an Penel itian
Untuk mengetahui lebih lanjut penggunaan ukuran non keuangan dalam evaluasi kinerja yang gunakan dalam : a) Prioritas Strategi dan kinerja organisasi dan b) ketidakpastian lingkungan dan kinerja organisasi.
Impli
Penelitian inibersandar kepada teori ‘kontingensi’
kasi Teori & Revie w Penel itian Terd ahulu
yang berpendapatbahwa strategi bersaing menentukan tingkat ketidakpastian lingkunga n,yangpada gilirannyamenentukan langkahlangkah pengukuran kinerjaorganisasi. Dari bentuk variabel kontingensi yang potensial, penelitian inimembatasikepada pertimbangan strategi dan ketidakpastian lingkungan. Selanjutnya Penelitian mendasari kepada penelitian empiris dalam pengembangan hipotesisnya, menyangkut : Strategi, pengukuran kinerja dan kinerja organisasi Govindarajan dan Gupta(1985) yang menemukan bahwa perusahaanyang menggunakan strategi ‘membangun’ ( tumbuhnya penjualan dan saham ) cenderung lebih menekankan pada penggunaan ukuran nonkeuangan (seperti pengembangan produkbaru, pangsa pasar, penelitian & pengembangan, kepuasan pelanggan) dibanding perusahaan yang berstrategi ‘harvest’ (yang memaksimumkan laba jangka pendek).Demikian pula, Simons (1987) menemukan bahwa perusahaanberstrategi defender cenderung lebih mengandalkan ukuran keuangan seperti anggaran jangka pendek untuk mengkompensasi manajermereka. Ittner et al. (1997) juga menemukan bahwa secara relative titik berat pengukuran non finansial lebih besar digunakan di perusahaandengan orientasi inovasi berstrategi ‘prospektor’ dibandingkanperusahaan dengan strategi ‘defender ‘. Penelitian ini menggunakan unit analisis strategi bisnis unit (SBU) dengan pendekatan tipologi Miles & Snow (1978)dimana perusahaanprospektor mencari peluang pasar baru dengan menciptakan sesuatuyang mereka anggap keunikan di pasar. Akibatnya, di perusahaan perusahaan ini tingkatketidakpastiantinggi. Literatur dalam bidang inimenunjukkan bahwa jika manajemen ingin menekankan efektivitasdalam inovasi, mengembangkan kepuasan pelanggan dan tingkat rate of return yang wajar, sistem akuntansimanajemen dan sistempengendalian harus dirancang untuk mendukung hal tersebut (Ittner etal, 1997;. Miles & Snow, 1978; Simons, 1987, 1990). Untukperusahaa n jenis strategi prospektor, pengukuran finansial akanmempen garuhi manajer untuk kurang memperhatikan faktorfaktorkeberhasilan kritis perusahaan dan kompetitif mendasar seperti harga,kualitas, ke handalan, layanan, kustomisasi,inovasi dan waktu.Pengukuran berfokus seperti ini tentu akan datang dengan mengetahuiapa yang diinginkan oleh pelanggan, tingkat keterlibatan stafdalamberkreativitas dan kemampuan perusahaan untuk memproduksidan memasarkan produk baru. Oleh karena itu, lebih besarpenekananpada kriteria non-keuangan sebagai bandingan terhadap kriteriakeuangan harus lebih utama di perusahaan perusahaan prospektordaripada di perusahaan defender. Ketidakpastian lingkungan, pengukuran kinerja dan kinerja organisasi.
Penelitian akuntansi yang cukup memberikan bukti empiris untukmendukung pandangan bahwa ketidakpastian li ngkungan secara positifterkait dengan desain sistem pengendalian akuntansi. Penelitian Mia (1993) didalam reviewnya menyakini bahwa informasi sistem akuntansi manajemen membantu manager agar lebih baik memahami situasi ketidakpastian. Chenhall dan Morris (1986) juga menunjukkan bahwa di mana tingkatketidakpastian lingkungan yang relatif tinggi, organisasi cenderungmenggunakan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) nonkeuangan (dalam lingkup luas), yang dinilai lebih efektifdalammengatasi ketidakpastia n lingkungan eksternal. Penelitian ini sesuai dengan beberapa studi lain, seperti misalnya, Chongand Chong (1997), Gul danChia (1994), Hoque dan Hopper (1997), M ia (1993) dan Mia dan Chenhall(1994).Penelitian ini menegaskan bahwa organisasi yang efektif cenderung untukmengurangi ketergantungan pada ukuran kinerja keuangan dalam kondisiketidakpastian lingkungan yang tinggi. Pen elitian-penelitian ini terutama berfokus pada hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan informasi SAMdan anggaran. Penelitianyang ada saat ini memperluas penelitian denganketidakpastian lingkungan yang berkaitan dengan pilihan ukuran kinerja dalamorganisasi. Konsisten dengan penelitian di atas, argumen pada riset adalah bahwa pilihan(atau tipe) pengukuran untuk evaluasi kinerja ditentukan oleh lingkungan:semakin tinggi ketidakpastian lingkungan yang mempengaruhi kinerjaperusahaan berhubungan dengan penekanan lebih besar pada pengukuran non-keuangan dalam evaluasi kinerja. Semakin besar kesulitan yang dihadapi unitbisnis, semakin besar juga ketidakpastian yangdihadapi. Berdasarkan gambaran di atas, dapat dikatakan bahwa ada kebutuhan yang lebih besar dalam meningkatkan komunikasi dalam operasi perusahaanpada tingkatketidakpastian lingkun gantinggi. Kebutuhan komunikasi yang lebih besarditujukan dengan lebihpenggunaanpengukuran non-keuangan sebagai langkahlangkah dalam memberikan manajemen kerangka kerja yang membantu merekamenilai ketidakpastian di berbagai bidang seperti permintaan pasar, k epuasanpelanggan, inovasi, pemasok dan karyawan. H1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara strategi bisnis dan kinerja melalui Hipot pilihan manajemen dan penggunaan sistem pengukuran kinerja. esis Penel H2 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara ketidakpastian lingkungan itian
organisasi dan kinerja melalui pilihan manajemen dan penggunaan sistem pengukuran kinerja Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui surat kepada 100 CEO secara random sampling pada perusahaan manufaktur di Selandia Baru yang berasal dari data New Zealand Business Who’s Who edisi tahun 1994. Kriteria sampel utama yang digunakan adalah perusahaan yang memiliki minimal 100 orang karyawan. Tingkat partisipasi atas kuesioner yang kembali sebanyak 52%.Pengukuran Variabel : Strategi bisnis : mengunakan pengukuran terhadap 2 pilihan strategi yang ekstrim yaitu : prospector dan defender (Miles & Snow. 1978). Responden diberikan gambaran tentang pilihan strategi yang menekankan tingkat derajat dari perusahaan kepada penggunaan strateginya selama 3 tahun terakhir. Pengukuran menggunakan skala Likert : 1 (defender ) s/d 5 (prospector). Sama yang digunakan oleh penelitian Chenhall dan Langfield smith (1998) dan Ittner et al (1997). Ketidakpastian Lingkungan : penelitian ini menggunakan 8 item ketidakpastian lingkungan yaitu : (1) tindakan pemasok, (2) keinginan pelanggan, selera dan preferensi, (3) kegiatan pasar pesaing, (4) diregulasi dan globalisasi, (5) aturan pemerintah, (6) lingkungan ekonomi, (7) hubungan industrial, (8) teknologi produksi dan teknologi informasi. Sama yang digunakan oleh penelitian Gordon dan Narayanan (1984) dan Govindarajan (1984). Responden diberikan pertanyaan dengan 5 skala likert : 1 (dapat diprediksi) s/d 5 (sangat tidak dap at diprediksi). Pilihan Manajemen dan penggunaan Pengukuran Non Keuangan : Penelitian ini menggunakan 13 item pengukuran kinerja non keuangan, mengikuti penelitian sebelumnya (Abernethy & Lilis 1995; Ittner et al 1997; Kaplan & Norton 1996; Lynch & Cross 1991, dan Perera et al 1997. 13 item tersebut menyangkut :
Meto dolog i Penel itian dan Varia bel Penel itian
1)
Efisiensi atau produktifitas penggunaan tenaga kerja dan bahan baku.
2)
Proses improvisasi dan re engenering.
3)
Pengantar produk baru
4)
Pelatihan & pengembangan karyawan
5)
Kepuasan pelanggan
6)
Pengiriman yang tepat waktu
7)
Hubungan dengan pemasok
8)
Hubungan ditempat kerja
9)
Keselamatan dan kesehatan kerja
10) Pangsa pasar 11) Jaminan biaya perbaikan 12) Respon waktu terhadap pelanggan 13) Kepuasan karyawan Ke 13 item ini diukur dengan menggunakan skala likert ( 1 s/d 5), 1( perhatiannya kecil) s/d 5 (perhatiannya besar) Kinerja Organisasi : Kinerja organisasi diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Govindarajan (1984), yang kemudian digunakan juga oleh Albernethy&Gutrie (1994), Albernethy&Stoelwinder (1991), Chenhall & LangfieldSmith (1998); Chong & Chong ( 1997) dan Govindarajan & Gupta (1985).
Mode l peneli tian Alat Menggunakan pendekatan statistic deskriptif, koefesien korelasi pearson da n regresi Uji Hipot berganda. Model regresi yang digunakan : esisi
Hasil Penel itian
Hipotesis 1 hipotesisnyaadalah pengaruh tidak langsung dari prioritasstrategis (X1) terhadap kinerja organisasi (X4) yang melalui penggunaanpengukuran nonkeuangan (X3). Hasil yang disajikan menunjukkankorelasi nol-order koefisien positif antara prioritas strategis dan kinerja organisasi (R14 ¼ 0:31, p<0:05).Korelasi yang
diamati terdiri dari efek langsung positif tetapi tidak signifikanantara prioritas strategis dan kinerja organisasi (P41 ¼ 0:03, ns)ditambahpen garuh tidak langsung yang signifikan (p42r12 Þ ¼ p43r130:27, p <0:05) prioritas strategis pada kinerja organisasi melalui pengukuran kinerja non-keuangan, oleh karena itu, H1 diterima. Hipotesis 2 hipotesisnya adalah pengaruh tidak langsung ketidakpastianlingkungan (X2)pada organisasi (X4) melalui ukuran kinerja nonkeuangan(X3). Hasil pengujian sehubungan dengan hipotesisinimenunjukkan adanya h ubungan yang signifikan antara ketidakpastian lingkungan dan kinerja organisasi (R34 ¼ 0:001, ns). Korelasi yang diamati terdiri dari pengaruh langsung tidak signifikandariketidakpastian lingkungan pada kinerja (p42 ¼ 0:001, ns) ditambahsignifi kan pada pengaruh tidak langsung (p41r12 Þ ¼ p43r23 00:02, ns)dari ketidakpastian lingkungan terhadap kinerj a yang melaluipenggunaan ukuran kinerja non-keuangan. Oleh karena itu, tidak memberikan dukungan terhadap Hipotesis 2, dimana H2 ditolak. Penelitian inibertujuan untuk meneliti hubungan antara strategi bisnisperusahaan, lingk unganeksternal, penggunaan langkah-langkah dalamevaluasi kinerja, dan kinerja organisasimelalui penelitian survei dari 52 perusahaan manufaktur di Selandia Baru. Seperti yang diharapkan, hasil menunjukkan tidak ada hubunganlangsung antara unit bisnisstrategi dan kinerja organisasi. Sebaliknya,hub ungan antaradua variabel muncul secara signifikan tidak langsung,sebagaimana hipotesis. Hasil signifikan dan positif ditemukan dalamhubungan antara strategi dan penggunaan manajemen terhadappengukuran non finansialterhadap evaluasi kinerja. Hasil inimenunjukkanbahwa strategi unit bisnis adal ah suatu pendahuluanpenting dari evaluasi kinerja, desain sistem dan penggunaan peng ukurannonkeuangan adalah penting bagi kinerja organisasi. Bukti ini konsistendengan pandangan bahwakesesuaian dengan prioritas strategis danpilihan pengukuran kinerjadalam evalua si kinerja sangat penting untukmeningkatkan kinerja organisasi (Govindarajan & Gupta, 1985; Ittner etal, 1997;. Lynch & Cross,199 1; Simons, 1987, 1995). Kesi Sebaliknya, hasil pengujian path model tidak mpul memberikan dukunganuntuk hipotesis hubungan an & positif antara ketidakpastian lingkungan Tem dankinerja organisasi melalui penggunaan ukuran kinerja non-keuangan. uan Bukti ini tidak konsisten dengan pandangan bahwa ketika perusahaanmengalami kesuli tan dalam meramalkan kejadian masa depan,ketergantungan lebih besar terhadap
penggunaan indikator non-keuangan dalam evaluasi kinerja perusahaan. Selain itu, hubungan signifikan antara ketidakpastian lingkungan, ukurankinerjadan kinerja organi sasi tidak membenarkan temuan studi yang adadalam hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan desain MAS(Chenhall &Mor ris, 1986; Chong & Chong, 1997; Gordon & Naryanan, 1984; Ezzamel, 1990;Govindarajan, 1984; Gul & Chia, 1994; Mia, 1993).
Keter batas an Penel itian
Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah : Pertama,penelitian ini menggunakan versi modifikasi dari ketidakpastianlingkungan, berasal dariawal teori kontijensi serta dari lit eratur saat ini.Misalnya, dalammemperbarui dua instrumen awal ketidakpastianlingkungan (Gordon &Naryanan, 1984; Govindarajan, 1984), terdiri daridua variabel baru dalam membangun,deregulasi dan globalisasi dan hubungan industrial. Kedua, kinerja organisasi diukur menggunakan kuesionerdenganmeminta responden untuk menilaidiri dari kinerja organisasi mereka,penilaian diri sendiri inidimungkinterjadinya bias dalam mengukurkinerja. Dalam studi ini kebanyak an perusahaan tidaktercatat di BursaEfek Selandia Baru, sehingga data kinerja aktual ti dak tersedia darisumber publik. Ketiga, setiap generalisasi hasil penelitian untuk organisasi manufakturmemerlukan ke hati-hatian. Berbagai dimensi dan pengaruh relatifkemungkinan dapat dieksplorasidengan studi kasus. Keempat, penelitian ini hanya dibatasidi Selandia Baru; ada kemungkinan bahwa perusahaan-perusahaan di Negara lainberbedadengan di Selandia Baru. Ini mungkin demikian karena ukuranekonomi Selandia Baru,sifat persaingan pasar, hukum dan peraturan, hambatan dan kebijakan atau struktur ekonomiyang mungkin berbedaantara negara.
Penelitian selanjutnya mungkindapat dirancang untukmembandingkantemuan dalam studi ini den gan temuan-temuan yang Riset berkaitandenganperusahaan di negara lain. Akhirnya, temuan penelitian iniadalah Selan bergantungwaktu, oleh karena itu sebuah studi longitudinaldalam setting yang berbeda jutny dengan menggunakan metodologi a yanglebih ‘softer’(misalnya studi kasus) dapat memberikan perhatian yang khusus tentang masalah yang ada dalam studi ini. TEL AAH KRI
Penelitian diatas mendiskripsikan tentang …….dst.
TIS