REFERAT ILMU KESEHATAN MATA
PATOFISIOLOGI DARI FOTOFOBIA
Pembimbing: dr. Yui! Yui! Fi"ri!ni# S$.M
Di%u%un &e': Min! R!'m!nd! Pu"ri G(A)*())+
SMF ILMU KESEHATAN MATA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARD,O FAKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS ,ENDERAL SOEDIRMAN PUROKERTO /)*0
LEMBAR PENGESAHAN Te!' di$re%en"!%i1!n d!n di%e"u2ui $re%en"!%i 1!%u% d!n re3er!" deng!n 2udu :
1
PATOFISIOLOGI FOTOFOBIA
P!d! "!ngg!# ,!nu!ri /)*0
Di!2u1!n un"u1 memenu'i %!!' %!"u %4!r!" mengi1u"i $r&gr!m $r&3e%i d&1"er di B!gi!n Imu Pen4!1i" M!"! RSUD Pr&3. Dr. M!rg&n& S&e1!rd2& Pur5&1er"&
Di%u%un &e': Min! R!'m!nd! Pu"ri G(A)*())+
Menge"!'ui# Pembimbing
dr. Yui! Fi"ri!ni# S$.M
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas presentasi kasus dan referat ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terurahkan kepada Na!i "uhammad SAW !eserta para pengikut setianya. Terimakasih penulis sampaikan kepada para pengajar, fasilitator, dan narasum!er S"# $lmu Penyakit "ata, terutama dr. %ulia #itriani, Sp." selaku pem!im!ing penulis. Penulis menyadari referat ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. &ritik dan saran yang mem!angun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya. 'emikian yang dapat penulis sampaikan, semoga referat ini dapat !ermanfaat khususnya !agi penulis yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran !agi yang mem!aanya.
2
Purwokerto, (anuari )*+
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii KATA PENGANTAR..........................................................................................iii DAFTAR ISI........................................................................................................i6 I. PENDAHULUAN..........................................................................................7 II. TIN,AUAN PUSTAKA A. De3ini%i.......................................................................................................8 B. E"i&&gi.......................................................................................................8 9. P!"&3i%i&&gi............................................................................................... III. KESIMPULAN............................................................................................. *) DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................**
3
BAB I PENDAHULUAN
#otofo!ia, atau sensitiitas ahaya, merupakan suatu kondisi intoleransi terhadap ahaya. #otofo!ia !ukan merupakan penyakit mata, tetapi gejala dari !anyak kondisi seperti infeksi atau peradangan yang dapat mengiritasi mata. #oto!ia juga terkait dengan sejumlah dengan !e!erapa kondisi mata dan neurologis. &ondisi yang paling umum terkait dengan fotofo!ia adalah a!rasi kornea, iritis, blepharospasm, tumor yang menekan jaras penglihatan, trigeminal neuralgia, migraine dan edera otak. Be!erapa penelitian menunjukan !ahwa seara intrinsik fotosensitif dari sel ganglion retina merupakan kuni dari patofisiologi fotofo!ia. Be!erapa penderita melaporkan !ahwa mereka memiliki keluhan kepekaan terhadap ahaya dalam situasi dimana ke!anyakan orang tidak memiliki kepekaan ahaya dalam situasi terse!ut. "isalnya ahaya dari lampu ruangan dan layar komputer yang dapat menye!a!kan ketidaknyamanan pada penderita dengan
4
gejala fotofo!ia. Penderita fotofo!ia enderung memiliki le!ih sedikit keluhan terhadap ahaya alami misalnya ahaya matahari, keuali mereka dihadapkan dengan silau dari salju atau permukaan yang sangat reflektif lainnya.
BAB II TIN,AUAN PUSTAKA
A. De3ini%i #otofo!ia photopho!ia/ merupakan terminologi yang diam!il dari
!ahasa %unani yaitu0 photo- 1ahaya2 dan pho!ia 1takut2 yang apa!ila disatukan !erarti 1takut akan ahaya2. #otofo!ia didefinisikan se!agai suatu keadaan
klinis
yang
!erupa
ketidaknyamanan
pada
penglihatan.
&etidaknyamanan dari fotofo!ia dirasakan se!agai sensasi terang yang !erle!ihan 'igre dan Brennan,)*+)/. B. E"i&&gi #otofo!ia merupakan gejala dari penyakit yang meli!atkan mata dan
sistem saraf seperti, a!rasi kornea, peradangan pada iris, tumor yang menekan jaras penglihatan, trigeminal neuralgia dan migrain Strigham, #uld dan Wen3el,)**4/. #otofo!ia pada penyakit kornea dise!a!kan oleh kontraksi iris meradang yang nyeri, peristiwa ini adalah refleks yang tim!ul aki!at iritasi pada ujung saraf kornea Biswell, )**5/. 6esi pada kornea yang le!ih 5
superfisial menye!a!kan gejala fotofo!ia yang le!ih !erat. #otofo!ia juga dapat dise!a!kan oleh distrofi dari retina, retinitis pigmentosa, dan distrofi dari sel keruut. Selain dise!a!kan oleh kondisi mata, fotofo!ia juga dapat dikaitkan dengan kejadian pada meningitis, tumor pada pituitary 'igre dan Brennan, )**4/.
Berikut ta!el !e!erapa kondisi yang !erhu!ungan dengan fotofo!ia 0 O;u!r
Neur&&gi;
Anterior Segment
'ry eye syndrome 7eitis 8onjuntiitis 8orneal disease Aniridia 8atarat surgery
Posterior Segment
9iritis Ahromstopsia Bradyopsia 8one dystrophy :etinitis pigmentosa Papill edema ;pti neuritis Alstrome Syndrome Sjorgen-6arsson syndrome
8hiasm
Pituitary Tumor Pituitary apople
:etro-hiasmal pathways
demyelination 8ortial isual impairment
Stra!ismus
=
"igrane Blepharospasm Progressie
6
supranulear palsy Traumati !rain injury "eningitis SA> 6esions of the thalamus Ta!el +0 &ondisi yang !erhu!ungan dengan fotofo!ia None<lusie liense from Wolters &luwer >ealth, )*+?/
9. P!"&3i%i&&gi &ornea mata merupakan !agian paling awal dan paling sensitif yang
dilalui oleh ahaya ketika memasuki mata. Bagian epitel kornea merupakan !agian yang paling !anyak menyerap sinar ultraiolet di!awah @**nm dan spektrum ahaya yang dapat merusak kornea adalah sinar ultraiolet dengan panjang gelom!ang )*nm Podshoky, )**) dalam Wahyuni,)*+)/. Bagian mata seperti konjungtia, kornea dan sklera dipersarafi oleh saraf trigeminal dan !egitu sensitif akan rangsangan nyeri. &erusakan pada !agian kornea mata yang mengandung sera!ut aferen dari saraf trigeminal mem!awa informasi
rasa nyeri
dari
mata. Be!erapa rangsangan yang
dapat
menye!a!kan nyeri seperti a!rasi kornea, iritits, dan ueitis juga dapat menye!a!kan fotofo!ia. &etika saraf trigeminal mendapat rangsang maka mediator-mediator seperti alitonin dan nitrit o
refleks
trigeminoautonomi.
:efleks
trigemino-autonomi
merupakan adalah suatu refleks multi sinaps yang merangsang superior saliatory dan nukleus =dinger-Westphal dari !agian kolateral kauda nukleus trigeminal. =fek dari superior saliatory adalah mengaktifasi efektor parasimpatis di ganglion pterygopalatine, yang mele!arkan pem!uluh darah, dan aktiasi di ganglion illiary yang menye!a!kan lakrimasi pada mata. =fek dari =dinger-Westphal sendiri menye!a!kan konstriksi dari pupil mata. :efleks trigemino-autonomi juga menye!a!kan injeksi pada konjungtia, mata !erair dan migrain yang dapat disertai oleh fotofo!ia 'igre dan Brennan,)*+)/.
7
:efleks !erkedip juga sangat !erkaitan erat dengan fotofo!ia. :efleks !erkedip dimulai dari adanya rangsangan pada aferen saraf trigeminal yang !ersinaps di trigeminal nuleus audalis TN8/. Selanjutnya, rangsangan ini diolah di trigeminal dorsal horn dan laterodorsal retiular formation yang memiliki koneksi langsung dengan saraf fasialis yang menye!a!kan terjadinya refleks !erkedip. Per!edaan panjang gelom!ang dari suatu sinar juga menye!a!kan adanya per!edaan persepsi fotofo!ia. 'alam 'igre dan Brennan,)*+)/ dinyatakan !ahwa sinar dengan panjang gelom!ang pendek !iru/ +? menye!a!kan rasa yang le!ih tidak nyaman di!andingkan sinar dengan panjang gelom!ang yang le!ih panjang merah/. >al ini dise!a!kan oleh supresi dari sinar merah yang menekan aktiitas isual di!agian !eta dari otak.
8
KESIMPULAN
+. #otofo!ia merupskan suatu keadaan klinis yang !erupa ketidaknyamanan pada penglihatan. &etidaknyamanan dari fotofo!ia dirasakan se!agai sensasi terang yang !erle!ihan. ). #otofo!ia merupakan gejala dari penyakit yang meli!atkan mata dan sistem saraf seperti, a!rasi kornea, peradangan pada iris, tumor yang menekan jaras penglihatan, trigeminal neuralgia dan migraine. @. #otofo!ia dapat dise!a!kan oleh sensitifitas sel ganglion retina dan kerusakan sistem saraf trigeminal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Biswell, :., )**5. &ornea. 'alam0 :iordan-=a, P., Whither, (.P., )**5. 9aughan Aus!ury0 ;ftalmologi 7mum. (akarta0 =8. 'igre, &.B., Brennan, &.8., )*+). Shedding 6ight on Photopho!ia. ( Neuroophthalmol. @)+/0 CDED+. doi0+*.+*5. Strigham, (."., #uld, &., Wen3el, A.&., )**4. Spatial Properties of Photopho!ia. $nestigatie ;phthalmology 9isual Siene. 9ol. 4?, No. +*. &at3, B(., 'igre, &B., )*+C. 'iagnosis, Pathophysiology and Treatment of Photopho!ia, Surey of ;phthalmology/. doi0 +*.+*+C
10