Vaksin BCG
Umur pemberian, kalo telat gmn, interval pemberian Umur pemberian: 0 - 3 bulan, optimal 2-3 bulan Kalo telat: bila <12 minggu, boleh diberikan kapan aja bila > 12 minggu, uji tuberkulin. Bila + treat sbg TB Bila - berikan BCG sesuai dosis. Interval pemberian: tidak ada
Sediaan (aktif inaktif) penyimpanan Sediaan: bubuk BCG (Aktif), dalam ampul warna coklat 5 ml. Pelarut 4 cc NS steril. Cara membuat: ampul diketuk biar vaksin turun ke dasar ampul, ampul digergaji, kemudian patahkan leher ampul dalam plastik khusus, lalu plastik dilepas perlahan, masukkan pelarut dengan jarum suntik 10 cc, goyang hingga tidak ada pelet sisa. Sediaan terlarut tahan s/d 3 jam (suhu penyimpanan 2 - 8 C, tidak boleh dibekukan), satu sediaan bisa dipake buat vaksin 80 anak (4 dibagi 0,05) Perhatian: gunakan pelarut sendiri, vaksin bisa rusak bila kena UV, hindari dari paparan sinar matahari Penyimpanan: BCG kering dalam suhu 2 - 8 C, bisa tahan 12 bulan
Dosis (cara suntik) Dosis: 0.05 cc untuk < 1 tahun 0.1 cc untuk > 1 tahun Cara suntik: pastikan anak belom pernah dapet BCG, bersihkan lengan dengan kapas yg dibasahi air bersih (ga bole desinfektan/alkohol, vaksin bisa rusak!), suntik INTRAKUTAN di 1/3 lengan kanan atas (insersio M. Delt) dengan jarum 26G, buat wheal dgn diameter 8 - 10 mm.
ES-KIPI indurasi - kemerahan, ulkus 2 - 4 minggu kemudian tertutup krusta, sembuh jadi parut 2 - 4 bulan kemudian diameter parut 4 - 8 mm ES lain: KGB-itis aksila/coli ini bisa sembuh sendiri; BCG-itis diseminata bila suntik tll dalam, berhub dgn imundef
Hep B
Umur pemberian: < 12 jam, 1, 6 bulan Interval pemberian: 0 - 1 = selang 4 - 8 minggu (1 - 2 bulan) 1 - 2 = selang 2 - 5 bulan, terbaik 5 bulan Kalo telat: lanjut sperti biasa, perhatikan interval! Vaksin Kombo!! DTwP - HepB usia 2-3-4 bulan!! (KemKes) (jadi divaksin HepB sbyk 4x, pas lahir uniject monoval) lanjutannya baru masukin vaksin kombo *Kemenkes 2006- jadwal Depkes 2007 (bisa juga vaksin kombo 2 - 4 - 6 bulan sesuai IDAI)
Sediaan: prefilled injection device (bulet) (Uniject) @ 0,5 cc dan 1,0 cc (inaktif) 0,5 cc u/ anak s/d 19 tahun = 10 mcg 1,0 cc u/ dws > 20 tahun = 20 mcg Mengandung surface antigen yg sudah dimurnikan, hasil rekayasa genetik (DNA-rekombinan makanya namanya HepB-rekombinan) yg dijerap dalam aluminium hidroksida Penyimpanan: suhu 2 - 8 C, bertahan 2 tahun. TIDAK BOLEH BEKU!! Buang vaksin bila sudah pernah beku! - ada gumpalan yg tidak hilang stlh uji kocok
Dosis: 0,5 cc u/ anak s/d usia 19 thn 1,0 cc u/ dws > 20 thn Cara suntik: (INTRA MUSKULER) < 12 bulan: paha anterolateral kanan, jarum diarahkan ke lutut, sudut 60-90 > 12 bulan / bisa jalan: deltoid kanan dgn jarum arah ke pundak NB: Tidak di gluteal karena risiko cedera saraf iskiadikus; HepB kurang imuno genik bila disuntikkan di regio gluteal, berlaku u/ semua umur. Arah jarum 90 bisa risiko cedera nervus / vaskuler.
ES: reaksi lokal ringan, demam ringan 1-2 hari
DTP
Umur pemberian: awal minimal 6 minggu Interval pemberian: 4 - 8 minggu, terbaik 8 minggu DTP-3 ke DTP - 4 minimal 6 bulan, DTP - 5 HANYA DIKASI KALO DTP-4nya NGGAK TELAT di atas usia 4 thn!! DTP - 4 ke DTP - 5 minimal 6 bulan Jadwal imunisasi: 2 - 4 - 6 bulan + 18 s/d 24 bulan PLUS DTP - 5 usia 5 tahun ATAU Td/DT sesuai BIAS (1x aja) lanjutin TT/Td di usia 10-12 tahun u/ tetanus-6 BIAS = DT buat kelas 1, TT buat kelas 2 ato 3 (shg total 5x suntik tetanus, yaitu DTP 1-2-3-4, DTP-5/DT/Td/TT-5, 5x suntik ini target KemKes, u/ tetanus-6 terserah boleh iya boleh ngga), total 5x suntik difteri (itung sndiri), pertusis
Sediaan: toksoid difteri, toksoid tetanus bakteri pertusis yg sdh diinaktivasi (whole cell / DTwP) ato (aselular / DTaP) - pengaruh ke KIPI Toksoid (= inaktif) dijerap dalam alum fosfat. Sediaan berupa suspensi koloid warna putih susu dalam vial gelas 5 cc Penyimpanan: suhu 2 - 8 C, bertahan 2 tahun. TIDAK BOLEH BEKU!! Bila sudah dibuka: tahan 4 minggu di suhu 2 - 8 C, perhatikan Vaccine Vial Monitor (VVM) - lambang kotak di vial
Dosis: 0,5 cc setiap pemberian (1 vial 5 cc = 10 dosis) Cara suntik: (INTRA MUSKULER) Idem seperti HepB, anterolateral paha!
ES: Reaksi lokal (50%), Demam >38,5 C (50%), iritable, lesu (25%) umumnya hilang dalam 2 hari. RESEPIN Paracetamol!! Dengan vaksin DTaP, KIPI lebih sedikit, tapi lebih mahal. Bila ssdh vaksin DTwP tjd reaksi berlebihan, vaksin selanjutnya dianjurkan pake DT ato DTaP
bisa 4x kalo telat, 5x kalo ga telat. Kalo telat: Usia < 12 bulan: lanjut seperti biasa, perhatikan interval! Kalo DTP-4 telat sblm usia 4 thn - vaksin DTP-5 setelah 6 bulan secepat-cepatnya Kalo DTP - 4 telat stlh usia 4 thn - DTP -5 ga usah lagi, lsg aja Td/TT nanti 2 dosis lagi s/d Tetanus-6
vaksin, kalo udh item ga bole dipake, artinya udah terpapar suhu >8 C. Bila ada gumpalan/endapan - uji kocok, bila tidak hilang, berarti udh pernah beku Sediaan lainnya spt Td/TT/DT sama ajah bentuk dan penyimpanannya, temasuk 1 vialnya semuanya 5 cc
Polio
Umur pemberian: 0 - 2 - 4 - 6 bulan + 18-24 bulan + 5 thn Interval pemberian: minimal 4 minggu, polio 4 ke polio 5 jarak 1 tahun, polio-6 usia 5 tahun NB: OPV/IPV SELALU DIBERIKAN BARENG DTP!! Kalo telat: lanjut seperti biasa, perhatikan interval!
Sediaan: OPV - vial 5 cc, suspensi warna KUNING ORANYE, mengandung vaksin tri-valen (ada bivalen 1 dan 3, monovalen 1; dipake saat outbreak saja) berisi virus polio hidup dilemahkan. Dalam dus disediakan juga sebuah dropper, nanti tinggal dipasang setelah tutup metal vial dibuka. IPV - biasanya udah dikombo dgn DTP-HB kalo yg tersendiri juga ada, baik kombo maupun sendiri2 sediaannya syringe 0,5 cc u/ single shot (namanya jg vaksin mahal, jadi bukan buat dipake rame2) Penyimpanan: OPV - SIMPAN BEKU!! < -20 C, tahan 2 thn. kalo suhu simpan 2 - 8 C, Cuma tahan 6 bln Bila sudah dibuka: simpan di suhu 2 - 8 C, bisa tahan 4 minggu, perhatikan VVM VVM CUMA BISA TAU SUHU!! PERHATIKAN WARNA VAKSIN!! BILA UDH PUCAT / KEMERAHAN = PH BERUBAH, sudah tidak stabil, tidak boleh dikasi lagi!!
Dosis: 2 tetes PO (0,1 ml) ATAU 0,5cc IM Cara pemberian: buka mulut OS dgn cara menjepit kedua pipi dengan ibu jari dan jari2 lainnya, teteskan OPV sbyk 2 tetes, DROPPER GA BOLEH SENTUH MULUT OS! (nanti bisa kontaminasi) Cara pemberian IPV - idem DPT-HB
ES sangat jarang sekali, Dilaporkan ada VAPP (vaccine associated paralytic poliomyelitis) (insiden 1 banding 3 juta) diduga karena mutasi virus di mukosa usus VAPP hanya bs tjd pada OPV!! VDPV (vaccine derived Polio Viruses) adlh virus polio yg berasal dr vaksin polio hidup (OPV) - super jarang
Campak
Umur pemberian: minimal 9 bulan, 6 thn (BIAS) Kalo udh dpt MMR di usia 15-18 bln, Campak-2 ga usah lg Kalo s/d usia 12 bulan belom dpt campak, MMR bole dikasi di usia 12 bulan, nanti tinggal Campak-2 di BIAS usia 6 thn Kalo telat: usia 9 - 12 bln = vaksin kapan aja >12 bln = vaksin MMR/Campak Booster 6 thn telat = vaksin booster Campak/MMR kapan aja terserah Kalo wabah: boleh dikasi usia 6 bulan, booster campak 6 bulan kemudian
Sediaan: vaksin beku kering tiap vial, yang nantinya perlu dilarutkan dgn pelarut (air) ada yg 5 cc (10 dose), ada yg 10 cc (20 dose) berisi virus campak hidup dilemahkan.
Dosis: 0,5 cc SUBKUTAN, boleh IM Cara suntik: paha anterolateral u/ < 12 bln u/ > 3 thn, daerah LATERAL lengan atas (di lemak trisep); arah jarum 45, cubit lemak subkutan, suntikkan. usia 12 bln - 3 thn: terserah
ES: sakit ringan & bengkak di lokasi suntik dlm 24 jam, 5-15% demam >39,5 C u/ 5 hari di HARI KE 5-6, 5%nya bisa rash u/ 2-4 hari di HARI KE 7-10. (mirip campak beneran gitu, demam disusul rash) PERHATIAN! Post vaksin campak, bila mau tes tuberkulin, harus tunda 2 bulan, takutnya bikin negatif palsu!!
Penyimpanan:Suhu 2- 8 C (kering), pelarut tidak boleh dibekukan, tahan 2 tahun. Vaksin harus terlindung dari cahaya. Bila sudah dilarutkan: tahan s/d 6 jam
NB: Cara uji kocok: kocok aja vialnya, lihat endapannya dalam kurun waktu 15' - 30' - 60', kalo endapan + berarti rusak kalo endapan - berarti bole dipake asal ga kadaluwarsa
KI absolut relatif, kalo HIV KI abs: uji tuberkulin > 5mm infeksi HIV, gibur, demam tinggi, infeksi kulit luas, pernah sakit TB, hamil, imun defisiensi IBU TB aktif @ bersalin: Jgn beri BCG saat usia 0 hari, beri profilaksis INH, evaluasi di usia 8 minggu, bila baik lnjt INH s/d 6 bulan, BCG 2 minggu stlh Tx selesai. KI rel: kontak TB BTA+ erat, yg ini kasi profilaksis INH dlu, kalo si kontak udah tenang, bayi bisa dikasi BCG Kalo HIV: TIDAK DIKASI, bole diberikan kalo HIV asimptomat
Keterangan lain Sebelom disuntik, perhatikan vaksin yang udah larut, kalo ada korpal jgn dipake!! VAKSIN HIDUP!! TIDAK BOLEH DIKASI KE PX IMUNOKOMPROMAIS!!
KI abs: anafilaksis thd ragi Kehamilan dan laktasi bukan indikasi kontra KI semua vaksin: Rx anafilaksis krn vaksin tsb, Rx anafilaksis thd konstituen, Sakit sedang/berat, dgn ato tanpa demam Kalo HIV: BOLEH DIKASI
Sejak tahun 2006, HepB udh jadi vaksin kombo, karena cakupan HepB-3 masih rendah bila dibandingkan DTP-3, akibatnya satu anak yg imunisasi lengkap dari program pemerintah akan dapat 4x vaksin HepB Skema HBsAg ibu: HBsAg + = vaksin + HBIg 0,5 cc @ 12 jam HBsAg ? = vaksin + cek segera, bila BB < 2 kg berikan HBIg 0,5 cc @ 12 jam HBsAg - = vaksin, bila BB < 2 kg, beri vaksin dalam 30 hari atau BB sudah 2 kg
KI abs: riw anafilaksis krn vaksin sebelumnya, riwayat ensefalopati ssdh vaksin Pt Kalo HIV: BOLEH DIKASI
Sudah ada vaksin Kombinasi, yaitu DTwPHepB, jadwal pemberian 2 - 3 - 4 bulan (KemKes) ATAU 2 - 4 - 6 bulan (IDAI) Td = difteri dosis Cuma 1/4, buat anak usia >7 thn Td TIDAK DISEDIAKAN DI BIAS, yg ada Cuma DT DT = difteri dosis penuh u/ usia 5 - 7 thn TdaP = Td plus aP buat dws yg jd sumber infeksi anak DTP tidak dikasi ke < 6 minggu karena respons imun thd pertusis tidak optimal, sedangkan thd toksoid tetanus dan difteria cukup baik. Vaksin kombo yg tersedia: DTwP/HB; DTwP/Hib; DTaP/HB; DTaP/Hib
DTaP/IPV; DTaP/HB/Hib; DTaP/Hib/IPV DTaP/HB/Hib/IPV
KI OPV: imunokompremais, apabila OS diare saat diberi OPV maka tidak dihitung, karena penyerapan OPV dlm mukosa usus terganggu (krn diare) harus diulang stlh sembuh!! Kalo HIV: BERIKAN IPV
Vaksin Polio SELALU DIKASI BARENG DGN DTP!! Vaksin kombo yg tersedia: DTaP/Hib/IPV DTaP/HB/Hib/IPV juga ada
KI:hamil, imunodefisiensi, TB yang tidak diobati, malnutrisi, infeksi akut dgn DEMAM NB: Bila post-transfusi darah, hrs ditunda s/d 3 bulan kemudian, takutnya Ab darah transfusi bisa meng-non-aktifkan vaksin Kalo HIV: asimptomatik bole dikasi
Diberikan usia > 9 bulan, karena masih ada Ab ibu jadi, kalo dikasi vaksin campak (hidup) nanti malah virusnya mati diiket sama Ab maternal. Ab maternal berangsur berkurang pada usia 6 bulan, hilang total usia 9 bulan. Kalo udh pernah kena campak, bole divaksin? BOLEH karena belom tentu Dx nya bener, karena rash nya mirip2 dgn byk viral rash lainnya, dan vaksin campak tidak bikin masalah baru buat OS