PEMERIKSAAN KRIOTERAPI NO. DOKUMEN
TANGGAL TERBIT
NO. REVISI
HALAMAN
Disusun Oleh : Staff Medis Obgin
Diperiksa Oleh : Wadir Pelayanan
RSUD KOTA YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Direktur RSUD Kota Yogyakarta
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Pengertian
Drg. Hj. Rr. TUTY SETYOWATI, MM NIP : 196205021987012001 Pemeriksaan dengan membekukan area abnormal dari serviks dengan mengaplikasikan disk yang sangat dingin Proses ini memakan waktu beberapa menit dan hanya menyebabkan sedikit cramping pada pada serviks
Tujuan
Terapi untuk mengatasi lesi tumor jinak dan ganas pada serviks
Kebijakan
SK Direktur Nomor 445/……tentang Pemeriksaan Kolposkopi di SM Obstetri dan Ginekologi RSUD Kota Yogyakarta.
Prosedur
Alat dan bahan yang yang dibutuhkan: dibutuhkan: Meja operasi Tirai Speculum bi-valved (desinfektan tingkat tinggi —tidak harus steril) Disposable atau handscoon desinfektan tingkat tinggi (tidak harus steril) Cotton-swab untuk mengusap bagian serviks Larutan NS (Normal Saline) Colposcope Unit Cryosurgery dengan supply gas yang adekuat Tahap-tahapan pelaksanaan: Sebelum prosedur cryotherapy 1. Jelaskan prosedur. Pastikan pasien mengerti dan menerima informed consent. 2. Tunjukkan pada pasien alat cryotherapy dan jelaskan bagaimana area abnormal serviks pada pasien akan dibekukan. 3. Persiapkan pasien untuk pemeriksaan ginekologi dan menunjukkan pemeriksaan speculum. 4. Jika tidak terdapat bukti infeksi, lakukan cryotherapy .
5. Jika terdapat infeksi serviks, tawarkan terapi yang tepat. Pelaksana mungkin akan melakuakn terapi cryo (Cryotherapy) , atau pelaksana mungkin membuat janji dengan pasien untuk kembali saat infeksi diobati. Prosedur 6. Sapukan serviks dengan Cotton-swab yang telah dibasahi dengan NS dan tunggu beberapa menit. 7. Aplikasikan asam asetat pada batas terluar area abnormal dan tunggu beberapa menit. 8. Beritahukan pada pasien, pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman atau cramping ketika dilakukan pembekuan pada area serviks. Pada beberapa kasus, pasien kemungkinan akan mengalami reaksi vasovagal, dengan pingsan dan penurunan tekanan darah. Jika hal tersebut terjadi, hentikan terapi segera dan tinggikan posisi kaki pasien setinggi yang bisa dilakukan. 9. Sapukan permukaan cryoprobe dengan larutan saline untuk memastikan efektivitas optimal. 10. Aplikasikan ujung cryoprobe pada bagian tengan area yang abnormal dan pastikan probe menutupi bagian yang lesi secara adekuat. Jika lesi melebihi 2 mm dari probe, hentikan prosedur. Jelaskan pada pasien mengapa melakukan hal tersebut dan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan terapi sebagai alternatif lain. 11. Pastikan dinding vagina tidak kontak langsung dengan cryoprobe atau jika terjadi kontak maka akan terjadi luka pada area vagina. 12. Atur waktu dan keluarkan trigger gas untuk mendinginkan probe. 13. Pelaksana dapat melakukan observasi proses membekuan pada ujung cryoprobe dan pada serviks. Saat pembekuan sudah mencapai 4-5 mm melebihi pinggir probe, pembekuan sudah adekuat. 14. Diikuti oleh 2 siklus diantaranya pembekuan dan pencairan: 3 menit pembekuan, 5 menit kemudian diikuti proses pencairan. 15. Saat pembekuan kedua selesai, berikan waktu untuk mencairkan sebelum percobaan untuk melepaskan probe dari serviks. Lepaskan probe sebelum probe sepenuhnya mencair akan menyebabkan robeknya jaringan pada bagian serviks. 16. Putar perlahan probe pada serviks untuk melepaskannya. Area yang dibekukan akan muncul warna putih.
17. Kaji perdarahan pada serviks. Jika terjadi perdarahan, aplikasikan perekat Monsel. 18. Jangan tutup vagina. 19. Lepaskan speculum dari vagina. Setelah prosedur 20. Sediakan pembalut 21. Instruksikan pada pasien untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 4 minggu, hingga terapi berhenti sepenuhnya. Hal ini untuk menghindari infeksi. 22. Ajak pasien untuk kembali dalam kurun waktu 2-6 minggu untuk mengecek penyembuhan dan kembali lagi dalam 6 bulan untuk mengulang Pap Smear dan jika mungkin melakukan pemeriksaan colposcopy. 23. Infomasikan pada pasien kemungkinan kompilasi dan beritahukan pada pasien untuk segera kembali jika terjadi hal sebagai berikut: a. Demam dengan temperature maksimal 38 oC atau menggigil b. Nyeri hebat pada bagian bawah abdomen c. Muncul bau tidak sedap atau keluar nanah d. Perdarahan lebih dari 2 hari atau perdarahan dengan gumpalan darah. 24. Bersihkan dan desinfeksi bagian cryoprobe dan dekontaminasi cryogun,tubing, pressure gauge dan tanki gas. Beberapa cryogun tertutup oleh “es” Ini dapat dihindari dengan menekan tombol defrost (pencairan) setiap 20 detik untuk membersihkan tube. Alternatif lain, gunakan cryotherapy sesuai dengan patologi (path). Dekontaminasi 25. Dekontaminasi unit cryotherapy , selang karet dan regulator dengan mengusapkan alkohol pada unit. 26. Bersihkan cryotip dan plastik pelindung dengan sabun dan air hingga bersih. 27. Bilas seluruh cryotip dan plastik pelindung dengan air bersih. 28. Cryotip dan plastik pelindung desinfektan tingkat tinggi dilakukan dengan metode sebagai berikut: a. Rebus air selama 20 menit b. Uapkan selama 20 menit c. Basahi dengan larutan desinfektan (klorin 0,1% atau glutaral 2-4%) selama 20 menit dan bilas dengan air mendidih. 29. Penting pada bagian lubang dari cryotip untuk dalam keadaan kering sebelum digunakan kembali, sebaliknya air akan membeku dan bagian probe dapat
rusak (patah) atau terapi tidak dapat bekerja. 30. Dan juga gunakan penutup karet untuk menyegel bagian lubang cryoprobe selama proses, atau keringkan cryoprobe sebelum digunakan kembali. 31. Jika tidak ada desinfektan tingkat tinggi, cryotip dan tangkainya bisa dibersihkan dengan 70-90% ethanol atau isopropanol selama 20 menit. Keringkan dan dikumpulkan dalam satu tempat. Tindak lanjut (Tindakan selanjutnya): 32. Dalam 1 bulan setelah cryotherapy , lakukan pengkajian pelvis untuk mengecek penyembuhan. 33. Saat 12 bulan, lakukan AVI dan colposcopy serta lakukan biopsi jika dibutuhkan. Maintenance untuk Unit Cryotherapy 34. Gunakan sarung tangan 35. Dekontaminasi unit Cryotherapy, selang karet dan regulator dengan alkohol kemudian keringkan 36. Lepaskan cryotip dari probe 37. Lepaskan tangkai plastik 38. Cuci cryotip dan tangkai plastic dengan sabun dan air 39. Keringkan Formulir Dokumen Terkait Unit Terkait Catatan Revisi
SMF Obsgyn Instalasi Maternal Perinatal Instalasi Rawat Jalan Instalasi Laboratorium -