Kerangka Acuan Kerja / Terms Of Reference untuk jasa konsultansi perencanaan jembatanFull description
sip
Beton Prategang
jembatan
Beton Prategang
Deskripsi lengkap
PERENCANAAN JEMBATAN PRATEGANGFull description
Perencanaan Pondasi JembatanFull description
Perhitungan Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Perhitungan Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka BajaFull description
PROSES PERENCANAAN JEMBATAN JEMBATAN 2.1
Pendahuluan
Pemah Pemahama aman n mengen mengenai ai adanya adanya suatu suatu prose proses s desain desain (desig (design n proce process) ss) sebelum sebelum melakuk melakukan an perhitung perhitungan an dan pemilihan pemilihan bentuk struktur struktur untuk memudah memudahka kan n dalam dalam menghu menghubun bungka gkan n rumusrumus-rum rumus us dengan dengan data-d data-data ata yang diperoleh dalam perencanaan sebuah jembatan. 2.2 Tahapan Perencanaan Tahapan Tahapan ini digunakan oleh seorang ahli atau perencana sebagia bahan pemikiran pemikiran dan pertimbang pertimbangan an sebelum sebelum mengambi mengambill keputusa keputusan n
akhir. Tahapan Tahapan yang terdiri dari: Input ata Proses !nalisis "utput #asil $%aluasi
ata yang diperlukan dapat perupa: a. &okasi Topogra' Topogra' &ingkungan : ota dan luar kota Tanah Tanah asar b. eperl eperluan uan : elintasi elintasi sungai* sungai* melinta melintasi si jalan lain lain • • •
c. +ahan ,truktur: arakteristik etersediaannya d. Peraturan Prose perencanaan secara detail dijelaskan dengan diagram alir. • •
2. Pemilihan &okasi embatan Prinsip dasar pembangunan jembatan adalah /jembatan untuk jalan raya* tetapi bukan jalan raya untuk jembatan0 (Troitsky* 1). !spek-aspek perencanaan dan perancangan jembatan antara lain: a. !spek lalu lintas elancaran arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi jembatan. b. !spek teknis Penentuan geometri struktur* alinemen2* sistem utama jembatan dan posisi dek* panjang bentang* elemen2 utama struktur atas dan ba3ah* detail* bahan.
c. !spek $stetika embatan modern
didesain
tidak
hanya
pada
struktural
dan
pemenuhan transportasi saja* tetapi juga sebagai ekonomi dan artistik.
2.4
an digunakan sebagai simbol dari suatu daerah. Layout jembatan Pembangunan jembatan dilakukan pada tempat yang ideal untuk memungkinkan bentang jembatan sangat pendek* pondasi dapat dibuat sehematnya* dan melintasi sungai dengan bentuk square layout.
+eberapa perbedaan kepentingan antara seorang ahli jalan dan jembatan: 1. Pandangan !hli embatan. 4addel (115) meyatakan bah3a struktur yang dibuat pada alinemen yang miring adalah abominasi dalam lingkup rekayasa jembatan. 2. ,truktur jembatan sederhana. erupakan suatu kenyataan untuk struktur jembatan yang relati6 sederhana serring diabaikan terhadap alinemen jalan. ,ehingga kurang memperhatikan layout secara cermat. . &ayout jembatan bentang panjang. 7ntuk menentukan bagaimana layout jembatan yang sesuai perlu diselaraskan oleh kedua ahli untuk menekan biaya konstruksi. +entang jembatan dengan skewed layout lebih panjang dibandingkan square layout.
Gambar 2.3 Perbandingan square layout dan skewed layout ari gambar 2. di atas* bila panjang bentang square layout L dengan biaya C* maka pada skewed layout bentang jembatan menjadi L.secф dan biaya konstruksi C secф. ,ecara numeris dapat diberikan gambaran sebagai berikut8 •
+iaya konstruksi jalan per satuan panjang dinotasikan dengan K H * dan
•
biaya konstruksi jembatan per satuan panjang K B. Panjang jalur alternati%e I dinotasikan dengan HI dan alternati%e II* H2I* dan panjang jembatan pada jalur I* LI sedangkan jalur II sinotasikan dengan L2. aka biaya konstruksi jalan jalur I setidaknya harus lebih kecil atau sama dengan jalur II. irumuskan sebagai berikut. (HI – L ) ) K H + L2 K B I K H + LI K B ≤ (H2 – L2 (H1 – H2 ) K H ≤ (K B – K H )(L2 – L1 ) +ila dibagi dengan K H* menjadi:
(HI – H2 ) ≤
[
K B K H
+ila diambil*
]
−1
K =
(L2 – L2 )
K B K H
!kan didapat: (H1 – H2 ) ≤ (K – 1)(L2 – L1 ) ari persamaan di atas terlihat bah3a biaya konstruksi penambahan panjang jalur jalan masih lebih kecil dibandingkan dengan biaya penambahan
panjang
jembatan.
,ehingga
perlu
dibuat
suatu
keputusan yang cermat dan seksama oleh para ahli jembatan dan ahli jalan. 2.9 Pertimbangan &ayout embatan elintasi ,ungai ondisi umum yang membatasi penempatan jembatan di atas sungai diringkas sebagai berikut: a. Persilangan pada sungai (main channel) dan lembah datar (alle! "a#s). ,ehingga membentuk siku (square la!$u# ).
b. ,ungai dan tributary
c. ,ungai Permanen.
+ila arus sungai berubah-ubah sepanjang bantaran selama perkiraan umur jembatan (li%e #ime $% &rid'e)* lebih tepat dibangun sketsa tipikal +. ondisi ini akan menguntungkan agar daerah bantaran jembatan tipikal ! tidak mengalami kerusakan akibat gerusan dan erosi di dasar sungai. d. Pengalihanperbaikan aliran sungai. embatan dibangun dengan jumlah yang sedikit agar lebih e'sien dan dibuat sude#an untuk merubah arah aliran sungai yang berkelok-kelok.
2.5 Penyelidikan &okasi (site in%estigation) embatan dibangun diba3ah air. Panjang bentang dan biaya serta beberapa kejanggalan dalam tahap perencanaan dapat ditentukan dari hasil penyelidikan ini. eseluruhan pekerjaan ini terbagi atas dua bagian* yaitu:
1. Pekerjaan antor ($ce w$rk ) (desk s#ud! ) Pemetaan topogra' Pemetaan geometri pada site plan dengan skla Penggambaran layout site plan Pengolahan data lapangan 2. Pekerjaan &apangan (eld w$rk ) a. Penyelidikan lokasi ilakukan untuk mengetahui kondisi 'sik • • • •
lokasi*
sur%ey
terjadinya longsoran dengan gambar* dokumentasi* keadaan geogra' dan geologi* dan 6asilitas penunjang sur%ey dan transportasi. b. ondisi pondasi setempat. 7ntuk menentukan titik-titik rencana sumbu jembatan yang akan dilakukan pengeboran tanah. 2.; Preliminary esign +ertujuan membandingkan beberapa pendapat dari masing-masing bagian rencana yang dibuat sebagai bahan petimbangan dalam menyimpulkan hasil. ,ehingga diperoleh penentuan akhir alternati%e yang disajikan. !spek penilaian: ateri