Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat men yumbat dan menutupi luka. proses pembekuan darah: 1. Kulit terluka menyebabkan darah keluar dari pem buluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase. trombokinase. 2. Trombokinase akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin. trombin. Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah. Protrombin darah. Protrombin adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh vitamin K. 3. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen mengubah firbrinogen menjadi benangbenang fibrin benangbenang fibrin.. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi. Fibrinogen adalah sejenis protein yang larut dalam darah. Coba Anda bayangkan, apabila fibrin ini beredar di dalam darah kita tanpa adanya luka, apa yang akan terjadi? Tentunya akan terjadi banyak penyumbatan darah yang bisa berakibat fatal dalam tubuh kita.
Menorrhagia . Normalnya, dalam waktu 4-7 hari pengeluaran darah menstruasi akan berhenti, karena endometrium sudah mengalami epitelisasi kembali. Perdarahan haid yang abnormal selama 2 minggu pada kasus terjadi karena endometrium yang meluruh pada saat menstruasi tidak dapat menjalankan mekanisme hemostasis yang normal pada kapiler-kapilernya, akibat penurunan kuantitas trombosit. Purpura. Purpura yang timbul terjadi akibat pecahnya dinding-dinding kapiler yang dalam keadaan normal dapat cepat cep at diatasi dengan sistem hemostasis primer, yaitu trombosit. Tetapi dalam keadaan trombositopenia, pecahnya kapiler tidak dapat diatasi oleh trombosit dengan cepat, jadi timbul perdarahan kapiler di bawah kulit yang disebut purpura. Perdarahan saat gosok gigi . Pada keadaan normal, gesekan bulu sikat gigi tidak membuat perdarahan gingiva. Namun pada keadaan trombositopenia, trauma kapiler-kapiler gingiva akibat gesekan dari bulu sikat gigi menyebabkan perdarahan pada saat gosok gigi. Hb 10.0 g/dL. Nilai hemoglobin (Hb) yang normal untuk pasien dalam kasus adalah 12-16 g/dL. Namun pada pasien, keadaan yang mungkin mempengaruhi ad alah terjadinya perdarahan abnormal yang menyebabkan kehilangan eritrosit dan Hb dalam jumlah cukup besar bila dibandingkan dengan menstruasi dalam keadaan normal. 3
Trombosit 40.000/µL . Nilai normal trombosit adalah 150.000-450.000/mm . Dikatakan 3 trombositopenia apabila trombosit <100.000/mm , dan memunculkan berbagai manifestasi 3 klinis khas trombositopenia. Apabila trombosit telah mencapai <50.000/mm , timbul tanda yang lebih spesifik, seperti purpura.
Menorrhagia pada pasien yang terjadi jelas bukan akibat dari hipersekresi ovarium akibat tumor, yang salah satu manifestasi klinisnya adalah perdarahan, karena hal ini biasanya terjadi pada wanita yang telah menopause, sedangkan pasien masih berusia 20 tahun, sehingga masih berada dalam usia subur. Karena tidak menderita sakit apapun , maka perdarahan yang terjadi pada pasien bukan merupakan manifestasi klinis penyakit lain, seperti pada Diabetes Mellitus atau pada sirosis hati, sehingga pasien tidak mengalami gangguan pada hati. Pasien tidak panas, merupakan petunjuk dari salah satu diagnosis banding, yaitu seperti pada kasus demam berdarah, yang mempunyai kesamaan manifestasi klinis, yaitu penurunan jumlah trombosit, namun pada demam berdarah disertai infeksi sehingga timbul demam (panas). Pasien tidak trauma, memperhitungkan kemungkinan sebab perdarahan yang terjadi karena trauma dari luar. Karena tidak ada trauma, maka penyebab perdarahan pasien adalah sistemik dari dalam tubuh. Pasien tidak minum obat, hal ini menunjukkan bahwa penyebab terjadinya perdarahan abnormal pada pasien bukan merupakan efek samping dari obat-obatan. Obat-obatan tertentu seperti aspirin yang digunakan sebagai analgesik untuk sakit kepala misalnya, ternyata merupakan salah satu obat antitrombotik yang menghambat agregasi trombosit. Hitung leukosit pasien masih d alam batas yang normal, hal ini dapat menjadi petunjuk untuk diagnosis banding, karena pada leukemia misalnya, juga terjadi trombositopenia, namun etiologinya berbeda.