BAB I A. LATAR BELAKANG MASALAH Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan pada hubungan yang terjadi antara sistem pengendalian manajemen (SPM) dan strategi. Sejauh ini sudah terdapat literatur dan teori-teori yang telah menelaah efek strategi terhadap SPM dan efek SPM terhadap stretegi. Hubungan yang biasa terjadi adalah Strategi mempengaruhi SPM dimana “strategi “strategi”” merupakan rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi, strategi mempunyai tujuan konseptual yang luas dimana seseorang dapat mengevaluasi optimalitas unsur-unsur sistem pengendalian manajemen. Secara spesifik Simons (2000;25) menjelaskan bahwa bukanlah identifikasi dan pengendalian yang berhubungan dengan strategi tertentu yang menjadi nilai penting, tetapi lebih pada distribusi akan perhatian manajemen terhadap pengendalianlah yang menjadi nilai penting. SPM dipandang sebagai alat yang membatasi dan mengawasi aktivitas yang ada untuk memastikan bahwa tujuan organizational akan tercapai. Meski demikian SPM juga mendorong dialog yang sifatnya terus menerus dan perdebatan dan perdebatan yang terjadi dalam suatu organisasi sehingga menciptakan sebuah lingkungan dimana inovasi, adaptasi .dan munculnya strategi baru akan terus terjadi.Selain itu Simons juga membedakan dua macam SPM, yaitu Interaktif dan Diagnostik. Diagnostik Control System adalah sebuah sistem umpan balik yang bersifat formal yang digunakan untuk memonitor atau mengawasi hasil akhir organisasi dan mengoreksi atau ,melakukan pembenahan bila terjadi deviasi atau penyimpangan terhadap kinerja. (Simon;1995) Interaktif Control System (SPM interaktif) adalah sebauh sistem formal yang diterapkan oleh manajer puncak sebauh perusahaan untuk melibatkan dirinya secara teratur dan personal pada aktivitas pengambilan keputusan dari pihak bawahan. Sistem pengendalian interaktif diterapkan untuk merangsang dialog, tatap muka dan membangun jembatan informasi antar tingkatan hirarkis, department fungsional dan pusat laba (Simon;1995) SPm dan Strategi Manajemen merupakan fungsi terpisah yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Meskipun merupakan fungsi yang terpisah namun keduanya memiliki kaitan yang erat antara satu dengan yang lainnya. teori lainnya mengenai hubungan antara SPM dengan strategi menekankan pada tiga pendapat, yaitu:
Efek dari strategi terhadap SPM, Konseptualisasi ini umumnya mengambil strategi
dengan pendekatan isi, pendekatan isi strategi cendrung berkaitan dengan hasil dari proses strategi, artinya hal ini berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengarah pada kinerja organisasi yang optimal dan membatasi sudut pandang pada strategi yang menjadi tujuan (Chenhall oleh Tomy, 2006). Efek dari SPM terhadap strategi, Peranan SPM dalam pembentukan strategi ini dikenal
sebagai bentuk implikasi yang kontinu selama proses manajemen strategi berlangsung, dengan fokus perhatian diarahkan pada dialog dan interaksi yang terjadi disekitar penggunaan SPM (Chenhall oleh Tomy, 2006). Hubungan dua arah antara SPM dan strategi, Bahwa SPM akan membentuk dan
dibentuk oleh strategi, secara spesifik kita menemukan bahwa penggunaan mekanisme SPM secara interaktif akan membantu memfasilitasi perubahan yang terjadi dalam strategi. Kedua alat pengendalian manajemen ini dapat digunakan pada perusahaan yang berbasis pelayanan masyarakat (Perusahaan Milik Negara) atau perusahaan yang berbasis laba (Perusahaan Swasta). Jika pada perusahaan milik Negara alat ini digunakan sebagai pemicu atau untuk meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan terhadap masyarakat. Berbeda halnya dengan perusahaan swasta yang menggunakan pengendalian manajemen ini sebagai alat untuk meningkatkan kinerja sehingga memperoleh laba yang tinggi. Dengan perbedaan karateristik dan orientasi perusahaan maka perlakuan antara Strategi dan SPM juga akan berbeda pula. Permasalahan yang timbul sekarang adalah bagaimana penerapan strategi dan SPM jika diterapkan kepada perusahaan yang dahulu berorientasi kepada pelayanan namun sekarang dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dengan memperoleh laba yang tinggi, atau paling tidak mencapai titik impas (Break Even Point),
hal semacam ini dialami oleh
Perusahaan Milik Negara (BUMN) yang mengalami pivatisasi. Privatisasi ( Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN ) adalah penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat
.
Sehingga perusahaan yang
mengalami privatisasi bersifat semi profit oriented atau berorientasi terhadap laba tetapi juga tidak mengesampingkan pelayanan terhadap masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH Teori atau pendapat dari (Chenhall oleh Tomy, 2006) menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen dan Strategi Manajemen memiliki 3 hubungan, yakni (1) efek SPM terhadap Strategi Manajemen (2) efek Strategi Manajemen terhadap SPM (3) hubungan keduanya atau hubungan timbal balik antara SPM dan Strategi Manajemen. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Dileepa N. SAMUDRAGE yang meneliti mengenai tentang hubungan antara strategi dan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM), dimana studi kasus dilakukan di Sri Lanka Telecominication (SLT). SLT merupakan perusahaan penyedia layanan provider telekomunikasi yang awalnya dikelola oleh pemerintah hingga pada tahun 1997 SLT diprivatisasi dan 35% sahamnya diambil alih oleh Nippon Telegraph & Telephone Corporation (NTT) Jepang. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, secara umum pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara SPM dengan Strategi Manajemen pada perusahaan yang telah di privatisasi fokusnya adalah pada PT INDOSAT dan bagaimana pengaruhnya terhadap performansi perusahaan, Peneliti bermaksud untuk mereplikasi dari main journal di atas yang dilakukan oleh Samudrage yang studi kasusnya berada di Sri Lanka. Secara ringkas rumusan masalah dapat ungkapkan sebagai berikut 1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai penerapan SPM dan Strategi Manajemen pada PT Indosat setelah Privatisasi? 2. Apakah terdapat hubungan antara SPM dengan Strategi Manajemen pada PT Indosat? 3. Bagaimana keduanya mempengaruhi performansi pada PT Indosat?
C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara SPM dengan Strategi Manajemen dan bagaimana keduanya mempengaruhi terhadap performansi perusahaan, dengan tujuan : 1. Memberi gambaran mengenai perbedaan antara SPM dengan Strategi Manajemen dengan mempelajari hubungan keduanya. 2.
Mempelajari konsep-konsep SPM dan Strategi Manajemen yang diterapkan pada perusahaan yang telah di privatisasi.
BAB II A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu Artikel atau jurnal pendukung yang digunakan adalah “Management Control Systems And Strategy: A Critical Review” yakni penelitian ini membahas penelitian yang mempelajari hubungan antara sistem pengendalian manajemen (MCS) dan strategi bisnis. Studi empiris dengan menggunakan pendekatan kontingensi dan aplikasi studi kasus diteliti fokus pada aspek khusus dari SPM dan hubungannya dengan strategi. Aspek tersebut mencakup orientasi pengendalian biaya, evaluasi performansi dan sistem penghargaan, akibat dari resource sharing, peran SPM dalam mempengaruhi perubahan strategi dan pilihan penggunaan pengendalian interactif dan diagnostic. Pendekatan yang lebih kontemporer dengan hubungan antara SPM dan strategi juga dipertimbangkan. Langfield membandingkan beberapa penelitian yang membahas tentang hubungan antara SPM dan strategi. Berdasarkan penelitian Langfield, didapatkan bahwa penelitian yang ada dalam bidang tersebut masih sedikit sehingga memberikan ruang lingkup yang lebih luas untuk peelitian selanjutnya. Artikel ini digunkan sebagai referensi dalam penelitian yang dilakukan oleh Samudrage yang menjadi jurnal utama dalam penelitian ini. Penelitian serupa pernah dilakukan terhadap PT. Telekomunikasi Indonesia, oleh Asep Djembar Muhammad, dimana dilakukan analisis kinerja di era privatisasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan balanced scorecard. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif analitis. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja PT. Telkom dalam kurun waktu 4 tahun terakhir secara umum dapat dinyatakan dalam kondisi hampir baik, kecuali kinerja aspek keuangan yang melemah sebagai dampak krisis moneter, yang diikuti pula dengan menurunnya nilai jual saham di bursa internasional. 2. Teori-Teori Yang Mendasari Menurut Suadi Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien." (1999:8-9).
Kegiatan pengendalian dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu, pengendalian manajemen (management control) dan pengendalian operasional (operational control). Pengendalian manajemen mengarah pada pengendalian kegiatan secara menyeluruh demi mendapatkan keyakinan bahwa strategi perusahaan telah dijalankan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengendalian operasional hanya menyangkut tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam kaitannya dengan fungsi manajemen, pengendalian manajemen merupakan penerapan semua fungsi manajemen, Dikatakan demikian, karena dalam pelaksanaan pengendalian
manajemen
meliputi
kegiatan
perencanaan
operasional
perusahaan,
pengorganisasian kegiatan, koordinasi kegiatan, pengendalian kegiatan dan pembinaan pelaksana kegiatan, Konsep sistem pengendalian manajemen juga diartikan sebagai manajemen secara keseluruhan. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang menyeluruh ke semua aspek kegiatan perusahaan. Dalam proses pengendalian manajemen terdapat beberapa bagian kegiatan yaitu penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran kegiatan, serta pelaporan dan analisis kegiatan. Sedangkan dalam struktur perusahaan terdapat beberapa hal yaitu: struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pelimpahan wewenang, serta tolok ukur prestasi dan motivasi. Menurut Suadi (1999:10) konsep sistem pengendalian manajemen terkandung pengertian proses pengendalian, dan straktur pengendalian sebagai sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan. Struktur diartikan sebagai suatu kerangka sistem yang terdiri dari bagianbagian yang membentuk sistem itu sendiri. Sedangkan proses di dalam konsep sistem pengendalian manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimana bekerjanya masing-masing bagian di dalam sistem tersebut dalam pencapaian tujuannya, dan untuk memastikan bahwa hasil-hasil yang dicapai telah sesuai dengan “rencana”. Salah satu elemen struktur pengendalian manajemen seperti yang telah dikemukakan itu adalah pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran.
Sistem pengendalian manajemen terdiri dari Struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Struktur pengendalian manajemen dinyatakan dalam bentuk unit organisasi dan sifat informasi yang ada diantara unit-unit ini. Secara umum sistem pengendalian manajemen akan berpusat pada bermacam-macam jenis pusat pertanggungjawaban. Sedangkan proses pengendalian manajemen meliputi
hubungan
komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan
(applied
behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara
menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu mengejawantahkan / menerjemahkan antara lain : a. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif, dan produktif. b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas. c. Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi. Masing-masing
perusahaan
memiliki
kompleksitas
berbeda
dalam
pengendalian
manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks. Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen sama, yaitu : a. W = Work (Pekerjaan) b. E = Employe (Tenaga Kerja) c. R = Relationship (Hubungan) d. E = Environment (Lingkungan) Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis- praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya kalau dalam mempelajarinya senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan. Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen : Edy Sukarno menyatakan “Sistem pengendalian
manajemen
adalah
suatu
sistem
terintegrasi
antara
proses,
strategi,
pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.” Sedangkan Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan : “Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.” Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu : a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar. b.
Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.
c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E.Hoslisson (1997,XV) Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasiapa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masaini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan- perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telahmeningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengannilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata. Proses Manajemen Strategi merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yangmenentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang yang mana ruang lingkupnya terdiri atas pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian. Strategi
adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi, strategi mempunyai tujuan konseptual yang luas dimana seseorang dapat mengevaluasi optimalitas unsur-unsur sistem pengendalian manajemen
B. KERANGKA KERJA TEORITIS 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
SPM PERFORMANSI PERUSAHAAN
STRATEGI MANAJEMEN
Dari skema di atas maka dapat dirumuskan model penelitian sebagai berikut : SM = α + β₁ SPM + Ɛ SPM = α + β₁ SM + Ɛ PRFM = α + β₁ SPM + β₂ SM + Ɛ
Keterangan : β₁ SM = Strategi Manajemen pada tahun berjalan setelah privatisasi β₂ SPM = Sistem Pengendalian Manajemen pada tahun berjalan setelah privatisasi PRFM = Performansi Perusahaan pada tahun berjalan setelah privatisasi α = konstanta Ɛ = error
2. Pengembangan Hipotesis 2.1. Efek dari strategi terhadap SPM Konseptualisasi ini umumnya mengambil strategi dengan pendekatan isi, pendekatan isi strategi cendrung berkaitan dengan hasil dari proses strategi, artinya hal ini berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengarah pada kinerja organisasi yang optimal dan membatasi sudut pandang pada strategi yang menjadi tujuan (Chenhall oleh Tomy, 2006). H1: Strategi Manajemen
secara signifikan berpengaruh positif dengan Sistem
Pengendalian Manajemen perusahaan setelah Privatisasi. 2.2. Efek dari SPM terhadap strategi Peranan SPM dalam pembentukan strategi ini dikenal sebagai bentuk implikasi yang kontinu selama proses manajemen strategi berlangsung, dengan fokus perhatian diarahkan pada dialog dan interaksi yang terjadi disekitar penggunaan SPM (Chenhall oleh Tomy, 2006). H2 : Sistem Pengendalian Manajemen secara signifikan berpengaruh positif dengan Strategi Manajemen perusahaan setelah Privatisasi. 2.3. Hubungan dua arah antara SPM dan strategi Bahwa SPM akan membentuk dan dibentuk oleh strategi, secara spesifik kita menemukan bahwa penggunaan mekanisme SPM secara interaktif akan membantu memfasilitasi perubahan yang terjadi dalam strategi. H3 : Sistem Pengendalian Manajemen secara signifikan berhubungan positif bolakbalik (two-way rellationship) dengan Strategi Manajemen
perusahaan setelah
Privatisasi. 2.4. Pengaruh Keduanya Terhadap Performansi Perusahaan Privatisasi ( Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN ) adalah penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat
.
Sehingga
perusahaan yang mengalami privatisasi bersifat semi profit oriented atau berorientasi terhadap laba tetapi juga tidak mengesampingkan pelayanan terhadap masyarakat. Secara umun dengan adanya privatisasi maka orientasi perusahaan adalah berbasis laba,
dengan demikian maka strategi manajemen dan system pengendalian manajemennya akan berbeda, hal ini akan mempengaruhi perfomansi perusahaan. H4 : Sistem Pengendalian Manajemen dengan Strategi Manajemen secara signifikan berpengaruh positif terhadap performansi perusahaan.
Daftar Pustaka
Langfield-Smith,K. 1997. Management control systems and strategy: a critical review. Accounting Organizations and Society, 22, pp.207-232.
Samudrage, D.N. 2007. Relationship between Strategy and Management Control Systems: Case of a Privatized Telecommunication Company in Sri Lanka. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba Empat. Simons, R. 1991. Strategic Orientation and Top Management Attention to Control System. Strategic Management Journal, Vol. 12, 49-62.
Simons, R. 1995. Levers of Control: How Managers Use Inovative Control System to Drive Strategic Renewal. Massachusetts: Harvard Business School Press.
Simons, R. 2000. Performance Measurement and Control System for Implementing Strategy. New Jersey: Prentice Hall. Wahyu, T. Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) Dengan Untuk
Meningkatkan
Kinerja
http://wartawarga.gunadarma.ac.id ]
Manajemen
Perusahaan.
Proses
Strategi
[Download
di: