IDENTIFIKASI PERMASALAHAN / KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN FISHBONE DIAGRAM
PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal AchmadYani
Disusun Oleh:
LAMBANG JOHARI (NIM: 2412.092.021)
AANG SUPRIATNA (NIM: 2412.092.027)
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2010
INTISARI
Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pemilik, konsultan, maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah kondisi yang sangat tidak dikehendaki, karena akan sangat merugikan kedua belah pihak dari segi waktu dan biaya. Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sedang berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penjadwalan pada proyek yang sedang berjalan serta bertujuan untuk mengetahui apakah pada penjadwalan proyek pembangunan yang sedang berjalan mengalami keterlambatan pekerjaan.Kemudian menemukan faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab keterlambatan yang terjadi dilapangan dan mengusulkan solusi tindakan perbaikan sehingga keterlambatan sedapat mungkin dikendalikan dengan menggunakan metoda fishbone diagram. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan proyek yang sedang berjalan pada pekerjaan struktur. Dan mengajukan pertanyaan langsung kepada pekerja,pihak konsultan, ata upun kontraktordilapangan.
PROPOSAL TUGAS AKHIR
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN / KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN FISHBONE DIAGRAM
A.
LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi proses globalisasi perekonomian dunia yang semak in meningkat dan tingkat persaingan yang semak in tinggi maka per lu adanya
peningkatan
kemampuan
perusahaan-perusahaan
termasuk
perusahaan jasa konstruksi Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut antara lain dengan melakukan tindakan perbaikan pada pelaksanaan proyek konstruksi guna meningkatkan kualitas k iner ja
yang
diharapkan. Padaprak t eknya,
suatu
proyek
mempunyai
keterbatasan akan sumber daya, ba ik berupamanusia, mater ial, biaya ataupun alat. Dalam perkembangan dunia struk tur dituntut k iner ja pembangunan yang cepat ser ta ef isien, dengan tetap memenuhi persyaratan bangunan yang aman dan kuat selama umur rencana bangunan. Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh penyelesaian proyek sesuai dengan jangka wak tu yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak dan sesuai pula dengan rencana danspesif ikasi nya.Namun demik ian, proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks dan dinamis, sehingga terdapat banyak fak tor yang dapat mengak i batkan ter jadi nya keter lambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi. Dampak dar i keter lambatan ini dalam banyak hal lebih banyak merugikan pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini pemilik dan kontrak tor, karena keter lambatan pada umumnya selalu diser tai perdebatan-perdebatan, konf lik, tuntutan wak tu, dan biaya tambah, tidak jarang berak i batter jadi nya penyimpangan kualitas dan lain-lain yang dapat
membuat kondisi
penyelesaian proyek lebih buruk lagi.
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-1-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
B.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini ber tu juan untuk: a)
Mengetahui pen jadwalan peker jaan bangunan gedung,
b)
Mengidentif ikasi keter lambatan pelaksanaan peker jaan
c)
Menganalisis sebab ± sebab ter jadinya keter lambatan pelaksanaan dilapangan,
d)
C.
Mengidentif ikasi solusi untuk mengatasi keter lambatan.
RUANG LINGKUP MASALAH
Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sedang ber jalan.Penelitian ini lebih difokuskan kepada penyebab keter lambatan yang ter jadi pada pelaksanaan peker jaan struk tur.
D.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Penjadwalan a) Penger tian
Scheduling (pen jadwalan) adalah penentuan wak tu dan urutan ker ja dar i kegiatan-kegiatan proyek hingga selesainya keseluruhan peker jaan proyek. Kebanyakan schedule disa jikan dalam bentuk graf ik yang menun jukkan hubungan rencana mulai dan selesainya bagian-bagian peker jaan dar i proyek. Rencana Ker ja (time schedule)adalah pembagian wak tu terper inci yang disediakan untuk masing-masing bagian peker jaan, mulai dar i bagian-bagian
peker jaan permulaan sampai dengan
bagian-bagian
peker jaan akhir.
b) Estimasi Durasi Ak tivitas Durasi dar i suatu ak tivitas adalah fungsi dar i jumlah (kuantitas) peker jaan yang harus diselesaikan dan produk ker ja tiap satuan wak tu. Produk ker ja tiap satuan wak tu tidak hanya mencakup wak tu r iil produksi tapi juga harus memperhitungkan wak tu tidak produk tif dan wak tu tak berguna yang mungk in ada, karena itu dalam memperk irakan produk
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-2-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ker ja tiap satuan wak tu, ketersediaan sumber daya dan fak tor-fak tor lain yang mempengaruhi produk tivitas yang harus juga ditin jau secara seksama (prohoyo, 1994). Ketersediaan sumber daya meli puti ketersediaan tenaga ker ja, alat,
bahan,
subkon trak tor,
dan
pemasok.
Fak tor-fak tor
yang
juga
mempengaruhi produk tivitas dar i sumber daya-sumber daya tersebut, antara lain (prohoyo, 1994): 1) Produk tivitas tenaga ker ja dan alat 2) Keterampilan mana jemen 3) Ketersediaan bahan dan peralatan 4) Kondisi cuaca 5) Pembatasan ker ja 6) Kualitas peker jaan 7) Ak tivitas-ak tivitas yang ber jalan bersamaan
c) Teknik Pen jadwalan Teknik yang digunakan dalam pen jadwalan proyek ber var iasi; tergantung dar i ukuran proyek, kompleksitas, durasi, personal dan tuntutan pemilik proyek. Terdapat dua metoda yang umum digunakan, yaitu: Bagan Balok ( Bar Chart ) dan Diagram Jar ingan Ker ja (Network Diagram) (Noorsyamsa,2007). 1) Bagan Balok Diagram ini sederhana dan visual, keuntungan lainnya adalah dapat di pakai untuk menun jukkan jadwal depar temen atau individual secara terpisah.Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan yang besar lebih ( dar i 30 kegiatan), oleh karena bar char t tidak menun jukkan secara spesif ik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain, maka sulit untuk mengetahui dampak yang diak i batkan oleh keter lambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.Mesk i pun paket software mana jemen proyek k ini mampu
menun jukkan
hubungan
itu,
penggambaran
jumlah
ketergantungan yang besar dapat mengak i batkan diagram sukar
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-3-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
di baca. Kecuali itu, oleh karena diagram Gant memfokuskan hanya pada salah satu triple constraints, yakni pada jadwal, mengak i batkan kelemahan dalam penyediaan informasi mengenai penggunaan sumber daya secara ef isien, tahapan pra pelaksanaan di lapangan dan detail kema juan peker jaan (pada wak tu pelaksanaan). 2) Jar ingan Ker ja Network Planning adalah nama umum untuk teknik penyusunan dan koordinasi ker ja melalui diagram graf is yang memper lihatkan kegiatan dan ketergantungannya. Network planning menggunakan model yang berupa diagram yang disebutnetwork diagram. Dar i segi penyusunan jadwal, jar ingan ker ja di pandang sebagai suatu langkah penyempurnaan metoda bagan balok, karena dapat member i
jawaban
atas
per tanyaan-per tanyaan
yang
belum
terpecahkan oleh metoda tersebut, seper ti (Soehar to, 1995): a. Berapa lama perk iraan kurun wak tu penyelesaian wak tu b. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kr itis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek c. Bila ter jadi keter lambatan dalam pelaksanaan kegiatan ter tentu, bagaimnapengaruhnya
terhadap sasaran jadwal penyelesa ian
proyek secara menyeluruh.
Disamping itu jar ingan ker ja berguna untuk: a. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memilik i se jumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks b. Membuat perk iraan jadwal proyek yang paling ekonomis c. Mengusahakan f luk tuasi minimal penggunaan sumber daya Diantara berbagai versi analisis jar ingan ker ja yang amat luas pemakaiannya adalah metoda jalur kr itis (CPM), teknik evaluasi dan review proyek (PERT), dan metoda presiden diagram (PDM). Jar ingan
ker ja
merupakan
metoda
yang
dianggap
mampu
menyuguhkan teknik dasar dalam menentukan urutan dan kurun wak tu kegiatan unsur proyek, pada giliran selan jutnya dapat di pakai
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-4-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
memperk irakan wak tu penyelesaian proyek secara keseluruhan (Soehar to, 1995).
d) Pengendalian Wak tu Tahap Implementasi 1. Pengendalian Pengadaan Bidang pengadaan meli batkan banyak pihak dan kegiatan dimulai
dar i
persiapan
manufak tur
peralatan,
transpor tasi,
ekspedisi, pengurusan dokumen-dokumen impor, dan lain-lain (Soehar to, 1995). Mater ial berdasarkan pesanan mempunya i jumlah dan jenis yang tidak banyak tetapi biaya per jenisnya besar, mater ial curah jumlahnya besar dan menggunakan harga sa tuan, sedangkan mater ial yang di beli dilapangan, kuantitasnya tidak besar tetapi bermacam-macam. Untuk proyek-proyek besar, kepala bagian pengadaan
hendaknya
mengawas i dan
mengkoordinasikan
seluruh proses pembelian termasuk bidang enginering(cost control). Cara yang paling ser ing digunakan untuk memantau biaya mater ial dan peralatan adalah denga n menggunakan ca tatan komitmen PO ( Purchase Order ).Catatan ini di per inci men jadi per kode biaya peralatan pesanan, mater ial curah, dan pengadaan dilapangan (Soehar to, 1995). 2. Pengendalian Konstruksi / Lapangan Sebagian besar peker jaan lapangan terdir i dar i konstruksi, yang dar i aspek pengendalian biaya dan jadwal dapat digolongkan men jadi peker jaan langsung (direct ) dan tidak langsung (indirect ). Peker jaan
langsung
adalah
yang
berhubungan
dengan
membangun instalasi permanen yang nantinyaakan beroperasi. Sedangkan yang tidak langsung adalah peker jaan proyek tetapi bukan membangun instalasi permanen. Contoh peker jaan tidak langsung adalah membangun tempat penampungan sementara peker ja proyek (Soehar to, 1995)..
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-5-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Adapun proses pemantauan dan pengendalian secara gar is besar terdir i dar i bagian yang mencatat pengeluaran dan penggunaan sumber daya, dan bagian lain yang memantau ser ta mencatat kema juan peker jaan ak tual berupa quantity tracking (Soehar to, 1995). 3. Produk tivitas Tenaga Ker ja Konstruksi Dalam mengendalikan kegiatan konstruksi, per lu sekali di pantau produk tivitas tersebut mengingat besarnya pengaruh produk tivitas terhadap biaya maupun kema juan pelaksanaan peker jaan.Produk tivitas tenaga ker ja konstruksi dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, misalnya jumlah unit yang diselesaikan di bagi sumber daya ( jam-orang) yang digunakan.Umumnya pemantauan dilakukan dengan membuat tabulasi produk tivitas tersebut tiap minggu atau bulan dalam bentuk kumulatif unit jamorang,
kemudian
dianalisis
naik-turun
nya
produk tivitas
di bandingkan dengan bulan-bulan yang telah lalu dan dicar i penyebabnya.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan proyek Keter lambatan ter jadi apabila ada per iode tak berguna (sia-sia) atau
menganggur
ditimbulkan
pada
pelaksanaan
peker jaan
konstruksi.
Keter lambatan tersebut dapat dik lasif ikasikan excusable /compensable, excusable / noncompensable, dan non excusable (Arditi dan Patel ,1989). Keter lambatan yang excusable/compensable tidak disebutkan oleh kontrak tor tapi oleh pemilik. Alasan keter lambatan adalah keter lambatan pemilik menyiapkan akses ke lapangan, perubahan lingkup peker jaan, atau detil konstruksi, kegagalan pemilik untuk menyutu jui gambar ker ja, penundaan peker jaan dan yang lain sebagainya. Pada keter lambatan jenis ini kontrak tor berhak mendapatkan kompensasi berupa perpan jangan wak tu atau tambahan biaya untuk ganti rugi. Keter lambatan yang excusable/noncompensable disebabkan oleh ke jadian-ke jadian di luar kendali pemilik dan kontrak tor, misalnya cuaca
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-6-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ekstr im/buruk,
kebakaran,
ban jir
pemogokan,
huru-hara,
perang,
kerusakan dar i pihak luar selain pemilik dan kontrak tor, harga beberapa bahan
me lambung
atau
proyek
mengalami
devaluasi,
tindakan
pemer intah berkaitan dengan ketentuan, aturan, hukum dan lain-lain. keter lambatan semacam ini di kontrak dikenal dengan force majeure. Keter lambatan yang non-excusable berkaitan dengan inef isiensi kontrak tor.Pemilik berhak membebani kontrak tor dengan kerugian ak i bat keter lambatan tersebut. Alasan keter lambatan ini adalah kekurangan tenaga ker ja yang bermutu, kekurangan personil teknis, kekurangan bahan, kegagalan mengkoordinasi peker jaan, yakni ak i bat perencanaan, pen jadwalan, dan super visi yang buruk, keter lambatan oleh sub kontrak tor, peker jaan
cacat
yang
harus
mengalami
pengulangan
peker jaan, mobilisasi alat yang lambat, produk tivitas kontrak tor yang rendah dan kecelakaan ker ja.
3.
Ishikawa/ Fishbone Diagram a) Penger tian F ishbone Diagram merupakan suatu alat graf is berupa diagram yang
dapat membantu mengidentif ikasikan suatu permasalahan berdasarkan sebab ± sebab yang mengak i batkan permasalahan ter jadi.
b) Konsep Dasar F ishbone Diagram Konsep dasar dalam Cause-and-Effect Diagram adalah permasalahan utama di plot kebagian sebelah kanan diagram. Penyebab utama dar i permasalahan yang ter jadi digambar men jadi bagian utama dar i diagram tulang ikan. Bagian dar i permasalahan pada diagram fishbone biasanya terdir i dar i "Mater ial", "Mesin", "Tenaga Ker ja", dan "Metode". Kategor i permasalahan yang berbeda-beda dapat di pilih salah satu sesuai dengan masalah yang ter jadi, atau kategor i permasalahan ini dapat direvisi kembali.Kuncinya adalah memilik i tiga sampai enam kategor i utama yang meli puti semua kemungk inan pengaruh.Pengungkapan pendapat secara khusus dilaksanakan untuk menambahkan kemungk inan yang
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-7-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ter jadi pada penyebab utama permasalahan pada diagram. Bagian ini terus ber tambah ber lan jut sepan jang lingkup masalah dapat di bagi lagi lebih lan jut.
E.
KERANGKA BERPIKIR
Gambar 4.1. Kerangka Berpik irpenyususan tugas akhir
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-8-
PROPOSAL TUGAS AKHIR
F.
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara dengan staff konsultan ataupun kontrak tor terkait dan beberapa pegawai nya, ser ta beberapa tukang yang ada di lapangan.Untuk dapat
memperoleh
data
mengenai
penyebab-penyebab
keter lambatan
peker jaan per tanyaan-per tanyaan yang dia jukan berdasarkan dar i berbagai jenis keter lambatan wak tu pelaksanaan yang ter jadi di lapangan. Berbagai jenis
keter lambatan
tersebut
dik lasif ikasikan
dalam
6
aspek
ka jian
berdasarkan 3 kategor i jenis keter lambatan (Compensable Delay,
Non-
Excusable Delay, Excusable Delay) yakni : 1.
Aspek Perencanaan dan pen jadwalan peker jaan
2.
Aspek Lingkungan dan Dokumen Peker jaan
3.
Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi
4.
Aspek kesiapan/penyiapan sumberdaya
5.
Aspek Lingkungan Ker ja
6.
Aspek Lain-Lain Dengan memasukkan fak tor penyebab keter lambatan dar i ka jian dasar
teor i ke dalam fishbone diagram di peroleh kerangka ker ja untuk membantu mengidentif ikasi, menganalisa dan memecahkan masalah. Sebuah masalah yang men jadi sorotan utama diletakkandi sebelah kanan diagram (f ish¶s head) dan kemungk inan-kemungk inan penyebab dar i masalah tersebut diletakkan sebagai ³bones´ yang masing-masing telah dikategor ikan. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada Gambar-1.
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-9-
Gambar-1 : Fishbone diagram beberapa fak tor penyebab keter lambatan.
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-1-
G.
JADWAL KEGIATAN TUGAS AKHIR
Tabel 7.1. Jadwal kegiatan tugas akhir BULAN `
URAIAN E ERJAAN
FEBRUARI 1
1
enga juan r
1
A RIL 1
MEI
1
JUNI 1
JULI 1
AGUSTUS
1
sal
2
Ad inistarsi TA
3
BAB
endahuluan
BAB
ata ustaka
BAB
et d l gi elaksanaan
e buatan 7
MARET
del jar ingan
e buatan
atr ik asal tu juan
e inar TA 9
Surve lalulintas
1
alidasi
11
valuasi k iner ja jar ingan
del jar ingan
12 Evaluasi alternatif e 13
esi
ulan
1
Sidang tugas akhir
1
evisi hasil sidang
JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
-2-