Nama NIM
: Margi Fitriawan : 4211412042
Istilah-Istilah yang Berkaitan dengan Sensor Presisi dan Akrasi Akurasi Akurasi dari dari suatu suatu sistem sistem penguk pengukura uran n adalah adalah tingka tingkatt kedeka kedekatan tan penguk pengukura uran n kuanti kuantitas tas terhada terhadap p nilai nilai yang yang sebena sebenarny rnya. a. Kepresi Kepresisia sian n dari dari suatu suatu sistem sistem penguk pengukura uran, n, disebu disebutt juga juga repr reprod oduk uktif tifita itass (bah (bahasa asa Ingg Inggri ris: s: repr reprod oduc ucib ibil ility ity)) atau atau peng pengul ulan anga gan n baha bahasa sa Ingg Inggris ris:: repeatability, adalah sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapatkan hasil yang sama. Sebuah sistem pengukuran dapat akurat dan tepat, atau akurat tetapi tidak tepat, atau tepat tetapi tidak akurat atau tidak tepat dan tidak akurat. Ilustrasi di baah digunakan untuk menjelaskan perbedaan antara akurasi dan presisi. !alam ilustrasi ini, pengukuran berulang diibaratkan dengan anak panah yang menembak target beberapa kali. Akurasi menggambarkan kedekatan panah panah dengan pusat sasaran. "anah yang menancap lebih dekat dengan pusat sasaran dianggap lebih akurat. Semakin dekat sistem pengukuran terhadap nilai yang diterima, sistem dianggap lebih akurat. #ika sejumlah besar anak panah ditembakkan, ditembakkan, presisi adalah ukuran kedekatan dari masing$ masing$ masing anak panah dalam kumpulan tersebut. Semakin menyempit kumpulan anak panah tersebut, sistim dianggap semakin presisi.
Gambar 1 Akurasi
Gambar 2 Presisi
!rror " #alat Kata %&rror' berasal dari bahasa atin yang berarti %andering' atau %Straying' dalam bahasa Inggris. &rror adalah sebuah nilai *ariasi dalam sebuah pengukuran di mana nilai *ariasi tersebut merupakan selisih yang diperoleh dari nilai terukur dan nilai sebenarnya. Secara umum error pada pengukuran dapatdibagi menjadi + jenis, yaitu :
Systematic error, &rror yang secara sistematik menyebabkan kesalahan yang sama pada setiap pengukuran yang dilakukan. "enyebab dari kesalahan ini adalah dari alat ukur itu sendiri seperti panjang pita, pembagian skala, dan pembagian lingkaran theodolit. Selain itu dapat juga terjadi disebabkan oleh cara pengukuran yang tidak benar atau tidak sesuai dengan prosedur. -andom error, &rror yang disebabkan faktor acak yang mempengaruhi setiap pengukuran. misalnya disebabkan oleh getaran udara (undulasi), kondisi tanah tempat berdiri alat, kecepatan udara atau kondisi atmosfer, dan kondisi dari pengamat.
Noise " $e%isingan !erau atau yang biasa disebut noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sin yal yang diinginkan. Sumber derau dapat dikelompokkan dalam tiga kategori: /. Sumber derau intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu sistemfisik seperti thermal dan shot noise. +. Sumber derau buatan manusia seperti motor, sitch, elektronika digital. 0. !erau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari. Gambar 3 Noise dan Signal
!erau dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 0 area: /. !erau menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal +. !erau dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal. 0. !erau juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien 1ujuan sistem komunikasi adalah untuk mengirimkan data sebanyak mungkin sesuai dengan aktu yang direncanakan, dengan menggunakan cukup bandidth, poer, dan channel yang tersedia. #ika derau memberi efek gangguan pada sistem, baik karena kesalahan pada sistem penerimaan sinyal maupun kegagalan sistem (malafungsi), perancang dan pengguna sistem harus mengganti sistem tersebut. 2ntuk mengatasi derau ini diperlukan filter untuk mengurangi gangguan derau supaya sinyal yang dikirim tidak tertekan oleh derau. 3amun, apapun cara yang digunakan, sistem komunikasi menjadi tidak efisien karena membuang banyak aktu dan tenaga untuk mengatasi derau.
Signal to Noise &atio
3oise merupakan suatu sinyal gangguan yang timbul dari berbagai sumber. Salah satu sumber gangguannya yaitu dari karakter piranti elektronik , noise atau biasa kita sebut derau ini bisa di sebut noise alami. 3oise atau derau disebabkan fluktansi sejumlah pembaa muatan akibat adanya gangguan dari energi luar , pengaruhnya akan terlihat ketika sinyal yang di gunakan cukup lemah sehingga mengganggu pengamatan. untuk itu ada yang namanya S3- (signal noise ratio). S3- yaitu perbandingan antara sinyal asli dengan sinyal gangguan (noise).S3- ini juga untuk mengukur , ketika S3- lebih besar maka kualitas sinyal akan baik. 2ntuk menghitung S3- dapat digunakan persamaan$persamaan berikut ini S3- 4 "signal "noise "4 "oer atau !aya Karena nilai S3- diukur pada nilai pada satu benda contoh pada suatu kabel berarti nilai nilai yang mempengaruhi "signal maupun "noise adalah sama. 5aitu: " 4 6+ - 6 4 1egangan - 4 7ambatan 2ntuk sinyal maka 6 dapat disetarakan dengan A (Amplitudo): P ' A2 " &
8aka: Psignal Pnoise
' (Asignal)2 " & ka%el ' (Anoise)2 " & ka%el
Karena - kabel bernilai sama, 8aka : SN&
' (Asignal " Anoise)2
Atau dalam satuan deci9el (d9), yaitu satuan yang biasa untuk mengukur sinyal, maka: SN&d%
' 10 log SN& ' 10 log (Asignal " Anoise) 2 ' 20 log (Asignal " Anoise)
Signal Maskan
Sebuah signal masukan sebagaimana dimaksud dalam sistem komunikasi, pemrosesan sinyal, dan teknik listrik adalah fungsi yang menyampaikan informasi tentang perilaku atau atribut dari beberapa fenomena fisik. !alam dunia fisik, kuantitas apapun menunjukkan *ariasi dalam aktu atau *ariasi dalam ruang berpotensi signal yang mungkin memberikan informasi tentang status sistem fisik, atau menyampaikan pesan antara pengamat, dan kemungkinan lainnya yang berkaitan dengan signal tersebut. I&&& pada Signal "rocessing menyatakan baha istilah signal meliputi audio, *ideo, gambar, komunikasi, geofisika, sonar, radar, medis dan signal musik. !ua jenis utama dari sinyal yang dihadapi dalam praktek adalah analog dan digital. ;ambar dibaah menunjukkan sinyal digital yang dihasilkan dari mendekati sebuah sinyal analog oleh nilai$nilai pada aktu tertentu. Sinyal digital yang terkuantisasi, sementara sinyal analog yang terus menerus.
Gambar 4 Signal Digital dari Signal Analog
Sinyal digital sering muncul melalui sampling sinyal analog, misalnya, tegangan terus berfluktuasi pada baris yang dapat didigitalkan oleh rangkaian kon*erter analog$ke$digital, dimana rangkaian akan membaca tingkat tegangan pada baris, katakanlah, setiap <= mikrodetik dan mempekerjakan sejumlah tetap bit. Aliran yang dihasilkan dari nomor disimpan sebagai data digital pada aktu diskrit dan sinyal terkuantisasi$amplitudo. Komputer dan perangkat digital lainnya dibatasi ke aktu diskrit.
Sensiti*ity (Sensiti*itas) Sensiti*itas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensiti*itas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan %perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan'. 9eberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan %satu *olt per derajat', yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu *olt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan %dua *olt per derajat', yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Sensiti*ity secara umum dapat dihitung dengan persamaan berikut ini :
(
)
S i = k T a + T rx B .
So N o
= sensitivity [W] k =
Boltzmann's constant
= equivalent noise temperature in [K] of the source (e.g. antenna) at the input of the receiver = equivalent noise temperature in [K] of the receiver referre to the input of the receiver B =
!an"ith [#z]
= $equire %&$ at output
%ource . http"i*ipeia.org +. ,"an %etia"an. +--. B/K/ 010$ %2&%3$ 40& 5$0&%4/%2$. %emarang 6a*ultas 5e*ni* /&4,7 3. ,an %inclair. +--. %ensor an 5ransucer. 38for &e"nes