MAR QUERIDO MAR SOÑADO COMPLETO-1Descripción completa
PLANEAMIENTO Y URBANISMO
Descripción completa
Descripción completa
Descripción completa
DipticoDescripción completa
Descripción completa
MAR PERUANO I. CONCEPTO Porción del océano Pacífico adyacente a nuestras costas sobre el cual el Perú ejerce soberanía, por ello también es llamado mar territorial o dominio marítimo del Per…Descripción completa
WOC Malrotasi Anorectal. Gambaran singkatvtentang perjalanan penyakit hingga muncul diagnosa keperawatan.
PRESENTASI RAKOR UNIT RADIOLOGI DAN FISIOTERAPI JANUARI / FEBRUARI 2016 PADANG,17 MARET 2016
UNIT RADIOLOGI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
POLA KETENAGAAN JUMLAH KUNJUNGAN ANALISA KUNJUNGAN RADIOLOGI LAPORAN MUTU PERALATAN RADIOLOGI BERDASARKAN PERMENKES NO 56 TAHUN 2014 PERMASALAHAN DALAM PELAYANAN RADIOLOGI
1. POLA KETENAGAAN
No Nama Jabatan Pendidikan 1. Rama Dicky Koordinato D3 Radiologi Nandra, A.Md.Rad r & Pelaksana 2.
2. JUMLAH KUNJUNGAN Januari 2015 Kunjungan Ro Foto
Desember 2015
Januari 2016
411
635
635
CTG
35
0
1
USG 2D
42
50
41
USG 4D
42
36
39
Threadmill
8
0
0
Audiometri
4
8
4
Pemeriksaan Radiodiagnostik lain
3. ANALISA KUNJUNGAN
CTG
RADIOLOGI BERDASARKAN PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.5
CTG
1 0.5
No.
Jenis Pemeriksaan
Des-15
Jan-16
TREN
0 42339
1.
CTG
0
1
#DIV/0!
2.
USG 2D
50
41
-18%
3.
USG 4D
36
39
8%
4.
Threadmill
0
0
#DIV/0!
100
5.
Audiometri
8
4
-50%
50
USG 2D
0 42339
Audiometri 10 5 0 42339
Threadmill Audiometri
1
42370
0 42339
USG 2D
42370
USG 4D Threadmill
0.5
42370
40
USG 4D
35
42370
30 42339
42370
4. LAPORAN MUTUBERDASARKAN PERMENKES 129 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT No.
Indikator
Standar
1.
Respon Time Pelayanan Foto Thorax
< 3 Jam
2.
Kegagalan Pemeriksaan / Film Rusak
<2%
3.
Pelaksana Ekspertise
Dokter Spesialis Radiologi
A. RESPON TIME
PELAYANAN FOTO THORAX
Judul
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi operasional
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang waktu mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi
Frekuensi pengumpulan data
1 bulan
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam satu bulan.
Denominator
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut.
Sumber data
rekam medis
A. RESPON TIME
PELAYANAN FOTO
THORAX Lama pemeriksaan sekitar 10 menit, mulai dari penerimaan blangko pemeriksaan rontgen, mengganti pakaian, mengexpose sampai dengan pencetakan film Expertise selama 7 menit Standard < 3 jam Waktu tunggu pelayanan foto thorax yang lebih dari 3 jam disebabkan karena pembacaan hasil disesuaikan dengan jadwal praktek dokter spesialis radiologi pukul 14.00 WIB
B. KEGAGALAN
PEMERIKSAAN /
FILM RUSAK No. 1.
Judul
Dimensi mutu
Kejadian kegagalan pelayanan rontgen Efektifitas dan efisiensi
2.
Tujuan
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan
Definisi Operasional
rontgen Kegagalan pelayanan rontgen adalah kerusakan foto
Frekuensi
yang tidak dapat dibaca 1 bulan
3. 4.
Pengumpulan 5. 6. 7. 8. 9.
Data Periode Analisa Numerator
3 bulan Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1
Denominator Sumber Data Standar
bulan Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan Register radiologi < 2%
B. KEGAGALAN
PEMERIKSAAN /
FILM RUSAK Kejadian kegagalan atau kerusakan pada film pada Januari 2016 yaitu sebanyak 12 lembar film rusak, 8 lembar film konvensional dan 4 lembar film gigi. Kerusakan dikarenakan kesalahan alat dan pada saat processing pencucian film. Standar = (12/635)*100% = 2% Kesimpulan = Sesuai standar
C. PELAKSANA EKSPERTISE Judul
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan diagnosis
Definisi operasional
Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/ hasil pemeriksaan radiologi. Bukti pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis radiologi pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta.
Frekuensi pengumpulan data
1 bulan
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis radiologi dalam 1 bulan.
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam 1 bulan.
Sumber data
Register di Instalasi Radiologi
Standar
100 %
5. PERALATAN RADIOLOGI BERDASARKAN PERMENKES 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
NO
PERALATAN
RS KELAS C
ADA/TIDAK
KETERANGAN
1 Film Viewer
√
ada
Cassette & Film X-Ray semua 2 ukuran
√
3 Film Marker
√
ada
4 Film Dryer
√
ada
5 CT Multislice
√
tidak
6 USG 4D
√
ada
7 Mobile X-ray
√
ada
8 Dental X-Ray
√
tidak
Picture Archiving Communication 9 Systems' (PACS)
√
tidak
10 Peralatan Protektif Radiasi
√
ada
11 Perlengkapan Proteksi Radiasi
√
ada
12 Emergency kit
√
tidak
13 Viewing box
√
ada
14 Generator Set
√
tidak
DIAGNOSTIK ada
6. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DI RADIOLOGI Standar
ketenagaan yang kurang, baik jumlah maupun pelatihan yang diikuti Alat rontgen yang sudah lama sehingga perlu pengadaan CR (computerized radiography) supaya dalam pelayanan hasil foto rontgen yang diberikan bisa lebih baik dan maksimal. Dan efisiensi waktu pelayanan bisa lebih cepat.
UNIT FISIOTERAPI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
POLA KETENAGAAN JUMLAH KUNJUNGAN ANALISA KUNJUNGAN FISIOTERAPI LAPORAN MUTU PERALATAN FISIOTERAPI BERDASARKAN PERMENKES NO 56 TAHUN 2014 PERMASALAHAN DALAM PELAYANAN FISIOTERAPI
1. POLA KETENAGAAN No Nama 1. Dwi Marlien Untary, S.Ft PHYSIO
3. ANALISA KUNJUNGAN FISIOTERAPI BERDASARKAN TINDAKAN
Tens
800
No
Jan-16
Feb-16
TREN
IR
195
0
UKG
641
879
37%
US
22
19
-14%
Tens
659
765
16%
Exc
855
938
10%
Total
2372
2601
-100%
10%
20
400 200
19
0 42370
18 17 42370
42401
Exc 950 Exc
900 850
42401
IR
23 21
600 42370
800 42370
US 22
Tens 700
42401
US
UKG 1000
IR
UKG
500 0 4240142370
42401
3. LAPORAN MUTUBERDASARKAN PERMENKES 129 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT No.
INDIKATOR
STANDAR
1
Kejadian Drop-Out Pasien terhadap pelayanan
≤50%
2
rehabilitasi yang direncanakan Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan
100%
A. KEJADIAN DROP-OUT PASIEN TERHADAP PELAYANAN REHABILITASI YANG DIRENCANAKAN No
Judul
Kejadian Drop-Out Pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
1.
Dimensi Mutu
Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
2.
Tujuan
Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai yang direncanakan
3.
Definisi Operasional
Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi yang direncanakan
4.
Frekuensi pengumpulan data
3 bulan
5.
Periode Analisa
6 bulan
6.
Numerator
Jumlah seluruh pasien drop out dalam 3 bulan
7.
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 3 bulan
8.
Sumber Data
Rekam Medik
9.
Standar
≤50%
10.
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
Pengumpulan data
A. KEJADIAN DROP-OUT PASIEN TERHADAP PELAYANAN REHABILITASI YANG DIRENCANAKAN Tidak ada laporan pasien drop out terhadap pelayanan fisioterapi selama bulan Februari 2016. Standar = (0/2601)*100% = 0% Kesimpulan = Sesuai standar
B. TIDAK ADANYA KEJADIAN KESALAHAN TINDAKAN No. 1. 2. 3.
Judul
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan
Dimensi Mutu Tujuan
Keselamatan dan Kenyamanan Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam
Definisi Operasional
rehabilitasi medik Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan atau tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau tidak sesuai dengan pedoman/standar
4. 5. 6.
Frekuensi pengumpulan data Periode Analisa Numerator
pelayanan rehabilitasi medik 1 bulan 3 bulan Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam 1 bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami
7. 8. 9.
Denominator
kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulan Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik
Sumber Data Standar Penanggung jawab
dalam 1 bulan Rekam medis 100% Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
B. TIDAK ADANYA KEJADIAN KESALAHAN TINDAKAN
Tidak ada laporan kejadian kesalahan klinis dalam fisioterapi selama bulan Februari 2016. Standar = (2601/2601)*100% = 100% Kesimpulan = Sesuai standar
NO
4. PERALATAN FISIOTERAPI BERDASARKAN PERMENKES 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT PERALATAN
RS KELAS C
ADA/TIDAK
KETERANGAN
1 Meja Periksa / Tempat tidur periksa / examination Table
C. TERAPI PSIKOLOGI 1 Peralatan Konsultasi dan Terapi D. FISIOTERAPI PASIF
4. PERALATAN FISIOTERAPI BERDASARKAN PERMENKES 56 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT 7 Exercise Bycycle 8 Faradic-Galvanic Therapy 9 Lampu infrared 10 Laser Therapy 11 Matras/Mattress cover for medical purposes 12 Microwave Diathermy 13 parafin Bath 14 Paralell Bars 15 Platform Walker 16 Reciprocal walker 17 reverse walker 18 Rolling triceps Walker 19 Rolling/Glidding walker 20 Shortwave Diathermy 21 Stair-Climbin walker 22 Standard Walker 23 Suspention & Pulley equipment 24 TENS 25 Tilt Table 26 Traction Unit 27 Treadmill 28 Ultrasound therapy 29 Kursi roda/Wheel Chair E. SENAM (GYMNASIUM) 1 Perangkat Olahraga senam F. GIP 1 Peralatan Ruang GIP
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ada Ada
Rusak Rusak
Ada
Kurang baik
Ada
Baik
Ada
Baik
Ada
kurang baik
5. PERMASALAHAN DARI PELAYANAN DI FISIOTERAPI
Kekurangan jumlah ketenagakerjaan Kekurangan alat-alat fisioterapi dan kerusakan alat-alat yang telah ada Ruangan fisioterapi yang belum termanfaatkan secara maksimal Deskripsi tugas yang tidak jelas antara pelaksana dengan tenaga konsulen yang baru