FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN REAKSI ENZIM PENENTUAN AKTIVITAS α-AMILASE ANALISIS KUALITATIF DARAH PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM SERUM DAN KADAR Fe DARAH KINETIKA REAKSI ENZIMATIS ...
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
a
jurnal biokimiaFull description
biokim
laporan
Nurul
Laporan Praktikum Biokimia ( Vitamin )
fdcfccFull description
Laporan karbohidratDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
ggggggggggggggFull description
Deskripsi lengkap
PRAKTIKUM II
ESTERIFIKASI
I. TUJUAN
Membuat ester (esterifikasi) dengan mereaksikan alkohol yang
ditambahkan dengan asam asetat (CH3COOH).
II. LANDASAN TEORI
Ester merupakan turunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam
karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di
gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa
jenis. Disini kita hanya akan melihat kasus-kasus dimana hidrogen pada
gugus -COOH digantikan oleh sebuah gugus alkil, meskipun tidak jauh
beda jika diganti dengan sebuah gugus aril (yang berdasarkan pada
sebuah cincin benzen).
Reaksi esterifikasi Fischer adalah reaksi pembentukan ester dengan
cara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan
katalis asam. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam
sulfat.
III. ALAT DAN BAHAN
"Alat "Bahan "
"Tabung Reaksi "H2SO4 "
"Rak tabung reaksi "Alkohol 70 % "
"Bunsen "As. Asetat "
"Penjepit " "
"Gelas Kimia " "
"Pipet Tetes " "
IV. LANGKAH KERJA
Masukakan alkohol ke dalam tabung reaksi sebanyak 2ml,
kemudian masukkan As. Asetat 1ml dengan ditambahkan H2SO4 dua
tetes.
Kemudian panaskan sampai larutan berubah warna dan barbau.
V. HASIL PENGAMATAN
"Sebelum esterifikasi dan "Sesudah esterifikasi "
"proses asterifikasi " "
" " "
"Warnanya bening dan baunya "Warnanya tetap bening dan "
"seperti asam cuka "baunya berubah seperti bau "
" "balon "
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan kedua praktikan melakukan percobaan esterifikasi
menggunakan asam asetat dan alkohol yang akan menghasilkan senyawa
ester. Asam karboksilat dan alcohol dipanaskan bersama dengan
adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester
yang terbentuk yang dipanaskan selama beberapa menit diatas Bunsen.
Maka bau pada larutan tersebut tercium bau seperti permen karet
atau balon tiup. Maka semakin besar ester, maka aromanya cenderung
lebih ke arah perasa buah buatan, misalnya "buah pir". Reaksi yang
dihasilkan dari esterifikasi adalah :
C2H6O+CH3OOH H2SO4
CH3COOSO4CH3+H2O.
Ester dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama
alkohol dengan bantuan katalis asam. Katalis ini biasanya adalah
asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas hydrogen klorida
kerning, tetapi katalis -katalis ini cenderung melibatkan ester-
ester aromatic.
Asam karboksilat dan alkohol sering dipanaskan bersama dengan
adanya beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengambil bau ester
yang terbentuk.
Untuk melangsungkan reaksi dalam skala tabung uji, semua zaqt( asam
karboksilat ,alkohol dan asam sulfat pekat)yang dalam jumlah kecil
dipanaskan di sebuah tabung uji yang berada diatas sebuah
penangasair panas selama beberapa menit. Karena reaksi berlangsung
lambat dan dapat balik (reversible), ester yang terbentuk tidak
banyak. Bau khas ester sering kali tertutupi atau terganggu aleh
bau asam karboksilat. Sebuah cara sederhana untuk mendekteksi bau
ester adalah dengan menaburkan campuran reaksi kedalam sejumlah air
di sebuah gelas kimia kecil. Terkecuali ester-ester yang sangat
kecil ,semua ester cukup tidak larut dalam air dan cenderung
membentuk sebuah lapisan tipis pada permukaan. Asam dan alkohol
yang berlebih akan larut dan terpisah dibawah lapisan ester.
Ester-ester kecil seperti pelarut-pelarut organic sederhana memilki
bau yang mirip dengan pelarut-pelarut organik . Semakin besar
ester, maka aromanya cendrung lebih kearah perasa buah buatan
misalnya,"buah pir".
VII. KESIMPULAN
Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester, reaksi yang
paling umum diguynakan adalah adalah reaksi Fischer. Pada reaksi
Fischer, suatu asam karboksilat jika dicampurkan dengan suatu
alkohol akan menghasilkan suaatu senyawa ester.
Pada reaksi Fischer digunakan katalis asam sulfat pekat, reaksi
esterifikasi antara asam karboksilat dan alkohol dengan katalis
asam sulfat pekat merukan reaksi eksoterm, suhu optimum pembuatan
ester pada suhu 70oC dan untuk menggeser kesetimbangan ke kanan (ke
arah ester), maka suhu dinaikan ,atau diberikan rektan berlebih.