KELOMPOK V Bronchitis Akut: Dosen pembimbing: dr.Eryasni Husni Sp.Pd
Anggota: Agustina Dewi S G1A109015 Meuthia Nadiroh G1A109020 Gabriella Mariza A G1A109083 Siti Fatimah G1A107058
Definisi Bronkitis akut merupakan proses peradangan atau inflamasi akut dari selaput lendir atau mukosa bronkus dan cabang-cabangnya. Peradangan ini permukaan bronkus membengkak (menebal) saluran pernapasan relatif menyempit juga disertai dengan pembentukan mukus.
Etiologi 1. Infeksi virus Influenza A dan B, Parainfluenza, RespiratorySyncitial Virus (RSV), R inovirus, adenovirus dan corona virus. 2. Infeksi bakteri M ycoplasma pneumoniae, M ycobacterium tuberculosis, Bordatella pertusis, Corynebacterium diphteriae, Clamidia pneumonia, Streptococcus pneumonia, M oraxella catarrhalis, H. Influenza. 3. Polusi udara, seperti merokok 4. R iwayat infeksi saluran napas
Epidemiologi Paling banyak terjadi pada anak kurang dari 2 tahun, puncak usia anak usia 9-15 tahun. Lebih banyak pada usia > 45 tahun. Sering terjadi di musim dingin (di daerah nontropis) atau musim hujan (di daerah tropis). Frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita.
Patofisiologi R espon inflamasi dari membran bronkus
Invasi kuman ,dan polusi udara
Edema
dan hipertorfi kelenjar submukosa
Hipersekresi mukus dalam bronkus
Penambahan jumlah sel goblet dalam epitel saluran nafas
Batuk produktif
Sesak napas
Manifestasi Klinis 1. Batuk 2. Sesak nafas 3. Ronki 4. Suara serak 5. Kadang disertai demam dan juga nyeri dada
Di agnosis Anamnesis 1. Nyeri kepala 2. Nyeri otot selama 3 4 hari (malaise) 3. Batuk produktif
Pemeriksaan Fisik 1. Pada stadium awal tidak khas 2. Demam 3. Rinitis sebagai manifestasi pengiring 4. Wheezing
Pemeriksaan Laboratorium 1. Tes C-reactive protein dan kultur sputum untuk menglasifikasikan penyebab infeksi 2. Tes keringat yang negative dapat mengeluarkan kemungkinan fibrosis kistik 3. Untuk anak yang diduga mengalami imunodefisiensi, pengukuran serum immunoglobulin total, subkelas IgG, dan produksi antibodi spesifik direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis.
Di agnosis Differenti al 1. Asma bronkial 2. Bronkiolitis 3. Pneumonia
T ata Laksana a) Terapi suportif Istirahat Peningkatan asupan cairan b) Medikamentosa Antibiotik bila dicurigai adanya infeksi bakteri Bila ditemukan wheezing maka berikan bronkodilator agonis -2
Kompli kasi Episode bronkitis akut yang berulang dapat mengakibatkan terjadinya bronkitis kronis.2 Beberapa penyakit lain yang dapat ditimbulkan akibat bronkitis akut, yaitu : 1. Bronkopneumoni 2. Pneumoni 3. Pleuritis 4. Bronkiektasis
P rognosis Perjalanan dan prognosis penyakit ini bergantung pada tatalaksana yang tepat atau mengatasi setiap penyakit yang mendasari. Komplikasi yang terjadi berasal dari penyakit yang mendasarinya.
Daf ta r Pustaka 1.
Richard P. Wenzel, M.D., and Alpha A. Fowler, III, M.D. N Engl J Med 2006; 355:2125-2130 November 16, 2006
2.
Corwin. Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi,Ed 3. Jakarta: EGC. 2009
3.
Djojodibroto. Darmanto. Respirologi. Jakarta: EGC. 2009. Hal 131 133
4.
Danusantoso. Halim, dr ; Sp.P ; FCCP. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Cetakan I. Jakarta: Hipokrates. 2000
5.
Supriyatno. Bambang, Darmawan Budi dkk. Buku Ajar Respirologi Anak . Edisi pertama Jakarta:IDAI. 2008. Hal 330 332
6.
http://www.scribd.com/doc/54017290/BRONKITIS-AKUT Juli 2011
didownload pada 22