PANDUAN PRAKTIK PRAK TIK KLINIS K LINIS PENYAKIT RADANG PANGGUL / PELVIC INFLAMATORY DISEASE RSUP.Dr.KAR IADI SEMARANG
NO. DOKUMEN
NO. REVISI
TANGGAL TERBIT :
HALAMAN 1/4
DitetapkanolehDirekturUtama
PROSEDUR TETAP dr.BambangWibowo, Sp.OG (K) N!. "#$"%&'% "#&&"' " %%"
Penyakit radang panggul / pelvic inflamatory disease adalah infeksi dan reproduks i bagian atas. Peradangan dapat terjadi PENGERTIA peradangan pada organ reproduksi pada setiap lokasi mencakup endometritis, salpingitis, dan peritonotis. N
TUJUAN
". emberika emberikan n pelaanan pelaanan ke*ehatank ke*ehatankepada epada penderita penderita dengan dengan *ebaik mungkin '. en+ari en+ari penebab penebab dari dari keadaan keadaan ter*ebut ter*ebut ang ang merupaka merupakan n tanda dan penakit penderita . emantau emantau ke*ehata ke*ehatan n penderita penderita berda*a berda*arka rkan n rawat -alan -alan . emberika emberikan n penuluha penuluhan n +ara penanggu penanggulang langan an dan pen+egahan
PETUGAS PELAKSAN A SASARAN UNIT TERKAIT
/enaga /enaga edi* di bagianOb*tetri Ginekologi Ginekologi 0SU!. 0SU!. Dr. Dr. Kariadi Semarang Wanita ang telah ditegakkan diagno*i* penakit radang panggul1pel2i+ in3amator di*ea*e di 0SDK " !olik olikli lini nikg kgin inek ekol ologi ogi ' Bang Bang*a *alg lgin inek ekol olog ogii 4abora oratirium
mikrobiologi 5
!enakitdalam
$
Bagian bedah
LANGKAH – LANGKAH PENGELOLAAN PENYAKIT RADANG PANGGUL A.PENEGAKAN DIAGNOSTIK Se!r!"#$%$&'$(!)$'!#!* : Pe%+!"$, r!'!%) -!%))# !", 6
wanita dengan aktivitas seksual yang aktif dengan faktor risiko penyakit menular seksual yang mempunyai gejala nyeri pada pelvis atau perut bagian bawah dan tidak ada kemungkinan etiologi lain. Satu atau lebih dari kriteria berikut akan semakin meningkatkan spesifisitas diagnosis: (! temperature oral " #$,#o% (&,'o!, ()! sekret serviks atau vagina yang mukopurulen, (#! sel darah putih yang meningkat pada pemeriksaan mikroskopik sekret serviks, (*! peningkatan +-, atau C-reactive protein, dan (! adanya N.gonorrhoeae atau C.trachomatis pada serviks. Pe%+!"$, r!'!%) -!%))# "r%$& 6 wanita yang mengalami nyeri pelvis dengan riwayat P- akut sebelumnya. Dapat ditemukan hidrosalfing, merupakan diagnosis histologik, dengan ditemukannya reaksi inflamasi kronik seluler, yang dilakukan oleh ahli patologi.
ANAMNESI S
nyeri perut bagian bawah dan/atau pelvis, sekret vagina berwarna kuning, menstruasi banyak dan lama, demam, menggigil, kehilangan napsu makan, mual, muntah, diare, dismenorrhea, dan dispareuni. Pasien juga dapat mengalami gejala infeksi saluran kemih. 0anda vital: (! nadi dapat meningkat, ()! temperature oral " #$,#o% (&,'o!, (#! sekret serviks atau vagina yang mukopurulen, (*! Pada pemeriksaan pelvis bimanual, didapatkan nyeri tekan pada abdomen dan organ pelvis/adne1a dengan atau tanpa rebound, (! 2yeri goyang portio/cervi1 (%ervical 3otion tenderness: %30!, ('! nyeri ketuk bagian rongga cul4de4sac, (5! dapat teraba massa kistik adne1a (abses!. .
PEMERIKS AAN FISIK
PEMERIKS AAN PENUNJAN G
"
'
!emerik*aan laboratorium 6 darah rutin (leuko*ito*i*), 47D ("5 mm1-am), 89rea+ti2e protein, kultur *ekret endo+er2i: (mikrobiologi). USG 6 mengidentifikasi adanya abses tubo4ovarium atau untuk
mengeksklusi patologi penyebab nyeri lainnya. 4aparo*kopi6 hiperemi serosa tuba, edema dinding tuba, eksudat purulen yang dihasilkan dari ujung fimbria tuba fallopi, dan adanya
genangan cairan dalam rongga cul4de4sac.
TATALAKS ANA
Pada wanita dengan manifestasi klinis yang ringan dapat pengobatan rawat jalan !ilihan regimen untuk pemberian antibiotik per oral6 o 4e2o3ok*a*in 5%% mg 1' -am *elama " hari atau O3ok*a*in %% mg 1 ' -am *elama " hari dengan atau tanpa metronida;ol 5%% mg 1 "' -am *elama " hari atau o 8e
•
Kriteria perawatan rawat inap adalah 6 o !enakit ang berat o Su*pek adana ab*e* o Diagno*i* ang belum tegak o !eritoniti* generali*ata o Suhu tubuh =&,& o % o o o
6egagalan terapi rawat jalan 7umlah leukosit " .&&&/mm# ual1muntah ang menghalangi penggunaan obat *e+ara oral
/atalak*ana pada pa*ien rawat inap6 o /irah baring po*i*i trandelenburg o nntibiotik diberikan parenteral minimal ' -am, *ebelum dilan-utkan peroral (bila memenuhi kriteria penggunaan antibiotik peroral), dengan penggunaan dok*i*iklin peroral dilan-utkan *ampai " hari atau a;itromi+in " gr *ingle do*e. o !ilihan regimen antibioti parenteral6 o 8e
o
o
digantikan *ingle do*e 59@ mg1kg1hari. 0egimen parenteral alternati< o 4e2ok*a*in 5%% mg ? 1 ' -am dengan atau tanpa etronida;ol 5%% mg ? 1 & -am, atau o O3ok*a*in %% mg ?1"' -am dengan atau tanpa etronida;ol 5%% mg ? 1 & -am, atau o >mpi*ilin *ulbaktam gr ? 1 $ -am, ditambah Dok*i*iklin "%% mg oral atau ? 1 "' -am >ntipiretik
KOMPETEN !!DS Ob*tetri dan Ginekologi dengan Super2i*i D!A! SI erah Kuning i-au KOMPETEN 8 8 8 Diagno*i* SI PPDS !engelolaan 9 8 8 medi* !ro*edur
EDUKASI
PROGNOSI S TINGKAT EVIDENS CATATAN
4 4
9
9
8
Informed consent penyakit, pemeriksaan, penyebab dan terapi Penjelasan tentang efek samping dari terapi
>d ?itam 6 dubia at bonam >d Santionam 6 dubia at bonam >d Cung*ionam 6 dubia at bonam Diagno*a 6 /erapi 6 Pada kondisi tertentu masih ada kemungkinan diagnosa/ tindakan klinis diputuskan berdasarkan pertimbangan klinis yang berbeda sesuai dengan keadaan klinis masing masing pasien Klinis, laboratorium, mikrobiologi
INDIKATOR MEDIS KEPUSTAK William Gne+olog United Kingdom national guidline