Tanggal Terbit STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian
Ditetapkan Direktur
15 April 2015 dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad., M. Kes NBM: 797.292 Pengertian dasar restrain adalah ‘membatasi gerak’ atau ‘membatasi kebebasan’. Pengertian secara internasional, restrain adalah suatu metode/cara pembatasan/restriksi yang disengaja terhadap gerakan/perilaku seseorang. Dalam hal ini, ‘perilaku’ yang dimaksudkan adalah tindakan yang direncanakan, bukan suatu tindakan yang tidak disadari/tidak disengaja/sebagai suatu refleks.
Tujuan
1. Membantu staf untuk memahami akan arti restrain. 2. Membantu memberikan layanan kesehatan yang terbaik untuk pasien. 3. Menyediakan pelayanan yang terpusat kepada pasien, memastikan
keselamatan
pasien
dan
meminimalisasi
penggunaan restrain. 4. Memahami aspek etik dan hukum yang relevan dengan pengaplikasian restrain. 5. Mengetahui langkah/tindakan apa yang sebaiknya dilakukan jika terdapat kecurigaan terjadinya penyalahgunaan tindakan restrain. 6. Memahami
kondisi/situasi
yang
memperbolehkan
penggunaan restrain secara legal dan etis. 7. Memahami cara untuk meminimalisasi risiko yang dapat terjadi akibat penggunaan restrain. Kebijakan
1. Identikasi penggunaan alat penghalang dilakukan pada pasien yang tidak mengerti asuhan yang diberikan, seperti pasien anak, geriatri, pasien gelisah dan kesadaran menurun. 2. Asuhan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien. (Keputusan Direktur Nomor : 0430/PS.1.2/IV/2015)
RESTRAIN
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II
No Dokumen :
No Revisi :
Halaman :
007-Kep/IV/2015
0
2/2
.
Prosedur
1. Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP) atau dokter jaga menilai perilaku pasien. 2. Lakukan asesmen. 3. Identifikasi solusi yang tersedia. 4. Pilih metode alternatif yang paling tidak restriktif, kemudian aplikasikan. 5. Jika dengan metode alternatif dapat terselesaikan, maka lakukan tinjau ulang dan nilai ulang di akhir batas waktu yang telah ditentukan. 6. Jika dengan metode alternatif tidak ada perubahan, pilih alternatif yang lain. 7. Jika tetap tidak ada perubahan, gunakan restrain dengan batas waktu tertentu. 8. Nilai ulang di akhir periode (batas waktu) penggunaan restrain. 9. Penyusunan rencana asuhan pasien. a.
Monitor dan evaluasi pasien.
b.
Pastikan status keselamatan, kenyamanan, psikologi, nutrisi, hidrasi pasien.
c.
Re-evaluasi
mengenai
penggunaan
restrain
tatalaksana lainnya. 10. Jika diperlukan dapat dilakukan re-aplikasi restrain. Unit Terkait