KEBERADAAN SUMBER DAYA AIR
TRIHONO KADRI
Kita tidak mungkin hidup tanpa air; air mutlak diperlukan dalam setiap aspek kehidupan (Kofi Annan, Sekjen PBB).
Peran air di alam dan dalam kegiatan manusia sangat kompleks perlu pendekatan menyeluruh yang melihat interaksi manusia dengan air dalam konteks ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengelolaan air tawar yang terbatas di Bumi merupakan isu penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Sosial Budaya Budaya Masyarakat
ng &
Atmosfer Atmosfer Hidrosfer Hidrosfer Litosfer Litosfer Keragaman Keragaman hayati hayati
Dampak
i us
Sumber daya alam
it st in
Lingkungan
&
AIR
sa ja
rj a ke
Ja sa
ra Ba
ga na Te
li n gk un ga Da n m pa k
Jumlah Jumlah populasi populasi Gaya Gaya hidup hidup Budaya Budaya Organisasi Organisasi sosial sosial
Ekonomi Pertanian Pertanian Rumah Rumah tangga tangga Industri Industri Transportasi Transportasi Jasa Jasa pelayanan pelayanan
Sumber: Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO
Peran Air dalam Pembangunan Berkelanjutan
KETERSEDIAAN AIR DI BUMI sungai & danau 0,0001% di atmosfer 0,001%
air bawah tanah 0,72% es 1,75%
Total + 1.4 milyar km3 air laut 97,5%
Air total 100 liter (100%)
Air tawar 2,5 liter (2,5%)
70% dari permukaan Bumi adalah air; namun < 1% dari air tsb. adalah air tawar yang tersedia secara berkelanjutan untuk dimanfaatkan oleh manusia*. *air yang dapat dimanfaatkan adalah air sungai, danau, cadangan (mis. waduk) & sebagian air bawah tanah yang dapat diambil dengan biaya yg relatif murah.
Air yang dapat dimanfaatkan* 0,003 liter (0,003%) = ½ sendok teh
Dari air yang dievaporasi dari lautan, 90% jatuh kembali ke lautan & 10% terbawa angin dan jatuh ke daratan menjadi: •Air bawah tanah (akifer*) •Air tanah (infiltrasi sampai kedalaman akar tanaman) •Air permukaan (tidak masuk ke dalam tanah) •Air larian (mengalir di permukaan menuju daerah lebih rendah) TERJADI INTERAKSI ANTARA MANUSIA DENGAN PROSES-PROSES DI DALAM DAUR AIR.
Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan SDA • Menurunnya daerah resapan dan kemampuan penyediaan air dari sumber air. • Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi / rawa belum optimal dalam rangka mendukung ketahanan pangan. • Masih rendahnya penyediaan infrastruktur SDA untuk mendukung ketahanan energi. • Meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana bajir dan kekeringan • Meluasnya kerusakan pantai akibat abrasi • Kinerja kelembagaan pengelolaan SDA belum optimal. • Ketersediaan, kualitas, serta akses terhadap sistem data dan informasi sumber daya air masih rendah. • Perubahan iklim global
5
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR INDONESIA
SANGAT2 KRITIS SANGAT KRITIS KRITIS AGAK KRITIS TIDAK KRITIS
INDONESIA SAAT INI:16.800 M3/KAPITA/TH (230 JUTA JIWA) INDONESIA TH 2025 :9.200 M3/KAPITA/TH (300 JUTA JIWA)
P.JAWA DLM TEKANAN KETERSEDIAAN AIR SANGAT PARAH 1. SAAT INI KETERSEDIAAN AIR P. JAWA: 1.600 M3/KAPITA/TH (PALING KECIL), PAPUA/MALUKU 25.500 M3/KAPITA/TH (PALING BESAR). 2. LUAS P. JAWA HANYA 7% LUAS DARATAN INDONESIA, DAN HANYA MEMILIKI 4,5% DARI SELURUH POTENSI AIR TAWAR INDONESIA 3. PERMASALAHAN: P. JAWA MENOPANG 65% DARI SELURUH JUMLAH PENDUDUK INDONESIA. SUMBER: PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR (1985-2002)
KETERSEDIAAN Ketersediaan air permukaan di Indonesia No
Pulau
Ketersediaan Air (106 m3/tahun)
1
Sumatera
482.173
2
Jawa dan Bali
122.699
3
Nusa Tenggara
42.156
4
Kalimantan
556.700
5
Sulawesi
143.343
6
Maluku + Papua
496.442
Indonesia
1.847.246 Sumber: Fakta Air Indonesia, Pusat Litbang SDA, 2002
KEBUTUHAN Kebutuhan air di Indonesia Kebutuhan Air (106 m3/tahun) No
Pulau Irigasi
Non Irigasi Origasi
Total
1
Sumatera
14.382
5.583
19.965
2
Jawa dan Bali
54.864
10.976
65.840
3
Nusa Tenggara
5.392
368
5.760
4
Kalimantan
3.573
1.325
4.898
5
Sulawesi
14.271
1.169
15.440
6
Maluku
134
102
236
7
Papua
46
91
137
92.662
19.614
112.276
Indonesia
Sumber: Penyusunan Neraca Air Nasional , Ditjen SDA, Dep. PU , 2006
RANCANGAN PEDOMAN NERACA AIR DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR
Neraca air adalah kondisi keseimbangan air wilayah sungai yang didasarkan pada perbandingan antara ketersediaan air dan kebutuhan air.
Metode Perhitungan Debit Andal Air Sungai dengan Analisis Lengkung Kekerapan. Revisi: Tata cara perhitungan debit andalan air sungai dengan analisis lengkung kekerapan, SNI 19-6738-2002
PETA PENGGUNAAN SDA PER WILAYAH SUNGAI DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI “INDEKS PEMAKAIAN AIR - IPA”
KETERANGAN NILAI IPA NILAI IPA NILAI IPA NILAI IPA NILAI IPA
= > 0.50 = > 0.20 ~ 0.50 = > 0.05 ~ 0.20 = > 0.01 ~ 0.05 = < 0.01
Sumber: Ditjen SDA
Lengkung Kurva Durasi
R ata-R ata D e bit B ulanan (m3/de t)
250 200 150 100 50
AIR IRIGASI AIR MINUM
0 0.00
95
20.00
40.00
60.00
80.00
Persentasi Waktu Terjadi / Terlampaui (%)
100.00
Manusia berinteraksi dengan daur air melalui berbagai kegiatannya, antara lain dengan: • menggunakan air permukaan dan air bawah tanah. • melepaskan limbah/pencemar* dari berbagai sumber (perumahan, perkantoran, pertanian, industri) ke dalam lingkungan perairan, bahkan mempengaruhi uap air di atmosfer. • mengubah bentang alam sehingga mempengaruhi air larian serta kualitas air permukaan dan air bawah tanah.
*Pencemar
=
suatu
senyawa
kimia,
bahan,
atau
bentuk
energi
yang
dapat
menurunkan/mempengaruhi secara negatif kesehatan, kelulushidupan, atau kegiatan manusia atau makhluk hidup yang lain (definisi umum; Miller 2000).
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
PERMASALAHAN AIR GLOBAL: • • • • •
Peningkatan jumlah penduduk (= peningkatan kebutuhan air). Penurunan kualitas lingkungan perairan. Penurunan kuantitas dan kualitas air tawar akibat pencemaran* dan kegiatan lain oleh manusia. Penyebaran air yang tidak merata secara ruang dan waktu (terlalu banyak banjir; terlalu sedikit kekeringan). Penggunaan bersama sumber daya air oleh negara atau wilayah bertetangga; dapat mengakibatkan perebutan, bahkan peperangan.
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: World Water Vision, Comprehensive Assessment of the Freshwater Resources of the World: WMO, FAO/World Water Forum 2003
PERMASALAHAN AIR GLOBAL:
*PENCEMAR AIR mencakup pencemar kimiawi, fisis dan biologis: • Limbah rumah tangga (mis. sabun, kotoran manusia). • Sedimen (mis. tanah erosi). • Senyawa anorganik (mis. N dan P dari pupuk, logam berat). • Senyawa organik (mis. minyak, pestisida). • Bahan radioaktif (mis. limbah pertambangan bahan radioaktif). • Agen penyebab penyakit (mis. bakteri, virus). • Pencemar biologis (mis. spesies tumbuhan/hewan asing yang tidak diinginkan). • Pencemaran suhu (mis. limbah industri).
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
LAUTAN
Laut merupakan reservoar air terbesar di Bumi yang berfungsi sebagai: pengatur iklim. kompartemen penting dalam daur materi dan aliran energi. habitat makhluk hidup (& sumber pangan bagi manusia). sumber mineral dan energi (minyak bumi, gelombang pasang-surut). media transportasi. pengencer limbah. Tetapi air laut tidak dapat digunakan untuk keperluan domestik, industri atau pertanian yang menggunakan air tawar; kecuali bila dilakukan proses desalinasi yang sangat mahal.
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Art Explosion® 1998.
LAUTAN PERMASALAHAN UTAMA: Perusakan ekosistem (mis. perusakan terumbu karang dan hutan bakau, pengambilan pasir). Menjadi tempat ‘pembuangan’ terakhir bagi segala pencemar air, udara dan tanah, termasuk senyawa beracun dan tumpahan minyak ( membahayakan sumber daya hayati, membahayakan kesehatan manusia, menghambat aktivitas laut & mengurangi kenyamanan). Penangkapan ikan (pengambilan sumberdaya) yang berlebihan. Peningkatan permukaan laut dan perubahan iklim.
Penguin yg. terkena tumpahan minyak
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: www.news.bbc.co.uk, www.greenpeaceusa.org,
Air tawar : air bawah tanah
(SUMUR ARTESIS)
• Air bawah tanah (ground water) atau akifer (aquifer) adalah air yang terdapat pada pori-pori tanah-pasirkerikil-batuan yang telah jenuh terisi air. • Akifer tak tertekan (unconfined aquifer) mendapatkan air dari infiltrasi. • Akifer tertekan (confined aquifer) terdapat di antara lapisan yang kurang permeabel; airnya berasal dari daerah pengisian (recharge) atau resapan air di perbukitan. • Muka air tanah (water table): garis batas antara air tanah dengan air bawah tanah yang jenuh. Muka air tanah ini naik pada musim hujan, turun pada musim kemarau. • Jumlah air bawah tanah 40X lebih banyak daripada air permukaan, tetapi penyebarannya tidak merata. • Pergerakan air bawah tanah sangat lambat (+ 1 m/tahun). Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Miller 2000
Permasalahan utama (air bawah tanah) 1. Penurunan KUALITAS, a.l. karena: Pencemaran pertambangan Pembuangan sampah Penimbunan senyawa berbahaya/radioaktif
2. Penurunan KUANTITAS, a.l. karena: Perusakan daerah resapan Pengambilan air berlebihan yang dapat mengakibatkan turunnya muka air tanah & terjadinya Intrusi air laut (pergeseran batas air laut dan air tawar ke arah daratan) Kerucut depresi KERUCUT DEPRESI Penurunan muka tanah
KERUCUT DEPRESI
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Miller 2000
Air tawar: air permukaan • Perairan tawar di permukaan bumi dapat membentuk suatu ekosistem, misalnya ekosistem danau atau sungai. • Faktor yang paling mempengaruhi ekosistem perairan ini adalah: 1. O2 terlarut ( fotosintesis, respirasi, penguraian) 2. Cahaya matahari ( suhu, fotosintesis)
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Miller 2000
Permasalahan utama (air permukaan) 1 Pengeringan atau gangguan terhadap kondisi alami (mis. dampak pembuatan waduk, irigasi, pengeringan lahan basah). 2 Pencemaran*.
*EUTROFIKASI : perubahan fisis, kimiawi dan biologis yang terjadi dalam suatu badan perairan (yang diam atau mengalir lambat) akibat melimpahnya masukan zat hara (umumnya N & P) dari luar. Masukan ini dapat terjadi secara alami atau akibat berbagai kegiatan manusia
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Pengaruh pembuangan limbah organik terhadap oksigen terlarut*, kebutuhan oksigen biologis** & jenis organisme sungai:
Pola di atas akan kita jumpai bila pencemar berupa limbah organik; pola lain akan dijumpai bila pencemar adalah senyawa anorganik atau bahan lainnya. * Oksigen terlarut (DO) = jumlah gas O2 yang terlarut dalam volume tertentu air, pada suhu & tekanan tertentu. ** Kebutuhan oksigen biologis (BOD) = jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh pengurai aerobik untuk menguraikan bahan organik pada suatu volume tertentu air dalam suhu dan kurun waktu tertentu.
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Cunningham & Saigo 1999
Studi kasus:
Kota Jakarta Kualitas air di Jakarta sangat buruk, akibat pencemaran oleh rumahtangga (80%) dan industri (sistem pembuangan & sanitasi tidak memadai untuk jumlah penduduk > 11 juta org). Perkiraan tahun 1989: limbah sebanyak 200.000 m3/hari dibuang ke dalam saluran air kota, tanpa pengolahan. Di beberapa tempat: air bawah tanah tercemar nitrat dan mikroba dari limbah rumahtangga, serta bahan toksik dari pembuangan industri. Pencemaran berdampak terhadap: Kesehatan manusia (20% kematian balita terjadi akibat diare) Kehidupan akuatik (mis. rusaknya terumbu karang di pantai Jakarta). *Kandungan raksa (Hg) dalam ikan yang dijual di Muara Angke sudah melebihi standar yang diperkenankan untuk konsumsi manusia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Masalah akifer: pengambilan air yang berlebihan & intrusi air laut; terdapat bagian kota yang mengalami penurunan (‘pengamblasan’) muka tanah sebesar 30-70 cm dalam waktu 15 tahun. Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: World Water Forum 2003
Studi kasus:
Kota Bandung Dalam 30 tahun terakhir, terjadi penurunan muka air tanah antara 0,05 sampai 7,3 meter per tahun tahun 2002: muka air tanah di beberapa tempat berada sekitar 100 meter di bawah muka tanah (Subdit Konservasi Air Tanah Direktorat Tata Lingkungan & Kawasan Pertambangan).
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Penanggulangan masalah (apa yang dapat kita lakukan?) Menghemat air. Menjaga keberadaan dan kondisi daerah resapan/pengisian air (mis. hutan di perbukitan). Mengembangkan teknologi (mis. teknologi dalam pengolahan air minum dan air limbah, atau dalam perancangan alat-alat yg hemat air) Mencegah/mengurangi pencemaran dari awal. Mendukung pemberlakuan biaya, pajak dan sanksi yang berkaitan dengan air. Memahami dan menyikapi adanya kebijakan-kebijakan tentang pengelolaan air: Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Tahun 2003: Rancangan Undang-Undang Sumber Daya Air sedang dibahas pada tingkat DPR RI, tapi masih mengundang kontroversi. Bekerjasama dalam kelompok untuk memberikan penerangan kepada masyarakat dan/atau sekolah-sekolah. Menyuarakan pendapat melalui media cetak, elektronik dll. Mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan yang berkelanjutan. dan lain-lain.
Pengetahuan Lingkungan © 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre)
Ilustrasi: Art Explosion® 1998,
Sumber Daya habis terpakai tetapi dapat diperbaharui/di daur ulang : AIR You’ll never miss the water Till your well runs dry
• Persediaan air bumi yang dapat diperbaharui diatur oleh siklus hydrologic (Siklus air), yaitu suatu sistem peredaran air secara terus menerus : dimulai dari penguapan, diteruskan menjadi pembentukan awan, turun menjadi hujan, diserap oleh tanaman, masuk kedalam tanah, disaring oleh tanah dan ada yang mengalir sebagai aliran luar dan dalam tanah, akhirnya sampai sebagai air yang mengalir ke dalam sungai hingga ke laut
Air Permukaan Sumber Daya Air Air Tanah Air Permukaan : terdapat di permukaan tanah tersebar secara tidak merata seperti sungai dan danau. Air Tanah : air yang terserap pada lapisan batu karang bawah tanah yang dikenal sebagai Aquifer (strata air dalam tanah) Air tanah sering dipompa untuk keperluan RT, industri dan pertanian sedang aquifer merupakan tempat persediaan air yang bebas dari penguapan. Aliran air mengisi kembali (recharge) air tanah selama aliran tinggi, dan sebaliknya aquifer akan memberikan air pada waktu aliran rendah di musim kering
Potensi Kekurangan Air • Menurut taksiran para ahli, jumlah air yang tersedia untuk dipakai manusia 10.000 m3 per jiwa pertahun. Adanya pertambahan penduduk, persediaan air di tahun 2000 diperkirakan merosot menjadi 6000 m3 per jiwa pertahun.(Konperensi Argentina,1977) • Di Indonesia (tahun 1987): luas dataran sekitar 1.918.410 km2 memiliki curah hujan rata-rata 2.620 mm setahun, setelah memperhatikan kehilangan dan penguapan maka limpahan yang tersedia sekitar 55% atau 1.450 mm.Th. 1987 jumlah penduduk 172.350.000 maka potensi air per jiwa pertahun ada sekitar 16.000 m3. (luas dataran x limpahan air : jumlah penduduk) Karena aliran sungai berfluktuasi maka aliran mantap sekitar 25-35% dari rata-rata aliran stahun, sehingga untuk Indonesia aliran mantapnya tersedia sebesar 4000 m3 per jiwa per tahun • Di Jawa(tahun 1987): luas dataran sekitar 132.200 km2, curah hujan 1.200mm setahun dan jumlah penduduk 104.000.000 maka potensi air per jiwa per tahun tersedia 1.525 m3 , aliran mantap 381 m3 per jiwa per tahun; sedang tahun 1970 aliran mantap tersedia sekitar 500 m3 terdapat penurunan drastis 25%
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber Daya Air • Manajemen Sumber Daya Air : Pengendalian banjir, pengembangan sumber daya air dan pemanfaatan air. • Pengendalian banjir : dam, perbaikan saluran, keanekaan saluran air, manajemen tanah, pemindahan atau reorganisasi pemukiman. • Pengembangan sumber daya air : pengawasan aliran air sehingga pola suplai air memenuhi pola permintaan di seluruh ruang dan waktu. • Pemanfaatan air : suplai air kebutuhan kota, irigasi, pembangkit tenaga, pengawasan banjir, rekreasi, pengawasan pencemaran, pelayaran, perikanan dan untuk konservasi binatang di hutan.
Alokasi Efisiensi atas Kelangkaan Sumber Daya Air
S1
$/unit
S0
A
MNB1 B Aggregate Marginal Net Benefit
MNB0
Q0 B
Q1 A
=
Q1 T
Q0 A
Q0 T
Quantity Of Water