PERANGKAT – PERANGKAT – PERANGKAT PERANGKAT TARBIYAH IKHWANUL MUSLIMIN
RESUME Disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti Dauroh Pemandu Madrasah KAMMI Bandung
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA DAERAH SEMARANG 2017
BAB I TUJUAN – TUJUAN TARBIYAH DALAM JAMA’AH IKHWANUL MUSLIMIN.
A. Definisi Tarbiyah Dalam Jamaah Ikhwanul Muslimin.
Dalam konteks ikhwan, tarbiyah memiliki pengertian : cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung ( berupa kata – kata ) maupun secara tidak langsung (berupa keteladanan, sesuai sistem dan perangkatnya yang khas) untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik. Manhaj, minhaj, syir’ah atau syariah bisa dibagi menjadi dua : Pertama, yang hasil akhirnya tidak pasti. Sistem ini ditegakkan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan menciptakan perubahan umat. Kedua, yang hasil akhirnya sudah pasti, yakni keberhasilan. Ia adalah sistem yang disyariatkan Allah dan dianjurkan kepada kita untuk menempuh jalannya. Sistem ilahi memiliki dua pilar : pilar tarbawi ( pembinaan) dan pilar tanzhimi ( institusional ).
B. Seputar Hakekat Tarbiyah Islamiyah dan Tujuan – Tujuannya.
Karakter Tarbiyah islamiyah memiliki beberapa spesifik, menciptakan keseimbangan potensi ruhani, jasmani, dan akal pikiran. Sistem tarbiyah juga mendorong seseorang memiliki dinamika yang tinggi di seluruh kehidupannya. Selain itu Tarbiyah islamiyah memiliki keistimewaan dengan kemampuan mengiringi fitrah manusia dalam menghadapi realitas kehidupannya. Tujuan – tujuan Tarbiyah Islamiyah secara global, meliputi : 1. Ibadah kepada Allah semata sesuai dengan syariat-Nya. 2. Tegaknya Khilafah Allah di muka bumi. 3. Saling mengenal sesama manusia. 4. Kepemimpinan dunia. 5. Menghukum dengan syariat.
C. Tarbiyah Ikhwaniyah dan Tujuannya.
Tujuan Permanen : 1. Mewujudkan tujuan tujuan tarbiyah islamiyah yang baku dengan mengantarkannya dari tataran konsep ke dunia realitas. 2. Membantu orang, melalui berbagai perangkat yang dipakai oleh ikhwanul muslimin dalam tarbiyah yang sebagiannya telah terbukti di lapangan, untuk merealisasikan tujuan tarbiyah islamiyah.
Lankah – langkah yang dapat dituju untuk mewujudkan tujuan tersebut : pertama, membentuk sosok muslim dalam pemikiran, keyakinan, akhlak, dan emosinya. Kedua,
setelah itu pembentukan rumah tangga muslim. Ketiga,
membentuk masyarakat muslim dalam keseluruhan aspek diatas. Keempat, terbentuknya pemerintahan islam yang menggiring masyarakat menuju masjid dan membimbing umat manusia menuju hidayah. Kelima, setiap negeri islam bergabung bersama, panji – panji Allah berkibar tinggi di wilayah yang pernah berbahagia karena hadirnya Islam, yang suara muadzin pernah bergema dengan takbir dan tahlilnya. Ketujuh, menyebarkan dakwah Islam keseluruh dunia.
Tujuan kontekstual : Upaya menghadapi perubahan arus nilai secara ilmiah dan tepat berlandaskan ajaran Islam, sekaligus merumuskan cara – cara terbaik untuk itu.
Peletakan Sistem Tarbiyah Individu, Keluarga dan Masyarakat 1. Wajah manhaj Ikhwanul Muslimin dalam tarbiyah
Wajah Ikhwanul Muslimin ini tercermin dalam risalah Aqidah Kita, ada beberapa point diantaranya : Pertama, manhaj Ikhanul Muslimin diambil dari manhaj yang digariskan oleh Nabi Muhammad saw. Kedua, sistem ini telah berhasil membangun agama,
umat, dan negara. Ketiga, tidak ada keberhasilan bagi kaum muslimin hari ini kecuali mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya. 2. Keluasan wilayah manhaj menurut jama’ah
Keluasan wilayah manhaj Ikhwah meliputi beberapa aspek : pertama, aspek politik dan peradilan. Kedua, dalam aspek sosial dan ilmiah. Ketiga, aspek ekonomi. Maktab umum Al – Irsyad Ikhwanul Muslimin di Kairo, dibawah tajuk : ‘Pembinaan Operasional Ikhwanul Muslimin’ memutuskan beberapa hal, 1. Para lembaga dan pengurus elit Ikhwanul Muslimin hendaknya memaknai tarbiyah Ikhwanul Muslimin sebagai tarbiyah kejiwaan yang sesuai prinsip – prinsip ke dalam jiwa. Melalui interaksi umum, interaksi ukhuwah, interaksi jihad. 2. Naqib dan naib merupakan julukan terhormat untuk dua interaksi, yakni peringkat interaksi ketiga dan keempat. Ikhwanul Muslimin memiliki spesifik karakter manhaj sebagai berikut : a. Seluruh manhaj diambil dari Al Quran, sunnah, dan siroh Nabi. b. Manhaj yang memiliki sasaran sasaran jelas, seiring dengan Islam dan di ridhoi syariat. c. Sarananya berbobot syar’i serta memiliki akar dalam ajaran Islam. d. Sistem ini diuraikan secara terperinci meliputi tarbiyah individu, keluarga dan masyarakat. e. Sistem ini bersifat akomodatif terhadap arus perubahan, sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. f. Mencakup segala tuntutan umat Islam kontemporer, di wilayah yang berbeda – beda. g. Sistem ini bersifat aplikatif dan realistis.
Potret Realitas Dunia Islam Kontemporer
Jama’ah Ikhwanul Muslimin melihat bahwa dunia Islam seharusnya adalah tanah air yang satu bagi Umat Islam. Untuk itu, jama,ah harus mengenal secara detail berbagai kondisi dunia Islam yang berbeda – beda ; mana yang alami dan mana yang produk rekayasa. Jama’ah juga harus mengenal berbagai kondisi dunia Islam agar dapat mengidentifikasi penyakit yang ada untuk kemudian memberikan obat.
Kondisi dunia Islam ketika itu, seperti berikut ini : 1. Sistem sosial impor yang destruktif Sistem ini telah tercermin dalam bentuk upaya mengkaburan kepribadian seorang muslim. Pertama, dengan meracuni otak dan pengetahuan para pemuda dengan nilai – nilai barat. 2. Sistem politik yang merusak Diawali dengan pengkaburan sistem undang undang Islam, penghapusan sistem khilafah. Sistem – sistem yang telah memecah dunia Islam termanifestasi pada hal – hal : sistem hukum, sistem peradilan, sistem pemilihan para menteri, dan sistem kepartaian. 3. Sistem ekonomi yang memusuhi Islam Setelah sistem ke khalifan runtuh, Barat menekan kaum muslimin dan menjauhkan dari agamanya. Setelah itu merubahnya menjadi ‘ladang’ agar menjadi ‘pasar’ untuk menjual hasil panennya.
Itulah pokok – pokok dari prinsip tarbiyah ikhwaniyah untuk umat manusia, yang didapatkan dari muasis Jama’ah ini.
BAB II BEBERAPA PERANGKAT TARBIYAH IKHWANUL MUSLIMIN.
A. Fikrah Jama’ah, antara tujuan dan perangkat Pemahaman yang komprehensif dan utuh tentang Islam dalam diri Ikhwanul Muslimin ini menghasilkan keuniversalan fikrahnya yang menyentuh semua aspek reformasi umat. Karenanya, dapat dikatakan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah : 1. Dakwah Salafiyah, karena menyeru untuk kembali pada sumber yang jernih. 2. Thariqah Sunniyyah, karena mereka membawa diri untuk beramal dengan landasan, khususnya aqidah dan ibadah. 3. Haqiqah Shufiyah, karena mereka memahami bahwa asas kebaikan adalah kesucian jiwa, kejernihan hati, kontinyu amal. 4. Hai’ah Siyasiyah, karena mereka menuntut kebaikan hukum dari dalam, meluruskan persepsi seputar hubungan umat Islam dengan bangsa lain. 5. Jama’ah Riyadhiyah, karena mereka menyadari bahwa muslim yang kuat lebih baik daripada muslim yang lemah. 6. Rabithah Islamiyah Tsaqafiyah, karena menjadikan aktivitas ilmu sebagai kewajiban muslim dan muslimah. 7. Syirkah Iqtishadiyah, karena Islam memperhatikan pendidikan harta. 8. Fikrah Ijtima’iyah, karena mereka memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakatnya. Tujuan dan perangkat
Perangkat yang digunakan Ikhwan untuk mewujudkan tujuan itu terbatas pada pengubahan tradisi pada umumnya dan pembinaan .
Mereka menggapai tujuan dengan mempergunakan perangkat ini. Akhirnya teraihlah tujuan itu dengan rasa puas dan mereka memuji Allah atas karunia.
B. Manhaj Jama’ah Tentang Kekuatan, Revolusi, Pemerintahan dan Khilafah.
Manhaj ini memiliki penyikapan yang tegas terhadap anasir kehidupan politik, memiliki kemampuan untuk berinterakasi, menjatuhkan keputusan, mengambil dan membuang anasir kehidupan politik ini.
Manhaj Jama’ah Dan Sikapnya Terhadap Penggunaan Kekuatan Dan Revolusi.
Revolusi merupakan bentuk penggunaan kekuatan yang paling keras, maka Ikhwanul Muslimin sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan kekuatan, maka Ikhwah memandang masalah ini secara detail. Ikhwanul Muslimin tidak mengandalkannya, apalagi meyakini hasil dan manfaatnya.
Manhaj Dan Sikap Jama’ah Terhadap Pemerintahan
Ikhwanul Muslimin tidak menuntut tegaknya pemerintahan untuk kepentingan sendiri. Apabila Ikhwah menemukan orang yang siap meikul amanah dan bertanggung jawab, niscaya ia hanya akan menjadi pendukungnya. Tetapi jika mereka tidak menemukan, maka tetaplah pemerintahan menjadi bagian dari agenda Ikhwah. Mereka akan terus berjuang membersihkan pemerintahan ini dari tangan tangan para penguasa yang tidak melaksanakan perintah Allah.
Manhaj dan Sikap Jama’ah Terhadap Kekhilafahan
Ikhwanul Muslimin menjadikan fikrah tentang kekhilafahan dan upaya – upaya untuk membangkitkannya kembali sebagai agenda utama manhaj nya. Beruapaya upaya – upaya untuk mewujudkannya adalah : kerjasama penuh dengan berbagai bangsa muslim, membentuk kesepakatan dan seminar antar negara, membentuk perserikatan bangsa – bangsa muslim.
C. Perangkat – perangkat Khusus yang Dipergunakan Jama’ah dalam Mentarbiyah Anggota – anggotanya.
Menurut Data Yang Diambil Dari Sejarah Jama’ah, Perangkat – Perangkat Meliputi : 1. Usrah Usrah merupakan batu bata pertama dalam struktur bangunan Jama’ah. Usrah juga merupakan landasan bagi pembentukan kepribadian anggota dan perangkat paling tepat untuk mentarbiyah secara integral, menyeluruh kesegala sendi kehidupan, untuk selanjutnya memformat mereka dengan format Islam yang sesuai dengan Kitabullah dan S unah Rasul – Nya.
Usrah merupakan kumpulan keluarga yang telah terikat oleh kepentingan yang sama yakni : bekerja, mentarbiyah, dan mempersiapkan kekuatan untuk Islam. Usrah sesuai dengan pemahaman Jama’ah secara detail : sistem Islam yang mengarah pada anggotanya ke arah teladan yang tertinggi, mengukuhkan ikatan persatuan antar personal, menjalin persaudaraan dari tataran teori ketingkat operasional, sarana untuk memudahkan interaksi dengan para personal, sarana menghimpun dana bagi ikhwan, memiliki keterikatan wajib dengan anggota, dan merupakan tulang punggung Jama’ah.
Aspek – aspek kepribadian yang terpenting adalah : aqidah, ibdah, moral dan wawasan pengetahuan. Semua aspek ini sangat dianjurkan oleh Islam agar kita realisasikan dan menumbuh-kembangkan. Agama Islam telah menyeru kita kepada iman, ikhsan, Islam, adil, amar ma’ruf nahi mungkar serta jihad fi sabilillah. 2. Katibah Apabila Usrah merupakan batu pertama dan perkumpulan yang jumlahnya sedikit, maka katibah merupakan perkumpulan anggota yang jumlahnya relatif banyak. Sama dengan Usrah, Katibah merupakan perangkat
tarbiyah yang mengutamakan pematangan aspek ruhani, intelektualitas, kejiwaan dan sosial.
3. Rihlah Rihlah merupakan salah satu perangkat tarbiyah, sebagai pelengkap dari berbagai perangkat yang dipergunakan oleh Jama’ah untuk mentarbiyah anggotanya. Rihlah merupakan perangkat tarbiyah yang mengutamakan aspek fisik. Umumnya, rihlah dilakukan sekali setiap bulan.
4. Mukhayam atau Mu’asykar. Pola mukhoyam senantiasa hidup dalam jamaah saat itu dan terus memainkan perannya yang strategis. Muskoyam memiliki tiga pokok tujuan : pengumpulan, tarbiyah dan pelatihan. 5. Dauroh Dauroh merupakan aktivitas mengumpulkan sejumlah ikwah yang relatif banyak disuatu tempat untuk mendengarkan kajian, penelitian, pelatihan tentang suatu masalah dengan mengangkat tema tertentu. 6. Nadwah Nadwah merupakan sekumpulan orang disuatu tempat tertentu untuk melakukan kajian atau musyawarah suatu urusan. 7. Muktamar. Forum
untuk
bermusyawarah
dan
mengkaji
suatu
persoalan.
Muktamar biasanya diselenggaraka secara berkala dengan rentang waktu satu tahun atau lebih.